Anzeige
Anzeige

Más contenido relacionado

Anzeige
Anzeige

2. Persediaan.ppt

  1. Adopted By: Padlah Riyadi., MM., MH., Ak., CA., Asean CPA., CIFRS., CPRM., CIAP., CLMA,.CIAE 1
  2. 1. Mengikhtisarkan dan memberikan contoh-contoh prosedur pengendalian internal atas persediaan. 2. Menjelaskan pengaruh kesalahan persediaan terhadap laporan keuangan. 3. Menjelaskan tiga asumsi arus biaya persediaan dan bagaimana asumsi-asumsi tersebut mempengaruhi laporan laba rugi dan neraca. 4. Menghitung biaya persediaan menurut sistem persediaan perpetual, dengan menggunakan metode perhitungan biaya berikut: masuk pertama, keluar pertama (first-in, first- out―FIFO), masuk terakhir, keluar pertama (last-in, first- out―LIFO), dan biaya rata-rata. 2
  3. 5. Menghitung biaya persediaan menurut sistem persediaan periodik, dengan menggunakan metode perhitungan biaya berikut: masuk pertama, keluar pertama (first-in, first- out―FIFO), masuk terakhir, keluar pertama (last-in, first- out―LIFO), dan biaya rata-rata. 6. Membandingkan dan membedakan penggunaan tiga metode perhitungan biaya persediaan. 7. Menghitung nilai persediaan yang tepat selain harga pokok, dengan menggunakan konsep mana yang lebih rendah antara harga pokok dengan harga pasar dan nilai realisasi bersih. 3
  4. 8. Membuat penyajian persediaan barang dagangan di neraca. 9. Mengestimasikan biaya persediaan dengan menggunakan metode ritel dan metode laba kotor. 10. Menghitung dan menginterpretasikan rasio perputaran persediaan dan jumlah hari penjualan dalam persediaan. 4
  5.  Persediaan (Inventory), merupakan aktiva perusahaan yang menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan industri (manufaktur), apalagi perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi, hampir 50% dana perusahaan akan tertanam dalam persediaan yaitu untuk membeli bahan-bahan bangunan.  Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual. 5
  6. Dasar-dasar Persediaan - Neraca dalam perusahaan manufaktur dan dagang menggambarkan persediaan merupakan aktiva lancar yang jumlahnya sangat besar. - Laporan rugi laba, persediaan merupakan hal yang sangat menentukan keuntungan atau hasil usaha. - Pendapatan kotor, (penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan) diawasi oleh manajemen perusahaan, pemilik maupun pihak-pihak lain Karakteristik Persediaan Barang Dagangan 1. Persediaan Barang Dagangan dimiliki oleh perusahaan 2. Dalam bentuk siap untuk dijual 6
  7. 7 1. Persediaan pabrikan mungkin bukan merupakan persediaan yang siap dijual 2. Diklasifikasikan dalam tiga kategori: a. barang jadi, siap dijual kepada konsumen b. sedang dalam proses produksi, beberapa tahap produksi (belum selesai) c. bahan baku atau mentah, komponen atau bahan yang siap untuk digunakan dalam proses produksi
  8. Prinsip-prinsip pengendalian intern untuk persediaan meliputi: 1. Pemisahan tugas, penghitungan persediaan dilakukan oleh karyawan yang bukan bertugas mengawasi persediaan. 2. Penyelenggaraan pertanggungjawaban, masing-masing bagian dalam pengelolaan persediaan wajib menggunakan otorisasi yang otentik. 3. Verifikasi intern yang independen, penghitungan ulang persediaan oleh petugas yang lain dan dilakukan penandaan terhadap item barang persediaan. Penandaan hanya dilakukan sekali. 4. Prosedur pendokumentasian, menggunakan penandaan barang dengan dokumen yang sudah dinomori sebelumnya (prenumbered) 8
  9. Mengapa Pengendalian Persediaan Penting?  Persediaan adalah aset yang signifikan dan bagi banyak perusahaan merupakan aset terbesar.  Persediaan merupakan hal yang sangat penting bagi aktivitas utama perusahaan dagang dan manufaktur.  Kesalahan dalam menentukan biaya persediaan dapat menimbulkan kesalahan penting dalam laporan keuangan.  Persediaan harus dilindungi dari risiko eksternal (seperti kebakaran dan pencurian) dan penggelapan internal oleh karyawan. 9
  10. Laporan penerimaan Pesanan pembelian Faktur SESUAI JURNAL Uraian Nov. 9 Ref. Pos. Tgl. Persediaan 1 222 00 Utang Usahae--XYZ Co. 1 222 00 Membeli barang dagangan secara kredit. 10
  11. KEWAJIBAN EKUITAS PEMILIK PENDAPATAN ASET BIAYA & BEBAN Dampak dari Kesalahan Persediaan terhadap Laporan Keuangan Persediaan Barang Dagang Harga Pokok Penjualan Jika persediaan barang dagang . . . . . Harga pokok penjualan . . . . . . Laba kotor dan laba bersih . . . Saldo akhir ekuitas pemilik . . . . . . . . . disajikan terlalu tinggi disajian terlalu rendah disajikan terlalu tinggi disajikan terlalu tinggi Laba Bersih 11
  12. Dampak dari Kesalahan Persediaan terhadap Laporan Keuangan Jika persediaan barang dagangan . . . . . Harga pokok penjualan . . . . . . Laba kotor dan laba bersih . . . Saldo akhir ekuitas pemilik . . . . . . . . . disajikan terlalu rendah disajian terlalu tinggi disajikan terlalu rendah disajikan terlalu rendah 12
  13. Barang dibeli Barang dijual Asumsi Arus Biaya Persediaan 13
  14. Purchased goods Barang dijual Asumsi Arus Biaya Persediaan 14
  15. Barang dibeli Barang dijual Asumsi Arus Biaya Persediaan 15
  16. Sistem Akuntansi Persediaan Biaya Persediaan Perpetual Data biaya persediaan untuk menunjukkan Sistem Perpetual FIFO dan LIFO Barang 127B Unit Biaya Harga Jan. 1 Persediaan 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 16
  17. Barang 127B Akun Persediaan Perpetual FIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 Perusahaan memulai tahun tersebut dengan persediaan Barang 127B sebanyak 10 unit dengan total biaya sebesar $200. 17
  18. Data biaya persediaan untuk menunjukkan Sistem Perpetual FIFO dan LIFO Cost of Mdse. Sold Barang 127B Unit Biaya Harga Jan. 1 Persediaan 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 Akun Persediaan Perpetual FIFO Pada tanggal 4 Januari, 7 unit Barang 127B dijual seharga $30 per unit. 18
  19. Barang 127B Akun Persediaan Perpetual FIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Penjualan 7 unit menyisakan saldo 3 unit. Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 Jan. 1 10 20 200 Pada tanggal 4 Januari, 7 unit Barang 127B dijual seharga $30 per unit. 19
  20. Data biaya persediaan untuk menunjukkan Sistem Perpetual FIFO dan LIFO Cost of Mdse. Sold Barang 127B Unit Biaya Harga Jan. 1 Persediaan 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 Akun Persediaan Perpetual FIFO Pada tanggal 10 Januari, perusahaan membeli 8 unit seharga $21 per unit. 20
  21. Barang 127B Akun Persediaan Perpetual FIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 Pada tanggal 10 Januari, perusahaan membeli 8 unit seharga $21 per unit. Karena harga beli sebesar $21 berbeda dengan biaya dari 3 unit yang tersisa sebelumnya, saldo persediaan untuk 11 unit dihitung secara terpisah. 21
  22. Data biaya persediaan untuk menunjukkan Sistem Perpetual FIFO dan LIFO Cost of Mdse. Sold Barang 127B Unit Biaya Harga Jan. 1 Persediaan 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 Akun Persediaan Perpetual FIFO Pada tanggal 22 Januari, perusahaan menjual 4 unit seharga $31 per unit. 22
  23. Barang 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 Akun Persediaan Perpetual FIFO 22 3 20 60 1 21 21 7 21 147 Dari 4 unit yang dijual, 3 berasal dari unit awal (FIFO) dengan biaya sebesar $20 per unit. Pada tanggal 22 Januari, perusahaan menjual 4 unit seharga $31 per unit. 23
  24. Akun Persediaan Perpetual FIFO Pada tanggal 28 Januari, perusahaan menjual 2 unit seharga $32 per unit. Data biaya persediaan untuk menunjukkan Sistem Perpetual FIFO dan LIFO Cost of Mdse. Sold Barang 127B Unit Biaya Harga Jan. 1 Persediaan 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 24
  25. Barang 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 Akun Persediaan Perpetual FIFO 22 3 20 60 1 21 21 7 21 147 28 2 21 42 5 21 105 Pada tanggal 28 Januari, perusahaan menjual 2 unit seharga $32 per unit. 25
  26. Akun Persediaan Perpetual FIFO Pada tanggal 30 Januari, membeli 10 unit tambahan seharga $22 per unit. Data biaya persediaan untuk menunjukkan Sistem Perpetual FIFO dan LIFO Cost of Mdse. Sold Barang 127B Unit Biaya Harga Jan. 1 Persediaan 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 26
  27. Barang 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 Akun Persediaan Perpetual FIFO 22 3 20 60 1 21 21 7 21 147 28 2 21 42 5 21 105 30 10 22 220 5 21 105 10 22 220 Total 18 $388 13 $263 15 $325 Pada tanggal 30 Januari, membeli 10 unit tambahan seharga $22 per unit. 27
  28. Barang 127B Akun Persediaan Perpetual LIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 Perusahaan memulai tahun tersebut dengan persediaan Barang 127B sebanyak 10 unit dengan total biaya sebesar $200. 28
  29. Barang 127B Akun Persediaan Perpetual LIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 Pada tanggal 4 Januari, perusahaan menjual 7 seharga $30 per unit. 29
  30. Barang 127B Akun Persediaan Perpetual LIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 Pada tanggal 10 Januari, perusahaan membeli 8 unit seharga $21 per unit. Perhatikan terbentuknya lapisan baru. 30
  31. Barang 127B Akun Persediaan Perpetual LIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 On January 22, the firm sells four units at $31 each. 22 4 21 84 3 20 60 4 21 84 Dari 4 unit yang dijual, seluruhnya berasal dari pembelian terakhir dengan harga pokok sebesar $21 per unit. 31
  32. Barang 127B Akun Persediaan Perpetual LIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 Pada tanggal 28 Januari menjual 2 unit seharga $32 per unit. 22 4 21 84 3 20 60 4 21 84 28 2 21 42 3 20 60 2 21 42 32
  33. Barang 127B Akun Persediaan Perpetual LIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 Pada tanggal 30 Januari membeli 10 unit seharga $22 per unit. 22 4 21 84 3 20 60 4 21 84 28 2 21 42 3 20 60 2 21 42 30 10 22 220 3 20 60 2 21 42 10 22 220 33
  34. Barang 127B Akun Persediaan Perpetual LIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 22 4 21 84 3 20 60 4 21 84 28 2 21 42 3 20 60 2 21 42 30 10 22 220 3 20 60 2 21 42 10 22 220 Total 18 $388 13 $266 15 $322 34
  35. 1 Jan. Persediaan Awal 200 unit @ $9 10 Mar. Pembelian 300 unit @ $10 400 unit @ $11 21 Sep. Pembelian 100 unit @ $12 18 Nov. Pembelian 1.000 unit tersedia untuk dijual selama tahun tersebut Periodik FIFO 35
  36. Periodik FIFO 200 unit @ $9 300 unit @ $10 400 unit @ $11 100 unit @ $12 1.000 unit tersedia untuk dijual selama tahun tersebut $10.400 = $1.800 1 Jan. = 3.000 10 Mar. = 4.400 21 Sep. = 1.200 18 Nov. Harga pokok barang tersedia untuk dijual 36
  37. Periodik FIFO Perhitungan fisik pada tanggal 31 Desember mengungkapkan bahwa 700 dari 1.000 unit telah dijual. Menggunakan FIFO, unit-unit yang pertama dibeli secara teoretis merupakan unit-unit yang pertama kali dijual. Perhitungan dimulai dari tanggal 1 Januari. 37
  38. Periodik FIFO 200 units @ $9 300 units @ $10 400 units @ $11 100 unit @ $12 1.000 unit tersedia untuk dijual selama tahun tersebut $10,400 = $1,800 Jan. 1 = 3,000 Mar. 10 = 4,400 Sept. 21 = 1.200 18 Nov. Menjual 200 unit ini Menjual 300 unit ini Sold 200 of these 200 unit @ $11 = $ 0 1 Jan. = 0 10 Mar. = 2.200 21 Sep. $ 3.400 Persediaan akhir 38
  39. Barang dagangan tersedia untuk dijual $10.400 Dikurangi persediaan akhir 3.400 Harga pokok penjualan $ 7.000 Periodik FIFO 39
  40. 1 Jan. 200 unit @ $9 Rangkuman Periodik FIFO 10 Mar. 300 unit @ $10 21 Sep. 400 unit @ $11 18 Nov. 100 unit @ $12 $1.800 $3.000 $4.400 $1.200 Pembelian Barang Tersedia untuk Dijual $1.800 $3.000 $2.200 Harga Pokok Penjualan 200 unit @ $9 $10.400 $2.200 $1.200 $7.000 Persediaan Barang $3.400 300 unit @ $10 200 unit @ $11 200 unit @ $11 100 unit @ $12 1.000 unit 700 unit 300 unit 40
  41. 1 Jan. Persediaan Awal 200 unit @ $9 10 Mar. Pembelian 300 unit @ $10 400 unit @ $11 21 Sep. Pembelian 100 unit @ $12 18 Nov. Pembelian 1,000 units available for sale during year Periodik LIFO Menggunakan LIFO, batch terakhir yang dibeli dianggap sebagai batch pertama yang dijual. 41
  42. 1 Jan. Persediaan Awal 200 unit @ $9 10 Mar. Pembelian 300 unit @ $10 400 unit @ $11 21 Sep. Pembelian 100 unit @ $12 18 Nov. Pembelian 1.000 unit tersedia untuk dijual selama tahun tersebut. Periodik LIFO Asumsikan kembali bahwa 700 unit dijual selama tahun itu. 42
  43. 200 unit @ $9 300 units @ $10 400 units @ $11 100 units @ $12 1.000 unit tersedia untuk dijual selama tahun tersebut Periodik LIFO Menjual 100 unit ini Menjual 400 unit ini Sold 200 of these 100 unit @ $10 = $1.800 1 Jan. = 3,000 10 Mar. = 4,400 21 Sep. = 1,200 18 Nov. $10,400 0 0 1.000 Persediaan Akhir $2.800 43
  44. Barang dagang tersedia untuk dijual $10.400 Dikurangi persediaan akhir 2.800 Harga pokok penjualan $ 7.600 Periodik LIFO 44
  45. Jan. 1 200 unit @ $9 Rangkuman Periodik LIFO Mar. 10 300 unit @ $10 Sep. 21 400 unit @ $11 Nov. 18 100 unit @ $12 $1.800 $3.000 $4.400 $1.200 $1.800 $1.000 Harga Pokok Penjualan 200 unit @ $9 $10.400 $4.400 $1.200 $2.800 $7.600 100 unit @ $10 200 unit @ $10 400 unit @ $11 100 unit @ $12 $2.000 700 unit 1.000 unit 300 unit Pembelian Barang Tersedia untuk Dijual Persediaan Barang 45
  46. 1 Jan. Persediaan Awal 200 unit @ $9 10 Mar. Pembelian 300 unit @ $10 400 unit @ $11 21 Sep. Pembelian 100 unit @ $12 18 Nov. Pembelian 1.000 unit tersedia untuk dijual selama tahun tersebut. Metode periodik biaya rata- rata didasarkan pada biaya rata-rata dari unit-unit yang identik. Periodik Biaya Rata-rata 46
  47. Periodik Biaya Rata-rata 200 unit @ $9 = $ 1.800 1.000 unit tersedia untuk dijual selama tahun tersebut 300 unit @ $10 = $ 3.000 400 unit @ $11 = $ 4.400 100 unit @ $11 = $ 1.200 $10.400 Harga barang tersedia untuk dijual 47
  48. Harga Barang Tersedia untuk Dijual Jumlah Unit Tersedia untuk Dijual = Biaya Rata-rata per Unit $10.400 1.000 Unit = $10,40 per Unit Periodik Biaya Rata-rata 48
  49. Barang dagang tersedia untuk dijual $10.400 Dikurangi: pers. akhir ($10,40 × 300) 3.120 Harga pokok penjualan $ 7.280 Untuk memverifikasi jumlah ini, kalikan 700 unit yang dijual dengan $10,40 untuk memperoleh hasil yang sama, yaitu $7.280. Periodik Biaya Rata-rata 49
  50. Biaya merupakan dasar utama dalam penilaian persediaan. Persediaan dinilai berdasarkan pertimbangan lain selain biaya: 1.Biaya penggantian barang dalam persedian berada dibawah biaya yang dicatat. 2.Persediaan tidak dapat dijual pada harga penjualan normal. 50
  51. PENILAIAN PADA NILAI PASAR ATAU BIAYA YANG LEBIH RENDAH • Nilai Pasar adalah biaya penggantian untuk mendapatkan barang sejenis pada tanggal persedian. • Penerepkan metode nilai pasar atau biaya lebih rendah dapat ditentukan dari salah satu dari tiga cara, sbb : 1. Setiap barang dalam persediaan . 2. Kelas atau kategori utama dalam persediaan. 3. Persediaan secara keseluruhan. 51
  52. $ 3,800 2,700 4,650 3,920 Total $15.520 $15.472 $15.070 Penilaian Persediaan pada Mana yang Lebih Rendah antara Harga Pokok atau Harga Pasar (LCM) A 400 $10,25 $ 9,50 $ 4.100 $ 3.800 B 120 22,50 24,10 2.700 2.892 C 600 8,00 7,75 4.800 4.650 D 280 14,00 14,75 3.920 4.130 Harga Harga Total Jumlah Pokok/ Pasar/ Total Harga Brg Persediaan Unit Unit Biaya Pasar LCM Penurunan pasar berdasarkan masing-masing barang ($15.520 – $15.070) = $450 52
  53. Penilaian Pada Nilai Realisasi Bersih • Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi beban penjual. • Contoh: – Barang rusak memilik biaya Rp. 1.000.000,- hanya dapat dijual Rp. 800.000,- dan beban penjualan Rp. 150.000,- – Maka persediaan harus dinilai Rp. 650.000,-(Rp. 800.000 – Rp. 150.000) 53
  54. Aset Aset lancar: Kas $ 19 400 00 Piutang usaha $80 000 00 Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih 3 000 00 77 000 00 Persediaan barang pada LCM (FIFO) 216 300 00 Metro-Arts Neraca 31 Desember 2007 Penyajian Barang Dagang di Neraca 54
  55. Mengestimasikan Biaya Persediaan 55
  56. • Untuk mengetahui jumlah persediaan ketika catatan tidak ada dan perhitungan fisik tidak praktis. • Maka biaya persediaan harus diperkirakan menggunakan: – Metode persediaan ritel : berdasarkan hubungan biaya barang tersedia untuk dijual terhadap harga ritel/eceran yang sama. – Metode laba kotor : menggunakan laba kotor dalam periode tertentu untuk memperkirakan persediaan pada akhir periode. 56
  57. Metode Ritel untuk Mengestimasikan Biaya Persediaan  Metode ritel didasarkan pada hubungan antara harga barang tersedia untuk dijual dengan harga ritel.  Harga ritel dari semua barang dagang harus diakumulasikan dan dijumlahkan.  Persediaan dalam metode ritel dihitung dengan cara mengurangkan penjualan bersih pada harga ritel dari harga ritel barang yang tersedia untuk dijual.  Rasio dihitung dengan cara membagi harga pokok dengan harga ritel.  Persediaan pada harga ritel dikali rasio biaya sama dengan estimasi biaya persediaan. 57
  58. Metode Ritel Langkah 1: Tentukan rasio harga pokok terhadap harga ritel. Harga Harga Pokok Ritel Persediaan, 1 Jan. $19.400 $ 36.000 Pembelian bulan Jan. (net) 42.600 64.000 Barang tersedia untuk dijual $62.000 $100.000 Rasio harga pokok terhadap harga ritel $62.000 $100.000 = 62% = 58
  59. Metode Ritel Harga Harga Pokok Ritel Persediaan, 1 Jan. $19.400 $ 36.000 Pembelian bulan Jan. (net) 42.600 64.000 Barang tersedia untuk dijual $62.000 $100.000 Langkah 2: Tentukan persediaan akhir pada harga ritel. Penjualan Januari (net) 70.000 Persediaan, 31 Jan., harga ritel $ 30.000 59
  60. Metode Ritel Harga Harga Pokok Ritel Persediaan, 1 Jan. $19.400 $ 36.000 Pembelian bulan Jan. (net) 42.600 64.000 Barang tersedia untuk dijual $62.000 $100.000 Penjualan Januari (net) 70.000 Persediaan, 31 Jan., harga ritel $ 30.000 Langkah 3: Hitung estimasi persediaan pada harga pokok. Persediaan, 31 Jan., harga pokok ($30.000 × 62%) $18.600 60
  61. Metode Laba Kotor untuk Mengestimasikan Biaya Persediaan 1. Persentase laba kotor diestimasikan berdasarkan pengalaman sebelumnya disesuaikan dengan perubahan yang telah diketahui. 2. Estimasi laba kotor dihitung dengan cara mengalikan estimasi persentase laba kotor dengan penjualan bersih aktual. 3. Estimasi harga pokok penjualan dihitung dengan cara mengurangkan laba kotor dari penjualan aktual. 4. Estimasi harga pokok penjualan dikurangkan dari nilai aktual barang tersedia untuk dijual untuk menentukan estimasi nilai persediaan. 61
  62. Persediaan, 1 Januari $ 57.000 Pembelian Januari (net) 180.000 Barang tersedia untuk dijual Penjualan Januari (net) $250.000 Dikurangi: Estimasi laba kotor Estimasi harga pokok penjualan Estimasi persediaan, 31 Januari ($250.000 × 30%) 75.000 175.000 $ 62.000 Metode Laba Kotor Metode laba kotor berguna untuk mengestimasikan persediaan untuk laporan keuangan bulanan atau kuartalan dalam sistem persediaan periodik. $237.000 62
  63. Perputaran Persediaan SUPERVALU Zale Harga pokok penjualan $15.620.127.000 $ 737.188.000 Persediaan: Awal tahun $1.115.529.000 $478.467.000 Akhir tahun 1.067.837.000 571.669.000 Total $2.183.366.000 $1.050.136.000 Rata-rata $1.091.683.000 $525.068.000 Perputaran persediaan 14,3 kali 1,4 kali Kegunaan: Perputaran persediaan mengukur hubungan antara volume barang yang dijual dan nilai persediaan yang disimpan selama periode tersebut. 63
  64. Harga pokok penjualan harian rata-rata: $15.620.127.000/365 $42.794.868 $737.188.000/365 $2.019.693 Persediaan akhir $1.067.837.000 $571.669.000 Jumlah Hari Penjualan dalam Persediaan SUPERVALU Zale Rata-rata periode penjualan 25 hari 283 hari Kegunaan: Untuk menilai efisiensi dalam manajemen persediaan. 64
  65. 65
Anzeige