SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 119
Downloaden Sie, um offline zu lesen
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 1
Bab I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa salah satu
tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tersebut menjadi dasar Konsep
Pembangunan Nasional bidang pendidikan sebagaimana tertuang dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang menyebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan fungsi
tersebut, penyelenggaraan Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan
potensi manusia Indonesia agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Selanjutnya, sesuai dengan visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) menekankan pada pendidikan yang dapat mentransformasikan dari
masyarakat yang sedang berkembang menuju ke masyarakat madani, pendidikan
harus terus menerus dilakukan dengan mengikuti perkembangan dan perubahan
jaman. Untuk mewujudkan visinya Kemendikbud memiliki 2 pilar pembangunan
pendidikan yaitu : (1) Peningkatan Kualitas sumberdaya manusia dan pengurangan
kesenjangan antarwilayah, dan (2) Pembangunan tatakelola untuk menciptakan
birokrasi yang efektif.
Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia telah dibuat beberapa
usaha-usaha pembangunan pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan Indonesia namun capaian yang diharapkan sering mengalami kegagalan.
Dan kegagalan pembangunan pendidikan ini dapat disebabkan karena kurang
tersedianya sistem perencanaan pembangunan pendidikan berkelanjutan yang
relevan dengan implementasi kebijakan yang telah ditetapkan.
Masalah pembangunan pendidikan di Indonesia seakan menjadi masalah pula
untuk pemerintah Kabupaten dalam merencanakan Sistem Pendidikan Nasional.
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 2
Sistem perencanaan pembangunan pendidikan daerah provinsi selama ini seakan
belum sinkron dengan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional begitu
mulia, tetapi implementasinya tidak sanggup mewujudkannya. Perencanaan sistem
pendidikan ini akan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, apabila sistem
perencanaan pendidikan dikelola secara benar dan tepat yang didasarkan atas
pemecahan masalah dan kebutuhan secara berkelanjutan.
Pembangunan pendidikan harus tetap dilaksanakan namun haruslah
dijalankan dengan kontinu dan jelas, harus kuat, dalam arti tidak sekedar rutinitas,
harus besar dalam arti jangkauannya harus jauh kedepan dan kontiniu, dan harus
benar yaitu memang yang dikerjakan itu sesuai dengan peningkatan mutu
pendidikan itu sendiri. Dalam hal ini upaya peningkatan mutu pendidikan diharapkan
agar program pembangunan pendidikan benar-benar ada dan dilaksanakan dengan
benar, jelas, kuat dan besar maka bukan saja SDM yang harus ditingkatkan tetapi
perlu juga sistem perencanaan strategis yang harus kuat dan benar. Tanpa
perencanaan strategis yang jelas dan akurat, pembangunan pendidikan tak akan
berjalan dengan baik.
Terkait dengan itu pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan agar kita memiliki Standar Nasional
Pendidikan (SNP), yang dimaksudkan sebagai acuan pengembangan dan
pengendalian pendidikan, pengelolaan dan pembiayaan pendidikan. Undang-Undang
Nomor: 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang
Standar Nasional Pendidikan menyebutkan standar nasional pendidikan mencakup
standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana-prasarana,
pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan.
Dalam Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah telah ditetapkan proses pelaksanaan desentralisasi dimana Pemerintah Pusat
memberikan kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk melaksanakan
serangkaian proses, mekanisme dan tahapan perencanaan yang dapat menjamin
keselarasan pembangunan antar daerah tanpa mengurangi kewenangan yang
diberikan.
Untuk membangun kehidupan bernegara dengan tingkat keragaman
masyarakat dan karakteristik geografis yang unik, pemerintah telah menyusun
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yang bersifat terpadu,
menyeluruh, sistematik yang tanggap terhadap perkembangan zaman sesuai
ketetapan dalam Undang – Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 3
Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam Pasal 1 dinyatakan bahwa Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka
panjang, menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara
negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
Pasal 5 Undang Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 menyatakan bahwa
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah merupakan penjabaran
visi, misi dan program kepala daerah yang berpedoman kepada RPJP daerah dengan
memperhatikan RPJM nasional. RPJMD tersebut, antara lain memuat arah kebijakan
keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program
Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dan program
kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka
pendanaan yang bersifat indikatif.
Batasan mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) adalah
dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. RPJM juga sering disebut
sebagai agenda pembangunan karena menyatu dengan agenda pemerintah yang
akan dilaksanakan oleh Kepala Daerah selama menjadi pimpinan pemerintahan.
Melalui pembangunan jangka panjang yang dapat dijabarkan dalam periode
pembangunan yang lebih pendek.
Sesuai dengan Undang Undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
bahwa RPJM Daerah ditetapkan melalui Peraturan Kepala Daerah (analog dengan
penetapan RPJM Nasional yang melalui Peraturan Presiden), yang substansinya
merupakan rencana kerja lima tahun yang akan dijadikan acuan bagi pemerintah
daerah di dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, sesuai dengan penjabaran
visi, misi dan program prioritas dari kepala daerah terpilih dalam kurun waktu lima
tahun.
Sementara itu, menurut UU Nomor 32 Tahun 2004, RPJMD dapat ditetapkan
dengan Peraturan Daerah, apabila substansi RPJMD terkait dengan pendanaan
penyelenggaraan pembangunan daerah khususnya yang terkait dengan sumber
pendanaan APBD, yang harus dipertanggung-jawabkan oleh Kepala Daerah kepada
lembaga legislated daerah (DPRD). Sehingga kepastian mengenai legal aspect dari
dokumen RPJM tergantung pada substansinya dan kesepakatan antara Pemerintah
Daerah dengan DPRD.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan di Kabupaten Pakpak Bharat
ini, didasarkan atas kebutuhan dan permasalahan pendidikan yang ada saat ini.
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 4
Berdasarkan Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
(UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di negara-negara berkembang di Asia
Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas
para guru, kulitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang.
Banyak faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di
Sumatera Utara, antara lain adalah:
1. Rendahnya Kualitas Sarana Fisik
Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi yang
gedungnya masih perlu diperbaiki, kepemilikan dan penggunaan serta kualitas media
pembelajaran rendah, buku perpustakaan tidak lengkap, laboratorium tidak standar,
pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak
sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak
memiliki laboratorium dan sebagainya terutama untuk daerah-daerah terpencil.
2. Rendahnya Kualitas Guru
Kondisi guru di Sumatera Utara juga masih memprihatinkan dimana
kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan
tugasnya sebagaimana disebut dalam Pasal 39 Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan
penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat.
Meskipun secara kuantitas jumlah guru di Sumatera Utara cukup memadai,
namun secara kualitas mutu guru pada umumnya masih rendah. Secara umum, para
guru di Sumatera Utara kurang bisa memerankan fungsinya dengan optimal, karena
pemerintah masih kurang memperhatikan pengembangan keprofesionalan
berkelanjutan sesuai dengan Permen PAN & RB Nomor 16 Tahun 2009.
Secara nasional, sebenarnya jumlah guru di Indonesia relatif tidak terlalu buruk.
Berdasarkan data Sumatera Utara Dalam Angka (SUDA) Tahun 2013, dapat dilihat
rasio guru dengan siswa, angka-angkanya cukup bagus yakni di SD 1:17, SLTP 1:16,
dan SMU/SMK 1:13. Meskipun demikian, dalam hal distribusi guru ternyata banyak
mengandung kelemahan yakni pada satu sisi ada daerah atau sekolah yang
kelebihan jumlah guru, dan di sisi lain ada daerah atau sekolah yang kekurangan
guru. Dalam banyak kasus, ada SD yang jumlah gurunya hanya tiga hingga empat
orang, sehingga mereka harus mengajar kelas secara paralel dan simultan.
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 5
Data Balitbang Depdiknas Tahun 2010, dari sekitar 1,2 juta guru SD/MI hanya
13,8% yang berpendidikan DII Kependidikan ke atas, sedangkan untuk SMP/MTs
guru yang berpendidikan DIII Kependidikan ke atas sebesar 38,8% dari 680.000
jumlah guru. Di tingkat sekolah menengah dari 337.503 guru, sebesar 57,8% telah
memiliki pendidikan S1. Di tingkat pendidikan tinggi, dari 181.544 dosen, hanya
18,86% yang berpendidikan S2 dan 3,48% berpendidikan S3.
Bila diukur dari persyaratan akademis, baik menyangkut pendidikan minimal
maupun kesesuaian bidang studi dengan pelajaran yang harus diberikan kepada
anak didik, ternyata banyak guru yang tidak memenuhi kualitas mengajar. Hal itu
dapat dibuktikan dengan masih banyaknya guru yang belum sarjana, namun
mengajar di SMU/SMK, serta banyak guru yang mengajar tidak sesuai dengan
disiplin ilmu yang mereka miliki. Keadaan seperti ini menimpa lebih dari separoh guru
di Indonesia, baik di SD, SLTP dan SMU/SMK. Artinya lebih dari 50 persen guru SD,
SLTP dan SMU/SMK di Indonesia sebenarnya tidak memenuhi kelayakan mengajar.
Dengan kondisi dan situasi seperti itu, diharapkan pendidikan yang berlangsung di
sekolah harus secara seimbang dapat mencerdaskan kehidupan anak dan harus
menanamkan budi pekerti kepada anak didik. “Sangat kurang tepat bila sekolah
hanya mengembangkan kecerdasan anak didik, namun mengabaikan penanaman
budi pekerti kepada para siswanya.
3. Rendahnya Kesejahteraan Guru
Meskipun guru bukan satu-satunya faktor penentu
keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan
kualifikasi, sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan andil sangat besar
pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Kualitas guru dan
pengajar yang rendah juga dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat kesejahteraan
guru.
Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat rendahnya
kualitas pendidikan Indonesia. Dengan pendapatan yang rendah, sehingga banyak
guru terpaksa melakukan pekerjaan sampingan. Ada yang mengajar lagi di sekolah
lain, memberi les pada sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie rebus,
pedagang buku/LKS, pedagang pulsa ponsel, dan sebagainya.
Dengan adanya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen. Dalam Undang-Undang dimaksud disebutkan guru dan dosen akan
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 6
mendapat penghasilan yang pantas dan memadai, antara lain meliputi gaji pokok,
tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, dan/atau tunjangan khusus
serta penghasilan lain yang berkaitan dengan tugasnya. Mereka yang diangkat
pemkot/pemkab bagi daerah khusus juga berhak atas rumah dinas. Tapi,
kesenjangan kesejahteraan guru swasta dan negeri menjadi masalah lain yang
muncul. Di lingkungan pendidikan swasta, masalah kesejahteraan masih sulit
mencapai taraf ideal.
4. Rendahnya Prestasi Siswa
Dengan kondisi rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru
menyebabkan pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan, sebagai
contoh pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia
internasional sangat rendah. Menurut Trends in Mathematic and Science Study
(TIMSS) 2003 (2004), siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44 negara
dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal
prestasi sains. Dalam hal ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia dan
Singapura sebagai negara tetangga yang terdekat.
Dalam hal prestasi, pada tanggal 15 September 2004 yang lalu United Nations
for Development Programme (UNDP) juga telah mengumumkan hasil studi tentang
kualitas manusia secara serentak di seluruh dunia melalui laporannya yang berjudul
Human Development Report 2004. Di dalam laporan tahunan ini, Indonesia hanya
menduduki posisi ke-111 dari 177 negara. Apabila dibanding dengan negara-negara
tetangga, posisi Indonesia berada jauh di bawahnya.
Dalam skala internasional, menurut Laporan Bank Dunia (Greaney,1992),
studi IEA (Internasional Association for the Evaluation of Educational Achievement) di
Asia Timur menunjukan bahwa keterampilan membaca siswa kelas IV SD berada
pada peringkat terendah. Rata-rata skor tes membaca untuk siswa SD: 75,5
(Hongkong), 74,0 (Singapura), 65,1 (Thailand), 52,6 (Filipina), dan 51,7 (Indonesia).
Anak-anak Indonesia ternyata hanya mampu menguasai 30% dari materi
bacaan dan ternyata mereka sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang
memerlukan penalaran. Hal ini mungkin karena mereka sangat terbiasa menghafal
dan mengerjakan soal pilihan ganda.
Selain itu, hasil studi The Third International Mathematic and Science Study-
Repeat-TIMSS-R, 1999 (IEA, 1999) memperlihatkan bahwa, diantara 38 negara
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 7
peserta, prestasi siswa SLTP kelas 2 Indonesia berada pada urutan ke-32 untuk IPA,
ke-34 untuk Matematika. Dalam dunia pendidikan tinggi menurut majalah Asia Week
dari 77 universitas yang disurvei di Asia Pasifik ternyata 4 universitas terbaik di
Indonesia hanya mampu menempati peringkat ke-61, ke-68, ke-73 dan ke-75.
5. Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan
Pemerataan kesempatan pendidikan di Sumatera Utara masih terbatas dapat
dilihat dari Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM). Pada
Tahun 2010 Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
sebesar 31,10% menjadi 31,50% Tahun 2011; Angka Partisipasi Kasar Pendidikan
Dasar/ Sederajat pada Tahun 2010 sebesar 111,20% menjadi 111,40% pada Tahun
2011; Angka Partisipasi Kasar Sekolah Menengah Pertama/ Sederajat pada Tahun
2010 sebesar 89,83% menjadi 101,19% pada Tahun 2011; Angka Partisipasi Kasar
Sekolah Menengah Atas/ Sederajat pada Tahun 2010 sebesar 72,69% menjadi
83,76% pada Tahun 2011; Pada Tahun 2010, Angka Partisipasi Murni (APM)
Pendidikan Dasar Tahun 2010 sebesar 95,33% menjadi 92,66% Tahun 2011; Angka
Partisipasi Murni (APM) Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Tahun 2010 sebesar
74,76% menjadi 93,26 % Tahun 2011; Angka Partisipasi Murni (APM) Pendidikan
Sekolah Menengah Atas Tahun 2010 sebesar 55,72% menjadi 66,04 % Tahun 2011.
6. Rendahnya Relevansi Pendidikan dengan Kebutuhan
Data BAPPENAS (1996) yang dikumpulkan sejak Tahun 1990 menunjukan
angka pengangguran terbuka yang dihadapi oleh lulusan SMU sebesar 25,47%,
Diploma/S1 sebesar 27,5% dan PT sebesar 36,6%, sedangkan pada periode yang
sama pertumbuhan kesempatan kerja cukup tinggi untuk masing-masing
tingkat pendidikan yaitu sebesar 13,4%, 14,21%, dan 15,07%. Menurut data
Balitbang Depdiknas Tahun 1999, setiap tahunnya sekitar 3 juta anak putus sekolah
dan tidak memiliki keterampilan hidup sehingga menimbulkan masalah
ketenagakerjaan tersendiri. Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan
kebutuhan dunia kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang fungsional
terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.
Pembangunan pendidikan telah dilakukan oleh berbagai pihak baik
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian Negara lainnya.
Kenyataan bahwa pengangguran masih relatif tinggi di Indonesia menuntut
pemerintah dan pihak terkait merumuskan sebuah kerangka kerja yang
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 8
komprehensif dengan memperhatikan berbagai kondisi baik internal maupun
eksternal, sehingga ke depan bisa terjadi peningkatan keselarasan antara pendidikan
dengan dunia kerja yang diukur berdasarkan capaian nilai indeks keselarasan
(Alignment Index).
Penyelarasan pendidikan dengan dunia kerja merupakan sebuah upaya
komprehensif untuk mensinkronkan pendidikan nasional dengan kebutuhan dunia
kerja, sehingga terjadi keselarasan dalam pelaksanaannya. Salah satu kebutuhan
yang perlu diketahui dengan baik, baik untuk kondisi saat ini maupun proyeksi ke
depannya adalah kondisi dunia kerja baik pasar kerja domestik maupun pasar kerja
internasional, pada usaha sektor formal maupun informal.
7. Mahalnya Biaya Pendidikan
Pendidikan bermutu itu mahal. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman
Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak
memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah.
Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan
pemerintah yang menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). MBS di Indonesia
pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana.
Karena itu, Komite Sekolah/ Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu
disyaratkan adanya unsur pengusaha.
Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas. Hasilnya,
setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang selalu berkedok, “sesuai
keputusan Komite Sekolah”. Namun, pada tingkat implementasinya, ia tidak
transparan, karena yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah
adalah orang-orang dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya
menjadi legitimator kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi
dari pelepasan tanggung jawab negara terhadappermasalahan pendidikan rakyatnya.
Pelaksanaan kegiatan Dinas Pendidikan Povinsi Sumatera Urara diharapkan
bisa mendorong peningkatan mutu pendidikan di setiap satuan pendidikan di
Sumatera Utara, karena hal ini telah dikemukakan dalam Permendiknas Nomor 63
Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, dimana Pemerintah
Daerah wajib mensuversi saran, arahan, dan bimbingan kepada pemerintah
Kabupaten/Kota atau penyelenggara satuan pendidikan sesuai kewenangannya
berkaitan dengan penjaminan mutu satuan pendidikan. Dalam rangka pelaksanaan
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 9
sistem penjaminan mutu pendidikan di Kabupaten Pakpak Bharat, seharusnya
mengacu pada standar pelayanan minimal dan standar nasional pendidikan yang
ditetapkan. Namun pengalokasian belanja pembangunan pada sektor pendidikan
masih belum memenuhi amanat Undang – Undang yaitu masih dibawah 20% dalam
pengalokasian anggaranya. Biaya pendidikan 20% (dua puluh persen) dari anggaran
belanja, faktanya masih sangat jauh untuk dilaksanakan. Pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat masih belum memandang isu pendidikan sebagai isu strategis dalam
pembangunan di daerah. Hal ini bisa di lihat dari kecilnya anggaran sektor
pendidikan yang disediakan dalam RAPBD Kabupaten pakpak Bharat Tahun 2016.
Pemerintah Daerah Kabupaten Pakpak Bharat hanya menganggarkan Rp.
118.417.783.698,- untuk biaya pendidikan.
Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak
harus murah atau gratis. Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya membayarnya?
Pemerintahlah sebenarnya yang berkewajiban untuk menjamin setiap warganya
memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk
mendapatkan pendidikan bermutu.
1.2. Landasan Hukum
Rencana stretegis pendidikan ini disusun dengan mempertimbangkan aspek
legalitas, prioritas, perimbangan kewenangan Pusat dan Daerah, terutama dalam Era
Otonomi Pembangunan dan aspek teknik perencanaan strategis, serta melalui proses
identifikasi masalah terhadap kondisi nyata pendidikan dan , yang selanjutnya
dirumuskan dalam prioritas kebijakan pembangunan daerah dalam kurun waktu 10
(sepuluh) tahun ke depan. Rencana strategis pendidikan ini adalah dokumen
perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk periode 10 tahun (Pasal
1 ayat 7 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004).
Adapun dasar hukum penulisan rencana strategis Dinas Kabupaten Pakpak
Bharat Tahun 2016-2021 ini adalah:
a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Pasal 7 ayat 1).
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Pasal
151 ayat 1 dan 2).
c. Surat Edaran Mendagri Nomor 050/2010/SJ Tanggal 11 Agustus 2006 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD.
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 10
d. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Republik
Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286).
e. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).
f. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355).
g. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844).
h. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438).
i. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496).
j. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4863).
k. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864).
l. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
m. Peraturan Daerah No. 21 Tahun 2014 tentang tugas pokok dan fungsi
jabatan dalam Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat.
1.3. Maksud dan Tujuan
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 11
Penyusunan Rencana stretegis Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat 2016-
2021 dimaksudkan sebagai tolok ukur untuk memberikan panduan dalam
melaksanakan tugas yang berfungsi untuk menuntun seluruh penyelenggara
kegiatan di setiap satuan kerja dilingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten pakpak
Bharat dan sektor terkait secara terpadu, konsekuen dan konsisten dalam
melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban.
1.3.1. Maksud
Maksud penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan
Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2016-2021 adalah :
a. Untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran
selama 5 (lima) tahun ke depan.
b. Memberikan arah pembangunan pendidikan dalam jangka 5 (lima) tahun ke
depan.
c. Untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar pelaku
pembangunan pendidikan di Kabupaten Pakpak Bharat.
d. Untuk menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efektif, efisien,
berkeadilan dan berkelanjutan dalam bidang pendidikan.
e. Menciptakan sinergitas pelaksanaan pembangunan daerah antar wilayah, antar
sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintah.
f. Memberikan tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja
penyelenggaraan pendidikan.
1.3.2. Tujuan
Rencana strategis pendidikan ini merupakan acuan dan pedoman dari seluruh
jajaran penyelenggara program pemberdayaan pendidikan, Pemerintah Daerah
Kabupaten Pakpak Bharat maupun masyarakat dalam merencanakan dan
melaksanakan pembangunan bidang Pendidikan dari Tahun 2016-2021. Penyusunan
Rencana strategis diharapkan dapat mendorong partisipasi luas sejak dini, yang pada
akhirnya dapat menciptakan rasa memiliki, rasa tanggung jawab bersama
dan mengembangkan budaya transparansi dalam merencanakan dan melaksanakan
program pembangunan yang telah ditetapkan.
Sedangkan tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat Tahun
2016-2021 ini adalah tersedianya dokumen perencanaan daerah untuk periode 5
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 12
(lima) tahun yang selanjutnya dijadikan sebagai pedoman atau acuan dalam
menetapkan : (a). Arah kebijakan keuangan daerah, (b). Strategi
pembangunan daerah, (c). Kebijakan umum, (d). Program SKPD dan lintas SKPD,
serta program kewilayahan yang disertai dengan rencana kerja dalam kerangka
regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif.
Terkait uraian tersebut di atas, Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat
memandang perlu menyusun Rencana Strategis Pendidikan untuk kurun waktu 5
tahun ke depan secara komprehensif, yang pada dasarnya menggambarkan korelasi
antara tugas pokok, kewenangan, visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi pencapaian
tujuan, serta program dan kegiatan. Rencana strategis pendidikan disusun dalam
kurun waktu 5 tahun (2016-2021) sesuai dengan Rencana Program Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pakpak Bharat dan RPJM Nasional.
1.4. Sistematika Penulisan
Rencana strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat disusun
dengan kurun waktu 5 (lima) tahunan dan berdasarkan pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Transisi Kabupaten Pakpak Bharat. Selanjutnya
rencana strategis pendidikan ini akan dijabarkan dalam program yang sekaligus
sebagai masukan pada penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pendidikan
Kabupaten Pakpak Bharat.
Pelaksanaan otonomi pendidikan menuntut perubahan dalam sistem
perencanaan terhadap penyelenggaraan pendidikan baik di tingkat lembaga
pendidikan maupun birokrasi pengelolaan. Perencanaan sebagai bagian dari
manajemen harus dapat berjalan seimbang dengan fungsi manajemen lainnya agar
dapat dicapai peningkatan kinerja penyelenggara pendidikan secara optimal.
Pelaksanaan otonomi daerah mempunyai implikasi terhadap tuntutan pelaksanaan
proses perencanaa yang lebih profesional, obyektif, jujur dan transparan sebagai
rangkaian dari analisis kebutuhan sampai kepada strategi pelaksanaan kegiatan dan
anggaran dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan.
Proses perencanaan strategik dilakukan terhadap seluruh aspek pendidikan
harus diarahkan pada upaya untuk menjamin terselenggaranya layanan pendidikan
yang berkualitas (Quality assurance) dan menyeluruh sehingga menghasilkan sistem
perencanaan pendidikan sesuai dengan aturan dan peraturan yang ditetapkan.
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 13
Sebagai suatu unsur fundamental dalam organisasi, Renstra setidaknya
mencerminkan beberapa aspek yang harus menjadi muatan utama dan di dalamnya
tergambar aspek-aspek berikut :
a. Memuat keputusan atau merumuskan kebijakan untuk waktu yang akan datang.
Hal ini berarti rumusan Renstra harus dapat mempertimbangkan seluruh sebab
dan akibat yang akan menjadi konsekuensi setelah jangka waktu tertentu apabila
pimpinan organisasi melaksanakan rencanan tersebut. Esensi dari perencanaan
strategis adalah untuk mengidentifikasi secara sistematis seluruh peluang dan
kekuatan yang ada pada masa depan melalui kombinasi data yang dimiliki.
Dengan demikian perencanaan dapat diartikan sebagai perancangan keadaan
yang diharapkan yang mampu mengidentifikasi cara pencapaiannya.
b. Sebagai suatu proses, rencana strategis dimulai dari visi dan misi selanjutnya
penetapan tujuan organisasi, penetapan strategis dan kebijakan untuk
pencapaiannya dan pengembangan detail rencana untuk memastikan bahwa
strategi dapat diimplementasikan sebagai cara untuk mencapai tujuan visi.
Dengan demikian rencana strategis akan dapat mengemukakan upaya apa yang
akan dilaksanakan, dimana akan dilaksanakan, bagaimana dan siapa yang
melaksanakan dan bagaimana hal itu menghasilkan out put kerja yang baik.
c. Sebagai filosofi organisasi, Renstra merupakan cara pandang bagi seluruh
komponen organisasi. Makna suatu Rencana Strategis (Renstra) dapat dilihat
apabila mudah diaplikasikan oleh seluruh bagian organisasi secara konstran dan
sistematis pada setiap pelaksanaannya. Rencana Strategis (Renstra) bukan hanya
sekedar proses berfikir, tetapi merupakan suatu alur perencanaan dari proses,
prosedur, struktur/ teknik untuk mencapai tujuan.
d. Struktur Rencana Strategis pendidikan ini merupakan program pembangunan
jangka menengah Tahun 2016-2021.
Rencana strategis Dinas pendidkan Kabupaten Pakpak Bharat ini disusun
dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan.
BAB II Gambaran Pelayanan SKPD.
BAB III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi.
BAB IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan.
BAB V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran
dan Pendanaan Indikatif.
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 14
BAB VI Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD.
Lampiran-lampiran.
Secara rinci keterkaitan dokumen perencanaan tersebut dapat dilihat pada
skema sebagai berikut :
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 15
KETERKAITAN DOKUMEN PERENCANAAN
RP JMD
RP JM
Renstra
SKPD
Renja
SKPD
RKPD RKP
4 tahun 5 tahun
1 tahun1 tahun4 tahun
1 tahun 1 tahun
KUA PPAS
Dibahas
bersama
DPRD
NOTA KESEPAKATAN
PIMPINAN DPRD DGN KDH
PEDOMAN PENYUSUNAN
RKA – SKPD
Surat
Edaran
Gubsu
TAPD
RAPERDA
APBD
RKA-
SKPD
1 tahun
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 16
Bab II
Gambaran Pelayanan SKPD
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 21 Tahun 2014 tentang tugas pokok dan
fungsi jabatan dalam Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat. Dinas Pendidikan
adalah merupakan unsur Pelaksanaan Otonomi Daerah Pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat, yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, berkedudukan dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Sesuai dengan Peraturan Daerah No. 21 Tahun 2014, disusun struktur
organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat, sebagai berikut :
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 17
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 18
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 21 Tahun
2014 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan uraian tugas masing-masing jabatan pada
dinas daerah Kabupaten Pakpak Bharat. Dinas Pendidikan menyelenggarakan
fungsi, 1). Perumusan kebijakan kebijakan bidang Pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikan non formal dan informal, kebudayaan, pemuda dan olah
raga; 2). Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum pada bidang
pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan non formal dan informal,
kebudayaan, pemuda dan olah raga; 3). Pengkoordinasian urusan pendidikan
dasar, pendidikan menengah, pendidikan non formal dan informal, kebudayaan,
pemuda dan olah raga; 4). Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan
dasar, pendidikan menengah, pendidikan non formal dan informal, kebudayaan,
pemuda dan olahraga. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2.1.1 Kepala Dinas Pendidikan
(1) Dinas Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati dan secara teknis administratif
mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas pokok
memimpin, mengatur, mengkoordinasikan, merumuskan, menyelenggarakan,
membina, mengendalikan, mengevaluasi dan mempertanggungjawabkan
kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas
otonomi daerah, desentralisasi dan tugas pembantuan pada bidang pendidikan,
kebudayaan, pemuda dan olahraga.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Kepala Dinas Pendidikan mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan bidang pendidikan dasar, pendidikan menengah,
pendidikan non formal dan informal, kebudayaan, pemuda dan olahraga;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum pada bidang
pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan non formal dan informal,
kebudayaan, pemuda dan olahraga;
c. Pengkoordinasiaan urusan pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan
non formal dan informal, kebudayaan, pemuda dan olahraga;
d. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan dasar pendidikan
menengah, pendidikan non formal dan informal, kebudayaan, pemuda dan
olahraga;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 19
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), uraian
tugas Kepala Dinas Pendidikan adalah:
a. Merumuskan program kerja, kegiatan dan rencana anggaran Dinas;
b. Melaksanakan pembinaan pelayanan teknis dan administrasi kepada semua
unsur di lingkungan Dinas;
c. Melakukan pembinaan pengelolaan administrasi umum meliputi
ketatalaksanaan, perencanaan, keuangan, kepegawaian;
d. Melaksanakan pembinaan, pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan,
kebudayaan, pemuda dan olahraga;
e. Menetapkan petunjuk teknis pelaksanaan kebijakan dan pembinaan pada bidang
pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga;
f. Membina pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan,
kebudayaan, pemuda dan olah raga;
g. Melaksanakan pembinaan dalam rangka pelaksanaan kurikulum sekolah;
h. Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas pejabat struktural dan
fungsional;
i. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, program dan angaran Dinas
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;
j. Mengkaji dan menelaah Peraturan Perundang-Undangan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
k. Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis;
l. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;
m.Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah;
n. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;
o. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 20
2.1.2 Sekretaris Dinas Pendidikan
(1) Sekretariat Dinas Pendidikan dipimpin oleh seorang Sekretaris Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang
mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan operasional, mengelola,
mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi, dan melaporkan urusan
umum dan perlengkapan, keuangan dan kepegawaian, perencanaan, evaluasi
dan pelaporan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris Dinas Pendidikan mempunyai fungsi:
a. Perencanaan operasional urusan umum dan perlengkapan, keuangan dan
kepegawaian, perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
b. Pengelolaan urusan umum dan perlengkapan, keuangan dan kepegawaian,
perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
c. Pengendalian urusan umum dan perlengkapan, keuangan dan kepegawaian,
perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
d. Pengkoordinasian urusan umum dan perlengkapan, keuangan dan kepegawaian,
perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas
Sekretaris Dinas Pendidikan adalah:
a. Merencanakan program kerja dan rencana anggaran sekretariat;
b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana program kerja dan anggaran dinas dari
seluruh bidang;
c. Melaksanakan penataan administrasi keuangan, kepegawaian, peralatan,
pendataan dan perlengkapan surat menyurat dan kearsipan;
d. Mengumpulkan bahan perumusan petunjuk teknis kebijaksanaan dan
pembinaan di Sekretariat;
e. Melakukan pengawasan dan pengendalian secara administratif terhadap
pelaksanaan kegiatan atas dasar program kerja;
f. Membina dan mengendalikan pemeliharaan kebersihan dan kerapian kantor;
g. Menyelenggarakan inventarisasi barang bergerak maupun barang tidak bergerak
dan melaporkan secara berkala;
h. Mengkoordinasikan perencanaan pengelolaan keuangan dan administrasi;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 21
i. Menyelenggarakan penataan administrasi kepegawaian meliputi Daftar Urutan
Kepangkatan, Perencanaan Naik Pangkat, Perencanaan Naik Gaji Berkala dan
lain-lain yang menyangkut kepegawaian;
j. Memberi petunjuk kepada pengawas fungsional dalam hal mengumpulkan data
pendistribusian surat dan keperluan dinas lainnya;
k. Mengendalikan dan rnengawasi pengadaan serta pendistribusian kebutuhan
sarana dan prasarana dinas;
l. Melakukan verifikasi terhadap kegiatan dinas yang akan dilaksanakan;
m.Mengkoordinasikan penyusunan RENJA, RENSTRA, LAKIP SKPD dan laporan
pelaksanaan tugas lainnya;
n. Mengkaji dan menelaah Peraturan Perundang-Undangan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
o. Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis;
p. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;
q. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Dinas;
r. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;
s. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
a. Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan
(1) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas
yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi
tugas, mengawasi dan melaporkan urusan tata usaha, kehumasan dan
dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis serta ruang
perkantoran.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai fungsi:
a. Perencanaan kegiatan urusan tata usaha, kehumasan dan dokumentasi,
perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis serta ruang perkantoran;
b. Pelaksanaan urusan tata usaha, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan,
perbekalan dan keperluan alat tulis serta ruang perkantoran;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 22
c. Pengendalian urusan tata usaha, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan,
perbekalan dan keperluan alat tulis serta ruang perkantoran;
d. Pelaporan urusan tata usaha, kepegawaian, kehumasan dan dokumentasi,
perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis serta ruang perkantoran;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas
Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan adalah:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran sub bagian;
b. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis mengenai pembinaan sub
bagian umum dan perlengkapan;
c. Menyelenggarakan administrasi perkantoran dan kerumahtanggaan;
d. Melakukan urusan surat menyurat yang meliputi surat masuk, surat keluar,
pendistribusian surat-surat dinas, ekspedisi, surat kabar dan kearsipan;
e. Melaksanakan urusan rumah tangga kantor yang meliputi kebersihan,
keamanan, ketertiban dan keindahan lingkungan dinas;
f. Melaksanakan urusan administrasi perjalanan dinas, urusan penerima tamu dan
keprotokolan;
g. Menyusun rencana pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penggunaan,
perawatan inventaris kantor dan usul penghapusan barang perlengkapan dinas;
h. Mempersiapkan usul penghapusan barang perlengkapan dinas;
i. Mempersiapkan laporan lnventaris Barang Milik Negara/Daerah di lingkungan
Dinas;
j. Membukukan dan menggandakan data tahunan yang bersangkutan dengan
dinas dan melakukan pelayanan data kepada unit kerja;
k. Mengkaji dan menelaah Peraturan Perundang-Undangan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
l. Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis;
m.Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;
n. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris
Dinas;
o. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;
p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 23
b. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian
(1) Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris
Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan,
membagi tugas, mengawasi dan melaporkan urusan administrasi keuangan dan
Kepegawaian.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian mempunyai fungsi:
a. Perencanaan kegiatan administrasi keuangan dan kepegawaian;
b. Pelaksanaan administrasi keuangan dan kepegawaian;
c. Pengendalian administrasi keuangan dan kepegawaian;
d. Pelaporan administrasi keuangan dan kepegawaian;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas
Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian adalah:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran sub bagian;
b. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis dan pembinaan keuangan;
c. Mencatat, mengolah dan menganalisa data untuk bahan penyusunan anggaran
rutin dan pembangunan Dinas;
d. Melaksanakan pencatatan dan pengarsipan dokumen dan bukti pengeluaran
rutin Dinas;
e. Melaksanakan administrasi pembayaran gaji pegawai di lingkungan dinas;
f. Melaksanakan penyusunan RKA dinas;
g. Menyajikan data dan pelaksanaan anggaran dinas;
h. Memonitor pajak-pajak pribadi pegawai di lingkungan dinas;
i. Melaksanakan verifikasi pertanggungjawaban keuangan;
j. Melaksanakan pendataan dan pemeliharaan dokumentasi data Pegawai di
lingkungan dinas;
k. Mempersiapkan administrasi DUK, usul kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,
cuti, pensiun, pemberhentian dan Diklat pegawai;
l. Melaksanakan koordinasi pengusulan formasi pegawai di lingkungan dinas;
m.Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
n. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 24
o. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;
p. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris
Dinas;
q. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;
r. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
c. Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan
(1) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan,
melaksanakan, membagi tugas dan mengawasi urusan perencanaan, evaluasi
dan pelaporan yang meliputi penghimpunan, pengkoordinasian dan
pengendalian rencana program atau kegiatan, evaluasi dan laporan dari masing-
masing bidang.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi :
a. Perencanaan kegiatan urusan evaluasi dan pelaporan;
b. Pelaksanaan urusan perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
c. Pengendalian urusan perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
d. Pelaporan urusan perencanaan dan evaluasi;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas
Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan adalah:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran sub bagian;
b. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijakan dan pembinaan
perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
c. Melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana survei serta
program dan kegiatan rutin pembangunan di bidang pendidikan;
d. Melakukan pengolahan data, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
kegiatan dinas;
e. Membuat evaluasi terhadap program yang telah selesai dikerjakan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan program dan kegiatan tersebut;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 25
f. Mengadakan seleksi terhadap program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
pada setiap tahun anggaran;
g. Memonitor pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan setiap bidang;
h. Membuat laporan akhir tahun, RENJA, RENSTRA, LAKIP dan TAPKIN SKPD, serta
laporan pelaksanaan tugas lainnya;
i. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
j. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
k. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;
l. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris
Dinas;
m.Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;
n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2.1.3 Kepala Bidang Pendidikan Dasar
(1) Bidang Pendidikan Dasar dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui
Sekretaris Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional,
mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan
pengelolaan urusan pendidikan dasar.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Bidang Pendidikan Dasar mempunyai fungsi:
a. Perencanaan operasional urusan pendidikan dasar satuan pendidikan dasar;
b. Pengelolaan urusan pendidikan dasar satuan pendidikan dasar;
c. Pengkoordinasian urusan pendidikan dasar satuan pendidikan dasar;
d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan pendidikan dasar;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas
Kepala Bidang Pendidikan Dasar adalah:
a. Merencanakan program kerja dan rencana anggaran bidang;
b. Menyusun teknis pembinaan tenaga kependidikan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 26
c. Membuat analisa kebutuhan guru/tenaga kependidikan pada pendidikan dasar;
d. Membuat peta proyeksi penempatan, pemerataan dan mutasi guru tenaga
kependidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
e. Memberikan usul, saran dan pertimbangan tentang pengadaan penempatan,
pemerataan dan mutasi guru tenaga kependidikan berdasarkan analisa
kebutuhan;
f. Menyusun konsep kebutuhan guru dan tenaga kependidikan pada pendidikan
dasar;
g. Melaksanakan penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru dan Pengawas
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
h. Menyusun petunjuk teknis Sertifikasi Guru;
i. Merencanakan peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru dan tenaga
kependidikan sesuai ketentuan berlaku;
j. Membuat persyaratan atas pemberian izin belajar pendidikan dan tenaga
kependidikan;
k. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
l. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
m.Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;
n. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala
dinas;
o. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;
p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
a. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana
(1) Seksi Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang
mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan sarana dan prasarana pada jenjang
pendidikan dasar.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi:
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 27
a. Perencanaan urusan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan dasar;
b. Pengelolaan urusan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan dasar;
c. Pengkoordinasian urusan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan dasar;
d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan sarana dan prasarana pada
jenjang pendidikan dasar;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana adalah:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi;
b. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijakan dan pembinaan di
bidang sarana prasarana pendidikan dasar;
c. Mempersiapkan bahan penilaian kualitas dan kuantitas sarana prasarana
pendidikan dasar;
d. Mempersiapkan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dasar;
e. Menyusun konsep usul rehabilitasi gedung sekolah, pembangunan Unit Sekolah
Baru sesuai kebutuhan pada pendidikan dasar;
f. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
g. Melaksanakan analisis kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan jenjang
pendidikan dasar;
h. Melaksanakan bahan perumusan kebijakan dalam pengadaan, penyimpanan,
pendistribusian, penggunaan dan perawatan sarana dan prasarana pendidikan
yang meliputi mobiler, buku, tanah dan bangunan pendidikan dan sarana
pendukung pendidikan lainnya, sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
i. Mengusulkan dan merehabilitasi sarana dan prasarana bangunan pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar;
j. Melaksanakan analisa inventarisasi dan penghapusan sarana dan prasarana
pada jenjang pendidikan dasar;
k. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan serta penyajian data inventarisasi
sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan dasar;
l. Melaksanakan pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional sarana dan
prasarana pada jenjang pendidikan dasar;
m.Melaksanakan pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pada
jenjang pendidikan dasar;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 28
n. Melaksanakan pengawasan penggunaan buku pelajaran pada jenjang
pendidikan dasar;
o. Melaksanakan koordinasi mengenai sarana dan prasarana dengan seksi atau
bidang lain di lingkungan dinas.
p. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
q. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
r. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;
s. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala
bidang;
t. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;
u. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
b. Kepala Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan
(1) Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi,
perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan
tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan dasar.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan mempunyai fungsi:
a. Perencanaan urusan kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi, perlindungan,
pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga teknis
kependidikan pada jenjang pendidikan dasar;
b. Pengelolaan urusan kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi, perlindungan,
pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga teknis
kependidikan pada jenjang pendidikan dasar;
c. Pengkoordinasian urusan kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi,
perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan
tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan dasar;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 29
d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan kurikulum dan rencana kebutuhan,
mutasi, perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan
kesejahteraan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan dasar;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas
Kepala Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan adalah:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi;
b. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan
pelaksanaan kurikulum pendidikan dasar;
c. Menyebarluaskan pedoman dan petunjuk tentang metode mengajar dan
evaluasi belajar pada pendidikan dasar;
d. Mengolah dan menyusun bahan evaluasi belajar;
e. Memonitor, mencatat dan menilai buku pelajaran murid, buku pegangan guru,
buku perpustakaan tentang relevansinya sesuai dengan kurikulum yang
berlaku;
f. Memberikan usul, sarana dan pertimbangan tentang penyempurnaan kurikulum;
g. Mempersiapkan pedoman dan petunjuk penggunaan alat bantu mengajar;
h. Mempersiapkan bahan penetapan kalender pendidikan;
i. Menyusun inventarisasi, dokumentasi dan pelaporan hasil evaluasi belajar
pendidikan dasar;
j. Memonitor, melakukan pencatatan dan memeriksa keabsahan Surat Tanda
Tamat Belajar, Surat Tanda Kelulusan dan sejenisnya sesuai ketentuan yang
berlaku;
k. Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan Ujian Akhir Nasional dan Ujian Akhir
Sekolah untuk pendidikan dasar dan Ujian Nasional Paket Kesetaraan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
l. Menyelenggarakan konsep usul Akreditasi Pendidikan Dasar sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
m. Memfasilitasi penyampaian bantuan pendidikan dasar;
n. Mempersiapkan dan menyusun petunjuk Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah;
o. Menyusun konsep izin penyelenggaraan sekolah swasta sesuai ketentuan yang
berlaku;
p. Menyiapkan rencana kurikulum dan kebutuhan tenaga teknis kependidikan pada
jenjang pendidikan dasar;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 30
q. Menyiapkan bahan penyusunan dan penetapan program kegiatan belajar
Kurikulum muatan lokal sekolah dasar;
r. Memantau pelaksanaan kurikulum nasional sekolah dasar serta memberikan
masukan bagi usaha pengembangan kurikulum nasional pendidikan dasar;
s. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan data kurikulum nasional dan
muatan lokal sekolah dasar;
t. Melaksanakan akreditasi pendidikan dasar swasta;
u. Melaksanakan rumusan kebijakan dalam penetapan angka kredit jabatan
fungsional tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan dasar;
v. Melaksanakan pembinaan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan
dasar;
w. Melaksanakan peningkatan kualifikasi tenaga teknis kependidikan pada jenjang
pendidikan dasar;
x. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan pendidik dan tenaga
kependidikan pada jenjang pendidikan dasar;
y. Memfasilitasi pengangkatan dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan
pada jenjang pendidikan dasar;
z. Memfasilitasi mutasi pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan
dasar;
aa. Melaksanakan pembinaan dan peningkatan kesejahteraan, penghargaan dan
perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan dasar;
bb. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan pada jenjang pendidikan dasar;
cc. Memfasilitasi pemberhentian pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang
pendidikan dasar;
dd. Melaksanakan koordinasi tenaga teknis kependidikan dengan seksi dan bidang
lain di lingkungan dinas.
ee. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
ff. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
gg. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;
hh. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala
bidang;
ii. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 31
jj. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
c. Kepala Seksi Kesiswaan
(1) Seksi Kesiswaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang mempunyai tugas
pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas kesiswaan pada jenjang pendidikan dasar.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Seksi Kesiswaan mempunyai fungsi:
a. Perencanaan urusan kesiswaan pada jenjang pendidikan dasar;
b. Pengelolaan urusan kesiswaan pada jenjang pendidikan dasar;
c. Pengkoordinasian urusan kesiswaan pada jenjang pendidikan dasar;
d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan kesiswaan pada jenjang
pendidikan dasar;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas
Kepala Seksi Kesiswaan adalah:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi;
b. Mengumpulkan data siswa pada pendidikan dasar;
c. Mampersiapkan petunjuk teknis pelaksanaan penerimaan siswa baru pada
pendidikan dasar;
d. Meneliti dan mengevaluasi usul mutasi siswa pada pendidikan dasar;
e. Melakukan pembinaan kesiswaan pada pendidikan dasar;
f. Memutakhirkan data siswa pada pendidikan dasar;
g. Melaksanakan sosialisasi dan implementasi standar isi dan standar kompetensi
lulusan pendidikan sekolah dasar;
h. Melaksanakan pengelolaan penerimaan dan perpindahan peserta didik
pendidikan dasar;
i. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi bimbingan dan pengembangan serta
pemberian motivasi olahraga pelajar pada jenjang pendidikan sekolah dasar;
j. Melaksanakan fasilitasi pemberian rekomendasi kegiatan kompetensi olah raga
pelajar pada jenjang pendidikan sekolah dasar;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 32
k. Melaksanakan bina prestasi dan pengembangan pendidikan kesenian di sekolah;
l. Melaksanakan pagelaran kreativitas grup kesenian pada sekolah;
m. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan tugas kesiswaan pada jenjang pendidikan
dasar;
n. Melaksanakan koordinasi di bidang kesiswaan pada jenjang pendidikan dasar
dengan seksi dan bidang lain di lingkungan dinas;
o. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
p. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
q. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;
r. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang;
s. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;
t. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2.1.4 Kepala Bidang Pendidikan Menengah
Pasal 11
(1) Bidang Pendidikan Menengah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang
mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola,
mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan
pengelolaan pendidikan menengah.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Bidang Pendidikan Menengah mempunyai fungsi :
a. Perencanaan operasional urusan pengelolaan pendidikan menengah;
b. Pengelolaan urusan pengelolaan pendidikan menengah;
c. Pengkoordinasiaan urusan pengelolaan pendidikan menengah;
d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan pengelolaan pendidikan
menengah;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 33
(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas
Kepala Bidang Pendidikan Menengah adalah:
a. Merencanakan program kerja dan rencana anggaran bidang;
b. Mengumpulkan petunjuk teknis pembinaan pendidikan menengah;
c. Mengevaluasi sinkronisasi buku pelajaran, buku pegangan guru, buku
perpustakaan pendidikan menengah sesuai dengan kurikulum yang berlaku;
d. Membuat petunjuk teknis penerimaan siswa baru, ujian akhir sekolah, ujian
akhir nasional;
e. Mempersiapkan konsep pelaksanaan akreditasi sekolah pendidikan menengah;
f. Melakukan pengawasan melekat terhadap pelaksanaan kurikulum di bidang
pendidikan menengah;
g. Memberi petunjuk dan mengevaluasi kinerja kepala sekolah dan pengawas
bidang studi pendidikan menengah;
h. Melaksanakan urusan sarana prasarana pada pendidikan menengah;
i. Menyusun konsep usul rehabilitasi gedung sekolah, ruang kelas baru,
pembangunan unit sekolah baru pada bidang pendidikan menengah;
j. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
k. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
l. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;
m.Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Dinas;
n. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;
o. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
a. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana
(1) Seksi Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang
mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan sarana dan prasarana pada jenjang
pendidikan Menengah.
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 34
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi:
a. Perencanaan urusan pengelolaan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan
menengah;
b. Pengelolaan urusan pengelolaan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan
menengah;
c. Pengkoordinasian urusan pengelolaan sarana dan prasarana pada jenjang
pendidikan menengah;
d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan pengelolaan sarana dan prasarana
pada jenjang pendidikan menengah;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana adalah:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi;
b. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijakan dan pembinaan di
bidang sarana prasarana pendidikan menengah;
c. Melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan menengah;
d. Menyusun konsep usul rehabilitasi gedung sekolah, pembangunan ruang kelas
baru, pembangunan unit sekolah baru, sesuai dengan kebutuhan pendidikan
menengah;
e. Menyusun data keadaan dan kebutuhan inventaris sekolah;
f. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
g. Melaksanakan analisis kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan jenjang
pendidikan Menengah;
h. Melaksanakan perumusan kebijakan dalam pengadaan, penyimpanan,
pendistribusian, penggunaan dan perawatan sarana dan prasarana pendidikan
yang meliputi mobiler, buku, tanah dan bangunan pendidikan dan sarana
pendukung pendidikan lainnya, sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
i. Melaksanakan pengusulan dan rehabilitasi sarana dan prasarana bangunan
pendidikan pada jenjang pendidikan menengah;
j. Melaksanakan analisis inventarisasi dan penghapusan sarana dan prasarana
pada jenjang pendidikan menengah;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 35
k. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan serta penyajian data inventarisasi
sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan menengah;
l. Melaksanakan pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional sarana dan
prasarana pada jenjang pendidikan menengah;
m. Melaksanakan pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pada
jenjang pendidikan menengah;
n. Melaksanakan koordinasi sarana dan prasarana pendidikan menengah dengan
seksi dan bidang lain di lingkungan dinas.
o. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
p. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
q. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;
r. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang;
s. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;
t. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
b. Kepala Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan
(1) Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi,
perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan
tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan menengah.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan mempunyai fungsi:
a. Perencanaan urusan kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi, perlindungan,
pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga teknis
kependidikan pada jenjang pendidikan menengah;
b. Pengelolaan urusan kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi, perlindungan,
pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga teknis
kependidikan pada jenjang pendidikan menengah;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 36
c. Pengkoordinasian urusan kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi,
perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan
tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan menengah;
d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan kurikulum dan rencana kebutuhan,
mutasi, perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan
kesejahteraan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan menengah;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas
Kepala Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan adalah:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi;
b. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijakan dan pembinaan di
bidang kurikulum pada pendidikan menengah;
c. Menyebarluaskan pedoman petunjuk tentang metode mengajar dan evaluasi
belajar pada pendidikan menengah;
d. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijakan pada tenaga
kependidikan pendidikan menengah;
e. Menyusun konsep usul penempatan, pemerataan dan mutasi guru pada tenaga
kependidikan pendidikan menengah berdasarkan analisa kebutuhan;
f. Menyusun konsep rencana peningkatan guru dan tenaga kependidikan pada
tenaga kependidikan pendidikan menengah;
g. Menyusun/mempersiapkan konsep, usul dan persyaratan lainnya dalam
peningkatan kualifikasi pendidikan pendidik dan tenaga kependidikan bidang
pendidikan menengah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
h. Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan Ujian Akhir Nasional dan Ujian Akhir
Sekolah untuk Pendidikan Menengah dan Ujian Nasional Paket Kesetaraan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
i. Menyusun pedoman sertifikasi guru pada tenaga kependidikan pendidikan
menengah;
j. Mengolah dan menyusun bahan evaluasi belajar;
k. Memonitorlng, mencatat dan menilai buku pelajaran murid, buku pegangan
guru, buku perpustakaan tentang relevansinya dengan kurikulum yang berlaku;
l. Memberikan usul, saran dan pertimbangan tentang penyempurnaan kurikulum;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 37
m. Memonitor, melakukan pencatatan dan memeriksa keabsahan Surat Tanda
Tamat Belajar, ljazah, Surat Tanda Kelulusan dan sejenisnya sesuai ketentuan
yang berlaku;
n. Mempersiapkan bahan penetapan Kalender Pendidikan;
o. Menyelenggarakan penyampaian bantuan jenjang pendidikan menengah;
p. Mempersiapkan dan menyusun petunjuk pelaksanaan Unit Kesehatan Sekolah;
q. Merekomendasi teknik-teknik izin penyelenggaraan sekolah swasta sesuai
ketentuan yang berlaku;
r. Menyiapkan rencana kurikulum dan kebutuhan tenaga teknis kependidikan pada
jenjang pendidikan menengah;
s. Melaksanakan penyusunan dan penetapan program kegiatan belajar Pendidikan
Menengah;
t. Memantau pelaksanaan kurikulum nasional serta memberikan masukan bagi
usaha pengembangan kurikulum nasional Pendidikan Menengah:
u. Melaksanakan akreditasi jenjang pendidikan menengah;
v. Melaksanakan perumusan kebijakan dalam penetapan angka kredit jabatan
fungsional tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan menengah;
w. Melaksanakan pembinaan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan
menengah;
x. Melaksanakan peningkatan kualifikasi tenaga teknis kependidikan pada jenjang
pendidikan menengah;
y. Menyusun rencana kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang
pendidikan menengah;
z. Memfasilitasi pengangkatan dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan
pada jenjang pendidikan menengah;
aa. Memfasilitasi mutasi pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan
menengah;
bb. Melaksanakan pembinaan dan peningkatan kesejahteraan, penghargaan dan
perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan
Menengah;
cc. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan pada jenjang pendidikan menengah;
dd. Memfasilitasi pemberhentian pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang
pendidikan menengah selain karena alasan pelanggaran peraturan perundang-
undangan;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 38
ee. Melaksanakan koordinasi tenaga teknis kependidikan dengan seksi bidang lain di
lingkungan Dinas.
ff. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
gg. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
hh. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;
ii. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang;
jj. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;
kk. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
c. Kepala Seksi Kesiswaan
(1) Seksi Kesiswaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang mempunyai tugas
pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas kesiswaan pada jenjang pendidikan Menengah.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Seksi Kesiswaan mempunyai fungsi:
a. Perencanaan urusan kesiswaan pada jenjang pendidikan menengah;
b. Pengelolaan urusan kesiswaan pada jenjang pendidikan menengah;
c. Pengkoordinasian urusan kesiswaan pada jenjang pendidikan menengah;
d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan kesiswaan pada jenjang
pendidikan menengah;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas
Kepala Seksi Kesiswaan adalah:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi;
b. Mengumpulkan data siswa pada jenjang pendidikan menengah;
c. Mempersiapkan petunjuk teknis pelaksanaan penerimaan siswa baru pada
pendidikan menengah;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 39
d. Meneliti dan mengevaluasi usul mutasi siswa pada jenjang pendidikan
menengah;
e. Mengumpulkan petunjuk pengelolaan siswa pada jenjang pendidikan menengah;
f. Memutakhirkan data siswa pada jenjang pendidikan menengah;
g. Melaksanakan sosialisasi dan implementasi standar isi dan standar kompetensi
lulusan pendidikan jenjang pendidikan menengah;
h. Melaksanakan pengelolaan penerimaan dan perpindahan peserta didik jenjang
pendidikan menengah;
i. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi bimbingan dan pengembangan serta
pemberian motivasi olahraga pelajar pada jenjang pendidikan menengah;
j. Melaksanakan fasilitasi pemberian rekomendasi kegiatan kompetensi olah raga
pelajar pada jenjang pendidikan menengah;
k. Melaksanakan bina prestasi dan pengembangan pendidikan kesenian di sekolah;
l. Melaksanakan pagelaran kreativitas group kesenian pada sekolah;
m.Melaksanakan evaluasi pelaksanaan tugas kesiswaan pada jenjang pendidikan
menengah;
n. Melaksanakan koordinasi di bidang kesiswaan pada jenjang pendidikan
menengah dengan seksi bidang lain di lingkungan Dinas.
o. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
p. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
q. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;
r. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang;
s. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;
t. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2.1.5 Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal
(1) Bidang Pendidikan Nonformal dan Informal dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola,
mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 40
pendidikan Nonformal dan Informal meliputi Pendidikan Anak Usia Dini,
keseteraan dan Pendidikan Kemasyarakatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal mempunyai fungsi :
a. Perencanaan operasional urusan pendidikan Nonformal dan Informal meliputi
Pendidikan Anak Usia Dini, keseteraan dan Pendidikan Kemasyarakatan;
b. Pengelolaan urusan pendidikan Nonformal dan Informal meliputi Pendidikan
Anak Usia Dini, keseteraan dan Pendidikan Kemasyarakatan;
c. Pengkoordinasian urusan pendidikan Nonformal dan Informal meliputi
Pendidikan Anak Usia Dini, keseteraan dan Pendidikan Kemasyarakatan;
d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan pendidikan Nonformal dan
Informal meliputi Pendidikan Anak Usia Dini, keseteraan dan Pendidikan
Kemasyarakatan;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas
Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal adalah:
a. Merencanakan program kerja dan rencana anggaran bidang;
b. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan;
c. Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanan tugas dan kegiatan bawahan;
d. Koordinasi dengan instansi pemerintah Daerah, Propinsi, Nasional dan organisasi
masyarakat terkait dengan pengembangan pendidikan non formal dan informal;
e. Menyusun pemetaan sarana prasarana dan kebutuhan program pendidikan non
formal dan informal;
f. Mengumpulkan petunjuk pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini, Keaksaraan
dan Pendidikan Kemasyarakatan;
g. Memonitoring dan mengevaluasi kinerja penilik pendidikan non formal dan
informal;
h. Menyiapkan desiminasi kurikulum pelaksanaan pembinaan dan pengembangan
Pendidikan Anak Usia Dini, Kesetaraan dan Pendidikan Kemasyarakatan;
i. Melaksanakan pembinaan pedoman, petunjuk dan pengesahan dan bimbingan
kepada masyarakat;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 41
j. Melaksanakan pengendalian, monitoring dan evaluasi serta pelaporan
pelaksanaan pembinaan dan pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini,
Kesetaraan dan Pendidikan Kemasyarakatan;
k. Memfasilitasi bantuan dan membina kerjasama dengan instansi pemerintah dan
organisasi masyarakat pendidikan non formal dan informal;
l. Menginventarisasi analisa kebutuhan dan pendistribusian bantuan sarana
prasarana pendidikan non formal dan informal;
m. Melaksanakan kebijakan operasional pendidikan non formal sesuai dengan
kebijakan provinsi dan nasional;
n. Melaksanakan kebijakan rencana operasional program pendidikan non formal
sesuai dengan perencanaan strategis tingkat provinsi dan nasional;
o. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
p. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
q. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;
r. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Dinas;
s. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;
t. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
a. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana
(2) Seksi Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang mempunyai
tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas pengelolaan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan
non formal dan informal.
(3) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi;
a. Perencanaan urusan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan non
formal dan informal;
b. Pengelolaan urusan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan non formal
dan informal;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 42
c. Pengkoordinasian urusan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan non
formal dan informal;
d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan sarana dan prasarana pada
jenjang pendidikan non formal dan informal;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana adalah:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi;
b. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijakan dan pembinaan di
bidang sarana prasarana pendidikan non formal dan informal;
c. Melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan non formal dan
informal;
d. Menyusun konsep usul rehabilitasi gedung sekolah, pembangunan ruang kelas
baru, pembangunan unit sekolah baru, sesuai dengan kebutuhan pendidikan
non formal dan informal;
e. Menyusun data keadaan dan kebutuhan inventarisasi Pendidikan Anak Usia Dini;
f. Melaksanakan analisis kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan jenjang
pendidikan non formal dan informal;
g. Melaksanakan perumusan kebijakan dalam pengadaan, penyimpanan,
pendistribusian, penggunaan dan perawatan sarana dan prasarana pendidikan
yang meliputi meubelair, perbukuan, tanah dan bangunan pendidikan dan
sarana pendukung pendidikan lainnya, sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
h. Melaksanakan pengusulan sarana prasarana dan rehabilitasi bangunan
pendidikan pada jenjang pendidikan non formal dan informal;
i. Melaksanakan analisis inventarisasi dan penghapusan sarana dan prasarana
pada jenjang pendidikan non formal dan informal;
j. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan serta penyajian data inventarisasi
sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan non formal dan informal;
k. Melaksanakan pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional sarana dan
prasarana pada jenjang pendidikan non formal dan informal;
l. Melaksanakan pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pada
jenjang pendidikan non formal dan informal;
m. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 43
n. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
o. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;
p. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang;
q. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;
r. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
b. Kepala Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan
(1) Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berkedudukan dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang
mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi,
perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan
tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan non formal dan informal.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan mempunyai fungsi:
a. Perencanaan urusan kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi, perlindungan,
pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga teknis
kependidikan pada jenjang pendidikan non formal dan informal;
b. Pengelolaan urusan kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi, perlindungan,
pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga teknis
kependidikan pada jenjang pendidikan non formal dan informal;
c. Pengkoordinasian urusan kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi,
perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan
tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan non formal dan informal;
d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan kurikulum dan rencana kebutuhan,
mutasi, perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan
kesejahteraan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan non formal
dan informal;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 44
(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas
Kepala Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan adalah:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi;
b. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan
pelaksanaan kurikulum;
c. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijakan pada Tenaga
Kependidikan Non Formal dan Informal;
d. Menyusun konsep kebutuhan guru dan tenaga kependidikan pada Tenaga
Kependidikan Non Formal dan Informal;
e. Menyusun konsep usul penempatan, pemerataan dan mutasi pendidik pada
Tenaga Kependidikan Non Formal dan Informal berdasarkan analisa kebutuhan;
f. Merencanakan dan mempersiapkan peningkatan mutu Tenaga Pendidik dan
Tenaga Kependidikan non formal dan informal;
g. Menyusun konsep usul dan mempersiapkan ijin belajar dan tugas belajar pada
Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan non formal dan informal sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
h. Memonitor, mencatat dan menilai buku pelajaran warga belajar, buku pegangan
Tutor tentang relevansinya dengan kurikulum yang berlaku;
i. Menyelenggarakan penyampaian bantuan pendidikan non formal dan informal;
j. Memberikan usul, saran dan pertimbangan tentang penyempurnaan kurikulum;
k. Menyusun pedoman sertifikasi pendidik/tutor pada Tenaga pendidikan non
formal dan informal;
l. Mempersiapkan bahan penetapan Kalender Pendidikan;
m. Menyiapkan rencana kurikulum dan kebutuhan tenaga teknis kependidikan pada
pendidikan non formal dan informal;
n. Melaksanakan penyusunan dan penetapan program kegiatan pendidikan non
formal dan informal;
o. Melaksanakan pemantauan pelaksanaan kurikulum nasional pendidikan non
formal dan informal serta memberikan masukan bagi usaha pengembangan
kurikulum nasional pendidikan non formal dan informal;
p. Melaksanakan pembinaan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan
non formal dan informal;
q. Melaksanakan peningkatan kualifikasi tenaga teknis kependidikan pada jenjang
pendidikan non formal dan informal;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 45
r. Melaksanakan Penyusunan rencana kebutuhan pendidik dan tenaga
kependidikan pada jenjang pendidikan non formal dan informal;
s. Memfasilitasi pengangkatan dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan
non formal dan informal;
t. Melaksanakan pembinaan dan peningkatan kesejahteraan, penghargaan dan
perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan non
formal dan informal;
u. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan pada jenjang pendidikan non formal dan informal;
v. Memfasilitasi pemberhentian pendidik dan tenaga kependidikan non formal dan
informal selain karena alasan pelanggaran peraturan perundang-undangan;
w. Melaksanakan koordinasi tenaga teknis kependidikan dengan tenaga teknis
bidang lain di lingkungan Dinas.
x. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
y. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
z. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;
aa. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang;
bb. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;
cc. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
c. Kepala Seksi Kesiswaan
(1) Seksi Kesiswaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang mempunyai tugas
pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas kesiswaan pada Kependidikan Non Formal dan Informal;
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Seksi Kesiswaan mempunyai fungsi:
a. Perencanaan urusan kesiswaan pada Kependidikan Non Formal dan Informal;
b. Pengelolaan urusan kesiswaan pada Kependidikan Non Formal dan Informal;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 46
c. Pengkoordinasian urusan kesiswaan pada Kependidikan Non Formal dan
Informal;
d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan kesiswaan pada Kependidikan
Non Formal dan Informal;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas
Kepala Seksi Kesiswaan adalah:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi;
b. Mengumpulkan/memutakhirkan data warga belajar pada Bidang pendidikan non
formal dan informal;
c. Mempersiapkan pentunjuk teknis pelaksanaan Penerimaan warga belajar baru
pada Bidang pendidikan non formal dan informal;
d. Mempersiapkan petunjuk pengelolaan warga belajar pada Bidang pendidikan
non formal dan informal;
e. Melaksanakan pengelolaan penerimaan dan perpindahan peserta didik non
formal dan informal;
f. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi bimbingan dan pengembangan serta
pemberian motivasi pelajar pada jenjang pendidikan non formal dan informal;
g. Melaksanakan fasilitasi pemberian rekomendasi kegiatan kompetensi pelajar
pada jenjang pendidikan non formal dan informal;
h. Melaksanakan bina prestasi dan pengembangan pendidikan kesenian di
pendidikan non formal dan informal;
i. Melaksanakan pagelaran kreativitas group kesenian pada pendidikan non formal
dan informal;
j. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan tugas kesiswaan pada pendidikan non
formal dan informal;
k. Melaksanakan koordinasi di bidang kesiswaan pada pendidikan non formal dan
informal dengan seksi kesiswaan pada bidang lain di lingkungan Dinas.
l. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
m.Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
n. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 47
o. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang;
p. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;
q. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2.1.6 Kepala Bidang Kebudayaan
(1) Bidang Kebudayaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas
pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan,
mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan kebudayaan, tradisi,
dokumenter, kesenian, sejarah, Kepurbakalaan dan permuseuman.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Bidang Kebudayaan mempunyai fungsi:
a. Perencanaan operasional urusan kebudayaan, tradisi, dokumenter, kesenian,
sejarah, kepurbakalaan dan permuseuman;
b. Pengelolaan urusan kebudayaan, tradisi, dokumenter, kesenian, sejarah,
kepurbakalaan dan permuseuman;
c. Pengkoordinasian urusan kebudayaan, tradisi, dokumenter, kesenian, sejarah,
kepurbakalaan dan permuseuman;
d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan kebudayaan, tradisi, dokumenter,
kesenian, sejarah, kepurbakalaan dan permuseuman;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas
Kepala Bidang Kebudayaan adalah:
a. Merencanakan program kerja dan rencana anggaran bidang;
b. Mengumpulkan dan menyusun bahan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
dan pembinaan pengembangan kebudayaan, museum, kepurbakalaan dan
benda cagar budaya;
c. Menyusun rencana program di bidang pengembangan kebudayaan, museum,
kepurbakalaan dan benda cagar budaya;
d. Menyiapkan rancangan naskah dinas, peraturan, keputusan, instruksi dan
penghimpunan peraturan perundang-undangan dibidang pengembangan
kebudayaan, museum, kepurbakalaan dan benda cagar budaya;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 48
e. Melaksanakan pembinaan, penggalian, pelestarian dan pengembangan
kebudayaan, museum, kepurbakalaan dan benda cagar budaya;
f. Menyusun rencana dan melaksanakan kemitraan dengan pihak lain dalam
pembinaan, penggalian dan pengembangan kebudayaan, museum,
kepurbakalaan dan benda cagar budaya;
g. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
h. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
i. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;
j. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Dinas;
k. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;
l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
.
a. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana
(2) Seksi Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Kebudayaan yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan sarana dan
prasarana kebudayaan.
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi:
a. Perencanaan urusan pengelolaan sarana dan prasarana kebudayaan;
b. Pengelolaan urusan sarana dan prasarana kebudayaan;
c. Pengkoordinasian urusan sarana dan prasarana kebudayaan;
d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan sarana dan prasarana
kebudayaan;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana adalah:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 49
b. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijakan dan pembinaan di
bidang sarana prasarana kebudayaan, museum, kepurbakalaan dan benda
cagar alam;
c. Melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana kebudayaan, museum,
kepurbakalaan dan benda cagar alam;
d. Menyusun konsep usul rehabilitasi kebudayaan, museum, kepurbakalaan dan
benda cagar alam, sesuai dengan kebutuhan pengembangan kebudayaan;
e. Menyusun data keadaan dan kebutuhan inventaris kebudayaan, museum,
kepurbakalaan dan benda cagar alam;
f. Melaksanakan analisis kebutuhan sarana dan prasarana pengembangan
Kebudayaan, museum, kepurbakalaan dan benda cagar alam;
g. Melaksanakan perumusan kebijakan dalam pengadaan, penyimpanan,
pendistribusian, penggunaan dan perawatan sarana dan prasarana kebudayaan,
museum, kepurbakalaan dan benda cagar alam sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
h. Melaksanakan pengusulan dan rehabilitasi sarana dan prasarana kebudayaan,
bangunan budaya, museum, kepurbakalaan dan benda cagar alam;
i. Melaksanakan analisis inventarisasi sarana dan prasarana Kebudayaan,
museum, kepurbakalaan dan benda cagar alam;
j. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan serta penyajian data inventarisasi
sarana dan prasarana Kebudayaan, museum, kepurbakalaan dan benda cagar
alam;
k. Melaksanakan pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pada
bidang kebudayaan;
l. Melaksanakan koordinasi sarana dan prasarana dengan seksi bidang lain di
lingkungan Dinas.
m. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
n. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
o. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan
pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;
p. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang;
q. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;
R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t
2 0 1 6 - 2 0 2 1
Halaman 50
r. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
b. Kepala Seksi Budaya dan Seni
(1) Seksi Budaya dan Seni dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang mempunyai tugas
pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi, mengawasi,
mengevaluasi dan melaporkan urusan kebudayaan dan kesenian dalam
pelaksanaan tugas perlindungan, pembinaan, pengembangan Budaya dan Seni.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Seksi Budaya dan Seni mempunyai fungsi:
a. Perencanaan kegiatan urusan kebudayaan, dokumenter dan kesenian;
b. Pelaksanaan urusan kebudayaan, dokumenter dan kesenian;
c. Pengawasan urusan kebudayaan, dokumenter dan kesenian;
d. Pelaporan urusan kebudayaan, dokumenter dan kesenian;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas
Kepala Seksi Budaya dan Seni adalah :
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi;
b. Menyiapkan bahan-bahan perumusan program dan kegiatan yang menyangkut
pengembangan kebudayaan dan kesenian;
c. Mengumpulkan dan menyusun bahan kebijakan, pedoman, petunjuk teknis dan
pembinaan pengembangan kebudayaan dan kesenian;
d. Menyiapkan rancangan naskah peraturan, keputusan, instruksi dan
penghimpunan peraturan perundang-undangan di bidang kebudayaan dan
kesenian;
e. Melakukan pembinaan dan pengembangan kebudayaan dan kesenian;
f. Membina lembaga-lembaga adat;
g. Menggerakkan potensi yang dimiliki masyarakat dalam penggalian nilai-nilai
Budaya dan Seni:
h. Menyiapkan bahan dan melakukan pelestarian, pengembangan Budaya dan Seni
di lingkungan masyarakat dan lembaga pendidikan;
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
Renstra Pendidikan

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (20)

RPJMD Kabupaten Banyumas 2013 2018
RPJMD Kabupaten Banyumas 2013 2018RPJMD Kabupaten Banyumas 2013 2018
RPJMD Kabupaten Banyumas 2013 2018
 
perencanaan pembangunan nasional
perencanaan pembangunan nasionalperencanaan pembangunan nasional
perencanaan pembangunan nasional
 
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
 
Analisis Kebijakan Publik Manajemen Kepegawaian
Analisis Kebijakan Publik Manajemen KepegawaianAnalisis Kebijakan Publik Manajemen Kepegawaian
Analisis Kebijakan Publik Manajemen Kepegawaian
 
overview kebijakan latsar cpns
overview kebijakan latsar cpnsoverview kebijakan latsar cpns
overview kebijakan latsar cpns
 
Kebijakan BOS 2022
Kebijakan BOS 2022Kebijakan BOS 2022
Kebijakan BOS 2022
 
Rancanga yuyun matriks
Rancanga yuyun matriksRancanga yuyun matriks
Rancanga yuyun matriks
 
03 20200107 sosialisasi program sekolah penggerak (1)
03 20200107 sosialisasi program sekolah penggerak (1)03 20200107 sosialisasi program sekolah penggerak (1)
03 20200107 sosialisasi program sekolah penggerak (1)
 
Proposal tesis
Proposal tesisProposal tesis
Proposal tesis
 
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRDTugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
 
2. analisis permasalahan dan isu strategis
2. analisis permasalahan dan isu strategis2. analisis permasalahan dan isu strategis
2. analisis permasalahan dan isu strategis
 
Kontrak perkuliahan
Kontrak perkuliahanKontrak perkuliahan
Kontrak perkuliahan
 
TAHAPAN PEMBUATAN KEBIJAKAN
TAHAPAN PEMBUATAN KEBIJAKANTAHAPAN PEMBUATAN KEBIJAKAN
TAHAPAN PEMBUATAN KEBIJAKAN
 
Permen no.19 th_2016 ttg pedoman pengelolaan barang milik daerah
Permen no.19 th_2016 ttg pedoman pengelolaan barang milik daerahPermen no.19 th_2016 ttg pedoman pengelolaan barang milik daerah
Permen no.19 th_2016 ttg pedoman pengelolaan barang milik daerah
 
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
 
Kerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerjaKerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerja
 
TUGAS RABN
TUGAS RABN TUGAS RABN
TUGAS RABN
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
 
Pentingnya Aspek Pengawasan dalam Membangun Hubungan antara NGO dan Pemerintah
Pentingnya Aspek Pengawasan dalam Membangun Hubungan antara NGO dan PemerintahPentingnya Aspek Pengawasan dalam Membangun Hubungan antara NGO dan Pemerintah
Pentingnya Aspek Pengawasan dalam Membangun Hubungan antara NGO dan Pemerintah
 
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
 

Ähnlich wie Renstra Pendidikan

Rencana kerja tahunan_sekolah
Rencana kerja tahunan_sekolahRencana kerja tahunan_sekolah
Rencana kerja tahunan_sekolah
Asep Adi
 
Rakor sosialisasi sdsmp rsbi swasta
Rakor sosialisasi sdsmp rsbi swastaRakor sosialisasi sdsmp rsbi swasta
Rakor sosialisasi sdsmp rsbi swasta
Heldy Eriston
 
Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikanContoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
tappulak
 
POKOK2 PIKIRAN SPM.docx
POKOK2 PIKIRAN SPM.docxPOKOK2 PIKIRAN SPM.docx
POKOK2 PIKIRAN SPM.docx
Ir. Soekarno
 
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Nandang Sukmara
 
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
dimas hartono
 
Rencana pengembangan-sekolah (1)
Rencana pengembangan-sekolah (1)Rencana pengembangan-sekolah (1)
Rencana pengembangan-sekolah (1)
Litle Jo
 
A01. juknis-penyelenggaraan-tk
A01. juknis-penyelenggaraan-tkA01. juknis-penyelenggaraan-tk
A01. juknis-penyelenggaraan-tk
Welly Indriany
 

Ähnlich wie Renstra Pendidikan (20)

PROPOSAL KEGIATAN IKM DAN PPKB KKG PAI KAB. TUBAN 2022.pdf
PROPOSAL KEGIATAN IKM DAN PPKB KKG PAI KAB. TUBAN 2022.pdfPROPOSAL KEGIATAN IKM DAN PPKB KKG PAI KAB. TUBAN 2022.pdf
PROPOSAL KEGIATAN IKM DAN PPKB KKG PAI KAB. TUBAN 2022.pdf
 
Makalah rps
Makalah rpsMakalah rps
Makalah rps
 
Peran Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Menyediakan Pendidikan Dasar Bermutu ...
Peran Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Menyediakan Pendidikan Dasar Bermutu ...Peran Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Menyediakan Pendidikan Dasar Bermutu ...
Peran Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Menyediakan Pendidikan Dasar Bermutu ...
 
Rencana kerja tahunan_sekolah
Rencana kerja tahunan_sekolahRencana kerja tahunan_sekolah
Rencana kerja tahunan_sekolah
 
makalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikanmakalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikan
 
Rakor sosialisasi sdsmp rsbi swasta
Rakor sosialisasi sdsmp rsbi swastaRakor sosialisasi sdsmp rsbi swasta
Rakor sosialisasi sdsmp rsbi swasta
 
PROPOSAL KEGIATAN PPKB.pdf
PROPOSAL KEGIATAN PPKB.pdfPROPOSAL KEGIATAN PPKB.pdf
PROPOSAL KEGIATAN PPKB.pdf
 
Artikel literasi daring
Artikel literasi daringArtikel literasi daring
Artikel literasi daring
 
Analisis satuan pendidikan di rembang
Analisis satuan pendidikan di rembangAnalisis satuan pendidikan di rembang
Analisis satuan pendidikan di rembang
 
Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikanContoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
 
POKOK2 PIKIRAN SPM.docx
POKOK2 PIKIRAN SPM.docxPOKOK2 PIKIRAN SPM.docx
POKOK2 PIKIRAN SPM.docx
 
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
 
Gugus paud 2016
Gugus paud 2016Gugus paud 2016
Gugus paud 2016
 
Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2015
Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2015Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2015
Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2015
 
Pedoman beasiswa s2-2015
Pedoman beasiswa s2-2015Pedoman beasiswa s2-2015
Pedoman beasiswa s2-2015
 
Ujian nasional, akankah meningkatkan kualitas
Ujian nasional, akankah meningkatkan kualitasUjian nasional, akankah meningkatkan kualitas
Ujian nasional, akankah meningkatkan kualitas
 
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
 
Rencana pengembangan-sekolah (1)
Rencana pengembangan-sekolah (1)Rencana pengembangan-sekolah (1)
Rencana pengembangan-sekolah (1)
 
A01. juknis-penyelenggaraan-tk
A01. juknis-penyelenggaraan-tkA01. juknis-penyelenggaraan-tk
A01. juknis-penyelenggaraan-tk
 
Program kerja kurikulum smk bina cendekia 2017 2018
Program kerja kurikulum smk bina cendekia 2017 2018Program kerja kurikulum smk bina cendekia 2017 2018
Program kerja kurikulum smk bina cendekia 2017 2018
 

Mehr von pandirambo900 (20)

Setda
SetdaSetda
Setda
 
Satpol pp
Satpol ppSatpol pp
Satpol pp
 
Kec tinada
Kec tinadaKec tinada
Kec tinada
 
Kec sttu julu
Kec sttu juluKec sttu julu
Kec sttu julu
 
Kec sttu jehe
Kec sttu jeheKec sttu jehe
Kec sttu jehe
 
Kec siempat rube
Kec siempat rubeKec siempat rube
Kec siempat rube
 
Kec salak
Kec salakKec salak
Kec salak
 
Kec pggs
Kec pggsKec pggs
Kec pggs
 
Kec pagindar
Kec pagindarKec pagindar
Kec pagindar
 
Kec kerajaan
Kec kerajaanKec kerajaan
Kec kerajaan
 
Kdh wkdh
Kdh wkdhKdh wkdh
Kdh wkdh
 
Inspektorat
InspektoratInspektorat
Inspektorat
 
Dprd
DprdDprd
Dprd
 
Dinas sosial
Dinas sosialDinas sosial
Dinas sosial
 
Dinas pupr
Dinas puprDinas pupr
Dinas pupr
 
Dinas pmptsp
Dinas pmptspDinas pmptsp
Dinas pmptsp
 
Dinas pmdppa
Dinas pmdppaDinas pmdppa
Dinas pmdppa
 
Dinas pertanian
Dinas pertanianDinas pertanian
Dinas pertanian
 
Dinas perkim
Dinas perkimDinas perkim
Dinas perkim
 
Dinas pendidikan
Dinas pendidikanDinas pendidikan
Dinas pendidikan
 

Kürzlich hochgeladen

evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
Di Prihantony
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
iman333159
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
AmandaJesica
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
NezaPurna
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
citraislamiah02
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
MuhammadNorman9
 

Kürzlich hochgeladen (14)

evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 

Renstra Pendidikan

  • 1. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 1 Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tersebut menjadi dasar Konsep Pembangunan Nasional bidang pendidikan sebagaimana tertuang dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan fungsi tersebut, penyelenggaraan Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi manusia Indonesia agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Selanjutnya, sesuai dengan visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menekankan pada pendidikan yang dapat mentransformasikan dari masyarakat yang sedang berkembang menuju ke masyarakat madani, pendidikan harus terus menerus dilakukan dengan mengikuti perkembangan dan perubahan jaman. Untuk mewujudkan visinya Kemendikbud memiliki 2 pilar pembangunan pendidikan yaitu : (1) Peningkatan Kualitas sumberdaya manusia dan pengurangan kesenjangan antarwilayah, dan (2) Pembangunan tatakelola untuk menciptakan birokrasi yang efektif. Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia telah dibuat beberapa usaha-usaha pembangunan pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan Indonesia namun capaian yang diharapkan sering mengalami kegagalan. Dan kegagalan pembangunan pendidikan ini dapat disebabkan karena kurang tersedianya sistem perencanaan pembangunan pendidikan berkelanjutan yang relevan dengan implementasi kebijakan yang telah ditetapkan. Masalah pembangunan pendidikan di Indonesia seakan menjadi masalah pula untuk pemerintah Kabupaten dalam merencanakan Sistem Pendidikan Nasional.
  • 2. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 2 Sistem perencanaan pembangunan pendidikan daerah provinsi selama ini seakan belum sinkron dengan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional begitu mulia, tetapi implementasinya tidak sanggup mewujudkannya. Perencanaan sistem pendidikan ini akan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, apabila sistem perencanaan pendidikan dikelola secara benar dan tepat yang didasarkan atas pemecahan masalah dan kebutuhan secara berkelanjutan. Pembangunan pendidikan harus tetap dilaksanakan namun haruslah dijalankan dengan kontinu dan jelas, harus kuat, dalam arti tidak sekedar rutinitas, harus besar dalam arti jangkauannya harus jauh kedepan dan kontiniu, dan harus benar yaitu memang yang dikerjakan itu sesuai dengan peningkatan mutu pendidikan itu sendiri. Dalam hal ini upaya peningkatan mutu pendidikan diharapkan agar program pembangunan pendidikan benar-benar ada dan dilaksanakan dengan benar, jelas, kuat dan besar maka bukan saja SDM yang harus ditingkatkan tetapi perlu juga sistem perencanaan strategis yang harus kuat dan benar. Tanpa perencanaan strategis yang jelas dan akurat, pembangunan pendidikan tak akan berjalan dengan baik. Terkait dengan itu pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan agar kita memiliki Standar Nasional Pendidikan (SNP), yang dimaksudkan sebagai acuan pengembangan dan pengendalian pendidikan, pengelolaan dan pembiayaan pendidikan. Undang-Undang Nomor: 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang Standar Nasional Pendidikan menyebutkan standar nasional pendidikan mencakup standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana-prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Dalam Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah ditetapkan proses pelaksanaan desentralisasi dimana Pemerintah Pusat memberikan kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk melaksanakan serangkaian proses, mekanisme dan tahapan perencanaan yang dapat menjamin keselarasan pembangunan antar daerah tanpa mengurangi kewenangan yang diberikan. Untuk membangun kehidupan bernegara dengan tingkat keragaman masyarakat dan karakteristik geografis yang unik, pemerintah telah menyusun Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yang bersifat terpadu, menyeluruh, sistematik yang tanggap terhadap perkembangan zaman sesuai ketetapan dalam Undang – Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
  • 3. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 3 Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam Pasal 1 dinyatakan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. Pasal 5 Undang Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 menyatakan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah merupakan penjabaran visi, misi dan program kepala daerah yang berpedoman kepada RPJP daerah dengan memperhatikan RPJM nasional. RPJMD tersebut, antara lain memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Batasan mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. RPJM juga sering disebut sebagai agenda pembangunan karena menyatu dengan agenda pemerintah yang akan dilaksanakan oleh Kepala Daerah selama menjadi pimpinan pemerintahan. Melalui pembangunan jangka panjang yang dapat dijabarkan dalam periode pembangunan yang lebih pendek. Sesuai dengan Undang Undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa RPJM Daerah ditetapkan melalui Peraturan Kepala Daerah (analog dengan penetapan RPJM Nasional yang melalui Peraturan Presiden), yang substansinya merupakan rencana kerja lima tahun yang akan dijadikan acuan bagi pemerintah daerah di dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, sesuai dengan penjabaran visi, misi dan program prioritas dari kepala daerah terpilih dalam kurun waktu lima tahun. Sementara itu, menurut UU Nomor 32 Tahun 2004, RPJMD dapat ditetapkan dengan Peraturan Daerah, apabila substansi RPJMD terkait dengan pendanaan penyelenggaraan pembangunan daerah khususnya yang terkait dengan sumber pendanaan APBD, yang harus dipertanggung-jawabkan oleh Kepala Daerah kepada lembaga legislated daerah (DPRD). Sehingga kepastian mengenai legal aspect dari dokumen RPJM tergantung pada substansinya dan kesepakatan antara Pemerintah Daerah dengan DPRD. Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan di Kabupaten Pakpak Bharat ini, didasarkan atas kebutuhan dan permasalahan pendidikan yang ada saat ini.
  • 4. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 4 Berdasarkan Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di negara-negara berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kulitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Sumatera Utara, antara lain adalah: 1. Rendahnya Kualitas Sarana Fisik Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi yang gedungnya masih perlu diperbaiki, kepemilikan dan penggunaan serta kualitas media pembelajaran rendah, buku perpustakaan tidak lengkap, laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya terutama untuk daerah-daerah terpencil. 2. Rendahnya Kualitas Guru Kondisi guru di Sumatera Utara juga masih memprihatinkan dimana kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam Pasal 39 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat. Meskipun secara kuantitas jumlah guru di Sumatera Utara cukup memadai, namun secara kualitas mutu guru pada umumnya masih rendah. Secara umum, para guru di Sumatera Utara kurang bisa memerankan fungsinya dengan optimal, karena pemerintah masih kurang memperhatikan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan sesuai dengan Permen PAN & RB Nomor 16 Tahun 2009. Secara nasional, sebenarnya jumlah guru di Indonesia relatif tidak terlalu buruk. Berdasarkan data Sumatera Utara Dalam Angka (SUDA) Tahun 2013, dapat dilihat rasio guru dengan siswa, angka-angkanya cukup bagus yakni di SD 1:17, SLTP 1:16, dan SMU/SMK 1:13. Meskipun demikian, dalam hal distribusi guru ternyata banyak mengandung kelemahan yakni pada satu sisi ada daerah atau sekolah yang kelebihan jumlah guru, dan di sisi lain ada daerah atau sekolah yang kekurangan guru. Dalam banyak kasus, ada SD yang jumlah gurunya hanya tiga hingga empat orang, sehingga mereka harus mengajar kelas secara paralel dan simultan.
  • 5. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 5 Data Balitbang Depdiknas Tahun 2010, dari sekitar 1,2 juta guru SD/MI hanya 13,8% yang berpendidikan DII Kependidikan ke atas, sedangkan untuk SMP/MTs guru yang berpendidikan DIII Kependidikan ke atas sebesar 38,8% dari 680.000 jumlah guru. Di tingkat sekolah menengah dari 337.503 guru, sebesar 57,8% telah memiliki pendidikan S1. Di tingkat pendidikan tinggi, dari 181.544 dosen, hanya 18,86% yang berpendidikan S2 dan 3,48% berpendidikan S3. Bila diukur dari persyaratan akademis, baik menyangkut pendidikan minimal maupun kesesuaian bidang studi dengan pelajaran yang harus diberikan kepada anak didik, ternyata banyak guru yang tidak memenuhi kualitas mengajar. Hal itu dapat dibuktikan dengan masih banyaknya guru yang belum sarjana, namun mengajar di SMU/SMK, serta banyak guru yang mengajar tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki. Keadaan seperti ini menimpa lebih dari separoh guru di Indonesia, baik di SD, SLTP dan SMU/SMK. Artinya lebih dari 50 persen guru SD, SLTP dan SMU/SMK di Indonesia sebenarnya tidak memenuhi kelayakan mengajar. Dengan kondisi dan situasi seperti itu, diharapkan pendidikan yang berlangsung di sekolah harus secara seimbang dapat mencerdaskan kehidupan anak dan harus menanamkan budi pekerti kepada anak didik. “Sangat kurang tepat bila sekolah hanya mengembangkan kecerdasan anak didik, namun mengabaikan penanaman budi pekerti kepada para siswanya. 3. Rendahnya Kesejahteraan Guru Meskipun guru bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Kualitas guru dan pengajar yang rendah juga dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru. Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. Dengan pendapatan yang rendah, sehingga banyak guru terpaksa melakukan pekerjaan sampingan. Ada yang mengajar lagi di sekolah lain, memberi les pada sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie rebus, pedagang buku/LKS, pedagang pulsa ponsel, dan sebagainya. Dengan adanya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dalam Undang-Undang dimaksud disebutkan guru dan dosen akan
  • 6. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 6 mendapat penghasilan yang pantas dan memadai, antara lain meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, dan/atau tunjangan khusus serta penghasilan lain yang berkaitan dengan tugasnya. Mereka yang diangkat pemkot/pemkab bagi daerah khusus juga berhak atas rumah dinas. Tapi, kesenjangan kesejahteraan guru swasta dan negeri menjadi masalah lain yang muncul. Di lingkungan pendidikan swasta, masalah kesejahteraan masih sulit mencapai taraf ideal. 4. Rendahnya Prestasi Siswa Dengan kondisi rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru menyebabkan pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan, sebagai contoh pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia internasional sangat rendah. Menurut Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003 (2004), siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi sains. Dalam hal ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai negara tetangga yang terdekat. Dalam hal prestasi, pada tanggal 15 September 2004 yang lalu United Nations for Development Programme (UNDP) juga telah mengumumkan hasil studi tentang kualitas manusia secara serentak di seluruh dunia melalui laporannya yang berjudul Human Development Report 2004. Di dalam laporan tahunan ini, Indonesia hanya menduduki posisi ke-111 dari 177 negara. Apabila dibanding dengan negara-negara tetangga, posisi Indonesia berada jauh di bawahnya. Dalam skala internasional, menurut Laporan Bank Dunia (Greaney,1992), studi IEA (Internasional Association for the Evaluation of Educational Achievement) di Asia Timur menunjukan bahwa keterampilan membaca siswa kelas IV SD berada pada peringkat terendah. Rata-rata skor tes membaca untuk siswa SD: 75,5 (Hongkong), 74,0 (Singapura), 65,1 (Thailand), 52,6 (Filipina), dan 51,7 (Indonesia). Anak-anak Indonesia ternyata hanya mampu menguasai 30% dari materi bacaan dan ternyata mereka sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran. Hal ini mungkin karena mereka sangat terbiasa menghafal dan mengerjakan soal pilihan ganda. Selain itu, hasil studi The Third International Mathematic and Science Study- Repeat-TIMSS-R, 1999 (IEA, 1999) memperlihatkan bahwa, diantara 38 negara
  • 7. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 7 peserta, prestasi siswa SLTP kelas 2 Indonesia berada pada urutan ke-32 untuk IPA, ke-34 untuk Matematika. Dalam dunia pendidikan tinggi menurut majalah Asia Week dari 77 universitas yang disurvei di Asia Pasifik ternyata 4 universitas terbaik di Indonesia hanya mampu menempati peringkat ke-61, ke-68, ke-73 dan ke-75. 5. Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan Pemerataan kesempatan pendidikan di Sumatera Utara masih terbatas dapat dilihat dari Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM). Pada Tahun 2010 Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebesar 31,10% menjadi 31,50% Tahun 2011; Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Dasar/ Sederajat pada Tahun 2010 sebesar 111,20% menjadi 111,40% pada Tahun 2011; Angka Partisipasi Kasar Sekolah Menengah Pertama/ Sederajat pada Tahun 2010 sebesar 89,83% menjadi 101,19% pada Tahun 2011; Angka Partisipasi Kasar Sekolah Menengah Atas/ Sederajat pada Tahun 2010 sebesar 72,69% menjadi 83,76% pada Tahun 2011; Pada Tahun 2010, Angka Partisipasi Murni (APM) Pendidikan Dasar Tahun 2010 sebesar 95,33% menjadi 92,66% Tahun 2011; Angka Partisipasi Murni (APM) Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Tahun 2010 sebesar 74,76% menjadi 93,26 % Tahun 2011; Angka Partisipasi Murni (APM) Pendidikan Sekolah Menengah Atas Tahun 2010 sebesar 55,72% menjadi 66,04 % Tahun 2011. 6. Rendahnya Relevansi Pendidikan dengan Kebutuhan Data BAPPENAS (1996) yang dikumpulkan sejak Tahun 1990 menunjukan angka pengangguran terbuka yang dihadapi oleh lulusan SMU sebesar 25,47%, Diploma/S1 sebesar 27,5% dan PT sebesar 36,6%, sedangkan pada periode yang sama pertumbuhan kesempatan kerja cukup tinggi untuk masing-masing tingkat pendidikan yaitu sebesar 13,4%, 14,21%, dan 15,07%. Menurut data Balitbang Depdiknas Tahun 1999, setiap tahunnya sekitar 3 juta anak putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan hidup sehingga menimbulkan masalah ketenagakerjaan tersendiri. Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang fungsional terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja. Pembangunan pendidikan telah dilakukan oleh berbagai pihak baik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian Negara lainnya. Kenyataan bahwa pengangguran masih relatif tinggi di Indonesia menuntut pemerintah dan pihak terkait merumuskan sebuah kerangka kerja yang
  • 8. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 8 komprehensif dengan memperhatikan berbagai kondisi baik internal maupun eksternal, sehingga ke depan bisa terjadi peningkatan keselarasan antara pendidikan dengan dunia kerja yang diukur berdasarkan capaian nilai indeks keselarasan (Alignment Index). Penyelarasan pendidikan dengan dunia kerja merupakan sebuah upaya komprehensif untuk mensinkronkan pendidikan nasional dengan kebutuhan dunia kerja, sehingga terjadi keselarasan dalam pelaksanaannya. Salah satu kebutuhan yang perlu diketahui dengan baik, baik untuk kondisi saat ini maupun proyeksi ke depannya adalah kondisi dunia kerja baik pasar kerja domestik maupun pasar kerja internasional, pada usaha sektor formal maupun informal. 7. Mahalnya Biaya Pendidikan Pendidikan bermutu itu mahal. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/ Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha. Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas. Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang selalu berkedok, “sesuai keputusan Komite Sekolah”. Namun, pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab negara terhadappermasalahan pendidikan rakyatnya. Pelaksanaan kegiatan Dinas Pendidikan Povinsi Sumatera Urara diharapkan bisa mendorong peningkatan mutu pendidikan di setiap satuan pendidikan di Sumatera Utara, karena hal ini telah dikemukakan dalam Permendiknas Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, dimana Pemerintah Daerah wajib mensuversi saran, arahan, dan bimbingan kepada pemerintah Kabupaten/Kota atau penyelenggara satuan pendidikan sesuai kewenangannya berkaitan dengan penjaminan mutu satuan pendidikan. Dalam rangka pelaksanaan
  • 9. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 9 sistem penjaminan mutu pendidikan di Kabupaten Pakpak Bharat, seharusnya mengacu pada standar pelayanan minimal dan standar nasional pendidikan yang ditetapkan. Namun pengalokasian belanja pembangunan pada sektor pendidikan masih belum memenuhi amanat Undang – Undang yaitu masih dibawah 20% dalam pengalokasian anggaranya. Biaya pendidikan 20% (dua puluh persen) dari anggaran belanja, faktanya masih sangat jauh untuk dilaksanakan. Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat masih belum memandang isu pendidikan sebagai isu strategis dalam pembangunan di daerah. Hal ini bisa di lihat dari kecilnya anggaran sektor pendidikan yang disediakan dalam RAPBD Kabupaten pakpak Bharat Tahun 2016. Pemerintah Daerah Kabupaten Pakpak Bharat hanya menganggarkan Rp. 118.417.783.698,- untuk biaya pendidikan. Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak harus murah atau gratis. Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya membayarnya? Pemerintahlah sebenarnya yang berkewajiban untuk menjamin setiap warganya memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan pendidikan bermutu. 1.2. Landasan Hukum Rencana stretegis pendidikan ini disusun dengan mempertimbangkan aspek legalitas, prioritas, perimbangan kewenangan Pusat dan Daerah, terutama dalam Era Otonomi Pembangunan dan aspek teknik perencanaan strategis, serta melalui proses identifikasi masalah terhadap kondisi nyata pendidikan dan , yang selanjutnya dirumuskan dalam prioritas kebijakan pembangunan daerah dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun ke depan. Rencana strategis pendidikan ini adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk periode 10 tahun (Pasal 1 ayat 7 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004). Adapun dasar hukum penulisan rencana strategis Dinas Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2016-2021 ini adalah: a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Pasal 7 ayat 1). b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Pasal 151 ayat 1 dan 2). c. Surat Edaran Mendagri Nomor 050/2010/SJ Tanggal 11 Agustus 2006 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD.
  • 10. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 10 d. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286). e. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301). f. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355). g. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844). h. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438). i. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496). j. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863). k. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864). l. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. m. Peraturan Daerah No. 21 Tahun 2014 tentang tugas pokok dan fungsi jabatan dalam Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat. 1.3. Maksud dan Tujuan
  • 11. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 11 Penyusunan Rencana stretegis Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat 2016- 2021 dimaksudkan sebagai tolok ukur untuk memberikan panduan dalam melaksanakan tugas yang berfungsi untuk menuntun seluruh penyelenggara kegiatan di setiap satuan kerja dilingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten pakpak Bharat dan sektor terkait secara terpadu, konsekuen dan konsisten dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban. 1.3.1. Maksud Maksud penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2016-2021 adalah : a. Untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran selama 5 (lima) tahun ke depan. b. Memberikan arah pembangunan pendidikan dalam jangka 5 (lima) tahun ke depan. c. Untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar pelaku pembangunan pendidikan di Kabupaten Pakpak Bharat. d. Untuk menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efektif, efisien, berkeadilan dan berkelanjutan dalam bidang pendidikan. e. Menciptakan sinergitas pelaksanaan pembangunan daerah antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintah. f. Memberikan tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan pendidikan. 1.3.2. Tujuan Rencana strategis pendidikan ini merupakan acuan dan pedoman dari seluruh jajaran penyelenggara program pemberdayaan pendidikan, Pemerintah Daerah Kabupaten Pakpak Bharat maupun masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan bidang Pendidikan dari Tahun 2016-2021. Penyusunan Rencana strategis diharapkan dapat mendorong partisipasi luas sejak dini, yang pada akhirnya dapat menciptakan rasa memiliki, rasa tanggung jawab bersama dan mengembangkan budaya transparansi dalam merencanakan dan melaksanakan program pembangunan yang telah ditetapkan. Sedangkan tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2016-2021 ini adalah tersedianya dokumen perencanaan daerah untuk periode 5
  • 12. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 12 (lima) tahun yang selanjutnya dijadikan sebagai pedoman atau acuan dalam menetapkan : (a). Arah kebijakan keuangan daerah, (b). Strategi pembangunan daerah, (c). Kebijakan umum, (d). Program SKPD dan lintas SKPD, serta program kewilayahan yang disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif. Terkait uraian tersebut di atas, Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat memandang perlu menyusun Rencana Strategis Pendidikan untuk kurun waktu 5 tahun ke depan secara komprehensif, yang pada dasarnya menggambarkan korelasi antara tugas pokok, kewenangan, visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi pencapaian tujuan, serta program dan kegiatan. Rencana strategis pendidikan disusun dalam kurun waktu 5 tahun (2016-2021) sesuai dengan Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pakpak Bharat dan RPJM Nasional. 1.4. Sistematika Penulisan Rencana strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat disusun dengan kurun waktu 5 (lima) tahunan dan berdasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Transisi Kabupaten Pakpak Bharat. Selanjutnya rencana strategis pendidikan ini akan dijabarkan dalam program yang sekaligus sebagai masukan pada penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat. Pelaksanaan otonomi pendidikan menuntut perubahan dalam sistem perencanaan terhadap penyelenggaraan pendidikan baik di tingkat lembaga pendidikan maupun birokrasi pengelolaan. Perencanaan sebagai bagian dari manajemen harus dapat berjalan seimbang dengan fungsi manajemen lainnya agar dapat dicapai peningkatan kinerja penyelenggara pendidikan secara optimal. Pelaksanaan otonomi daerah mempunyai implikasi terhadap tuntutan pelaksanaan proses perencanaa yang lebih profesional, obyektif, jujur dan transparan sebagai rangkaian dari analisis kebutuhan sampai kepada strategi pelaksanaan kegiatan dan anggaran dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan. Proses perencanaan strategik dilakukan terhadap seluruh aspek pendidikan harus diarahkan pada upaya untuk menjamin terselenggaranya layanan pendidikan yang berkualitas (Quality assurance) dan menyeluruh sehingga menghasilkan sistem perencanaan pendidikan sesuai dengan aturan dan peraturan yang ditetapkan.
  • 13. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 13 Sebagai suatu unsur fundamental dalam organisasi, Renstra setidaknya mencerminkan beberapa aspek yang harus menjadi muatan utama dan di dalamnya tergambar aspek-aspek berikut : a. Memuat keputusan atau merumuskan kebijakan untuk waktu yang akan datang. Hal ini berarti rumusan Renstra harus dapat mempertimbangkan seluruh sebab dan akibat yang akan menjadi konsekuensi setelah jangka waktu tertentu apabila pimpinan organisasi melaksanakan rencanan tersebut. Esensi dari perencanaan strategis adalah untuk mengidentifikasi secara sistematis seluruh peluang dan kekuatan yang ada pada masa depan melalui kombinasi data yang dimiliki. Dengan demikian perencanaan dapat diartikan sebagai perancangan keadaan yang diharapkan yang mampu mengidentifikasi cara pencapaiannya. b. Sebagai suatu proses, rencana strategis dimulai dari visi dan misi selanjutnya penetapan tujuan organisasi, penetapan strategis dan kebijakan untuk pencapaiannya dan pengembangan detail rencana untuk memastikan bahwa strategi dapat diimplementasikan sebagai cara untuk mencapai tujuan visi. Dengan demikian rencana strategis akan dapat mengemukakan upaya apa yang akan dilaksanakan, dimana akan dilaksanakan, bagaimana dan siapa yang melaksanakan dan bagaimana hal itu menghasilkan out put kerja yang baik. c. Sebagai filosofi organisasi, Renstra merupakan cara pandang bagi seluruh komponen organisasi. Makna suatu Rencana Strategis (Renstra) dapat dilihat apabila mudah diaplikasikan oleh seluruh bagian organisasi secara konstran dan sistematis pada setiap pelaksanaannya. Rencana Strategis (Renstra) bukan hanya sekedar proses berfikir, tetapi merupakan suatu alur perencanaan dari proses, prosedur, struktur/ teknik untuk mencapai tujuan. d. Struktur Rencana Strategis pendidikan ini merupakan program pembangunan jangka menengah Tahun 2016-2021. Rencana strategis Dinas pendidkan Kabupaten Pakpak Bharat ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I Pendahuluan. BAB II Gambaran Pelayanan SKPD. BAB III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi. BAB IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan. BAB V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif.
  • 14. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 14 BAB VI Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD. Lampiran-lampiran. Secara rinci keterkaitan dokumen perencanaan tersebut dapat dilihat pada skema sebagai berikut :
  • 15. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 15 KETERKAITAN DOKUMEN PERENCANAAN RP JMD RP JM Renstra SKPD Renja SKPD RKPD RKP 4 tahun 5 tahun 1 tahun1 tahun4 tahun 1 tahun 1 tahun KUA PPAS Dibahas bersama DPRD NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH PEDOMAN PENYUSUNAN RKA – SKPD Surat Edaran Gubsu TAPD RAPERDA APBD RKA- SKPD 1 tahun
  • 16. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 16 Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah No. 21 Tahun 2014 tentang tugas pokok dan fungsi jabatan dalam Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat. Dinas Pendidikan adalah merupakan unsur Pelaksanaan Otonomi Daerah Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat, yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, berkedudukan dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Sesuai dengan Peraturan Daerah No. 21 Tahun 2014, disusun struktur organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat, sebagai berikut :
  • 17. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 17
  • 18. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 18 Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 21 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan uraian tugas masing-masing jabatan pada dinas daerah Kabupaten Pakpak Bharat. Dinas Pendidikan menyelenggarakan fungsi, 1). Perumusan kebijakan kebijakan bidang Pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan non formal dan informal, kebudayaan, pemuda dan olah raga; 2). Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum pada bidang pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan non formal dan informal, kebudayaan, pemuda dan olah raga; 3). Pengkoordinasian urusan pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan non formal dan informal, kebudayaan, pemuda dan olah raga; 4). Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan non formal dan informal, kebudayaan, pemuda dan olahraga. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati, sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.1.1 Kepala Dinas Pendidikan (1) Dinas Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengkoordinasikan, merumuskan, menyelenggarakan, membina, mengendalikan, mengevaluasi dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah, desentralisasi dan tugas pembantuan pada bidang pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Kepala Dinas Pendidikan mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan bidang pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan non formal dan informal, kebudayaan, pemuda dan olahraga; b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum pada bidang pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan non formal dan informal, kebudayaan, pemuda dan olahraga; c. Pengkoordinasiaan urusan pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan non formal dan informal, kebudayaan, pemuda dan olahraga; d. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan dasar pendidikan menengah, pendidikan non formal dan informal, kebudayaan, pemuda dan olahraga;
  • 19. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 19 e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), uraian tugas Kepala Dinas Pendidikan adalah: a. Merumuskan program kerja, kegiatan dan rencana anggaran Dinas; b. Melaksanakan pembinaan pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Dinas; c. Melakukan pembinaan pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, perencanaan, keuangan, kepegawaian; d. Melaksanakan pembinaan, pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga; e. Menetapkan petunjuk teknis pelaksanaan kebijakan dan pembinaan pada bidang pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga; f. Membina pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olah raga; g. Melaksanakan pembinaan dalam rangka pelaksanaan kurikulum sekolah; h. Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas pejabat struktural dan fungsional; i. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, program dan angaran Dinas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah; j. Mengkaji dan menelaah Peraturan Perundang-Undangan sebagai bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas; k. Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis; l. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai; m.Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah; n. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan; o. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
  • 20. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 20 2.1.2 Sekretaris Dinas Pendidikan (1) Sekretariat Dinas Pendidikan dipimpin oleh seorang Sekretaris Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan operasional, mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi, dan melaporkan urusan umum dan perlengkapan, keuangan dan kepegawaian, perencanaan, evaluasi dan pelaporan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris Dinas Pendidikan mempunyai fungsi: a. Perencanaan operasional urusan umum dan perlengkapan, keuangan dan kepegawaian, perencanaan, evaluasi dan pelaporan; b. Pengelolaan urusan umum dan perlengkapan, keuangan dan kepegawaian, perencanaan, evaluasi dan pelaporan; c. Pengendalian urusan umum dan perlengkapan, keuangan dan kepegawaian, perencanaan, evaluasi dan pelaporan; d. Pengkoordinasian urusan umum dan perlengkapan, keuangan dan kepegawaian, perencanaan, evaluasi dan pelaporan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Sekretaris Dinas Pendidikan adalah: a. Merencanakan program kerja dan rencana anggaran sekretariat; b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana program kerja dan anggaran dinas dari seluruh bidang; c. Melaksanakan penataan administrasi keuangan, kepegawaian, peralatan, pendataan dan perlengkapan surat menyurat dan kearsipan; d. Mengumpulkan bahan perumusan petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan di Sekretariat; e. Melakukan pengawasan dan pengendalian secara administratif terhadap pelaksanaan kegiatan atas dasar program kerja; f. Membina dan mengendalikan pemeliharaan kebersihan dan kerapian kantor; g. Menyelenggarakan inventarisasi barang bergerak maupun barang tidak bergerak dan melaporkan secara berkala; h. Mengkoordinasikan perencanaan pengelolaan keuangan dan administrasi;
  • 21. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 21 i. Menyelenggarakan penataan administrasi kepegawaian meliputi Daftar Urutan Kepangkatan, Perencanaan Naik Pangkat, Perencanaan Naik Gaji Berkala dan lain-lain yang menyangkut kepegawaian; j. Memberi petunjuk kepada pengawas fungsional dalam hal mengumpulkan data pendistribusian surat dan keperluan dinas lainnya; k. Mengendalikan dan rnengawasi pengadaan serta pendistribusian kebutuhan sarana dan prasarana dinas; l. Melakukan verifikasi terhadap kegiatan dinas yang akan dilaksanakan; m.Mengkoordinasikan penyusunan RENJA, RENSTRA, LAKIP SKPD dan laporan pelaksanaan tugas lainnya; n. Mengkaji dan menelaah Peraturan Perundang-Undangan sebagai bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas; o. Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis; p. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai; q. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas; r. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan; s. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. a. Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan (1) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas, mengawasi dan melaporkan urusan tata usaha, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis serta ruang perkantoran. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai fungsi: a. Perencanaan kegiatan urusan tata usaha, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis serta ruang perkantoran; b. Pelaksanaan urusan tata usaha, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis serta ruang perkantoran;
  • 22. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 22 c. Pengendalian urusan tata usaha, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis serta ruang perkantoran; d. Pelaporan urusan tata usaha, kepegawaian, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis serta ruang perkantoran; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan adalah: a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran sub bagian; b. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis mengenai pembinaan sub bagian umum dan perlengkapan; c. Menyelenggarakan administrasi perkantoran dan kerumahtanggaan; d. Melakukan urusan surat menyurat yang meliputi surat masuk, surat keluar, pendistribusian surat-surat dinas, ekspedisi, surat kabar dan kearsipan; e. Melaksanakan urusan rumah tangga kantor yang meliputi kebersihan, keamanan, ketertiban dan keindahan lingkungan dinas; f. Melaksanakan urusan administrasi perjalanan dinas, urusan penerima tamu dan keprotokolan; g. Menyusun rencana pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penggunaan, perawatan inventaris kantor dan usul penghapusan barang perlengkapan dinas; h. Mempersiapkan usul penghapusan barang perlengkapan dinas; i. Mempersiapkan laporan lnventaris Barang Milik Negara/Daerah di lingkungan Dinas; j. Membukukan dan menggandakan data tahunan yang bersangkutan dengan dinas dan melakukan pelayanan data kepada unit kerja; k. Mengkaji dan menelaah Peraturan Perundang-Undangan sebagai bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas; l. Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis; m.Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai; n. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris Dinas; o. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan; p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
  • 23. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 23 b. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian (1) Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas, mengawasi dan melaporkan urusan administrasi keuangan dan Kepegawaian. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian mempunyai fungsi: a. Perencanaan kegiatan administrasi keuangan dan kepegawaian; b. Pelaksanaan administrasi keuangan dan kepegawaian; c. Pengendalian administrasi keuangan dan kepegawaian; d. Pelaporan administrasi keuangan dan kepegawaian; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian adalah: a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran sub bagian; b. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis dan pembinaan keuangan; c. Mencatat, mengolah dan menganalisa data untuk bahan penyusunan anggaran rutin dan pembangunan Dinas; d. Melaksanakan pencatatan dan pengarsipan dokumen dan bukti pengeluaran rutin Dinas; e. Melaksanakan administrasi pembayaran gaji pegawai di lingkungan dinas; f. Melaksanakan penyusunan RKA dinas; g. Menyajikan data dan pelaksanaan anggaran dinas; h. Memonitor pajak-pajak pribadi pegawai di lingkungan dinas; i. Melaksanakan verifikasi pertanggungjawaban keuangan; j. Melaksanakan pendataan dan pemeliharaan dokumentasi data Pegawai di lingkungan dinas; k. Mempersiapkan administrasi DUK, usul kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, cuti, pensiun, pemberhentian dan Diklat pegawai; l. Melaksanakan koordinasi pengusulan formasi pegawai di lingkungan dinas; m.Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas; n. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
  • 24. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 24 o. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai; p. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris Dinas; q. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan; r. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. c. Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan (1) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas dan mengawasi urusan perencanaan, evaluasi dan pelaporan yang meliputi penghimpunan, pengkoordinasian dan pengendalian rencana program atau kegiatan, evaluasi dan laporan dari masing- masing bidang. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi : a. Perencanaan kegiatan urusan evaluasi dan pelaporan; b. Pelaksanaan urusan perencanaan, evaluasi dan pelaporan; c. Pengendalian urusan perencanaan, evaluasi dan pelaporan; d. Pelaporan urusan perencanaan dan evaluasi; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan adalah: a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran sub bagian; b. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijakan dan pembinaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan; c. Melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana survei serta program dan kegiatan rutin pembangunan di bidang pendidikan; d. Melakukan pengolahan data, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan dinas; e. Membuat evaluasi terhadap program yang telah selesai dikerjakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program dan kegiatan tersebut;
  • 25. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 25 f. Mengadakan seleksi terhadap program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada setiap tahun anggaran; g. Memonitor pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan setiap bidang; h. Membuat laporan akhir tahun, RENJA, RENSTRA, LAKIP dan TAPKIN SKPD, serta laporan pelaksanaan tugas lainnya; i. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas; j. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; k. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai; l. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris Dinas; m.Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan; n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.1.3 Kepala Bidang Pendidikan Dasar (1) Bidang Pendidikan Dasar dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan urusan pendidikan dasar. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Pendidikan Dasar mempunyai fungsi: a. Perencanaan operasional urusan pendidikan dasar satuan pendidikan dasar; b. Pengelolaan urusan pendidikan dasar satuan pendidikan dasar; c. Pengkoordinasian urusan pendidikan dasar satuan pendidikan dasar; d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan pendidikan dasar; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Bidang Pendidikan Dasar adalah: a. Merencanakan program kerja dan rencana anggaran bidang; b. Menyusun teknis pembinaan tenaga kependidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
  • 26. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 26 c. Membuat analisa kebutuhan guru/tenaga kependidikan pada pendidikan dasar; d. Membuat peta proyeksi penempatan, pemerataan dan mutasi guru tenaga kependidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; e. Memberikan usul, saran dan pertimbangan tentang pengadaan penempatan, pemerataan dan mutasi guru tenaga kependidikan berdasarkan analisa kebutuhan; f. Menyusun konsep kebutuhan guru dan tenaga kependidikan pada pendidikan dasar; g. Melaksanakan penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru dan Pengawas sesuai dengan ketentuan yang berlaku; h. Menyusun petunjuk teknis Sertifikasi Guru; i. Merencanakan peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan sesuai ketentuan berlaku; j. Membuat persyaratan atas pemberian izin belajar pendidikan dan tenaga kependidikan; k. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas; l. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; m.Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai; n. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala dinas; o. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan; p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. a. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana (1) Seksi Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan dasar. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi:
  • 27. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 27 a. Perencanaan urusan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan dasar; b. Pengelolaan urusan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan dasar; c. Pengkoordinasian urusan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan dasar; d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan dasar; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Seksi Sarana dan Prasarana adalah: a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi; b. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijakan dan pembinaan di bidang sarana prasarana pendidikan dasar; c. Mempersiapkan bahan penilaian kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendidikan dasar; d. Mempersiapkan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dasar; e. Menyusun konsep usul rehabilitasi gedung sekolah, pembangunan Unit Sekolah Baru sesuai kebutuhan pada pendidikan dasar; f. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas; g. Melaksanakan analisis kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan jenjang pendidikan dasar; h. Melaksanakan bahan perumusan kebijakan dalam pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penggunaan dan perawatan sarana dan prasarana pendidikan yang meliputi mobiler, buku, tanah dan bangunan pendidikan dan sarana pendukung pendidikan lainnya, sesuai dengan ketentuan yang berlaku; i. Mengusulkan dan merehabilitasi sarana dan prasarana bangunan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar; j. Melaksanakan analisa inventarisasi dan penghapusan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan dasar; k. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan serta penyajian data inventarisasi sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan dasar; l. Melaksanakan pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan dasar; m.Melaksanakan pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan dasar;
  • 28. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 28 n. Melaksanakan pengawasan penggunaan buku pelajaran pada jenjang pendidikan dasar; o. Melaksanakan koordinasi mengenai sarana dan prasarana dengan seksi atau bidang lain di lingkungan dinas. p. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas; q. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; r. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai; s. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala bidang; t. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan; u. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Kepala Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan (1) Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi, perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan dasar. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan mempunyai fungsi: a. Perencanaan urusan kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi, perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan dasar; b. Pengelolaan urusan kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi, perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan dasar; c. Pengkoordinasian urusan kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi, perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan dasar;
  • 29. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 29 d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi, perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan dasar; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan adalah: a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi; b. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan pelaksanaan kurikulum pendidikan dasar; c. Menyebarluaskan pedoman dan petunjuk tentang metode mengajar dan evaluasi belajar pada pendidikan dasar; d. Mengolah dan menyusun bahan evaluasi belajar; e. Memonitor, mencatat dan menilai buku pelajaran murid, buku pegangan guru, buku perpustakaan tentang relevansinya sesuai dengan kurikulum yang berlaku; f. Memberikan usul, sarana dan pertimbangan tentang penyempurnaan kurikulum; g. Mempersiapkan pedoman dan petunjuk penggunaan alat bantu mengajar; h. Mempersiapkan bahan penetapan kalender pendidikan; i. Menyusun inventarisasi, dokumentasi dan pelaporan hasil evaluasi belajar pendidikan dasar; j. Memonitor, melakukan pencatatan dan memeriksa keabsahan Surat Tanda Tamat Belajar, Surat Tanda Kelulusan dan sejenisnya sesuai ketentuan yang berlaku; k. Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan Ujian Akhir Nasional dan Ujian Akhir Sekolah untuk pendidikan dasar dan Ujian Nasional Paket Kesetaraan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; l. Menyelenggarakan konsep usul Akreditasi Pendidikan Dasar sesuai dengan ketentuan yang berlaku; m. Memfasilitasi penyampaian bantuan pendidikan dasar; n. Mempersiapkan dan menyusun petunjuk Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah; o. Menyusun konsep izin penyelenggaraan sekolah swasta sesuai ketentuan yang berlaku; p. Menyiapkan rencana kurikulum dan kebutuhan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan dasar;
  • 30. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 30 q. Menyiapkan bahan penyusunan dan penetapan program kegiatan belajar Kurikulum muatan lokal sekolah dasar; r. Memantau pelaksanaan kurikulum nasional sekolah dasar serta memberikan masukan bagi usaha pengembangan kurikulum nasional pendidikan dasar; s. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan data kurikulum nasional dan muatan lokal sekolah dasar; t. Melaksanakan akreditasi pendidikan dasar swasta; u. Melaksanakan rumusan kebijakan dalam penetapan angka kredit jabatan fungsional tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan dasar; v. Melaksanakan pembinaan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan dasar; w. Melaksanakan peningkatan kualifikasi tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan dasar; x. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan dasar; y. Memfasilitasi pengangkatan dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan dasar; z. Memfasilitasi mutasi pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan dasar; aa. Melaksanakan pembinaan dan peningkatan kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan dasar; bb. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan dasar; cc. Memfasilitasi pemberhentian pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan dasar; dd. Melaksanakan koordinasi tenaga teknis kependidikan dengan seksi dan bidang lain di lingkungan dinas. ee. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas; ff. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; gg. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai; hh. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala bidang; ii. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;
  • 31. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 31 jj. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. c. Kepala Seksi Kesiswaan (1) Seksi Kesiswaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kesiswaan pada jenjang pendidikan dasar. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Kesiswaan mempunyai fungsi: a. Perencanaan urusan kesiswaan pada jenjang pendidikan dasar; b. Pengelolaan urusan kesiswaan pada jenjang pendidikan dasar; c. Pengkoordinasian urusan kesiswaan pada jenjang pendidikan dasar; d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan kesiswaan pada jenjang pendidikan dasar; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Seksi Kesiswaan adalah: a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi; b. Mengumpulkan data siswa pada pendidikan dasar; c. Mampersiapkan petunjuk teknis pelaksanaan penerimaan siswa baru pada pendidikan dasar; d. Meneliti dan mengevaluasi usul mutasi siswa pada pendidikan dasar; e. Melakukan pembinaan kesiswaan pada pendidikan dasar; f. Memutakhirkan data siswa pada pendidikan dasar; g. Melaksanakan sosialisasi dan implementasi standar isi dan standar kompetensi lulusan pendidikan sekolah dasar; h. Melaksanakan pengelolaan penerimaan dan perpindahan peserta didik pendidikan dasar; i. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi bimbingan dan pengembangan serta pemberian motivasi olahraga pelajar pada jenjang pendidikan sekolah dasar; j. Melaksanakan fasilitasi pemberian rekomendasi kegiatan kompetensi olah raga pelajar pada jenjang pendidikan sekolah dasar;
  • 32. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 32 k. Melaksanakan bina prestasi dan pengembangan pendidikan kesenian di sekolah; l. Melaksanakan pagelaran kreativitas grup kesenian pada sekolah; m. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan tugas kesiswaan pada jenjang pendidikan dasar; n. Melaksanakan koordinasi di bidang kesiswaan pada jenjang pendidikan dasar dengan seksi dan bidang lain di lingkungan dinas; o. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas; p. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; q. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai; r. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang; s. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan; t. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.1.4 Kepala Bidang Pendidikan Menengah Pasal 11 (1) Bidang Pendidikan Menengah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan pengelolaan pendidikan menengah. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Pendidikan Menengah mempunyai fungsi : a. Perencanaan operasional urusan pengelolaan pendidikan menengah; b. Pengelolaan urusan pengelolaan pendidikan menengah; c. Pengkoordinasiaan urusan pengelolaan pendidikan menengah; d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan pengelolaan pendidikan menengah; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
  • 33. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 33 (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Bidang Pendidikan Menengah adalah: a. Merencanakan program kerja dan rencana anggaran bidang; b. Mengumpulkan petunjuk teknis pembinaan pendidikan menengah; c. Mengevaluasi sinkronisasi buku pelajaran, buku pegangan guru, buku perpustakaan pendidikan menengah sesuai dengan kurikulum yang berlaku; d. Membuat petunjuk teknis penerimaan siswa baru, ujian akhir sekolah, ujian akhir nasional; e. Mempersiapkan konsep pelaksanaan akreditasi sekolah pendidikan menengah; f. Melakukan pengawasan melekat terhadap pelaksanaan kurikulum di bidang pendidikan menengah; g. Memberi petunjuk dan mengevaluasi kinerja kepala sekolah dan pengawas bidang studi pendidikan menengah; h. Melaksanakan urusan sarana prasarana pada pendidikan menengah; i. Menyusun konsep usul rehabilitasi gedung sekolah, ruang kelas baru, pembangunan unit sekolah baru pada bidang pendidikan menengah; j. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas; k. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; l. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai; m.Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas; n. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan; o. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. a. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana (1) Seksi Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan Menengah.
  • 34. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 34 (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi: a. Perencanaan urusan pengelolaan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan menengah; b. Pengelolaan urusan pengelolaan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan menengah; c. Pengkoordinasian urusan pengelolaan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan menengah; d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan pengelolaan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan menengah; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Seksi Sarana dan Prasarana adalah: a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi; b. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijakan dan pembinaan di bidang sarana prasarana pendidikan menengah; c. Melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan menengah; d. Menyusun konsep usul rehabilitasi gedung sekolah, pembangunan ruang kelas baru, pembangunan unit sekolah baru, sesuai dengan kebutuhan pendidikan menengah; e. Menyusun data keadaan dan kebutuhan inventaris sekolah; f. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas; g. Melaksanakan analisis kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan jenjang pendidikan Menengah; h. Melaksanakan perumusan kebijakan dalam pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penggunaan dan perawatan sarana dan prasarana pendidikan yang meliputi mobiler, buku, tanah dan bangunan pendidikan dan sarana pendukung pendidikan lainnya, sesuai dengan ketentuan yang berlaku; i. Melaksanakan pengusulan dan rehabilitasi sarana dan prasarana bangunan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah; j. Melaksanakan analisis inventarisasi dan penghapusan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan menengah;
  • 35. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 35 k. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan serta penyajian data inventarisasi sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan menengah; l. Melaksanakan pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan menengah; m. Melaksanakan pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan menengah; n. Melaksanakan koordinasi sarana dan prasarana pendidikan menengah dengan seksi dan bidang lain di lingkungan dinas. o. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas; p. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; q. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai; r. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang; s. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan; t. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Kepala Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan (1) Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi, perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan menengah. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan mempunyai fungsi: a. Perencanaan urusan kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi, perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan menengah; b. Pengelolaan urusan kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi, perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan menengah;
  • 36. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 36 c. Pengkoordinasian urusan kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi, perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan menengah; d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi, perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan menengah; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan adalah: a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi; b. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijakan dan pembinaan di bidang kurikulum pada pendidikan menengah; c. Menyebarluaskan pedoman petunjuk tentang metode mengajar dan evaluasi belajar pada pendidikan menengah; d. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijakan pada tenaga kependidikan pendidikan menengah; e. Menyusun konsep usul penempatan, pemerataan dan mutasi guru pada tenaga kependidikan pendidikan menengah berdasarkan analisa kebutuhan; f. Menyusun konsep rencana peningkatan guru dan tenaga kependidikan pada tenaga kependidikan pendidikan menengah; g. Menyusun/mempersiapkan konsep, usul dan persyaratan lainnya dalam peningkatan kualifikasi pendidikan pendidik dan tenaga kependidikan bidang pendidikan menengah sesuai dengan ketentuan yang berlaku; h. Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan Ujian Akhir Nasional dan Ujian Akhir Sekolah untuk Pendidikan Menengah dan Ujian Nasional Paket Kesetaraan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; i. Menyusun pedoman sertifikasi guru pada tenaga kependidikan pendidikan menengah; j. Mengolah dan menyusun bahan evaluasi belajar; k. Memonitorlng, mencatat dan menilai buku pelajaran murid, buku pegangan guru, buku perpustakaan tentang relevansinya dengan kurikulum yang berlaku; l. Memberikan usul, saran dan pertimbangan tentang penyempurnaan kurikulum;
  • 37. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 37 m. Memonitor, melakukan pencatatan dan memeriksa keabsahan Surat Tanda Tamat Belajar, ljazah, Surat Tanda Kelulusan dan sejenisnya sesuai ketentuan yang berlaku; n. Mempersiapkan bahan penetapan Kalender Pendidikan; o. Menyelenggarakan penyampaian bantuan jenjang pendidikan menengah; p. Mempersiapkan dan menyusun petunjuk pelaksanaan Unit Kesehatan Sekolah; q. Merekomendasi teknik-teknik izin penyelenggaraan sekolah swasta sesuai ketentuan yang berlaku; r. Menyiapkan rencana kurikulum dan kebutuhan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan menengah; s. Melaksanakan penyusunan dan penetapan program kegiatan belajar Pendidikan Menengah; t. Memantau pelaksanaan kurikulum nasional serta memberikan masukan bagi usaha pengembangan kurikulum nasional Pendidikan Menengah: u. Melaksanakan akreditasi jenjang pendidikan menengah; v. Melaksanakan perumusan kebijakan dalam penetapan angka kredit jabatan fungsional tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan menengah; w. Melaksanakan pembinaan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan menengah; x. Melaksanakan peningkatan kualifikasi tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan menengah; y. Menyusun rencana kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan menengah; z. Memfasilitasi pengangkatan dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan menengah; aa. Memfasilitasi mutasi pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan menengah; bb. Melaksanakan pembinaan dan peningkatan kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan Menengah; cc. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan menengah; dd. Memfasilitasi pemberhentian pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan menengah selain karena alasan pelanggaran peraturan perundang- undangan;
  • 38. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 38 ee. Melaksanakan koordinasi tenaga teknis kependidikan dengan seksi bidang lain di lingkungan Dinas. ff. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas; gg. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; hh. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai; ii. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang; jj. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan; kk. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. c. Kepala Seksi Kesiswaan (1) Seksi Kesiswaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kesiswaan pada jenjang pendidikan Menengah. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Kesiswaan mempunyai fungsi: a. Perencanaan urusan kesiswaan pada jenjang pendidikan menengah; b. Pengelolaan urusan kesiswaan pada jenjang pendidikan menengah; c. Pengkoordinasian urusan kesiswaan pada jenjang pendidikan menengah; d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan kesiswaan pada jenjang pendidikan menengah; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Seksi Kesiswaan adalah: a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi; b. Mengumpulkan data siswa pada jenjang pendidikan menengah; c. Mempersiapkan petunjuk teknis pelaksanaan penerimaan siswa baru pada pendidikan menengah;
  • 39. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 39 d. Meneliti dan mengevaluasi usul mutasi siswa pada jenjang pendidikan menengah; e. Mengumpulkan petunjuk pengelolaan siswa pada jenjang pendidikan menengah; f. Memutakhirkan data siswa pada jenjang pendidikan menengah; g. Melaksanakan sosialisasi dan implementasi standar isi dan standar kompetensi lulusan pendidikan jenjang pendidikan menengah; h. Melaksanakan pengelolaan penerimaan dan perpindahan peserta didik jenjang pendidikan menengah; i. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi bimbingan dan pengembangan serta pemberian motivasi olahraga pelajar pada jenjang pendidikan menengah; j. Melaksanakan fasilitasi pemberian rekomendasi kegiatan kompetensi olah raga pelajar pada jenjang pendidikan menengah; k. Melaksanakan bina prestasi dan pengembangan pendidikan kesenian di sekolah; l. Melaksanakan pagelaran kreativitas group kesenian pada sekolah; m.Melaksanakan evaluasi pelaksanaan tugas kesiswaan pada jenjang pendidikan menengah; n. Melaksanakan koordinasi di bidang kesiswaan pada jenjang pendidikan menengah dengan seksi bidang lain di lingkungan Dinas. o. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas; p. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; q. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai; r. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang; s. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan; t. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.1.5 Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal (1) Bidang Pendidikan Nonformal dan Informal dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan
  • 40. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 40 pendidikan Nonformal dan Informal meliputi Pendidikan Anak Usia Dini, keseteraan dan Pendidikan Kemasyarakatan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal mempunyai fungsi : a. Perencanaan operasional urusan pendidikan Nonformal dan Informal meliputi Pendidikan Anak Usia Dini, keseteraan dan Pendidikan Kemasyarakatan; b. Pengelolaan urusan pendidikan Nonformal dan Informal meliputi Pendidikan Anak Usia Dini, keseteraan dan Pendidikan Kemasyarakatan; c. Pengkoordinasian urusan pendidikan Nonformal dan Informal meliputi Pendidikan Anak Usia Dini, keseteraan dan Pendidikan Kemasyarakatan; d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan pendidikan Nonformal dan Informal meliputi Pendidikan Anak Usia Dini, keseteraan dan Pendidikan Kemasyarakatan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal adalah: a. Merencanakan program kerja dan rencana anggaran bidang; b. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan; c. Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanan tugas dan kegiatan bawahan; d. Koordinasi dengan instansi pemerintah Daerah, Propinsi, Nasional dan organisasi masyarakat terkait dengan pengembangan pendidikan non formal dan informal; e. Menyusun pemetaan sarana prasarana dan kebutuhan program pendidikan non formal dan informal; f. Mengumpulkan petunjuk pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini, Keaksaraan dan Pendidikan Kemasyarakatan; g. Memonitoring dan mengevaluasi kinerja penilik pendidikan non formal dan informal; h. Menyiapkan desiminasi kurikulum pelaksanaan pembinaan dan pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Kesetaraan dan Pendidikan Kemasyarakatan; i. Melaksanakan pembinaan pedoman, petunjuk dan pengesahan dan bimbingan kepada masyarakat;
  • 41. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 41 j. Melaksanakan pengendalian, monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Kesetaraan dan Pendidikan Kemasyarakatan; k. Memfasilitasi bantuan dan membina kerjasama dengan instansi pemerintah dan organisasi masyarakat pendidikan non formal dan informal; l. Menginventarisasi analisa kebutuhan dan pendistribusian bantuan sarana prasarana pendidikan non formal dan informal; m. Melaksanakan kebijakan operasional pendidikan non formal sesuai dengan kebijakan provinsi dan nasional; n. Melaksanakan kebijakan rencana operasional program pendidikan non formal sesuai dengan perencanaan strategis tingkat provinsi dan nasional; o. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas; p. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; q. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai; r. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas; s. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan; t. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. a. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana (2) Seksi Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan non formal dan informal. (3) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi; a. Perencanaan urusan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan non formal dan informal; b. Pengelolaan urusan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan non formal dan informal;
  • 42. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 42 c. Pengkoordinasian urusan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan non formal dan informal; d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan non formal dan informal; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Seksi Sarana dan Prasarana adalah: a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi; b. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijakan dan pembinaan di bidang sarana prasarana pendidikan non formal dan informal; c. Melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan non formal dan informal; d. Menyusun konsep usul rehabilitasi gedung sekolah, pembangunan ruang kelas baru, pembangunan unit sekolah baru, sesuai dengan kebutuhan pendidikan non formal dan informal; e. Menyusun data keadaan dan kebutuhan inventarisasi Pendidikan Anak Usia Dini; f. Melaksanakan analisis kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan jenjang pendidikan non formal dan informal; g. Melaksanakan perumusan kebijakan dalam pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penggunaan dan perawatan sarana dan prasarana pendidikan yang meliputi meubelair, perbukuan, tanah dan bangunan pendidikan dan sarana pendukung pendidikan lainnya, sesuai dengan ketentuan yang berlaku; h. Melaksanakan pengusulan sarana prasarana dan rehabilitasi bangunan pendidikan pada jenjang pendidikan non formal dan informal; i. Melaksanakan analisis inventarisasi dan penghapusan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan non formal dan informal; j. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan serta penyajian data inventarisasi sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan non formal dan informal; k. Melaksanakan pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan non formal dan informal; l. Melaksanakan pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan non formal dan informal; m. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas;
  • 43. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 43 n. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; o. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai; p. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang; q. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan; r. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Kepala Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan (1) Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi, perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan non formal dan informal. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan mempunyai fungsi: a. Perencanaan urusan kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi, perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan non formal dan informal; b. Pengelolaan urusan kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi, perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan non formal dan informal; c. Pengkoordinasian urusan kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi, perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan non formal dan informal; d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan kurikulum dan rencana kebutuhan, mutasi, perlindungan, pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan non formal dan informal; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
  • 44. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 44 (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan adalah: a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi; b. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan pelaksanaan kurikulum; c. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijakan pada Tenaga Kependidikan Non Formal dan Informal; d. Menyusun konsep kebutuhan guru dan tenaga kependidikan pada Tenaga Kependidikan Non Formal dan Informal; e. Menyusun konsep usul penempatan, pemerataan dan mutasi pendidik pada Tenaga Kependidikan Non Formal dan Informal berdasarkan analisa kebutuhan; f. Merencanakan dan mempersiapkan peningkatan mutu Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan non formal dan informal; g. Menyusun konsep usul dan mempersiapkan ijin belajar dan tugas belajar pada Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan non formal dan informal sesuai dengan ketentuan yang berlaku; h. Memonitor, mencatat dan menilai buku pelajaran warga belajar, buku pegangan Tutor tentang relevansinya dengan kurikulum yang berlaku; i. Menyelenggarakan penyampaian bantuan pendidikan non formal dan informal; j. Memberikan usul, saran dan pertimbangan tentang penyempurnaan kurikulum; k. Menyusun pedoman sertifikasi pendidik/tutor pada Tenaga pendidikan non formal dan informal; l. Mempersiapkan bahan penetapan Kalender Pendidikan; m. Menyiapkan rencana kurikulum dan kebutuhan tenaga teknis kependidikan pada pendidikan non formal dan informal; n. Melaksanakan penyusunan dan penetapan program kegiatan pendidikan non formal dan informal; o. Melaksanakan pemantauan pelaksanaan kurikulum nasional pendidikan non formal dan informal serta memberikan masukan bagi usaha pengembangan kurikulum nasional pendidikan non formal dan informal; p. Melaksanakan pembinaan tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan non formal dan informal; q. Melaksanakan peningkatan kualifikasi tenaga teknis kependidikan pada jenjang pendidikan non formal dan informal;
  • 45. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 45 r. Melaksanakan Penyusunan rencana kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan non formal dan informal; s. Memfasilitasi pengangkatan dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan non formal dan informal; t. Melaksanakan pembinaan dan peningkatan kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan non formal dan informal; u. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan non formal dan informal; v. Memfasilitasi pemberhentian pendidik dan tenaga kependidikan non formal dan informal selain karena alasan pelanggaran peraturan perundang-undangan; w. Melaksanakan koordinasi tenaga teknis kependidikan dengan tenaga teknis bidang lain di lingkungan Dinas. x. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas; y. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; z. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai; aa. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang; bb. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan; cc. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. c. Kepala Seksi Kesiswaan (1) Seksi Kesiswaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kesiswaan pada Kependidikan Non Formal dan Informal; (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Kesiswaan mempunyai fungsi: a. Perencanaan urusan kesiswaan pada Kependidikan Non Formal dan Informal; b. Pengelolaan urusan kesiswaan pada Kependidikan Non Formal dan Informal;
  • 46. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 46 c. Pengkoordinasian urusan kesiswaan pada Kependidikan Non Formal dan Informal; d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan kesiswaan pada Kependidikan Non Formal dan Informal; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Seksi Kesiswaan adalah: a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi; b. Mengumpulkan/memutakhirkan data warga belajar pada Bidang pendidikan non formal dan informal; c. Mempersiapkan pentunjuk teknis pelaksanaan Penerimaan warga belajar baru pada Bidang pendidikan non formal dan informal; d. Mempersiapkan petunjuk pengelolaan warga belajar pada Bidang pendidikan non formal dan informal; e. Melaksanakan pengelolaan penerimaan dan perpindahan peserta didik non formal dan informal; f. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi bimbingan dan pengembangan serta pemberian motivasi pelajar pada jenjang pendidikan non formal dan informal; g. Melaksanakan fasilitasi pemberian rekomendasi kegiatan kompetensi pelajar pada jenjang pendidikan non formal dan informal; h. Melaksanakan bina prestasi dan pengembangan pendidikan kesenian di pendidikan non formal dan informal; i. Melaksanakan pagelaran kreativitas group kesenian pada pendidikan non formal dan informal; j. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan tugas kesiswaan pada pendidikan non formal dan informal; k. Melaksanakan koordinasi di bidang kesiswaan pada pendidikan non formal dan informal dengan seksi kesiswaan pada bidang lain di lingkungan Dinas. l. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas; m.Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; n. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;
  • 47. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 47 o. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang; p. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan; q. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.1.6 Kepala Bidang Kebudayaan (1) Bidang Kebudayaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan kebudayaan, tradisi, dokumenter, kesenian, sejarah, Kepurbakalaan dan permuseuman. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Kebudayaan mempunyai fungsi: a. Perencanaan operasional urusan kebudayaan, tradisi, dokumenter, kesenian, sejarah, kepurbakalaan dan permuseuman; b. Pengelolaan urusan kebudayaan, tradisi, dokumenter, kesenian, sejarah, kepurbakalaan dan permuseuman; c. Pengkoordinasian urusan kebudayaan, tradisi, dokumenter, kesenian, sejarah, kepurbakalaan dan permuseuman; d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan kebudayaan, tradisi, dokumenter, kesenian, sejarah, kepurbakalaan dan permuseuman; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Bidang Kebudayaan adalah: a. Merencanakan program kerja dan rencana anggaran bidang; b. Mengumpulkan dan menyusun bahan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis dan pembinaan pengembangan kebudayaan, museum, kepurbakalaan dan benda cagar budaya; c. Menyusun rencana program di bidang pengembangan kebudayaan, museum, kepurbakalaan dan benda cagar budaya; d. Menyiapkan rancangan naskah dinas, peraturan, keputusan, instruksi dan penghimpunan peraturan perundang-undangan dibidang pengembangan kebudayaan, museum, kepurbakalaan dan benda cagar budaya;
  • 48. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 48 e. Melaksanakan pembinaan, penggalian, pelestarian dan pengembangan kebudayaan, museum, kepurbakalaan dan benda cagar budaya; f. Menyusun rencana dan melaksanakan kemitraan dengan pihak lain dalam pembinaan, penggalian dan pengembangan kebudayaan, museum, kepurbakalaan dan benda cagar budaya; g. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas; h. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; i. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai; j. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas; k. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan; l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. . a. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana (2) Seksi Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kebudayaan yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan sarana dan prasarana kebudayaan. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi: a. Perencanaan urusan pengelolaan sarana dan prasarana kebudayaan; b. Pengelolaan urusan sarana dan prasarana kebudayaan; c. Pengkoordinasian urusan sarana dan prasarana kebudayaan; d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan sarana dan prasarana kebudayaan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Seksi Sarana dan Prasarana adalah: a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi;
  • 49. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 49 b. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijakan dan pembinaan di bidang sarana prasarana kebudayaan, museum, kepurbakalaan dan benda cagar alam; c. Melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana kebudayaan, museum, kepurbakalaan dan benda cagar alam; d. Menyusun konsep usul rehabilitasi kebudayaan, museum, kepurbakalaan dan benda cagar alam, sesuai dengan kebutuhan pengembangan kebudayaan; e. Menyusun data keadaan dan kebutuhan inventaris kebudayaan, museum, kepurbakalaan dan benda cagar alam; f. Melaksanakan analisis kebutuhan sarana dan prasarana pengembangan Kebudayaan, museum, kepurbakalaan dan benda cagar alam; g. Melaksanakan perumusan kebijakan dalam pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penggunaan dan perawatan sarana dan prasarana kebudayaan, museum, kepurbakalaan dan benda cagar alam sesuai dengan ketentuan yang berlaku; h. Melaksanakan pengusulan dan rehabilitasi sarana dan prasarana kebudayaan, bangunan budaya, museum, kepurbakalaan dan benda cagar alam; i. Melaksanakan analisis inventarisasi sarana dan prasarana Kebudayaan, museum, kepurbakalaan dan benda cagar alam; j. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan serta penyajian data inventarisasi sarana dan prasarana Kebudayaan, museum, kepurbakalaan dan benda cagar alam; k. Melaksanakan pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pada bidang kebudayaan; l. Melaksanakan koordinasi sarana dan prasarana dengan seksi bidang lain di lingkungan Dinas. m. Mengkaji dan menelaah peraturan perundang-undangan sebagai bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas-tugas; n. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; o. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai; p. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang; q. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;
  • 50. R e n s t r a D i n a s P e n d i d i k a n K a b u p a t e n P a k p a k B h a r a t 2 0 1 6 - 2 0 2 1 Halaman 50 r. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Kepala Seksi Budaya dan Seni (1) Seksi Budaya dan Seni dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi, mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan urusan kebudayaan dan kesenian dalam pelaksanaan tugas perlindungan, pembinaan, pengembangan Budaya dan Seni. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Budaya dan Seni mempunyai fungsi: a. Perencanaan kegiatan urusan kebudayaan, dokumenter dan kesenian; b. Pelaksanaan urusan kebudayaan, dokumenter dan kesenian; c. Pengawasan urusan kebudayaan, dokumenter dan kesenian; d. Pelaporan urusan kebudayaan, dokumenter dan kesenian; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Seksi Budaya dan Seni adalah : a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi; b. Menyiapkan bahan-bahan perumusan program dan kegiatan yang menyangkut pengembangan kebudayaan dan kesenian; c. Mengumpulkan dan menyusun bahan kebijakan, pedoman, petunjuk teknis dan pembinaan pengembangan kebudayaan dan kesenian; d. Menyiapkan rancangan naskah peraturan, keputusan, instruksi dan penghimpunan peraturan perundang-undangan di bidang kebudayaan dan kesenian; e. Melakukan pembinaan dan pengembangan kebudayaan dan kesenian; f. Membina lembaga-lembaga adat; g. Menggerakkan potensi yang dimiliki masyarakat dalam penggalian nilai-nilai Budaya dan Seni: h. Menyiapkan bahan dan melakukan pelestarian, pengembangan Budaya dan Seni di lingkungan masyarakat dan lembaga pendidikan;