SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
Downloaden Sie, um offline zu lesen
i
MAKALAH TENTANG
KEBUDAYAAN JAWA TENGAH
Disusun untuk memenuhi tugas Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK)
Nama : Pandu Adijaya
Kelas : X Akselerasi
No. Absen : 18
SMA NEGERI 1 PURWOKERTO
TAHUN 2013/2014
ii
KATA PENGANTAR
Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada
awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku,
kini sudah hampir punah.Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu
apabila masih mempertahankan dan menggunakan budaya lokal atau budaya
daerah.Kebanyakan masyarakat memilih untuk menampilkan dan menggunakan
kesenian dan budaya modern daripada budaya yang berasal dari daerahnya
sendiri yang sesungguhnya justru budaya daerah atau budaya lokallah yang sangat
sesuai dengan kepribadian bangsanya.
Mereka lebih memilih dan berpindah ke budaya asing yang belum tetntu
sesuai dengan keperibadian bangsa bahkan masyarakat lebih merasa bangga
terhadap budaya asing daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri.
Tanpa mereka sadari bahwa budaya daerah merupakan faktor utama
terbentuknya kebudayaan nasional dan kebudayaan daerah yang mereka miliki
merupakan sebuah kekayaan bangsa yang sangat bernilai tinggi dan perlu dijaga
kelestarian dan keberadaanya oleh setiap individu di masyarakat.Pada umumnya
mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya kebudayaan merupakan jati diri
bangsa yang mencerminkan segala aspek kehidupan yang berada didalalamnya.
Besar harapan saya, semoga dengan dibuatnya makalah yang berjudul
Budaya Jawa Tengah yang didalamnya membahas tentang kebudayaan yang
berasal dari daerah Jawa tengah ini menjadi salah satu sarana agar masyarakat
menyadari betapa berharganya sebuah kebudayaan bagi suatu bangsa, yang
ahirnya akan membuat masyarakat menjadi merasa bangga terhadap budaya
daerahnya sendiri.
Hormat kami,
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan .....................................................................................................................1
BAB II................................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................................2
A. Pengenalan.......................................................................................................................................2
B. Sejarah Jawa Tengah...................................................................................................................2
C. Pendidikan dan Budaya.............................................................................................................3
D. Beberapa Budaya Jawa Tengah..............................................................................................6
BAB III..............................................................................................................................................................7
PENUTUP........................................................................................................................................................7
A. Kesimpulan......................................................................................................................................7
B. Saran...................................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................8
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan
memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita
sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia
merupakan suatu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan
budaya.
Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor
utama berdirinya kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebut dengan
kebudayaan nasional. Maka atas dasar itulah segala bentuk kebudayaan daerah
akan sangat berpengaruh terhadap budaya nasional, begitu pula sebaliknya
kebudayaan nasional yang bersumber dari kebudayaan daerah, akan sangat
berpengaruh pula terhadap kebudayaan daerah / kebudayaan lokal.
Kebudayaan merupakan suatu kekayaan yang sangat benilai karena selain
merupakan ciri khas dari suatu daerah juga mejadi lambang dari kepribadian
suatu bangsa atau daerah.
Karena kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah,
maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari
setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus
dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa.
B. Maksud dan Tujuan
Karena menjaga, memelihara dan melestarikan kebudayaan merupakan
kewajiban setiap individu, maka dalam realisasinya saya mencoba menyusun
makalah yang berjudul Kebudayaan Jawa Tengah yang di dalamnya mengulas
tentang berbagai kebudayaan tradisional Jawa Tengah. Penyusunan makalah yang
berjudul Budaya Jawa Tengah ini bertujuan agar pembaca mengetahui bahwa Jawa
Tengah merupakan daerah yang kaya akan budaya serta menyadari bahwa
menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah merupakan kewajiban dari setiap
orang.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengenalan
Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian
tengah Pulau Jawa. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah
barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa
Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Pengertian Jawa Tengah
secara geografis dan budaya kadang juga mencakup wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta.Jawa Tengah dikenal sebagai "jantung" budaya Jawa. Meskipun
demikian di provinsi ini ada pula suku bangsa lain yang memiliki budaya yang
berbeda dengan suku Jawa seperti suku Sunda di daerah perbatasan dengan Jawa
Barat. Selain ada pula warga Tionghoa-Indonesia, Arab-Indonesia dan India-
Indonesia yang tersebar di seluruh provinsi ini.
B. Sejarah Jawa Tengah
Jawa Tengah sebagai provinsi dibentuk sejak zaman Hindia Belanda. Hingga
tahun 1905, Jawa Tengah terdiri atas 5 wilayah (gewesten) yakni Semarang,
Rembang, Kedu, Banyumas, dan Pekalongan. Surakarta masih merupakan daerah
swapraja kerajaan (vorstenland) yang berdiri sendiri dan terdiri dari dua wilayah,
Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran, sebagaimana Yogyakarta. Masing-
masing gewest terdiri atas kabupaten-kabupaten. Waktu itu Rembang Gewest juga
meliputi Regentschap Tuban dan Bojonegoro.
Setelah diberlakukannya Decentralisatie Besluit tahun 1905, gewesten
diberi otonomi dan dibentuk Dewan Daerah. Selain itu juga dibentuk gemeente
(kotapraja) yang otonom, yaitu Pekalongan, Tegal, Semarang, Salatiga, dan
Magelang. Sejak tahun 1930, provinsi ditetapkan sebagai daerah otonom yang juga
memiliki Dewan Provinsi (Provinciale Raad).Provinsi terdiri atas beberapa
karesidenan (residentie), yang meliputi beberapa kabupaten (regentschap), dan
dibagi lagi dalam beberapa kawedanan (district). Provinsi Jawa Tengah terdiri atas
5 karesidenan, yaitu: Pekalongan, Jepara-Rembang, Semarang, Banyumas, dan
Kedu.
3
Menyusul kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1946 Pemerintah
membentuk daerah swapraja Kasunanan dan Mangkunegaran; dan dijadikan
karesidenan. Pada tahun 1950 melalui Undang-undang ditetapkan pembentukan
kabupaten dan kotamadya di Jawa Tengah yang meliputi 29 kabupaten dan 6
kotamadya.Penetapan Undang-undang tersebut hingga kini diperingati sebagai
Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah, yakni tanggal 15 Agustus 1950.
C. Pendidikan dan Budaya
Kebudayaan yang ada di wilayah Provinsi Jawa Tengah mayoritas
merupakan kebudayaan Jawa, namun terdapat pula kantong-kantong kebudayaan
Sunda di wilayah sebelah barat yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat
terutama di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Cilacap
Jawa Tengah adalah propinsi dimana budaya jawa banyak berkembang
disini karena di Jawa Tengah dahulu banyak kerajaan berdiri disini itu terlihat dari
berbagai peninggalan candi di Jawa Tengah.
Kebudayaan Jawa merupakan salah satu sosok kebudayaan yang tua.
Kebudayaan Jawa mengakar di Jawa Tengah bermula dari kebudayaan nenek
moyang yang bermukim di tepian Sungai Bengawan Solo pada ribuan tahun
sebelum Masehi. Fosil manusia Jawa purba yang kini menghuni Museum Sangiran
di Kabupaten Sragen, merupakan saksi sejarah, betapa tuanya bumi Jawa Tengah
sebagai kawasan pemukiman yang dengan sendirinya merupakan suatu kawasan
budaya. Dari kebudayaan purba itulah kemudian tumbuh dan berkembang sosok
kebudayaan Jawa klasik yang hingga kini terus bergerak menuju kebudayaan
Indonesia.
Kata klasik ini berasal dari kata Clacius, yaitu nama orang yang telah
berhasil menciptakan karya sastra yang mempunyai “nilai tinggi”. Maka karya
sastra yang tinggi nilainya hasil karya Clacius itu dinamakan “Clacici”. Padahal
Clacici adalah golongan ningrat/bangsawan, sedangkan Clacius termasuk golongan
ningrat, oleh karena itu hasil karya seni yang mempunyai nilai tinggi disebut “seni
klasik”. Bengawan Solo bukan hanya terkenal dengan lagu ciptaan Gesang akan
tetapi lebih daripada itu lembahnya terkenal sebagai tempat dimana banyak sekali
diketemukan fosil dan peninggalan awal sejarah kehidupan di atas bumi ini.
Manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang erat sekali.
Kedua-duanya tidak mungkin dipisahkan. Ada manusia ada kebudayaan, tidak
akan ada kebudayaan jika tidak ada pendukungnya, yaitu manusia. Akan tetapi
4
manusia itu hidupnya tidak berapa lama, ia lalu mati. Maka untuk melangsungkan
kebudayaan, pendukungnya harus lebih dari satu orang, bahkan harus lebih dari
satu turunan.Jadi harus diteruskan kepada anak cucu keturunan selanjutnya.
Kebudayaan Jawa klasik yang
keagungannya diakui oleh dunia
internasional dapat dilihat pada
sejumlah warisan sejarah yang
berupa candi, stupa, bahasa, sastra,
kesenian dan adat istiadat. Candi
Borobudur di dekat Magelang, candi
Mendut, candi Pawon, Candi Prambanan di dekat Klaten, candi Dieng, candi
Gedongsongo dan candi Sukuh merupakan warisan kebudayaan masa silam yang
tak ternilai harganya. Teks-teks sastra yang terpahat di batu-batu prasasti,
tergores di daun lontar dan tertulis di kitab-kitab merupakan khasanah sastra Jawa
klasik yang hingga kini tidak habis-habisnya dikaji para ilmuwan. Ada pula warisan
kebudayaan yang bermutu tinggi dalam wujud seni tari, seni musik, seni rupa, seni
pedalangan,seni bangunan (arsitektur), seni busana, adat istiadat, dan sebagainya.
Masyarakat Jawa Tengah sebagai ahli waris kebudayaan Jawa klasik
bukanlah masyarakat yang homogen atau sewarna, melainkan sebuah masyarakat
besar yang mekar dalam keanekaragaman budaya. Hal itu tercermin pada
tumbuhnya wilayah-wilayah budaya yang pada pokoknya terdiri atas wilayah
budaya Negarigung, wilayah budaya Banyumasan dan wilayah budaya Pesisiran.
Wilayah budaya Negarigung yang mencakup daerah Surakarta – Yogyakarta
dan sekitarnya merupakan wilayah budaya yang bergayutan dengan tradisikraton
(Surakarta dan Yogyakarta). Wilayah budaya Banyumasan menjangkau daerah
Banyumas, Kedu dan Bagelen.Sedangkan wilayah budaya pesisiran meliputi
daerah Pantai Utara Jawa Tengah yang memanjang dari Timur ke Barat.Keragaman
budaya tersebut merupakan kondisi dasar yang menguntungkan bagi mekarnya
kreatifitas cipta, ras dan karsa yang terwujud pada sikap budaya.
Di daerah Jawa Tengah segala macam bidang seni tumbuh dan berkembang
dengan baik, dan hal ini dapat kita saksikan pada peninggalan-peninggalan yang
ada sekarang. Provinsi Jawa Tengah yang merupakan satu dari sepuluh DTW
(Daerah Tujuan Wisata) di Indonesia dapat dengan mudah dijangkau dari segala
5
penjuru, baik darat, laut maupun udara. Provinsi ini telah melewati sejarah yang
panjang, dari jaman purba hingga sekarang.
Dalam usaha memperkenalkan daerah Jawa Tengah yang kaya budaya dan
potensi alamnya, Provinsi Jawa Tengah sebagaimana provinsi-provinsi lain di
Indonesia, mempunyai anjungan daerah di Taman Mini “Indonesia Indah” yang
juga disebut “Anjungan Jawa Tengah”. Anjungan Jawa Tengah Taman Mini
Indonesia Indah merupakan show window dari daerah Jawa Tengah.
Anjungan Jawa Tengah di Taman Mini Indonesia Indah dibangun untuk
membawakan wajah budaya dan pembangunan Jawa Tengah pada umunya.
Bangunan induk beserta bangunan lain di seputarnya secara keseluruhan
merupakan kompleks perumahan yang dinamakan “Padepokan Jawa Tengahyang
berarsitektur Jawa asli.
Bangunan induknya berupa
“Pendopo Agung”, tiruan dari Pendopo
Agung Istana Mangkunegaran di
Surakarta, yang diakui sebagai salah satu
pusat kebudayaan Jawa. Propinsi Jawa
Tengah juga terkenal dengan sebutan “The Island of Temples”, karena memang di
Jawa Tengah bertebaran candi-candi. Miniatur dari candi Borobudur, Prambanan
dan Mendut ditampilkan pula di Padepokan Jawa Tengah. Padepokan Jawa Tengah
juga merupakan tempat untuk mengenal seni bangunan Jawa yang tidak hanya
berupa bangunan rumah tempat tinggal tetapi juga seni bangunan peninggalan
dari jaman Sanjayawangça dan Syailendrawangça.
Pendopo Agung yang berbentuk ”Joglo Trajumas” itu berkesan anggun karena
atapnya yang luas dengan ditopang 4 (empat) Soko guru (tiang pokok), 12 (dua
belas) Soko Goco dan 20 (dua puluh) Soko Rowo. Kesemuanya membuat
penampilan bangunan itu berkesan momot, artinya berkemampuan menampung
segala hal, sesuai dengan fungsinya sebagai tempat menerima tamu. Bangunan
Pendopo Agung ini masih dihubungkan dengan ruang Pringgitan, yang aslinya
sebagai tempat pertunjukan ringgit atau wayang kulit. Pringgitan ini berarsitektur
Limas. Bangunan lain adalah bentuk-bentuk rumah adat “Joglo Tajuk Mangkurat”,
“Joglo Pangrawit Apitan” dan rumah bercorak “Doro Gepak”.
Sesuai dengan fungsinya Anjungan Jawa Tengah selalu mempergelarkan
kesenian-kesenian daerah yang secara tetap didatangkan dari Kabupaten-
6
kabupaten / Kotamadya di Provinsi Jawa Tengah di samping pergelaran kesenian
dari sanggar-sanggar yang ada di Ibukota, dengan tidak meninggalkan
keadiluhungan nilai-nilai budaya Jawa yang hingga kini masih tampak mewarnai
berbagai aspek seni budaya itu sendiri, adat-istiadat dan tata cara kehidupan
masyarakat Jawa Tengah.
Bangunan Joglo Pangrawit
Apitan di Anjungan Jawa Tengah
TMII terletak bersebelahan
dengan sebuah panggung terbuka
yang berlatar belakang sebuah bukit dengan bangunan Makara terbuat dari batu
cadas hitam bertuliskan kata- kata “Ojo Dumeh” dalam huruf Jawa berukuran
besar.Perkataan Ojo Dumeh mempunyai makna yang dalam, sebab artinya, “Jangan
Sombong”, sebuah anjuran untuk senantiasa mampu mengendalikan diri, justru di
saat seseorang merasa mempunyai keberhasilan.Di panggung inilah pengunjung
dapat menyaksikan pergelaran acara khusus Anjungan yang biasanya merupakan
acara-acara pilihan.
Mahakarya yang sungguh mempesona adalah batik di jawa tengah setiap daerah
mempunya corak batik tulis yang berbeda beda mereka mempunyai ciri khas
sendiri sendiri selain batik ada juga kesenian yang tak kalah luar biasanaya ada
wayang kulit yang sudah dia kaui dunia sebagai warisan budaya dunia oleh unesco
ada juga tembang- tembang (lagu-lagu ) jawa yang diiringi oleh gamelan (alat
musik) yang juga dikenal dengan campursariada juga ketoprak yang merupakan
pertunjukan seni peran khas dari jawa.
Di Jawa Tengah juga masih ada kerjaan yang samapai sekarang masih
berdiri tepatnya dikota solo yang dikenal dengan kasunanan solo. Budaya Jawa
Tengah sungguh banyak mulai dari wayang ,wayang orang, ketoprak,tari dan
masih banyak lagi.
D. Beberapa Budaya Jawa Tengah
1. Keraton Surakarta
2. Batik
3. Ketoprak
4. Pagelaran Wayang Kulit
5. Tari Srikandi / Tari Panah
6. Pertujukan Wayang Orang
7. Sinden
8. Tayub
9. Batik
10. Keris
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budaya jawa yang berada di daerah Jawa Tengah merupakan budaya yang
memiliki berbagai kebudayaan, mulai dari adat istiadat sehari-hari, kesenian, acara
ritual, dan lain-lain.
Kebudayaan Jawa klasik yang keagungannya diakui oleh dunia
internasional dapat dilihat pada sejumlah warisan sejarah yang berupa candi,
stupa, bahasa, sastra, kesenian dan adat istiadat. Candi Borobudur di dekat
Magelang, candi Mendut, candi Pawon, Candi Prambanan di dekat Klaten, candi
Dieng, candi Gedongsongo dan candi Sukuh merupakan warisan kebudayaan masa
silam yang tak ternilai harganya.
Manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang erat
sekali.Kedua-duanya tidak mungkin dipisahkan. Ada manusia ada kebudayaan,
tidak akan ada kebudayaan jika tidak ada pendukungnya, yaitu manusia. Akan
tetapi manusia itu hidupnya tidak berapa lama, ia lalu mati. Maka untuk
melangsungkan kebudayaan, pendukungnya harus lebih dari satu orang, bahkan
harus lebih dari satu turunan.Jadi harus diteruskan kepada anak cucu keturunan
selanjutnya.
B. Saran
Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional,
maka segala sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat mempengaruhi
budaya nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk
menjaga, memelihara dan melestarikan budaya baik budaya lokal atau budaya
daerah maupun budaya nasional, karena budaya merupakan bagian dari
kepribadian bangsa.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengah
http://antoys.wordpress.com/2009/05/10/budaya-jawa-tengah/
http://www.blogster.com/anjjateng/seni-budaya-jawa-tengah
http://www.isomwebs.com/2012/budaya-jawa-tengah/
Sumber Makalah:
http://adityorahmat.blogspot.com

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (6)

Budaya muna
Budaya munaBudaya muna
Budaya muna
 
Bentuk bentuk keragaman suku bangsa dan budaya
Bentuk bentuk keragaman suku bangsa dan budayaBentuk bentuk keragaman suku bangsa dan budaya
Bentuk bentuk keragaman suku bangsa dan budaya
 
Sedikit cerita dari pemangkat
Sedikit cerita dari pemangkatSedikit cerita dari pemangkat
Sedikit cerita dari pemangkat
 
Makalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islam
Makalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islamMakalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islam
Makalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islam
 
Provinsi lampung merupakan provinsi yang terletak paling selatan pulau sumatera
Provinsi lampung merupakan provinsi yang terletak paling selatan pulau sumateraProvinsi lampung merupakan provinsi yang terletak paling selatan pulau sumatera
Provinsi lampung merupakan provinsi yang terletak paling selatan pulau sumatera
 
Proposal antrokum madura
Proposal antrokum maduraProposal antrokum madura
Proposal antrokum madura
 

Ähnlich wie The Example of Electronic Book (e-book)

Microsoft word makalah kebudayaan kependudukan kalimantan tengah
Microsoft word   makalah kebudayaan kependudukan kalimantan tengahMicrosoft word   makalah kebudayaan kependudukan kalimantan tengah
Microsoft word makalah kebudayaan kependudukan kalimantan tengah
Fitrah Plur
 
tugas sosped fix
tugas sosped fixtugas sosped fix
tugas sosped fix
sulai men
 
Jurnal komunikasi. hafizah sidi r. (d1212037)
Jurnal komunikasi. hafizah sidi r. (d1212037)Jurnal komunikasi. hafizah sidi r. (d1212037)
Jurnal komunikasi. hafizah sidi r. (d1212037)
Adi Widodo
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaan
Jaka_caniago
 
Rahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iiiRahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iii
Rahman Klu
 
Kliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan BaliKliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan Bali
Dede Adi Nugraha
 
Profile MATRA 2020 A
Profile MATRA 2020 AProfile MATRA 2020 A
Profile MATRA 2020 A
Hai Dai
 

Ähnlich wie The Example of Electronic Book (e-book) (20)

Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Microsoft word makalah kebudayaan kependudukan kalimantan tengah
Microsoft word   makalah kebudayaan kependudukan kalimantan tengahMicrosoft word   makalah kebudayaan kependudukan kalimantan tengah
Microsoft word makalah kebudayaan kependudukan kalimantan tengah
 
MAKALAH DINDA ZENY PUTRI.docx
MAKALAH DINDA ZENY PUTRI.docxMAKALAH DINDA ZENY PUTRI.docx
MAKALAH DINDA ZENY PUTRI.docx
 
Makalah karia
Makalah kariaMakalah karia
Makalah karia
 
Makalah karia
Makalah kariaMakalah karia
Makalah karia
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
tugas sosped fix
tugas sosped fixtugas sosped fix
tugas sosped fix
 
Problematika kebudayaan
Problematika kebudayaanProblematika kebudayaan
Problematika kebudayaan
 
Jurnal komunikasi. hafizah sidi r. (d1212037)
Jurnal komunikasi. hafizah sidi r. (d1212037)Jurnal komunikasi. hafizah sidi r. (d1212037)
Jurnal komunikasi. hafizah sidi r. (d1212037)
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaan
 
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
 
Pidato Bahasa Indonesia
Pidato Bahasa IndonesiaPidato Bahasa Indonesia
Pidato Bahasa Indonesia
 
Rahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iiiRahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iii
 
Kliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan BaliKliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan Bali
 
Makalah kesenian
Makalah kesenianMakalah kesenian
Makalah kesenian
 
PPT RENDAHNYA KESADARAN TENTANG WAWASAN NUSANTARA DI INDONESIA DALAM MEMPERTA...
PPT RENDAHNYA KESADARAN TENTANG WAWASAN NUSANTARA DI INDONESIA DALAM MEMPERTA...PPT RENDAHNYA KESADARAN TENTANG WAWASAN NUSANTARA DI INDONESIA DALAM MEMPERTA...
PPT RENDAHNYA KESADARAN TENTANG WAWASAN NUSANTARA DI INDONESIA DALAM MEMPERTA...
 
Konsep Dasar Budaya
Konsep Dasar BudayaKonsep Dasar Budaya
Konsep Dasar Budaya
 
Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasionalKebudayaan nasional
Kebudayaan nasional
 
Profile MATRA 2020 A
Profile MATRA 2020 AProfile MATRA 2020 A
Profile MATRA 2020 A
 
Tugas pancasila
Tugas pancasilaTugas pancasila
Tugas pancasila
 

Mehr von Pandu Adi (6)

Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Laporan Karya Tari (Lengger Lenggasor - Purbalingga, Jateng)
Laporan Karya Tari (Lengger Lenggasor - Purbalingga, Jateng)Laporan Karya Tari (Lengger Lenggasor - Purbalingga, Jateng)
Laporan Karya Tari (Lengger Lenggasor - Purbalingga, Jateng)
 
Proposal Peringatan HUT RI (Example)
Proposal Peringatan HUT RI (Example)Proposal Peringatan HUT RI (Example)
Proposal Peringatan HUT RI (Example)
 
Pemerintahan Reformasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Pemerintahan Reformasi Presiden Susilo Bambang YudhoyonoPemerintahan Reformasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Pemerintahan Reformasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
 
Zat Kimia Pada Bensin
Zat Kimia Pada BensinZat Kimia Pada Bensin
Zat Kimia Pada Bensin
 
Plastid
PlastidPlastid
Plastid
 

Kürzlich hochgeladen

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 

The Example of Electronic Book (e-book)

  • 1. i MAKALAH TENTANG KEBUDAYAAN JAWA TENGAH Disusun untuk memenuhi tugas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nama : Pandu Adijaya Kelas : X Akselerasi No. Absen : 18 SMA NEGERI 1 PURWOKERTO TAHUN 2013/2014
  • 2. ii KATA PENGANTAR Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah hampir punah.Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih mempertahankan dan menggunakan budaya lokal atau budaya daerah.Kebanyakan masyarakat memilih untuk menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya modern daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru budaya daerah atau budaya lokallah yang sangat sesuai dengan kepribadian bangsanya. Mereka lebih memilih dan berpindah ke budaya asing yang belum tetntu sesuai dengan keperibadian bangsa bahkan masyarakat lebih merasa bangga terhadap budaya asing daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri. Tanpa mereka sadari bahwa budaya daerah merupakan faktor utama terbentuknya kebudayaan nasional dan kebudayaan daerah yang mereka miliki merupakan sebuah kekayaan bangsa yang sangat bernilai tinggi dan perlu dijaga kelestarian dan keberadaanya oleh setiap individu di masyarakat.Pada umumnya mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya kebudayaan merupakan jati diri bangsa yang mencerminkan segala aspek kehidupan yang berada didalalamnya. Besar harapan saya, semoga dengan dibuatnya makalah yang berjudul Budaya Jawa Tengah yang didalamnya membahas tentang kebudayaan yang berasal dari daerah Jawa tengah ini menjadi salah satu sarana agar masyarakat menyadari betapa berharganya sebuah kebudayaan bagi suatu bangsa, yang ahirnya akan membuat masyarakat menjadi merasa bangga terhadap budaya daerahnya sendiri. Hormat kami, Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....................................................................................................................................ii DAFTAR ISI...................................................................................................................................................iii BAB I.................................................................................................................................................................1 PENDAHULUAN ..........................................................................................................................................1 A. Latar Belakang ...............................................................................................................................1 B. Maksud dan Tujuan .....................................................................................................................1 BAB II................................................................................................................................................................2 PEMBAHASAN..............................................................................................................................................2 A. Pengenalan.......................................................................................................................................2 B. Sejarah Jawa Tengah...................................................................................................................2 C. Pendidikan dan Budaya.............................................................................................................3 D. Beberapa Budaya Jawa Tengah..............................................................................................6 BAB III..............................................................................................................................................................7 PENUTUP........................................................................................................................................................7 A. Kesimpulan......................................................................................................................................7 B. Saran...................................................................................................................................................7 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................8
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia merupakan suatu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebut dengan kebudayaan nasional. Maka atas dasar itulah segala bentuk kebudayaan daerah akan sangat berpengaruh terhadap budaya nasional, begitu pula sebaliknya kebudayaan nasional yang bersumber dari kebudayaan daerah, akan sangat berpengaruh pula terhadap kebudayaan daerah / kebudayaan lokal. Kebudayaan merupakan suatu kekayaan yang sangat benilai karena selain merupakan ciri khas dari suatu daerah juga mejadi lambang dari kepribadian suatu bangsa atau daerah. Karena kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah, maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa. B. Maksud dan Tujuan Karena menjaga, memelihara dan melestarikan kebudayaan merupakan kewajiban setiap individu, maka dalam realisasinya saya mencoba menyusun makalah yang berjudul Kebudayaan Jawa Tengah yang di dalamnya mengulas tentang berbagai kebudayaan tradisional Jawa Tengah. Penyusunan makalah yang berjudul Budaya Jawa Tengah ini bertujuan agar pembaca mengetahui bahwa Jawa Tengah merupakan daerah yang kaya akan budaya serta menyadari bahwa menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah merupakan kewajiban dari setiap orang.
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengenalan Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Pengertian Jawa Tengah secara geografis dan budaya kadang juga mencakup wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.Jawa Tengah dikenal sebagai "jantung" budaya Jawa. Meskipun demikian di provinsi ini ada pula suku bangsa lain yang memiliki budaya yang berbeda dengan suku Jawa seperti suku Sunda di daerah perbatasan dengan Jawa Barat. Selain ada pula warga Tionghoa-Indonesia, Arab-Indonesia dan India- Indonesia yang tersebar di seluruh provinsi ini. B. Sejarah Jawa Tengah Jawa Tengah sebagai provinsi dibentuk sejak zaman Hindia Belanda. Hingga tahun 1905, Jawa Tengah terdiri atas 5 wilayah (gewesten) yakni Semarang, Rembang, Kedu, Banyumas, dan Pekalongan. Surakarta masih merupakan daerah swapraja kerajaan (vorstenland) yang berdiri sendiri dan terdiri dari dua wilayah, Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran, sebagaimana Yogyakarta. Masing- masing gewest terdiri atas kabupaten-kabupaten. Waktu itu Rembang Gewest juga meliputi Regentschap Tuban dan Bojonegoro. Setelah diberlakukannya Decentralisatie Besluit tahun 1905, gewesten diberi otonomi dan dibentuk Dewan Daerah. Selain itu juga dibentuk gemeente (kotapraja) yang otonom, yaitu Pekalongan, Tegal, Semarang, Salatiga, dan Magelang. Sejak tahun 1930, provinsi ditetapkan sebagai daerah otonom yang juga memiliki Dewan Provinsi (Provinciale Raad).Provinsi terdiri atas beberapa karesidenan (residentie), yang meliputi beberapa kabupaten (regentschap), dan dibagi lagi dalam beberapa kawedanan (district). Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 5 karesidenan, yaitu: Pekalongan, Jepara-Rembang, Semarang, Banyumas, dan Kedu.
  • 6. 3 Menyusul kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1946 Pemerintah membentuk daerah swapraja Kasunanan dan Mangkunegaran; dan dijadikan karesidenan. Pada tahun 1950 melalui Undang-undang ditetapkan pembentukan kabupaten dan kotamadya di Jawa Tengah yang meliputi 29 kabupaten dan 6 kotamadya.Penetapan Undang-undang tersebut hingga kini diperingati sebagai Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah, yakni tanggal 15 Agustus 1950. C. Pendidikan dan Budaya Kebudayaan yang ada di wilayah Provinsi Jawa Tengah mayoritas merupakan kebudayaan Jawa, namun terdapat pula kantong-kantong kebudayaan Sunda di wilayah sebelah barat yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat terutama di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah adalah propinsi dimana budaya jawa banyak berkembang disini karena di Jawa Tengah dahulu banyak kerajaan berdiri disini itu terlihat dari berbagai peninggalan candi di Jawa Tengah. Kebudayaan Jawa merupakan salah satu sosok kebudayaan yang tua. Kebudayaan Jawa mengakar di Jawa Tengah bermula dari kebudayaan nenek moyang yang bermukim di tepian Sungai Bengawan Solo pada ribuan tahun sebelum Masehi. Fosil manusia Jawa purba yang kini menghuni Museum Sangiran di Kabupaten Sragen, merupakan saksi sejarah, betapa tuanya bumi Jawa Tengah sebagai kawasan pemukiman yang dengan sendirinya merupakan suatu kawasan budaya. Dari kebudayaan purba itulah kemudian tumbuh dan berkembang sosok kebudayaan Jawa klasik yang hingga kini terus bergerak menuju kebudayaan Indonesia. Kata klasik ini berasal dari kata Clacius, yaitu nama orang yang telah berhasil menciptakan karya sastra yang mempunyai “nilai tinggi”. Maka karya sastra yang tinggi nilainya hasil karya Clacius itu dinamakan “Clacici”. Padahal Clacici adalah golongan ningrat/bangsawan, sedangkan Clacius termasuk golongan ningrat, oleh karena itu hasil karya seni yang mempunyai nilai tinggi disebut “seni klasik”. Bengawan Solo bukan hanya terkenal dengan lagu ciptaan Gesang akan tetapi lebih daripada itu lembahnya terkenal sebagai tempat dimana banyak sekali diketemukan fosil dan peninggalan awal sejarah kehidupan di atas bumi ini. Manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang erat sekali. Kedua-duanya tidak mungkin dipisahkan. Ada manusia ada kebudayaan, tidak akan ada kebudayaan jika tidak ada pendukungnya, yaitu manusia. Akan tetapi
  • 7. 4 manusia itu hidupnya tidak berapa lama, ia lalu mati. Maka untuk melangsungkan kebudayaan, pendukungnya harus lebih dari satu orang, bahkan harus lebih dari satu turunan.Jadi harus diteruskan kepada anak cucu keturunan selanjutnya. Kebudayaan Jawa klasik yang keagungannya diakui oleh dunia internasional dapat dilihat pada sejumlah warisan sejarah yang berupa candi, stupa, bahasa, sastra, kesenian dan adat istiadat. Candi Borobudur di dekat Magelang, candi Mendut, candi Pawon, Candi Prambanan di dekat Klaten, candi Dieng, candi Gedongsongo dan candi Sukuh merupakan warisan kebudayaan masa silam yang tak ternilai harganya. Teks-teks sastra yang terpahat di batu-batu prasasti, tergores di daun lontar dan tertulis di kitab-kitab merupakan khasanah sastra Jawa klasik yang hingga kini tidak habis-habisnya dikaji para ilmuwan. Ada pula warisan kebudayaan yang bermutu tinggi dalam wujud seni tari, seni musik, seni rupa, seni pedalangan,seni bangunan (arsitektur), seni busana, adat istiadat, dan sebagainya. Masyarakat Jawa Tengah sebagai ahli waris kebudayaan Jawa klasik bukanlah masyarakat yang homogen atau sewarna, melainkan sebuah masyarakat besar yang mekar dalam keanekaragaman budaya. Hal itu tercermin pada tumbuhnya wilayah-wilayah budaya yang pada pokoknya terdiri atas wilayah budaya Negarigung, wilayah budaya Banyumasan dan wilayah budaya Pesisiran. Wilayah budaya Negarigung yang mencakup daerah Surakarta – Yogyakarta dan sekitarnya merupakan wilayah budaya yang bergayutan dengan tradisikraton (Surakarta dan Yogyakarta). Wilayah budaya Banyumasan menjangkau daerah Banyumas, Kedu dan Bagelen.Sedangkan wilayah budaya pesisiran meliputi daerah Pantai Utara Jawa Tengah yang memanjang dari Timur ke Barat.Keragaman budaya tersebut merupakan kondisi dasar yang menguntungkan bagi mekarnya kreatifitas cipta, ras dan karsa yang terwujud pada sikap budaya. Di daerah Jawa Tengah segala macam bidang seni tumbuh dan berkembang dengan baik, dan hal ini dapat kita saksikan pada peninggalan-peninggalan yang ada sekarang. Provinsi Jawa Tengah yang merupakan satu dari sepuluh DTW (Daerah Tujuan Wisata) di Indonesia dapat dengan mudah dijangkau dari segala
  • 8. 5 penjuru, baik darat, laut maupun udara. Provinsi ini telah melewati sejarah yang panjang, dari jaman purba hingga sekarang. Dalam usaha memperkenalkan daerah Jawa Tengah yang kaya budaya dan potensi alamnya, Provinsi Jawa Tengah sebagaimana provinsi-provinsi lain di Indonesia, mempunyai anjungan daerah di Taman Mini “Indonesia Indah” yang juga disebut “Anjungan Jawa Tengah”. Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah merupakan show window dari daerah Jawa Tengah. Anjungan Jawa Tengah di Taman Mini Indonesia Indah dibangun untuk membawakan wajah budaya dan pembangunan Jawa Tengah pada umunya. Bangunan induk beserta bangunan lain di seputarnya secara keseluruhan merupakan kompleks perumahan yang dinamakan “Padepokan Jawa Tengahyang berarsitektur Jawa asli. Bangunan induknya berupa “Pendopo Agung”, tiruan dari Pendopo Agung Istana Mangkunegaran di Surakarta, yang diakui sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa. Propinsi Jawa Tengah juga terkenal dengan sebutan “The Island of Temples”, karena memang di Jawa Tengah bertebaran candi-candi. Miniatur dari candi Borobudur, Prambanan dan Mendut ditampilkan pula di Padepokan Jawa Tengah. Padepokan Jawa Tengah juga merupakan tempat untuk mengenal seni bangunan Jawa yang tidak hanya berupa bangunan rumah tempat tinggal tetapi juga seni bangunan peninggalan dari jaman Sanjayawangça dan Syailendrawangça. Pendopo Agung yang berbentuk ”Joglo Trajumas” itu berkesan anggun karena atapnya yang luas dengan ditopang 4 (empat) Soko guru (tiang pokok), 12 (dua belas) Soko Goco dan 20 (dua puluh) Soko Rowo. Kesemuanya membuat penampilan bangunan itu berkesan momot, artinya berkemampuan menampung segala hal, sesuai dengan fungsinya sebagai tempat menerima tamu. Bangunan Pendopo Agung ini masih dihubungkan dengan ruang Pringgitan, yang aslinya sebagai tempat pertunjukan ringgit atau wayang kulit. Pringgitan ini berarsitektur Limas. Bangunan lain adalah bentuk-bentuk rumah adat “Joglo Tajuk Mangkurat”, “Joglo Pangrawit Apitan” dan rumah bercorak “Doro Gepak”. Sesuai dengan fungsinya Anjungan Jawa Tengah selalu mempergelarkan kesenian-kesenian daerah yang secara tetap didatangkan dari Kabupaten-
  • 9. 6 kabupaten / Kotamadya di Provinsi Jawa Tengah di samping pergelaran kesenian dari sanggar-sanggar yang ada di Ibukota, dengan tidak meninggalkan keadiluhungan nilai-nilai budaya Jawa yang hingga kini masih tampak mewarnai berbagai aspek seni budaya itu sendiri, adat-istiadat dan tata cara kehidupan masyarakat Jawa Tengah. Bangunan Joglo Pangrawit Apitan di Anjungan Jawa Tengah TMII terletak bersebelahan dengan sebuah panggung terbuka yang berlatar belakang sebuah bukit dengan bangunan Makara terbuat dari batu cadas hitam bertuliskan kata- kata “Ojo Dumeh” dalam huruf Jawa berukuran besar.Perkataan Ojo Dumeh mempunyai makna yang dalam, sebab artinya, “Jangan Sombong”, sebuah anjuran untuk senantiasa mampu mengendalikan diri, justru di saat seseorang merasa mempunyai keberhasilan.Di panggung inilah pengunjung dapat menyaksikan pergelaran acara khusus Anjungan yang biasanya merupakan acara-acara pilihan. Mahakarya yang sungguh mempesona adalah batik di jawa tengah setiap daerah mempunya corak batik tulis yang berbeda beda mereka mempunyai ciri khas sendiri sendiri selain batik ada juga kesenian yang tak kalah luar biasanaya ada wayang kulit yang sudah dia kaui dunia sebagai warisan budaya dunia oleh unesco ada juga tembang- tembang (lagu-lagu ) jawa yang diiringi oleh gamelan (alat musik) yang juga dikenal dengan campursariada juga ketoprak yang merupakan pertunjukan seni peran khas dari jawa. Di Jawa Tengah juga masih ada kerjaan yang samapai sekarang masih berdiri tepatnya dikota solo yang dikenal dengan kasunanan solo. Budaya Jawa Tengah sungguh banyak mulai dari wayang ,wayang orang, ketoprak,tari dan masih banyak lagi. D. Beberapa Budaya Jawa Tengah 1. Keraton Surakarta 2. Batik 3. Ketoprak 4. Pagelaran Wayang Kulit 5. Tari Srikandi / Tari Panah 6. Pertujukan Wayang Orang 7. Sinden 8. Tayub 9. Batik 10. Keris
  • 10. 7 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Budaya jawa yang berada di daerah Jawa Tengah merupakan budaya yang memiliki berbagai kebudayaan, mulai dari adat istiadat sehari-hari, kesenian, acara ritual, dan lain-lain. Kebudayaan Jawa klasik yang keagungannya diakui oleh dunia internasional dapat dilihat pada sejumlah warisan sejarah yang berupa candi, stupa, bahasa, sastra, kesenian dan adat istiadat. Candi Borobudur di dekat Magelang, candi Mendut, candi Pawon, Candi Prambanan di dekat Klaten, candi Dieng, candi Gedongsongo dan candi Sukuh merupakan warisan kebudayaan masa silam yang tak ternilai harganya. Manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang erat sekali.Kedua-duanya tidak mungkin dipisahkan. Ada manusia ada kebudayaan, tidak akan ada kebudayaan jika tidak ada pendukungnya, yaitu manusia. Akan tetapi manusia itu hidupnya tidak berapa lama, ia lalu mati. Maka untuk melangsungkan kebudayaan, pendukungnya harus lebih dari satu orang, bahkan harus lebih dari satu turunan.Jadi harus diteruskan kepada anak cucu keturunan selanjutnya. B. Saran Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional, maka segala sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat mempengaruhi budaya nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga, memelihara dan melestarikan budaya baik budaya lokal atau budaya daerah maupun budaya nasional, karena budaya merupakan bagian dari kepribadian bangsa.