2. ■ Judul :
Penerjemahan Indonesia – Arab : Analisis Pengurangan
Kalimat dalam Buku Terjemahan Qissah Hubb Wâqi’iyyah
Habîbî Wa ‘Ainun Karya Nabilah Lubis
■ Oleh :
Nurhaliza Putri, Jurusan Tarjamah, Fakultas Adab dan
Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
■ Jenis :
Skripsi
3. Metode
■ Pendekatan kualitatif dengan desain analisis deskriptif
■ Fokus penelitian ini adalah pengurangan kalimat dalam terjemahan Qissah Hubb
Wâqi’iyyah Habîbî Wa ‘Ainun
■ Sumber data yakni buku Habibie dan Ainun karya BJ Habibie dan buku Qissah
Hubb Wâqi’iyyah Habîbî Wa ‘Ainun karya Nabilah Lubis
■ Metode penyediaan data
1. Simak : peneliti membaca novel asli dan novel terjemahan
2. Catat : peneliti mencatat data-data yang diperoleh
■ Analisis data dilakukan dengan cara
Membaca → Membandingkan → Mengumpulkan → Mengecek → menganalisis
■ Metode penyajian hasil analisis data metode informal
4. Teori
1. PENERJEMAHAN
▪ Penerjemahan adalah istilah umum yang mengacu pada proses pengalihan buah pikiran
dan gagasan dari satu bahasa (sumber) ke dalam bahasa (sasaran), baik dalam bentuk
tulisan maupun lisan; baik kedua bahasa tersebut telah mempunyai sistem penulisan yang
telah baku ataupun belum, baik salah satu atau keduanya didasarkan pada isyarat
sebagaimana bahasa isyarat orang tuna rungu. (Zuchridin Suryawinata dan Sugeng
Hariyanto, Translation: Bahasa Teori dan Penuntun Praktis Menerjemahkan)
▪ Menerjemahkan berarti mengalihkan isi pesan yang terdapat dalam BSu ke dalam BSa
demikian rupa sehingga orang yang membaca (atau mendengar) pesan itu dalam BSa
kesannya sama dengan kesan orang yang membaca (atau mendengar) pesan itu dalam
BSu (bahasa aslinya). (Maurits Simatupang, Enam Makalah tentang Terjemahan)
5. 2. PENGURANGAN KALIMAT
■ Teori transformasi dapat dipecah-pecah menjadi beberapa teori seperti (1) teori
tambahan (theory of addition), (2) teori pengurangan (theory of deletion) atau “partial
translation”, (3) paraphrase, dan (4) teori perubahan struktur (structural change).
(Sofia Rangkuti Hasibuan, Terjemahan dan Kaitannya dengan Tata Bahasa Inggris)
■ Dalam penelitian ini hanya menggunakan teori pengurangan.
■ Beberapa ahli menyebut teori pengurangan tersebut sebagai “partial translation”.
“partial” artinya sebagian, “partial translation” maksudnya terjemahan sebagian
contoh, frasa “makan malam” dalam bahasa inggris diterjemahkan dengan “dinner”,
tidak diterjemahkan menjadi “evening dinner” karena kata “dinner” telah bermakna
“makan malam”. (Ibid., h. 119)
Teori
6. Teori
3. SASTRA DAN SASTRA NON IMAJINATIF
a. sastra
– Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran,
perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang
membangkitkan pesona dengan alat bahasa. (Jakob Sumardjo dan Saini K.M,
Apresiasi Kesusastraan, cet III)
– Sastra dalam bahasa Arab disebut adab. Bentuk jamak (plural) nya adalah
Adaâb. Secara leksikal, kata adab selain berarti sastra, juga etika (sopan
santun), tata cara, filologi, kemanusiaan, kultur, dan ilmu humaniora. Dalam
bahasa Indonesia, kata adab ini diserap bukan dengan makna sastra, tetapi
sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan, kemajuan, atau kecerdasan.
(Sukron Kamil, Teori Kritik Sastra Arab Klasik dan Modern, cet II)
7. Teori
3. SASTRA DAN SASTRA NON IMAJINATIF
b. sastra non imajinatif
─ Ciri sastra non-imajinatif adalah: lebih banyak unsur faktualnya daripada khayalinya,
menggunakan bahasa yang cenderung denotatif, dan memenuhi syarat-syarat estetika
seni. (Ibid., h. 17.)
─ Sastra non-imajinatif membahas tentang sastra, tetapi bukan merupakan hasil imajinasi.
(Kamil, op. cit., h. 39.)
─ Dalam sastra Arab, adab (sastra) terbagi ke dalam dua bagian besar: al- adab al-waṣfî
(sastra deskriptif/nonimajinatif/nonfiksi) dan al-adab al-insyâ’i (sastra kreatif/fiksi). Al-
adab al- waṣfî sering disebut juga dengan al-‘ulûm al-adabiyyah. Al- adab al- waṣfî terdiri
dari tiga bagian: sejarah sastra (târîkh adab), kritik sastra (naqd al-adab), dan teori sastra
(naẓariyah al-adab). (Kamil, op. cit., h. 5.)
─ Jenis-jenis sastra non-imajinatif yaitu esai, kritik, biografi, autobiografi, sejarah, memoar,
catatan harian, dan surat-surat. ( Ibid., h. 19-25)
8. Hasil
■ Berdasarkan sumber yang ada, peneliti mendapatkan 20 data
(pengurangan kalimat) dapat dari mana data itu, hasil dari mana (data itu
harus lebih jelas di dapatkan darimana)
■ Setelah menganalisis dan melakukan pengecekan dengan menggunakan
kamus, ditemukan :
1. Tujuh belas data tidak mempengaruhi
2. Tiga data berpengaruh
9. Hasil
1. Pengurangan yang tidak mempengaruhi hasil penerjemahan
■ Terdapat empat situasi dimana penerjemah harus menggunakan teknik
pengurangan disamping karena tuntutan TSa. Keempat situasi tersebut
ialah; repetisi yang tidak perlu, acuan yang sudah tentu, konjungsi, dan
kata keterangan. (Donald J. Nababan. Metode, Strategi, dan Teknik
Penerjemahan: Sebuah Tinjauan Mendalam. Kumpulan Makalah Ringkas
pada Kongres Linguistik Nasional XII Surakarta)
10.
11.
12.
13. Hasil
2. Pengurangan yang mempengaruhi hasil penerjemahan
■ Menurut Nida dalam Maurits Simatupang, menerjemahkan berarti
mengalihkan isi pesan yang terdapat dalam Bsu ke dalam Bsa
sedemikian rupa sehingga orang yang membaca (atau mendengar)
pesan itu dalam BSa kesannya sama dengan kesan orang yang
membaca (atau mendengar) pesan itu dalam Bsu (bahasa aslinya).
20. Kesimpulan
■ Terdapat 20 data, terdiri atas,
1. Tujuh Belas data tidak berpengaruh
2. Tiga data berpengaruh
■ Pengurangan data yang tidak mempengaruhi : Pengurangan
dilakukan karena tidak ditemui kepadanan pada bsa dan juga
dinilai tidak sesuai dengan kebudayaan arab oleh sebab itulah
dikurangi. Namun makna atau pesan tetap tersampaikan secara
utuh.
■ Penguranagan pada yang mempengaruhi : Pengurangan ini dirasa
keliru. Akibatnya pesan yang disampaikan pun akhirnya tidak utuh.
Hal itupun pada akhirnya akan menimbulkan perbedaan
pemahaman atau penafsiran antara pengguna BSU dan pengguna
BSA.
21. Daftar Pustaka
■ Alawiyah, N. Lalah, et. al. Terjemahan Teks Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Bahasa Arab. Arabiyat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan
■ Kebahasaaraban [Online], Vol. 3, No. 2, 31 Desember 2016.
■ Al-Baghdady, ‘Abdul Majyd, “Fannu as-Syrah adz-Dzatiyah wa Anwa’iha fiy al-Adab al-‘Araby”,
Pakistan: Majallah al-Qism al-‘Arabiy, 2016.
■ Al-Farisi, M. Zaka. Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011.
■ Amri, M. Misbahul “Auto/Biografi Indonesia: Sejarah dan Telaah Singkat”, Jurnal Bahasa dan Seni,
2008.
■ Bassnett, Susan. Translation Studies. Routledge: London, New York, 2002. Departemen
Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Edisi ke-
■ IV Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.
■ Didawy, Muhammad. ‘Ilmu at-Tarjamah “Bayna An-Naẕariyah Wa At-Taṯbyq. Tunis: Dar al-Ma’arif,
1992.
■ Habibie, B.J. “Detik-Detik yang Menentukan”.
https://indocropcircles.files.wordpress.com/2013/10/bj-habibie-detik-detik-
■ yang-menentukan.pdf . 30 April 2015, pukul 14:10 WIB.
■ Habibie, Baharuddin Jusuf. Habibie dan Ainun. Jakarta: THC Mandiri, 2010. Habibie, Baharuddin
Jusuf. Buku Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî wa ‘Ainun, Terj.
■ Dari Habibie dan Ainun oleh Nabilah Lubis, Jakarta: THC Mandiri, 2011.
22. ■ Jakarta: Dian Rakyat, 1991.
■ Hidayatullah, Moch. Syarif. Penerjemahan Arab-Indonesia Kontemporer:
Dasar, Teori, dan Masalah. Tangerang Selatan: Penerbit Alkitabah, 2014.
■ Hoed, Benny H. Penerjemahan dan Kebudayaan. Jakarta: PT Dunia Pustaka
Jaya, 2006.
■ Jauhary, Ahmad, wa Akharun, “Darsu at-Tarjamah: Nahwu Manhajiyah
Mutamasikah Lidydaktyk at-Tarjamah al-‘Alamiyah”, tt.p., t.p., t.t.
■ Kamil, Sukron. Teori Kritik Sastra Arab Klasik dan Modern. Jakarta: Rajawali
Pers, Cet II, 2012.
■ Lubis, Nabilah. Roman Putri Kairo dan Mozaik Pengabdian di Negeri
Khatulistiwa.
■ Tangerang Selatan: Yayasan Media Alo Indonesia, Cet I, 2012.
■ Machali, Rochaya. Pedoman Bagi Penerjemah: Panduan Lengkap Bagi Anda
yang Ingin Menjadi Penerjemah Profesional Bandung: Kaifa, 2009.
■ Mufid, Nur dan Rahman, Kaserun As. Buku Pintar Menerjemahkan Arab-
Indonesia (Cara Paling Tepat, Mudah dan Kreatif). Surabaya: Pustaka
Progresif, 2007.
■ Muhammad. Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
Munawwir, Ahmad Warson. Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia. Surabaya:
■ Pustaka Progresif, 1997.
■ Nababan, Donald J. Metode, Strategi, dan Teknik Penerjemahan: Sebuah
Tinjauan Mendalam. Kumpulan Makalah Ringkas pada Kongres Linguistik
23. ■ XII Surakarta (PDF). 3-6 September 2007.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Donald%20Jupply,%20
S.S.,
■ %20M.Hum/KLN%20XII%20Metode%20Strategi%20dan%20Teknik%2
0Pe nerjemahan.pdf ; internet; diunduh pada 31 Maret 2017.
■ Sayogie, Frans. Prosedur Penerjemahan dari Bahasa Inggris ke dalam
Bahasa Indonesia, Jurnal Al-Turâṡ, Vol. 9, No. 2, Juli 2003.
■ Silalahi, Roswita. Dampak Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan
Pada Kualitas Terjemahan Teks Medical-Surgical Nursing dalam
Bahasa Indonesia, Disertasi pada PPs Universitas Sumatera Utara:
2009. tidak dipublikasikan.
■ Simatupang, Maurits. Enam MAkalah tentang Terjemahan. Jakarta: UKI
Press, 1993. Sumardjo, Jakob dan K.M., Saini. Apresiasi Kesusastraan.
Jakarta: Gramedia, Cet
■ III, 1991.
■ Suryawinata, Zuchridin dan Hariyanto, Sugeng. Translation: Bahasa
Teori dan Penuntun Praktis Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisius,
2003.
■ Syihabuddin, Dr. Penerjemahan Arab Indonesia (Teori dan Praktek).
Bandung: Humaniora, 2005.
■ Paradox. VerbAce-Pro Kamus Inggris-Arab Arab-Inggris.
Pronounciation data based on the Carnegie Mellon Pronouncing
Dictionary, voice pronounciation by www.tfd.com. Versi 2.2. 2 Juli 2013