Dokumen tersebut membahas upaya penanggulangan perubahan iklim di Kota Bandarlampung melalui pembuatan lubang resapan biopori. Biopori bermanfaat untuk mencegah banjir, menjamin pasokan air tanah, mencegah erosi, dan dapat dijadikan tempat kompos. Pembuatan biopori dilakukan di Kelurahan Langkapura melalui sosialisasi, pelatihan, dan pembuatan 20.000 lubang pada September 2012 untuk mengurangi dampak perubahan
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan iklim yang sudah mulai dirasakan oleh masyarakat di dunia menjadi
permasalahan yang harus dihadapi secara bersama-sama dengan mengembangkan
prinsip-prinsip kehidupan yang berwawasan lingkungan (berkelanjutan). Pembangunan
yang berwawasan lingkungan menjadi sebuah kebijakan yang disepakati oleh dunia
dalam menjamin terjadinya keseimbangan lingkungan. perubahan iklim telah berdampak
terhadap terjadinya kenaikan suhu permukaan bumi dan laut, kenaikan permukaan air
laut, terjadinya perubahan iklim dan iklim ekstrim juga berdampak terhadap pola
produksi pertanian dan pola kehidupan manusia.
Terkait terjadinya perubahan iklim akhir-akhir ini, perlu kiranya diberikan
pendidikan perubahan iklim yang dituangkan dalam kurikulum bagi masyarakat di
Bandarlampung. Tujuannya, agar masyarakat memiliki kesadaran dalam menjaga
lingkungan hidup.
Demikian ditegaskan Koordinator Tim Ahli Program Peningkatan Kapasitas Guru
terhadap Perubahan Iklim di Kota Bandarlampung Admi Syarif yang juga ketua
Lembaga Penelitian (LP) Unila.
- Cdari 1860
hingga 2005. Diperkirakan, kenaikan suhu tersebut terus meningkat dari 1,1˚C hingga
6,4˚C dari tahun 1999 - 2010. Apabila tidak ada upaya yang dilakukan manusia, saat ini
akan meningkat lagi.
2. 2
Sumber utama penyebab perubahan iklim adalah perilaku manusia. Seperti emisi
gas rumah kaca yang meningkatkan suhu permukaan bumi, yang telah menyumbang 24
persen peningkatan emisi CO2, deforestasi 18%, transportasi 14%, pertanian 14 %,
industri 14%, bangunan 8%, limbah 3%, dan lain-lain 5 %.
Bandar Lampung menjadi salah satu Kota yang telah mengembangkan program
Adaptasi Perubahan Iklim yang di dukung oleh Mercy Corps dan The Rockefeller
Foundation yang mencoba mengidentifikasi isu-isu perubahan iklim yang terjadi di Kota
Bandar Lampung. Program yang diusung ini telah pula melahirkan Tim Koordinasi
Ketahan Kota Bandar Lampung (Tim Kota) melalui pengembangan jaringan ACCCRN
(Asian Cities Climate Change Resilience Network) dimana untuk Indonesia Kota bandar
Lampung bersama Kota Semarang menjadi Kota pertama yang menjadi anggota jaringan
ini.
ACCCRN merupakan jaringan kota-kota di Asia yang bekerjasama mengatasi
perubahan iklim. Bandar Lampung merupakan salah satu dari 10 kota didelapan Negara
yang terlibat dalam program tersebut. Di Bandar Lampung dan di kota semarang.
Peraih penghargaan dari kementrian Riset dan Teknologi Di tahun 2010
mengemukakan dukungan Unila terhadap Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam
membangun ketahanan kota terhadap perubahan iklim sudah berlangsung sejaktahun
2009. Menurut Admi Syarif,Ketua Lembaga Penelitian Unila , sebelumnya di unila telah
di lakukan beberapa program, diantaranya mengevaluasi kajian kerentanan dan dan
strategi ketahanan kota terhadap perubahan iklim pada tahun 2009, menyusun studi
sektor persampahan dan bioporipada tahun 2010, serta menyusun masterplan
pengelolaan sampah padat pada tahun 2011.
Pendapat lain Admi Syarif yaitu persoalan perubahan iklim masalah masyarakat dunia
juga dihadapi warga kota Bandar Lampung , yang rentan bahaya angin puti beliung,
3. 3
banjir, kekeringan , kelangkaan air bersih, serta wabah penyakitdemam berdarah yang
secara langsung maupun tidak langsungmerupakan dampak perubahan iklim.
Permasalahan kota Bandar Lampung dalam konteks perubahan iklim setidaknya telah
dialami oleh masyarakat dengan mengalami peningkatan suhu udara dan laut, terjadinya
ROB dan mulai mengalami kekeringan air tanah. upaya untuk menjawab permasalahan
tersebut melalui Tim Kota telah dilakukan pengembangan program "Konservasi Air
Bawah Tanah Melalui Penerapan Teknologi Lubang Resapan Biopori (LRB) Bagi
Adaptasi Perubahan Iklim"
Program ini merupakan satu inisiatif untuk menjawab ancaman kekeringan dengan
mengurangnya cadangan air tanah dan mengurangi genangan dan potensi banjir.
Program ini dimaksudkan menjadi satu upaya bersama masayrakat kota Bandar
Lampung dalam beradaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan sebagai dampak
dari perubahan iklim (Pemanasan Global).
Program ini telah dimulai dengan tahapan
1. Februari 2012 dengan diawali kegiatan Kajian Pendahuluan yang melakukan kajian
akademik terkait kriteria lokasi dan metode pembuatan lubang resapan biopori
2. September 2012 pembuatan lokasi percontohan Lubang Resapan biopori sebanyak
20.000 buah
3. Agustus 2013 implementasi pembuatan Luabng Resapan Biopori secara luas sejumlah
80.000 buah
Program Pembuatan Lubang resapan Biopori ini diharapkan dapan menjadi salah satu
solusi yang didukung oleh masyarakat dan pemerintah daerah Kota Bandar Lampung
5. 5
BAB II
ISI
A. Pengertian Biopori
Biopori berasal dari kata Bio (artinya makhluk hidup) dan Pori (artinya lubang),
jadi Biopori dapat diartikan sebagai lubang yang terbentuk akibat aktivitas makhluk
hidup (mikroba). Lubang Resapan Biopori (LRB) merupakan teknologi sederhana
yang dikembangkan oleh Institut Pertanian Bogor. Latar belakang penemuan
teknologi Lubang Resapan Biopori ini adalah sering terjadinya banjir di kota-kota
besar di Indonesia yang dikarenakan kurangnya daerah resapan air di daerah
tersebut. Teknologi Biopori berfungsi untuk meresapkan air ke dalam tanah sehingga
air tidak menggenang di permukaan tanah. Selain itu, lubang penampang Biopori juga
bisa digunakan untuk membuat kompos dengan cara memasukkan sampah organik ke
dalam lubang penampang Biopori.
B. Manfaat Biopori
1. Mencegah terjadinya banjir
2. Persediaan air tanah terjamin
3. Mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor
4. Lubang penampangnya dapat menjadi tempat pembuatan kompos
C. Cara Membuat Biopori
1. Siapkan alat dan bahan
o Bor
o Pipa berdiameter 10 cm
6. 6
o Sampah organik (daun, rumput, dll)
2. Carilah tempat yang sesuai untuk membuat Lubang Resapan Biopori (seperti: taman,
halaman, atau pekarangan rumah)
3. Mulailah membuat lubang vertikal berdiameter 10 - 25 cm dengan kedalaman 100 cm
menggunakan bor
4. etelah terbentuk lubang, masukkan pipa ke dalam lubang. Pemasangan pipa ini
bertujuan untuk mencegah terjadinya longsor di dalam lubang penampang resapan
biopori
5. Masukkan sampah organik ke dalam lubang penampang Biopori. Sampah organik
mengundang datangnya mikroba yang berujung pada terbentuknya Biopori. Sampah
organik juga bisa dipanen sebagai pupuk kompos setelah beberapa lama dipendam.
6. Tepi lubang dapat dipekuat dengan semen jika perlu.
D. Cara Kerja Lubang Resapan Biopori
Setelah kita membuat lubang penampang biopori. Mikroba yang berada di sekitar
lubang penapang biopori akan tertarik dengan aroma sampah yang ada di dalam lubang
penampang. Aktivitas mikroba tersebut mengakibatkan terbentuknya lubang-lubang
halus di sekitar lubang penampang. Lubang-lubang halus inilah yang disebut Biopori.
Ketika hujan, air akan memenuhi lubang penampang. Kemudian air akan menyebar ke
segala arah melalui lubang-lubang kecil. Dengan demikian air yang terserap lebih
banyak, dan resiko terjadinya banjir pun dapat diperkecil. Ketersediaan air tanah juga
terjamin.
7. 7
E. Pembuatan Biopori Di Bandar Lampung
Upaya penanggulangan perubahan iklim di kota Bandar lampung salah satunya adalah
membuat lubang resapan biopori, yang di lakukan di salah satu wilayah di kota
Bandar lampung tepat nya di Kecamatan Kemiling merupakan bagian dari Kota
Bandar lampung yang memiliki 7 Kelurahan. Melalui hasil kajian pendahuluan terkait
dengan implementasi pembuatan Lubang Resapan Biopori yang akan dilaksanakan
oleh Tim Koordinasi Ketahan Kota Bandar Lamp;ung melalui Mitra Bentala
Kelurahan Kemiling terpilih sebagai wilayah percontohan. Implemnetasi pembuatan
Lubang Resapan biopori ini akan dilaksankan di Kelurahan lampapura yang terdiri
dari 3 lingkungan. dengan jumlah KK 2.830 dan luas lahan 1.669.547 m2 wilayah ini
menjadi pihan mengingat menajdi salah satu daerah yang mengalami kekeringan
disamping pertimbangan kepadatan penduduk dan kemiskinan. di wilayah ini akan
dilakukan perencanaan bersama yang melibatkan tim Program dari Mitra Bentala dan
Aparat Kelurahan serta masyarakat setempat.
Beberapa kegiatan yang akan dilakukan adalah:
1. Sosialisasi Program di tingkat kecamatan dan Kelurahan
2. Pembahasan diskusi Kelompok
3. Pemilihan Kader Lokal
4. Pelatihan Kader
5. Study Banding
6. Pembuatan Lubang Resapan Biopori
7. Pendampingan
Program ini direncanakan akan dimulai pada awal bulan Agustus 2012 memasuki
proses pendekatan dan sosialisasi dan koordinasi, sedangkan pembuatan pembuatan
lubang resapan biopori sebanyak 20.000 direncanakan pada bulan September 2012
8. 8
dengan melibatkan partisipasi masyarakat dan parapihak. Pelaksanaan pembuatan
lubang resapan biopori ini juga akam melibatkan pelajar dari SDN 1 Langkapura
sebagai sekolah percontohan.
Sedangkan untuk anggaran dana dari pemerintah kota Bandar lampung telah
menyediakan anggaran sebesar Rp1 miliar guna mendukung upaya penanggulangan
perubahan iklim dengan membuat lubang resapan biopori (LRB).
Dengan dicanangkan penerapan lubang resapan biopori di Kelurahan Langkapura
ini, ia melanjutkan, minimal 20 ribu lubang resapan dapat dibuat sehingga bisa
menunjang pemulihan serta penampungan air di musim hujan mendatang.
9. 9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Upaya yang di lakukan dalam penanggulangan perubahan iklim di kota Bandar
lampung salah satunya adalah membuat lubang resapan biopori. Biopori dapat
diartikan sebagai lubang yang terbentuk akibat aktivitas makhluk hidup (mikroba).
Dimana manfaat biopori antara lain mencegah terjadinya banjir, persediaan air
tanah terjamin, mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor serta lubang
penampangnya dapat menjadi tempat pembuatan kompos. Upaya ini diharapkan
dapat mengurangi dampak perubahan iklim dimana sebagai salah satu cara
beradaptasi terhadap perubahan iklim.
Manfaat Biopori : Mencegah terjadinya banjir, Persediaan air tanah terjamin,
Mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor, Lubang penampangnya dapat
menjadi tempat pembuatan
B. Saran
Sebaiknya pemerintah dan masyarakat saling bekerjasama dalam mencegah bencana
yang dapat terjadi akibat perubahan iklim yang terjadi. Salah satu upaya yang
dilakukan yaitu dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga
lingkungan dan melindungi manusia dari dampak perubahan iklim salah satunya
dengan penggalangan pembuatan lubang resapan (biopori).