Makalah ini membahas tentang perkembangan dewasa awal dan penyesuaian terhadap pekerjaan. Dewasa awal didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa remaja ke masa dewasa yang ditandai dengan semakin mandirinya seseorang baik secara ekonomi maupun pengambilan keputusan. Ciri-ciri dewasa awal meliputi berorientasi pada tugas, tujuan yang jelas, mengendalikan emosi, dan fleksibilitas. Pen
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
1. MAKALAH
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN DALAM
PEKERJAAN
Disusun Oleh :
Kelompok 2
M. SULAIMAN SYAUDDIN 14-500-0002
NUR ARIFAIZAL BASRI 14-500-0011
KHOIR AGUNG DARA A. 14-500-0013
YUDA WAHYU R. 14-500-0020
WINA AYU PUTRI H. 14-500-0023
M.TOMMY PERDANA P. 14-500-0100
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
2015
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar tanpa
adanya suatu kendala apapun. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw. Nabi yang membawakan
pencerahan dalam kehidupan umat manusia dan para pengikut ajaran-
ajaranya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang
telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini yang tidak dapat di
sebutkan satu persatu.
Kami mengangkat judul “Perkembangan Dewasa Awal Dan
Penyesuaian Terhadap Perkejaan”. Kami berharap dengan adanya
makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana
perkembangan kelompok dan dinamika itu. Kami menyadari bahwa
makalah yang dibuat ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, kami
menerima kritik dan saran yang membangun bagi kemajuan bersama.
Demikianlah makalah ini kami sajikan, semoga dapat digunakan
dengan sebagaimana mestinya.
Surabaya, 16 Maret 2015
Penyusun
3. DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Perkembangan Dewasa Awal............................................ 2
B. Ciri-ciri Perkembangan Dewasa Awal............................................ 3
C. Penyesuaian Diri Terhadap Pekerjaan ............................................ 4
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 8
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja. Masa remaja
yang ditandai dengan pencarian identitas diri, pada masa dewasa awal,
identitas diri ini didapat sedikit-demi sedikit sesuai dengan umur kronologis
dan mental ege-nya.
Dewasa awal adalah masa peralihan dari ketergantungan kemasa
mandiri, baik dari segi ekonomi atau pekerjaan, kebebasan menentukan diri
sendiri, dan pandangan tentang masa depan sudah lebih realistis.
masa dewasa awal Dari segi fisik adalah masa dari puncak
perkembangan fisik. Perkembangan fisik sesudah masa ini akan mengalami
degradasi sedikit-demi sedikit, mengikuti umur seseorang menjadi lebih tua.
Segi emosional, pada masa dewasa awal adalah masa dimana motivasi
untuk meraih sesuatu sangat besar yang didukung oleh kekuatan fisik yang
prima terutama pada pekerjaan individu tersebut.
Individu tersebut harus bisa menyesuaikan dirinya pada pkerjaannya
dari masa dewasa awal dimana individu tersebut sudah mengalami berbagai
perubahan pada dirinya seperti perubahan fisik, emosional, mental,
dansosialnya yang akan mengarahnya pada menyesuaikan kepekerjaan
individu tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perkembangan dewasa awal?
2. Sebutkan ciri-ciri perkembangan dewasa awal?
3. Sebutkan penyesuaian diri (dewasa awal) terhadap pekerjaan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dewasa awal.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dewasa awal
3. Untuk mengetahui cara menyesuaikan perkembangan dewasa awal
terhadap pekerjaan.
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Perkembangan Dewasa Awal
Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa
dewasa. Peralihan dari ketergantungan kemasa mandiri baik dari ekonomi,
kebebasan menentukan diri, dan pandangan masa depan lebih realistis.
Erickson (dalam Monks, Knoers & Haditono, 2001) mengatakan
bahwa seseorang yang digolongkan dalam usia dewasa awal berada dalam
tahap hubungan hangat, dekat dan komunikatif dengan atau tidak
melibatkan kontak seksual. Bila gagal dalam bentuk keintiman maka ia akan
mengalami apa yang disebut isolasi (merasa tersisihkan dari orang lain,
kesepian, menyalahkan diri karena berbeda dengan orang lain).
mereka yang tergolong dewasa muda (young ) ialah mereka yang
berusia 20-40 tahun. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan,
Santrock (1999), orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi
secara fisik (physically trantition) transisi secara intelektual (cognitive
trantition), serta transisi peran sosial (social role trantition).
Erickson (dalam Monks, Knoers & Haditono, 2001) mengatakan
bahwa seseorang yang digolongkan dalam usia dewasa awal berada dalam
tahap hubungan hangat, dekat dan komunikatif dengan atau tidak
melibatkan kontak seksual. Bila gagal dalam bentuk keintiman maka ia akan
mengalami apa yang disebut isolasi (merasa tersisihkan dari orang lain,
kesepian, menyalahkan diri karena berbeda dengan orang lain).Hurlock
(1990) mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai
kira-kira umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis
yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif.
6. B. Ciri-ciri Perkembangan Dewasa Awal
Dewasa awal adalah masa kematangan fisik dan psikologis. Menurut
Anderson (dalam Mappiare : 17) terdapat 7 ciri kematangan psikologi,
ringkasnya sebagai berikut:
1. Berorientasi pada tugas, bukan pada diri atau ego; minat orang matang
berorientasi pada tugas-tugas yang dikerjakannya,dan tidak condong
pada perasaan-perasaan diri sendri atau untuk kepentingan pribadi.
2. Tujuan-tujuan yang jelas dan kebiasaan-kebiasaan kerja yang efesien;
seseorang yang matang melihat tujuan-tujuan yang ingin dicapainya
secara jelas dan tujuan-tujuan itu dapat didefenisikannya secara cermat
dan tahu mana pantas dan tidak serta bekerja secara terbimbing menuju
arahnya.
3. Mengendalikan perasaan pribadi; seseorang yang matang dapat menyetir
perasaan-perasaan sendiri dan tidak dikuasai oleh perasaan-perasaannya
dalam mengerjakan sesuatu atau berhadapan dengan orang lain. Dia tidak
mementingkan dirinya sendiri, tetapi mempertimbangkan pula perasaan-
perasaan orang lain.
4. Keobjektifan; orang matang memiliki sikap objektif yaitu berusaha
mencapai keputusan dalam keadaan yang bersesuaian dengan kenyataan.
5. Menerima kritik dan saran; orang matang memiliki kemauan yang
realistis, paham bahwa dirinya tidak selalu benar, sehingga terbuka
terhadap kritik-kritik dan saran-saran orang lain demi peningkatan
dirinya.
6. Pertanggungjawaban terhadap usaha-usaha pribadi; orang yang matang
mau memberi kesempatan pada orang lain membantu usahan-usahanya
untuk mencapai tujuan. Secara realistis diakuinya bahwa beberapa hal
tentang usahanya tidak selalu dapat dinilainya secara sungguh-sunguh,
sehingga untuk itu dia bantuan orang lain, tetapi tetap dia
brtanggungjawab secara pribadi terhadap usaha-usahanya.
7. Penyesuaian yang realistis terhadap situasi-situasi baru; orang matang
memiliki cirri fleksibel dan dapat menempatkan diri dengan kenyataan-
kenyataan yang dihadapinya dengan situasi-situasi baru.
7. C. Penyesuaian Diri Terhadap Pekerjaan
Bagi sebagian besar orang dewasa muda (awal), terutama mereka yang
kurang mempunyai pengalaman kerja atau bahkan bagi yang belum pernah
bekerja selama masih sekolah sering mengalami banyak kesulitan dalam
menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang dipilihnya. Havighurst dalam
studinya tentang sikap pekerja terhadap pekerjaannya menyimpulkan bahwa
mereka dapat dikelompokkan menjadi dua kategori umum yaitu sikap kerja
yang menopang masyarakat dan sikap kerja yang melibatkan ego.
Pekerja yang bersikap menopang masyarakat dalam dirinya kurang
atau tidak berminat akan kerjanya dan hanya memperoleh sedikit kepuasan
kerja. Tipe pekerja semacam ini orang yang mementingkan besarnya gaji
yang diterima. Orang semacam ini seringkali memandang pekerjaannya
sebagai beban yang berat dan tidak menyenangkan dan memandang hari
depan hanya agar cepat menjalani masa pensiun
Pekerja yang dalam bekerja melibatkan ego, biasanya memperoleh
kepuasan pribadi yang lebih besar. Bagi beberapa orang, bekerja merupakan
dasar harga diri dan kebanggaan. Bagi sejumlah orang lainnya bekerja
dianggap sebagai prestise yang diperoleh, tempat untuk melakukan
partisipasi sosial atau sebagai sumber kesenangan intrinsik atau merupakan
ekspresi dari pribadi yang kreatif dan juga merupakan cara
memanfaatkannya.
Sampai sejauhmana keberhasilan seseorang menyesuaikan diri
terhadap pekerjaan yang dipilihnya dapat dinilai dengan 3 kriteria yaitu
prestasi dalam bekerja, berapa kali dirinya pindah kantor atau berapa kali
dirinya berhasil untuk dapat pindah kantor dengan sukarela atas kemauan
sendiri dan tingkat kepuasan yang dapat dinikmatinya dan oleh keluarganya
yang dirinya peroleh dari pekerjaannya beserta status sosio ekonomi yang
dicapai.
1. Prestasi kerja
Keinginan untuk maju dan berhasil bagi kaum remaja sangat besar
dan umumnya terus dibawa sampai masa dewasanya. Ada banyak
stereotype tentang keberhasilan dan kegagalan pria dan wanita dalam
8. pekerjaan yang dihubungkan dengan jenis kelamin, misalnya wanita
dianggap tidak cocok untuk bekerja pada bidang yang dianggap tugas pria
seperti ahli hukum dan penerbang, perawat dsb. stereotype ini melukiskan
orang yang mendekati usia madya sebagai kurang potensial bekerja dan
nampaknya kurang kreatif dan motivasinya lemah daripada mereka yang
masih muda.
Beberapa orang dewasa mungkin takut akan kesuksesan, karena
mereka tidak mampu untuk diberi tanggungjawab dan tugas yang berat.
Perasaan takut berhasil pada wanita jauh lebih sering terjadi karena perasaan
bahwa berhasil dalam karie akan merusak citra mereka dan bahkan
mengarah ke situasi penolakan sosial.
2. Perubahan pekerjaan dengan sukarela
Jumlah perubahan yang dilakukan seseorang terhadap bidang
kejuruannya atau pekerjaannya. Jumlah ini dapat digunakan sebagai kriteria
atau indikator kegagalan atau keberhasilan seseorang dalam menyesuaikan
dirinya dengan jurusan dan bidang yang ditekuninya selama ini. Makin tua
usia seseorang yang melakukan perubahan karier, semakin kuat bukti-bukti
yang menunjukkan bahwa penyesuaian diri mereka semakin membawa
kesulitan besar bagi pekerja itu sendiri maupun keluarganya.
3. Kepuasan kerja
Daur usia kepuasan kerja pada wanita/pria
a. Usia 20-an sebagian orang merasa senang kalau memperoleh pekerjaan,
walaupun pekerjaan tsb tidak seluruhnya menyenangkan sebab pekerjaan
ini telah memberinya kebebasan yang diinginkan sehingga
memungkinkannya untuk menikah. Pada masa ini mereka beranggapan
bahwa kepuasan itu akan dicapainya seiring waktu.
b. Usia 20-an-menjelang 30-an, ketika orang muda tidak dapat menanjak
secepat yang mereka harapkan maka ketidakpuasan pun meningkat.
Periode ini akan menghilang pada usia awal hingga pertengahan 30-an.
Setelah masa ini biasanya rasa puas mereka meningkat, sehingga prestasi
dapat meningkat dan imbalan keuangan juga semakin besar.
9. Pekerja yang puas dengan pekerjaannya akan menjadi lebih
berdedikasi terhadap pekerjaannya dan lebih loyal terhadap organisasinya.
Kondisi yang penting bagi pria, yang mempengaruhi proses penyesuaian
pria terhadap pekerjaannya. Pertama, apabila pekerjaannya
memungkinkannya untuk berperan maka ia akan memainkan perannya, ia
akan merasa sangat puasdan proses penyesuaiannya berjalan dengan sangat
harmonis. Kedua, kepuasan dapat diperoleh apabila pria merasa bahwa
pekerjaannya menuntut banyak kemampuan yang dimiliki dan hasil
pendidikannya. Ketiga, proses penyesuaian dengan pekerjaan dipengaruhi
oleh cara pria menyesuaikan dirinya dengan wewenang. Keempat,
penyesuaian terhadap pekerjaan dipengaruhi oleh meningkat tidaknya gaji
yang diterima.
10. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Keberhasilan seseorang dalam mengatasi masalah hidup di masa
dewasanya mempunyai pengaruh terhadap konsep dirinya dan melalui
kehidupan seperti itulah kepribadian seseorang terbentuk. Makin berhasil
seseorang mengatasi masalah hidup pada masa dewasa awal, maka konsep
pribadinya akan makin menyenangkan dan rasa percaya dirinya makin
teguh, mantap dan semakin tentram. Salah satu masalah yang paling banyak
dihadapi oleh orang dewasa awal adalah peranan yang dilakukan dalam
kegiatan kantor maupun sosial.
Masalah utama dalam penyesuaian pekerjaan pada masa dewasa
muda meliputi pemilihan pekerjaan, mencapai stabilitas dalam pilihan dan
penyesuaian terhadap situasi kerja. Sejauhmana keberhasilan pria dan
wanita melakukan penyesuaian diri dapat dinilai dari prestasi, perubahan
pekerjaan secara sukarela dan kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan.
penyesuaian pekerjaan khususnya pada masa dewasa awal sangatlah sulit
karena kebanyakan orang dewasa awal membatasi dasar-dasar karena
adanya pembaruan (newness) peran-peran dalam penyesuaian diri.
Keberhasilan penyesuaian diri dengan masa dewasa dapat dinilai dengan
tiga kriteria yaitu prestasi dalam pola pekerjaan dan pola hidup yang dipilih
seseorang, tingkat kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan dan pola hidup
yang dipilih, dan keberhasilan dari penyesuaian personal.
11. DAFTAR PUSTAKA
Monks,F.J., Knoers,A.M.P & Hadinoto S.R. 2001. Psikologi
Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Hurlock,E.B.1993. Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Erlangga.
Hurlock, E. B. (1994). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentaang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Morks, F.J.,
Knoers. A.M.P & Hadinoto S.R (2001). Psikologi Perkembangan:
Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Santrock.2007. Perkembangan Anak.Jilid 1.Jakarta: Erlangga.
Mappiare, Andi. 1983. Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional
Julius dkk. 1989. Melangkah Menuju Kedewasaan. Yogyakarta: Kanisius
Ayu, Ida. Jurnal: Perbedaan Sikap Terhadap Perilaku Seks Maya
Berdasarkan Jenis Kelamin pada Dewasa Awal. Online. Fakultas
Psikologi, Universitas Gunadarma: dayu_sarasvaty@yahoo.com.
Diakses pada 27 Maret 2015
Nurul. Dewasa Dini.http/www.nurul.or.id/2009/02/23 diakses pada 28
Maret 2015
Jurusan Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Jurnal Psikologi UIN Suska Riau. Volume 1, Nomor 1, Juni 2005
Jurnal Psikologi UIN Suska Riau. Volume 1, Nomor 1, Desember 2005