3. Bali berasal dari kata “Bal” dalam bahasa Sansekerta berarti
"Kekuatan", dan "Bali" berarti "Pengorbanan" yang berarti
supaya kita tidak melupakan kekuatan kita. Supaya kita selalu
siap untuk berkorban. Bali mempunyai 2 pahlawan nasional
yang sangat berperan dalam mempertahankan daerahnya
yaitu I Gusti Ngurah Rai dan I Gusti Ketut Jelantik.
Pulau Bali adalah sebuah pulau kecil yang beribu kota daerah
Denpasar. Tempat-tempat pentingnya adalah Ubud sebagai
pusat seni yang terletak di Kabupaten Gianyar, sedangkan
Kuta, Sanur, Seminyak, dan Nusa Dua adalah beberapa
tempat yang menjadi tempat tujuan pariwisata. Suku bangsa
Bali dibagi menjadi 2 yaitu: Bali Aga (penduduk asli Bali biasa
tinggal di daerah Trunyan), dan Bali Mojopahit (Bali Hindu /
keturunan Bali Mojopahit).
BAHASA
Bali sebagian besar menggunakan bahasa Bali dan bahasa
Indonesia, sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual
atau bahkan trilingual. Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga
dan bahasa asing utama bagi masyarakat Bali yang
dipengaruhi oleh kebutuhan industri pariwisata. Bahasa Bali di
bagi menjadi 2 yaitu, bahasa Aga yaitu bahasa Bali yang
pengucapannya lebih kasar, dan bahasa Bali Mojopahit.yaitu
bahasa yang pengucapannya lebih halus.
4. Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil
geografi sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km
dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali terletak di
8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Bujur Timur
yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian
Indonesia yang lain.
Ibu kota Bali adalah Denpasar. Tempat-
Luas wilayah Provinsi Bali adalah
tempat penting lainnya adalah Ubud sebagai
5.636,66 km2 atau 0,29% luas
pusat seni terletak di Kabupaten
wilayah Republik Indonesia.
Gianyar, sedangkan
Secara administratif Provinsi Bali
Kuta, Sanur, Seminyak, Jimbaran dan Nusa
terbagi atas 9
Dua adalah beberapa tempat yang menjadi
kabupaten/kota, 55 kecamatan
tujuan pariwisata, baik wisata pantai
dan 701 desa/kelurahan.
maupun tempat peristirahatan.
Masyarakat Bali Aga umumnya mendiami daerah-
daerah pegunungan dan kurang mendapat pengaruh
dari kebudayaan Jawa Hindu. Sedangkan Bali
Majapahit umumnya mendiami daerah-daerah
dataran dan merupakan bagian yang paling besar dari
penduduk pulau Bali serta mendapat pengaruh besar
dari kebudayaan Jawa Hindu(Majapahit).
5. History of Bali
Penghuni pertama pulau Bali diperkirakan datang pada 3000-2500 SM yang
bermigrasi dari Asia. Peninggalan peralatan batu dari masa tersebut
ditemukan di desa Cekik yang terletak di bagian barat pulau. Zaman
prasejarah kemudian berakhir dengan datangnya ajaran Hindu dan tulisan
Bahasa Sanskerta dari India pada 100 SM.
Kebudayaan Bali kemudian mendapat pengaruh kuat kebudayaan India yang
prosesnya semakin cepat setelah abad ke-1 Masehi. Nama Balidwipa (pulau
Bali) mulai ditemukan di berbagai prasasti, di antaranya Prasasti Blanjong
yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa pada 913 M dan menyebutkan
kata Walidwipa. Diperkirakan sekitar masa inilah sistem irigasi subak untuk
penanaman padi mulai dikembangkan. Beberapa tradisi keagamaan dan
budaya juga mulai berkembang pada masa itu. Kerajaan Majapahit (1293–
1500 AD) yang beragama Hindu dan berpusat di pulau Jawa, pernah
mendirikan kerajaan bawahan di Bali sekitar tahun 1343 M. Saat itu hampir
seluruh nusantara beragama Hindu, namun seiring datangnya Islam
berdirilah kerajaan-kerajaan Islam di nusantara yang antara lain
menyebabkan keruntuhan Majapahit. Banyak bangsawan, pendeta, artis
dan masyarakat Hindu lainnya yang ketika itu menyingkir dari Pulau Jawa ke
Bali.
6. Orang Eropa yang pertama kali menemukan Bali ialah Cornelis de Houtman dari Belanda pada
1597, meskipun sebuah kapal Portugis sebelumnya pernah terdampar dekat tanjung Bukit, Jimbaran, pada
1585. Belanda lewat VOC pun mulai melaksanakan penjajahannya di tanah Bali, akan tetapi terus mendapat
perlawanan sehingga sampai akhir kekuasaannya posisi mereka di Bali tidaklah sekokoh posisi mereka di
Jawa atau Maluku. Bermula dari wilayah utara Bali, semenjak 1840-an kehadiran Belanda telah menjadi
permanen yang awalnya dilakukan dengan mengadu-domba berbagai penguasa Bali yang saling tidak
mempercayai satu sama lain. Belanda melakukan serangan besar lewat laut dan darat terhadap daerah
Sanur dan disusul dengan daerah Denpasar. Pihak Bali yang kalah dalam jumlah maupun persenjataan tidak
ingin mengalami malu karena menyerah, sehingga menyebabkan terjadinya perang sampai mati atau
puputan yang melibatkan seluruh rakyat baik pria maupun wanita termasuk rajanya. Diperkirakan sebanyak
4.000 orang tewas dalam peristiwa tersebut, meskipun Belanda telah memerintahkan mereka untuk
menyerah. Selanjutnya, para gubernur Belanda yang memerintah hanya sedikit saja memberikan
pengaruhnya di pulau ini, sehingga pengendalian lokal terhadap agama dan budaya umumnya tidak
berubah.
Jepang menduduki Bali selama Perang Dunia II dan saat itu seorang perwira militer bernama I Gusti Ngurah
Rai membentuk pasukan Bali 'pejuang kemerdekaan'. Menyusul menyerahnya Jepang di Pasifik pada bulan
Agustus 1945, Belanda segera kembali ke Indonesia (termasuk Bali) untuk menegakkan kembali
pemerintahan kolonialnya layaknya keadaan sebelum perang. Hal ini ditentang oleh pasukan perlawanan
Bali yang saat itu menggunakan senjata Jepang.
7. transportasi
• Bali tidak memiliki jaringan rel kereta api namun jaringan jalan yang sangat baik
tersedia khususnya ke daerah-daerah tujuan wisatawan. Sebagian besar penduduk
memiliki kendaraan pribadi dan memilih menggunakannya karena moda transportasi
umum tidak tersedia dengan baik, kecuali taksi.
• Jenis kendaraan umum di Bali antara lain:
• Dokar, kendaraan dengan menggunakan kuda sebagai penarik
• Ojek, taksi sepeda motor
• Bemo, melayani dalam dan antarkota
• Taksi
• Komotra, bus yang melayani perjalanan ke kawasan pantai Kuta dan sekitarnya
• Bus, melayani hubungan antarkota, pedesaan, dan antarprovinsi.
• Bali terhubung dengan Pulau Jawa dengan layanan kapal feri yang menghubungkan
Pelabuhan Gilimanuk dengan Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi yang
lama tempuhnya sekitar 30 hingga 45 menit. Penyeberangan ke Pulau Lombok
melalui Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar yang memakan waktu
sekitar empat jam.
• Transportasi udara dilayani oleh Bandara Internasional Ngurah Rai dengan destinasi
ke sejumlah kota besar di Indonesia, Australia, Singapura, Malaysia, Thailand serta
Jepang. Landas pacu dan pesawat terbang yang datang dan pergi bisa terlihat
dengan jelas dari pantai.
8. Seni Musik Bali
• Musik tradisional Bali memiliki kesamaan dengan musik tradisional di banyak daerah lainnya di
Indonesia, misalnya dalam penggunaan gamelan dan berbagai alat musik tabuh lainnya. Meskipun
demikian, terdapat kekhasan dalam teknik memainkan dan gubahannya, misalnya dalam bentuk
kecak, yaitu sebentuk nyanyian yang konon menirukan suara kera. Demikian pula beragam gamelan
yang dimainkan pun memiliki keunikan, misalnya gamelan jegog, gamelan gong gede, gamelan
gambang, gamelan selunding dan gamelan Semar Pegulingan. Ada pula musik Angklung dimainkan
untuk upacara ngaben serta musik Bebonangan dimainkan dalam berbagai upacara lainnya.
• Terdapat bentuk modern dari musik tradisional Bali, misalnya Gamelan Gong Kebyar yang
merupakan musik tarian yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda serta Joged Bumbung
yang mulai populer di Bali sejak era tahun 1950-an. Umumnya musik Bali merupakan kombinasi
dari berbagai alat musik perkusi metal (metalofon), gong dan perkusi kayu (xilofon). Karena
hubungan sosial, politik dan budaya, musik tradisional Bali atau permainan gamelan gaya Bali
memberikan pengaruh atau saling memengaruhi daerah budaya di sekitarnya, misalnya pada musik
tradisional masyarakat Banyuwangi serta musik tradisional masyarakat Lombok.
• Gamelan
• Jegog
• Genggong
• dst
9. Seni tari
• Seni tari Bali pada umumnya dapat dikatagorikan menjadi tiga
kelompok, yaitu wali atau seni tari pertunjukan sakral, bebali
atau seni tari pertunjukan untuk upacara dan juga untuk
pengunjung dan balih-balihan atau seni tari untuk hiburan
pengunjung
• Tari-tarian masyarakat Bali ada yang bersifat tradisional ada
yang bersifat modern. Tarian tradisional misalnya tari
Sanghyang, Baris, barong, Kecak, Rejang, dan Gambuh.
Sedangkan tari modern contohnya Kebyar
Tarunajaya, Kebyar
Duduk, Margapati, Tambulilingan, Tenun, Nelayan, Legong, d
an tari Janger
• Salah satu tarian yang sangat populer bagi para wisatawan
ialah Tari Kecak. Sekitar tahun 1930-an, Wayan Limbak
bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies
menciptakan tari ini berdasarkan tradisi Sanghyang dan
10. Pakaian daerah Bali sesungguhnya sangat
bervariasi, meskipun secara selintas kelihatannya
sama. Masing-masing daerah di Bali mempunyai ciri
khas simbolik dan ornamen, berdasarkan
kegiatan/upacara, jenis kelamin dan umur
penggunanya. Status sosial dan ekonomi seseorang
dapat diketahui berdasarkan corak busana dan
ornamen perhiasan yang dipakainya.
11. Pria.
• Busana tradisional pria umumnya terdiri dari:
• Udeng (ikat kepala)
• Kain kampuh
• Umpal (selendang pengikat)
• Kain wastra (kemben)
• Sabuk
• Keris
• Beragam ornamen perhiasan
• Sering pula dikenakan baju kemeja, jas dan alas kaki sebagai
pelengkap.
12. Wanita
• Busana tradisional wanita umumnya terdiri dari:
• Gelung (sanggul)
• Sesenteng (kemben songket)
• Kain wastra
• Sabuk prada (stagen), membelit pinggul dan dada
• Selendang songket bahu ke bawah
• Kain tapih atau sinjang, di sebelah dalam
• Beragam ornamen perhiasan
• Sering pula dikenakan kebaya, kain penutup dada, dan alas kaki
sebagai pelengkap.
13. Sistem kekerabatan
• Sistem garis keturunan dan hubungan kekerabatan orang Bali
berpegang kepada prinsip patrilineal (purusa) yang amat dipengaruhi
oleh sistem keluarga luar patrilineal yang mereka sebut dadia dan sistem
pelapisan sosial yang disebut wangsa (kasta). Sehingga mereka terikat
ke dalam perkawinan yang bersifat endogami dadaia dan atau
endogami wangsa. Orang-orang yang masih satu kelas (tunggal
kawitan, tunggal dadia dan tunggal sanggah) sama-sama tinggi
tingkatannya. Dalam perkawinan endogami klen dan kasta ini yang
paling ideal adalah antara pasangan dari anak dua orang laki-laki
bersaudara.
• Masyarakat Bali Hindu memang terbagi ke dalam pelapisan sosial yang
dipengaruhi oleh sistem nilai yang tiga, yaitu utama, madya dan nista.
Kasta utama atau tertinggi adalah golongan Brahmana, kasta Madya
adalah golongan Ksatrya dan kasta nista adalah golongan Waisya.
Selain itu masih ada golongan yang dianggap paling rendah atau tidak
berkasta yaitu golongan Sudra, sering juga mereka disebut jaba wangsa
(tidak berkasta). Dari kekuatan sosial kekerabatannya dapat pula
dibedakan atas klen pande, pasek, buganggadan sebagainya.
14. KASTA
Kehidupan sosial budaya masyarakat Bali sehari-hari hampir semuanya dipengaruhi oleh
keyakinan mereka kepada agama Hindu Darma yang mereka anut sejak beberapa abad yang lalu. Oleh
karena itu studi tentang masyarakat dan kebudayaan Bali tidak bisa dilepaskan dari pengaruh sistem
religi Hindu. Agama Hindu Darma atau Hindu Jawa yang mereka anut mempercayai Tuhan Yang
Maha Esa dalam konsep Tri Murti, yaitu Tuhan yang mempunyai tiga wujud: Brahma (Pencipta), Wisnu
(Pelindung) dan Syiwa (Pelebur Segala yang Ada). Selain itu ada pula beberapa tokoh Dewa yang lebih
rendah. Semuanya perlu di hormati dengan mengadakan upacara dan sesajian. Mereka juga
mengangap penting konsepsi tentang Roh abadi yang disebut Athman, adanya buah setiap perbuatan
(Karmapal), kelahiran kembali sang jiwa (purnabawa) dan kebebasan jiwa dari kelahiran kembali (moksa).
Dalam menyelenggarakan pemakaman anggota keluarga orang Bali selalu melaksanakan tiga tahapan
upacara kematian. Pertama, upacara pembakaran mayat (ngaben), kedua, upacara penyucian (nyekah)
dan ketiga, upacara ngelinggihang. Ajaran-ajaran di agama Hindu Darma itu termaktub dalam kitab suci
yang disebut Weda.
15. Tradisi masyarakat Bali
• Ngaben adalah salah satu upacara keagamaan penting dan akbar di Bali. Perhelatan suci ini
menyedot ribuan orang, mereka ingin menyaksikan upacara yang jarang terjadi. Apalagi
yang di Ngaben adalah seorang pemimpin Ubud yang sangat dihormati.
• Sulit memisahkan Bali dari ritual keagamaan. Ritus ini bagi masyarakat Bali sama pentingnya
dalam menjalankan kehidupan mereka sehari – hari.
• Jadi tidak usah heran dengan pemandangan seperti ini. Ritual keagamaan yang sederhana
sudah menjadi pemandangan biasa, bagi siapa saja sejak pagi hingga malam hari.
• Sesajian bagi sang dewata ini merupakan ungkapan terima kasih atas berkah Sang Dewata
yang barangkali menjadikan pulau ini tetap indah dan eksotis. Daun kelapa muda (janur)
menjadi pemandangan yang Anda temui disetiap tempat bila Anda mengunjugi Bali.
• Di Bali setiap fase kehidupan harus dijalani dengan upacara. Sekecil apapun itu, tentu ini
menghabiskan biaya yang tak tidak sedikit dan salah satu upacara itu adalah Ngaben.
• Ngaben adalah upacara sakral dan besar yang ditunggu banyak orang. Disinilah fase dimana
jasad manusia kembali ke langit. Upacara ini menelan biaya yang tidak sedikit dan harus
dilakukan pihak keluarga. Ini sebagai bentuk Dharma (bakti) kepada anggota keluarga yang
telah meninggal dunia.
• Ngaben yang sederhana persiapan saja sudah memakan waktu berhari – hari. Mulai dari
pembuatan bade yang tingginya disesuaikan dengan kemampuan dan derajat orang yang di
abadi.
16. Perkawinan
Penarikan garis keturunan dalam masyarakat Bali adalah
mengarah pada patrilineal. System kasta sangat
mempengaruhi proses berlangsungnya suatu
perkawinan, karena seorang wanita yang kastanya lebih
tinggi kawin dengan pria yang kastanya lebih rendah tidak
dibenarkan karena terjadi suatu penyimpangan, yaitu akan
membuat malu keluarga dan menjatuhkan gengsi seluruh
kasta dari anak wanita.
Di beberapa daerah Bali ( tidak semua daerah ), berlaku
pula adat penyerahan mas kawin ( petuku luh), tetapi
sekarang ini terutama diantara keluarga orang-orang
terpelajar, sudah menghilang.
17.
18. Jika ingin tau lebih dalam tentang Bali..
• http://kharismamdanai1.blogspot.com/2010/11/sejarah-bali.html
• http://the-indonesian-cultures.blogspot.com/2010/09/tari-
kecak.html