Dokumen tersebut membahas tentang patologi bahasa dan pragmatik. Ia menjelaskan berbagai konsep seperti kompetensi linguistik, teori komunikatif, tindak tutur, konteks, maksim dan implikatur, inferensi, pengetahuan, makna nonharfiah, deiksis, dan analisis percakapan dan wacana. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai gangguan bahasa dan pragmatik seperti autisme, ketidakmampuan belajar, ker
11. PENGETAHUAN
Gangguan bahasa dapat dikaitkan
dengan defisit pengetahuan
Wawasan intelegensi artifisial tentang struktur
dan pengeorganisasian konteks dapat
memperbaiki defisit pengetahuan
16. Gangguan Perkembangan
BahasaCIRI
1. Bertele-tele dalam bicara
2. Defisit pemahaman untuk tuturan yang berkaitan
3. Defisit penemuan kata
4. Pilihan kata yang digunakan tidak lazim
5. Fonologi dan sintaksis yang tidak rusak
6. Keterampilan percakapan kurang memadai
7. Berbicara keras bukan kepada orang secara khusus
8. Lemah dalam mempertahankan topic
9. Menjawab di luar inti pertanyaan
17. • Autisme 3—4 berisiko pada anak laki-laki.
• Mengenai 5 dalam 10.000 anak.
• Dapat muncul bersamaan kondisi medis dan psikiatris
seperti fragile X syndrome.
• Penyebab autis belum dapat ditentukan secara pasti.
• Frekuensi munculnya anak autis meningkat pada anak
kembar identik.
• Perkembangan bahasa mengalami keterlambatan.
• Terdapat tanda echolalia.
Austisme
20. Penyebab
Utama
• Sindrom Down
Penyebab
lain
• Infeksi (meningitis)
• Trauma otak pada awal kehidupan; anoksia
Akibat
• Cacat Jantung - Kesulitan Bernafas
• Kerusakan Pendengaran - Gangguan Saluran Pencernaan
• Kerusakan Penglihatan - Sistem Kekebalan Lemah
• Gangguan Tiroid
Dampak
• Kerusakan Kognitif
• Keterlambatan Perkembangan Otak
21. Kerusakan Otak Belahan Kiri
• Stroke
• Tumor Otak
• Luka Otak Traumatik
• Dimensia
Penyebab
• AfasiaAkibat
Afasia Broca
(Afasia tidak
Lancar/
Ekspresif)
Afasia Wernicke
(Afasia Lancar/
reseptif)
- Pemahaman
Bahasa Parah
- Ujaran panjang
tetapi tidak koheren
-Ujaran benar-benar
diusahakan
- Struktur kalimat
kurang dan tidak
lengkap (seperti
bahasa telegram)
22.
23. Berikut adalah contoh pasien dengan afasia Broca. Ia bermakud
menjelaskan bagaimana ia datang ke rumah sakit untuk menjalani
bedah gigi.
"Ya... ah... Senin... ng... Ayah dan Peter H... (namanya), dan Ayah....
ng... rumah sakit... dan... ah... Rabu... Rabu, jam sembilan... dan
oh... Kamis... jam sepuluh, ah dokter... dua... dan dokter... dan ng...
gigi... yah.“1
Berikut adalah contoh pasien afasia Wernick. Ia bermaksud
menggambarkan peristiwa dimana dua anak sedang mencuri kue
sementara ibunya sedang menoleh ke arah lain.
Nah, ini adalah ... ibu sedang pergi bekerja di sini dia bekerja di sini
untuk mendapatkan dia lebih baik, tapi ketika dia melihat, dua anak
laki-laki mencari di bagian lain. satu ubin kecil mereka ke dia waktu di
sini. dia bekerja lain waktu karena dia mendapatkan juga ...
26. Cedera Kepala Tertutup
Penyebab
• Cedera Kepala
Tembus
• Kerusakan Otak
Primer (diikuti
Kerusakan Otak
Sekunder)
Akibat
• Defisit
Komunikasi
• Dispraksia
Dampak
• Produksi Tuturan
• Parah:
Komunikasi Lisan
Mati
• Tidak mampu
mematuhi
maksim Grice
• Tidak mampu
membedakan
konteks
27.
28. Penyakit Alzheimer
• Bertambahnya usia (65-85 tahun)Kemunculan
• Genetik
• Cedera Kepala Terus-menerus
Penyebab
• Kerusakan Bahasa (Sintaksis, Fonologi,
Semantik, dan Pragmatik)
• Kerusakan Wacana
Akibat
• Ekolalia . Kurangnya Koherensi
• Tidak Relevan . Respon Kabur
Dampak
29.
30. Schizofrenia
Kemunculan
• Pria: Usia Akhir Remaja
• Wanita: Usia Tiga Puluhan
Diagnosis
• Gejala Positif
• Gejala Negatif
Dampak
• Kerusakan Bahasa
• Kerusakan Sifat Morfemik Sintaktis
Akibat
• Ketidakkoherenan Wacana
• Tidak Patuh pada Maksim Grice (Relevansi)
31. Contoh:
Kemudian saya meninggalkan
San Fransisco dan pergi ke…. dimana Anda
mendapatkan dasi itu? Sepertinya model itu
Berasal dari tahun 1950-an. Saya suka cuaca panas
Di San Diego. Apakah di atas meja Anda ada kulit kerang?
Apakah Anda pernah pergi menyelam?
32.
33. Apa yang Dapat Kita Pelajari dari
Perbedaan-perbedaan Pragmatik?
Hubungan antara
Komunikasi dan Kognisi
Bahasa Struktural dan
Pragmatik
Sindrom Down: kelainan jumlah kromosom (sel dalam DNA)Anoksia: kekurangan oksigenKerusakan Kognitif: Kerusakan Bahasa Reseptif dan ProduktifKetidakmampuan dalam inferensi, tindak tutur, memahami konteks, memahami makna nonharfiah
Dimensia: penurunan kemampuan mental (alzheimer)Afasia: ketidakmampuan untuk berbicara, menulis, atau mengerti bahasa lisan atau tertulis.Broca: bagian dari otak manusia yang terletak di gyrus frontalis superior pada lobus frontalis korteks otak besar. Area ini berperan pada proses bahasa, serta kemampuan dan pemahaman berbicara. Area Broca terletak berdampingan dengan area Wernicke. Keduanya ditemukan hanya pada salah satu belahan otak saja, umumnya pada bagian kiri, karena populasi manusia kebanyakan "dominan kiri".
1. Goodglass H & Geschwind N. Language disorders. In E. Carterette and M.P. Friedman (eds.) Handbook of Perception: Language and Speech. Vol II (New York, Academic Press, 1976)
Kerusakan Otak Primer: Patah tengkorak, Pembekuan Darah, Luka Goresan di OtakKerusakan Otak Sekunder: Pembengkakan Otak, Epilepsi, Infeksi dalam tengkorakDispraksia: gangguan kesulitan perkembangan dalam mengkoordinasikan gerakan yang tepat atas alat-alat wicara yang diperlukan untuk mengeluarkan suara, berbicara dan berbahasa dengan jelas.Maksim Grice: Kuantitas (jumlah informasi tepat), kualitas (informasi benar), Relevansi, Pelaksanaan (mudah dimengerti)
Note: Adanya plak-plak amyloid dan kekusutan neurofibrillium. Amygdala dan hippocampus (tungkai otak)
Gejala Positif: Kekacauan Pikiran (pikiran yang tidak terorganisir dan tidak logis), delusi (memegang keyakinan yang salah dan ganjil), halusinasi (persepsi terhadap hal-hal yang tidak ada, khususnya mendengar suara2)Gejala Negatif: Perasaan kematian emosi dan perasaan butuh dilindungi, ketidakmampuan berkonsentrasi, keinginan untuk menghindari orang.Penyebab: Genetik, ketidakseimbangan dalam neurotransmitter (dopamine dan glutamate), pembesaran ventrikel (ruang jantung yg memompa darah) yg penuh dgn cairan.Contoh: Hilangnya akhiran-akhiran kata, frase, dan klausa, cenderung menghilangkan kata sambung
A: Sebagian kerusakan pragmatik adalah defisit kognitif. B: Kerusakan pragmatik berkaitan dengan kerusakan bahasa struktural.Namun itdak mudah mengatakan apakah kerusakan pragmatik merupakan akibat dari defisit kogniti atau akibat dari kerusakan dalam bahasa struktural.