SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 81
= menempati / tinggal
= Siap
= Timbul
“Keadaan yang menempati dan siap
untuk timbul”
“Timbul karena kondisi-kondisi yang
saling mengondisikan
“Sebab-akibat yang saling
mengondisikan”
1) Untuk memperlihatkan kebenaran dari
keadaan yang sebenarnya, yaitu:
Manakah yang terlebih dahulu muncul?
SEBAB dulu
atau
AKIBAT dulu ?
Karena saling mengondisikan maka antara :
tidak ada yang terjadi lebih dahulu, melainkan terjadi
secara bersama-sama,
ketika muncul sebab maka saat itu pula secara
otomatis akibat (sebagai potensi) juga ada
SEBAB AKIBAT
 Contoh :
* Kelahiran <===> kematian
* Pertemuan <===> perpisahan
 Antara sebab <===>akibat
merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan
SEBAB AKIBAT
 Kondisi (sebab <===> akibat) ini telah
direalisasi oleh semua Sammasambuddha
 Karena itu, (sebab <===> akibat) ini harus
dilihat sebagaimana adanya (as they are)
 Bukan dilihat sebagaimana yang saya
inginkan (as I want)
 Dilihat sebagaimana adanya, artinya selalu
dipahami bahwa (sebab <===> akibat) ini
dicengkeram oleh Tilakkhana (Anicca, Dukkha,
Anatta) dan dijadikan sebagai objek
Vipassana.
Diputus disini
 Semua merupakan lingkaran sebab-
akibat, jadi tidak diketahui awal dan akhir.
 Alam semesta ini selalu bergerak menurut
proses pembentukan dan
penghancuran yang
berlangsung terus menerus.
“Tidak dapat
dipikirkan akhir tumimbal lahir, tidak dapat
dipikirkan asal mula makhluk yang karena
diliputi ketidaktahuan dan terbelenggu
keinginan rendah,mengembara ke sana
ke mari.”
2) Memperlihatkan pula berhentinya segala
rangkaian peristiwa fenomena kehidupan
dengan berhentinya syarat-syarat yang
mendahuluinya.
3) Berhentinya rangkaian peristiwa fenomena
kehidupan ini dapat dicapai oleh mereka
yang telah memiliki
(Kebijaksanaan Sempurna).
 Bila kita mempelajari hukum paticcasamuppada
ini dengan sungguh-sungguh maka:
a) Kita akan terbebas dari pandangan salah, dan
b) Dapat melihat hidup dan kehidupan ini dengan
sewajarnya.
+)Imasming Sati Idang Hoti
+)Dengan adanya ini,maka ada itu.
+)Imasuppada Idang Uppajjati
+)Dengan timbulnya ini,maka timbul itu.
-) Imasming Asati Idang Na Hoti
-)Dengan tidak ada ini,maka tidak ada itu.
-) Imassa Nirodha Idang Nirujjati
-)Dengan tidak timbul ini,maka tidak timbul itu.
Aspek (+)
ADA
Aspek (–)
TIDAK ADA
Makna Rumusan
Paticcasamuppada
 Bedanya “ada” dengan “timbul”
 Bedanya “tidak timbul” dengan
“lenyap”
 Makna ‘ada’ dan ‘timbul’
 Makna ‘postif’ dan ‘negatif’
(menggunakan analogi “jika-maka” dan
“jika dan hanya jika”)
 Makna ‘ini’ dan ‘itu’ (12 nidana)
1) Bedanya“ada”dengan“timbul”
“ada” memang karena sudah ada
“timbul” dari belum ada menjadi ada.
2) Bedanya “tidak timbul” dengan “lenyap”.
“tidak timbul” karena memang tidak ada
“lenyap” dari ada menjadi tidak ada.
sebab akibat
TIMBUL sebab akibat
ADA
Makna ‘positif’ dan ‘negatif’
Dijelaskan dengan menggunakan analogi “jika-
maka” dan “jika dan hanya jika”
Analogi :
a) Jika hari hujan maka bawa payung (+).
b) Jika hari tidak hujan maka tidak bawa payung (-).
c) Bawa payung jika dan hanya jika hujan
Note : a dan b = tidak pasti
c = adalah pasti
A. Merupakan 12 faktor yang berkombinasi
menjadi rangkaian “sebab-akibat” yaitu:
(kegelapan batin).
(bentuk-bentuk kamma).
(kesadaran).
(batin&jasmani).
(6 landasan indera).
(kontak).
(perasaan).
(keinginan rendah).
(kemelekatan).
(penjadian).
(kelahiran).
(ketuaan dan kematian).
b) Tambahan untuk point 12
kesedihan.
ratap tangis.
derita jasmani.
derita batin.
putus asa.
The Cycle of Dependent Origination –
twelve links
Sankhara
Vinnana
Nama-Rupa
Salayatana
Phassa
Vedana
Tanha
Bhava
Upadana
Jati
Jara-Marana
Soka,Parideva,Dukkha,
Domanassa, Upayasa
Avijja
NIDANA 12
 1. Avijja
 (Ketidaktahuan/kegelapan batin/kebodohan
batin)
 Tidak mengerti adanya Dukkha
 Tidak mengerti Sebab Dukkha (Samudaya)
 Tidak mengerti Terhentinya Dukkha (Nirodha)
 Tidak mengerti Jalan Terhentinya Dukkha
(Magga)
 Tidak mengerti ada masa yang lalu (Pubbanta)
 Tidak mengerti ada masa akan datang
(Aparanta)
 Tidak mengerti ada masa yang lalu & ada masa
yang akan datang (Pubbantaparanta)
 Tidak mengerti hukum sebab akibat yang saling
mengondisikan (Paticcasamuppada)
2. Sankhara
 Dalam Tilakkhana (Tiga Corak Kehidupan),
kata Sankhara (Sangkhata) bermakna
segala sesuatu yang berkondisi, yang
merupakan perpaduan dan mengalami
proses
 Dalam Cattari Ariya Saccani (Empat
Kebenaran Mulia), kata Sankhara bermakna
salah satu dari 4 Nama Khanda, yaitu
Sankhara Khanda (faktor-faktor mental
atau faktor-faktor pikiran)
 Dalam Paticcasamuppada (hukum sebab
akibat yang saling mengondisikan), kata
Sankhara bermakna bentuk-bentuk kamma
atau perbuatan
3.Vinnana (Kesadaran)
 Kesadaran timbul akibat adanya kontak (Phassa) antara
landasan indera (Pasada) dengan objeknya (Arammana)
 1. Kesadaran Melihat (Dassana / Cakkhu Vinnana)
 2. Kesadaran Mendengar (Savana / Sota Vinnana)
 3. Kesadaran Mencium bau (Ghayana / Ghana Vinnana)
 4. Kesadaran Mengecap rasa (Sayana / Jivha Vinnana)
 5. Kes. Mengalami Sentuhan (Phussana / Kaya Vinnana)
 6. Kesadaran Berpikir (Mano Vinnana) (KUBD 225)
 Yang dibicarakan di dalam Paticcasamuppada ini adalah
“Patisandhi Vinnana”, yaitu kesadaran lahir, kesadaran yang
sesuai fungsinya menjadi kesadaran awal lahirnya makhluk
dan juga “Lokiya Vipaka Vinnana”, yaitu kesadaran
menerima hasil dalam kehidupan sehari-hari.
4. Nama Rupa
(Batin Jasmani)
 Nama (Batin) dalam Pancakhanda terdiri dari :
 Vinnana Khanda (kelompok Kesadaran)
 Sanna Khanda (kelompok Persepsi / Ingatan)
 Sankhara Khanda (kelompok Faktor-faktor
mental / pikiran)
 Vedana Khanda (kelompok Perasaan)
 Nama (Batin) yang dimaksud dalam
Paticcasamuppada ialah 3 kelompok saja yaitu :
 Sanna Khanda (kelompok Persepsi / Ingatan)
 Sankhara Khanda (kelompok Faktor-faktor
mental / pikiran)
 Vedana Khanda (kelompok Perasaan)
 Rupa (Jasmani) terdiri dari Mahabhuta 4 atau Avini
Bhoga Rupa 8 atau Rupa 28
5.Salayatana
(6 Landasan Indera)
 6 landasan indera ini adalah:
1) Mata
2) Telinga
3) Hidung
4) Lidah
5) Jasmani
6) Pikiran
Enam landasan ini muncul bersamaan dengan
Nama Rupa.
6. Phassa ( Kontak )
 Kontak yang terjadi antara 6 landasan
indera dengan objeknya masing masing
OBJEK
SENTUHAN
BENTUK
IDE / GAGASAN
NIBBĀNA
BEBAUAN
RASA
SUARA
KONTAK
KONTAK
KONTAK
KONTAK
KONTAK
KONTAK
LIDAH
6 LANDASAN
INDERA
JASMANI
MATA
PIKIRAN
HIDUNG
TELINGA
KESADARAN
MENYENTUH
MELIHAT
BERPIKIR
MEMBAUI
MENGECAP
MENDENGAR
7. Vedana ( Perasaan )
 3 jenis perasaan batin yaitu :
- Menyenangkan (Somanassa),
- Tidak menyenangkan (Domanassa) dan
- Netral (Upekkha )
 2 jenis perasaan fisik yaitu :
- Penderitaan jasmani (Dukkha) dan
- Kebahagiaan jasmani (Sukha)
8. Tanha (Nafsu Keinginan)
a. Berdasarkan kesenangan pada 6 obyek /
Arammana
b. Berdasarkan keadaan yang berlangsung
1). Kama Tanha, keinginan rendah memuaskan
nafsu indrawi,
Misal : Semoga kaya, Semoga Makmur…
2). Bhava Tanha, keinginan rendah akan keber
langsungan terus menerus, Misal: keinginan
lahir di Rupa Brahma, semoga cinta kita bisa
abadi, ….dll
3). Vibhava Tanha, keinginan rendah akan
ketidak berlangsungan, Misal : WC bau, lalu
maunya cepat cepat keluar agar terbebas
dari bau tersebut (ada penolakan)
• Kama Tanha dan Bhava Tanha ->cenderung Lobha
yang juga bersama Moha
• Vibhava Tanha -> Cenderung Dosa, juga bersama
Moha
• Moha -> bisa berdiri sendiri, misalnya pandangan
salah, seperti kita tidak melihat matahari karena
tertutup oleh awan, atau tembok, atau pohon.
Misal: Anagami yang masih memiliki Mana, dengan
Panna, Moha tersebut hilang; begitu ada terang,
maka gelapnya hilang
• Kama Tanha, Bhava Tanha dan Vibhava Tanha
terjadi dalam satu proses kejadian, misalnya :
• Saat makan bakso, menikmati bakso tersebut (Kama
Tanha). Selanjutnya, karena enak, ingin terus menikmati
(Bhava Tanha), ketika baksonya habis, kecewa,”wah,
sayang baksonya cepat habis” (Vibhava tanha).
108 Tanha
6 INDERA OBYEK KESADARAN
MATA
(K,B,V)
BENDA
(K,B,V)
MELIHAT
TELINGA
(K,B,V)
SUARA
(K,B,V)
MENDENGAR
HIDUNG
(K,B,V)
BEBAUAN
(K,B,V)
MEMBAUI
LIDAH
(K,B,V)
RASA
(K,B,V)
MENGECAP
JASMANI
(K,B,V)
SENTUHAN
(K,B,V)
MERASAKAN
SENTUHAN
PIKIRAN (K,B,V) IDE/GAGASAN
(K,B,V)
BERPIKIR
 Setiap indera dan obyek mengondisikan
tiga Tanha (Kama-tanha, Bhava-tanha, dan
Vibhava-tanha). Jadi, semua ada 36 Tanha.
36 Tanha
36 Tanha
36 Tanha
Jadi, totalnya adalah 36 x3 = 108 Tanha
setiap masa.
9. Upadana (Kemelekatan)
 Ada 4 macam yaitu :
1. Kama-upadana, kemelekatan pada kenafsuan
- Membawa pada pemuasan diri secara
berlebihan, akan mengantar pada Bhava
(perwujudan baru)
2. Ditthi-upadana, kemelekatan pada pandangan
Secara umum, melekat pada pandangan, misal:
- Kemoralan tidak menghasilkan Vipaka.
- Tidak ada akibat dari perbuatan baik (berdana,
dll) di masa sekarang maupun di masa akan
datang, dsb.
3. Silabbata-upadana, kemelekatan pada upacara
yang dianggap dapat membawa kesucian,
menganggap hal demikian penting, atau terikat
pada mereka dalam hal bersifat tahyul
4. Attavada-upadana, kemelekatan pada ‘sang Ego’
- Hal ini disebabkan kebanggaan yang berlebihan
dan sifat menonjolkan diri, sehingga menimbulkan
suatu perasaan curiga yang kuat terhadap orang
atau golongan lain.
- Pandangan ada sesuatu yg hidup (kekal) di dalam
badan: Ia hidup bila inti kehidupan ini ada, dan
sebaliknya, ia mati bila inti kehidupan ini berhenti.
- Ucchedaditthi (Nihilis), setelah mati tidak ada
apa apa
- Sasataditthi (Eternalis), ada inti yang tidak dapat
dihancurkan, yang abadi, yang berpindah dari satu
badan ke badan lainnya
• Kama-upadana termasuk Tanha karena
berhubungan dengan nafsu indera
• 3 Upadana yang lain termasuk Micchaditthi
(Pandangan Salah)
Perbedaan Tanha dan Upadana
• Tanha :
• - Keinginan rendah yang punya tenaga kecil. Misalnya awal se
sendok bakso
• - Kepuasan hati terhadap obyek yang diketemukan.
• - Keinginan terhadap obyek yang belum didapati.
 Upadana :
• - Yang punya tenaga besar.
• - Kemelekatan terhadap obyek, selalu terkenang akan obyek, dan
tak akan lenyap. Misal :
• Terkenang pacaran cinta pertama … ketika melihat sinetron
• Melihat orang yang mirip suami yang jahat …. timbul kebencian
• - Kemelekatan pada obyek & tidak akan melepaskan obyek.
• - Mencengkeram, menimbulkan kondisi dari kemunculan /
kelahiran / syarat untuk kelahiran. Misal: Berbohong, karena hal
itu tidak dianggap sebagai bohong, akhirnya terpelihara dan
menjadi watak.
• Tanha seperti mencari barang dalam kegelapan, upadana ketemu
10. Bhava ( Proses Penjadian / Dumadi)
Terdiri dari 2 macam :
 Kammabhava, berarti proses kamma yaitu
munculnya bentuk bentuk kamma yang
menyebabkan tumimbal lahir (bersifat
proses aktif untuk menjadi)
 Berkembang melalui Tanha dan Upadana
 Upapattibhava, (berbagai alam kehidupan),
berarti proses tumimbal lahir, yaitu buah
buah kamma yang lalu (Vipaka kamma)
yang bersifat pasif.
 Lahir di kandungan (sudah terbentuk)
11. Jati (Kelahiran):
yaitu munculnya Pancakkhanda
(Khandhanam Patubhavo).
12. Jara – Marana (Kelapukan / Ketuaan
dan Kematian
I. 12 Faktor (12 Nidana)
 1. AVIJJA
(Kegelapan
Batin): Tidak
mengetahui
hakikat
sesungguhnya
segala sesuatu
Seperti orang tua buta yang berjalan tak
tentu arah
I. 12 Faktor (12 Nidana)
 2. Sankhara
(Bentuk- bentuk
Kamma)
Seperti pembuat tembikar yang membuat aneka
macam tembikar terus menerus (Kamma
bermanfaat atau tidak bermanfaat)
Ada berbagai macam bentuk tembikar ada
tembikar yang sudah pecah (Vipaka yg sudah
berbuah) ada juga yang masih belum berbuah
Ada juga yang masih dibuat.
I. 12 Faktor (12 Nidana)
 3. Vinnana
(Patisandhi
Vinnana)
Kesadaran
Penghubung
Seperti seekor kera yang berpindah dari
pohon kering ke pohon yang masih hijau
dan lebat buahnya. Begitu juga Patisandhi
Vinnana berproses/berlanjut dari satu
kehidupan kekehidupan yang lain
I. 12 Faktor (12 Nidana)
 4. Nama Rupa
(Batin dan
Jasmani) hasil
dari Kamma
lampau
Seperti sepasang pria-wanita di dalam
satu perahu
I. 12 Faktor (12 Nidana)
 5. Salayatana (6
Landasan Indera
dalam/internal
dan Enam
landasan Indera
luar/External)
Mata, Telinga,
Hidung, Lidah,
Jasmani, Pikiran
dan obyek-
obyeknya
Diibaratkan sebuah rumah yang
mempunyai 5 jendela dan 1 pintu.
I. 12 Faktor (12 Nidana)
 6. Phassa (Kontak)
 Ketika Indera telah
berkembang, dapat
terjadi kontak
dengan masing
masing objeknya
Digambarkan dengan seorang lelaki dan
wanita yang sedang bercinta di malam
hari. mencerminkan landasan indera
Kontak dengan obyek.
I. 12 Faktor (12 Nidana)
7. Vedana (Perasaan)
Seperti lelaki yang matanya ditembus 2
anak panah, begitu juga perasaan
membutakan batin seseorang.
I. 12 Faktor (12 Nidana)
8. Tanha (Nafsu
Keinginan rendah )
Seperti seseorang yang sedang minum
minuman keras yang memabukkan.
I. 12 Faktor (12 Nidana)
 9. Upadana
(Kemelekatan)
Ibarat orang yang mengumpulkan buah,
walaupun keranjangnya sudah penuh
semua tetapi masih terus memetik buah.
I. 12 Faktor (12 Nidana)
10. Bhava
(Perwujudan,
Proses menjadi)
Seperti seorang wanitayang sedang
mengandung.
I. 12 Faktor (12 Nidana)
11. Jati (Lahir /
Munculnya Panca
Khanda)
Digambarkan sebagai seorang wanita yang
sedang melahirkan.
I. 12 Faktor (12 Nidana)
12. Jara Marana
(Usia Tua dan
kematian)
Digambarkan sebagai lelaki
tua dan sebuah jenazah/mayat.
Penjelasan
Gambar
Lambang dari akar sebab sebab “Penjadian” yang tidak ada henti
3 Binatang saling menggigit ekor satu & lainnya, menunjukkan 3 akar
kejahatan ini (Lobha, Dosa, dan Moha) saling bergantungan satu
dengan yang lainnya
Ayam Jago (Keserakahan)
Ular (Kebencian)
Babi (Kegelapan / kebodohan batin)
Jalan Gelap
dan Terang
 Putih : 4 orang (Bhikkhu, Bhikkhuni, Upasaka &
Upasika) sedang melatih jalan yg baik, menuju
Kama Sugati 7
 Hitam : Makhluk telanjang (Tanpa Hiri & Otappa),
jatuh ke Apaya 4 karena perbuatan buruk mereka
DEVA
SETAN/PETA
NERAKA
BINATANG
MANUSIA
ASURA
31ALAMKehidupan
Jalan Putih mengarah ke atas: Kama Sugati 7
Manusia
Jalan Putih mengarah ke atas: Kama Sugati 7
Alam Dewa 6
Alam
Asura
Jalan Hitam mengarah pada Apaya 4
Binatang
Jalan Hitam mengarah pada Apaya 4
Neraka
Jalan Hitam mengarah pada Apaya 4
PETA
5 TENGKORAK ~ PANCAKKHANDHA PADA MAHKOTA
YANG HAKIKATNYA DICENGKERAM OLEH
ANICCA – DUKKHA - ANATTA
PANCA KHANDHA:
1. KESADARAN
2. PERASAAN
3. PENCERAPAN
4. FAKTOR BATIN
5. FISIK / JASMANI
Seluruh roda
dilingkari oleh
api Lobha,
Dosa dan
Moha yang
membakar
dengan
panasnya.
* Raksasa
Kala (Waktu)
Mengcengkra
m 31 alam
kehidupan ini
EKOR DENGAN UJUNG
YANG TAK DAPAT DILACAK
SEBAB PERTAMA HIDUP DAN KEHIDUPAN
DI ALAM SEMESTA INI TAK DAPAT DITELUSURI
DHAMMA-
DESANA DI
ALAM MANUSIA
JALAN
MULIA
BERUNSUR
DELAPAN
8 KONDISI
DUNIA
ATTHA-
LOKA
ARIYA
SACCA
3 TAHAP
NIBBANA
Hasil Jalan Mulia Berunsur Delapan melintasi dan memutus Rantai
kelahiran (Jati dan Jara marana) digambarkan dengan 8 teratai
Sang Buddha, berdiri di pantai seberang
melambangkan Beliau telah merealisasi Nibbana
Semua mata rantai beserta dunia dan isinya dicengkeram erat dan
dilahap raksasa “Kala”.
 Mencakup 7 tinjauan Paticcasamuppada,yaitu:
(lalu, sekarang, dan yang akan datang)
(12 nidana)
 akibat yang lalu mengondisikan akibat sekarang.
 akibat sekarang mengondisikan sebab sekarang
 sebab sekarang mengondisikan akibat yang akan
datang.
 Sebab yang lalu,
 Akibat yang sekarang,
 Sebab sekarang,
 Akibat yang akan datang.
 Kilesa (avijja, tanha, upadana)
 Kamma (sankhara, bhava)
 Vipaka (vinnana, nama-rupa, salayatana,phassa,vedana)
(avijja dan tanha)
Sebab yang lalu Sekarang
Akibat
Sekarang
Sebab
Akibat yg akan
datang
Avijja Vinnana Tanha Vinnana
Sankhara Nama dan
Rupa
Upadana Nama dan
Rupa
Tanha Salayatana Bhava Salayatana
Upadana Phassa Avijja Phassa
Bhava Vedana Sankhara Vedana
SEBAB DUKKHA SEBAB DUKKHA
3 masa atau Tayo-addha
 Atita-addha
 Paccupanna-addha
 Anagata-addha
Atita Addha
 Waktu yang telah lampau
termasuk pula waktu dalam
kehidupan yang lampau dan
waktu yang lampau dalam
kehidupan sekarang ini.
 Faktor yang menjadi Atita Addha
adalah Avijja dan Sankhara
Paccupanna Addha
 Dimaksudkan sebagai waktu yang
sekarang, yang saat ini yang
sedang ada sekarang ini.
 Faktor Paccuppanna addha dari
Paticcasamuppada adalah:
Vinnana, Nama-rupa, Salayatana,
Phassa, Vedana, Tanha, Upadana,
dan Bhava
Anagata-addha
 Dikatakan sebagai waktu yang akan
datang
 Faktor Anagata-addha dari
Paticcasamuppada adalah Jati dan
Jara-marana
 Bila telah melakukan sesuatu, baik
yang merupakan kusala kamma
maupun akusala kamma disebut
Kamma Bhava, yang menimbulkan
hasil atau akibat pada kehidupan
yang sekarang
Avijja
Sankhara
Vinnana
Nama-rupa
Salayatana
Phassa
Vedana
Tanha
Upadana
Bhava
Jati
Jara-marana
Atita-addha
(masa lampau)
Pacupanna-addha
(masa sekarang)
Anagata-addha
(masa akan datang)
Avijja
Sankhara
Vinnana
Nama-rupa
Salayatana
Phassa
Vedana
Tanha
Upadana
Bhava
Jati
Jara-marana
Atita-hetu
(sebab lampau)
Pacupanna-phala
(akibat sekarang)
Anagata-phala
(akibat akan dtg)
Pacupanna-hetu
(sebab sekarang)
Sebab
yg Lampau
Avijja
Sankhara
(Tanha
Upadana
Bhava)
Hasil
Sekarang
Vinnana
Nama Rupa
Salayataana
Phassa
Vedana
Sebab Sekarang
Tanha
Upadana
Bhava
(Avijja
Sankhara)
Hasil
Yg akan datang
Jati
Jara
Marana
Sebab
Yg Akan datang
Tanha
Upadana
Bhava
(Avijja
Sankhara)
)
3 Masa (Tayo Addha)
Lampau Sekarang Akan Datang
VIPAKA VATTA
VINNANA,
NAMA-RUPA,
SALAYATANA,
PHASSA, VEDANA
KAMMA VATTA
SANKHARA,
BHAVA
KILESA VATTA
AVIJJA, TANHA,
UPADANA
3 Lingkaran (Tini Vattani)
DUA AKAR (DVE-MULANI)
by Selamat R
AVIJJA SANKHARA TANHA UPADANA BHAVA JATI
JARA
MARANA
VINNANA
NAMA
RUPA
SAL
AYATANA PHASSA VEDANA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Samyuttanikaya II, 25,26,27.
(penderitaan)
(keyakinan)
(rasa gembira)
(kegiuran)
(ketenangan)
(kebahagiaan)
(konsentrasi)
(pengetahuan dan
pandangan akan segala sesuatu sebagaimana apa
adanya)
(rasa enggan) – dischantment.
(ketidakmelekatan) – detachment.
(penglepasan) – liberation.
(pengetahuan tentang padamnya nafsu
keinginan, yaitu keadaan Arahat) – final realization.
Ppaticca Samuppada
Ppaticca Samuppada

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasi
Fathur Rohman
 
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarangPendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Rosyida Fatma
 
Pemisahan suku kata Bahasa Indonesia
Pemisahan suku kata Bahasa IndonesiaPemisahan suku kata Bahasa Indonesia
Pemisahan suku kata Bahasa Indonesia
Arham Ramlan
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Warnet Raha
 

Was ist angesagt? (20)

45 tahun masa pembabaran dhamma sang buddha
45 tahun masa pembabaran dhamma sang buddha 45 tahun masa pembabaran dhamma sang buddha
45 tahun masa pembabaran dhamma sang buddha
 
Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasi
 
KAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMATKAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMAT
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
 
Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud ...
Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud ...Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud ...
Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud ...
 
Pancasila pada era orde baru
Pancasila pada era orde baruPancasila pada era orde baru
Pancasila pada era orde baru
 
Perbandingan sistem pemilu di indonesia
Perbandingan sistem pemilu di indonesiaPerbandingan sistem pemilu di indonesia
Perbandingan sistem pemilu di indonesia
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan
 
Pengantar abhidhamma revisi
Pengantar abhidhamma revisiPengantar abhidhamma revisi
Pengantar abhidhamma revisi
 
Penggunaan huruf kapital
Penggunaan huruf kapitalPenggunaan huruf kapital
Penggunaan huruf kapital
 
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
 
Periode Pengesahan Pancasila
Periode Pengesahan PancasilaPeriode Pengesahan Pancasila
Periode Pengesahan Pancasila
 
kutipan dan rujukan
kutipan dan rujukankutipan dan rujukan
kutipan dan rujukan
 
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarangPendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
 
Ideologi
IdeologiIdeologi
Ideologi
 
Pemisahan suku kata Bahasa Indonesia
Pemisahan suku kata Bahasa IndonesiaPemisahan suku kata Bahasa Indonesia
Pemisahan suku kata Bahasa Indonesia
 
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kinippt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
 
Kalimat efektif
Kalimat efektif Kalimat efektif
Kalimat efektif
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Periodisasi kasusastraan Bali
Periodisasi kasusastraan BaliPeriodisasi kasusastraan Bali
Periodisasi kasusastraan Bali
 

Ähnlich wie Ppaticca Samuppada

Revolusipolapikir
RevolusipolapikirRevolusipolapikir
Revolusipolapikir
supoyono
 
Ek101 042082-763-7
Ek101 042082-763-7Ek101 042082-763-7
Ek101 042082-763-7
nonnjesse
 
Jalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju NibbanaJalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju Nibbana
Faisal Wibowo
 

Ähnlich wie Ppaticca Samuppada (18)

Melihat kedalam
Melihat kedalamMelihat kedalam
Melihat kedalam
 
Revolusipolapikir
RevolusipolapikirRevolusipolapikir
Revolusipolapikir
 
.empat kebenaran mulia
.empat kebenaran mulia.empat kebenaran mulia
.empat kebenaran mulia
 
alam semesta
alam semestaalam semesta
alam semesta
 
paccayasatti 24.ppt
paccayasatti 24.pptpaccayasatti 24.ppt
paccayasatti 24.ppt
 
Abhidhammatasangaha Bab 4 Citta Vithi
Abhidhammatasangaha Bab 4 Citta VithiAbhidhammatasangaha Bab 4 Citta Vithi
Abhidhammatasangaha Bab 4 Citta Vithi
 
Tilakkhana
TilakkhanaTilakkhana
Tilakkhana
 
Revolusi pola pikir
Revolusi pola pikirRevolusi pola pikir
Revolusi pola pikir
 
Citta(pikiran)
Citta(pikiran)Citta(pikiran)
Citta(pikiran)
 
Menekan keserakahan
Menekan keserakahanMenekan keserakahan
Menekan keserakahan
 
Ppt part 11 sebab dukkha pab sma tmi
Ppt part 11 sebab dukkha pab sma tmiPpt part 11 sebab dukkha pab sma tmi
Ppt part 11 sebab dukkha pab sma tmi
 
Samadhi
SamadhiSamadhi
Samadhi
 
bab 5 vithi mutta
bab 5 vithi muttabab 5 vithi mutta
bab 5 vithi mutta
 
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
 
Ek101 042082-763-7
Ek101 042082-763-7Ek101 042082-763-7
Ek101 042082-763-7
 
Jangan dekati zina
Jangan dekati zinaJangan dekati zina
Jangan dekati zina
 
Di luar kelahiran dan kematian
Di luar kelahiran dan kematianDi luar kelahiran dan kematian
Di luar kelahiran dan kematian
 
Jalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju NibbanaJalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju Nibbana
 

Kürzlich hochgeladen

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Kürzlich hochgeladen (20)

RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Ppaticca Samuppada

  • 1.
  • 2. = menempati / tinggal = Siap = Timbul
  • 3. “Keadaan yang menempati dan siap untuk timbul” “Timbul karena kondisi-kondisi yang saling mengondisikan “Sebab-akibat yang saling mengondisikan”
  • 4. 1) Untuk memperlihatkan kebenaran dari keadaan yang sebenarnya, yaitu:
  • 5. Manakah yang terlebih dahulu muncul? SEBAB dulu atau AKIBAT dulu ?
  • 6. Karena saling mengondisikan maka antara : tidak ada yang terjadi lebih dahulu, melainkan terjadi secara bersama-sama, ketika muncul sebab maka saat itu pula secara otomatis akibat (sebagai potensi) juga ada SEBAB AKIBAT
  • 7.  Contoh : * Kelahiran <===> kematian * Pertemuan <===> perpisahan  Antara sebab <===>akibat merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan SEBAB AKIBAT
  • 8.  Kondisi (sebab <===> akibat) ini telah direalisasi oleh semua Sammasambuddha  Karena itu, (sebab <===> akibat) ini harus dilihat sebagaimana adanya (as they are)  Bukan dilihat sebagaimana yang saya inginkan (as I want)  Dilihat sebagaimana adanya, artinya selalu dipahami bahwa (sebab <===> akibat) ini dicengkeram oleh Tilakkhana (Anicca, Dukkha, Anatta) dan dijadikan sebagai objek Vipassana.
  • 10.  Semua merupakan lingkaran sebab- akibat, jadi tidak diketahui awal dan akhir.  Alam semesta ini selalu bergerak menurut proses pembentukan dan penghancuran yang berlangsung terus menerus.
  • 11. “Tidak dapat dipikirkan akhir tumimbal lahir, tidak dapat dipikirkan asal mula makhluk yang karena diliputi ketidaktahuan dan terbelenggu keinginan rendah,mengembara ke sana ke mari.”
  • 12. 2) Memperlihatkan pula berhentinya segala rangkaian peristiwa fenomena kehidupan dengan berhentinya syarat-syarat yang mendahuluinya. 3) Berhentinya rangkaian peristiwa fenomena kehidupan ini dapat dicapai oleh mereka yang telah memiliki (Kebijaksanaan Sempurna).
  • 13.  Bila kita mempelajari hukum paticcasamuppada ini dengan sungguh-sungguh maka: a) Kita akan terbebas dari pandangan salah, dan b) Dapat melihat hidup dan kehidupan ini dengan sewajarnya.
  • 14. +)Imasming Sati Idang Hoti +)Dengan adanya ini,maka ada itu. +)Imasuppada Idang Uppajjati +)Dengan timbulnya ini,maka timbul itu. -) Imasming Asati Idang Na Hoti -)Dengan tidak ada ini,maka tidak ada itu. -) Imassa Nirodha Idang Nirujjati -)Dengan tidak timbul ini,maka tidak timbul itu. Aspek (+) ADA Aspek (–) TIDAK ADA
  • 15. Makna Rumusan Paticcasamuppada  Bedanya “ada” dengan “timbul”  Bedanya “tidak timbul” dengan “lenyap”  Makna ‘ada’ dan ‘timbul’  Makna ‘postif’ dan ‘negatif’ (menggunakan analogi “jika-maka” dan “jika dan hanya jika”)  Makna ‘ini’ dan ‘itu’ (12 nidana)
  • 16. 1) Bedanya“ada”dengan“timbul” “ada” memang karena sudah ada “timbul” dari belum ada menjadi ada. 2) Bedanya “tidak timbul” dengan “lenyap”. “tidak timbul” karena memang tidak ada “lenyap” dari ada menjadi tidak ada.
  • 18. Makna ‘positif’ dan ‘negatif’ Dijelaskan dengan menggunakan analogi “jika- maka” dan “jika dan hanya jika” Analogi : a) Jika hari hujan maka bawa payung (+). b) Jika hari tidak hujan maka tidak bawa payung (-). c) Bawa payung jika dan hanya jika hujan Note : a dan b = tidak pasti c = adalah pasti
  • 19. A. Merupakan 12 faktor yang berkombinasi menjadi rangkaian “sebab-akibat” yaitu: (kegelapan batin). (bentuk-bentuk kamma). (kesadaran). (batin&jasmani). (6 landasan indera). (kontak). (perasaan). (keinginan rendah).
  • 20. (kemelekatan). (penjadian). (kelahiran). (ketuaan dan kematian). b) Tambahan untuk point 12 kesedihan. ratap tangis. derita jasmani. derita batin. putus asa.
  • 21. The Cycle of Dependent Origination – twelve links Sankhara Vinnana Nama-Rupa Salayatana Phassa Vedana Tanha Bhava Upadana Jati Jara-Marana Soka,Parideva,Dukkha, Domanassa, Upayasa Avijja NIDANA 12
  • 22.  1. Avijja  (Ketidaktahuan/kegelapan batin/kebodohan batin)  Tidak mengerti adanya Dukkha  Tidak mengerti Sebab Dukkha (Samudaya)  Tidak mengerti Terhentinya Dukkha (Nirodha)  Tidak mengerti Jalan Terhentinya Dukkha (Magga)  Tidak mengerti ada masa yang lalu (Pubbanta)  Tidak mengerti ada masa akan datang (Aparanta)  Tidak mengerti ada masa yang lalu & ada masa yang akan datang (Pubbantaparanta)  Tidak mengerti hukum sebab akibat yang saling mengondisikan (Paticcasamuppada)
  • 23. 2. Sankhara  Dalam Tilakkhana (Tiga Corak Kehidupan), kata Sankhara (Sangkhata) bermakna segala sesuatu yang berkondisi, yang merupakan perpaduan dan mengalami proses  Dalam Cattari Ariya Saccani (Empat Kebenaran Mulia), kata Sankhara bermakna salah satu dari 4 Nama Khanda, yaitu Sankhara Khanda (faktor-faktor mental atau faktor-faktor pikiran)  Dalam Paticcasamuppada (hukum sebab akibat yang saling mengondisikan), kata Sankhara bermakna bentuk-bentuk kamma atau perbuatan
  • 24. 3.Vinnana (Kesadaran)  Kesadaran timbul akibat adanya kontak (Phassa) antara landasan indera (Pasada) dengan objeknya (Arammana)  1. Kesadaran Melihat (Dassana / Cakkhu Vinnana)  2. Kesadaran Mendengar (Savana / Sota Vinnana)  3. Kesadaran Mencium bau (Ghayana / Ghana Vinnana)  4. Kesadaran Mengecap rasa (Sayana / Jivha Vinnana)  5. Kes. Mengalami Sentuhan (Phussana / Kaya Vinnana)  6. Kesadaran Berpikir (Mano Vinnana) (KUBD 225)  Yang dibicarakan di dalam Paticcasamuppada ini adalah “Patisandhi Vinnana”, yaitu kesadaran lahir, kesadaran yang sesuai fungsinya menjadi kesadaran awal lahirnya makhluk dan juga “Lokiya Vipaka Vinnana”, yaitu kesadaran menerima hasil dalam kehidupan sehari-hari.
  • 25. 4. Nama Rupa (Batin Jasmani)  Nama (Batin) dalam Pancakhanda terdiri dari :  Vinnana Khanda (kelompok Kesadaran)  Sanna Khanda (kelompok Persepsi / Ingatan)  Sankhara Khanda (kelompok Faktor-faktor mental / pikiran)  Vedana Khanda (kelompok Perasaan)  Nama (Batin) yang dimaksud dalam Paticcasamuppada ialah 3 kelompok saja yaitu :  Sanna Khanda (kelompok Persepsi / Ingatan)  Sankhara Khanda (kelompok Faktor-faktor mental / pikiran)  Vedana Khanda (kelompok Perasaan)  Rupa (Jasmani) terdiri dari Mahabhuta 4 atau Avini Bhoga Rupa 8 atau Rupa 28
  • 26. 5.Salayatana (6 Landasan Indera)  6 landasan indera ini adalah: 1) Mata 2) Telinga 3) Hidung 4) Lidah 5) Jasmani 6) Pikiran Enam landasan ini muncul bersamaan dengan Nama Rupa.
  • 27. 6. Phassa ( Kontak )  Kontak yang terjadi antara 6 landasan indera dengan objeknya masing masing
  • 28. OBJEK SENTUHAN BENTUK IDE / GAGASAN NIBBĀNA BEBAUAN RASA SUARA KONTAK KONTAK KONTAK KONTAK KONTAK KONTAK LIDAH 6 LANDASAN INDERA JASMANI MATA PIKIRAN HIDUNG TELINGA KESADARAN MENYENTUH MELIHAT BERPIKIR MEMBAUI MENGECAP MENDENGAR
  • 29. 7. Vedana ( Perasaan )  3 jenis perasaan batin yaitu : - Menyenangkan (Somanassa), - Tidak menyenangkan (Domanassa) dan - Netral (Upekkha )  2 jenis perasaan fisik yaitu : - Penderitaan jasmani (Dukkha) dan - Kebahagiaan jasmani (Sukha)
  • 30. 8. Tanha (Nafsu Keinginan) a. Berdasarkan kesenangan pada 6 obyek / Arammana b. Berdasarkan keadaan yang berlangsung 1). Kama Tanha, keinginan rendah memuaskan nafsu indrawi, Misal : Semoga kaya, Semoga Makmur… 2). Bhava Tanha, keinginan rendah akan keber langsungan terus menerus, Misal: keinginan lahir di Rupa Brahma, semoga cinta kita bisa abadi, ….dll 3). Vibhava Tanha, keinginan rendah akan ketidak berlangsungan, Misal : WC bau, lalu maunya cepat cepat keluar agar terbebas dari bau tersebut (ada penolakan)
  • 31. • Kama Tanha dan Bhava Tanha ->cenderung Lobha yang juga bersama Moha • Vibhava Tanha -> Cenderung Dosa, juga bersama Moha • Moha -> bisa berdiri sendiri, misalnya pandangan salah, seperti kita tidak melihat matahari karena tertutup oleh awan, atau tembok, atau pohon. Misal: Anagami yang masih memiliki Mana, dengan Panna, Moha tersebut hilang; begitu ada terang, maka gelapnya hilang • Kama Tanha, Bhava Tanha dan Vibhava Tanha terjadi dalam satu proses kejadian, misalnya : • Saat makan bakso, menikmati bakso tersebut (Kama Tanha). Selanjutnya, karena enak, ingin terus menikmati (Bhava Tanha), ketika baksonya habis, kecewa,”wah, sayang baksonya cepat habis” (Vibhava tanha).
  • 32. 108 Tanha 6 INDERA OBYEK KESADARAN MATA (K,B,V) BENDA (K,B,V) MELIHAT TELINGA (K,B,V) SUARA (K,B,V) MENDENGAR HIDUNG (K,B,V) BEBAUAN (K,B,V) MEMBAUI LIDAH (K,B,V) RASA (K,B,V) MENGECAP JASMANI (K,B,V) SENTUHAN (K,B,V) MERASAKAN SENTUHAN PIKIRAN (K,B,V) IDE/GAGASAN (K,B,V) BERPIKIR
  • 33.  Setiap indera dan obyek mengondisikan tiga Tanha (Kama-tanha, Bhava-tanha, dan Vibhava-tanha). Jadi, semua ada 36 Tanha. 36 Tanha 36 Tanha 36 Tanha Jadi, totalnya adalah 36 x3 = 108 Tanha setiap masa.
  • 34. 9. Upadana (Kemelekatan)  Ada 4 macam yaitu : 1. Kama-upadana, kemelekatan pada kenafsuan - Membawa pada pemuasan diri secara berlebihan, akan mengantar pada Bhava (perwujudan baru) 2. Ditthi-upadana, kemelekatan pada pandangan Secara umum, melekat pada pandangan, misal: - Kemoralan tidak menghasilkan Vipaka. - Tidak ada akibat dari perbuatan baik (berdana, dll) di masa sekarang maupun di masa akan datang, dsb. 3. Silabbata-upadana, kemelekatan pada upacara yang dianggap dapat membawa kesucian, menganggap hal demikian penting, atau terikat pada mereka dalam hal bersifat tahyul
  • 35. 4. Attavada-upadana, kemelekatan pada ‘sang Ego’ - Hal ini disebabkan kebanggaan yang berlebihan dan sifat menonjolkan diri, sehingga menimbulkan suatu perasaan curiga yang kuat terhadap orang atau golongan lain. - Pandangan ada sesuatu yg hidup (kekal) di dalam badan: Ia hidup bila inti kehidupan ini ada, dan sebaliknya, ia mati bila inti kehidupan ini berhenti. - Ucchedaditthi (Nihilis), setelah mati tidak ada apa apa - Sasataditthi (Eternalis), ada inti yang tidak dapat dihancurkan, yang abadi, yang berpindah dari satu badan ke badan lainnya • Kama-upadana termasuk Tanha karena berhubungan dengan nafsu indera • 3 Upadana yang lain termasuk Micchaditthi (Pandangan Salah)
  • 36. Perbedaan Tanha dan Upadana • Tanha : • - Keinginan rendah yang punya tenaga kecil. Misalnya awal se sendok bakso • - Kepuasan hati terhadap obyek yang diketemukan. • - Keinginan terhadap obyek yang belum didapati.  Upadana : • - Yang punya tenaga besar. • - Kemelekatan terhadap obyek, selalu terkenang akan obyek, dan tak akan lenyap. Misal : • Terkenang pacaran cinta pertama … ketika melihat sinetron • Melihat orang yang mirip suami yang jahat …. timbul kebencian • - Kemelekatan pada obyek & tidak akan melepaskan obyek. • - Mencengkeram, menimbulkan kondisi dari kemunculan / kelahiran / syarat untuk kelahiran. Misal: Berbohong, karena hal itu tidak dianggap sebagai bohong, akhirnya terpelihara dan menjadi watak. • Tanha seperti mencari barang dalam kegelapan, upadana ketemu
  • 37. 10. Bhava ( Proses Penjadian / Dumadi) Terdiri dari 2 macam :  Kammabhava, berarti proses kamma yaitu munculnya bentuk bentuk kamma yang menyebabkan tumimbal lahir (bersifat proses aktif untuk menjadi)  Berkembang melalui Tanha dan Upadana  Upapattibhava, (berbagai alam kehidupan), berarti proses tumimbal lahir, yaitu buah buah kamma yang lalu (Vipaka kamma) yang bersifat pasif.  Lahir di kandungan (sudah terbentuk)
  • 38. 11. Jati (Kelahiran): yaitu munculnya Pancakkhanda (Khandhanam Patubhavo). 12. Jara – Marana (Kelapukan / Ketuaan dan Kematian
  • 39. I. 12 Faktor (12 Nidana)  1. AVIJJA (Kegelapan Batin): Tidak mengetahui hakikat sesungguhnya segala sesuatu Seperti orang tua buta yang berjalan tak tentu arah
  • 40. I. 12 Faktor (12 Nidana)  2. Sankhara (Bentuk- bentuk Kamma) Seperti pembuat tembikar yang membuat aneka macam tembikar terus menerus (Kamma bermanfaat atau tidak bermanfaat) Ada berbagai macam bentuk tembikar ada tembikar yang sudah pecah (Vipaka yg sudah berbuah) ada juga yang masih belum berbuah Ada juga yang masih dibuat.
  • 41. I. 12 Faktor (12 Nidana)  3. Vinnana (Patisandhi Vinnana) Kesadaran Penghubung Seperti seekor kera yang berpindah dari pohon kering ke pohon yang masih hijau dan lebat buahnya. Begitu juga Patisandhi Vinnana berproses/berlanjut dari satu kehidupan kekehidupan yang lain
  • 42. I. 12 Faktor (12 Nidana)  4. Nama Rupa (Batin dan Jasmani) hasil dari Kamma lampau Seperti sepasang pria-wanita di dalam satu perahu
  • 43. I. 12 Faktor (12 Nidana)  5. Salayatana (6 Landasan Indera dalam/internal dan Enam landasan Indera luar/External) Mata, Telinga, Hidung, Lidah, Jasmani, Pikiran dan obyek- obyeknya Diibaratkan sebuah rumah yang mempunyai 5 jendela dan 1 pintu.
  • 44. I. 12 Faktor (12 Nidana)  6. Phassa (Kontak)  Ketika Indera telah berkembang, dapat terjadi kontak dengan masing masing objeknya Digambarkan dengan seorang lelaki dan wanita yang sedang bercinta di malam hari. mencerminkan landasan indera Kontak dengan obyek.
  • 45. I. 12 Faktor (12 Nidana) 7. Vedana (Perasaan) Seperti lelaki yang matanya ditembus 2 anak panah, begitu juga perasaan membutakan batin seseorang.
  • 46. I. 12 Faktor (12 Nidana) 8. Tanha (Nafsu Keinginan rendah ) Seperti seseorang yang sedang minum minuman keras yang memabukkan.
  • 47. I. 12 Faktor (12 Nidana)  9. Upadana (Kemelekatan) Ibarat orang yang mengumpulkan buah, walaupun keranjangnya sudah penuh semua tetapi masih terus memetik buah.
  • 48. I. 12 Faktor (12 Nidana) 10. Bhava (Perwujudan, Proses menjadi) Seperti seorang wanitayang sedang mengandung.
  • 49. I. 12 Faktor (12 Nidana) 11. Jati (Lahir / Munculnya Panca Khanda) Digambarkan sebagai seorang wanita yang sedang melahirkan.
  • 50. I. 12 Faktor (12 Nidana) 12. Jara Marana (Usia Tua dan kematian) Digambarkan sebagai lelaki tua dan sebuah jenazah/mayat.
  • 51. Penjelasan Gambar Lambang dari akar sebab sebab “Penjadian” yang tidak ada henti 3 Binatang saling menggigit ekor satu & lainnya, menunjukkan 3 akar kejahatan ini (Lobha, Dosa, dan Moha) saling bergantungan satu dengan yang lainnya Ayam Jago (Keserakahan) Ular (Kebencian) Babi (Kegelapan / kebodohan batin)
  • 52. Jalan Gelap dan Terang  Putih : 4 orang (Bhikkhu, Bhikkhuni, Upasaka & Upasika) sedang melatih jalan yg baik, menuju Kama Sugati 7  Hitam : Makhluk telanjang (Tanpa Hiri & Otappa), jatuh ke Apaya 4 karena perbuatan buruk mereka
  • 54. Jalan Putih mengarah ke atas: Kama Sugati 7 Manusia
  • 55. Jalan Putih mengarah ke atas: Kama Sugati 7 Alam Dewa 6 Alam Asura
  • 56. Jalan Hitam mengarah pada Apaya 4 Binatang
  • 57. Jalan Hitam mengarah pada Apaya 4 Neraka
  • 58. Jalan Hitam mengarah pada Apaya 4 PETA
  • 59. 5 TENGKORAK ~ PANCAKKHANDHA PADA MAHKOTA YANG HAKIKATNYA DICENGKERAM OLEH ANICCA – DUKKHA - ANATTA PANCA KHANDHA: 1. KESADARAN 2. PERASAAN 3. PENCERAPAN 4. FAKTOR BATIN 5. FISIK / JASMANI
  • 60. Seluruh roda dilingkari oleh api Lobha, Dosa dan Moha yang membakar dengan panasnya. * Raksasa Kala (Waktu) Mengcengkra m 31 alam kehidupan ini
  • 61. EKOR DENGAN UJUNG YANG TAK DAPAT DILACAK SEBAB PERTAMA HIDUP DAN KEHIDUPAN DI ALAM SEMESTA INI TAK DAPAT DITELUSURI
  • 62. DHAMMA- DESANA DI ALAM MANUSIA JALAN MULIA BERUNSUR DELAPAN 8 KONDISI DUNIA ATTHA- LOKA ARIYA SACCA 3 TAHAP NIBBANA
  • 63. Hasil Jalan Mulia Berunsur Delapan melintasi dan memutus Rantai kelahiran (Jati dan Jara marana) digambarkan dengan 8 teratai
  • 64. Sang Buddha, berdiri di pantai seberang melambangkan Beliau telah merealisasi Nibbana Semua mata rantai beserta dunia dan isinya dicengkeram erat dan dilahap raksasa “Kala”.
  • 65.  Mencakup 7 tinjauan Paticcasamuppada,yaitu: (lalu, sekarang, dan yang akan datang) (12 nidana)  akibat yang lalu mengondisikan akibat sekarang.  akibat sekarang mengondisikan sebab sekarang  sebab sekarang mengondisikan akibat yang akan datang.
  • 66.  Sebab yang lalu,  Akibat yang sekarang,  Sebab sekarang,  Akibat yang akan datang.  Kilesa (avijja, tanha, upadana)  Kamma (sankhara, bhava)  Vipaka (vinnana, nama-rupa, salayatana,phassa,vedana) (avijja dan tanha)
  • 67. Sebab yang lalu Sekarang Akibat Sekarang Sebab Akibat yg akan datang Avijja Vinnana Tanha Vinnana Sankhara Nama dan Rupa Upadana Nama dan Rupa Tanha Salayatana Bhava Salayatana Upadana Phassa Avijja Phassa Bhava Vedana Sankhara Vedana SEBAB DUKKHA SEBAB DUKKHA
  • 68. 3 masa atau Tayo-addha  Atita-addha  Paccupanna-addha  Anagata-addha
  • 69. Atita Addha  Waktu yang telah lampau termasuk pula waktu dalam kehidupan yang lampau dan waktu yang lampau dalam kehidupan sekarang ini.  Faktor yang menjadi Atita Addha adalah Avijja dan Sankhara
  • 70. Paccupanna Addha  Dimaksudkan sebagai waktu yang sekarang, yang saat ini yang sedang ada sekarang ini.  Faktor Paccuppanna addha dari Paticcasamuppada adalah: Vinnana, Nama-rupa, Salayatana, Phassa, Vedana, Tanha, Upadana, dan Bhava
  • 71. Anagata-addha  Dikatakan sebagai waktu yang akan datang  Faktor Anagata-addha dari Paticcasamuppada adalah Jati dan Jara-marana  Bila telah melakukan sesuatu, baik yang merupakan kusala kamma maupun akusala kamma disebut Kamma Bhava, yang menimbulkan hasil atau akibat pada kehidupan yang sekarang
  • 74. Sebab yg Lampau Avijja Sankhara (Tanha Upadana Bhava) Hasil Sekarang Vinnana Nama Rupa Salayataana Phassa Vedana Sebab Sekarang Tanha Upadana Bhava (Avijja Sankhara) Hasil Yg akan datang Jati Jara Marana Sebab Yg Akan datang Tanha Upadana Bhava (Avijja Sankhara) ) 3 Masa (Tayo Addha) Lampau Sekarang Akan Datang
  • 75. VIPAKA VATTA VINNANA, NAMA-RUPA, SALAYATANA, PHASSA, VEDANA KAMMA VATTA SANKHARA, BHAVA KILESA VATTA AVIJJA, TANHA, UPADANA 3 Lingkaran (Tini Vattani)
  • 76. DUA AKAR (DVE-MULANI) by Selamat R AVIJJA SANKHARA TANHA UPADANA BHAVA JATI JARA MARANA VINNANA NAMA RUPA SAL AYATANA PHASSA VEDANA
  • 78. Samyuttanikaya II, 25,26,27. (penderitaan) (keyakinan) (rasa gembira) (kegiuran) (ketenangan) (kebahagiaan) (konsentrasi) (pengetahuan dan pandangan akan segala sesuatu sebagaimana apa adanya)
  • 79. (rasa enggan) – dischantment. (ketidakmelekatan) – detachment. (penglepasan) – liberation. (pengetahuan tentang padamnya nafsu keinginan, yaitu keadaan Arahat) – final realization.