Pada masa Pandemi Corona saat ini, selain pencegahan dan pengendalian Virus, yang tidak kalah penting lainnya adalah meningkatkan ketahanan atau resilence (the capacity to recover quickly from difficulties; toughness) masyarakat dengan membangun kemandirian desa/kelurahan sebagai focal point.
Iqra Lingkungan dengan Pendekatan ABCD (Asset Based Community Development) dalam Konteks Pandemi Corona
1. Gotong Royong #InovasiIndonesia Menghadapi Covid-19
http://www.openthinklabs.com
Pengajuan Usulan Ide
Ideathon Indonesia
Gotong Royong Melindungi Bangsa dari COVID-19
Judul : Iqra Lingkungan dengan Pendekatan ABCD (Asset Based Community
Development) dalam Konteks Pandemi Corona
Area : [ ] Pencegahan virus [ ] Manajemen pelayanan dan perawatan pasien
[ ] Mitigasi masyarakat [ ] Keberlanjutan usaha/bisnis
[ ] Pengendalian virus [ ] Metode pembelajaran jarak jauh
Lainnya: Ketahanan atau resilence (the capacity to recover quickly from difficulties; toughness) masyarakat
Jenis implementasi : [ ] Aplikasi di ponsel [ ] Big Data
[ ] Web [ ] Artificial Intelligence
[ ] Internet of Things (IoT) [ ] Perangkat Elektronik/Teknologi lainnya
Lainnya: Teknologi tepat guna
Nama Pengusul : Wildan Maulana
Institusi Pengusul : OpenThink Labs
Pekerjaan : Wiraswasta
Anggota Tim : 1. Deden Mutasari
2. Latifudin
3. Misbahuddin
Alamat : -
No. HP : -
Email : wildan.m@openthinklabs.com
2. Gotong Royong #InovasiIndonesia Menghadapi Covid-19
http://www.openthinklabs.com
Pada masa Pandemi Corona saat ini, selain pencegahan dan pengendalian Virus, yang tidak
kalah penting lainnya adalah meningkatkan ketahanan atau resilence (the capacity to recover
quickly from difficulties; toughness) masyarakat dengan membangun kemandirian
desa/kelurahan sebagai focal point.
Iqra Lingkungan
Mengapa perlu Iqra Lingkungan ?
Iqra yang artinya bacalah!, merupakan kata pertama, berupa kata perintah dalam wahyu
pertama yang turun kepada Rasulullah SAW. Dari total 6236 ayat yang terdapat di dalam Al-
Qur’an, terdapat 763 ayat kauniyah atau sekitar 12%, yaitu ayat-ayat yang mengandung
isyarat-isyarat ilmiah atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara tidak
langsung, Allah telah memerintahkan kita untuk jeli, tekun dalam membaca, mengenali dan
mengelola potensi lingkungan sebaik mungkin, termasuk tidak over eksploitasi yang justru
akan membawa dampak buruk dalam jangka panjang.
Selama ini, Kami, pengusul, sebagai warga negara, atau jika dibuat cakupan yang lebih kecil
lagi, warga desa/kelurahan, masih sangat minim sekali pengetahuan tentang lingkungan yang
ada disekitar kita.
Berangkat dari dua fakta diatas, maka tercetuslah konsep Iqra Lingkungan, semangat untuk
mengenali lebih dekat lingkungan tempat kita tinggal. Pertanyaan umumnya adalah :
Profil desa/kelurahan kita seperti apa ?
Dari pertanyaan diatas kita dapat membuat SWOT desa/kelurahan, setelah itu, secara
bertahap kita bisa menyelesaikan masalah yang ada serta meningkatkan kelebihannya.
Terdapat banyak pertanyaan yang dapat dijadikan panduan Iqra Lingkungan, yang dibagi ke
dalam 6 kategori, yaitu : kategori umum, demografi serta manajemen pendidikan dan SDM,
manajemen energi, manajemen sampah, manajemen SDA (Sumber Daya Alam) serta
pemanfaatan ICT (Information and communications technology), untuk daftar lengkap
pertanyaannya dapat dilihat di [1].
Asset Based Community Development – ABCD
ABCD (Asset Based Community Development)
[2], merupakan paradigma pengembangan
komunitas yang memfokuskan pada “kekuatan”
apa saja yang sudah berada di masyarakat.
Iqra Lingkungan dengan Pendekatan ABCD
Starter Pack
Sebagai langkah awal untuk memulai, yang perlu
disiapkan adalah :
Gambar 1. ABCD - Asset Based Community
Development
3. Gotong Royong #InovasiIndonesia Menghadapi Covid-19
http://www.openthinklabs.com
1. Group diskusi online, dengan para stakeholder ; lurah/kades, ketua RW, ketua RT di
kelurahan/desa, ketua DKM – dewan kemakmuran
masjid serta para tokoh dimana tempat Kami
tinggal.
2. Komposter ember tumpuk [3]
3. Sistem aquaponik yang sudah fungsional
4. Sistem informasi desa [4]
5. Sistem informasi manajemen bank benih dan bank
kompos yang terintegrasi dengan sistem informasi
desa
6. Sistem e-survey dengan memanfaatkan OpenData
Kit [5]
7. Membangun regenerative basecamp di lahan yang
menjadi mitra gagasan ini
Sebelumnya tim pengusul pernah terlibat bekerja bareng dengan tim pengmas UI, untuk
mengolah sampah kantin MIPA UI dengan maggot yang terintegrasi
dengan sistem aquaponik [6] , dengan pengalaman ini, kami ingin
berusaha men-scale-up apa yang sudah dikerjakan ini, ke level
desa/kelurahan.
Gotong Royong Mewujudkan Pembangunan yang Regenerative
Pasca Covid-19
Gotong royong, dapat terwujud dengan optimal ketika para stakeholder
memiliki visi yang sama. Oleh karena itu, melalui diskusi online dengan
para stakeholder di desa/kelurahan, kita dapat membahas apa saja yang bisa
kita lakukan, untuk mencapai tujuan pembangunan yang regenerative.
Starter pack, yg dijelaskan sebelumnya hanya sebagai POC - Proof of
Concept, untuk memperkuat ketahan pangan, serta mewujudkan visi nol
sampah, karena banyak solusi lain yang dapat diambil, yang akan terjawab setelah kita
melakukan pemetaan aset komunitas dan
inventarisasi kapasitas individu [7]. Regenerative
basecamp, digunakan untuk pusat edukasi
komunitas pasca Covid-19 serta penguatan
kewirausahaan sosial yang sudah kita rintis selama
ini, sejak tahun 2013 untuk mempererat rasa
kebersamaan [8] dan untuk mengelaborasi lebih
jauh 5 poin manifesto untuk perubahan ekonomi
setelah krisis Covid-19, membangun prinsip de
growth, yang diajukan oleh 170 Akademisi Belanda
[9]. Digital Divide yang cukup meresehkan juga, menjadi salah satu pertimbangan perlunya
regenerative basecamp.
Estimasi biaya yang diperlukan untuk memulai gagasan ini, kurang lebih Rp. 50.000.000,- ,
dengan rincian sebagai berikut :
Gambar 2. Lahan mitra di Kp. Batu Kembar, Caringin,
Kab. Bogor
Gambar 3. Contoh saung yang
akan dibangun
Gambar 4. Gotong royong membangun nilai
4. Gotong Royong #InovasiIndonesia Menghadapi Covid-19
http://www.openthinklabs.com
Uraian Jumlah Persentase
Biaya Pembangunan Saung untuk Regenerative
Basecamp
20.000.000 40%
Biaya Iqra Lingkungan dengan Pendekatan ABCD
Starter Pack
15.000.000 30%
Biaya Personil 12.000.000 24%
Biaya Lain-lain 3.000.000 6%
Jumlah Biaya 50.000.000 100%
Allah Ta’ala berfirman,
ِيف ُداَسَفْال َرَهَظ{} َونُع ِج ْرَي ْمُهَّلَعَل واُلِمَع ِيذَّلا َضْعَب ْمُهَقِيذُيِل ِاسَّنال ِيدْيَأ ْتَبَسَك اَمِب ِرْحَبْال َو ِرَبْال
“Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan
tangan (maksiat) manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS Ar
Ruum:41).
Semoga gagasan sederhana ini, menjadi salah satu jalan yang dapat mendekatkan
Negeri kita menjadi Negeri yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur ....
Referensi
1. Iqra Lingkungan, Literasi Nusantara, https://bit.ly/3ajRnIX
2. What is Asset Based Community Development (ABCD), https://bit.ly/2KhFsAJ
3. Komposter Ember Tumpuk, https://bit.ly/2VwVhbK
4. OpenSID, Sistem Informasi Desa, https://github.com/OpenThinkLabs/OpenSID
5. OpenData Kit, https://opendatakit.org/
6. Tim Pengmas UI Kelola Sampah Kantin Jadi Pakan Ikan dan Pupuk,
https://www.ui.ac.id/tim-pengmas-ui-kelola-sampah-kantin-jadi-pakan-ikan-dan-
pupuk/
7. Capacity Inventory of Individuals, https://bit.ly/2XK8kcI
8. Bismillahi Tawakkalna 'Alallah : Merajut Kebersamaan dengan Pendidikan Berbasis
Kewirausahaan Sosial, http://negeripelangi.org/id/blog/2013/07/22/bismillahi-
tawakkalna-alallah-merajut-kebersamaan-dengan-pendidikan-berbasis-
kewirausahaan-sosial
9. 5-point Manifesto for Economic Change After the Covid-19 Crisis, Building on
#degrowth Principles, https://bit.ly/2VB5UKQ
Depok, Jawa Barat, 20 April 2020
Wildan Maulana