3. DASAR DARI SISTEM BILANGAN
SISTEM BILANGAN DASAR SEPULUH (DESIMAL)
SISTEM BILANGAN DASAR DUA (BINAIR)
SISTEM BILANGAN DASAR ENAM BELAS
(HEKSADESIMAL )
SISTEM BILANGAN DASAR DELAPAN
(OKTADESIMAL)
MACAM-MACAM KONVERSI
PENJUMLAHAN BILANGAN
PENGURANGAN BILANGAN
KODE YANG MEWAKILI DATA
4.
5. Dasar Dari Sistem Bilangan
Sistem bilangan adalah suatu cara untuk mewakili
besaran dari suatu phisik. Sistem bilangan
menggunakan suatu bilangan dasar atau disebut juga
basis (base/radix) yang tertentu.
SISTEM BILANGAN DASAR SEPULUH (DESIMAL)
Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10.
Menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9
SISTEM BILANGAN DASAR DUA (SISTEM BINAIR)
Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua
Menggunakan sistem penulisan dengan menggunakan
dua simbol yaitu 0 dan 1.
6. SISTEM BILANGAN DASAR ENAM BELAS (SISTEM
HEKSADESIMAL)
Sistem bilangan hexadesimal menggunakan basis
16, hexa berarti 6 dan deca berarti 10.
Menggunakan 16 macam simbol bilangan yaitu : 0,
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D dan E.
SISTEM BILANGAN DASAR DELAPAN (SISTEM
OKTADESIMAL)
Sistem bilangan oktal menggunakan basis 8, octal
berarti 8.
Menggunakan 8 macam simbol bilangan yaitu : 0,
1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7.
23. 1. BCD (Binary Coded Decimal)
◦ BCD merupakan kode biner yang digunakan hanya untuk
mewakili nilai digit decimal saja, yaitu angka 0 sampai
dengan 9.
◦ Menggunakan kombinasi 4-bit, sehingga hanya 10
kombinasi yang dipergunakan.
◦ Jarang Digunakan
Desimal BCD 4 bit
0 0000
1 0001
2 0010
3 0011
4 0100
5 0101
6 0110
7 0111
8 1000
9 1001
24. 2. SBCDIC (Standar Binary Coded Decimal
Interchange Code)
Merupakan kode biner yang dikembangkan dari BCD
Banyak digunakan pada komputer generasi kedua.
Menggunakan kombinasi 6-bit (64 >> 26 = 64) kombinasi kode
adalah 10 kode untuk digit angka, 26 kode untuk huruf alphabetic
dan sisanya karakter-karaker khusus yang dipilih.
Posisi bit di SBCDIC dibagi menjadi 2 zone
◦ Pertama (diberi nama A dan B) disebut alpha bit position
◦ Kedua 4 bit berikutnya disebut numeric bit position.
Alpha bit position Numeric bit position
A B 8 4 2 1
0 0 = numeric 0 - 9
1 1 = huruf A – I
1 0 = huruf J – R
0 1 = huruf S - Z
25. 3. EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal
Interchange Code) atau ASCII (American
Standard Code for Information Interchange)
EBCDIC banyak digunakan pada computer generasi ketiga, seperti
IBM S/360.
EBCDIC terdiri dari kombinasi 8-bit yang memungkinkan untuk
mewakili karakter sebanyak 256 (2 8 = 256) kombinasi karakter.
Pada EBCDIC high-order bits atau 4-bit pertama disebut dengan
zone bits dan low-order bits atau 4 bit kedua disebut dengan
numeric bits.
Zone bits Numeric bit
Zone bits Numeric bits 1 2 3 4 5 6 7 8
0 0 =A-I
1 2 3 4 5 6 7 8 1 1=J-R
1 0=S-Z
High-order bits Low-order bits 0 1 = numeric 0 - 9
0 0 = tidak ada karakter yang diwakili
1 1 = huruf capital (upper case) alphabetic dan numeric
1 0 = huruf kecil (lower case) alphabetik
0 1 = karakter khusus
26. 4. ASCII 7-bit (American Standard Code for Information
Interchange)
Dikembangkan oleh ANSI (American National Standards
Institute) dengan tujuan membuat kode biner yang
standar. Kode ASCII yang standar menggunakan
kombinasi 7-bit, dengan kombinasi sebanyak 127 dari
128 (27 = 128) kemungkinan kombinasi, yaitu:
◦ 26 buah huruf capital (upper case) dari A s/d Z
◦ 26 buah huruf kecil (lower case) dari a s/d z
◦ digit decimal dari 0 s/d 9
◦ 34 karakter kontrol yang tidak dapat dicetak hanya
digunakan untuk informasi status operasi computer
◦ 32 karakter khusus (special characters)
ASCII 7-bit banyak digunakan untuk komputer-komputer
generasi sekarang, termasuk komputer mikro.
27. 5. ASCII 8-bit
ASCII 8-bit terdiri dari kombinasi 8-bit
Lebih banyak memberikan kombinasi karakter. Seperti
karakter-karakter graphic yang tidak dapat diwakili ASCII
7-bit, seperti ♥ ♦ ♣ ♠ α β ►◄ karakter dan sebagainya
dapat diwakili. Komputer IBM PC menggunakan ASCII
8-bit