5. Persiapan Alat
Mesin EKG yang dilengkapi dengan 3
kabel yaitu kabel untuk listrik,kabel
ground mesin dan kabel pasien.
Plat elektrode terdiri dari 4 untuk
eksremitas dan 6 untuk elektrode dada
dengan balon pengisap.
Jelly / Cairan NaCl 0,9 % dan tissue
Kertas EKG
Kom kecil / Baki
6. Persiapan Pasien
Penjelasan tentang tujuan pemeriksaan
Dinding dada sebaiknya terbuka
Dibaringkan dalam keadaan tenang
selama perekaman
7. Pemasangan
lead ekstremitas
Merah (RA)--------- lengan kanan
Kuning (LA)--------- lengan kiri
Hijau (LF)--------- tungkai kiri
Hitam (RF)---------tungkai kanan
9. Lokasi precordial
lead
V1 : sela iga ke 4 pada garis
sternal kanan
V2 : sela iga ke 4 pada garis
sternal kiri
V3 : terletak di antara V2 dan V4
V4 : sela iga ke 5 pd garis mid
klavikula kiri
V5 : garis aksila depan sejajar
dengan V4
V6 : garis aksila tengah sejajar
dengan V4
V3R-V4R posisinya sama dengan
V3 & V4 tetapi pada dada sebelah
kanan
12. Setting mesin EKG
Hidupkan mesin EKG dan tunggu sebentar
untuk pemanasan.
Periksa standarisasi EKG yaitu kalibrasi
(sensitivity)1 mV dan
Kecepatan 25 mm/detik
Nyalakan filter jika ada
Setting mode “Manual”
13. Tehnik
perekaman
Lakukan kalibrasi dengan menekan tombol
start dan setelah kertas bergerak tekan tombol
kalibrasi 3x pada posisi Test/Standar
Atur posisi jarum ke tengah (Posisi check)
Mulailah perekaman dengan menekan tombol
start pada posisi mulai Lead I
Pindahkan Lead selektor secara berturut turut
Lead
I,II,III,aVR,aVL,aVF,V1,V2,V3,V4,V5,V6 ,cukup
2-3 beat saja
V3R,V4R,V7,V8,V9 dan L II panjang jika perlu
Tutup kembali dengan kalibrasi 3x
14. Lanjut…..
Matikan mesin EKG
Rapikan pasien dan alat-alat
Catat nama pasien,umur,jenis
kelamin,tanggal,bulan,tahun,jam,ruangan,
perawat yang merekam,kalau perlu dengan
tanda-tanda vitalnya.
Beri label tiap lead.
15. Catatan
Lakukan operan setiap shift dan pastikan alat
siap pakai
Sebelum bekerja periksa dulu tegangan alat
EKG
Alat selalu dalam posisi stop apabila tidak
digunakan.
Charge jika perlu
Hindari gangguan listrik
Kalibrasi dapat ½ mV jika terlalu besar kurva
EKG nya atau 2 mV jika terlalu kecil dan sulit di
baca
17. Pengertian
Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu
gambaran secara grafis mengenai
aktifitas elektris dari serabut otot jantung
Suatu rekaman grafis dari perbedaan
potensial antara dua titik pada
permukaan tubuh
18. Dasar Fisiologik EKG
EKG dapat digunakan menurut jalan
pemikiran ini dengan sedikit pengertian
tentang proses fisiologis yang terlibat.
Aktifitas listrik dari jantung mempunyai
keunikan dari setiap bagian dari jantung
mempunyai karasteristik elektrofisiologis
yang khas
20. ++++++++++++++++++++++++++++++
Depolarisasi sel
++++++++++++++++++++++++++++++
Dalam keadaan istirahat,cairan intra seluler
sebuah sel,bermuatan negatif terhadap cairan
jaringan di sekitarnya (cairan
ekstraseluler).bagian dalam sel yang sudah
didepolarisasi,dalam waktu singkat bermuatan
positif terhadap sekitarnya.
Depolarisasi ini dapat terjadi,oleh karena
selaput sel menjadi mudah dilalui oleh ion
natrium inilah yang menyebabkan terjadinya
depolarisasi.
23. Sifat jantung
Rhythmicity adalah kesanggupan jantung untuk
secara automatis dan periodik merangsang dirinya
sendiri chronotropic
Conductivity adalah kesanggupan jantung untuk
menghantarkan rangsang baik melalui jaringan
khusus maupun miokard dromotropic
Excitability adalah kesanggupan jantung untuk
dirangsang baik dari jantung sendiri maupun diluar
jantung bathomotropic
Contractility adalah kesanggupan jantung untuk
kontraksi inotropic
27. Pencatatan EKG
Oleh Einthoven dan Wilson
Sandapan Bipolar(Sandapan Standar)
yaitu Sandapan I,II dan III.
Sandapan Unipolar Ekstremitas
(Augmented Ekstremitas Leads) yaitu
Sandapan aVR,aVL dan aVF.
Sandapan Unipolar Precordial (Chest
Leads) yaitu V1,V2,V3,V4,V5 dan V6.
28. Korelasi lead dan
lokasi pada
jantung
LEAD Lokasi
I, aVL Lateral
II, III, aVF Inferior
V1, V2 Septal
V3, V4 Anterior
V5, V6 Lateral
29. Sistematika
pembacaan EKG
Irama
Frekuensi jantung (QRS Rate)
Regularitas
Sumbu elektris jantung (aksis)
Gelombang P
PR Interval
Kompleks QRS
Segment ST
Gelombang T
30. P wave
Depolarisasi atrial
Diukur dari awal gelombang p
sampai akhir gelombang p
Tingginya tidak lebih dari 0,25 mV
Lebarnya tidak lebih dari 0,12 sec
Positif : I,II,aVF,V2-6
Bisa positif, negatif, atau
biphasic : III,aVL,V1
37. PR Interval ?
Ya ada,yang ditunjukkan tanda panah
dan ukurannya 0,16 detik konstan
PR Interval
38. QRS
kompleks
Depolarisasi ventrikel
Diukur dari permulaan
kompleks QRS sampai akhir
kompleks QRS
Normalnya 0.06 – 0.10 sec
Q : defleksi negatif pertama
sesudah P
R : defleksi positif pertama
sesudah P
S : defleksi negatif sesudah R
40. Lanjut..
Ya ada kompleks QRS dan dalam batas
normal (0,08 detik)
Setiap gelombang QRS didahului oleh
gelombang p dengan perbandingan 1;1
Irama Sinus Rhythm
Gel R
Gel q Gel s
42. Left Ventricular
Hypertrophy
S wave in V1/V2 + R wave
in V5/V6 ≥ 35 mm (mV)
R wave in aVL ≥ 12 mm
(mV)
Strain pattern in V5 and
V6
May be accompanied by
LAD
43. Right Ventricular
Hypertrophy
RAD
Reversed R-wave
progression (taller R
waves and smaller S
waves in V1 & V2;
deeper S waves &
small R waves in V5 &
V6
44. ST Segment
Ditentukan oleh letak titik J
( junctional point )
Normalnya Isoelectric (flat)
Depresi (>0,5 mm)
Elevasi (>1 mm pada limb
leads)
elevasi (>2mm pada
precordial leads)
48. T wave
Fase repolarisasi ventrikel
Tingginya tidak lebih dari
0,5 mV pada limb lead
Tingginya tidak lebih dari
1 mV pada precordial lead
Dianggap flat bila
tingginya < dari 1 mm
52. Kecepatan
Setiap mesin EKG bergerak dengan
kecepatan standar,di atas kertas EKG yang
terbagi dalam kotak-kotak segiempat yang
berukuran tertentu yang sudah baku
53. Kecepatan
Tiap kotak sedang setara dengan 0,2 detik
atau 5 kotak sedang setara dengan 1 detik
Kecepatan kertas EKG 25 mm/detik