panduan bimbingan konseling sekolah menengah kejuruan 2016.
Kinerja guru
1. KINERJA GURU
di MTs Al-Wathoniyah I Cilungup
Duren Sawit - Jakarta Timur
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)
Di Susun Oleh:
MUSAROFAH
103018227331
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H/ 2008 M
2. ABSTRAK
Skripsi dengan judul “Kinerja Guru di MTs Al Wathoniyah I Cilungup Duren
Sawit Jakarta Timur” ditulis oleh Musarofah: 103018227331 di bawah bimbinga
Abdul Rozak, M. Si. Skripsi ini mendeskripsikan mengenai kinerja guru di MTs Al
Wathoniyah I.
Penelitian ini di fokuskan untuk membahas tentang Kinerja Guru di MTs Al
Wathoniyah I. Penelitian ini di lakukan pada bulan juli 2007 sampe dengan bulan
maret 2008. hal ini dapat terlihat pada kinerja guru dalam perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi pembalajaran serta disiplin tugas guru yang belum optimal.
Untuk menjawab permaslahan, penelitian ini di gunakan peendekatan kualitatif
dengan memakai metode deskriptif kualitatif. Sedangkan untuk mengungkapkan
datanya, penulisan teknik kuesioner dalam bentuk skala Likert. Selain itu juga
melakukan observasi. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan presentase
diturunkan kedalam distribusi frekuensi maka diperoleh kesimpulan bahwa nila rata-
rata kinerja guru dikatagorikan pada kata-kata cukup baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja guru baik dalam perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi pembelajaran serta disiplin tugas yang dilakukan MTs Al
Wathoniyah I sudah cukup baik.
ii
3. DAFTAR TABEL
1. Tabel kisi-kisi instrumen.......................................................................... 19
2 Tabel persentase kinerja guru.................................................................. 22
iii
5. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......……………………………………………… i
ABSTRAK.................................................................................................. iii
DAFTAR ISI..........……………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………..………………………. 1
B. Identifikasi Masalah……………………………………. 4
C. Pembatasan Masalah……………………………………. 4
D. Perumusan Masalah……………………………………. 4
E. Manfaat Penelitian………………………………………. 4
BAB II KAJIAN TEORI (KERANGKA BERPIKIR)
A. KinerjaGuru………………………………………….. 5
1. Pengertian Kinerja………………………………… 5
2. Tugas pokok dalam pembelajaran............................ 7
3 Kriteria Kinerja Guru ……………………… 9
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru……. 13
5 Indikator kinerja guru …………………………….. 18
6 Evaluasi kinerja guru ……………………. 19
7 langkah-langkah kinerja guru…………………….... 20
B. Kerangka Berpikir........................................................... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian ……………………………………. 22
B. Waktu dan Penelitian …………………………………. 22
C. Metode Penelitian …………………………………… 22
D. Populasi dan Sampel ………………………………… 22
E. Teknik Pengumpulan Data…………………………….. 23
liv
6. F. Instrumen Penelitian...............…………………………. 23
G. Teknik Analisis Data ………………………………… 24
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Kemampuan guru dalam perencanaan pembelajaran..... 26
B. Kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran...... 30
C. Kemampuam guru dalam evaluasi pembelajaran........... 35
D. Kemampuan guru dalam disiplin tugas.......................... 40
E. Deskripsi Data Kinerja Guru.......................................... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………………………….... 45
B. Saran………………………………………………….... 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
lv
8. BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan sedang goncang oleh berbagai perubahan sesuai dengan
tuntutan dan kebutuhan masyarakat, serta di tantang untuk dapat menjawab
berbagai permasalahan lokal dan perubaha global yang terjadi begitu pesat.
Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan
secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama dan utama,
figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan strategis ketika berbicara
masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam
system pendidikan, guru memegang peran utama dalam pembangunan
pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah, guru juga
sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan
proses belajar mengajar.
Guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya
proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu upaya perbaikan
apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan
memberikan sumbangan yang signifikan tanpa di dukung oleh guru yang
profesional dan berkualitas.
Sebagai pengajar atau pendidik guru merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan setiap upaya pendidikan. Kinerja guru dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran, merupakan faktor utama dalam pencapaian tujuan
pengajaran, keterampilan peguasaan proses pembelajaran ini sangat erat kaitannya
1
9. 2
dengan tugas dan tanggung jawab guru sebagai pengajar dan pendidik.secara
sempit dapat di interprestasikan sebagai pembimbing atau belajar fasilator belajar
siswa.
Adanya peningkatan dalam mutu pendidikan tidak terlepas dari peran guru
sebagai unsur utama dalam keseluruhan proses pendidikan. Guru mempunyai tuas
untuk membimbing, mengarahkan dan juga menjadi teladan yang baik bagi para
peserta didiknya maka dari itu, dengan setumpuk tugas serta tanggung jawab yang
di embannya guru mampu menunjukkan bahwa dia mampu menghasilkan kinerja
yang baik demi terciptanya pendidikan yang bermutu.
Keberhasilan kinerja akan tampak apabila terdapat motivasi kepala sekolah,
lingkungan sekitar juga dapat menentukan keberhasilan kinerja seseorang oleh
karena itu, selain gurunya sendiri yang berusaha meningkatkan kualitas kerjanya,
pihak sekolah juga berusaha mengupayakan pemberdayaan gurunya agar memiliki
kinerja yang baik, dan profesional dalam menjalankan tugasnya.
Seorang guru yang baik adalah guru yang mampu mewujudkan suasana
pembelajaran yang menyenangkan dan membuat peserta didik merasa nyaman
menuntut ilmu bersama gurunya. Dan guru yang berkepribadian tinggi adalah
guru yang mampu menjadi teladan bagi pesera didiknya sebaimana pepatah Jawa
menyatakan bahwa guru adalah seseorang yang patut di tiru yakin sosok yang di
dengar ucapan petuahnya, serta di ikuti dan di teladani.
Guru benar-benar di tuntut untuk memiliki kinerja yang tinggi. Dengan kinerja
tinggi maka tingkat sumber daya manusia di Indonesia akan mulai sedikit demi
sedikit meningkatkan terutama para generasi muda Indonesia. Sehingga
terciptalah bangsa yang cerdas dan mampu menghadapi tantangan-tantangan masa
depan.
Dari uraian diatas maka dapat di simpulkan bahwa keberhasilan pendidikan
sebagaian besar di tentukan. Oleh kinerja guru dalam dunia pendidikan adalah
prioritas, guru memikul tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan.di samping
itu dia harus membuat pinter anak muridnya secara akal, (mengasah kecerdesan
IQ). Untuk kepentingan sekolah memiliki guru yang professional merupakan
kunci keberhasilan proses pembelajaran guru professional adalah orang yang
10. 3
terdidik dan terlatih dengan baik. Berarti guru bukan hanya memperoleh
pendidikan formal tetapi juga harus menguasai landasan kependidikan.
MTs Al-Wathoniyah I. Cilungup sebagai salah satu lembaga pendidikan
Formal tingkat menengah, tidak terlepas dari masalah-masalah yang ada
diantaranya: Kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, Kinerja guru dalam
pelaksanaan pembelajaran, Kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran, serta
Kinerja guru dalam di siplin tugas. Di sekolah ini terlihat adanya masalah kinerja
guru dalam perencanaan pembelajaran. Pembelajaran dimana guru masih ada
yang belum membuat persiapan pembelajaran sebelum mengajar. Selain itu juga
terlihat masalah yang berhubungan dengan kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari guru yang belum dapat mengkondusifkan
keadaan kelas menjadi tenang ketika ada siswa yang melakukan keributan dikelas.
Guru dalam pelaksanaan pembelajaran juga belum menggunakan strategi
pembelajaran yang bervariasi sehingga yang terjadi pembelajaran terasa
membosankan bagi siswa dan kinerja yang dihasilkan guru pun belum optimal.
Dalam melakukan evaluasi pembelajaran. Penulis melihat guru hanya melakukan
evaluasi pada saat akan ujian. Ketika kegiatan pembelajaran di kelas guru tidak
melakukan evaluasi, sehingga yang terjadi pada siswa selalu tidak ada persiapan
untuk belajar dikelas. Begitu juga dalam disiplin tugas. Dalam hal ini penulis
melihat guru belum mengikuti peraturan yang ditetapkan di sekolah. Ini dapat
terlihat ketika guru tidak hadir dan tidak memberikan tugas kepada guru piket
untuk pembelajaran siswa. Sehingga kinerja guru dalam disiplin tugas pun belum
optimal.
Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengambil
judul: Kinerja Guru di MTs Al-Wathoniyah I. Cilungup Duren Sawit Jakarta
Timur.
11. 4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan sebagai
berikut:
1. Masih terdapatnya persoalan dimana kinerja guru dalam perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, serta
kinerja guru dalam disiplin tugas belum optimal.
2. Rendahnya kinerja yang dimiliki para guru sehingga loyalitas kerja guru
kurang memuaskan.
C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlalu luas, maka perlu adanya pembatasan masalah.
Untuk itu penulis membatasi masalah pada kinerja guru dalam perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran serta kinerja guru
dalam pembelajaran.
D. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, penulis menganggap perlu adanya
perumusan masalah agar pembahasannya terarah dan tidak meluas. Dengan
demikian perumusan masalahnya adalah “Bagaimana Kinerja Guru di MTs Al-
Wathoniyah I?”.
F. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan
para guru dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pengatahuan
bagi pembaca terutama bagi lembaga pendidikan.
3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa terutama
mahasiswa fakultas kependidikan dalam kinerja guru.
13. 5
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kinerja Guru
1. Pengertian Kinerja Guru
Istilah kinerja guru berasal dari kata job performance/actual permance
(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).
Jadi menurut bahasa kinera bisa diartikan sebagai prestasi yang nampak
sebagai bentuk keberhasilan kerja pada diri seseorang. Keberhasilan
kinerja juga ditentukan dengan pekerjaan serta kemampuan seseorang
pada bidang tersebut. Keberhasilan kerja juga berkaitan dengan kepuasan
kerja seseorang.1
Prestasi bukan berarti banyaknya kejuaraan yang diperoleh guru tetapi
suatu keberhasilan yang salah satunya nampak dari suatu proses belajar-
mengajar. Untuk mencapai kinerja maksimal, guru harus berusaha
mengembangkan seluruh kompetensi yang dimilikinya dan juga
manfaatkan serta ciptakan situasi yang ada dilingkungan sekolah sesuai
dengan aturan yang berlaku.
Kemudian Anwar Prabu Mangkunegara mendefinisikan kinerja
(prestasi kerja) sebagai “hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan.
1
A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: PT.
Rosda Karya, 2000), h. 67
14. 6
Dalam kamus bahasa Indonesia. “Kinerja berarti sesuatu yang dicapai,
prestasi diperlihatkan, kemampuan kerja.2 Seseorang untuk melaksanakan
tugasnya yang baik untuk menghasilkan hasil yang memuaskan, guna
tercapainya tujuan sebuah organisasi atau kelompok dalam suatu unit
kerja. Jadi, Kinerja karyawan merupakan hasil kerja di mana para guru
mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan.3
Menurut Ivor K. Davies mengatakan bahwa seorang mempunyai empat
fungsi umum yang merupakan ciri pekerja seorang guru, adalah sebagai
berikut:
a. Merencanakan
Yaitu pekerjaan seorang guru menyusun tujuan belajar.
b. Mengorgasisasikan
Yaitu pekerjaan seorang guru untuk mengatur dan menghubungkan
sumber-sumber belajar sehingga dapat mewujudkan tujuan belajar
dengan cara yang paling efektif, efesien, dan ekonomis mungkin.
c. Memimpin
Yaitu pekerjaan seorang guru untuk memotivasikan, mendorong, dan
menstimulasikan murid-muridnya, sehingga mereka siap mewujudkan
tujuan belajar.
d. Mengawasi
Yaitu pekerjaan seorang guru untuk menentukan apakah fungsinya
dalam mengorganisasikan dan memimpin di atas telah berhasil dalam
mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan. Jika tujuan belum dapat
diwujudkan, maka guru harus menilai dan mengatur kembali
situasinya dan bukunya mengubah tujuan.4
Dengan demikian, penulis menyimpulkan dari pengertian di atas,
bahwa kinerja adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugasnya
2
Daryanto S.S, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, (Surabaya: Apollo)
3
Henry Simamora, Manajemen Sunber Daya Manusia, (Jakarta: STIE YKPN, 1995),
h. 433.
4
Ivor K. Devies, Pengelolaan Belajar, (Jakarta: PT. Rajawali Pers, 1987), h. 35-36.
15. 7
yang menghasilkan hasil yang memuaskan, guna tercapainya tujuan
organisasi kelompok dalam suatu unit kerja.
Jadi, kinerja guru dalam proses belajar mengajar adalah kemampuan
guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar yang memiliki
keahlian mendidik anak didik dalam rangka pembinaan peserta didik
untuk tercapainya institusi pendidikan.
2. Tugas Pokok Dalam Pembelajaran
Guru berhadapan dengan siswa adalah pada saat proses belajar
mengajar berlangsung. Seorang guru harus memiliki kinerja yang baik
terutama pada saat proses belajar berlangsung. Guru diharapkan memiliki
ilmu yang cukup sesuai bidangnya, pandai berkomulikasi mengasuh dan
menjadi belajar yang baik bagi siswanya untuk tubuh dan berkembang
menjadi dewasa.
Menurut Sukadi “sebagai seorang profesional, guru memiliki lima
tugas pokok, merencanakan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan
evaluasi pembelajaran, menindaklanjuti hasil pembelajaran, serta
5
melakukan bimbingan dan konseling.”
Adapun penjelasan dari kelima tugas pokok tersebut yaitu:
a. Merencanakan Kegiatan Pembelajaran
Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, seorang guru dituntut
membuat perencanaan pembelajaran, fungsi perencanaan pembelajaran
ialah untuk mempermudah guru dalam melaksanakan tugas selanjutnya.
Sehingga proses belajar mengajar akan benar-benar terskenario dengan
baik, efektif dan efesien.
Dalam praktik pengajaran di sekolah, terdapat beberapa bentuk
persiapan pembelajaran, yaitu:
1. “Analisis materi pelajaran
2. Program tahunan/ program semester
3. Silabus/ satuan pelajaran
5
Sukadi, Guru Powerful Guru Masa Depan, (Bandung: Kolbu, ), h 26
16. 8
4. Rencana pembelajaran
5. Program perbaikan dan pengayaan.”
Dalam membuat lima rencana tersebut biasanya guru di bantu leh
kepala sekolah juga rekannya yang biasanya dimusyawarahkan dalam
Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Organisasi guru semacam ini biasanya
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah.
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
Setelah guru membuat rencana pembelajaran, maka tugas guru
selanjutnya adalah melaksanakan pembelajaran yang merupakan salah satu
aktivitas ini di sekolah.
Guru harus menunjukkan penampilan yang terbaik bagi para guru
siswanya. Penjelasannya mudah di pahami, penguasaan keilmuannya
benar, menguasai metodologi, dan seni pengendalian siswa. Seorang guru
juga harus bisa menjadi teman belajar yang baik bagi para siswanya
sehingga siswa merasa senang dan termotivasi belajar bersamanya.
Menurut Sukadi, “tugas guru adalah mengoptimalkan bakat dan minat
kemampuan para siswa. Untuk itu di perlukan seni didaktik. Guru juga
pandai menggunakan teknologi pembelajaran sehingga menarik bagi para
siswa.6
c. Mengevaluasi Kegiatan Pembelajaran
Langkah guru berikutnya adalah mengevaluasi hasil pembelajaran.
Segala sesuatu yang terencana harus di evaluasi agar dapat di ketahui
apakag sudah direncanakan telah sesuai dengan realisasinya serta tujuan
yang ingin dicapai dan apakah siswa telah dapat mencapai standar
kompetensi yang di tetapkan. Selain itu, guru juga dapat mengetahui
apakah metode ajarannya telah tetap sasaran.
Dalam melakukan kegiatan evaluasi, seorang guru harus
memperhatikan tujuan pembelajaran yang telah di tetapkan. Selain itu,
guru juga hars memperhatikan soal-soal evaluasi yang di gunakan. Soal-
soal yang telah dibuat hendaknya dapat mengukur kemampuan siswa.
6
Sukadi, Guru Powerful…., h.30
17. 9
Suryo Subroto mengatakan bahwa guru harus mempunyai kemampuan
untuk mengevaluasi yang mencakup:
1. “Melaksanakan tes
2. Mengelola hasil penilaian
3. Melaporkan hasil penelitian
4. melaksanakanprogram remedial/perbaikan pengajaran.”7
c. Ketaatan guru pada disiplin tugas
Di dalam lembaga pendidikan telah dibuat aturan-aturan yang harus
diindahkan oleh para guru maupun tenaga pendidikan lainnya. Bahkan
sebagai pegawai negeri. Aturan-aturan tersebut telah dibakukan menjadi
aturan kepegawaian. Hal ini untuk menjadi kelencaran jalanya proses
belajar mengajar maupun citra baik dari masyarakat yang ingin
memanfaatkan jasa lembaga tersebut.
3. kriteria Kinerja Guru
Keberhasilan guru seseorang bisa dilihat apabila kriteria-kriteria yang
ada telah mencapai secara keseluruhan. Jika kriteria telah tercapai berari
pekerjaan seseorang telah dianggap memiliki kualitas kerja yang baik.
Sebagaimana yang telah disebutkan dalam pengertian kinerja bahwa
kinerja guru adalah hasil kerja yang terlihat dari serangkaian kemampuan
yang dimiliki oleh seorang yang berprofesi guru. Kemampuan yang harus
dimiliki guru telah disebutkan dalam peraturan pemerintah RI No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 28 ayat 3 yang
berbunyi:
Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi:
a. kompetensi paedagogik
b. kompetensi kpribadian
c. kompetensi profesional
7
B Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar di sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h.
27
18. 10
d. kompentensi sosial8
Adapun penjelasan dari ke empat dari kompetensi tersebut adalah:
a kompetensi paedagogik
Adalah mengenai bagaimana kemampuan guru dalam mengajar, dalam
Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan dijelaskan kemampuan ini meliputi “kemampuan mengelola
pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya.”9
Kompetensi paedagogik ini berkaitan pada saat guru mengadakan
proses belajar mengajar di kelas. Mulai dari membuat skenario
pembelajaran memilih metode, media, juga alat evaluasi bagi anak
didiknya. Karena bagaimanapun dalam proses belajar mengajar sebagian
besar hasil belajar peserta didik ditentukan oleh peranan guru. Guru yang
cerdas dan kreatif akan mampu menciptakan suasana belajar yang efektif
dan efisien sehingga pembelajaran tidak berjalan sia-sia.
Suryo Subroto mengatakan bahwa yang dimaksud kinerja guru dalam
proses belajar mengajar adalah “kesangupan atau kecakapan para guru
dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan
peserta didik yang mencakup segi kognitif, efektif, dan psikomotorik
sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai
dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan pengajaran”10
Jadi kompetensi paedagogik ini berkatan dengan kemampuan guru
dalam proses belajar mengajar yakni pesiapan mengajar yang mencakup
merancang dan melaksanakan skenario pembelajaran, memilih metode,
media, serta alat evaluasi bagi anak didik agar tervapai tujuan pendidikan
baik pada ranah kognitif, efektif, maupun psikomotorik siswa.
8
Peraturan pemerintah RI No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
(Jakarta: CV Eko Jaya,2005),h.26
9
Peraturan Pemerintah RI…. ,h.73
10
Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar…,h.19
19. 11
b. kompetensi kepribadian
Berperan sebagai guru memerlukan kepribadian yang unik. Kepribadian
guru ini meliputi kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,
arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia.
Seorang guru harus mempunyai peran ganda. Peran tersebut
diwujudkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
Adakalanya guru harus berempati pada siswanya dan adakalanya guru
harus bersikap kritis. Berempati maksudnya guru harus dengan sabar
menghadapi keinginan siswanya juga harus melindungi dan melayani
siswanya tetapi disisi lain guru juga harus bersikap tegas jika ada siswanya
berbuat salah.
Menurut Moh. Uzer Usman kemampuan kepribadian guru meliputi hal-
hal berikut:
1) Mengembangkan kepribadian
2) Berinteraksi dan berkomunikasi
3) Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan
4) Melaksanakan administrasi sekolah
5) Menaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran.11
Kepribadian guru penting karena guru merupakan cerminan prilaku
bagi siswa-siswanya.
c. kompetensi profesional
Pekerjaan seorang guru adalah merupakan suatu profesi yang tidak bisa
dilakukan oleh sembarang orang. Profesi adalah pekerjaan
yangmemerlukan keahlian khusus dan biasanya dibuktikan dengan
sertifikasi dalam bentuk ijazah. Profesi guru ini memiliki prinsip yang
dijelaskan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005
sebagai berikut:
1) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme
11
Moh. Uzer Usman, Menajdi Guru Profesiona, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2003), h. 16
20. 12
2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,
keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia
3) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan
sesuai dengan bidang tugas.
4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang
tugas
5) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
6) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi
kerja
7) Memiliki kesempatan untuk mengembangan keprofesionalan
secara berkelanjutan dengan sepanjang hayat
8) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan.
9) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang
mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan
guru.12
d. kompentensi sosial
kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan diri dalam
menghadapi orang lain. Dalam peraturan pemerintah RI No.19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan kompensasi sosial
adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua peserta pendidikan, dan
masyarakat sekitar.
Kompetensi sosisal seorang guru merupakan modal dasar guru yang
bersangkutan dalam menjalankan tugas keguruan. Saiful Hadi berpendapat
kompetensi ini berhubungan denagn kemampuan guru sebagai anggota
masyarakat dan sebagai makhluk sosial yang meliputi:
1) Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi denagn
teman sejawat untuk meningkat kemampuan professional.
12
Undang-Undang RU No.14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen…, h.6
21. 13
2) Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi
setiap lembaga kemasyarakatan.
3) Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual
maupun secara kelompok.13
Menurut Mungin Edy Wibowo Kompetensi sosial adalah kemampuan
pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik, dan masyarak sekitar.14
Kemampuan sosial sangat penting karena manusia bukan makhluk
individu. Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga oleh pengaruh orang
lain.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara “faktor yang mempengaruhi
kinerja guru adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi
(motivision).15
a. Faktor kemampuan
Secara psikologi, kemampuan guru terdiri dari kemampuan potensi
(IQ) dan keampuan reality (knowledge + skill). Artinya seorang guru
yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dan sesuai
dengan bidangnya serta terampil dalam mengerjakan pekerjaan
sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang
diharapkan.
Oleh karena itu, pegawai perlu ditetapkan pada pekerjaan yang
sesuai dengan keahliannya. Dengan penempatan guru yang sesuai
dengan bidangnya aka dapat membantu dalam efetivitas suatu
pembelajaran.
b. Faktor motivasi
13
Saiful Hadi, “Kompetensi yang harus Dimiliki Seorang Guru”, (www. Saiful Hadi.
Wordpress.com, 2007)
14
Mungin Edy Wibowo, “Sertifikasi Profesi Pendidik”, (www.suara-merdeka.com, 2006)
15
A.A Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2004), h. 67
22. 14
Motivasi terbentuk dari sikap seorang guru dalam menghadapi situsi
kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan seseorang
yang terarah untuk mencapai tujuan pendidikan.
C. Meclelland mengatakan dalam bukunya Anwar Prabu
berpendapat bahwa “ada hubungan yang fositif antara motif
berprestasi dengan pencapaian kinerja.”16
Guru sebagai pendidik memiliki tugas dan tanggung jawab yang
berat. Guru harus menyadari bahwa ia hars mengerjakan tugasnya
tersebut dengan sungguh-sungguh, bertanggung jawab, ikhlas dan
tidak asal-asalan, sehingga siswa dapat dengan mudah menerima apa
saja yang disampaikan oleh gurunya. Jika ini tercapainya maka guru
akan memiiki tingkat kinerja yang tinggi.
Selanjutnya MeClelland mengemukakan 6 krakteristik dari guru
yang memiliki motif berprestasi tinggi Yaitu:
1. Memiliki tanggung jawab pribadi tinggi
2. berani mengambil resiko
3. memiliki tujuan yang realistis
4. Memanfaatkan rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang
untuk merealisasi tujuannya.
5. Meanfaatkan umpan balik yang kongkret dalam seluruh
kegiatan kerja yang dilakukannya.
6. mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah
diprogramkan.17
Membicarakan kinerja mengajar guru, tidak dapat dipisahkan
faktor-faktor pendukung dan pemecah masalah yang menyebabkan
terhambatnya pembelajaran secara baik dan benar dalam rangka
pencapaian tujuan yang diharapkan guru dalam mengajar.
Adapun faktor yang mendukung kinerja guru dapat digolongkan ke
dalam dua macam yaitu:
16
A.A Anwar Prabu, Manajemen Sumber…, h. 68
17
A.A Anwar Prabu, Manajemen Sumber…, h.68
23. 15
a. Faktor dari dalam sendiri (intern)
Di antara faktor dari dalam diri sendiri (intern) adalah
1) Kecerdasan
Kecerdasan memegang peranan penting dalam keberhasilan
pelaksanaan tugas-tugas. Semakin rumit dan makmur tugas-tugas
yang diemban makin tinggi kecerdasan yang diperlukan. Seseorang
yang cerdas jika diberikan tugas yang sederhana dan monoton
mungkin akan terasa jenuh dan akan berakibat pada penurunan
kinerjanya
2) Keterampilan dan kecakapan
Keterampilan dan kecakapan orang berbeda-beda. Hal ini
dikarenakan adanya perbedaan dari berbagai pengalaman dan
latihan.
3) Bakat
Penyesuaian antara bakat dan pilihan pekerjaan dapat menjadikan
seseorang bekarja dengan pilihan dan keahliannya.
4) Kemampuan dan minat
Syarat untuk mendapatkan ketenangan kerja bagi seseorang adalah
tugas dan jabatan yang sesuai dengan kemampuannya.
Kemampuan yang disertai dengan minat yang tinggi dapat
menunjang pekerjaan yang telah ditekuni
5) Motif
Motif yang dimiliki dapat mendorong meningkatkannya kerja
seseorang
6) Kesehatan
Kesehatan dapat membantu proses bekerja seseorang sampai
selesai. Jika kesehatan terganggu maka pekerjaan terganggu pula.
7) Kepribadian
Seseorang yang mempunyai kepribadian kuat dan integral tinggi
kemungkinan tidak akan banyak mengalami kesulitan dan
24. 16
menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan interaksi dengan
rekan kerja ang akan meningkatkan kerjanya.
8) Cita-cita dan tujuan dalam bekerja
Jika pekerjaan yang diemban seseorang sesuai dengan cita-cita
maka tujuan yang hendak dicapai dapat terlaksanakan karena ia
bekerja secara sungguh-sungguh, rajin, dan bekerja dengan
sepenuh hati.
b. Faktor dari luar diri sendiri (ekstern)
Yang termasuk faktor dari luar diri sendiri (ekstern) diantaranya:
1) Lingkungan keluarga
Keadaan lingkungan keluarga dapat mempengaruhi kinerja
seseorang. Ketegangan dalam kehidupan keluarga dapat
menurunkan gairah kerja.
2) Lingkungan kerja
Situasi kerja yang menyenangkan dapat mendorong seseorang
bekerja secara optimal. Tidak jarang kekecewaan dan kegagalan
dialami seseorang di tempat ia bekerja. Lingkungan kerja yang
dimaksud di sini adalah situasi kerja, rasa aman, gaji yang
memadai, kesempatan untuk mengembangan karir, dan rekan kerja
yang kologial.
3) Komunikasi dengan kepala sekolah
Komunikasi yang baik di sekolah adalah komunikasi yang efektif.
Tidak adanya komunikasi yang efektif dapat mengakibatkan
timbulnya salah pengertian
4) Sarana dan prasarana
Adanya sarana dan prasarana yang memadai membantu guru dalam
meningkatkan kinerjanya terutama kinerja dalam proses mengajar
mengajar.18
18
Kartono Kartini, Menyiapkan dan memadukan Karir, (Jakarta: CV Rajawali, 1985), h.
22.
25. 17
5) Kegiatan guru di kelas
Peningkatan dan perbaikan pendidikan harus dilakukan secara
bertahap. Dinamika guru dalam pengembangan program
pembelajaran tidak akan bermakna bagi perbaikan proses dan hasil
belajar siswa, jika manajemen sekolahnya tidak memberi peluang
tumbuh dan berkembangnya kreatifitas guru. Demikian juga
penambahan sumber belajar berupa perpustakaan dan laboratorium
tidak akan bermakna jika manajemen sekolahnya tidak
memberikan perhatian serius dalam mengoptimalkan pemanfaatan
sumber belajar tersebut dalam proses belajar mengajar. Menurut
Dede Rosyada dalam bukunya Paradigma Pendidikan Demokratis
bahwa kegiatan guru di dalam kelas meliputi:
a) Guru harus menyusun perencanaan pembelajaran yang bijak
b) Guru harus mampu berkomunikasi secara efektif dengan siswa-
siswanya
c) Guru harus mengembangkan strategi pembelajaran yang
membelajarkan
d) Guru harus menguasai kelas
e) Guru harus melakukan evaluasi secara benar.19
6) Kegiatan guru di sekolah antara lain yaitu:
Berpartisipasi dalam bidang administrasi, di mana dalam bidang
administrasi ini para guru memiliki kesempatan yang banyak untuk
ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sekolah antara lain:
a) Mengembangkan filsafat pendidikan
b) Memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum
c) Merencanakan program supervisi
d) Merencanakan kebijakan-kebijakan kepegawaian.20
19
Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan, (Jakarta:PT Kencana, 2004), h. 122.
20
M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Remaja
Rosdakarya, 2003), h. 144-150.
26. 18
Semua pekerjaan itu harus dikerjakan bersama-sama antara guru
yang satu dengan yang lainnya yaitu dengan cara bermusyawarah.
Untuk meningkatkan kinerja, para guru harus melihat pada keadaan
pemimpinnya (kepsek).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa baik dan buruknya guru dalam
proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor salah
satunya adalah supervisor dalam melaksanakan pengawasan atau
supervisi terhadap kemampuan (kinerja guru).
5. Indikator Kinerja guru
Ada beberapa indikator yang dapat dilihat peran guru dalam
meningkatkan kemampuan dalam proses belajar-mengajar.
Indikator kinerja tersebut adalah:
1. Kemampuan merencanakan belajar mengajar
Kemapuan ini meliputi:
a. Menguasai garis-garis besar penyelenggaraan pendidikan.
b. Menyesuaikan analisa materi pelajaran
c. Menyusun program semester
d. Menyusun program atau pembelajaran
2. Kemempuan melaksanakan kegiatan belajar mengajar
kemampuan ini meliputi:
a. Tahap pra intruksional
b. Tahap intruksional
c. Tahap evaluasi dan tidak lanjut
3. Kemampuan mengevaluasi
Kemampan ini meliputi:
a. Evaluasi normatif
b. Evaluasi formatif
c. Laporan hasil evaluasi
27. 19
d. Pelakanaan program perbaikan dan pengayaan.21
Jadi menurut penulis, kinerja guru yang terdapat di atas merupakan
indikator positif dari kinerja guru. Sedangkan kinerja guru yang bersifat
negatif meliputi, guru belum menguasai penyusunan program semester,
guru belum melaksanakan pra intruksional, dan guru tidak memperhatikan
evaluasi yang bersifat normatif.
6. Evaluasi kinerja
Menurut Agus Sunyato dalam bukunya Anwar Prabu Mangkunegara
mengemukakan bahwa sasaran sasaran dan evaluasi kinerja karyawan
sebagai berikut:
a. Membuat analisa kinerja dari waktu yang lalu secara
berkesinambungan dan periodik, baik kinerja karyawan maupun
kinerja organisasi
b. Membuat evaluasi kebutuhan pelatihan dari para karyawan melalui
audit keterampilan dan pengetahuan sehingga dapat mengembangkan
kemampuan dirinya.
c. Menetuka asaran dari kinerja yang akan dating dan memberikan
tanggung jawab perorangan sehingga untuk periode selanjutnya jelas
apa yang harus diperbuat oleh karyawan, mutu dan baku yang harus
dicapai.
Menemukan potensi karyawan yang berhak memperoleh promosi, dan
mendasarkan hasil diskusi antara karyawan dengan pimpinannya itu untuk
menyusun suatu proposal lainnya, seperti imbalan .
Jadi, evaluasi kinerja merupakan sarana untuk memperbaiki mereka
yang tidak melakukan tugasnya dengan baik di dalam organisasi. Banyak
organisasi berusaha mencapai sasaran suatu kedudukan yang terbaik dan
terpercaya dalam bidangnya. Untuk itu sangat tergantung dari para
21
Uzer, Usman, Menjadi guru professional..., h.10-19
28. 20
pelaksanaannya, yaitu para karyawan agar mereka mencapai sasaran yang
telah ditetapkan oleh organisasi.22
7. Langkah- Langkah Peningkatan Kinerja
Dalam rangka peningkatan kinerja, paling tidak telah mengemukakan
tujuh langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Mengetahui Adanya kekurangan dalam kinerja
b. Mengenai kekurangan dan tingkat keseriusan.
c. Mengidentifikasikan hal-hal yang mungkin menjadi penyebab
kekurangan baik yang behubungan dengan dengan pegawai itu sendiri
d. Mengembamgkan rencana tindakan tersebut
e. Melakukan evaluasi apakah masalah tersebut sudah terasi atau belum
f. Mulai dari awal, apabila perlu.
Dari peningkatan kinerja ini mempunyai hasil dalam peningkatan
karena semuanya mempunyai kekurangan dan kelebihan, hal itu harus
sangat berguna bagi para karyawan.23
Dari berbagai uraian teori tentang kinerja guru, maka yang dimaksud
dengan kinerja guru dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang
untuk melaksanakan tugasnya yang menghasilkan hasil yang memuaskan
guna tercapainya tujuan organisasi kelompok dalam suatu unit kerja.
Kinerja guru dalam penelitian ini dapat diukur berdasarkan 4 indikator,
yaitu kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam
pelaksanaan pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran,
serta kinerja guru dalam disiplin tugas.
22
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi kinerja SDM, (Bandung: PT Refika
Aditama, 2006) Cet ke-II, h 11-12.
23
Anwar, Prabun Mangkunegara, Manajemen Kinerja. h, 22
29. 21
B. KERANGKA BERFIKIR
Guru adalah unsur utama dalam suatu proses pendidikan. Guru berada
dalam front terdepan pendidikan yang berhadapan langsung dengan peserta
didik melalui proses interaksi intruksional sebagai wahana terjadinya proses
pembelajaran siswa dengan nuansa pendidikan.
Dalam proses pembelajaran tersebut, peserta didik akan memperoleh
banyak ilmu pengetahuan, pengalaman belajar, dan hubungan sosial dengan
sesama, Untuk mencapai tujuan pendidikan yakni memperoleh perubahan baik
dari segi kognitif. Efektif maupun psikomotorik siswa dalam berprilaku
menuju yang lebih baik.
Untuk menjalankan tugasnya dengan baik, guru memerlukan kinerja yang
tinggi demi tercapainya tujuan pendidikan. Tinggi rendahnya kinerja
seseorang bisa dipengaruhi oleh diri-sendiri juga dari dari orang lain atau
lingkngan luar.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil kinerja guru dalam
perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran,
kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran, serta kinerja guru dalam disiplin
tugas. Terletak pada kinerja serta prestasi kerja guru-guru yang berada dalam
suatu sekolah.
Jadi dengan adanya kinerja guru dalam pembelajaran. Maka hasil yang
menentukan dari suatu proses pendidikan adalah pendidik itu sendiri. Hal ini
merupakan kinerja guru paling berkualitas setumpuk tugas serta tanggung
jawab yang di embannya guru harus mampu menunjukkan bahwa guru
mampu menghasilkan kinerja yang baik demi terciptanya pendidikan yang
bermutu.
30. 22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja guru di MTs Al-
Wathoniyah I. Cilungup Jakarta Timur.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian dilaksanakan di MTs Al-Wathoniyah I.Cilungup Duren
Sawit Jakarta Timur. Sedangkan waktu pelaksanaannya dimulai dari bulan Juli
2007 sampai dengan bulan Maret 2008.
C. Metode Penelitian
Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya
dari fenomena objek yang diteliti dan dibandingkan dengan teori yang sesuai
dengan masalah penelitian.
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru di MTs Al-Wathoniyah I.
Cilungup Duren Sawit yang berjumlah 18 orang guru. Karena populasi ini
kurang dari 100 maka sampel dalam penelitian ini adalah semua guru yang
mengajar di MTs Al-Wathoniyah I. Cilungup yang berjumlah 18 orang.
31. 23
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian
lapangan, yaitu terjun langsung di lokasi penelitian untuk mendapatkan data
yang diperlukan.
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka
penulis menggunakan teknik kuesioner atau angket yaitu sejumlah pernyataan
tertulis yang di gunakan untuk memperoleh informasi dari responden untuk
mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kinerja guru di MTs Al-
Wathoniyah I Cilungup Duren Sawit.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data, dalam penelitian
ini berbentuk kuesioner. Selain itu juga di lakukan observasi, dengan teknik
ini penulis ingin mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan akurat
tentang kinerja guru di MTs Al-Wathoniyah I. yakni kinerja guru dalam
perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran,
kineja guru dalam evaluasi pembelajaran, serta kinerja guru dalam disiplin
tugas.
Tabel 1
Variabel Indikator No Jumlah
pernyataan pernyataan
Kinerja a. Kinerja guru dalam 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Guru perencanaan pembelajaran: 7
- Membuat RPP dan,
- Menyusun program
semester
b. Kinerja guru dalam 8, 9, 10, 11, 10
pelaksanaan pembelajaran: 12, 13, 14, 15,
- Melaksanakan post test 16, 17
- Melaksanakan penilaian
setelah satuan pokok
bahan selesai dipelajari
siswa
32. 24
c. Kinerja guru dalam evaluasi 18, 19, 20, 21, 7
pembelajaran: 22, 23, 24
- Memberikan nilai/hasil
kepada siswa secara
objektif
- Membuat hasil laporan
sekolah untuk diberikan
kepada orang tua
d. Kinerja guru dalam disiplin 25, 26, 27, 28, 5
tugas: 29, 30
- Peraturan yang ditetapkan
sekolah
- Menyelesaikan tugas yang
diberikan kepada kepala
sekolah
G. Teknik Analisin Data
Dalam pengelolaan data penulis menempuh cara sebagai berikut:
1. Editing
Setelah angket diisi oleh responden dan dikembalikan kepada penulis,
penulis segera meneliti kelengkapan dalam pengisian angket bila ada
jawaban yang tidak di jawab, penulis menghubungi responden yang
bersangkutan untuk di sempurnakan Jawabannya agar angket tersebut sah.
2. Tabulating
Langkah kedua adalah pengelolaan data dengan memindahkan jawaban
yang terdapat dalam angket ke dalam tabulasi atau tabel. Kemudian setelah
data di olah sehingga hasil angket dinyatakan sah, maka selanjutnya
melakukan analisa data dengan deskriptif kualitatif dengan presentase,
maka rumus yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Keterangan:
P = f x 100 %
N
P = Prosentase
f = Frekuensi (Jumlah jawaban responden)
N = Number Of Cases (Jumlah responden)
33. 25
3. Analiting dan Interpretasi
Langkah ini adalah menganalisa data yang telah diolah secara verbal
sehingga hasil penelitian mudah dipahami.
4. Concluding
Langkah ini adalah memberikan kesimpulan dari hasil analisa dan
interpretasi data
34. BAB 1V
HASIL PENELITIAN
Kinerja guru di MTs Al-Wathoniyah I. ini terkait dalam kinerja guru dalam
perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan guru dalam
pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi pembeajaran, serta kinerja guru daam
disiplin tugas.
Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, di peroleh hasil sebagai
berikut
A. Kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran
Tabel 2
Bapak/ibu guru membuat perencanaan pembelajaran
yang hendak diberikan
No Alternatif jawaban F P%
soal
1 Selalu 6 33%
Sering 9 50%
Kadang-kadang 3 17%
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam pernyataan
kebanyakan memilih sering berjumlah 9 orang (50%), selalu berjumlah 6 orang
(33%), yang menjawab kadang-kadang berjumlah 3 orang (17%), dan tidak
pernah (0 %) tidak ada yang menjawab, dari data tabel di atas dapat disimpulkan
bahwa guru membuat perencanaan pembelajaran yang hendak diberikan ini
35. 27
terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab sering (50%). Guru
membuat membuat perencanaan pembelajaran yang hedak diberikan
Tabel 3
Bapak/Ibu guru menyusun standar isi kurikulum sebagai acuan atau
pedoman dalam pembelajaran
No Alternatif F P%
Soal jawaban
2 Selalu 8 44%
Sering 10 56%
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 10 orang (56%), selalu
berjumlah 8 orang (44%), yang menjawab kadang-kadang (0%) tidak ada yang
menjawab sedangkan tidak pernah juga (0%)tidak ada jawaban dari responden.
Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru menyusun standar isi
kurikulum sebagai acuan atau pedoman dalam pembelajaran. Ini terbukti dari
jawaban responden yang banyak menjawab sering (56%). Guru menyusun standar
isi kurikulum sebagai acuan atau pedoman dalam pembelajaran.
Tabel 4
Bapak/Ibu guru membuat rumusan-rumusan tujuan pembelajaran
No Alternatif Jawaban F P
Soal
3 Selalu 7 39%
Sering 7 39%
Kadang-kadang 4 22%
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab
pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 7 orang (39%), sering
berjumlah 7 responden (39%), yang menjawab kadang-kadang berjumlah 4 orang
(22%), dan tidak pernah (0%) tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel
27
36. 28
di atas dapat disimpulkan bahwa guru membuat rumusan-rumusan tujuan
pembelajaran. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu
dan sering sama-sama berjumlah (39%). Guru membuat rumusan tujuan
pembelajaran.
Tabel 5
Bapak/Ibu guru membuat bahan ajar yang digunakan relevan dengan
tujuan pembelajaran yang sudah
No soal Alternatif Jawaban F P%
4 Selalu 7 39%
Sering 7 39%
Kadang-kadang 4 22%
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakanmemilih selalu berjumlah 7 orang (39%), sering
berjumlah 7 orang (39%), yang menjawab kadang-kadang berjumlah 4 orang
(22%), dan tidak pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari tabel di
atas dapat disimpulkan bahwa guru membuat RPP sebelum mengajar. Ini terbukti
dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu dan sering sama-sama
berjumlah (39%). Guru membuat RPP sebelum mengajar.
Tabel 6
Bapak/Ibu guru dalam membuat RPP mengalami kesulitan
No Alternatif jawaban F P%
soal
5 Selalu 4 22%
Sering 6 33%
Kadang-kadang 8 45%
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 8 orang (45%), kadang-kadang
berjumlah 6 orang (33%), selalu berjumlah 4 orang (22%), dan tidak pernah (0%),
28
37. 29
tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan
bahwa gurudalam membuat RPP mengalami kesulitan. Ini terbukti dari jawaban
responden yang banyak menjawab sering (45%). Guru membuat perencanaan atau
persiapan pembelajaran yang hendak diberikan.
Tabel 7
Bapak/Ibu guru membuat bahan ajar yang digunakan relevan dengan
tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan
No Alternatif Jawaban F P%
soal
6 Selalu 2 11%
Sering 11 61%
Kadang-kadang 5 28%
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering 11 orang (61%), kadang-kadang
berjumlah 5 orang (28%), selalu 2 orang (11%), dan tidak pernah (0%) tidak ada
jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru
membuat bahan ajar yang digunakan relevan dengan tujuan pembelajaran yang
sudah dirumuskan. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab
sering (61%). Guru membuat bahan ajar yang digunakan relevan dengan tujuan
pembelajaran yang sudah dirumuskan.
Tabel 8
Bapak/Ibu guru mengunakan media yang relevan dengan materi
No Alternatif jawaban F P%
soal
7 Selalu 18 100%
Sering - -
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
29
38. 30
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden menjawab pernyataan
kebanyakan memilih selalu berjumlah 18 orang (100%), sering tidak ada jawaban
(0%), kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban, dan tidak pernah (0%) tidak ada
jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru
mengunakan media yang relevan dengan materi. Ini terbukti dari jawaban
responden yang banyak menjawab selalu (100%). guru mengunakan media yang
relevan dengan materi.
B. Kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran
Tabel 9
Bapak/Ibu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai bahan pelajaran yang disampaikan
No Alternatif jawaban F P%
Soal
8 Selalu 4 22%
Sering 11 61%
Kadang-kadang 3 17%
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 11orang (61%), selalu
berjumlah 4 orang (22%), kadang-kadang berjumlah 3 orang (17%), dan tidak
pernah (0%) tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai bahan pelajaran yang disampaikan. Ini terbukti dari jawaban responden
yang banyak menjawab sering (61%). Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang disampaikan.
30
39. 31
Tabel 10
Bapak/Ibu guru mengajukan atau melakukan post tes kepada siswa
sebelum memulai pelajaran
No Alternatif jawaban F P%
Soal
9 Selalu 4 22%
Sering 6 33%
Kadang-kadang 8 45%
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih kadang-kadang 8 orang (45%), sering berjumlah
6 orang (33%), selalu 4orang (6%), dan tidak pernah (0%), tidak ada jawaban dari
responden. Dari data tabel di atas dapat simpulkan bahwa guru mengajukan atau
melakukan post tes kepada siswa sebelum memulai pelajaran.
Tabel 11
Bapak/Ibu guru menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan
No Alternatif Jawaban F P%
Soal
10 Selalu 8 44%
Sering 9 50%
Kadang-kadang 1 6%
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 9 orang (50%), selalu
berjumlah 8 orang (44%), dan tidak pernah (0%), tidak ada jawaban dari
responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru menguasai
materi pelajaran yang akan diajarkan. Ini tebukti dari responden yang banyak
menjawab sering (50%). Guru menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan.
31
40. 32
Tabel 12
Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan dalam menggunakan
sumber metode
No Alternatif Jawaban F P%
soal
11 Selalu 5 28%
Sering 11 61%
Kadang-kadang 2 11%
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 11 orang (61%), selalu
berjumlah 5 orang (28%), kadang-kadang berjumlah 2 orang (11%), tidak pernah
(0%),tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan
bahwa guru mengalami kesulitan dalam menggunakan sumber metode. Ini
terbukti dari jawaban responden menjawab sering (61%). Guru mengalami
kesulitan dalam menggunakan sumber metode.
Tabel 13
Bapak/Ibu guru melakukan evaluasi atau penilaian setelah satuan pokok
bahan selesai di pelajari siswa
No Alternatif Jawaban F P%
Soal
12 Selalu 8 44%
Sering 8 44%
Kadang-kadang 2 11%
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 8 orang (44%), sering
berjumlah 8 orang (44%), kadang-kadang berjumlah 2 orang (11%), tidak pernah
(0%),tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan
bahwa guru melakukan evaluasi atau penilaian setelah satuan pokok bahan di
32
41. 33
pelajari siswa. Ini terbukti dari jawaban responden yang menjawab selalu dan
sering sama-sama (44%). Guru melakukan evaluasi atau penilaian setelah satuan
pokok bahan selesai di pelajari siswa.
Tabel 14
Bapak/Ibu guru memberikan PR pada siswa setiap pelajaran selesai
diajarkan
No Alternatif F P%
soal Jawaaban
13 Selalu 2 11%
Sering 8 45%
Kadang-kadang 8 44%
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 8 orang (45%), kadang-kadang
berjumlah 8 orang (44%), selalu berjumlah 2 orang (11%), dan tidak pernah (0%),
tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
guru memberikan PR pada siswa setiap pelajaran selesai diajarkan. Ini bukti dari
jawaban responden yang banyak menjawab sering (45%). Guru memberikan PR
pada siswa setiap pelajaran diajarkan.
Tabel 15
Bapak/Ibu guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan program
yang guru buat
No Alternatif Jawaban F P%
Soal
14 Selalu 10 55%
Sering 7 39%
Kadang-kadang 1 6%
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 10 orang (55%), sering
33
42. 34
berjumlah 7 orang (39%) kadang-kadang berjumlah 10 orang (1%), dan tidak
pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan program
yang guru buat. Ini terbukti dari jawaban respondenyang banyak menjawab selalu
(55%). Guru melaksanakan pembelajaran sesuai denga program yang guru buat.
Tabel 16
Bapak/Ibu guru memulai dan mengakhiri pelajaran tepat pada waktunya
No Alternatif Jawaban F P%
Soal
15 Selalu 2 11%
Sering 13 72%
Kadang-kadang 3 17%
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 13 orang (72%), kadang-
kadang berjumlah 3 orang (17%), selalu berjumlah 2 orang (11%), dan tidak
pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru memulai dan mengakhiri pelajaran tepat pada waktunya.
Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab sering (72%). Guru
memulai dan mengakhiri pelajaran tepat pada waktunya.
Tabel 17
Bapak/Ibu guru dapat mengekpresikan segenap kemampuan mengajar
No Alternatif Jawaban F P%
Soal
16 Selalu 18 100%
Sering - -
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
34
43. 35
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 18 orang (100%), sering (0%),
tidak ada, kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban,dan tidak pernah (0%), tidak
ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru
membuat hasil laporan sekolah untuk diberikan kepada orang tua siswa. Ini bukti
dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu (100%). Guru membuat
hasil laporan sekolah untuk diberikan kepada orang tua siswa.
C. Kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran
Tabel 18
Bapak/ibu guru berusaha meningkatkan kemampuan yang guru miliki
di dalam pembelajaran
No Alternatif Jawaban F P%
Soal
17 Selalu 18 100%
Sering - -
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih selalu 18 orang (100%), sering (0%), tidak ada
jawaban kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban, dan tidak pernah (0%)juga
tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
guru berusaha meningkatkan kemampuan yang guru miliki di dalam
pembelajaran. Ini terbuktu dari jawaban responden banyak menjawab selalu
(100%). Guru berusaha meningkatkan kemampuan yang guru miliki di dalam
pembelajaran.
35
44. 36
Tabel 19
Bapak/Ibu guru membuat hasil laporan sekolah untuk diberikan kepada
orang tua siswa
No Alternatif F P%
Soal Jawaban
18 Selalu 8 44%
Sering 9 50%
Kadang-kadang 1 6%
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 9 orang (50%), selalu
berjumlah 8 orang (44%), kadang-kadang berjumlah 1 orang (6%), dan tidak
pernah tidak (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru membuat hasil laporan sekolah untuk di berikan kepada
orang tua siswa. Ini terbukti dari jawaban responden banyak menjawab sering
(59%). Guru membuat hasil laporan sekolah untuk diberikan kepada orang tua
siswa
Tabel 20
Bapak/Ibu guru melaksanakan evaluasi pembelajaran sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan
No Allternatif Jawaban F P%
Soal
19 Selalu 10 56%
Sering 8 44%
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam enjawab pernyataan
kebanyakan memilih selalu berjumlah 10 orang (56%), sering berjumlah 8 orang
(44%), kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban, dan tidak pernah (0%), juga tidak
ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwaguru
36
45. 37
melaksanakan evaluasi pembelajaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu (56%). Guru
melaksanakan evaluasi pembelajaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Tabel 21
Bapak/Ibu guru melakukan penjelasan materi kembali dan pemberian
tugas tambahan pada siswa sebagai perbaikan
No Alternatif F P%
Soal Jawaban
20 Selalu 8 44%
Sering 10 56%
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui ahwa respnden dalam menjawab pernyataan
kebanyakan memilih sering 10 orang (56%), selalu berjumlah 8 orang (17%),
kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban, dan tidak pernah (0%), juga tidak ada
jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru
melakukan penjelasan materi dan pemberian tugas tambahan pada siswa sebagai
perbaikan. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab sering
(56%). Guru melakukan penjelasan materi kembali dan pemberian tambahan pada
siswa sebagai perbaikan.
Tabel 22
Bapak/melaksanakan pengajarn berupa pemberian materi bahan
pelajaran dan penyelesaian tugas jika program pengajaran dianggap
tercapai
No Alternatif Jawaban F P%
Soal
21 Selalu 12 66%
Sering 3 17%
Kadang-kadang 3 17%
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
37
46. 38
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 12 orang (66%), sering
berjumlah 3 orang (17%), kadang-kadang berjumlah 3 orang (17%), dan tidak
pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru melaksanakan pengajaran berupa pemberian materi
bahan pelajaran dan penyelesaian tugas program pengajaran dianggap tercapai. Ini
terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu (66%). Guru
melaksanakan berupa pemberian materi bahan pelajaran dan penyelesaian tugas
program pengajaran dianggap tercapai.
Tabel 23
Bapak/Ibu guru melaksanakan evaluasi secara rutin
No Alternatif Jawaban F P%
Soal
22 Selalu 4 22%
Sering 10 56%
Kadang-kadang 4 22%
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 10 orang (56%), selalu
berjumlah 10 orang (56%), kadang-kadang berjumlah 4 orang (22%), , dan tidak
pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru melaksanakan evaluasi secara rutin. Ini terbukti dari
jawaban responden yang banyak menjawab sering (56%). Guru melaksanakan
evaluasi secara rutin.
38
47. 39
Tabel 24
Bapak/Ibu guru memberikan nilai kepada siswa secara objektif
No Alternatif F P%
Soal Jawaban
23 Selalu 14 78%
Sering 4 22%
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab
pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 14 orang (78%), sering
berjumlah 4 orang (22%), kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban, dan tidak
pernah (0%), jugatidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru memberikan kritik dan saran guna meningkatkan kualitas
mengajar. Ini terbukti dari responden yang banyak menjawab selalu (78%). Guru
memberikan kritik dan saran guna meningkatkan kualitas mengajar.
Tabel 25
Bapak/Ibu guru memberikan kritik dan saran guna meningkatkan
kualitas mengajar
No Alternatif F P%
Soal Jawaban
24 Selalu 14 78%
Sering 4 22%
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih selalu 14 orang (78%), dan yang menjawab
seringada 4 (22%), kadang-kadang (0%) tidak ada jawaban, dan tidak pernah
(0%), juga tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
39
48. 40
disimpulkan bahwa guru memberikan kritik dan saran guna meningkatkan kualitas
mengajar. Ini terbukti dari jawaban responden yang menjawab sealu (78%). Guru
memberikan kritik dan saran guna meningkatkan kualitas mengajar.
D. Kinerja guru dalam disiplin tugas
Tabel 26
Bapak/Ibu guru datang ke sekolah tepat pada waktunya
No Alternatif Jawaban F P%
Soal
25 Selalu 3 17%
Sering 13 72%
Kadang-kadang 2 11%
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 13 orang (72%), selalu
berjumlah 3 orang (17%), kadang-kadang berjumlah 11 orang (11%), dan pernah
tidak (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru dating ke sekolah tepat pada waktunya. Ini terbukti dari
jawaban responden yang banyak menjawab sering (72%). Guru dating ke sekolah
tepat pada waktunya.
Tabel 27
Bapak/Ibu guru meninggalkan sekolah sesuai waktu yang ditentukan
No Alternatif Jawaban F P%
Soal
26 Selalu 9 50%
Sering 6 33%
Kadang-kadang 3 17%
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 9 orang (50%), sering
40
49. 41
berjumlah 6 orang (33%), kadang-kadang berjumlah 3 orang (17%), dan tidak
pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru meninggalkan sekolah sesuai waktu yang ditentukan. Ini
terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu (50%). Guru
meninggalkan sekolah sesuai waktu yang telah ditentukan.
Tabel 28
Bapak/Ibu guru melaksanakan semua peraturan yang telah ditetapkan
sekolah
No Alternatif F P%
Soal jawaban
27 Selalu 3 17%
Sering 11 61%
Kadang-kadang 4 22%
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 11 orang (61%), kadang-
kadang berjumlag 4 orang (22%), selalu berjumah 3 orang (17%), dan tidak
pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru melaksanakan semua peraturan yang telah ditetapkan
sekolah. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab sering
(61%). Guru melaksanakan semua peraturan yang telah ditetapkan sekolah.
Tabel 29
Bapak/Ibu guru jika tidak hadir ke sekolah memberikan terlebih dahulu
No Alternatif F P%
Soal Jawaban
28 Selalu 9 50%
Sering 9 50%
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
41
50. 42
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam pernyataan
kebanyakan memilih selalu berjumlah 9 orang (50%), sering berjumlah 9 orang
(50%), kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban, tidak pernah (0%), juga tidak ada
jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkam bahwa guru
jika tidak hadir di sekolah memberikan terlebih dahulu. Ini terbukti dari jawaban
responden yang banyak menjawab selaludan sering sama-sama (50%). Guru jika
tidak hadir ke sekolah memberikan terlebih dahulu.
Tabel 30
Bapak/Ibu guru menyelesaikan tugas yang diberikan kepala sekolah
tepat waktunya
No Alternatif Jawaban F P%
Soal
29 Selalu 2 11%
Sering 9 50%
Kadang-kadang 7 39%
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyatan
kebanyakan memilih sering berjumlah 9orang (50%), kadang-kadang berjumlah 7
orang (39%), selalu berjumlah 2 orang (11%), dan tidak pernah (0%), tidak ada
jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru
menyelesaikan tugas yang diberikan kepala sekolah tepat waktunya. Ini terbukti
dari jawaban responden yang banyak menjawab sering (50%). Guru
menyelesaikan tugas yang diberikan kapala sekolah tepat waktunya.
Tabel 31
Bapak/Ibu guru berusaha bekerja sebaik mungkin untuk meningkatkan
kemampuan agar dapat mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan
No Alternatif F P%
Soal Jawaban
30 Selalu 12 67%
Sering 6 33%
Kadang-kadang - -
42
51. 43
Tidak pernah - -
Jumlah 18 100%
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 12 orang (67%), sering
berjumlah 6 orang (33%), kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban, dan tidan
pernah (0%) juga tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru berusahan bekerja sebaik mungkin untuk meningkatkan
kemampuan agar dapat mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan. Ini
terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu (67%). Guru
berusaha bekerja sebaik mungkin ubtuk meningkatkan kemampuan agar dapat
mencapai tingkat produktivitass yang diharapkan.
E. Deskripsi Data Kinerja Guru
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diperoleh data Kinerja guru dengan Skor
tertinggi 103, dan skor terendah 90, (Mean) nilai rata-rata 96,6. Dan simpangan
baku 0,955 peroleh data lebih lengkap lagi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 32
Distribusi Frekuensi Kinerja Guru
No Kelas F Fkb Fka X Fx
Interval
1 102-104 1 18 5 103 10
2 99-101 7 17 12 100 700
3 96-98 5 10 17 97 485
4 93-95 0 5 17 94 0
5 90-92 5 5 18 455 455
Total ∑f=18 ∑=485 ∑=1743
Berdasarkan penyajian data dalam tabel distribusi frekuensi dapat dilihat dari
18 orang responden yanh mendapat skor dibawah rata-rata sebanyak 5 orang atau
27,7. Sedangkan yang mendapat skor diatas dibawah rata-rata 13 orang atau 72,2.
Dari data tersebut dapat direalisasikan dalam bentuk diagram garis sebagai berikut
43
52. 44
Poligon Frekuensi
10
8
6
4
2
0
91 94 97 100 103
Diagram Garis
Skor Distribusi Frekuensi Kinerja Guru dengan sumbuh horizontal
diwakilkan oleh angka titik tengah masing-masing kelas.
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat pemunculan nilai tertinggi pada batas
99-101 dengan titik tengahnya (X) 100 dan frekuensi 7. Sedangkan nilai terendah
pada batas kelas 0. Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata tingkat Kinerja
Guru dapat diperoleh dengan cara:
1. Mencari rentang nilai untuk katagori sedang diperoleh dengan cara rata-rata
skor tentang kinerja guru dikurangi simpangan baku sampai dengan rata-rata
skor simpangan baku hasilnya
96,6 – 0,955 = 95,645 = 96
96,6 + 0,955 = 97,845 = 98
Jadi untuk kategori sedang rentang nilainya 96 - 98
2. Menentukan nilai rata-rata untuk kategori tinggi yaitu skor yang berada
diatas 98 > 99 sampai dengan skor tertinggi yaitu 99 – 103. Jadi untuk
kategori skor tertinggi rentang nilaina 99 – 103.
3. Untuk menentukan rata-rata kategori rendah yaitu skor yang berada dibawah
96 atau < 95 sampai skor terendah yang di dapat. Jadi untuk kategori rendah
rentang nilainya 90 – 95.
44
53. 45
Lebih jelasnya di interpretasikan ke dalam:
90 – 95 adalah rata-rata tentang kinerja guru Kurang baik
96 – 98 adalah rata-rata tentang kinerja guru Cukup baik.
99 – 103 adalah rata-rata tentang kinerja guru Baik
Berdasarkan ketentuan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata tentang
kinerja guru dikategorikan pada rata-rata-rata Cukup baik Artinya bahwa kinerja
guru, baik dalam hal kinerja guru dalam persiapan pembelajaran, kinerja guru
dalam pelaksanaan pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran, serta
kinerja guru dalam displin tugas. Yang dilakukan kinerja guru di MTs Al-
Wathoniyah I.
45
54. 46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di MTs Al-Wathoniyah I
Cilungup Jakarta-Timur, Maka secara umum Kinerja guru yang meliputi dimensi
kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi
pembelajaran, kinerja guru dalam disiplin tugas. Sudah cukup baik dengan skor 96,6.
Adapun dengan melihat hasil analisis data yang disajikan pada Bab IV, maka dapat
diuraikan beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Kinerja guru di MTs Al-Wathoniyah I Cilungup. Menyangkut dimensi kinerja
guru dalam perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran, serta kinerja guru
dalam disiplin tugas. Cukup baik dengan skor 96,6 .
2. Pada umumnya kinerja guru di MTs Al-Wathoniyah I. Cilungup sudah cukup
baik karena hasil yang dicapai oleh para guru disekolah dalam perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi serta disiplin tugas. Berjalan dengan tanggung jawab
yang ada pada kemampuan terhadap profesi yang mempunyai nilai atau hasil
prestasi kerja.
55. 47
3. Pada umumnya hasil atau nilai prestasi kerja merupakan hasil kinerja para
guru dalam menjalankan tugas sehingga dapat dicapai dengan hasil yang
cukup baik dan efesien.
B. SARAN
Dari kesimpulan hasil penelitian diatas, maka peneliti mengajukan saran kepada:
1. Para guru harus dapat mempertahankan nilai prestasi kerja yang cukup baik
dalam suatu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
pembelajaran dan disiplin tugas, agar hasil kinerja guru selalu meningkat dan
berkompeten.
2. Para guru harus dapat mempertahankan keprofesionalannya sebagai tenaga
pengajar.
3. Kepala Madrasah harus selalu memperhatikan para guru untuk
mempertahankan hasil prestasi kerja yang sudah dicapai dengan nilai yang
cukup baik dalam suatu kegiatan belajar mengajar.
56. DAFTAR PUSTAKA
Adi, Saiful, Kompetensi yang harus di miliki seorang guru”,
www.saiful_adi_wordpress.com 2008
Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, Surabaya: PT Apollo.
Kartini, Kartono, Menyiapkan Memadukan Karir, Jakarta: CV Rajawali, 1985.
Mangkunegara, AA. Anwar Prabu, Evaluasi Kinerja SDM, Bandung: PT Refika
Aditema, Cet. Ke-10, 2006
Mangkunegara, AA. Anwar Prabu, Manajemen sumber data perusahaan,
Bandung:PT Refika Aditema 2004
Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005, Tentang Standar Nasional
Pendidikan, Jakarta CV. Eko Jaya, 2005
Purwanto, M. Ngalim, Administrasi Pendidikan, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya,
2002
Prabu, A.A Mangkunegara Anwar, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung:
PT. Rosdakarya, 2000
Rosyada, Dede, Paradigma Pendidikan, Demokratis sebuah model perlibatan
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan, Jakarta: PT Kencana,
2004
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007
Simanjutak, Payaman J, Manajemen Evaluasi Kinerja, Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2005
Sukadi, Guru Powerfull Guru Masa Depan, Bandung: Kholbu, 2001
Suryo, Subroto, B, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta,
1997
Tim penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2007
Usman, Uzer, Menjadi Guru Professional, Bandung: PT Rosdakarya, 2002
Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005, Sinar Grafika, 2006
57. Undang-undang RI, Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Sinar Grafika, 2006
Wibowo, Mungin Edy, ”Sertifikasi Profesi Pendidik”, www. suara merdeka.com
2008