SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
KONDISI GEOGRAFIS KABUPATEN LUMAJANG

  Luas Kabupaten Lumajang 1.790,90 km2 atau 179.090,00 Ha


  - Berada pada posisi 7o 54’ – 8o 23’ LS (Lintang Selatan) dan
    112o 53’ – 113o 23’ BT ( Bujur Timur)
  - Jarak 154 km dari Ibu Kota Propinsi Jawa Timur (Surabaya)


  Diapit oleh tiga gunung berapi yaitu:
  - Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 m
  - Gunung Bromo dengan ketinggian 3.292 m
  - Gunung Lamongan dengan ketinggian 1.668 m


   Batas wilayah Kabupaten Lumajang:
   - Sebelah Utara     : Kabupaten Probolinggo
   - Sebelah Timur     : Kabupaten Jember
   - Sebelah Selatan   : Samudra Hindia (Samudra Indonesia)
   - Sebelah Barat     : Kabupaten Malang
KONDISI FISIK KABUPATEN LUMAJANG
A. IKLIM
    Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, terdapat tiga
macam tipe iklim di Kabupaten Lumajang, yaitu sebagai berikut :

                        Yaitu iklim yang                           Yaitu iklim yang                           Yaitu iklim yang
                   bersifat agak basah,                            bersifat sedang,                       bersifat agak kering
Tipe Iklim C :




                                           Tipe Iklim D :




                                                                                       Tipe iklim E :
                   jumlah Bulan Kering                         jumlah bulan kering                      dimana jumlah Bulan
                     Rata kurang dari 3                               rata-rata 3-4                        Kering berkisar 4-6
                      bulan dan Bulan-                             bulan(Juni, Juli,                    bulan (Mei, Juni, Juli,
                  bulan lainnya adalah                                    Agus-tus,                       Agustus September
                  bulan basah. Daerah                         September) Daerah                                 dan Oktober).
                   yang termasuk iklim                        yang termasuk iklim                                Daerah yang
                 ini adalah Kecamatan                       ini adalah Kecamatan                        termasuk iklim tipe E
                      Gucialit, Senduro,                             Randuagung,                         adalah : Kecamatan
                           Pasrujambe,                          Ranuyoso, Klakah,                        Tekung, Kunir, Yoso-
                     sebagian Pasirian,                             Kedungjajang,                                     wilangun
                             Candipuro,                       Sukodono, Padang,
                               Pronojiwo                        Lumajang, Sumber
                                                                 Suko, Jatiroto dan
                                                                   Rowokangkung
B. KETINGGIAN TEMPAT

        Persentase Luas Wilayah             Ketinggian tempat antara 0
    Kabupaten Lumajang Berdasarkan           –3.676 m dpl (dari
           Ketinggian Tempat                 permukaan laut)
                                              Terluas berada pada
                                                ketinggian 100 m – 500 m
                                                dpl yaitu seluas
              15%        11%                    63.405,50 ha (35,40%),
                                  22%         Tersempit berada pada
    17%                                         ketinggian 0 – 25 m dpl
                                                yaitu seluas 19.722,45 ha
                    35%                         (11,01%).
                                            Faktor ketinggian tempat
                                             mempunyai hubungan yang
                                             erat dengan pola
                                             penggunaan tanah dan
                                             sangat menentukan
     0 – 25         25 –100    100 – 500     kebebasan hidup tanaman
     500 – 1000     > 1000                   serta besarnya penyebaran
                                             penduduk
C. KEMIRINGAN TANAH (LERENG)
Luas wilayah Kabupaten Lumajang di lihat dari kemiringan tanah sebagai berikut :
Kemiringan 0 – 2 % (datar)               = 82.199,59 ha
Kemiringan 2 – 15 % (landai)             = 31.459,87 ha
Kemiringan 15 – 40 % (miring agak curam)             = 28.827, 89 ha
Kemiringan > 40 % (curam – sangat curam)             = 36.602, 65 ha


                                           Kemiringan > 40 % = terdapat di lereng gunung
                                             Semeru, Bromo, Lamongan dll. Sebagian
                                             Kecamatan Ranuyoso bagian timur,
                                             kecamatan Klakah bagian timur dan utara,
                                             kecamatan Pasirian, Pronojiwo, Tempursari,
                                             Senduro,Gucialit.

                                           Kemiringan 15 – 40 % = Kecamatan
                                             Pasrujambe, Gucialit, Senduro, Pronojiwo,
                                             Tempur-sari, Pasirian


                                           Kemiringan 2 – 15 % = Kecamatan Padang,
                                             Ranuyoso, Kedungjajang, Candipuro, Kla-
                                             kah, Randuagung


                                           Kemiringan 0 – 2 % = Kecamatan Sumbersuko,
                                             Lumajang, Tempeh, Yosowilangun, Ku-nir,
                                             Tekung, Jatiroto, Rowokangkung, Sukodono
D. JENIS TANAH

Tabel 1. Luas Wilayah Kabupaten Lumajang Berdasarkan Jenis
                          Tanah
 No.             Jenis tanah    Luas (ha)         %

 1.    Aluvial                     27.529,24            15,37
 2.    Regosol                     66.284,94            37,01
 3.    Andosol                     27.604,50            15,41
 4.    Mediteran                   10.531,06             5,89
 5.    Latosol                     47.140,26            26,32

            Jumlah              179.090,00        100
E. KEDALAMAN EFEKTIF TANAH

                                         Tabel 2. Luas Wilayah Kabupaten
   Kedalam efektif tanah               Lumajang Berdasarkan Kedalaman
    mempunyai hubungan erat                        Efektif Tanah
    dengan jenis tanaman yang
    akan diusahakan. Oleh                Kedalaman efektif
                                   No                        Luas (ha)    %
                                              tanah
    karena itu kedalaman efektif
    menunjukkan dimana akar
    tanaman dapat menembus
                                   1.    > 90 cm             156.099,91   87,16
    lapisan tanah dan menyerap
    unsur hara.                    2.    60-90 cm             13.565,76       7,57
                                   3.    30-60 cm              7.384,17       4,12
   Luas wilayah Kabupaten
    Lumajang berdasarkan           4.    < 30 cm               2.040,16       1,15
    tingkat kedalaman tanah
    efektif diatas 90 cm (87,16
    %) dari luas tanah                     Jumlah            179.090,00       100
    Kabupaten lumajang
    sehingga daerah tersebut
    tidak menjadi hambatan bagi
    pertumbuhan perakaran
    tanaman
F. TEKSTUR TANAH
              Tabel 3. Luas Wilayah Kabupaten Lumajang
                 Berdasarkan Klasifikasi Tekstur Tanah

        No.       Tekstur Tanah      Luas (ha)         %

         1.     Halus                   10.933,17         6,11
         2.     Sedang                 154.433,78        86,23
         3.     Kasar                   13.723,05         7,66

                 Jumlah                179.090,00          100

 Tekstur tanah adalah gambaran keadaan komposisi kasar dan
  halusnya bahan pembentuk tanah yang ditentukan berdasarkan
  perbandingan fraksi-fraksi pasir, lempung, debu dan liat.
 Tabel 2 dan 3 dapat dijadikan pedoman untuk menentukan jenis-jenis
  tanaman yang akan diusahakan dan pola pengolahan tanah yang
  dilakukan pada persiapan dan pemeliharaan tanaman, serta dijadikan
  dasar untuk merekomendasikan teknologi yang akan diterapkan.
POTENSI SUMBER DAYA LAHAN

Tabel 4. Pemanfaatan Lahan Per Jenis Pengairan di Kabupaten
Lumajang
                                      POTENSI                    Irigasi Teknis
NO               URAIAN                                             64,31%
                                HA              %

1    IRIGASI TEKNIS              21.790             64,31
                                                                                                                  Tadah Hujan
                                                                                                                      1,42%
2    IRIGASI SEMI TEKNIS             7.586          22,39

3    IRIGASI SEDERHANA               3.977          11,74
                                                                                                             Irigasi ½ Teknis
4    IRIGASI DESA/ NON PU              47            0,14                                                        22,39%
                                                            Irigasi Desa/Non PU
                                                                                            Polder dan lainnya
5    TADAH HUJAN                      482            1,42           0,14% Irigasi Sederhana
                                                                                11,74%            0,01%


6    POLDER DAN SAWAH LAINNYA           3            0,01

     JUMLAH                      33.885         100,00
POTENSI PERTANIAN
Tabel 5. Luas Areal Tanaman Pangan di Kabupaten Lumajang Tahun
2011
                                Padi          Jagung        Kedelai       Kacang        Ubi          Ubi           Kacang
 No.     KECAMATAN
                                (Ha)           (Ha)          (Ha)         Hijau         Kayu         Jalar         Tanah
                                                                          (Ha)          (Ha)         (Ha)           (Ha)
 1      Tempursari                  3,073               5             -             -           18             -          3
 2      Pronojiwo                   1,594             316             -             -          470             -          -
 3      Candipuro                  10,723             892             -             -          268            28         30
 4      Pasirian                    8,219           4,019             2             -          104             -        124
 5      Tempeh                      5,144           4,062           131            11           72             -        236
 6      Lumajang                    4,937             216           300             -            -             -         66
 7      Sumbersuko                  2,566             357            81             1           18             9          9
 8      Tekung                      3,431           1,331           180             -            -             -          9
 9      Kunir                       2,414           3,028           333             -           12             6        260
 10     Yosowilangun                6,884           2,113           207             2           17             -         43
 11     Rowokangkung                3,385           1,300           195             -            -             2         30
 12     Jatiroto                    3,096             112            12             -            -             -          8
 13     Randuagung                  4,913             846           237             -           83             -         12
 14     Sukodono                    4,899              40           200             -            -             -          -
 15     Padang                      1,198             350             4            74           63             -        165
 16     Pasrujambe                  2,176             909             -             -          144           393         51
 17     Senduro                       889             586            10             -           63            15          5
 18     Gucialit                      123             302             -             -          160             -          -
 19     Kedungjajang                1,917           1,429            23             -          430             -         78
 20     Klakah                      1,728           2,722           126             -          367             -        655
 21     Ranuyoso                    2,087           7,215           830            21          167             -      2,652
             Jumlah                75,396          32,150       2,871          109        2,456              453      4,436

Sumber Data : Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang
Tabel 6. Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Lumajang Tahun
2011
                                  Padi             Jagung       Kedelai       Kacang        Ubi        Ubi          Kacang
 No.      KECAMATAN                                                            Hijau       Kayu       Jalar         Tanah
                                  (Kw)             (Kw)         (Kw)           (Kw)        (Kw)       (Kw)           (Kw)
  1     Tempursari                   188,339              210             -            -      3,960             -            39
  2     Pronojiwo                    101,508          12,470              -            -    113,862             -             -
  3     Candipuro                    645,163          29,841              -            -     75,020      3,175           314
  4     Pasirian                     484,606         198,979           26              -     23,355             -       1,612
  5     Tempeh                       319,655         183,779        1,700          89        15,934             -       2,953
  6     Lumajang                     308,621           9,344        3,772              -          -             -        792
  7     Sumbersuko                   141,302          13,646        1,155              8      3,996      1,530           113
  8     Tekung                       198,121          65,216        2,061              -          -             -        117
  9     Kunir                        133,008         113,782        4,329              -      2,675           937       3,259
 10     Yosowilangun                 450,093         106,488        3,205          16         3,825             -        559
 11     Rowokangkung                 218,148          72,978        3,498           -             -           330        394
 12     Jatiroto                     185,667           4,169          156           -             -             -         80
 13     Randuagung                   301,290          33,855        2,752           -        18,509             -        132
 14     Sukodono                     300,267           1,870        2,354           -             -             -          -
 15     Padang                        60,726          14,335           44         568        13,966          -          1,752
 16     Pasrujambe                   132,672          36,611            -           -        31,905     77,260            671
 17     Senduro                       49,929          21,728          120           -        14,137      2,515             60
 18     Gucialit                       4,389          10,012            -           -        35,700          -              -
 19     Kedungjajang                  89,875          54,826          237           -        96,750          -            967
 20     Klakah                        69,845          93,352        1,502           -        81,654          -          8,136
 21     Ranuyoso                      96,072         258,874      10,625          147        37,274             -      32,316

                Jumlah             4,479,295        1,336,364     37,535          828       572,523     85,747         54,264
Sumber Data : Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang
Tabel 7. Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Tanaman
        Buah–Buahan di Kabupaten Lumajang Tahun 2011
                                                   Pop. Tan. Produktif
                       Jenis Tanaman/                 Yang Sedang         Produksi/      Rata-rata
    No
                      Kinds of Vegetable              Menghasilkan         Kuintal      (Ku/ph/rpn)
                                                    (Pohon/Rumpun)
     1        Alpukad                                      55,871           38,124.06        0.68
     2        Belimbing                                      4,912            696.00         0.14
     3        Duku/Langsat                                   1,247            421.00         0.34
     4        Durian                                       27,597           47,938.75        1.74
     5        Jambu Biji                                     6,555            967.44         0.15
     6        Jambu Air                                      1,799            752.00         0.42
     7        Jeruk Siam                                  205,731         134,012.02         0.65
     8        Mangga                                       47,689           24,068.10        0.50
     9        Manggis                                      13,532            9,680.61        0.72
    10        Nangka                                       36,572           28,877.89        0.79
    11        Nanas                                           260               3.38         0.01
    12        Pepaya                                      294,473         150,725.06         0.51
    13        Pisang                                     5,689,174       1,179,343.61        0.21
    14        Rambutan                                     36,254           24,889.00        0.69
    15        Salak                                       979,178         245,660.00         0.25
    16        Sawo                                           1,777           1,460.00        0.82
    17        Sirsak                                         7,372           1,853.00        0.25
    18        Sukun                                          1,701           1,432.70        0.84
    19        Melinjo                                        1,706            105.13         0.06
    20        Petai                                        26,833           10,674.36        0.40
                     Jumlah                              7,440,233       1,901,684.10        0.26
Sumber Data : Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang
Tabel 8. Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Tanaman
       Sayuran di Kabupaten Lumajang Tahun 2011
    No.                  Jenis Tanaman             Luas Panen (Ha)   Produksi (Kw)   Rata-rata (Kw/ Ha)
     1         Bawang Daun                                 766             93,320             121.83
     2         Kentang                                     492             66,008             134.16
     3         Kobis                                       499            128,640             257.80
     4         Pitsae/Sawi                                 121             16,992             140.43
     5         Wortel                                       95             19,006             200.06
     6         Kacang Panjang                              581             66,785             115.05
     7         Cabe Besar                                  350             40,539             115.83
     8         Cabe Rawit                                 1,384           135,026              97.56
     9         Tomat                                       258             33,970             131.67
     10        Terong                                      167             22,720             136.46
     11        Buncis                                       78             3,183               40.81
     12        Ketimun                                     283             58,960             208.34
     13        Labu siem                                     1                85               85.00
     14        Kangkung                                     30             1,292               43.07
     15        Bayam                                        34             1,020               30.00
     16        Melon                                        69             16,140             233.91
     17        Semangka                                    368             90,175             245.04
                  Jumlah                                  5,577           793,864             142.35
Sumber Data : Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang
POTENSI PETERNAKAN
Tabel 9. Populasi Ternak di Kabupaten Lumajang Tahun 2011
No.   KECAMATAN*)           SP. POTONG       SP. PERAH   KERBAU   KUDA   KAMBING   DOMBA
 1    Tempursari                  702              5       705       -      844       828
 2    Pronojiwo                  2,693             7      1,448      -     4,945     1,227
 3    Candipuro                  6,132             -      1,256    114     4,948     2,307
 4    Pasirian                  15,813             -       568     117     6,204     2,502
 5    Tempeh                    13,767             -       105     157     5,259     1,936
 6    Lumajang                   2,686            11       121      17     3,221     1,502
 7    Sumbersuko                 2,871             7        52      10      249       378
 8    Tekung                     9,728           257       143       4     3,093     1,282
 9    Kunir                     17,071           185       187     116     5,022     2,123
10    Yosowilangun              15,691            66        74      17     3,102     1,312
11    Jatiroto                   5,914             -        68       2     3,221     1,342
12    Rowokangkung               8,600             -        54      28     2,633     1,303
13    Randuangung               12,394             -        68      68     6,750     2,796
14    Sukodono                   4,225             -       242       8     2,747     1,142
15    Padang                    11,650             -         -      23     1,522      662
16    Senduro                    5,672          4,696       24      41    12,541     2,663
17    Pasrujambe                 3,506             -        50      96     5,730     1,911
18    Gucialit                   8,284             -        28       -     4,294     3,493
19    Klakah                    15,067             -         -      40     2,577     1,083
20    Kedungjajang              16,731            11         -      11     2,085      788
21    Ranuyoso                  21,380             9        64      10     1,985      876
      Jumlah                   200,577          5,254     5,257    879    82,972    33,456
Sumber Data : Kantor Peternakan Kabupaten Lumajang
PETANI DAN PERTANIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI
Ada beberapa hal yang perlu diantisipasi pada era global saat ini dan
masa mendatang khususnya dalam bidang pertanian, antara lain :
                      Meningkatnya laju teknologi dan informasi.
                      Aspek ini berjalan begitu cepat, oleh karena itu
                      pertanian perlu dibangun dengan memanfaatkan
                      teknologi dan informasi.

                      Meningkatnya jumlah “key players” di sektor pertanian.
                      Sektor pertanian bukan hanya ditangani/ dipengaruhi
                      oleh satu pihak saja, sehingga perlu koordinasi/ kerja
                      sama yang baik dengan pihak lain.

                      Meningkatnya perubahan preferensi konsumen.
                      Sekarang konsumen lebih menyukai produk pertanian
                      yang berkualitas dan menyehatkan.

                      Perubahan harga yang cepat.
                      Hal ini terjadi karena munculnya “key players” baru
                      dalam perdagangan produk-produk pertanian.
PETANI DAN PERTANIAN INDONESIA DI ERA
GLOBALISASI (Lanjutan)
        Menyempitnya lahan pertanian. Produk pangan di Pulau
        Jawa (>60%) bergantung pada luas daratan yang hanya
        7 %. Alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan/
        industri adalah salah satu penyebab menyempitnya
        lahan pertanian.

        Meningkatnya kesadaran kesehatan menyebabkan
        perubahan kualitas produk pertanian. Produk pertanian
        yang organik (bebas pestisida) lebih diminati konsumen.


        Perubahan iklim/ cuaca yang sulit diprediksi.
        Produsen/ petani perlu mengantisipasi perubahan iklim/
        cuaca dengan dibantu lembaga lain yang terkait.

        Pembiayaan usahatani yang sudah terlanjur mahal
        karena biaya ekonomi tinggi. Upaya-upaya efisiensi
        perlu dilakukan dengan mengembangkan usahatani
        modern yang menggunakan sedikit input (misal tanaman
        hidroponik dan vertikultur)
ASPEK PRODUKSI PERTANIAN

Dalam menunjang keberhasilan agribisnis, maka
tersedianya bahan baku pertanian secara kontinu dalam
jumlah yang tepat sangat diperlukan.
Tersedianya produksi ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain :

•   Jenis komoditi
•   Luas lahan
•   Tenaga kerja
•   Modal
•   Manajemen
•   Iklim
•   Faktor sosial-ekonomi produsen
ASPEK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
Komponen pengolahan hasil pertanian menjadi penting, antara lain
               karena pertimbangan berikut :


                                     Meningkatkan
                                     Nilai Tambah




              Meningkatkan
                                                           Meningkatkan
              Pendapatan
                                                           Kualitas Hasil
               Produsen
                                     Pengolahan
                                        Hasil
                                      Pertanian




                      Meningkatkan                  Meningkatkan
                      Keterampilan                   Penyerapan
                       Produsen                     Tenaga Kerja
ASPEK PEMASARAN HASIL PERTANIAN
Dalam pemasaran komoditi pertanian, seringkali dijumpai adanya
rantai pemasaran yang panjang sehingga produsen/ petani sering
dirugikan. Hal tersebut antara lain disebabkan sebagai berikut :



 1. Pasar yang tidak                               3. Lemahnya produsen
                          2. Lemahnya informasi
    bekerja secara                                 (petani) memanfaatkan
                                 pasar
      sempurna                                          peluang pasar



     4. Lemahnya posisi
                                  5. Produsen (petani) melakukan
      produsen (petani)
                                  usahatani tidak didasarkan pada
      dalam melakukan
                                permintaan pasar, melainkan karena
      penawaran untuk
                               usahatani yang dilakukan secara turun
     mendapatkan harga
                                              temurun
          yang baik

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...Penataan Ruang
 
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Deki Zulkarnain
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaaninfosanitasi
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanibram77
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanseed3d
 
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...Anton Riyanto
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
 
Rencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desaRencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desaTeguh Kristyanto
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruangushfia
 
Pedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaanPedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaanHerman Purba
 
Jumlah air minimal yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga
Jumlah air minimal yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tanggaJumlah air minimal yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga
Jumlah air minimal yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tanggaChristina_planoITN Lukitasari
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatinfosanitasi
 
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkimKepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkimVerry Damayanti
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)bintang purba
 
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanM RiendRa Uslani
 
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1laboratorium pwkuinam
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraLaras Kun Rahmanti Putri
 
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaTugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaSylvester Saragih
 
Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman KumuhPanduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuhinfosanitasi
 

Was ist angesagt? (20)

Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
 
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahan
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
 
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
 
Rencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desaRencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desa
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
 
Pedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaanPedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaan
 
Drainase
DrainaseDrainase
Drainase
 
Jumlah air minimal yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga
Jumlah air minimal yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tanggaJumlah air minimal yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga
Jumlah air minimal yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
 
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkimKepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
 
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
 
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
 
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaTugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
 
Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman KumuhPanduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
 

Andere mochten auch

Medievirkeligheden 2015 -
Medievirkeligheden 2015 - Medievirkeligheden 2015 -
Medievirkeligheden 2015 - Sune Erichsen
 
Tugas bandara wind rose
Tugas bandara wind roseTugas bandara wind rose
Tugas bandara wind roseDwi Mulyono
 
Menggunakan aplikasi wrplot
Menggunakan aplikasi wrplotMenggunakan aplikasi wrplot
Menggunakan aplikasi wrplotnovvria
 

Andere mochten auch (7)

Analisis arah angin
Analisis arah anginAnalisis arah angin
Analisis arah angin
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
 
Medievirkeligheden 2015 -
Medievirkeligheden 2015 - Medievirkeligheden 2015 -
Medievirkeligheden 2015 -
 
Data Angin
Data AnginData Angin
Data Angin
 
Tugas bandara wind rose
Tugas bandara wind roseTugas bandara wind rose
Tugas bandara wind rose
 
Menggunakan aplikasi wrplot
Menggunakan aplikasi wrplotMenggunakan aplikasi wrplot
Menggunakan aplikasi wrplot
 
Windrose
WindroseWindrose
Windrose
 

KONDISI GEOGRAFIS LUMAJANG

  • 1. KONDISI GEOGRAFIS KABUPATEN LUMAJANG Luas Kabupaten Lumajang 1.790,90 km2 atau 179.090,00 Ha - Berada pada posisi 7o 54’ – 8o 23’ LS (Lintang Selatan) dan 112o 53’ – 113o 23’ BT ( Bujur Timur) - Jarak 154 km dari Ibu Kota Propinsi Jawa Timur (Surabaya) Diapit oleh tiga gunung berapi yaitu: - Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 m - Gunung Bromo dengan ketinggian 3.292 m - Gunung Lamongan dengan ketinggian 1.668 m Batas wilayah Kabupaten Lumajang: - Sebelah Utara : Kabupaten Probolinggo - Sebelah Timur : Kabupaten Jember - Sebelah Selatan : Samudra Hindia (Samudra Indonesia) - Sebelah Barat : Kabupaten Malang
  • 2. KONDISI FISIK KABUPATEN LUMAJANG A. IKLIM Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, terdapat tiga macam tipe iklim di Kabupaten Lumajang, yaitu sebagai berikut : Yaitu iklim yang Yaitu iklim yang Yaitu iklim yang bersifat agak basah, bersifat sedang, bersifat agak kering Tipe Iklim C : Tipe Iklim D : Tipe iklim E : jumlah Bulan Kering jumlah bulan kering dimana jumlah Bulan Rata kurang dari 3 rata-rata 3-4 Kering berkisar 4-6 bulan dan Bulan- bulan(Juni, Juli, bulan (Mei, Juni, Juli, bulan lainnya adalah Agus-tus, Agustus September bulan basah. Daerah September) Daerah dan Oktober). yang termasuk iklim yang termasuk iklim Daerah yang ini adalah Kecamatan ini adalah Kecamatan termasuk iklim tipe E Gucialit, Senduro, Randuagung, adalah : Kecamatan Pasrujambe, Ranuyoso, Klakah, Tekung, Kunir, Yoso- sebagian Pasirian, Kedungjajang, wilangun Candipuro, Sukodono, Padang, Pronojiwo Lumajang, Sumber Suko, Jatiroto dan Rowokangkung
  • 3. B. KETINGGIAN TEMPAT Persentase Luas Wilayah  Ketinggian tempat antara 0 Kabupaten Lumajang Berdasarkan –3.676 m dpl (dari Ketinggian Tempat permukaan laut)  Terluas berada pada ketinggian 100 m – 500 m dpl yaitu seluas 15% 11% 63.405,50 ha (35,40%), 22%  Tersempit berada pada 17% ketinggian 0 – 25 m dpl yaitu seluas 19.722,45 ha 35% (11,01%).  Faktor ketinggian tempat mempunyai hubungan yang erat dengan pola penggunaan tanah dan sangat menentukan 0 – 25 25 –100 100 – 500 kebebasan hidup tanaman 500 – 1000 > 1000 serta besarnya penyebaran penduduk
  • 4. C. KEMIRINGAN TANAH (LERENG) Luas wilayah Kabupaten Lumajang di lihat dari kemiringan tanah sebagai berikut : Kemiringan 0 – 2 % (datar) = 82.199,59 ha Kemiringan 2 – 15 % (landai) = 31.459,87 ha Kemiringan 15 – 40 % (miring agak curam) = 28.827, 89 ha Kemiringan > 40 % (curam – sangat curam) = 36.602, 65 ha Kemiringan > 40 % = terdapat di lereng gunung Semeru, Bromo, Lamongan dll. Sebagian Kecamatan Ranuyoso bagian timur, kecamatan Klakah bagian timur dan utara, kecamatan Pasirian, Pronojiwo, Tempursari, Senduro,Gucialit. Kemiringan 15 – 40 % = Kecamatan Pasrujambe, Gucialit, Senduro, Pronojiwo, Tempur-sari, Pasirian Kemiringan 2 – 15 % = Kecamatan Padang, Ranuyoso, Kedungjajang, Candipuro, Kla- kah, Randuagung Kemiringan 0 – 2 % = Kecamatan Sumbersuko, Lumajang, Tempeh, Yosowilangun, Ku-nir, Tekung, Jatiroto, Rowokangkung, Sukodono
  • 5. D. JENIS TANAH Tabel 1. Luas Wilayah Kabupaten Lumajang Berdasarkan Jenis Tanah No. Jenis tanah Luas (ha) % 1. Aluvial 27.529,24 15,37 2. Regosol 66.284,94 37,01 3. Andosol 27.604,50 15,41 4. Mediteran 10.531,06 5,89 5. Latosol 47.140,26 26,32 Jumlah 179.090,00 100
  • 6. E. KEDALAMAN EFEKTIF TANAH Tabel 2. Luas Wilayah Kabupaten  Kedalam efektif tanah Lumajang Berdasarkan Kedalaman mempunyai hubungan erat Efektif Tanah dengan jenis tanaman yang akan diusahakan. Oleh Kedalaman efektif No Luas (ha) % tanah karena itu kedalaman efektif menunjukkan dimana akar tanaman dapat menembus 1. > 90 cm 156.099,91 87,16 lapisan tanah dan menyerap unsur hara. 2. 60-90 cm 13.565,76 7,57 3. 30-60 cm 7.384,17 4,12  Luas wilayah Kabupaten Lumajang berdasarkan 4. < 30 cm 2.040,16 1,15 tingkat kedalaman tanah efektif diatas 90 cm (87,16 %) dari luas tanah Jumlah 179.090,00 100 Kabupaten lumajang sehingga daerah tersebut tidak menjadi hambatan bagi pertumbuhan perakaran tanaman
  • 7. F. TEKSTUR TANAH Tabel 3. Luas Wilayah Kabupaten Lumajang Berdasarkan Klasifikasi Tekstur Tanah No. Tekstur Tanah Luas (ha) % 1. Halus 10.933,17 6,11 2. Sedang 154.433,78 86,23 3. Kasar 13.723,05 7,66 Jumlah 179.090,00 100  Tekstur tanah adalah gambaran keadaan komposisi kasar dan halusnya bahan pembentuk tanah yang ditentukan berdasarkan perbandingan fraksi-fraksi pasir, lempung, debu dan liat.  Tabel 2 dan 3 dapat dijadikan pedoman untuk menentukan jenis-jenis tanaman yang akan diusahakan dan pola pengolahan tanah yang dilakukan pada persiapan dan pemeliharaan tanaman, serta dijadikan dasar untuk merekomendasikan teknologi yang akan diterapkan.
  • 8. POTENSI SUMBER DAYA LAHAN Tabel 4. Pemanfaatan Lahan Per Jenis Pengairan di Kabupaten Lumajang POTENSI Irigasi Teknis NO URAIAN 64,31% HA % 1 IRIGASI TEKNIS 21.790 64,31 Tadah Hujan 1,42% 2 IRIGASI SEMI TEKNIS 7.586 22,39 3 IRIGASI SEDERHANA 3.977 11,74 Irigasi ½ Teknis 4 IRIGASI DESA/ NON PU 47 0,14 22,39% Irigasi Desa/Non PU Polder dan lainnya 5 TADAH HUJAN 482 1,42 0,14% Irigasi Sederhana 11,74% 0,01% 6 POLDER DAN SAWAH LAINNYA 3 0,01 JUMLAH 33.885 100,00
  • 9. POTENSI PERTANIAN Tabel 5. Luas Areal Tanaman Pangan di Kabupaten Lumajang Tahun 2011 Padi Jagung Kedelai Kacang Ubi Ubi Kacang No. KECAMATAN (Ha) (Ha) (Ha) Hijau Kayu Jalar Tanah (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) 1 Tempursari 3,073 5 - - 18 - 3 2 Pronojiwo 1,594 316 - - 470 - - 3 Candipuro 10,723 892 - - 268 28 30 4 Pasirian 8,219 4,019 2 - 104 - 124 5 Tempeh 5,144 4,062 131 11 72 - 236 6 Lumajang 4,937 216 300 - - - 66 7 Sumbersuko 2,566 357 81 1 18 9 9 8 Tekung 3,431 1,331 180 - - - 9 9 Kunir 2,414 3,028 333 - 12 6 260 10 Yosowilangun 6,884 2,113 207 2 17 - 43 11 Rowokangkung 3,385 1,300 195 - - 2 30 12 Jatiroto 3,096 112 12 - - - 8 13 Randuagung 4,913 846 237 - 83 - 12 14 Sukodono 4,899 40 200 - - - - 15 Padang 1,198 350 4 74 63 - 165 16 Pasrujambe 2,176 909 - - 144 393 51 17 Senduro 889 586 10 - 63 15 5 18 Gucialit 123 302 - - 160 - - 19 Kedungjajang 1,917 1,429 23 - 430 - 78 20 Klakah 1,728 2,722 126 - 367 - 655 21 Ranuyoso 2,087 7,215 830 21 167 - 2,652 Jumlah 75,396 32,150 2,871 109 2,456 453 4,436 Sumber Data : Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang
  • 10. Tabel 6. Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Lumajang Tahun 2011 Padi Jagung Kedelai Kacang Ubi Ubi Kacang No. KECAMATAN Hijau Kayu Jalar Tanah (Kw) (Kw) (Kw) (Kw) (Kw) (Kw) (Kw) 1 Tempursari 188,339 210 - - 3,960 - 39 2 Pronojiwo 101,508 12,470 - - 113,862 - - 3 Candipuro 645,163 29,841 - - 75,020 3,175 314 4 Pasirian 484,606 198,979 26 - 23,355 - 1,612 5 Tempeh 319,655 183,779 1,700 89 15,934 - 2,953 6 Lumajang 308,621 9,344 3,772 - - - 792 7 Sumbersuko 141,302 13,646 1,155 8 3,996 1,530 113 8 Tekung 198,121 65,216 2,061 - - - 117 9 Kunir 133,008 113,782 4,329 - 2,675 937 3,259 10 Yosowilangun 450,093 106,488 3,205 16 3,825 - 559 11 Rowokangkung 218,148 72,978 3,498 - - 330 394 12 Jatiroto 185,667 4,169 156 - - - 80 13 Randuagung 301,290 33,855 2,752 - 18,509 - 132 14 Sukodono 300,267 1,870 2,354 - - - - 15 Padang 60,726 14,335 44 568 13,966 - 1,752 16 Pasrujambe 132,672 36,611 - - 31,905 77,260 671 17 Senduro 49,929 21,728 120 - 14,137 2,515 60 18 Gucialit 4,389 10,012 - - 35,700 - - 19 Kedungjajang 89,875 54,826 237 - 96,750 - 967 20 Klakah 69,845 93,352 1,502 - 81,654 - 8,136 21 Ranuyoso 96,072 258,874 10,625 147 37,274 - 32,316 Jumlah 4,479,295 1,336,364 37,535 828 572,523 85,747 54,264 Sumber Data : Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang
  • 11. Tabel 7. Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Tanaman Buah–Buahan di Kabupaten Lumajang Tahun 2011 Pop. Tan. Produktif Jenis Tanaman/ Yang Sedang Produksi/ Rata-rata No Kinds of Vegetable Menghasilkan Kuintal (Ku/ph/rpn) (Pohon/Rumpun) 1 Alpukad 55,871 38,124.06 0.68 2 Belimbing 4,912 696.00 0.14 3 Duku/Langsat 1,247 421.00 0.34 4 Durian 27,597 47,938.75 1.74 5 Jambu Biji 6,555 967.44 0.15 6 Jambu Air 1,799 752.00 0.42 7 Jeruk Siam 205,731 134,012.02 0.65 8 Mangga 47,689 24,068.10 0.50 9 Manggis 13,532 9,680.61 0.72 10 Nangka 36,572 28,877.89 0.79 11 Nanas 260 3.38 0.01 12 Pepaya 294,473 150,725.06 0.51 13 Pisang 5,689,174 1,179,343.61 0.21 14 Rambutan 36,254 24,889.00 0.69 15 Salak 979,178 245,660.00 0.25 16 Sawo 1,777 1,460.00 0.82 17 Sirsak 7,372 1,853.00 0.25 18 Sukun 1,701 1,432.70 0.84 19 Melinjo 1,706 105.13 0.06 20 Petai 26,833 10,674.36 0.40 Jumlah 7,440,233 1,901,684.10 0.26 Sumber Data : Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang
  • 12. Tabel 8. Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Tanaman Sayuran di Kabupaten Lumajang Tahun 2011 No. Jenis Tanaman Luas Panen (Ha) Produksi (Kw) Rata-rata (Kw/ Ha) 1 Bawang Daun 766 93,320 121.83 2 Kentang 492 66,008 134.16 3 Kobis 499 128,640 257.80 4 Pitsae/Sawi 121 16,992 140.43 5 Wortel 95 19,006 200.06 6 Kacang Panjang 581 66,785 115.05 7 Cabe Besar 350 40,539 115.83 8 Cabe Rawit 1,384 135,026 97.56 9 Tomat 258 33,970 131.67 10 Terong 167 22,720 136.46 11 Buncis 78 3,183 40.81 12 Ketimun 283 58,960 208.34 13 Labu siem 1 85 85.00 14 Kangkung 30 1,292 43.07 15 Bayam 34 1,020 30.00 16 Melon 69 16,140 233.91 17 Semangka 368 90,175 245.04 Jumlah 5,577 793,864 142.35 Sumber Data : Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang
  • 13. POTENSI PETERNAKAN Tabel 9. Populasi Ternak di Kabupaten Lumajang Tahun 2011 No. KECAMATAN*) SP. POTONG SP. PERAH KERBAU KUDA KAMBING DOMBA 1 Tempursari 702 5 705 - 844 828 2 Pronojiwo 2,693 7 1,448 - 4,945 1,227 3 Candipuro 6,132 - 1,256 114 4,948 2,307 4 Pasirian 15,813 - 568 117 6,204 2,502 5 Tempeh 13,767 - 105 157 5,259 1,936 6 Lumajang 2,686 11 121 17 3,221 1,502 7 Sumbersuko 2,871 7 52 10 249 378 8 Tekung 9,728 257 143 4 3,093 1,282 9 Kunir 17,071 185 187 116 5,022 2,123 10 Yosowilangun 15,691 66 74 17 3,102 1,312 11 Jatiroto 5,914 - 68 2 3,221 1,342 12 Rowokangkung 8,600 - 54 28 2,633 1,303 13 Randuangung 12,394 - 68 68 6,750 2,796 14 Sukodono 4,225 - 242 8 2,747 1,142 15 Padang 11,650 - - 23 1,522 662 16 Senduro 5,672 4,696 24 41 12,541 2,663 17 Pasrujambe 3,506 - 50 96 5,730 1,911 18 Gucialit 8,284 - 28 - 4,294 3,493 19 Klakah 15,067 - - 40 2,577 1,083 20 Kedungjajang 16,731 11 - 11 2,085 788 21 Ranuyoso 21,380 9 64 10 1,985 876 Jumlah 200,577 5,254 5,257 879 82,972 33,456 Sumber Data : Kantor Peternakan Kabupaten Lumajang
  • 14. PETANI DAN PERTANIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI Ada beberapa hal yang perlu diantisipasi pada era global saat ini dan masa mendatang khususnya dalam bidang pertanian, antara lain : Meningkatnya laju teknologi dan informasi. Aspek ini berjalan begitu cepat, oleh karena itu pertanian perlu dibangun dengan memanfaatkan teknologi dan informasi. Meningkatnya jumlah “key players” di sektor pertanian. Sektor pertanian bukan hanya ditangani/ dipengaruhi oleh satu pihak saja, sehingga perlu koordinasi/ kerja sama yang baik dengan pihak lain. Meningkatnya perubahan preferensi konsumen. Sekarang konsumen lebih menyukai produk pertanian yang berkualitas dan menyehatkan. Perubahan harga yang cepat. Hal ini terjadi karena munculnya “key players” baru dalam perdagangan produk-produk pertanian.
  • 15. PETANI DAN PERTANIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI (Lanjutan) Menyempitnya lahan pertanian. Produk pangan di Pulau Jawa (>60%) bergantung pada luas daratan yang hanya 7 %. Alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan/ industri adalah salah satu penyebab menyempitnya lahan pertanian. Meningkatnya kesadaran kesehatan menyebabkan perubahan kualitas produk pertanian. Produk pertanian yang organik (bebas pestisida) lebih diminati konsumen. Perubahan iklim/ cuaca yang sulit diprediksi. Produsen/ petani perlu mengantisipasi perubahan iklim/ cuaca dengan dibantu lembaga lain yang terkait. Pembiayaan usahatani yang sudah terlanjur mahal karena biaya ekonomi tinggi. Upaya-upaya efisiensi perlu dilakukan dengan mengembangkan usahatani modern yang menggunakan sedikit input (misal tanaman hidroponik dan vertikultur)
  • 16. ASPEK PRODUKSI PERTANIAN Dalam menunjang keberhasilan agribisnis, maka tersedianya bahan baku pertanian secara kontinu dalam jumlah yang tepat sangat diperlukan. Tersedianya produksi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : • Jenis komoditi • Luas lahan • Tenaga kerja • Modal • Manajemen • Iklim • Faktor sosial-ekonomi produsen
  • 17. ASPEK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN Komponen pengolahan hasil pertanian menjadi penting, antara lain karena pertimbangan berikut : Meningkatkan Nilai Tambah Meningkatkan Meningkatkan Pendapatan Kualitas Hasil Produsen Pengolahan Hasil Pertanian Meningkatkan Meningkatkan Keterampilan Penyerapan Produsen Tenaga Kerja
  • 18. ASPEK PEMASARAN HASIL PERTANIAN Dalam pemasaran komoditi pertanian, seringkali dijumpai adanya rantai pemasaran yang panjang sehingga produsen/ petani sering dirugikan. Hal tersebut antara lain disebabkan sebagai berikut : 1. Pasar yang tidak 3. Lemahnya produsen 2. Lemahnya informasi bekerja secara (petani) memanfaatkan pasar sempurna peluang pasar 4. Lemahnya posisi 5. Produsen (petani) melakukan produsen (petani) usahatani tidak didasarkan pada dalam melakukan permintaan pasar, melainkan karena penawaran untuk usahatani yang dilakukan secara turun mendapatkan harga temurun yang baik