2. • Sebagai agama terakhir yang sempurna, Islam
memiliki karakteristik (baca; khasa’ish) yang
membedakannya dengan agama-agama yang
terdahulu. Di antara karakteristik Islam adalah:
3. • Pertama: Rabbaniyah () الربانية
• Karakter pertama dinul Islam, adalah bahwa Islam merupakan agama yang bersifat
rabbaniyah, yaitu bahwa sumber ajaran Islam, pembuat syariat dalam hukum
(baca; perundang-undangan) dan manhajnya adalah Allah SWT, yang diwahyukan
kepada Rasulullah SAW, baik melalui Al-Qur’an maupun sunnah. Allah SWT
berfirman QS. 32: 1-3:
الم * تَنْزِيلُ الْكِتَابِ لاَ رَيْبَ فِيهِ مِنْ رَبِِّ الْعَالَمِينَ * أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ بَلْ هُوَ الْحَقُّ مِنْ رَبِِّكَ لِتنُْذِرَ قَوْ مًا مَا أَتَاهُمْ •
مِنْ نَذِيرٍ مِنْ قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ *
• “Alif Laam Miim. Turunnya Al Qur’an yang tidak ada keraguan padanya, (adalah)
dari Tuhan semesta alam. Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan: “Dia
Muhammad mengada-adakannya”. Sebenarnya Al Qur’an itu adalah kebenaran
(yang datang) dari Tuhanmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang
belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu;
mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk.”
• Dengan karakteristik ini, Islam sangat berbeda dengan agama manapun yang ada
di dunia pada saat ini. Karena semua agama selain Islam, adalah buatan manusia,
atau paling tidak terdapat campur tangan manusia dalam pensyariatannya.
4. • Kedua: Syumuliyah / universal () الشمولية
• Artinya bahwa karakteristik Islam adalah bahwa Islam merupakan agama
yang universal yang mencakup segala aspek kehidupan manusia.
Menyentuh segenap dimensi, seperti politik, ekonomi, pendidikan,
kebudayaan dsb. Mengatur manusia dari semenjak bangun tidur hingga
tidur kembali. Merambah pada pensyariatan dari semenjak manusia
dilahirkan dari perut ibu, hingga ia kembali ke perut bumi, dan demikian
seterusnya. Perhatikan firman Allah QS. 2: 208.
• Imam Syahid Hasan Al-Banna mengemukakan: “Islam adalah sistem yang
syamil ‘menyeluruh’ mencakup semua aspek kehidupan. Ia adalah negara
dan tanah air, pemerintah dan umat, moral dan kekuatan, kasih sayang
dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu pengetahuan dan
hukum, materi dan kekayaan alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan
dakwah, pasukan dan pemikiran. Sebagaimana juga ia adalah aqidah yang
murni dan ibadah yang benar, tidak kurang tidak lebih.”
5. • Ketiga: Tawazun/ Seimbang () التوازن
• Karakter ketiga agama Islam adalah bahwa Islam merupakan agama
yang tawazun (seimbang). Artinya Islam memperhatikan aspek
keseimbangan dalam segala hal; antara dunia dan akhirat, antara
fisik manusia dengan akal dan hatinya serta antara spiritual dengan
material, demikian seterusnya. Pada intinya dengan tawazun ini
Islam menginginkan tidak adanya ‘ketertindasan’ satu aspek
lantaran ingin memenuhi atau memuaskan aspek lainnya,
sebagaimana yang terdapat dalam agama lain. Seperti tidak
menikah karena menjadi pemuka agamanya, atau meninggalkan
dunia karena ingin mendapatkan akhirat. Konsep Islam adalah
bahwa seorang muslim yang baik adalah seorang muslim yang
mampu menunaikan seluruh haknya secara maksimal dan merata.
Hak terhadap Allah, terhadap dirinya sendiri, terhadap istri dan
anaknya, terhadap tetangganya dan demikian seterusnya.
6. • Keempat: Insaniyah () الإنسانية
• Karakter yang keempat adalah bahwa Islam merupakan agama yang
bersifat insaniyah. Artinya bahwa Islam memang Allah jadikan
pedoman hidup bagi manusia yang sesuai dengan sifat dan unsur
kemanusiaan. Islam bukan agama yang disyariatkan untuk malaikat
atau jin, sehingga manusia tidak kuasa atau tidak mampu untuk
melaksanakannya. Oleh karenanya, Islam sangat menjaga aspek-aspek
‘kefitrahan manusia’, dengan berbagai kelebihan dan
kekurangan yang terdapat dalam diri manusia itu sendiri. Sehingga
dari sini, Islam tidak hanya agama yang seolah dikhususkan untuk
para tokoh agamanya saja (baca: ulama). Namun dalam Islam
semua pemeluknya dapat melaksanakan Islam secara maksimal dan
sempurna. Bahkan bisa jadi, orang awam akan lebih tinggi
derajatnya di hadapan Allah dari pada seorang ahli agama. Karena
dalam Islam yang menjadi standar adalah ketakwaannya kepada
Allah.
7. • Kelima: Al-Adalah / Keadilan () العدالة
• Karakteristik Islam berikutnya, bahwa Islam merupakan agama
keadilan, yang memiliki konsep keadilan merata bagi seluruh umat
manusia, termasuk bagi orang yang non muslim, bagi hewan,
tumbuhan atau makhluk Allah yang lainnya. Keadilan merupakan
inti dari ajaran Islam, apalagi jika itu menyangkut orang lain. Allah
berfirman: (QS. 5: 8)
اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَََّّ إِنَّ اللَََّّ خَ بِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ •
• “Berbuat adillah kalian, karena keadilan itu dapat lebih
mendekatkan kalian pada ketaqwaan. Dan bertakwalah kalian
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui terhadap apa
yang kalian kerjakan.”
• Inilah beberapa karakteristik terpenting dari agama Islam. Di luar
kelima karakteristik ini, sesungguhnya masih banyak karakteristik
Islam lainnya. Kelima hal di atas hanyalah sebagai contoh saja.
8. • Penutup
• Inilah sekelumit informasi mengenai Al-Islam, yang tidak lain dan tidak
bukan adalah agama yang benar-benar bersumber dari Allah SWT, yang
tiada keraguan sedikit pun mengenai kebenarannya. Islam merupakan
agama sempurna yang menyempurnakan agama-agama terdahulu yang
sudah banyak dikotori oleh campur tangan pemeluknya sendiri.
• Tiada jalan bagi kita semua melainkan hanya menjadikan Islam sebagai
pegangan hidup dalam segala hal, dalam beribadah, bermuamalah,
berpolitik, berekonomi, berpendidikan, bersosial dan lain sebagainya.
Kebahagiaan merupakan hal yang insya Allah akan dipetik, oleh mereka-mereka
yang memiliki komitmen untuk melaksanakan Islam secara kaffah,
sebagaimana para pendahulu-pendahulu kita. Semoga Allah menjadikan
kita sebagai hamba-hamba-Nya yang baik. Aamiin.
• Wallahu A’lam Bishawab.