Materi Kebangkitan Hidup Sesi 6

1. HUKUM PERBUATAN MANUSIA MATERI 6 …apa yang diberikanRosulkepadamumakaterimalah dia. Dan apa yang dilarangnyabagimumakatinggalkanlah..(QS Al Hasyr: 7)

2. Hukumsyara’ (syariat) adalahkhitaabusysyaari’ (seruandari Sang PembuatHukum-Allah danRosul-Nya) yang berkaitandenganamalperbuatanmanusia

4. MemahamiMaknaKhitab Memahamimaknaayatatauhadistharuslahdenganpemahamansecaratasyri’(sumber awal)danbukanpemahamansecaralughowiyah (bahasa) saja, dengandemikianseorangmuslimtidakakanmelakukankelancangandankesalahanmengharamkanapa yang telahdihalalkan Allah danmenghalalkanapa yang telahdiharamkan Allah

5. Perangilahorang-orang yang tidakberimankepada Allah dantidak pula kepadaharikemudiandanmerekatidakmengharamkanapa yang telahdiharamkan Allah danRosul-Nya… (QS At Taubah: 29) Dari ayatini, sesungguhnya Allah telahmemerintahkanjihatdanperintahtersebutadalahwajib. Namunperintahwajibtersebuttidakmunculhanyakarenaadanyabentukperintah (amal) saja, melainkanjugaadanyaisyarat-isyarat (qarinah) lain yang menunjukkanbahwaperkarainimenuntutsuatuperbuatandengantuntutan yang pasti. Qarinah yang dimaksudmisalnyanash-nash lain seperti : Dan jikakamutidakpergiberperang, maka Allah akanmengadzabkamudenganadzab yang pedih (QS At Taubah: 39)

6. Demikian pula mengenaiharamnyazina, Allah SWT berfirman: Janganlahkamumendekatizina….(QS Al Isra’: 32) Isyarat-isyarat (qarinah) lain yang menunjukkanbahwaperkarainimenuntutsuatuperbuatandengantuntutan yang pastiyaitu: …Sesungguhnya (zina) ituadalahsuatuperbuatan yang kejidansuatujalan yang buruk (QS Al Isra’ : 32)

7. Jadiuntukmengetahuijenishukumdarisuatunashharusbersandarpadapemahamannashtersebutsecaratasyri’ dankaitanyadenganqorinah yang memberikanpetunjukterhadapmaknanashtersebut

8. Menurutpemahamanterhadapsemuanashdanhukum-hukum, makajenishukumsyar’iituada lima : Fardlu yang bermaknawajib Haram yang bermaknaterlarang Mandub (sunnah) Makruh Mubah

9. Fardlu (shalat 5 waktu) Sunnah (shalat sunat)

10. Haram (minuman keras) Makruh (merokok) Mubah (tidur)

11. TuntutandalamKhitab Dalamkhitabkadangmenuntutuntukmelakukanataumeninggalkansuatuperbuatanataumemberipilihanuntukmeninggalkanataumelakukansuatuperbuatan. Jikatuntutanitubersifatuntuk melakukan suatu perbuatan yang bersifat jaazim/pasti), makaakanmenjadifardlu, danjikatuntutaninibersifattidakjaazimmakaakanmenjadihukumsunnah. Sedangkanbilatuntutantersebutuntukmeninggalkansuatuperbuatan (larangan), bersifatjaazimmakahukumnyaakanmenjadiharam, tetapibilabersifatjaazimmakaakanmenjadihukummakruh Adapuntuntutan yang memberikanalternatifmakahukumnyaakanmenjadimubah

12. Kesimpulan Upaya penelaahan terhadap nash atau dalil-dalil syar’i untuk menetapkan suatu status hukum bagi perbuatan manusia atau suatu benda, memerlukan kecermatan dan kemampuan tertentu

13. 7/26/2010 13 Suwartono SIPhttp://MabdaIslam.com NEXT : Sumber-Sumber Syariat Islam (1)