SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan iklim yang sudah mulai dirasakan oleh masyarakat di dunia menjadi
permasalahan yang harus dihadapi secara bersama-sama dengan mengembangkan
prinsip-prinsip kehidupan yang berwawasan lingkungan (berkelanjutan). Pembangunan
yang berwawasan lingkungan menjadi sebuah kebijakan yang disepakati oleh dunia
dalam menjamin terjadinya keseimbangan lingkungan. perubahan iklim telah berdampak
terhadap terjadinya kenaikan suhu permukaan bumi dan laut, kenaikan permukaan air
laut, terjadinya perubahan iklim dan iklim ekstrim juga berdampak terhadap pola
produksi pertanian dan pola kehidupan manusia.
Terkait terjadinya perubahan iklim akhir-akhir ini, perlu kiranya diberikan
pendidikan perubahan iklim yang dituangkan dalam kurikulum bagi masyarakat di
Bandarlampung. Tujuannya, agar masyarakat memiliki kesadaran dalam menjaga
lingkungan hidup.
Demikian ditegaskan Koordinator Tim Ahli Program Peningkatan Kapasitas Guru
terhadap Perubahan Iklim di Kota Bandarlampung Admi Syarif yang juga ketua
Lembaga Penelitian (LP) Unila.
- Cdari 1860
hingga 2005. Diperkirakan, kenaikan suhu tersebut terus meningkat dari 1,1˚C hingga
6,4˚C dari tahun 1999 - 2010. Apabila tidak ada upaya yang dilakukan manusia, saat ini
akan meningkat lagi.
2
Sumber utama penyebab perubahan iklim adalah perilaku manusia. Seperti emisi
gas rumah kaca yang meningkatkan suhu permukaan bumi, yang telah menyumbang 24
persen peningkatan emisi CO2, deforestasi 18%, transportasi 14%, pertanian 14 %,
industri 14%, bangunan 8%, limbah 3%, dan lain-lain 5 %.
Bandar Lampung menjadi salah satu Kota yang telah mengembangkan program
Adaptasi Perubahan Iklim yang di dukung oleh Mercy Corps dan The Rockefeller
Foundation yang mencoba mengidentifikasi isu-isu perubahan iklim yang terjadi di Kota
Bandar Lampung. Program yang diusung ini telah pula melahirkan Tim Koordinasi
Ketahan Kota Bandar Lampung (Tim Kota) melalui pengembangan jaringan ACCCRN
(Asian Cities Climate Change Resilience Network) dimana untuk Indonesia Kota bandar
Lampung bersama Kota Semarang menjadi Kota pertama yang menjadi anggota jaringan
ini.
ACCCRN merupakan jaringan kota-kota di Asia yang bekerjasama mengatasi
perubahan iklim. Bandar Lampung merupakan salah satu dari 10 kota didelapan Negara
yang terlibat dalam program tersebut. Di Bandar Lampung dan di kota semarang.
Peraih penghargaan dari kementrian Riset dan Teknologi Di tahun 2010
mengemukakan dukungan Unila terhadap Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam
membangun ketahanan kota terhadap perubahan iklim sudah berlangsung sejaktahun
2009. Menurut Admi Syarif,Ketua Lembaga Penelitian Unila , sebelumnya di unila telah
di lakukan beberapa program, diantaranya mengevaluasi kajian kerentanan dan dan
strategi ketahanan kota terhadap perubahan iklim pada tahun 2009, menyusun studi
sektor persampahan dan bioporipada tahun 2010, serta menyusun masterplan
pengelolaan sampah padat pada tahun 2011.
Pendapat lain Admi Syarif yaitu persoalan perubahan iklim masalah masyarakat dunia
juga dihadapi warga kota Bandar Lampung , yang rentan bahaya angin puti beliung,
3
banjir, kekeringan , kelangkaan air bersih, serta wabah penyakitdemam berdarah yang
secara langsung maupun tidak langsungmerupakan dampak perubahan iklim.
Permasalahan kota Bandar Lampung dalam konteks perubahan iklim setidaknya telah
dialami oleh masyarakat dengan mengalami peningkatan suhu udara dan laut, terjadinya
ROB dan mulai mengalami kekeringan air tanah. upaya untuk menjawab permasalahan
tersebut melalui Tim Kota telah dilakukan pengembangan program "Konservasi Air
Bawah Tanah Melalui Penerapan Teknologi Lubang Resapan Biopori (LRB) Bagi
Adaptasi Perubahan Iklim"
Program ini merupakan satu inisiatif untuk menjawab ancaman kekeringan dengan
mengurangnya cadangan air tanah dan mengurangi genangan dan potensi banjir.
Program ini dimaksudkan menjadi satu upaya bersama masayrakat kota Bandar
Lampung dalam beradaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan sebagai dampak
dari perubahan iklim (Pemanasan Global).
Program ini telah dimulai dengan tahapan
1. Februari 2012 dengan diawali kegiatan Kajian Pendahuluan yang melakukan kajian
akademik terkait kriteria lokasi dan metode pembuatan lubang resapan biopori
2. September 2012 pembuatan lokasi percontohan Lubang Resapan biopori sebanyak
20.000 buah
3. Agustus 2013 implementasi pembuatan Luabng Resapan Biopori secara luas sejumlah
80.000 buah
Program Pembuatan Lubang resapan Biopori ini diharapkan dapan menjadi salah satu
solusi yang didukung oleh masyarakat dan pemerintah daerah Kota Bandar Lampung
4
dalam pengembangannya kedepan menuju Kota bandar Lampung yang Berwawasan
Lingkungan (Green City)
5
BAB II
ISI
A. Pengertian Biopori
Biopori berasal dari kata Bio (artinya makhluk hidup) dan Pori (artinya lubang),
jadi Biopori dapat diartikan sebagai lubang yang terbentuk akibat aktivitas makhluk
hidup (mikroba). Lubang Resapan Biopori (LRB) merupakan teknologi sederhana
yang dikembangkan oleh Institut Pertanian Bogor. Latar belakang penemuan
teknologi Lubang Resapan Biopori ini adalah sering terjadinya banjir di kota-kota
besar di Indonesia yang dikarenakan kurangnya daerah resapan air di daerah
tersebut. Teknologi Biopori berfungsi untuk meresapkan air ke dalam tanah sehingga
air tidak menggenang di permukaan tanah. Selain itu, lubang penampang Biopori juga
bisa digunakan untuk membuat kompos dengan cara memasukkan sampah organik ke
dalam lubang penampang Biopori.
B. Manfaat Biopori
1. Mencegah terjadinya banjir
2. Persediaan air tanah terjamin
3. Mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor
4. Lubang penampangnya dapat menjadi tempat pembuatan kompos
C. Cara Membuat Biopori
1. Siapkan alat dan bahan
o Bor
o Pipa berdiameter 10 cm
6
o Sampah organik (daun, rumput, dll)
2. Carilah tempat yang sesuai untuk membuat Lubang Resapan Biopori (seperti: taman,
halaman, atau pekarangan rumah)
3. Mulailah membuat lubang vertikal berdiameter 10 - 25 cm dengan kedalaman 100 cm
menggunakan bor
4. etelah terbentuk lubang, masukkan pipa ke dalam lubang. Pemasangan pipa ini
bertujuan untuk mencegah terjadinya longsor di dalam lubang penampang resapan
biopori
5. Masukkan sampah organik ke dalam lubang penampang Biopori. Sampah organik
mengundang datangnya mikroba yang berujung pada terbentuknya Biopori. Sampah
organik juga bisa dipanen sebagai pupuk kompos setelah beberapa lama dipendam.
6. Tepi lubang dapat dipekuat dengan semen jika perlu.
D. Cara Kerja Lubang Resapan Biopori
Setelah kita membuat lubang penampang biopori. Mikroba yang berada di sekitar
lubang penapang biopori akan tertarik dengan aroma sampah yang ada di dalam lubang
penampang. Aktivitas mikroba tersebut mengakibatkan terbentuknya lubang-lubang
halus di sekitar lubang penampang. Lubang-lubang halus inilah yang disebut Biopori.
Ketika hujan, air akan memenuhi lubang penampang. Kemudian air akan menyebar ke
segala arah melalui lubang-lubang kecil. Dengan demikian air yang terserap lebih
banyak, dan resiko terjadinya banjir pun dapat diperkecil. Ketersediaan air tanah juga
terjamin.
7
E. Pembuatan Biopori Di Bandar Lampung
Upaya penanggulangan perubahan iklim di kota Bandar lampung salah satunya adalah
membuat lubang resapan biopori, yang di lakukan di salah satu wilayah di kota
Bandar lampung tepat nya di Kecamatan Kemiling merupakan bagian dari Kota
Bandar lampung yang memiliki 7 Kelurahan. Melalui hasil kajian pendahuluan terkait
dengan implementasi pembuatan Lubang Resapan Biopori yang akan dilaksanakan
oleh Tim Koordinasi Ketahan Kota Bandar Lamp;ung melalui Mitra Bentala
Kelurahan Kemiling terpilih sebagai wilayah percontohan. Implemnetasi pembuatan
Lubang Resapan biopori ini akan dilaksankan di Kelurahan lampapura yang terdiri
dari 3 lingkungan. dengan jumlah KK 2.830 dan luas lahan 1.669.547 m2 wilayah ini
menjadi pihan mengingat menajdi salah satu daerah yang mengalami kekeringan
disamping pertimbangan kepadatan penduduk dan kemiskinan. di wilayah ini akan
dilakukan perencanaan bersama yang melibatkan tim Program dari Mitra Bentala dan
Aparat Kelurahan serta masyarakat setempat.
Beberapa kegiatan yang akan dilakukan adalah:
1. Sosialisasi Program di tingkat kecamatan dan Kelurahan
2. Pembahasan diskusi Kelompok
3. Pemilihan Kader Lokal
4. Pelatihan Kader
5. Study Banding
6. Pembuatan Lubang Resapan Biopori
7. Pendampingan
Program ini direncanakan akan dimulai pada awal bulan Agustus 2012 memasuki
proses pendekatan dan sosialisasi dan koordinasi, sedangkan pembuatan pembuatan
lubang resapan biopori sebanyak 20.000 direncanakan pada bulan September 2012
8
dengan melibatkan partisipasi masyarakat dan parapihak. Pelaksanaan pembuatan
lubang resapan biopori ini juga akam melibatkan pelajar dari SDN 1 Langkapura
sebagai sekolah percontohan.
Sedangkan untuk anggaran dana dari pemerintah kota Bandar lampung telah
menyediakan anggaran sebesar Rp1 miliar guna mendukung upaya penanggulangan
perubahan iklim dengan membuat lubang resapan biopori (LRB).
Dengan dicanangkan penerapan lubang resapan biopori di Kelurahan Langkapura
ini, ia melanjutkan, minimal 20 ribu lubang resapan dapat dibuat sehingga bisa
menunjang pemulihan serta penampungan air di musim hujan mendatang.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Upaya yang di lakukan dalam penanggulangan perubahan iklim di kota Bandar
lampung salah satunya adalah membuat lubang resapan biopori. Biopori dapat
diartikan sebagai lubang yang terbentuk akibat aktivitas makhluk hidup (mikroba).
Dimana manfaat biopori antara lain mencegah terjadinya banjir, persediaan air
tanah terjamin, mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor serta lubang
penampangnya dapat menjadi tempat pembuatan kompos. Upaya ini diharapkan
dapat mengurangi dampak perubahan iklim dimana sebagai salah satu cara
beradaptasi terhadap perubahan iklim.
Manfaat Biopori : Mencegah terjadinya banjir, Persediaan air tanah terjamin,
Mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor, Lubang penampangnya dapat
menjadi tempat pembuatan
B. Saran
Sebaiknya pemerintah dan masyarakat saling bekerjasama dalam mencegah bencana
yang dapat terjadi akibat perubahan iklim yang terjadi. Salah satu upaya yang
dilakukan yaitu dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga
lingkungan dan melindungi manusia dari dampak perubahan iklim salah satunya
dengan penggalangan pembuatan lubang resapan (biopori).
10
DAFTAR PUSTAKA
____________.Unila Dukung Pemkot di ACCCRN:Lampung Post.27 Maret 2012
http//www.geoogle.com;Rumah Informasi Biopori.Bandar Lampung.19februari20013.
11
LAMPIRAN GAMBAR
LUBANG RESAPAN BIOPORI
Peta Kecamatan Kemiling
Peta Kelurahan Langkapura
12

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PETA DAN SEJARAH KARTOGRAFI.pptx
PETA DAN SEJARAH KARTOGRAFI.pptxPETA DAN SEJARAH KARTOGRAFI.pptx
PETA DAN SEJARAH KARTOGRAFI.pptxssuser0f8e94
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
 
Makalah global-warming
Makalah global-warmingMakalah global-warming
Makalah global-warmingDavid Rosidi
 
Analisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airAnalisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airinfosanitasi
 
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan SanitasiJoy Irman
 
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah BengkuluLaporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu'Oke Aflatun'
 
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan ArcgisLaporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan ArcgisLaras Kun Rahmanti Putri
 
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan RembesanMenentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan RembesanYahya M Aji
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...Nurul Afdal Haris
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaaninfosanitasi
 
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi,  evapotranspirasiEvaporasi, transpirasi,  evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasiJulia Maidar
 
PEMBANGUNAN WADUK JATI BARANG DI SEMARANG (di posting M.AFIF SALIM, ST ;TEKNI...
PEMBANGUNAN WADUK JATI BARANG DI SEMARANG (di posting M.AFIF SALIM, ST ;TEKNI...PEMBANGUNAN WADUK JATI BARANG DI SEMARANG (di posting M.AFIF SALIM, ST ;TEKNI...
PEMBANGUNAN WADUK JATI BARANG DI SEMARANG (di posting M.AFIF SALIM, ST ;TEKNI...afifsalim
 
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...Muhamad Imam Khairy
 

Was ist angesagt? (20)

PETA DAN SEJARAH KARTOGRAFI.pptx
PETA DAN SEJARAH KARTOGRAFI.pptxPETA DAN SEJARAH KARTOGRAFI.pptx
PETA DAN SEJARAH KARTOGRAFI.pptx
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
 
Makalah global-warming
Makalah global-warmingMakalah global-warming
Makalah global-warming
 
Analisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airAnalisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan air
 
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
 
Makala peta
Makala petaMakala peta
Makala peta
 
Ecodrain
EcodrainEcodrain
Ecodrain
 
Drainase
DrainaseDrainase
Drainase
 
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah BengkuluLaporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
 
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan ArcgisLaporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
 
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan RembesanMenentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
 
1.kuliah das
1.kuliah das 1.kuliah das
1.kuliah das
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
 
Laporan Pengindraan Jauh
Laporan Pengindraan JauhLaporan Pengindraan Jauh
Laporan Pengindraan Jauh
 
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi,  evapotranspirasiEvaporasi, transpirasi,  evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
 
PEMBANGUNAN WADUK JATI BARANG DI SEMARANG (di posting M.AFIF SALIM, ST ;TEKNI...
PEMBANGUNAN WADUK JATI BARANG DI SEMARANG (di posting M.AFIF SALIM, ST ;TEKNI...PEMBANGUNAN WADUK JATI BARANG DI SEMARANG (di posting M.AFIF SALIM, ST ;TEKNI...
PEMBANGUNAN WADUK JATI BARANG DI SEMARANG (di posting M.AFIF SALIM, ST ;TEKNI...
 
Drainase
DrainaseDrainase
Drainase
 
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
 

Ähnlich wie Makalah biopori new

2 3 proklim-pengelolaan-sdh-berbasis-masyarakat
2 3 proklim-pengelolaan-sdh-berbasis-masyarakat2 3 proklim-pengelolaan-sdh-berbasis-masyarakat
2 3 proklim-pengelolaan-sdh-berbasis-masyarakatIndriati Dewi
 
Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2nurasiyahnabil
 
Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2nurasiyahnabil
 
Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2nurasiyahnabil
 
Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2nurasiyahnabil
 
Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2nurasiyahnabil
 
Geografi XI Sosial Environment
Geografi XI Sosial EnvironmentGeografi XI Sosial Environment
Geografi XI Sosial EnvironmentMTR
 
Contoh kir kali banger
Contoh kir kali bangerContoh kir kali banger
Contoh kir kali bangerHana Isnaini
 
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...AlyaAnggrainiEffendi
 
Pelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamPelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamYuhanna Maurits
 
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdfMODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdfREVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
S2 2015-360291-introduction
S2 2015-360291-introductionS2 2015-360291-introduction
S2 2015-360291-introductionswirawan
 
Program kerja go green school
Program kerja go green schoolProgram kerja go green school
Program kerja go green schoolhasan46
 
Program kerja go green school
Program kerja go green schoolProgram kerja go green school
Program kerja go green schoolTahrir Masror
 
Pembuangan sampah yang tidak sistematik
Pembuangan sampah yang tidak sistematikPembuangan sampah yang tidak sistematik
Pembuangan sampah yang tidak sistematikSMK Jeram
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalahcevo
 
biopori ANJAY.pptx
biopori ANJAY.pptxbiopori ANJAY.pptx
biopori ANJAY.pptxWildan955278
 
Peran serta masyarakat dalam penanganan
Peran serta masyarakat dalam penangananPeran serta masyarakat dalam penanganan
Peran serta masyarakat dalam penangananmuhsyahdam
 

Ähnlich wie Makalah biopori new (20)

Ppt lokakarya 2 (ipb)
Ppt lokakarya 2 (ipb)Ppt lokakarya 2 (ipb)
Ppt lokakarya 2 (ipb)
 
2 3 proklim-pengelolaan-sdh-berbasis-masyarakat
2 3 proklim-pengelolaan-sdh-berbasis-masyarakat2 3 proklim-pengelolaan-sdh-berbasis-masyarakat
2 3 proklim-pengelolaan-sdh-berbasis-masyarakat
 
Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2
 
Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2
 
Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2
 
Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2
 
Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2
 
Geografi XI Sosial Environment
Geografi XI Sosial EnvironmentGeografi XI Sosial Environment
Geografi XI Sosial Environment
 
Contoh kir kali banger
Contoh kir kali bangerContoh kir kali banger
Contoh kir kali banger
 
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...
 
Pelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamPelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdam
 
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdfMODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
 
S2 2015-360291-introduction
S2 2015-360291-introductionS2 2015-360291-introduction
S2 2015-360291-introduction
 
Program kerja go green school
Program kerja go green schoolProgram kerja go green school
Program kerja go green school
 
Program kerja go green school
Program kerja go green schoolProgram kerja go green school
Program kerja go green school
 
Pembuangan sampah yang tidak sistematik
Pembuangan sampah yang tidak sistematikPembuangan sampah yang tidak sistematik
Pembuangan sampah yang tidak sistematik
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
biopori ANJAY.pptx
biopori ANJAY.pptxbiopori ANJAY.pptx
biopori ANJAY.pptx
 
Gagasan
GagasanGagasan
Gagasan
 
Peran serta masyarakat dalam penanganan
Peran serta masyarakat dalam penangananPeran serta masyarakat dalam penanganan
Peran serta masyarakat dalam penanganan
 

Makalah biopori new

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan iklim yang sudah mulai dirasakan oleh masyarakat di dunia menjadi permasalahan yang harus dihadapi secara bersama-sama dengan mengembangkan prinsip-prinsip kehidupan yang berwawasan lingkungan (berkelanjutan). Pembangunan yang berwawasan lingkungan menjadi sebuah kebijakan yang disepakati oleh dunia dalam menjamin terjadinya keseimbangan lingkungan. perubahan iklim telah berdampak terhadap terjadinya kenaikan suhu permukaan bumi dan laut, kenaikan permukaan air laut, terjadinya perubahan iklim dan iklim ekstrim juga berdampak terhadap pola produksi pertanian dan pola kehidupan manusia. Terkait terjadinya perubahan iklim akhir-akhir ini, perlu kiranya diberikan pendidikan perubahan iklim yang dituangkan dalam kurikulum bagi masyarakat di Bandarlampung. Tujuannya, agar masyarakat memiliki kesadaran dalam menjaga lingkungan hidup. Demikian ditegaskan Koordinator Tim Ahli Program Peningkatan Kapasitas Guru terhadap Perubahan Iklim di Kota Bandarlampung Admi Syarif yang juga ketua Lembaga Penelitian (LP) Unila. - Cdari 1860 hingga 2005. Diperkirakan, kenaikan suhu tersebut terus meningkat dari 1,1˚C hingga 6,4˚C dari tahun 1999 - 2010. Apabila tidak ada upaya yang dilakukan manusia, saat ini akan meningkat lagi.
  • 2. 2 Sumber utama penyebab perubahan iklim adalah perilaku manusia. Seperti emisi gas rumah kaca yang meningkatkan suhu permukaan bumi, yang telah menyumbang 24 persen peningkatan emisi CO2, deforestasi 18%, transportasi 14%, pertanian 14 %, industri 14%, bangunan 8%, limbah 3%, dan lain-lain 5 %. Bandar Lampung menjadi salah satu Kota yang telah mengembangkan program Adaptasi Perubahan Iklim yang di dukung oleh Mercy Corps dan The Rockefeller Foundation yang mencoba mengidentifikasi isu-isu perubahan iklim yang terjadi di Kota Bandar Lampung. Program yang diusung ini telah pula melahirkan Tim Koordinasi Ketahan Kota Bandar Lampung (Tim Kota) melalui pengembangan jaringan ACCCRN (Asian Cities Climate Change Resilience Network) dimana untuk Indonesia Kota bandar Lampung bersama Kota Semarang menjadi Kota pertama yang menjadi anggota jaringan ini. ACCCRN merupakan jaringan kota-kota di Asia yang bekerjasama mengatasi perubahan iklim. Bandar Lampung merupakan salah satu dari 10 kota didelapan Negara yang terlibat dalam program tersebut. Di Bandar Lampung dan di kota semarang. Peraih penghargaan dari kementrian Riset dan Teknologi Di tahun 2010 mengemukakan dukungan Unila terhadap Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam membangun ketahanan kota terhadap perubahan iklim sudah berlangsung sejaktahun 2009. Menurut Admi Syarif,Ketua Lembaga Penelitian Unila , sebelumnya di unila telah di lakukan beberapa program, diantaranya mengevaluasi kajian kerentanan dan dan strategi ketahanan kota terhadap perubahan iklim pada tahun 2009, menyusun studi sektor persampahan dan bioporipada tahun 2010, serta menyusun masterplan pengelolaan sampah padat pada tahun 2011. Pendapat lain Admi Syarif yaitu persoalan perubahan iklim masalah masyarakat dunia juga dihadapi warga kota Bandar Lampung , yang rentan bahaya angin puti beliung,
  • 3. 3 banjir, kekeringan , kelangkaan air bersih, serta wabah penyakitdemam berdarah yang secara langsung maupun tidak langsungmerupakan dampak perubahan iklim. Permasalahan kota Bandar Lampung dalam konteks perubahan iklim setidaknya telah dialami oleh masyarakat dengan mengalami peningkatan suhu udara dan laut, terjadinya ROB dan mulai mengalami kekeringan air tanah. upaya untuk menjawab permasalahan tersebut melalui Tim Kota telah dilakukan pengembangan program "Konservasi Air Bawah Tanah Melalui Penerapan Teknologi Lubang Resapan Biopori (LRB) Bagi Adaptasi Perubahan Iklim" Program ini merupakan satu inisiatif untuk menjawab ancaman kekeringan dengan mengurangnya cadangan air tanah dan mengurangi genangan dan potensi banjir. Program ini dimaksudkan menjadi satu upaya bersama masayrakat kota Bandar Lampung dalam beradaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan sebagai dampak dari perubahan iklim (Pemanasan Global). Program ini telah dimulai dengan tahapan 1. Februari 2012 dengan diawali kegiatan Kajian Pendahuluan yang melakukan kajian akademik terkait kriteria lokasi dan metode pembuatan lubang resapan biopori 2. September 2012 pembuatan lokasi percontohan Lubang Resapan biopori sebanyak 20.000 buah 3. Agustus 2013 implementasi pembuatan Luabng Resapan Biopori secara luas sejumlah 80.000 buah Program Pembuatan Lubang resapan Biopori ini diharapkan dapan menjadi salah satu solusi yang didukung oleh masyarakat dan pemerintah daerah Kota Bandar Lampung
  • 4. 4 dalam pengembangannya kedepan menuju Kota bandar Lampung yang Berwawasan Lingkungan (Green City)
  • 5. 5 BAB II ISI A. Pengertian Biopori Biopori berasal dari kata Bio (artinya makhluk hidup) dan Pori (artinya lubang), jadi Biopori dapat diartikan sebagai lubang yang terbentuk akibat aktivitas makhluk hidup (mikroba). Lubang Resapan Biopori (LRB) merupakan teknologi sederhana yang dikembangkan oleh Institut Pertanian Bogor. Latar belakang penemuan teknologi Lubang Resapan Biopori ini adalah sering terjadinya banjir di kota-kota besar di Indonesia yang dikarenakan kurangnya daerah resapan air di daerah tersebut. Teknologi Biopori berfungsi untuk meresapkan air ke dalam tanah sehingga air tidak menggenang di permukaan tanah. Selain itu, lubang penampang Biopori juga bisa digunakan untuk membuat kompos dengan cara memasukkan sampah organik ke dalam lubang penampang Biopori. B. Manfaat Biopori 1. Mencegah terjadinya banjir 2. Persediaan air tanah terjamin 3. Mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor 4. Lubang penampangnya dapat menjadi tempat pembuatan kompos C. Cara Membuat Biopori 1. Siapkan alat dan bahan o Bor o Pipa berdiameter 10 cm
  • 6. 6 o Sampah organik (daun, rumput, dll) 2. Carilah tempat yang sesuai untuk membuat Lubang Resapan Biopori (seperti: taman, halaman, atau pekarangan rumah) 3. Mulailah membuat lubang vertikal berdiameter 10 - 25 cm dengan kedalaman 100 cm menggunakan bor 4. etelah terbentuk lubang, masukkan pipa ke dalam lubang. Pemasangan pipa ini bertujuan untuk mencegah terjadinya longsor di dalam lubang penampang resapan biopori 5. Masukkan sampah organik ke dalam lubang penampang Biopori. Sampah organik mengundang datangnya mikroba yang berujung pada terbentuknya Biopori. Sampah organik juga bisa dipanen sebagai pupuk kompos setelah beberapa lama dipendam. 6. Tepi lubang dapat dipekuat dengan semen jika perlu. D. Cara Kerja Lubang Resapan Biopori Setelah kita membuat lubang penampang biopori. Mikroba yang berada di sekitar lubang penapang biopori akan tertarik dengan aroma sampah yang ada di dalam lubang penampang. Aktivitas mikroba tersebut mengakibatkan terbentuknya lubang-lubang halus di sekitar lubang penampang. Lubang-lubang halus inilah yang disebut Biopori. Ketika hujan, air akan memenuhi lubang penampang. Kemudian air akan menyebar ke segala arah melalui lubang-lubang kecil. Dengan demikian air yang terserap lebih banyak, dan resiko terjadinya banjir pun dapat diperkecil. Ketersediaan air tanah juga terjamin.
  • 7. 7 E. Pembuatan Biopori Di Bandar Lampung Upaya penanggulangan perubahan iklim di kota Bandar lampung salah satunya adalah membuat lubang resapan biopori, yang di lakukan di salah satu wilayah di kota Bandar lampung tepat nya di Kecamatan Kemiling merupakan bagian dari Kota Bandar lampung yang memiliki 7 Kelurahan. Melalui hasil kajian pendahuluan terkait dengan implementasi pembuatan Lubang Resapan Biopori yang akan dilaksanakan oleh Tim Koordinasi Ketahan Kota Bandar Lamp;ung melalui Mitra Bentala Kelurahan Kemiling terpilih sebagai wilayah percontohan. Implemnetasi pembuatan Lubang Resapan biopori ini akan dilaksankan di Kelurahan lampapura yang terdiri dari 3 lingkungan. dengan jumlah KK 2.830 dan luas lahan 1.669.547 m2 wilayah ini menjadi pihan mengingat menajdi salah satu daerah yang mengalami kekeringan disamping pertimbangan kepadatan penduduk dan kemiskinan. di wilayah ini akan dilakukan perencanaan bersama yang melibatkan tim Program dari Mitra Bentala dan Aparat Kelurahan serta masyarakat setempat. Beberapa kegiatan yang akan dilakukan adalah: 1. Sosialisasi Program di tingkat kecamatan dan Kelurahan 2. Pembahasan diskusi Kelompok 3. Pemilihan Kader Lokal 4. Pelatihan Kader 5. Study Banding 6. Pembuatan Lubang Resapan Biopori 7. Pendampingan Program ini direncanakan akan dimulai pada awal bulan Agustus 2012 memasuki proses pendekatan dan sosialisasi dan koordinasi, sedangkan pembuatan pembuatan lubang resapan biopori sebanyak 20.000 direncanakan pada bulan September 2012
  • 8. 8 dengan melibatkan partisipasi masyarakat dan parapihak. Pelaksanaan pembuatan lubang resapan biopori ini juga akam melibatkan pelajar dari SDN 1 Langkapura sebagai sekolah percontohan. Sedangkan untuk anggaran dana dari pemerintah kota Bandar lampung telah menyediakan anggaran sebesar Rp1 miliar guna mendukung upaya penanggulangan perubahan iklim dengan membuat lubang resapan biopori (LRB). Dengan dicanangkan penerapan lubang resapan biopori di Kelurahan Langkapura ini, ia melanjutkan, minimal 20 ribu lubang resapan dapat dibuat sehingga bisa menunjang pemulihan serta penampungan air di musim hujan mendatang.
  • 9. 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Upaya yang di lakukan dalam penanggulangan perubahan iklim di kota Bandar lampung salah satunya adalah membuat lubang resapan biopori. Biopori dapat diartikan sebagai lubang yang terbentuk akibat aktivitas makhluk hidup (mikroba). Dimana manfaat biopori antara lain mencegah terjadinya banjir, persediaan air tanah terjamin, mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor serta lubang penampangnya dapat menjadi tempat pembuatan kompos. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi dampak perubahan iklim dimana sebagai salah satu cara beradaptasi terhadap perubahan iklim. Manfaat Biopori : Mencegah terjadinya banjir, Persediaan air tanah terjamin, Mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor, Lubang penampangnya dapat menjadi tempat pembuatan B. Saran Sebaiknya pemerintah dan masyarakat saling bekerjasama dalam mencegah bencana yang dapat terjadi akibat perubahan iklim yang terjadi. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dan melindungi manusia dari dampak perubahan iklim salah satunya dengan penggalangan pembuatan lubang resapan (biopori).
  • 10. 10 DAFTAR PUSTAKA ____________.Unila Dukung Pemkot di ACCCRN:Lampung Post.27 Maret 2012 http//www.geoogle.com;Rumah Informasi Biopori.Bandar Lampung.19februari20013.
  • 11. 11 LAMPIRAN GAMBAR LUBANG RESAPAN BIOPORI Peta Kecamatan Kemiling Peta Kelurahan Langkapura
  • 12. 12