SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 27
Downloaden Sie, um offline zu lesen
RENCANA KERJA
DAN PETA INDIKATIF
PRIORITAS RESTORASI
DI SUMATERA SELATAN
DEPUTI PERENCANAAN DAN KERJA SAMA
Palembang, 9 Agustus 2016
Badan Restorasi Gambut
• Tujuan pembentukan: Percepatan pemulihan kawasan dan
pengembalian fungsi hidrologis gambut akibat kebakaran hutan dan
lahan.
• Dilakukan secara: khusus, sistematis, terarah, terpadu dan
menyeluruh.
• BRG mempunyai tugas mengkoordinasikan dan memfasilitasi
restorasi gambut pada Provinsi Riau, Provinsi Jambi, Provinsi
Sumatera Selatan, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan
Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Papua.
• BRG wajib menyusun rencana dan pelaksanaan restorasi ekosistem
gambut untuk jangka waktu 5 (lima) tahun seluas kurang lebih
2.000.000 (dua juta) hektar
Tugas/Mandat BRG
1. Pelaksanaan koordinasi dan penguatan kebijakan pelaksanaan
restorasi gambut;
2. Perencanaan, pengendalian dan kerja sama penyelenggaraan
restorasi gambut;
3. Pemetaan kesatuan hidrologis gambut;
4. Penetapan zonasi fungsi lindung dan fungsi budidaya;
5. Pelaksanaan konstruksi infrastruktur pembasahan (rewetting)
gambut dan segala kelengkapannya;
6. Penataan ulang pengelolaan areal gambut terbakar;
7. Pelaksanaan sosialisasi dan edukasi restorasi gambut;
8. Pelaksanaan supervisi dalam konstruksi, operasi dan
pemeliharaan infrastruktur di lahan konsesi;
Misi BRG
1) Merancang dan mendorong perlindungan dan pemanfaaatan
gambut yang berkelanjutan
2) Memperkuat kerjasama teknis dan keuangan untuk
pelaksanaan restorasi gambut
3) Memfasilitasi pemulihan gambut yang terdegradasi, termasuk
supervisi dan pengendalian kegiatan restorasi di lahan konsesi
4) Menggalang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
restorasi gambut
5) Memfasilitasi riset aksi untuk mendukung pengelolaan
ekosistem gambut berkelanjutan.
Strategi Restorasi
Peningkatan upaya
pemulihan dan
penanggulangan
degradasi lahan
gambut
Pemantapan basis
perencanaan pengelolaan
lahan gambut
berkelanjutan dengan
pendekatan ekologis,
ekonomis dan sosial.
Penguatan koordinasi
lintas kementerian dan
lembaga dan lintas
daerah dalam
pengelolaan lahan
gambut berkelanjutan.
Peningkatan kepedulian,
kemampuan, dan peran
aktif stakeholders dalam
mengelola lahan gambut
berkelanjutan.
Pengarusutamaan dan
internalisasi penguatan
pengelolaan lahan
gambut berkelanjutan.
Perlindungan dan Pengelolaan
Ekosistem Gambut
• upaya sistematis dan terpadu
• untuk melestarikan fungsi dan mencegah terjadinya
kerusakan Ekosistem Gambut
• Meliputi:
• perencanaan,
• pemanfaatan,
• pengendalian,
• pemeliharaan,
• pengawasan, dan
• penegakan hukum.
Perencanaan Pengelolaan dan
Perlindungan Ekosistem Gambut
a. inventarisasi Ekosistem Gambut;
b. penetapan fungsi Ekosistem Gambut; dan
c. penyusunan dan penetapan rencana PPEG.
Perencanaan BRG:
a) Rencana Strategis BRG lima tahun
b) Rencana Aksi Restorasi Gambut (lintas K/L)
c) Rencana Kerja Restorasi Gambut (lintas pusat dan daerah)
Koordinasi dan Fasilitasi
Restorasi di Daerah
1) Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi BRG di
daerah, Gubernur menunjuk pejabat sebagai Koordinator Tim
Restorasi Gambut Daerah.
2) Struktur Tim Restorasi Gambut Daerah menyesuaikan dengan
organisasi BRG.
3) Tim Restorasi Gambut Daerah ditetapkan dengan Keputusan
Gubernur.
Faktor Kunci Koordinasi dan Fasilitasi
• Kesepakatan atas terminology/definisi dan kriteria keberhasilan restorasi:
Restorasi gambut membutuhkan kejelasan dan kesamaan persepsi terkait
ketentuan mengenai kriteria dan indicator agar terjadi synergi kegiatan dan
pengalokasian sumber daya dan kejelasan peranan lembaga dalam keseluruhan
program pembangunan nasional
• Keterlibatan Stakeholder:
Dibutuhkan engagement yg kuat untuk mendorong keterlibatan pemangku
kepentingan dalam semua aspek restorasi gambut.
• Komunikasi:
Komunikasi yang baik mendorong keterlibatan dan mobilisasi pemangku
kepentingan. Selain itu, komunikasi meningkatkan kejelasan tentang harapan, peran
dan tanggung jawab, serta informasi tentang kemajuan dan kinerja.
• Monitoring dan evaluasi:
Monitoring dan evaluasi restorasi gambut diperlukan untuk pengendalian
pelaksanaan agar tetap on-track(target dan sumber dana). Reiterative proses
perbaikan perencanaan periode berikutnya.
Alur Analisis
Prioritas Restorasi
Kawasan
bergambut
kondisi
tutupan
Sejarah
kebakaran
Kawasan
Lindung
Konsesi
Kawasan
Budidaya
Penugasan/kerja
sama restorasi dg
perusahaan
Meninjau Izin dan
menegakkan
hukum
Peta Indikatif
Restorasi
Indikasi
pengembangan
kanal
Usulan
Moratorium
Lahan belum
teridentifikasi/
berijin
resmi & lahan
masyarakat
Prioritas Restorasi
Rewetting dan
rehabilitasi
ekosistem
Prioritas Restorasi
Ekonomi/Sosial
Pengembangan
budidaya gambut
basah (alternative
komoditas)
1
2
3
Restorasi di
HL/KSA/KPA
&
Penegakan
hukum
Restorasi Kawasan
Gambut:
• Ekosistem dan
Hidrologis
• Ekonomi
• Sosial-budaya
Perencanaan dan pelaksanaan restorasi:
• Inventarisasi, survey dan pemetaan ekosistem gambut
• Penetapan zonasi
• Perlindungan ekosistem gambut yang utuh
• Perencanaan, pengendalian dan kerjasama restorasi
• Pelaksanaan konstruksi infrastruktur pembasahan
• Rehabilitasi ekosistem/revegetasi
• Kerjasama restorasi pada kawasan lindung dan lahan
budidaya masyarakat
• Kerjasama restorasi pada lahan konsesi
Penataan ulang Lahan Gambut terbakar:
• Penataan ulang perijinan
• Kerjasama dalam identifikasi kerusakan
• Pengembangan perekonomian alternative bagi
usaha masyarakat di lahan gambut
• Pengembalian fungsi lindung
Sosialisasi dan edukasi:
• Peningkatan kesadaran masyarakat
• Pelembagaan (institusionalisasi) perencanaan partisipatif
• Pengembangan dan pelembagaan pengelolaan kolaboratif
• Peningkatan kapasitas (pemberdayaan) masyarakat
• Internalisasi restorasi dalam RKU/RKT Konsesi
Perencanaan Pelaksanaan Restorasi
Inventarisasi dan
pemetaan KHG
Kajian program/kegiatan dan
kebijakan yang terkait serta
tujuan/sasarannya
Kesepakatan mengenai key parties yang menjadi leading-role
dalam bagian rangkaian restorasi berdasar pada peta dan kajian
program/kegiatan/kebijakan
Kesepakatan dengan key parties, pada rangkaian pemetaan gambut dan
wilayah prioritas restorasi, studi kelayakan, analisis biaya dan guna, disain
dan teknik pembasahan, community engagement, dll.
Pelaksanaan Restorasi:
Pemegang Konsesi Masyarakat lokal KPH dan/atau SKPD terkait
pada Pemerintah
provinsi/kabupaten
UPT terkait
Penguatan kebijakan dan penegakan hukum perlindungan
ekosistem gambut
PETA INDIKATIF
PRIORITAS RESTORASI
SUMBER DATA
DATA WALI DATA SPESIFIKASI DATA TAMBAHAN INFORMASI
Lahan Gambut
Balai Besar Penelitian
Sumberdaya Lahan
Pertanian (BBSDLP)
2015
Persebaran lahan gambut
Skala: 1:250,000
Distribusi kedalaman gambut dengan batas >= 50cm
D0 = < 50 cm; D1 = 50 - 100 cm; D2 = 100 - 200 cm;
D3 = 200 - 300 cm; D4 = > 300 cm
KHG KLHK 2015
Indikatif KHG
Indikatif Kubah
Skala: 1:250,000
Penutupan Lahan KLHK 2015
Citra satelit Landsat 8 Level
1G, 1GT, 1T (2015)
Data penutupan lahan 2015 dari KLHK. Hutan Primer, Hutan
Sekunder, perubahan tutupan, infrastruktur, pola pemanfaatan
lahan.
Kebakaran KLHK 2015
Citra satelit Landsat 8 Level
1G, 1GT, 1T (1 Jan. s/d 30
Okt. 2015)
Data Kebakaran tahun 2015 Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
Kanal
KLHK 2015
Citra satelit Landsat 8 Level
1G, 1GT, 1T (2015)
Data kanal diperoleh dari data penutupan lahan 2015 dari
KLHK. Perkebunan, Hutan Tanaman Industri, Sawah dan Tambak
digolongkan sebagai area indikatif kanal.
Transparent World
2014
Citra satelit Landsat (primer)
dan citra resolusi tinggi
Google Maps, Bing Maps,
atau Digital Globe (sekunder)
Data ini menampilkan tutupan lahan perkebunan berdasarkan
tipe perkebunan dan jenis tanaman.
Tim Gambut UGM
Bing Map, Open Street Map,
Quickbird.
Data kanal diperoleh dengan cara digitasi, kanal primer,
sekunder, tersier. Kecuali areal yang tertutup awan. Provinsi:
Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Papua.
Administrasi
Badan Informasi
Geospasial (BIG)
Provinsi dan Kab (PPBW)
Peta Batas Wilayah Administrasi
DIAGRAM ALIR
KLASIFIKASI PRIORITAS RESTORASI
• Prioritas Restorasi Pasca Kebakaran 2015
adalah area gambut terbakar pada tahun 2015, meliputi keseluruhan lahan bergambut berijin
atau tidak berijin, berkubah atau tidak berkubah, berkanal atau tidak berkanal, kawasan
budidaya atau kawasan lindung.
• Prioritas Restorasi Kubah Gambut Berkanal zona lindung
adalah kawasan bergambut pada kubah yang berindikasikan terdapat pembangunan kanal
yang meskipun pada tahun 2015 tidak terbakar, tetapi secara historis pernah mengalami
kebakaran.
• Prioritas Restorasi Kubah Gambut tidak berkanal  zona lindung
adalah kawasan bergambut pada kubah yang belum mengalami pembukaan/pembangunan
kanal baik pada kawasan gambut berijin maupun yang tidak/berijin. Area ini terdiri dari
kawasan gambut yang telah ditetapkan sebagai kawasan yang dimoratorium (PIPPIB Rev X)
ditambah area gambut yang berijin yang masih utuh.
• Prioritas Restorasi Gambut non-kubah berkanal (zona budidaya);
adalah kawasan bergambut non kubah yang sudah dibuka untuk dibudidayakan yang
diindikasikan dengan adanya pembangunan kanal namun tidak mengalami kebakaran di tahun
2015 ataupun tahun-tahun sebelumnya. Kawasan ini perlu dipantau pengelolaan hidrologinya
agar tidak mudah terbakar.
MATRIKS PENENTUAN KELAS
KEBAKARAN KUBAH KANAL HUTAN KELAS
1
1
1
1 Prioritas Restorasi Pasca kebakaran 2015
0 (non) Prioritas Restorasi Pasca kebakaran 2015
0
(non)
1 Prioritas Restorasi Pasca kebakaran 2015
0 (non) Prioritas Restorasi Pasca kebakaran 2015
0
(non)
1
1 Prioritas Restorasi Pasca kebakaran 2015
0 (non) Prioritas Restorasi Pasca kebakaran 2015
0
(non)
1 Prioritas Restorasi Pasca kebakaran 2015
0 (non) Prioritas Restorasi Pasca kebakaran 2015
0
(non)
1
1
1 Prioritas Restorasi Kubah Gambut berkanal (zona lindung)
0 (non) Prioritas Restorasi Kubah Gambut berkanal (zona lindung)
0
(non)
1 Prioritas Restorasi Kubah Gambut tidak berkanal (zona lindung)
0 (non) Prioritas Restorasi Kubah Gambut tidak berkanal (zona lindung)
0
(non)
1
1 Prioritas Restorasi Gambut berkanal (zona budidaya)
0 (non) Prioritas Restorasi Gambut berkanal (zona budidaya)
0
(non)
1 Prioritas Restorasi Gambut tidak berkanal (zona lindung)
0 (non) Prioritas Restorasi Gambut tidak berkanal (zona budidaya)
Luas Indikatif KHG, Gambut dan Kubah
Provinsi Jumlah KHG Luas KHG (ha)
Luas Gambut
Indikatif (ha)
Luas kubah
Gambut (ha)
Luas non-
gambut (ha)
Riau 47 5.047.104 3.861.400 2.233.020 1.185.704
Jambi 12 1.409.314 617.561 1.073.057 791.753
Sumatera Selatan 25 2.006.659 1.206.195 533.655 800.464
Total Sumatera 84 8.463.077 5.685.156 3.839.732 2.777.921
Kalimantan Barat 91 2.985.778 1.679.950 885.199 1.305.828
Kalimantan Tengah 30 4.330.434 2.811.078 1.488.969 1.519.356
Kalimantan Selatan 4 379.960 103.556 101.383 276.404
Total Kalimantan 125 7.696.173
4.594.584 2.475.551
3.101.589
Papua 199 5.515.056 2.652.747 2.574.493 2.862.309
Total 7 Provinsi 408 21.674.305 12.932.487 8.889.777 8.741.818
Sumber Data: KLHK & BBSDLP
408 KHG
di 7 Provinsi
(21,674,305 ha)
Lahan
Bergambut
(12,932,489 ha)
Lahan Tanah
Mineral
(8,741,816 ha)
Kawasan
Budidaya
(10,065,057 ha)
Kawasan
Lindung
(2,867,432 ha)
Kawasan PIPPIB Rev. X
(7,233,435 ha)
non KK/HL
(4,366,002 ha)
KSA/KPA dan HL
(2,867,432 ha)
Lahan Berijin (HTI, HGU,
HPH) atau Pemanfaatan
Lahan Lain
(5,699,054 ha)
Diusulkan untuk dilindungi
sebagai kawasan dengan
fungsi lindung (1,709,894 ha)
LUASAN AREA
Luas Gambut 7 Prov 12,932,489
Prioritas Restorasi Pasca Kebakaran 2015 875,701
Prioritas Restorasi Kubah Gambut berkanal (zona lindung) 2,791,070
Prioritas Restorasi Kubah Gambut tidak berkanal (zona lindung) 6,174,492
Prioritas Restorasi Gambut berkanal (zona budidaya) 3,091,226
*Angka sementara tidak untuk dikutip, sedang dibahas dalam Rapat Terbatas Kabinet
ANALISIS PRIORITAS RESTORASI
PADA PETA PIPPIB REV. X
• Terdapat 451 ribu ha area PIPPIB yang terbakar di tahun 2015. Area ini berindikasikan adanya
pembukaan yang tidak berijin, atau penyebaran api dari area sekitarnya;
• Terdapat 1,4 juta ha area PIPPIB yang sudah dibuka dan dikerjakan, dengan adanya indikasi
pembangunan kanal, meskipun tidak berijin, dan juga meskipun tidak terbakar.
• Peta PIPPIB Rev X indikasi moratorium gambut di tujuh provinsi yang masih relatif utuh
adalah 4,5 juta ha.
• Terdapat 1,7 juta hektar kawasan budidaya yang berada di lahan gambut yang masih utuh
dan diusulkan untuk dilindungi, atau dikaji lebih lanjut untuk penyesuaian fungsinya.
Kelas Prioritas Restorasi di zona PIPPIB Luas (ha)
Prioritas Restorasi Pasca Kebakaran 2015 451,209
Prioritas Restorasi penutupan kanal pada Kubah Gambut (zona lindung) 895,457
Prioritas Restorasi Kubah Gambut tidak berkanal pemantapan fungsi lindung 4,464,598
Prioritas Restorasi Gambut berkanal untuk dikembalikan ke fungsi lindung 1,422,171
Luas Total (ha) 7,233,435
Usulan penambahan diluar PIPPIB revisi 10 Luas (ha)
Restorasi Kubah Gambut tidak berkanal  zona lindung 1,709,894
Nasional
KHG 7 Provinsi
(21,674,305 ha)
Non Gambut
(8,741,816 ha)
Gambut
(12,932,489 ha)
Budidaya (APL dan HP,
HPT, HPK)
(5,699,054 ha)
Kawasan Lindung (HL,
KSA dan KPA)
(2,867,432 ha)
Prioritas Restorasi
Kubah Gambut
berkanal (zona lindung)
(1,895,613 ha)
Prioritas Restorasi
Pasca Kebakaran
2015
(424,493 ha)
Prioritas Restorasi
Gambut berkanal
(zona budidaya)
(1,669,055 ha)
Prioritas Restorasi
(226,335 ha)
Konsesi HTI
(216,041 ha)
Konsesi HPH
(15,341 ha)
Konsesi HGU
(23,047 ha)
Non HTI/Kebun/HPH,
atau belum berijin
resmi /lahan masy.
(170,064 ha)
Prioritas Restorasi
Kubah Gambut
tidak berkanal
(zona lindung)
(1,709,894 ha)
Konsesi HTI
(822,596 ha)
Konsesi HPH
(20,968 ha)
Konsesi HGU
(319,121 ha)
Non HTI/Kebun/HPH,
atau belum berijin
resmi /lahan masy.
(732,928 ha)
Konsesi HTI
(606,935 ha)
Konsesi HPH
(469,174 ha)
Konsesi HGU
(20,420 ha)
Non HTI/Kebun/HPH,
atau belum berijin
resmi /lahan masy.
(613,365 ha)
Konsesi HTI
(504,369 ha)
Konsesi HPH
(70,468 ha)
Konsesi HGU
(176,374 ha)
Non HTI/Kebun/HPH,
atau belum berijin
resmi /lahan masy.
(917,844 ha)
Next slide
Area PIPPIB Rev. X
Gambut Non-
Kawasan Lindung
(4,366,002 ha)
Usulan
tambahan
PIPPIB
Area PIPPIB Rev. X
*Angka sementara tidak untuk dikutip, sedang dibahas dalam Rapat Terbatas Kabinet
Gambut Budidaya
dan Konservasi
(12,932,489 ha)
Budidaya (APL dan HP,
HPT, HPK)
(5,699,054 ha)
Kawasan Lindung (HL,
KSA dan KPA)
(2,867,432 ha)
Prioritas Restorasi
Kubah Gambut
berkanal (zona
lindung)
(1,895,613 ha)
Prioritas Restorasi
Pasca Kebakaran
2015
(424,493 ha)
Prioritas
Restorasi Gambut
berkanal (zona
budidaya)
(1,669,055 ha)
Prioritas Restorasi
Pasca Karhutla
2015
(226,335 ha)
Prioritas Restorasi
Kubah Gambut
tidak berkanal
(zona lindung)
(1,709,894 ha)
Prioritas Restorasi
Gambut ber
Kubah berkanal
(pengembalian ke
zona lindung)
(201,457 ha)
Prioritas Restorasi
Kubah Gambut
tidak berkanal
(pemantapan
zona lindung)
(2,175,048 ha)Prioritas Restorasi
Gambut non-
Kubah berkanal
dikembalikan ke
fungsi lindung
(264,592 ha)
Area PIPPIB Rev. X
Gambut Non-
Kawasan Lindung
(4,366,002 ha)
Prioritas Restorasi
Pasca Karhutla 2015
(224,874 ha)
Prioritas Restorasi
Gambut Kubah
berkanal (dialihkan
ke fungsi lindung)
(694,000 ha)
Prioritas Restorasi
Gambut Kubah non-
kanal Penetapan
fungsi lindung
(2,289,550 ha)
Prioritas Restorasi
Gambut non-Kubah
berkanal dialihkan
ke fungsi lindung
(1,157,579 ha)
Nasional
*Angka sementara tidak untuk dikutip, sedang dibahas dalam Rapat Terbatas Kabinet
Sumatera Selatan
KHG Sumatera Selatan
(2.006.659 ha)
Non Gambut
(800,464 ha)
Gambut
(1,206,195 ha)
Budidaya (APL dan HP,
HPT, HPK)
(909,765 ha)
Kawasan Lindung
(HL, KSA dan KPA)
(87,716 ha)
Prioritas Restorasi
Kubah Gambut
berkanal (zona lindung)
(440,004 ha)
Prioritas Restorasi
Pasca Kebakaran
2015
(222,171 ha)
Prioritas Restorasi
Gambut berkanal
(zona budidaya)
(167,049 ha)
Prioritas Restorasi
(41,277 ha)
Konsesi HTI
(158,052 ha)
Konsesi HPH
(3,458 ha)
Konsesi HGU
(12,237 ha)
Non HTI/Kebun/HPH,
atau belum berijin resmi
/lahan masy (48,424 ha)
Prioritas Restorasi
Kubah Gambut tidak
berkanal
(80,540 ha)
Konsesi HTI
(231,012 ha)
Konsesi HPH
(9,134 ha)
Konsesi HGU
(69,210 ha)
Non HTI/Kebun/HPH,
atau belum berijin
resmi /lahan masy
(130,648 ha)
Konsesi HTI
(34,983 ha)
Konsesi HPH
(7,527 ha)
Konsesi HGU
(403 ha)
Non HTI/Kebun/HPH,
atau belum berijin
resmi /lahan
masy(37,627 ha)
Konsesi HTI
(84,323 ha)
Konsesi HPH
(0 ha)
Konsesi HGU
(13,842 ha)
Non HTI/Kebun/HPH,
atau belum berijin
resmi /lahan
masy(68,884 ha)
Next slide
Area PIPPIB Rev. X
Gambut Non-
Kawasan Lindung
(208,715 ha)
Usulan
tambahan
PIPPIB
Area PIPPIB Rev. X
*Angka sementara tidak untuk dikutip, sedang dibahas dalam Rapat Terbatas Kabinet
Sumatera SelatanGambut Budidaya
dan Konservasi
(1,206,195 ha)
Budidaya (APL dan HP,
HPT, HPK)
(909,765 ha)
Kawasan Lindung (HL,
KSA dan KPA)
(87,716 ha)
Prioritas Restorasi
Kubah Gambut
berkanal (zona
lindung)
(440,004 ha)
Prioritas Restorasi
Pasca Kebakaran
2015
(222,171 ha)
Prioritas
Restorasi Gambut
berkanal (zona
budidaya)
(167,049 ha)
Prioritas Restorasi
Pasca Karhutla
2015
(41,277 ha)
Prioritas Restorasi
Kubah Gambut
tidak berkanal
(zona lindung)
(80,540 ha)
09/08/2016
Prioritas Restorasi
Gambut ber
Kubah berkanal
(pengembalian ke
zona lindung)
(10,427 ha)*
Pemantapan zona
lindung pada
kawasan gambut
utuh
(26,469 ha)
Prioritas Restorasi
Gambut non-
Kubah berkanal
dikembalikan ke
fungsi lindung
(9,543 ha)*
Area PIPPIB Rev. X
Gambut Non-
Kawasan Lindung
(208,715 ha)
Prioritas Restorasi
Pasca Karhutla 2015
(25,372 ha)
Prioritas Restorasi
Gambut Kubah
berkanal (dialihkan
ke fungsi lindung)
(98,326 ha)*
Prioritas Restorasi
Gambut Kubah
Penetapan fungsi
lindung
(35,591ha)
Prioritas Restorasi
Gambut non-Kubah
berkanal dialihkan
ke fungsi lindung
(49,426 ha)*
*Ada aspek penegakkan hukum untuk pembukaan lahan di kawasan lindung dan kawasan moratorium PIPPIB
TERIMA KASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Presentasi musrenbangkab dishutbun 23 mar2011
Presentasi musrenbangkab dishutbun   23 mar2011Presentasi musrenbangkab dishutbun   23 mar2011
Presentasi musrenbangkab dishutbun 23 mar2011Ariston Pamungkas
 
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi BantenPeluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Bantenushfia
 
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012Ariston Pamungkas
 
Kuntoro: Satu Tahun Moratorium Hutan
Kuntoro: Satu Tahun Moratorium HutanKuntoro: Satu Tahun Moratorium Hutan
Kuntoro: Satu Tahun Moratorium HutanYossy Suparyo
 
Materi pembahasan laporan akhir print version
Materi pembahasan laporan akhir print versionMateri pembahasan laporan akhir print version
Materi pembahasan laporan akhir print versionDix Ajus
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bone
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota BoneSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bone
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota BoneBagus ardian
 
! Rtplp iii potensi masalah kawasan prioritas
! Rtplp  iii potensi masalah kawasan prioritas! Rtplp  iii potensi masalah kawasan prioritas
! Rtplp iii potensi masalah kawasan prioritasKonsultasi Alternatif
 
Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Hutan
Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sumber Daya HutanKebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Hutan
Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sumber Daya HutanCIFOR-ICRAF
 
NSD Kabupaten Kapuas
NSD Kabupaten KapuasNSD Kabupaten Kapuas
NSD Kabupaten KapuasBagus ardian
 
KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA DI JAWA TENGAH
KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA  DI JAWA TENGAH KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA  DI JAWA TENGAH
KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA DI JAWA TENGAH swirawan
 
Perkembangan Penyediaan Prasarana-Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan Perm...
Perkembangan Penyediaan Prasarana-Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan Perm...Perkembangan Penyediaan Prasarana-Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan Perm...
Perkembangan Penyediaan Prasarana-Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan Perm...oswar mungkasa
 
Dukungan Kementrian Pekerjaan Umum terhadap Program Prioritas Nasional
Dukungan Kementrian Pekerjaan Umum terhadap Program Prioritas NasionalDukungan Kementrian Pekerjaan Umum terhadap Program Prioritas Nasional
Dukungan Kementrian Pekerjaan Umum terhadap Program Prioritas Nasionalinfosanitasi
 
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717Haryo Armono
 
Presentasi DBH SDA DR di Kalsel
Presentasi DBH SDA DR di KalselPresentasi DBH SDA DR di Kalsel
Presentasi DBH SDA DR di KalselBeta Uliansyah
 
ANALISIS SPASIAL LAHAN KRITIS DI KOTA BANDUNG UTARA MENGGUNAKAN OPEN SOURCE G...
ANALISIS SPASIAL LAHAN KRITIS DI KOTA BANDUNG UTARA MENGGUNAKAN OPEN SOURCE G...ANALISIS SPASIAL LAHAN KRITIS DI KOTA BANDUNG UTARA MENGGUNAKAN OPEN SOURCE G...
ANALISIS SPASIAL LAHAN KRITIS DI KOTA BANDUNG UTARA MENGGUNAKAN OPEN SOURCE G...iftidah
 
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...CIFOR-ICRAF
 
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...bramantiyo marjuki
 
Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...
Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...
Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...infosanitasi
 
Bab 4 rencana pengelolaan rhl
Bab 4 rencana pengelolaan rhlBab 4 rencana pengelolaan rhl
Bab 4 rencana pengelolaan rhlEdy Junaidi
 

Was ist angesagt? (20)

Presentasi musrenbangkab dishutbun 23 mar2011
Presentasi musrenbangkab dishutbun   23 mar2011Presentasi musrenbangkab dishutbun   23 mar2011
Presentasi musrenbangkab dishutbun 23 mar2011
 
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi BantenPeluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
 
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012
 
Kuntoro: Satu Tahun Moratorium Hutan
Kuntoro: Satu Tahun Moratorium HutanKuntoro: Satu Tahun Moratorium Hutan
Kuntoro: Satu Tahun Moratorium Hutan
 
Materi pembahasan laporan akhir print version
Materi pembahasan laporan akhir print versionMateri pembahasan laporan akhir print version
Materi pembahasan laporan akhir print version
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bone
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota BoneSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bone
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bone
 
RPLP Kelurahan Mangasa
RPLP Kelurahan Mangasa RPLP Kelurahan Mangasa
RPLP Kelurahan Mangasa
 
! Rtplp iii potensi masalah kawasan prioritas
! Rtplp  iii potensi masalah kawasan prioritas! Rtplp  iii potensi masalah kawasan prioritas
! Rtplp iii potensi masalah kawasan prioritas
 
Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Hutan
Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sumber Daya HutanKebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Hutan
Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Hutan
 
NSD Kabupaten Kapuas
NSD Kabupaten KapuasNSD Kabupaten Kapuas
NSD Kabupaten Kapuas
 
KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA DI JAWA TENGAH
KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA  DI JAWA TENGAH KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA  DI JAWA TENGAH
KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA DI JAWA TENGAH
 
Perkembangan Penyediaan Prasarana-Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan Perm...
Perkembangan Penyediaan Prasarana-Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan Perm...Perkembangan Penyediaan Prasarana-Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan Perm...
Perkembangan Penyediaan Prasarana-Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan Perm...
 
Dukungan Kementrian Pekerjaan Umum terhadap Program Prioritas Nasional
Dukungan Kementrian Pekerjaan Umum terhadap Program Prioritas NasionalDukungan Kementrian Pekerjaan Umum terhadap Program Prioritas Nasional
Dukungan Kementrian Pekerjaan Umum terhadap Program Prioritas Nasional
 
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
 
Presentasi DBH SDA DR di Kalsel
Presentasi DBH SDA DR di KalselPresentasi DBH SDA DR di Kalsel
Presentasi DBH SDA DR di Kalsel
 
ANALISIS SPASIAL LAHAN KRITIS DI KOTA BANDUNG UTARA MENGGUNAKAN OPEN SOURCE G...
ANALISIS SPASIAL LAHAN KRITIS DI KOTA BANDUNG UTARA MENGGUNAKAN OPEN SOURCE G...ANALISIS SPASIAL LAHAN KRITIS DI KOTA BANDUNG UTARA MENGGUNAKAN OPEN SOURCE G...
ANALISIS SPASIAL LAHAN KRITIS DI KOTA BANDUNG UTARA MENGGUNAKAN OPEN SOURCE G...
 
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
 
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
 
Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...
Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...
Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...
 
Bab 4 rencana pengelolaan rhl
Bab 4 rencana pengelolaan rhlBab 4 rencana pengelolaan rhl
Bab 4 rencana pengelolaan rhl
 

Andere mochten auch

Presentasi Amalan Puasa Ramadhan - Presentasi.net
Presentasi Amalan Puasa Ramadhan - Presentasi.netPresentasi Amalan Puasa Ramadhan - Presentasi.net
Presentasi Amalan Puasa Ramadhan - Presentasi.netMuhammad Noer
 
Buku "DASAR-DASAR PERIKLANAN"_ Daya Pikat Pesan Iklan & Manfaat Ambient Media...
Buku "DASAR-DASAR PERIKLANAN"_ Daya Pikat Pesan Iklan & Manfaat Ambient Media...Buku "DASAR-DASAR PERIKLANAN"_ Daya Pikat Pesan Iklan & Manfaat Ambient Media...
Buku "DASAR-DASAR PERIKLANAN"_ Daya Pikat Pesan Iklan & Manfaat Ambient Media...Kanaidi ken
 
Pelatihan ORGANIZATION DEVELOPMENT (OD), PRESENTATION & NEGOTIATION SKILLS P...
Pelatihan ORGANIZATION DEVELOPMENT (OD),  PRESENTATION & NEGOTIATION SKILLS P...Pelatihan ORGANIZATION DEVELOPMENT (OD),  PRESENTATION & NEGOTIATION SKILLS P...
Pelatihan ORGANIZATION DEVELOPMENT (OD), PRESENTATION & NEGOTIATION SKILLS P...Kanaidi ken
 
Pentingnya Merencanakan Hidup - LifeGoals Planning
Pentingnya Merencanakan Hidup - LifeGoals PlanningPentingnya Merencanakan Hidup - LifeGoals Planning
Pentingnya Merencanakan Hidup - LifeGoals PlanningArry Rahmawan
 
Kumpulan materi komunikasi bisnis by kanaidi, se., m.si
Kumpulan materi komunikasi bisnis by kanaidi, se., m.siKumpulan materi komunikasi bisnis by kanaidi, se., m.si
Kumpulan materi komunikasi bisnis by kanaidi, se., m.siKanaidi ken
 
Komunikasi bisnis
Komunikasi bisnisKomunikasi bisnis
Komunikasi bisnisAndri Yan
 
Materi I Sosialisasi Permen SMPI Yogya 24 Mei 2017
Materi I Sosialisasi Permen SMPI Yogya 24 Mei 2017Materi I Sosialisasi Permen SMPI Yogya 24 Mei 2017
Materi I Sosialisasi Permen SMPI Yogya 24 Mei 2017direktoratkaminfo
 
Materi III Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017
Materi III Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017Materi III Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017
Materi III Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017direktoratkaminfo
 
Tips Sukses Menghadapi Wawancara Kerja
Tips Sukses Menghadapi Wawancara KerjaTips Sukses Menghadapi Wawancara Kerja
Tips Sukses Menghadapi Wawancara KerjaArry Rahmawan
 
Proposal wirausaha
Proposal wirausahaProposal wirausaha
Proposal wirausahaameliadhebie
 
perencanaan lokasi perusahaan
perencanaan lokasi perusahaanperencanaan lokasi perusahaan
perencanaan lokasi perusahaanameliadhebie
 
Pelatihan The Power of LEADERSHIP
Pelatihan  The Power of LEADERSHIPPelatihan  The Power of LEADERSHIP
Pelatihan The Power of LEADERSHIPKanaidi ken
 
Presentasi Program Aspira SMK Sales Awards 2018
Presentasi Program Aspira SMK Sales Awards 2018Presentasi Program Aspira SMK Sales Awards 2018
Presentasi Program Aspira SMK Sales Awards 2018Dedy Budiman M.Pd, CMA
 
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017Materi II Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017direktoratkaminfo
 
Materi V Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017
Materi V Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017Materi V Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017
Materi V Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017direktoratkaminfo
 
Pelatihan Manajemen Waktu - ProductiveME® Time Management
Pelatihan Manajemen Waktu - ProductiveME® Time ManagementPelatihan Manajemen Waktu - ProductiveME® Time Management
Pelatihan Manajemen Waktu - ProductiveME® Time ManagementArry Rahmawan
 

Andere mochten auch (18)

Presentasi Amalan Puasa Ramadhan - Presentasi.net
Presentasi Amalan Puasa Ramadhan - Presentasi.netPresentasi Amalan Puasa Ramadhan - Presentasi.net
Presentasi Amalan Puasa Ramadhan - Presentasi.net
 
Buku "DASAR-DASAR PERIKLANAN"_ Daya Pikat Pesan Iklan & Manfaat Ambient Media...
Buku "DASAR-DASAR PERIKLANAN"_ Daya Pikat Pesan Iklan & Manfaat Ambient Media...Buku "DASAR-DASAR PERIKLANAN"_ Daya Pikat Pesan Iklan & Manfaat Ambient Media...
Buku "DASAR-DASAR PERIKLANAN"_ Daya Pikat Pesan Iklan & Manfaat Ambient Media...
 
Pelatihan ORGANIZATION DEVELOPMENT (OD), PRESENTATION & NEGOTIATION SKILLS P...
Pelatihan ORGANIZATION DEVELOPMENT (OD),  PRESENTATION & NEGOTIATION SKILLS P...Pelatihan ORGANIZATION DEVELOPMENT (OD),  PRESENTATION & NEGOTIATION SKILLS P...
Pelatihan ORGANIZATION DEVELOPMENT (OD), PRESENTATION & NEGOTIATION SKILLS P...
 
Pentingnya Merencanakan Hidup - LifeGoals Planning
Pentingnya Merencanakan Hidup - LifeGoals PlanningPentingnya Merencanakan Hidup - LifeGoals Planning
Pentingnya Merencanakan Hidup - LifeGoals Planning
 
Presentasi bisnis
Presentasi bisnisPresentasi bisnis
Presentasi bisnis
 
Kumpulan materi komunikasi bisnis by kanaidi, se., m.si
Kumpulan materi komunikasi bisnis by kanaidi, se., m.siKumpulan materi komunikasi bisnis by kanaidi, se., m.si
Kumpulan materi komunikasi bisnis by kanaidi, se., m.si
 
Komunikasi bisnis
Komunikasi bisnisKomunikasi bisnis
Komunikasi bisnis
 
Materi I Sosialisasi Permen SMPI Yogya 24 Mei 2017
Materi I Sosialisasi Permen SMPI Yogya 24 Mei 2017Materi I Sosialisasi Permen SMPI Yogya 24 Mei 2017
Materi I Sosialisasi Permen SMPI Yogya 24 Mei 2017
 
Materi III Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017
Materi III Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017Materi III Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017
Materi III Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017
 
Tips Sukses Menghadapi Wawancara Kerja
Tips Sukses Menghadapi Wawancara KerjaTips Sukses Menghadapi Wawancara Kerja
Tips Sukses Menghadapi Wawancara Kerja
 
Proposal wirausaha
Proposal wirausahaProposal wirausaha
Proposal wirausaha
 
perencanaan lokasi perusahaan
perencanaan lokasi perusahaanperencanaan lokasi perusahaan
perencanaan lokasi perusahaan
 
Pelatihan The Power of LEADERSHIP
Pelatihan  The Power of LEADERSHIPPelatihan  The Power of LEADERSHIP
Pelatihan The Power of LEADERSHIP
 
Presentasi Program Aspira SMK Sales Awards 2018
Presentasi Program Aspira SMK Sales Awards 2018Presentasi Program Aspira SMK Sales Awards 2018
Presentasi Program Aspira SMK Sales Awards 2018
 
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017Materi II Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017
 
Teknik presentasi
Teknik presentasiTeknik presentasi
Teknik presentasi
 
Materi V Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017
Materi V Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017Materi V Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017
Materi V Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017
 
Pelatihan Manajemen Waktu - ProductiveME® Time Management
Pelatihan Manajemen Waktu - ProductiveME® Time ManagementPelatihan Manajemen Waktu - ProductiveME® Time Management
Pelatihan Manajemen Waktu - ProductiveME® Time Management
 

Ähnlich wie Materi presentasi d1 brg sosialisasi sumsel (9 agustus 2016)

Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...CIFOR-ICRAF
 
Workshop_perubahan_iklim_Bappeda_Maluku.pdf
Workshop_perubahan_iklim_Bappeda_Maluku.pdfWorkshop_perubahan_iklim_Bappeda_Maluku.pdf
Workshop_perubahan_iklim_Bappeda_Maluku.pdfIsmed Ismail
 
Profil KOTAKU Kabupaten Probolinggo
Profil KOTAKU Kabupaten ProbolinggoProfil KOTAKU Kabupaten Probolinggo
Profil KOTAKU Kabupaten Probolinggokomunikasiosp
 
Materi seminar nasional ekonomi hijau kepala dinas kehutana kalimantan tengah
Materi seminar nasional ekonomi hijau  kepala dinas kehutana kalimantan tengahMateri seminar nasional ekonomi hijau  kepala dinas kehutana kalimantan tengah
Materi seminar nasional ekonomi hijau kepala dinas kehutana kalimantan tengahdenytb
 
Peran Pemerintah dalam Aktivitas Rehabilitasi Mangrove dan Kesejahteraan Mas...
Peran Pemerintah dalam Aktivitas Rehabilitasi Mangrove  dan Kesejahteraan Mas...Peran Pemerintah dalam Aktivitas Rehabilitasi Mangrove  dan Kesejahteraan Mas...
Peran Pemerintah dalam Aktivitas Rehabilitasi Mangrove dan Kesejahteraan Mas...CIFOR-ICRAF
 
Expose lapdul rtbl cbd cikarang pusat bekasi 2014
Expose lapdul rtbl cbd cikarang pusat bekasi 2014Expose lapdul rtbl cbd cikarang pusat bekasi 2014
Expose lapdul rtbl cbd cikarang pusat bekasi 2014Obie Donk Ach
 
Program kerja tim citarum 2012 25 juni
Program kerja tim citarum 2012  25 juniProgram kerja tim citarum 2012  25 juni
Program kerja tim citarum 2012 25 juniCitarum
 
promosibahanpakdirbantenedit-180714044248 (3).pptx
promosibahanpakdirbantenedit-180714044248 (3).pptxpromosibahanpakdirbantenedit-180714044248 (3).pptx
promosibahanpakdirbantenedit-180714044248 (3).pptxMuhammadAkielElhanie
 
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-268830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2teguh heru winarso
 
Bab 05 perumusan rencana aksi program
Bab 05 perumusan rencana aksi programBab 05 perumusan rencana aksi program
Bab 05 perumusan rencana aksi programsumbodho sumbodho
 
Kenapa apa bagaimana p2kp
Kenapa apa bagaimana p2kpKenapa apa bagaimana p2kp
Kenapa apa bagaimana p2kpMass Broo
 
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategi
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategiBab 2 tujuan kebijkan dan strategi
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategiDeki Zulkarnain
 
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...Adelfios Andyka Fatra
 
Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)
Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)
Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)Idham Halid
 

Ähnlich wie Materi presentasi d1 brg sosialisasi sumsel (9 agustus 2016) (20)

Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
 
Workshop_perubahan_iklim_Bappeda_Maluku.pdf
Workshop_perubahan_iklim_Bappeda_Maluku.pdfWorkshop_perubahan_iklim_Bappeda_Maluku.pdf
Workshop_perubahan_iklim_Bappeda_Maluku.pdf
 
Rpjm desa-langensari
Rpjm desa-langensariRpjm desa-langensari
Rpjm desa-langensari
 
Profil KOTAKU Kabupaten Probolinggo
Profil KOTAKU Kabupaten ProbolinggoProfil KOTAKU Kabupaten Probolinggo
Profil KOTAKU Kabupaten Probolinggo
 
Materi seminar nasional ekonomi hijau kepala dinas kehutana kalimantan tengah
Materi seminar nasional ekonomi hijau  kepala dinas kehutana kalimantan tengahMateri seminar nasional ekonomi hijau  kepala dinas kehutana kalimantan tengah
Materi seminar nasional ekonomi hijau kepala dinas kehutana kalimantan tengah
 
Kerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerjaKerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerja
 
Peran Pemerintah dalam Aktivitas Rehabilitasi Mangrove dan Kesejahteraan Mas...
Peran Pemerintah dalam Aktivitas Rehabilitasi Mangrove  dan Kesejahteraan Mas...Peran Pemerintah dalam Aktivitas Rehabilitasi Mangrove  dan Kesejahteraan Mas...
Peran Pemerintah dalam Aktivitas Rehabilitasi Mangrove dan Kesejahteraan Mas...
 
Expose lapdul rtbl cbd cikarang pusat bekasi 2014
Expose lapdul rtbl cbd cikarang pusat bekasi 2014Expose lapdul rtbl cbd cikarang pusat bekasi 2014
Expose lapdul rtbl cbd cikarang pusat bekasi 2014
 
Das pangi ayung
Das pangi ayungDas pangi ayung
Das pangi ayung
 
12416 sipres brg final
12416 sipres brg final12416 sipres brg final
12416 sipres brg final
 
Program kerja tim citarum 2012 25 juni
Program kerja tim citarum 2012  25 juniProgram kerja tim citarum 2012  25 juni
Program kerja tim citarum 2012 25 juni
 
promosibahanpakdirbantenedit-180714044248 (3).pptx
promosibahanpakdirbantenedit-180714044248 (3).pptxpromosibahanpakdirbantenedit-180714044248 (3).pptx
promosibahanpakdirbantenedit-180714044248 (3).pptx
 
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-268830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
 
Bab 05 perumusan rencana aksi program
Bab 05 perumusan rencana aksi programBab 05 perumusan rencana aksi program
Bab 05 perumusan rencana aksi program
 
Pembangunan daerah
Pembangunan daerahPembangunan daerah
Pembangunan daerah
 
Pembangunan daerah
Pembangunan daerahPembangunan daerah
Pembangunan daerah
 
Kenapa apa bagaimana p2kp
Kenapa apa bagaimana p2kpKenapa apa bagaimana p2kp
Kenapa apa bagaimana p2kp
 
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategi
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategiBab 2 tujuan kebijkan dan strategi
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategi
 
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...
 
Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)
Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)
Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)
 

Mehr von Panji Kharisma Jaya

Edit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agraria
Edit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agrariaEdit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agraria
Edit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agrariaPanji Kharisma Jaya
 
All percepatan pembangunan desa #1
All percepatan pembangunan desa #1All percepatan pembangunan desa #1
All percepatan pembangunan desa #1Panji Kharisma Jaya
 
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit423102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4Panji Kharisma Jaya
 
Presentasi bersama tenurial (25 okt 2017)final
Presentasi bersama  tenurial  (25 okt  2017)finalPresentasi bersama  tenurial  (25 okt  2017)final
Presentasi bersama tenurial (25 okt 2017)finalPanji Kharisma Jaya
 
25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr
25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr
25 10-17 konferensi tenurial 2-puprPanji Kharisma Jaya
 
20171025 v2 kepala staf tenurial conference v2
20171025 v2 kepala staf tenurial conference  v220171025 v2 kepala staf tenurial conference  v2
20171025 v2 kepala staf tenurial conference v2Panji Kharisma Jaya
 
Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017
Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017
Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017Panji Kharisma Jaya
 
1 luwansa kpk pencegahan korupsi sektor kehutanan 251017
1 luwansa kpk   pencegahan korupsi sektor kehutanan 2510171 luwansa kpk   pencegahan korupsi sektor kehutanan 251017
1 luwansa kpk pencegahan korupsi sektor kehutanan 251017Panji Kharisma Jaya
 
Tenure conference lembar fakta peluncuran buku
Tenure conference   lembar fakta peluncuran bukuTenure conference   lembar fakta peluncuran buku
Tenure conference lembar fakta peluncuran bukuPanji Kharisma Jaya
 
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017Panji Kharisma Jaya
 
Tenure conferene siaran pers penutupan mts
Tenure conferene   siaran pers penutupan mtsTenure conferene   siaran pers penutupan mts
Tenure conferene siaran pers penutupan mtsPanji Kharisma Jaya
 
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017Panji Kharisma Jaya
 
20160823 ww perspektif-baru-energy
20160823 ww perspektif-baru-energy20160823 ww perspektif-baru-energy
20160823 ww perspektif-baru-energyPanji Kharisma Jaya
 

Mehr von Panji Kharisma Jaya (20)

Manual pengembangan prukades #3
Manual pengembangan prukades #3Manual pengembangan prukades #3
Manual pengembangan prukades #3
 
Edit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agraria
Edit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agrariaEdit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agraria
Edit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agraria
 
All percepatan pembangunan desa #1
All percepatan pembangunan desa #1All percepatan pembangunan desa #1
All percepatan pembangunan desa #1
 
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit423102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4
 
Kebijakan dana desa
Kebijakan dana desaKebijakan dana desa
Kebijakan dana desa
 
Presentasi bersama tenurial (25 okt 2017)final
Presentasi bersama  tenurial  (25 okt  2017)finalPresentasi bersama  tenurial  (25 okt  2017)final
Presentasi bersama tenurial (25 okt 2017)final
 
25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr
25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr
25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr
 
20171025 v2 kepala staf tenurial conference v2
20171025 v2 kepala staf tenurial conference  v220171025 v2 kepala staf tenurial conference  v2
20171025 v2 kepala staf tenurial conference v2
 
Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017
Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017
Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017
 
1 luwansa kpk pencegahan korupsi sektor kehutanan 251017
1 luwansa kpk   pencegahan korupsi sektor kehutanan 2510171 luwansa kpk   pencegahan korupsi sektor kehutanan 251017
1 luwansa kpk pencegahan korupsi sektor kehutanan 251017
 
Booklet 241017 rev 1
Booklet 241017 rev 1Booklet 241017 rev 1
Booklet 241017 rev 1
 
Tenure conference lembar fakta peluncuran buku
Tenure conference   lembar fakta peluncuran bukuTenure conference   lembar fakta peluncuran buku
Tenure conference lembar fakta peluncuran buku
 
Lpra kpa final
Lpra kpa finalLpra kpa final
Lpra kpa final
 
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
 
Closing statement Koalisi
Closing   statement KoalisiClosing   statement Koalisi
Closing statement Koalisi
 
Tenure conferene siaran pers penutupan mts
Tenure conferene   siaran pers penutupan mtsTenure conferene   siaran pers penutupan mts
Tenure conferene siaran pers penutupan mts
 
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
 
Siaran pers brg
Siaran pers brg Siaran pers brg
Siaran pers brg
 
20160823 ww perspektif-baru-energy
20160823 ww perspektif-baru-energy20160823 ww perspektif-baru-energy
20160823 ww perspektif-baru-energy
 
Ww atma jaya
Ww atma jayaWw atma jaya
Ww atma jaya
 

Kürzlich hochgeladen

RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).pptSlide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).pptpikipardede1
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxZainul Ulum
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...ngrecopemdes
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxhartonohajar
 

Kürzlich hochgeladen (8)

RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).pptSlide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 

Materi presentasi d1 brg sosialisasi sumsel (9 agustus 2016)

  • 1. RENCANA KERJA DAN PETA INDIKATIF PRIORITAS RESTORASI DI SUMATERA SELATAN DEPUTI PERENCANAAN DAN KERJA SAMA Palembang, 9 Agustus 2016
  • 2. Badan Restorasi Gambut • Tujuan pembentukan: Percepatan pemulihan kawasan dan pengembalian fungsi hidrologis gambut akibat kebakaran hutan dan lahan. • Dilakukan secara: khusus, sistematis, terarah, terpadu dan menyeluruh. • BRG mempunyai tugas mengkoordinasikan dan memfasilitasi restorasi gambut pada Provinsi Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Papua. • BRG wajib menyusun rencana dan pelaksanaan restorasi ekosistem gambut untuk jangka waktu 5 (lima) tahun seluas kurang lebih 2.000.000 (dua juta) hektar
  • 3. Tugas/Mandat BRG 1. Pelaksanaan koordinasi dan penguatan kebijakan pelaksanaan restorasi gambut; 2. Perencanaan, pengendalian dan kerja sama penyelenggaraan restorasi gambut; 3. Pemetaan kesatuan hidrologis gambut; 4. Penetapan zonasi fungsi lindung dan fungsi budidaya; 5. Pelaksanaan konstruksi infrastruktur pembasahan (rewetting) gambut dan segala kelengkapannya; 6. Penataan ulang pengelolaan areal gambut terbakar; 7. Pelaksanaan sosialisasi dan edukasi restorasi gambut; 8. Pelaksanaan supervisi dalam konstruksi, operasi dan pemeliharaan infrastruktur di lahan konsesi;
  • 4. Misi BRG 1) Merancang dan mendorong perlindungan dan pemanfaaatan gambut yang berkelanjutan 2) Memperkuat kerjasama teknis dan keuangan untuk pelaksanaan restorasi gambut 3) Memfasilitasi pemulihan gambut yang terdegradasi, termasuk supervisi dan pengendalian kegiatan restorasi di lahan konsesi 4) Menggalang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan restorasi gambut 5) Memfasilitasi riset aksi untuk mendukung pengelolaan ekosistem gambut berkelanjutan.
  • 5. Strategi Restorasi Peningkatan upaya pemulihan dan penanggulangan degradasi lahan gambut Pemantapan basis perencanaan pengelolaan lahan gambut berkelanjutan dengan pendekatan ekologis, ekonomis dan sosial. Penguatan koordinasi lintas kementerian dan lembaga dan lintas daerah dalam pengelolaan lahan gambut berkelanjutan. Peningkatan kepedulian, kemampuan, dan peran aktif stakeholders dalam mengelola lahan gambut berkelanjutan. Pengarusutamaan dan internalisasi penguatan pengelolaan lahan gambut berkelanjutan.
  • 6. Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut • upaya sistematis dan terpadu • untuk melestarikan fungsi dan mencegah terjadinya kerusakan Ekosistem Gambut • Meliputi: • perencanaan, • pemanfaatan, • pengendalian, • pemeliharaan, • pengawasan, dan • penegakan hukum.
  • 7. Perencanaan Pengelolaan dan Perlindungan Ekosistem Gambut a. inventarisasi Ekosistem Gambut; b. penetapan fungsi Ekosistem Gambut; dan c. penyusunan dan penetapan rencana PPEG. Perencanaan BRG: a) Rencana Strategis BRG lima tahun b) Rencana Aksi Restorasi Gambut (lintas K/L) c) Rencana Kerja Restorasi Gambut (lintas pusat dan daerah)
  • 8. Koordinasi dan Fasilitasi Restorasi di Daerah 1) Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi BRG di daerah, Gubernur menunjuk pejabat sebagai Koordinator Tim Restorasi Gambut Daerah. 2) Struktur Tim Restorasi Gambut Daerah menyesuaikan dengan organisasi BRG. 3) Tim Restorasi Gambut Daerah ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
  • 9. Faktor Kunci Koordinasi dan Fasilitasi • Kesepakatan atas terminology/definisi dan kriteria keberhasilan restorasi: Restorasi gambut membutuhkan kejelasan dan kesamaan persepsi terkait ketentuan mengenai kriteria dan indicator agar terjadi synergi kegiatan dan pengalokasian sumber daya dan kejelasan peranan lembaga dalam keseluruhan program pembangunan nasional • Keterlibatan Stakeholder: Dibutuhkan engagement yg kuat untuk mendorong keterlibatan pemangku kepentingan dalam semua aspek restorasi gambut. • Komunikasi: Komunikasi yang baik mendorong keterlibatan dan mobilisasi pemangku kepentingan. Selain itu, komunikasi meningkatkan kejelasan tentang harapan, peran dan tanggung jawab, serta informasi tentang kemajuan dan kinerja. • Monitoring dan evaluasi: Monitoring dan evaluasi restorasi gambut diperlukan untuk pengendalian pelaksanaan agar tetap on-track(target dan sumber dana). Reiterative proses perbaikan perencanaan periode berikutnya.
  • 10. Alur Analisis Prioritas Restorasi Kawasan bergambut kondisi tutupan Sejarah kebakaran Kawasan Lindung Konsesi Kawasan Budidaya Penugasan/kerja sama restorasi dg perusahaan Meninjau Izin dan menegakkan hukum Peta Indikatif Restorasi Indikasi pengembangan kanal Usulan Moratorium Lahan belum teridentifikasi/ berijin resmi & lahan masyarakat Prioritas Restorasi Rewetting dan rehabilitasi ekosistem Prioritas Restorasi Ekonomi/Sosial Pengembangan budidaya gambut basah (alternative komoditas) 1 2 3 Restorasi di HL/KSA/KPA & Penegakan hukum
  • 11. Restorasi Kawasan Gambut: • Ekosistem dan Hidrologis • Ekonomi • Sosial-budaya Perencanaan dan pelaksanaan restorasi: • Inventarisasi, survey dan pemetaan ekosistem gambut • Penetapan zonasi • Perlindungan ekosistem gambut yang utuh • Perencanaan, pengendalian dan kerjasama restorasi • Pelaksanaan konstruksi infrastruktur pembasahan • Rehabilitasi ekosistem/revegetasi • Kerjasama restorasi pada kawasan lindung dan lahan budidaya masyarakat • Kerjasama restorasi pada lahan konsesi Penataan ulang Lahan Gambut terbakar: • Penataan ulang perijinan • Kerjasama dalam identifikasi kerusakan • Pengembangan perekonomian alternative bagi usaha masyarakat di lahan gambut • Pengembalian fungsi lindung Sosialisasi dan edukasi: • Peningkatan kesadaran masyarakat • Pelembagaan (institusionalisasi) perencanaan partisipatif • Pengembangan dan pelembagaan pengelolaan kolaboratif • Peningkatan kapasitas (pemberdayaan) masyarakat • Internalisasi restorasi dalam RKU/RKT Konsesi
  • 12. Perencanaan Pelaksanaan Restorasi Inventarisasi dan pemetaan KHG Kajian program/kegiatan dan kebijakan yang terkait serta tujuan/sasarannya Kesepakatan mengenai key parties yang menjadi leading-role dalam bagian rangkaian restorasi berdasar pada peta dan kajian program/kegiatan/kebijakan Kesepakatan dengan key parties, pada rangkaian pemetaan gambut dan wilayah prioritas restorasi, studi kelayakan, analisis biaya dan guna, disain dan teknik pembasahan, community engagement, dll. Pelaksanaan Restorasi: Pemegang Konsesi Masyarakat lokal KPH dan/atau SKPD terkait pada Pemerintah provinsi/kabupaten UPT terkait Penguatan kebijakan dan penegakan hukum perlindungan ekosistem gambut
  • 14. SUMBER DATA DATA WALI DATA SPESIFIKASI DATA TAMBAHAN INFORMASI Lahan Gambut Balai Besar Penelitian Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) 2015 Persebaran lahan gambut Skala: 1:250,000 Distribusi kedalaman gambut dengan batas >= 50cm D0 = < 50 cm; D1 = 50 - 100 cm; D2 = 100 - 200 cm; D3 = 200 - 300 cm; D4 = > 300 cm KHG KLHK 2015 Indikatif KHG Indikatif Kubah Skala: 1:250,000 Penutupan Lahan KLHK 2015 Citra satelit Landsat 8 Level 1G, 1GT, 1T (2015) Data penutupan lahan 2015 dari KLHK. Hutan Primer, Hutan Sekunder, perubahan tutupan, infrastruktur, pola pemanfaatan lahan. Kebakaran KLHK 2015 Citra satelit Landsat 8 Level 1G, 1GT, 1T (1 Jan. s/d 30 Okt. 2015) Data Kebakaran tahun 2015 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kanal KLHK 2015 Citra satelit Landsat 8 Level 1G, 1GT, 1T (2015) Data kanal diperoleh dari data penutupan lahan 2015 dari KLHK. Perkebunan, Hutan Tanaman Industri, Sawah dan Tambak digolongkan sebagai area indikatif kanal. Transparent World 2014 Citra satelit Landsat (primer) dan citra resolusi tinggi Google Maps, Bing Maps, atau Digital Globe (sekunder) Data ini menampilkan tutupan lahan perkebunan berdasarkan tipe perkebunan dan jenis tanaman. Tim Gambut UGM Bing Map, Open Street Map, Quickbird. Data kanal diperoleh dengan cara digitasi, kanal primer, sekunder, tersier. Kecuali areal yang tertutup awan. Provinsi: Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Papua. Administrasi Badan Informasi Geospasial (BIG) Provinsi dan Kab (PPBW) Peta Batas Wilayah Administrasi
  • 16. KLASIFIKASI PRIORITAS RESTORASI • Prioritas Restorasi Pasca Kebakaran 2015 adalah area gambut terbakar pada tahun 2015, meliputi keseluruhan lahan bergambut berijin atau tidak berijin, berkubah atau tidak berkubah, berkanal atau tidak berkanal, kawasan budidaya atau kawasan lindung. • Prioritas Restorasi Kubah Gambut Berkanal zona lindung adalah kawasan bergambut pada kubah yang berindikasikan terdapat pembangunan kanal yang meskipun pada tahun 2015 tidak terbakar, tetapi secara historis pernah mengalami kebakaran. • Prioritas Restorasi Kubah Gambut tidak berkanal  zona lindung adalah kawasan bergambut pada kubah yang belum mengalami pembukaan/pembangunan kanal baik pada kawasan gambut berijin maupun yang tidak/berijin. Area ini terdiri dari kawasan gambut yang telah ditetapkan sebagai kawasan yang dimoratorium (PIPPIB Rev X) ditambah area gambut yang berijin yang masih utuh. • Prioritas Restorasi Gambut non-kubah berkanal (zona budidaya); adalah kawasan bergambut non kubah yang sudah dibuka untuk dibudidayakan yang diindikasikan dengan adanya pembangunan kanal namun tidak mengalami kebakaran di tahun 2015 ataupun tahun-tahun sebelumnya. Kawasan ini perlu dipantau pengelolaan hidrologinya agar tidak mudah terbakar.
  • 17. MATRIKS PENENTUAN KELAS KEBAKARAN KUBAH KANAL HUTAN KELAS 1 1 1 1 Prioritas Restorasi Pasca kebakaran 2015 0 (non) Prioritas Restorasi Pasca kebakaran 2015 0 (non) 1 Prioritas Restorasi Pasca kebakaran 2015 0 (non) Prioritas Restorasi Pasca kebakaran 2015 0 (non) 1 1 Prioritas Restorasi Pasca kebakaran 2015 0 (non) Prioritas Restorasi Pasca kebakaran 2015 0 (non) 1 Prioritas Restorasi Pasca kebakaran 2015 0 (non) Prioritas Restorasi Pasca kebakaran 2015 0 (non) 1 1 1 Prioritas Restorasi Kubah Gambut berkanal (zona lindung) 0 (non) Prioritas Restorasi Kubah Gambut berkanal (zona lindung) 0 (non) 1 Prioritas Restorasi Kubah Gambut tidak berkanal (zona lindung) 0 (non) Prioritas Restorasi Kubah Gambut tidak berkanal (zona lindung) 0 (non) 1 1 Prioritas Restorasi Gambut berkanal (zona budidaya) 0 (non) Prioritas Restorasi Gambut berkanal (zona budidaya) 0 (non) 1 Prioritas Restorasi Gambut tidak berkanal (zona lindung) 0 (non) Prioritas Restorasi Gambut tidak berkanal (zona budidaya)
  • 18. Luas Indikatif KHG, Gambut dan Kubah Provinsi Jumlah KHG Luas KHG (ha) Luas Gambut Indikatif (ha) Luas kubah Gambut (ha) Luas non- gambut (ha) Riau 47 5.047.104 3.861.400 2.233.020 1.185.704 Jambi 12 1.409.314 617.561 1.073.057 791.753 Sumatera Selatan 25 2.006.659 1.206.195 533.655 800.464 Total Sumatera 84 8.463.077 5.685.156 3.839.732 2.777.921 Kalimantan Barat 91 2.985.778 1.679.950 885.199 1.305.828 Kalimantan Tengah 30 4.330.434 2.811.078 1.488.969 1.519.356 Kalimantan Selatan 4 379.960 103.556 101.383 276.404 Total Kalimantan 125 7.696.173 4.594.584 2.475.551 3.101.589 Papua 199 5.515.056 2.652.747 2.574.493 2.862.309 Total 7 Provinsi 408 21.674.305 12.932.487 8.889.777 8.741.818 Sumber Data: KLHK & BBSDLP
  • 19. 408 KHG di 7 Provinsi (21,674,305 ha) Lahan Bergambut (12,932,489 ha) Lahan Tanah Mineral (8,741,816 ha) Kawasan Budidaya (10,065,057 ha) Kawasan Lindung (2,867,432 ha) Kawasan PIPPIB Rev. X (7,233,435 ha) non KK/HL (4,366,002 ha) KSA/KPA dan HL (2,867,432 ha) Lahan Berijin (HTI, HGU, HPH) atau Pemanfaatan Lahan Lain (5,699,054 ha) Diusulkan untuk dilindungi sebagai kawasan dengan fungsi lindung (1,709,894 ha)
  • 20. LUASAN AREA Luas Gambut 7 Prov 12,932,489 Prioritas Restorasi Pasca Kebakaran 2015 875,701 Prioritas Restorasi Kubah Gambut berkanal (zona lindung) 2,791,070 Prioritas Restorasi Kubah Gambut tidak berkanal (zona lindung) 6,174,492 Prioritas Restorasi Gambut berkanal (zona budidaya) 3,091,226 *Angka sementara tidak untuk dikutip, sedang dibahas dalam Rapat Terbatas Kabinet
  • 21. ANALISIS PRIORITAS RESTORASI PADA PETA PIPPIB REV. X • Terdapat 451 ribu ha area PIPPIB yang terbakar di tahun 2015. Area ini berindikasikan adanya pembukaan yang tidak berijin, atau penyebaran api dari area sekitarnya; • Terdapat 1,4 juta ha area PIPPIB yang sudah dibuka dan dikerjakan, dengan adanya indikasi pembangunan kanal, meskipun tidak berijin, dan juga meskipun tidak terbakar. • Peta PIPPIB Rev X indikasi moratorium gambut di tujuh provinsi yang masih relatif utuh adalah 4,5 juta ha. • Terdapat 1,7 juta hektar kawasan budidaya yang berada di lahan gambut yang masih utuh dan diusulkan untuk dilindungi, atau dikaji lebih lanjut untuk penyesuaian fungsinya. Kelas Prioritas Restorasi di zona PIPPIB Luas (ha) Prioritas Restorasi Pasca Kebakaran 2015 451,209 Prioritas Restorasi penutupan kanal pada Kubah Gambut (zona lindung) 895,457 Prioritas Restorasi Kubah Gambut tidak berkanal pemantapan fungsi lindung 4,464,598 Prioritas Restorasi Gambut berkanal untuk dikembalikan ke fungsi lindung 1,422,171 Luas Total (ha) 7,233,435 Usulan penambahan diluar PIPPIB revisi 10 Luas (ha) Restorasi Kubah Gambut tidak berkanal  zona lindung 1,709,894
  • 22. Nasional KHG 7 Provinsi (21,674,305 ha) Non Gambut (8,741,816 ha) Gambut (12,932,489 ha) Budidaya (APL dan HP, HPT, HPK) (5,699,054 ha) Kawasan Lindung (HL, KSA dan KPA) (2,867,432 ha) Prioritas Restorasi Kubah Gambut berkanal (zona lindung) (1,895,613 ha) Prioritas Restorasi Pasca Kebakaran 2015 (424,493 ha) Prioritas Restorasi Gambut berkanal (zona budidaya) (1,669,055 ha) Prioritas Restorasi (226,335 ha) Konsesi HTI (216,041 ha) Konsesi HPH (15,341 ha) Konsesi HGU (23,047 ha) Non HTI/Kebun/HPH, atau belum berijin resmi /lahan masy. (170,064 ha) Prioritas Restorasi Kubah Gambut tidak berkanal (zona lindung) (1,709,894 ha) Konsesi HTI (822,596 ha) Konsesi HPH (20,968 ha) Konsesi HGU (319,121 ha) Non HTI/Kebun/HPH, atau belum berijin resmi /lahan masy. (732,928 ha) Konsesi HTI (606,935 ha) Konsesi HPH (469,174 ha) Konsesi HGU (20,420 ha) Non HTI/Kebun/HPH, atau belum berijin resmi /lahan masy. (613,365 ha) Konsesi HTI (504,369 ha) Konsesi HPH (70,468 ha) Konsesi HGU (176,374 ha) Non HTI/Kebun/HPH, atau belum berijin resmi /lahan masy. (917,844 ha) Next slide Area PIPPIB Rev. X Gambut Non- Kawasan Lindung (4,366,002 ha) Usulan tambahan PIPPIB Area PIPPIB Rev. X *Angka sementara tidak untuk dikutip, sedang dibahas dalam Rapat Terbatas Kabinet
  • 23. Gambut Budidaya dan Konservasi (12,932,489 ha) Budidaya (APL dan HP, HPT, HPK) (5,699,054 ha) Kawasan Lindung (HL, KSA dan KPA) (2,867,432 ha) Prioritas Restorasi Kubah Gambut berkanal (zona lindung) (1,895,613 ha) Prioritas Restorasi Pasca Kebakaran 2015 (424,493 ha) Prioritas Restorasi Gambut berkanal (zona budidaya) (1,669,055 ha) Prioritas Restorasi Pasca Karhutla 2015 (226,335 ha) Prioritas Restorasi Kubah Gambut tidak berkanal (zona lindung) (1,709,894 ha) Prioritas Restorasi Gambut ber Kubah berkanal (pengembalian ke zona lindung) (201,457 ha) Prioritas Restorasi Kubah Gambut tidak berkanal (pemantapan zona lindung) (2,175,048 ha)Prioritas Restorasi Gambut non- Kubah berkanal dikembalikan ke fungsi lindung (264,592 ha) Area PIPPIB Rev. X Gambut Non- Kawasan Lindung (4,366,002 ha) Prioritas Restorasi Pasca Karhutla 2015 (224,874 ha) Prioritas Restorasi Gambut Kubah berkanal (dialihkan ke fungsi lindung) (694,000 ha) Prioritas Restorasi Gambut Kubah non- kanal Penetapan fungsi lindung (2,289,550 ha) Prioritas Restorasi Gambut non-Kubah berkanal dialihkan ke fungsi lindung (1,157,579 ha) Nasional *Angka sementara tidak untuk dikutip, sedang dibahas dalam Rapat Terbatas Kabinet
  • 24. Sumatera Selatan KHG Sumatera Selatan (2.006.659 ha) Non Gambut (800,464 ha) Gambut (1,206,195 ha) Budidaya (APL dan HP, HPT, HPK) (909,765 ha) Kawasan Lindung (HL, KSA dan KPA) (87,716 ha) Prioritas Restorasi Kubah Gambut berkanal (zona lindung) (440,004 ha) Prioritas Restorasi Pasca Kebakaran 2015 (222,171 ha) Prioritas Restorasi Gambut berkanal (zona budidaya) (167,049 ha) Prioritas Restorasi (41,277 ha) Konsesi HTI (158,052 ha) Konsesi HPH (3,458 ha) Konsesi HGU (12,237 ha) Non HTI/Kebun/HPH, atau belum berijin resmi /lahan masy (48,424 ha) Prioritas Restorasi Kubah Gambut tidak berkanal (80,540 ha) Konsesi HTI (231,012 ha) Konsesi HPH (9,134 ha) Konsesi HGU (69,210 ha) Non HTI/Kebun/HPH, atau belum berijin resmi /lahan masy (130,648 ha) Konsesi HTI (34,983 ha) Konsesi HPH (7,527 ha) Konsesi HGU (403 ha) Non HTI/Kebun/HPH, atau belum berijin resmi /lahan masy(37,627 ha) Konsesi HTI (84,323 ha) Konsesi HPH (0 ha) Konsesi HGU (13,842 ha) Non HTI/Kebun/HPH, atau belum berijin resmi /lahan masy(68,884 ha) Next slide Area PIPPIB Rev. X Gambut Non- Kawasan Lindung (208,715 ha) Usulan tambahan PIPPIB Area PIPPIB Rev. X *Angka sementara tidak untuk dikutip, sedang dibahas dalam Rapat Terbatas Kabinet
  • 25. Sumatera SelatanGambut Budidaya dan Konservasi (1,206,195 ha) Budidaya (APL dan HP, HPT, HPK) (909,765 ha) Kawasan Lindung (HL, KSA dan KPA) (87,716 ha) Prioritas Restorasi Kubah Gambut berkanal (zona lindung) (440,004 ha) Prioritas Restorasi Pasca Kebakaran 2015 (222,171 ha) Prioritas Restorasi Gambut berkanal (zona budidaya) (167,049 ha) Prioritas Restorasi Pasca Karhutla 2015 (41,277 ha) Prioritas Restorasi Kubah Gambut tidak berkanal (zona lindung) (80,540 ha) 09/08/2016 Prioritas Restorasi Gambut ber Kubah berkanal (pengembalian ke zona lindung) (10,427 ha)* Pemantapan zona lindung pada kawasan gambut utuh (26,469 ha) Prioritas Restorasi Gambut non- Kubah berkanal dikembalikan ke fungsi lindung (9,543 ha)* Area PIPPIB Rev. X Gambut Non- Kawasan Lindung (208,715 ha) Prioritas Restorasi Pasca Karhutla 2015 (25,372 ha) Prioritas Restorasi Gambut Kubah berkanal (dialihkan ke fungsi lindung) (98,326 ha)* Prioritas Restorasi Gambut Kubah Penetapan fungsi lindung (35,591ha) Prioritas Restorasi Gambut non-Kubah berkanal dialihkan ke fungsi lindung (49,426 ha)* *Ada aspek penegakkan hukum untuk pembukaan lahan di kawasan lindung dan kawasan moratorium PIPPIB
  • 26.