1. 1
MAKALAH
INFORMASI DAN PROSES BISNIS
ANALISIS BISNIS
DISUSUN OLEH :
SUKMAWATI SEMARANG 161093
MUH.RUSLI 161095
HERI PRATAMA 161106
KELAS : C (SISTEM INFORMASI)
SISTEM INFORMASI (SI)
STMIK DIPANEGARA MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2016/2017
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya sampaikan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah informasi dan proses
bisnis yang berjudul “Analisis Bisnis”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari
bahwa banyak pihak yang telah meluangkan waktu dan
tenaganya untuk membantu, membimbing, dan memberi
motivasi bagi kami. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu
Rismayani S.KOM.,MT selaku dosen mata kuliah
Informasi Dan Proses Bisnis, dan teman – teman
angkatan 2016 Kelas C (SI).
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai
referensi pemikiran bagi pihak – pihak yang
membutuhkan, terutama bagi teman mahasiswa dan
terlebih lagi bagi penyusun sehingga apa yang
diharapkan dapat tercapai.
3. 3
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan
penyelesaian makalah ini, terdapat banyak kekurangan
dan kesalahan. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapakan kritik dan saran yang konstruktif dari
pembaca agar dapat menjadi perbaikan untuk makalah
selanjutnya.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
Makassar , 04 Juni 2017
Hormat kami,
Penyusun
4. 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................ 1
DAFTAR ISI .......................................................... 3
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................. 5
1.2 Tujuan ................................................................ 8
1.3 Rumusan Masalah ............................................. 8
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Aturan Proses Bisnis .......................................... 9
2.2 Aturan Proses Informasi Bisnis .......................... 11
2.3 Komponen Dan Analisis Pembentuk Aturan Proses
Bisnis .............................................................. 28
2.4 Model Lingkungan Proses Bisnis ..................... 43
2.5 Alokasi Sumber Daya ...................................... 50
2.6 Contoh Kasus .................................................. 55
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................... 61
6. 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makalah analisis proses bisnis memberikan kita
informasi mengenai bagaimana analisa yang telah
dilakukan tentang proses bisnis yang telah
dijalankan oleh sebuah perusahaan dalam kurun
waktu tertentu. Dapat dikatakan bahwa analisa
proses bisnis ini sebuah usaha untuk muhasabah
atau mengoreksi keberadaan dari perusahaan itu
sendiri.
Di dalam proses bisnis, memang sudah
diluangkan waktu dan periode untuk membuat
sebuah analisa akan proses bisnis yang telah
dijalankan. Proses bisnis adalah suatu rangkaian
kegiatan atau tugas yang dijalankan di dalam sebuah
institusi produksi tertentu yang memiliki tujuan
untuk menghasilkan input baik berupa barang
ataupun jasa yang nantinya akan di distribusikan
kepada konsumen. Tentunya, di dalam menjalankan
proses bisnis ini, sebuah perusahaan akan memiliki
7. 7
rencana kerja. Kemudian rencana ini akan
dijalankan dan pada kurun waktu tertentu akan di
analisa bagaimana penjalanan atau penerapan
rencana yang telah dijalankan. Yang menjadi subjek
dari proses analisa yang dilakukan adalah dari pihak
internal perusahaan seperti seluruh pihak di dalam
perusahaan serta input yang dihasilkan dan pihak
eksternal perusahaan seperti para konsumen.
Bisnis Internasional adalah bisnis yang
kegiatannya melampaui batas suatu Negara. Banyak
cara yang dilakukan untuk dapat berbisnis secara
internasional mulai dari kegiatan perdagangan/
trading (ekspor, subcontracting, counter trade),
transfer (turnkey project, licencing, franchising),
dan Foreign Direct Investment (joint venture,
contract manufacturing, management contract,
aliansi bisnis, dll). Karena bisnis ini menjanjikan
dengan mampu meraih pasar yang luas, maka bisnis
ini juga memiliki risiko yang cukup tinggi karena
melibatkan banyak pihak-pihak dengan berbagai
kepentingan yang juga berbeda. Salah satu risiko
tersebut dapat berbentuk pencekalan atau penarikkan
8. 8
peredaran barang di pasar luar negeri seperti kasus
yang akan kita bahas di makalah ini. Alangkah
baiknya jika kita mampu menganalisis kasus berikut
dan mengambil pelajaran agar kejadian serupa tidak
terulang di kemudian hari.
Semua aspek bisnis tentu saja harus ada tujuan,
begitu juga dengan proses bisnis. Tentunya di dalam
melakukan analisa proses bisnis ini akan diharapkan
terwujudnya beberapa hal yang menjadi tujuan dari
perusahaan. Tujuan tersebut yang tercantum di
dalam makalah analisis proses bisnis adalah :
1. Mengetahui bagaimana keadaan di dalam diri
konsumen, tentunya di setiap waktu akan terjadi
perubahan oleh konsumen. Dengan mengetahui
hal ini maka akan dapat untuk disesuaikan
dengan proses bisnis yang dijalankan.
2. Mengetahui efektifitas proses bisnis, proses
bisnis yang dijalankan haruslah dapat untuk
mencapai tujuanya itu diterimanya input yang
dihasilkan oleh konsumen yang ada di pasar.
Maka dari itu, perusahaan harus mampu untuk
mengetahui hal ini.
9. 9
1.2 Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk
memenuhi tugas kelompok sebagai salah satu
kategori penilaian mata kuliah informasi dan proses
bisnis. Selain itu, juga bertujuan agar penyusun
dapat memahami aturan, komponen, analisis, dan
pembentuk proses bisnis.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Apa saja aturan yang ada dalam proses bisnis ?
2. Apa saja aturan proses informasi bisnis ?
3. Apa saja komponen serta analisis pembentuk
aturan proses bisnis ?
4. Bagaimana model lingkungan proses bisnis ?
5. Apakah yang dimaksud dengan alokasi sumber
daya ?
6. Apa saja contoh kasus yang terjadi pada proses
bisnis ?
10. 10
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Aturan Proses Bisnis
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas
atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk
menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang
menghasilkan produk atau layanan (demi meraih
tujuan tertentu).
Beberapa karakteristik umum yang dianggap
harus dimiliki suatu proses bisnis adalah :
1. Definitif : Suatu proses bisnis harus memiliki
batasan, masukan, serta keluaran yang jelas.
2. Urutan : Suatu proses bisnis harus terdiri dari
aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang.
3. Pelanggan : Suatu proses bisnis harus
mempunyai penerima hasil proses.
4. Nilai tambah : Transformasi yang terjadi dalam
proses harus memberikan nilai tambah pada
penerima.
11. 11
5. Keterkaitan : Suatu proses tidak dapat berdiri
sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu
struktur organisasi.
6. Fungsi silang : Suatu proses umumnya, walaupun
tidak harus, mencakup beberapa fungsi.
Terdapat tiga jenis proses bisnis :
1. Proses manajemen, yakni proses yang
mengendalikan operasional dari sebuah sistem.
Contohnya, Manajemen Strategis.
2. Proses operasional, yakni proses yang meliputi
bisnis inti dan menciptakan aliran nilai utama.
Contohnya, proses pembelian, manufaktur,
pengiklanan dan pemasaran, dan penjualan.
3. Proses pendukung, yang mendukung proses inti.
Contohnya, akunting, rekruitmen, pusat bantuan.
Aturan bisnis ini dipicu oleh peristiwa proses
bisnis, seperti ketika sebuah proses berubah menjadi
tahap aktif baru atau sebuah tahap dipilih.
Pelaksanaan logika bisnis akan menyebabkan
halaman UI alur proses bisnis untuk diperbarui. Anda
12. 12
akan dapat menyesuaikan UI untuk Tampilkan atau
Sembunyikan bidang-bidang khusus berbagai tahap
aliran proses atau menandai bidang-bidang tertentu
sebagai bisnis yang diperlukan.
2.2 Aturan Proses Informasi Bisnis
Ketika Anda membuat aturan bisnis berdasarkan
alur proses bisnis, pertimbangkan informasi berikut
tentang pelaksanaan aturan bisnis.
Kondisi berdasarkan alur proses bisnis dalam
aturan bisnis dengan lingkup entitas dievaluasi
pada server untuk kasus-kasus berikut :
o Jika kondisi didasarkan hanya pada aliran
proses dan bukan pada tahap.
o Jika kondisi didasarkan pada aliran proses dan
bukan pada tahap aktif.
o Jika kondisi didasarkan pada aliran kategori
tahapan dari tahapan aktif.
Kondisi berdasarkan alur proses bisnis dalam
aturan bisnis dengan lingkup entitas tidak valid
untuk kasus-kasus berikut:
13. 13
o Jika kondisi didasarkan pada aliran proses dan
bukan pada tahap yang dipilih.
o Jika kondisi didasarkan pada aliran kategori
tahapan dari tahapan yang dipilih.
Definisikan aturan bisnis berdasarkan alur proses
bisnis dilaksanakan:
o Perubahan dari proses bisnis jika aturan
didasarkan hanya pada aliran proses dan tidak
pada tahap.
o Perubahan dari proses bisnis atau perubahan
tahap yang aktif jika pilihan untuk kolom
bidang untuk tahapan adalah tahap aktif.
o Perubahan dari proses bisnis atau perubahan
tahap yang dipilih jika pilihan untuk kolom
bidang untuk tahapan adalah tahap yang
dipilih.
Aturan bisnis yang didefinisikan pada kategori
tahap untuk tahap aktif dijalankan pada
perubahan dari proses atau perubahan tahap aktif
dalam proses.
Aturan bisnis yang didefinisikan pada kategori
tahap untuk tahap yang dipilih dijalankan pada
14. 14
perubahan dari proses atau perubahan tahap yang
dipilih dalam proses.
Untuk mendefinisikan aturan Bisnis, Anda harus
menavigasi ke Microsoft Dynamics 365 >
pengaturan > kustomisasi > Sesuaikan sistem. Di
bawah komponen, perluas entitas yang Anda
inginkan untuk mendefinisikan aturan bisnis untuk
dan mengeklik aturan bisnis di panel navigasi.
Untuk mendefinisikan aturan baru, klik Baru.
Skenario contoh untuk aturan bisnis berdasarkan
alur proses bisnis
Contoh berikut menggambarkan aturan bisnis
yang didefinisikan untuk entitas Opportunity.
Mereka mewakili beberapa skenario umum
berdasarkan proses bisnis proses penjualan peluang,
tahapan proses, dan kategori tahapan.
Dalam contoh ini, aturan ini didasarkan pada
proses penjualan peluang dan tidak terikat pada
tahap tertentu. TINDAKAN menyatakan bahwa
15. 15
bidang akun harus ditampilkan pada formulir
sebagai bidang yang diperlukan.
Dalam KONDISI JIKA... MAKA, pilih proses
bisnis, dan kemudian dalam daftar drop-down jenis,
pilih nilai. Dalam daftar nilai, proses penjualan
peluangditampilkan, yang merupakan nilai default
untuk pilihan proses bisnis.
16. 16
Dalam contoh berikutnya, Aturan tahapan aktif,
untuk KONDISI, dalam daftar drop-down jenis,
pilih nilai dengan tahap, dan kemudian dalam
daftar nilai, pilih proses penjualan peluang. Anda
juga mengatur tahapan aktif untuk mengusulkan,
seperti yang ditunjukkan di sini.
Untuk tahapan mengusulkan, tentukan bidang
Deskripsi seperti yang diperlukan. Bidang ini akan
ditunjukkan dalam UI proses aliran dengan label
yang mengandung karakter tanda bintang, seperti
ini, Deskripsi*. Dalam KONDISI ATAU JIKA,
tentukan bidang definisi sebagai opsional, untuk
tahapan Kualifikasi atau Kembangkan. Untuk
menentukan bidang Deskripsi seperti yang
17. 17
diperlukan, dalam TINDAKAN, Anda harus
memilih pilihan Atur bisnis yang diperlukan,
kemudian pilih Deskripsi di daftar drop-down
bidang, dan kemudian pilih bisnis yang diperlukan
di daftar Status. Dalam KONDISI ATAU JIKA,
pilih bukan bisnis yang diperlukan.
Contoh lengkap :
21. 21
Contoh berikut akan menunjukkan aturan bisnis
berdasarkan Kategori tahap: tahap aktif dan tahapan
yang dipilih. Daripada memilih proses bisnis di
KONDISI JIKA.... MAKA, Anda memilih kategori
tahapan (tahapan aktif), dan kemudian pilih kategori
tahapan. Juga, buat Deskripsi bidang yang diperlukan
untuk kategori tahapan mengusulkan dan tidak diisi
untuk kategori lainnya, seperti yang ditunjukkan di sini.
24. 24
- Pemodelan BPMN Untuk Menggambarkan Proses
Bisnis di STSN
BPMN adalah singkatan dari Business Process
Modeling Notation, yaitu suatu metode pemodelan
proses bisnis, dan juga sebagai alat desain pada sistem
yang berbasis pesan (message-based). Tujuan utama
dari BPMN adalah menyediakan notasi yang mudah
digunakan dan bisa dimengerti oleh semua orang
yang terlibat dalam bisnis. Notasi BPMN juga
dirancang untuk sifat sistem berbasis layanan web,
dapat dipetakan ke bahasa eksekusi bisnis berbasis
XML seperti BPEL4WS (Business Process Execution
Language for Web Service) dan BPML (Business
Process Modeling Language).
Untuk menerapkan BPMN maka perlu dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menetapkan sudut pandang kajian masalah (point
of view). Hal ini karena sebuah proses bisnis
seringkali sangat rumit dan melibatkan banyak
pihak, sehingga ketika dimodelkan, harus
25. 25
ditentukan dari sudut pandang pihak mana model
tersebut dibangun.
2. Mendefinisikan Critical Success Factor (CSF)
sebagai ukuran keberhasilan yang ingin dicapai
oleh proses bisnis tersebut.
3. Membuat abstraksi umum dan melakukan
dekomposisi atas proses sehingga dapat dibuat
model yang komprehensif pada setiap lapisan
proses.
4. Menggambarkan modelnya menggunakan BPMN
Berikut adalah contoh pemodelan proses bisnis
“Pelaksanaan Ujian Tugas Akhir” yang merupakan
proses level 3 dari proses bisnis “Kegiatan Akademik
dan Kerjasama” (level 2).
1. Point of view :
Subbag Akademik dan Kerjasama serta Bagian
Jurusan STSN
2. Critical Success Factor :
Terselenggaranya ujian Tugas Akhir dengan
baik
26. 26
Menghasilkan output berupa nilai Tugas Akhir
tepat pada waktunya untuk menentukan
kelulusan Mahasiswa
3. Abstraksi :
STSN menyelenggarakan Ujian Tugas Akhir
(TA) dalam bentuk sidang pengujian yang
dilaksanakan di kampus STSN dengan dosen
penguji dari dosen internal dan dosen eksternal
yang berkompeten. Masukan proses adalah TA
mahasiswa yang telah disetujui, dan keluaran
proses adalah keputusan Lulus/Tidak Lulus/Lulus
dengan Revisi serta nilai kuantitatif dari hasil
ujian.
4. Batasan Masalah :
Untuk memperjelas pemodelan maka
dilakukan pembatasan, asumsi dan penegasan
keadaan sebagai berikut :
Proses bisnis yang dimodelkan adalah
berdasarkan proses kerja Subbag Akademik
dan Bag. Jurusan STSN, tidak
memperhatikan secara terperinci proses kerja
di bagian lain.
27. 27
Apabila pada pengujian sidang TA dirasa
perlu mengambil dosen penguji dari luar
STSN, maka proses bisnis dianggap
melakukan kerjasama dengan
perusahaan/instansi terpisah, dengan kata
lain dilakukan prosesbusiness to
business (B2B).
Fungsi bisnis Catering juga berada di luar
STSN dan merupakan mitra bisnis STSN.
Proses bisnis dimodelkan untuk mencapai
kinerja optimal kegiatan/layanan
Pelaksanaan Ujian TA, dan bukan
berdasarkan program kerja satu bagian/divisi
tertentu di STSN.
Berdasarkan notasi BPMN, proses bisnis
pelaksanaan ujian TA digambarkan dalam bentuk
diagram proses yang ditempatkan pada sebuah pool-
lanesehingga terlihat keterkaitan antar Bagian, Sub
Bagian dengan mitra bisnis (pool lain). Pada Gambar
5 notasi lingkaran dengan garis ganda menunjukkan
bahwa proses belum selesai dan notasi lingkaran ini
28. 28
menyatakan titik antara, karena hasil proses bisnis
berupa Dokumen Nilai, akan dipakai sebagai
input/masukan dalam proses bisnis yang lain.
Business Process Modelling “Ujian TA STSN”
29. 29
2.3 Komponen Dan Analisis Pembentuk Aturan
Proses Bisnis
Komponen – komponen pembentuk aturan
proses bisnis yaitu :
a. Tujuan
Suatu proses haruslah memiliki tujuan yang jelas
atau untuk apa proses itu dikerjakan.
Contoh : Proses input barang memiliki tujuan
untuk mencetak struk belanja
b. Batasan
Boundary, scope, ruang lingkup proses harus
terdefinisi dengan jelas, agar tidak keluar dari
lingkup proses yang dianalisa.
Contoh : Analisa sistem informasi penggajian
c. Input
Sistem yang bekerja untuk memproses sesuatu
haruslah memiliki input yang jelas. Input suatu
proses disebuah sistem dapat berupa suara,
kertas, sinyal ataupun data dengan media lain.
Contoh : Suara, Gambar, Dokummen, Dll.
30. 30
d. Output
Setelah input masuk ke dalam sebuah sistem
kemudian akan diproses. Hasil dari pemrosesan
akan menghasilkan output dari sistem. Output
suatu proses di sebuah sistem dapat berupa
kertas, sinyal atau media informasi lain.
Contoh : Dokumen, Suara, Gambar, Dll.
e. Sumber daya
Manusia, perangkat keras, perangkat lunak,
perangkat komunikasi dan jaringan serta data
atau bahan yang diolah.
Contoh : SDM, Hardware, Software, Dll.
f. Urutan aktifitas
Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas
yang berurut sesuai waktu dan ruang. Bahkan
memiliki SOP (Standard Operating Procedure).
g. Melibatkan lebih dari satu unit dalam organisasi
Suatu proses, melibatkan unit-unit terkait yang
saling bekerja sama, berinteraksi untuk mencapai
tujuan.
31. 31
h. Menghasilkan suatu nilai untuk stakeholders
Selain memiliki tujuan, suatu proses juga harus
menghasilkan nilai/manfaat bagi orang-orang
yang berkepentingan.
Contoh: Untuk menghasilkan laba/keuntungan.
Analisa proses bisnis adalah kajian dan evaluasi
yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan proses
bisnis Perusahaan untuk mengidentifikasikan
dampak dari kegiatan tersebut dalam menciptakan
nilai atau menambah nilai terhadap bisnis
Perusahaan.
Analisa proses bisnis merupakan salah satu
kegiatan yang harus dilakukan perusahaan pada saat
perusahaan akan melakukan rekayasa proses bisnis.
Untuk lebih menjelaskan hubungan antara analisa
proses bisnis dengan rekayasa ulang proses bisnis,
terlebih dahulu kita lihat tahapan-tahapan yang harus
dilakukan dalam rangka melakukan rekayasa ulang
proses bisnis.
Menurut Whitten (2001, p21), dalam melakukan
rekayasa ulang proses bisnis ada 3 tahap besar yaitu:
32. 32
1. Identifikasi Value Chain
Pada tahap ini dilakukan identifikasi kegiatan-
kegiatan pada setiap fungsi perusahaan yang
harus dilakukan oleh perusahaan dalam
menjalankan proses bisnisnya. Kegiatan-kegiatan
ini merupakan rangkaian kegiatan yang secara
bersama akan membentuk suatu kombinasi
proses yang dapat memberikan nilai tambah bagi
proses bisnis perusahaan. Besar kecilnya nilai
tambah yang diberikan oleh suatu proses bisnis
perusahaan sangatlah bersifat spesifik untuk
perusahaan tertentu dan untuk industry tertentu
yang sangat tergantung faktor internal
perusahaan antara lain strategi bisnis, sumber
daya dan fasilitas produksi yang dimiliki dan visi
dari pemimpinnya, serta faktor eksternal antara
lain kondisi kompetisi, kondisi industri, peraturan
pemerintah, dan faktor sosio ekonominya.
33. 33
2. Tahap Analisa Setiap Kegiatan Dalam Proses
Bisnis
Analisa terhadap setiap kegiatan dalam proses
bisnis perusahaan dari segi waktu, bottlenecks,
biaya untuk mengidentifikasikan dampak setiap
kegiatan dalam menciptakan atau menambah
nilai bisnis Perusahaan. Dalam tahap analisa
proses bisnis ini juga dilakukan identifikasi
peluang-peluang untuk melakukan perbaikan dan
perancangan ulang proses bisnis agar proses
bisnis lebih efisien.
3. Tahap Perancangan Proses Bisnis Yang Baru
Perancangan Proses bisnis yang baru dengan
memanfaatkan teknologi informasi dalam
menambah nilai proses bisnis perusahaan. Hasil
rancangan baru proses bisnis kemudian
diimplementasikan dan dilakukan review.
Dari tahapan-tahapan rekayasa ulang proses
bisnis yang diberikan oleh Whitten, dapat terlihat
dengan jelas bahwa kegiatan analisa proses bisnis
merupakan bagian dari kegiatan rekayasa ulang
34. 34
proses bisnis. Dalam melakukan analisa proses
bisnis, kegiatan dilakukan hingga tahap kedua
sedangkan dalam melakukan rekayasa ulang proses
bisnis, kegiatan diteruskan hingga tahap ketiga.
Menurut pengertian Manganelli, dalam
melakukan rekayasa ulang bisnis, kita analisa bukan
hanya terhadap strategi, nilai tambah proses bisnis
tetapi juga terhadap semua sistem, kebijakan dan
struktur organisasi yang mendukung proses bisnis
yaitu:
1. Sistem yang mendukung kegiatan proses dari
proses data dan sistim informasi manajemen
hingga ke sistem sosial dan kultural.
2. Kebijakan yang mendukung aktivitas proses
biasanya dalam bentuk aturan dan regulasi yang
mengarahkan dan memimpin perilaku dalam hal
bagaimana suatu pekerjaan dilakukan.
3. Struktur organisasi yang mendukung aktivitas
proses adalah kelompok kerja, departemen, area
fungsional. divisi, unit dan bentuk lainnya
dimana karyawan dibagi untuk kepentingan
35. 35
melakukan pekerjaannya.
Rekayasa ulang proses bisnis merupakan suatu
cara yang radikal untuk menggali dan memperluas
kemampuan dari suatu bisnis, memperbaiki
performancenya dan memungkinkannya untuk
mencapai suatu keunggulan kompetitif yang
bertahan lama.
Studi dan analisa dilakukan terhadap proses
bisnis bisa terhadap keseluruhan proses bisnis dalam
suatu organisasi atau hanya terhadap suatu proses
tertentu dalam organisasi dengan menggunakan
metode-metode analisa sistem.
Setiap proses bisnis dianalisa dan diteliti secara
cermat apakah terjadi bottlenecking, repetisi dan
pengerjaan ulang yang mengakibatkan ketidak
efisienan. Analisa dan studi ini dimaksudkan untuk
menemukan proses bisnis mana yang mempunyai
dampak besar terhadap nilai tambah Perusahaan.
Terhadap proses bisnis tersebut dilakukan
pengkajian lebih lanjut untuk menemukan adanya
opportunities yaitu kesempatan untuk melakukan
36. 36
perbaikan sehingga akan memberikan nilai tambah
bagi perusahaan. Perbaikan bisa dalam bentuk
menghapuskan sebagian proses yang tidak perlu,
melakukan streamlining atau memanfaatkan bantuan
teknologi informasi.
Whitten mengingatkan bahwa dalam melakukan
rekayasa ulang bisnis harus dihindari setiap godaan
untuk mengfokuskan diri pada solusi informasi
teknologi hingga setelah proses bisnis dirancang
ulang untuk mencapai efisiensi yang maksimum.
Jadi rekayasa ulang bisnis menganalisa proses bisnis
dan kemudian merancang ulang untuk
menghapuskan ketidak efisienan dan birokrasi
sebelum diaplikasikan kembali dengan
menggunakan Teknologi Informasi.
Analisa proses bisnis yang sukses harus
mengandung spesifikasi sebagai berikut:
1. Analisa proses bisnis harus dimulai dengan
mengembangkan suatu pernyataan yang jelas
mengenai tujuan dan strategi perusahaan.
37. 37
2. Pertimbangan untuk memberikan kepuasan pada
konsumen sebagai tujuan dibelakang tujuan dan
strategi perusahaan.
3. Menitik beratkan pada proses bisnis diatas fungsi
bisnis dan menselaraskan antara proses dan
tujuan perusahaan.
4. Identifikasikan proses nilai tambah dan proses
pendukungnya yang akan memberikan kontribusi
terhadap nilai.
5. Menggunakan tehnik dan alat manajemen yang
tersedia dan yang sudah proven dengan sebaik-
baiknya untuk memastikan kualitas dari
informasi yang digunakan dan deliverables-nya.
6. Memberikan analisa terhadap operasi yang
sedang berjalan dan mengidentifikasi proses yang
tidak memberikan nilai tambah.
7. Mengembangkan terobosan baru bagi suatu
kerangka berpikir dan visi yang berani untuk
melakukan perubahan yang radikal daripada
melakukan perubahan yang bertahap.
8. Mempertimbangkan solusi dimana karyawan
dikembangkan dan diperkuat dan teknologi
38. 38
sebagai dasar untuk mengimplementasikan
perubahan.
9. Menyajikan suatu masalah bisnis secara lengkap
dan memberikan informasi dan argumen yang
meyakinkan untuk pengambilan keputusan.
10. Mengembangkan suatu rencana implementasi
yang dapat dilakukan yang berisi spesifikasi
tugas, sumber daya, jangka waktu dan
persetujuan.
- Analisa Proses Bisnis Strategis dan Taktis
Keputusan untuk melakukan analisa proses bisnis
dalam rangka melakukan rekayasa ulang proses
bisnis bisa merupakan keputusan strategis dan atau
keputusan taktis Perusahaan.
Kegiatan untuk melakukan analisa proses bisnis
dalam rangka rekayasa ulang proses bisnis pada
intinya merupakan kegiatan untuk merancang
kembali proses yang berada pada area “strategic
context”. Strategic Context dalam hal ini
mempunyai tiga komponen kunci yaitu :
1. Kemampuan yang distinctive dari suatu bisnis.
39. 39
2. Segmen atau pasar untuk bisnis tersebut.
3. Keunggulan kompetitifnya yang bertahan lama
Kemampuan yang distinctive dari suatu bisnis
bila diaplikasikan pada segmen dan pasarnya akan
memberikan keunggulan kompetitif bagi bisnis
tersebut untuk bertahan terus dalam persaingan dan
bertahan dalam eksistensinya.
Bertolak dari ketiga komponen strategic context
tersebut, ada empat pertanyaan penting yang perlu
dipikirkan lebih dalam yaitu:
1. Apa yang merupakan kemampuan yang kita
miliki yang bersifat distinctive dimata pelanggan
kita?
2. Apakah kemampuan tersebut telah diaplikasikan
dalam pasar kita?
3. Apa kemampuan baru yang perlu kita
kembangkan lebih lanjut agar posisi keunggulan
kompetitif kita pada pasar dapat lebih kuat?
4. Apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki
kemampuan kita sekarang agar memperkuat
keunggulan kompetitif kita?
40. 40
Analisa proses bisnis dalam rangka rekayasa
ulang bisnis pada intinya adalah bertujuan dan
berlandaskan pada konsep untuk memberikan nilai
tambah kepada pelanggan kita lebih dari apa yang
dapat diberikan oleh pesaing melalui suatu
perbaikan yang radikal terhadap kemampuan yang
telah kita miliki dan menciptakan kemampuan baru
yang bersifat distinctive.
- Analisa Proses Bisnis - Strategis
Analisa proses bisnis dalam rangka rekayasa
ulang proses bisnis yang bersifat strategis
mempunyai ruang lingkup pembahasan yang
berbeda dengan yang bersifat taktis. Analisa proses
bisnis dalam rangka rekayasa ulang proses bisnis
strategis atau disebut juga strategic analysis and
reengineering biasanya mempunyai skala besar dan
bersifat jangka panjang dimana secara mendasar
melakukan transformasi cara organisasi melakukan
bisnis yang akan berdampak pada strategi bisnis
secara keseluruhan.
41. 41
Analisa proses bisnis dalam rangka rekayasa
ulang proses bisnis yang bersifat taktis atau disebut
juga analisa dan rekayasa ulang operasional bersifat
lebih praktis dan dengan cara yang cepat namun
tetap harus mendukung terhadap strategi bisnis.
Analisa proses bisnis operasional lebih sederhana
dan praktis yang mana dapat dilakukan oleh manajer
pada semua tingkatan.
Situasi strategi bisnis sangat ditentukan oleh
interaksi antara lingkungan, stakeholder, pesaing ,
pelanggan dan pemasok. Situasi operasional bisnis
sangat ditentukan oleh interaksi antara orang yang
ada dalam organisasi, pekerjaan – pekerjaan,
infrastuktur yang ada serta sistem dan prosedur.
Strategi bisnis menentukan bagaimana
operasional harus dijalankan untuk mencapai hasil
yang telah ditetapkan. Operasional sangat
menentukan apa yang menjadi hasil yang
diharapkan yang dapat mendukung pelaksanaan
strategi bisnis.
Analisa dalam rangka rekayasa ulang strategis
dimulai dengan menentukan apa yang ingin dicapai
42. 42
(strategi) sebelum menentukan bagaimana
mencapainya (operasional).
Pendekatan yang dilakukan adalah bersifat Top –
Down atau dari atas kebawah baik secara konseptual
maupun secara managerial dengan starting pointnya
berupa situasi strategis.
Langkah-langkah penting dalam melakukan
analisa proses bisnis strategis:
1. Identifikasi proses inti operasional dan
managerial dengan hasil suatu map proses tingkat
tinggi (high level process map).
2. Proses ini dievaluasi dalam hal dampaknya
terhadap pelanggan, tingkat kesuksesannya dan
feasible atau tidaknya bila dilakukan perancangan
ulang dalam suatu jangka waktu tertentu.
3. Mengembangkan suatu visi bagaimana suatu
organisasi beroperasi dimasa yang akan datang
serta menentukan satu atau dua proses inti
lainnya yang mendapat prioritas untuk
dilakukannya perancangan ulang.
43. 43
Hasil dari analisa proses bisnis strategis
mengidentifikasikan peluang-peluang untuk
memperbaiki dan melakukan perancangan ulang
proses bisnis, yang merupakan dasar bagi
Perusahaan dalam penetapan skala prioritas. Hasil
analisa ini juga merupakan dasar bagi Perusahaan
untuk melakukan perancangan ulang proses bisnis
yang kemudian dituangkan dalam suatu peta atau
high level process map yang merupakan blue print
perusahaan dalam rangka mencapai strategi jangka
panjang Perusahaan
- Analisa Proses Bisnis – Taktis
Analisa proses bisnis yang bersifat taktis
dilakukan pada tingkat operasional Perusahaan yang
lebih terfokus pada masalah masalah konkrit dan riil
seperti creative.
Faktor kritis untuk suksesnya analisa proses
bisnis yang bersifat taktis adalah:
1. Mengetahui secara jelas situasi bisnis dimana
suatu organisasi berada dan masalah yang
dihadapi
44. 44
2. Apa yang bisa menambah nilai pada bisnis
3. Apa yang mempengaruhi hirarki manajemen
4. Bagaimana melakukan diagnosa terhadap bisnis
operasi kita
5. Bagaimana menggunakan teknik dan peralatan
yang sangat esensial
6. Bagaimana secara sukses dapat memanage
perubahan
2.4 Model Lingkungan Proses Bisnis
Pemodelan bisnis memodelkan sistem organisasi
ke dunia nyata. Model bisnis sangat membantu kita
untuk memahami masalah yang harus diselesaikan
oleh perangkat lunak yang akan kita buat. Lalu apa
proses-proses bisnis dan bagaimana mungkin
mereka dirancang untuk mendukung satu sasaran
organisasi ?
Bagaimana cara kita mendesain sistem informasi
untuk mengumpulkan,memelihara, dan memproses
data yang diperlukan untuk menghasilkan
keluaran-keluaran yang diperlukan oleh manajemen
45. 45
mengatur efektifitas proses-proses bisnis dalam
jaman informasi ?
Analisis akan menggunakan model semantik -
model dari aksi-aksi nyata atau penomena. Yaitu
menggunakan REAL Business Process Modeling
sebagai suatu metode untuk membantu anda
memahami dan model proses-proses bisnis
- Tujuan Pemodelan Proses Bisnis
o Memahami struktur dan dinamika organisasi
o Memahami masalah-masalah dalam mencapai
target organisasi dan menemukan potensi untuk
kemajuan organisasi
o Yakin bahwa para customer, end user, dan
developer mempunyai sebuah pemahaman yang
benar mengenai sebuah organisasi
o Mampu memperoleh software aplikasi yang akan
kita buat yang diperlukan untuk mencapai target
organisasi
46. 46
- Aktifitas Nilai Utama
o Inbound logistics – Aktivitas yang berhubungan
dengan menerima, menyimpan dan penyebaran
masukan untuk produkproduk dan jasa
o Operations – Aktivitas yang berhubungan dengan
mentranformasikan masukan ke dalam produk
dan jasa akhir
o Outbound logistics – Aktivitas yang berhubungan
dengan pengumpulan, penyimpanan dan
mendistribusikan secara fisik produk-produk dan
jasa
o Marketing and sales – Aktivitas yang
berhubungan dengan menyediakan suatu
pengertian bahwa pelanggan dapat membeli hasil
dan suatu tujuan untuk mempengaruhi mereka
untuk membeli
o Service – aktivitas yang menyediakan
pelayananuntuk meningkatkan atau memelihara
nilai dari produk-produk dan jasa
47. 47
- Aktifitas Dukungan
o Procurement – suatu fungsi masukan pembelian
untuk rantai nilai perusahaan
o Technology Development - keterampilan,
prosedur, atau teknologi yang melekat di dalam
proses yang diharapkan untuk memperbaiki suatu
produk, pelayanan dan atau proses
o Human Resource Management – aktivitas yang
melibatkan penerimaan, menyewa,
pengembangan dan kompensasi seluruh tipe
personal
o Firm Infrastructure – aktivitas yang mendukung
seluruh rantai nilai (e.g. manajemen umum,
perencanaan, keuangan, akuntansi, hukum,
hubungan pemerintah, qualitas manajemen dll.)
- Peristiwa Proses Bisnis – Business Process Events
o Suatu proses bisnis adalah “satu rangkaian
aktivitas yang diharapakan untuk memenuhi
tujuan strategis dari suatu organisasi.”
48. 48
o Operating Events adalah suatu aktivitas operasi
yang dilaksanakan di dalam proses bisnis untuk
menyediakan barang dan jasa untuk konsumen.
o Information Events termasuk tiga aktivitas :
merekam data tentang kejadian operasi,
pemeliharaan data referensi yang penting untuk
organisasi, dan melaporkan informasi yang
dibutuhkan untuk manajemen dan pengambil
keputusan yang lain.
o Decision/Management Events adalah aktivitas
dimana manajemen dan orang lain membuat
keputusan tentang perencanaan, pengawasan dan
evaluasi proses bisnis
- Mengembangan Suatu Model Proses Bisnis
REAL
o Modeling proses bisnis REAL adalah suatu
metode formal untuk mengidentifikasi dan
menggambarkan karakteristik yang penting
bahwa secara bersama menguraikan proses bisnis
dan kejadian.
49. 49
o Sebutan REAL merupakan singkatan dari
Resources, Events, Agents, and Locations.
o Menyipakan suatu model proses bisnis REAL
memerlukan anda untuk mengidentifikasi
Aktivistas bisnis penting secara strategis dan
karakteristik penting tentang aktivitas bisnis ini
o Kejadian relevan secara strategis Apa Yang
Terjadi? Bagaiamana masing-masing peristiwa
mengeksekusi dan mengapa mengeksekusi.?
o Tanggal/Waktu Kapan masing-masing peritiwa
terjadi?
o Agen internal dan ekternal Apa peran-peran
dilaksanakan dan siapa yang / apa yang agen-
agen melaksanakan peranperan didalam
melaksanakan masing-masing peristiwa?
o Sumber daya Apa macam dari sumber daya yang
dilibatkan dan berapa banyak digunakan?.
o Lokasi Dimana peristiwa terjadi?
o Resiko Apa yang bisa salah di dalam
melaksanakan peristiwa?
50. 50
- Langkah Pengembangan Model Proses Bisnis
REAL
o Langkah 1: Pahami Lingkungan Organisasi dan
Tujuan Organisasi
o Langkah 2 : Meninjau ualang proses bisnis dan
identifikasi kejadian operasional penting secara
strategis
o Langkah 3 : Analisis masing-masing daftar
peristiwa sesuai langkah dua untuk
mengidentifikasi kegiatan sumber daya, agen dan
lokasi
o Langkah 4 : Identifika Relevan Kelakuan,
Karakteristik dan Atribut dari Kejadian, Sumber
Daya, Agen dan Lokasi
o Langkah 5: Identifikasi dan Dukumentasi
Hubungan Langsung Antara Sumber daya,
Kejadian, Agen, dan Lokasi
o Langkah 6 : Validasi Model Proses Bisnis Riil
dengan orang – orang bisnis
51. 51
2.5 Alokasi Sumber Daya
Kita semua tentunya sudah tidak asing lagi
dengan penyebutan pengalokasian sumber daya,
mengingat begitu seringnya pemerintah kita
menyebutkan kata-kata ini. Pada dasarnya, tidak
semua orang mengetahui dengan jelas apa itu
pengalokasian sumber daya.
Namun, kebanyakan dari kita tetap akan
menyebutkannya seperti kata-kata yang umum
untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Yang
dimaksud dengan sumber daya disini, tidak hanya
sumber daya alam saja, melainkan manusia juga
dikategorikan sebagai sumber daya yang penting.
Pada dasarnya, pengalokasian sumber daya ini
bukan hanya untuk alam saja, melainkan untuk
manusia juga. Seperti yang telah kita ketahui bahwa
sumber daya alam merupakan segala kekayaan alam
yang bisa kita manfaatkan untuk kepentingan
bersama.
Namun, pada kenyataannya sumber daya alam
kita sendiri bukan untuk kepentingan banyak orang,
melainkan kepentingan berbagai pihak yang
52. 52
memiliki materi. Oleh karena itu, dibutuhkan
pengalokasian sumber daya alam dan manusia yang
tepat agar hal tersebut tidak terjadi.
Pada dasarnya, memang tidak salah jika manusia
memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi
kebutuhannya, namun sebaiknya manusia juga
memperhatikan kebutuhan orang banyak dan
generasi yang akan datang.
Pengalokasian sumber daya yang tidak tepat ini
sendiri pada dasarnya akan menyebabkan suatu
permasalahan ekonomi yang besar, yaitu
kelangkaan. Hal ini karena manusia tidak
memanfaatkan sumber daya secara bijak dan benar.
Maka dari itulah, materi mengenai pengalokasian
sumber daya ini sangatlah penting dan harus anda
pahami dengan baik. Pada umumnya, materi yang
satu ini juga sering kali dibahas dalam kajian
ekonomi.
Mungkin beberapa dari anda juga sudah
menguasai materi ini dengan baik, namun apa
salahnya anda menambah pengetahuan anda lebih
dalam lagi ? Bukankah pengetahuan itu sendiri
53. 53
bersifat tidak terbatas ? Jadi, sebenarnya seperti apa
itu pengalokasian sumber daya ? Untuk lebih jelas,
simaklah uraian yang akan disajikan berikut ini.
- Alokasi Sumber Daya Manusia
Pada umumnya, sumber daya manusia sering
juga disebut sebagai labour atau tenaga kerja.
Namun, tenaga kerja ini sendiri bukan hanya pekerja
biasa yang kita lihat sehari-hari. Pada dasarnya
mereka dibagi lagi ke dalam beberapa golongan
tertentu berdasarkan kriterai tertentu pula.
Namun, kriteria yang paling sering digunakan
adalah pendidikan, karena pada dasarnya pendidikan
merupakan modal utama seorang manusia untuk
bekerja dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Secara umum, tenaga kerja terbagi ke dalam :
1. Tenaga kerja yang tidak terdidik dan tidak
terlatih, mereka yang berada dalam kategori ini
termasuk buruh, ibu rumah tangga dan lainnya
2. Ternaga kerja yang terdidik dan terlatih, misalnya
dokter anak, guru dan lainya. Mereka yang
54. 54
berada dalam golongan ini biasanya mengenyam
pendidikan yang lebih tinggi.
3. Tenaga kerja yang terlatih dan tidak terdidik,
pada umumnya mereka yang berada dalam
kategori ini mempunyai keahlian khusus,
misalnya penjahit
Adapun beberapa unsur yang dapat membentuk
sumber daya manusia yang berkualitas, di antaranya
adalaah :
o Keahlian atau skill
o Kejujuran dan keadilan
o Kekuatan fisik
- Alokasi Sumber Daya Alam
Pada dasarnya, sumber daya alam dikatakan
sebagai segala kekayaan alam yang berada di dalam
atau permukaan bumi yang dapat dimanfaatkan
untuk kemakmuran manusia, misalnya hutan, laut
dan lainnya.
Selain mengenal sumber daya alam dan manusia,
kita juga mengenal sumber daya modal atau yang
55. 55
sering kita sebut sebagai capital. Pada dasarnya,
modal bisa dibedakan menjadi beberapa
karakteristik, di antaranya adalah :
1. Benda yang berwujud yang terdiri dari uang dan
barang
2. Sifat yang terdiri dari modal tetap dan modal
lancer
3. Subjek yang terdiri dari modal orang perorangan
atau modal kemasyarakatan
4. Bentuk yang terdiri dari modal konkrit dan modal
abstrak
5. Sumber yang terdiri dari modal sendiri ataupun
modal pinjaman
Inilah berbagai sumber daya yang bisa
dimanfaatkan manusia dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan hasratnya. Beberapa di antaranya
merupakan sumber daya yang terbatas jika tidak
dialokasikan secara benar dan bijaksana.
56. 56
2.6 Contoh Kasus Yang Terjadi Pada Proses Bisnis
1. PT Golden Castle , bergerak dalam bidang
konveksi atau textil, mengalami permasalahan
antara perusahaan dengan karyawan.
Permasalahan ini terjadi yang disebabkan oleh
adanya miss communication antara atasan dengan
karyawannya. Adanya perubahan kebijakan
dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji
atau upah kerja karyawan, namun pihak
perusahaan belum memberitahukan para
karyawan, sehingga karyawan merasa
diperlakukan semena-mena oleh pihak
perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan
yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun
tindakan ini berujung pada PHKbesar-besaran
yang dilakukan oleh perusahaan.
Perusahaan manapun pasti pernah mengalami
permasalahan internal. Mulai dari tingkat
individu, kelompok, sampai unit. Mulai dari
derajat dan lingkup permasalahan yang kecil
sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti
masalah adu mulut tentang pribadi
57. 57
antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti
beda pandangan tentang strategi bisnis di
kalangan manajemen.
2. PT. Indofood (Indomie), Indomie adalah merek
produk mi instan dari Indonesia. Di Indonesia,
Indomie diproduksi oleh PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk. Selain dipasarkan di Indonesia,
Indomie juga dipasarkan secara cukup luas di
manca negara, antara lain di Amerika Serikat,
Australia, berbagai negara Asia dan Afrika serta
negara-negara Eropa, hal ini menjadikan Indomie
sebagai salah satu produk Indonesia yang mampu
menembuspasar internasional. Di Indonesia
sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum
dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi
instan. Namun pemasaran Indomie ke luar negeri
bukannya tanpa masalah, di Taiwan sempat
terjadi masalah ketika produk Indomie ditarik
dari pasaran, berikut ini penjelasannya “Pihak
berwenang Taiwan pada tanggal 7 Oktober 2010
mengumumkan bahwa Indomie yang dijual di
negeri mereka mengandung dua bahan pengawet
58. 58
yang terlarang, sehingga dilakukan penarikan
semua produk mi instan "Indomie" dari pasaran
Taiwan. Selain di Taiwan, dua jaringan
supermarket terkemuka di Hong Kong untuk
sementara waktu juga tidak menjual mi instan
Indomie.
3. Produk HIT yang diproduksi oleh PT.Megarsari
Makmur dianggap merupakan anti nyamuk yang
efektif dan murah untuk menjauhkan nyamuk
dari kita. Tetapi, ternyata murahnya harga
tersebut juga membawa dampak negatif bagi
konsumen HIT. Telah ditemukan zat
kimia berbahaya di dalam kandungan kimia HIT
yang dapat membahayakan kesehatan
konsumennya,yaitu Propoxur dan Diklorvos. 2
zat ini berakibat buruk bagi manusia, antara lain
keracunan terhadap darah, gangguan syaraf,
gangguan pernapasan, gangguan terhadap sel
pada tubuh,kanker hati dan kanker lambung.
Kedua kandungan kimia itu sangatlah berbahaya
bagi kesehatan manusia. Zat - zat tersebut dapat
menyebabkan kerusakan syaraf, hati, keracunan
59. 59
terhadap darah, gangguan pernapasan dan sel
pada tubuh, kanker hati dan kanker
lambung.Kedua zat tersebut bersifat karsinogenin
yang dapat menyebabkan kanker. Diklovos tidak
larut dalam air namun larut dalam lemak.
Propoxur atau C11-H15-N-03 juga biasa disebut
Aprocarb (senyawa karbamat) banyak digunakan
dalam racun pembasmi nyamuk yang memiliki
resiko merusak kesehatan karena dapat masuk ke
dalam tubuh melalui tiga cara : termakan atau
terminum bersama makanan atau minuman yang
tercemar, dihirup dalam bentuk gas dan uap,
termasuk yang langsung menuju paru&paru lalu
masuk ke dalam aliran darah atau terserap
melalui kulit dengan atau tanpa terlebih dahulu
menyebabkan luka pada kulit. Propoxur termasuk
insektisida atau racun pembasmi hama,dan di
Indonesia racun - racun tersebut dijual secara
bebas kepada masyarakat luas yang awam akan
pengertian bahaya bahan kimia dan pemerintah
seperti menutup mata terhadap hal ini.Propoxur
termasuk racun kelas menengah. Jika terhirup
60. 60
maupun terserap tubuh manusia dapat
mengaburkan penglihatan, keringat berlebih,
pusing, sakit kepala, dan badan lemah.
Propoxur juga dapat menurunkan aktivitas enzim
yang berperan pada saraf transmisi, dan
berpengaruh buruk pada hati dan reproduksi.
Obat anti nyamuk HIT yang dinyatakan
berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A (jenis semprot)
dan HIT 17 (Cair isi ulang). Departemen
Pertanian juga telah mengeluarkan
larangan penggunaan Diklorvos untuk pestisida
dalam rumah tangga sejak awal 2004 (sumber :
Republika Online). Hal itu membuat kita dapat
melihat dengan jelas bahwa pemerintah tidak
sungguh-sungguh berusaha melindungi
masyarakat umum sebagai konsumen. Produsen
masih dapatmenciptakan produk baru yang
berbahaya bagi konsumen tanpa inspeksi
pemerintah. PT Megarsari juga sudah melakukan
permintaan maaf dan berjanji menarik
produknya, namun permintaan maaf itu hanyalah
sebuah klise dan penarikan produk tersebut
62. 62
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas
atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk
menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang
menghasilkan produk atau layanan (demi meraih
tujuan tertentu). Aturan bisnis ini dipicu oleh
peristiwa proses bisnis, seperti ketika sebuah proses
berubah menjadi tahap aktif baru atau sebuah tahap
dipilih.
Analisa proses bisnis adalah kajian dan evaluasi
yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan proses
bisnis Perusahaan untuk mengidentifikasikan
dampak dari kegiatan tersebut dalam menciptakan
nilai atau menambah nilai terhadap bisnis
Perusahaan.
Pemodelan bisnis memodelkan sistem organisasi
ke dunia nyata. Model bisnis sangat membantu kita
untuk memahami masalah yang harus diselesaikan
oleh perangkat lunak yang akan kita buat.
63. 63
Kasus atau permasalahan yang relatif besar yakni
antara karyawan dan manajemen. Secara kasat mata
kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media.
Disitu tampak permasalahan dalam bentuk
demonstrasi dan pemogokan hal itu karena tuntutan
besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan
promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi
manusia karyawan.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini terdapat
banyak sekali kekurangan di mohon agar kiranya
pembaca dapat mengoreksi makalah kami agar makalah
ini menjadi makalah yang mendekati kata sempurna.