Ppt ini merupakan materi sistem pertahanan tubuh pada manusia / sistem imun. semoga bisa membantu dan menginspirasi kalian semua, dan juga dapat membuat kalian semua bisa mengetahui materi ini dengan baik.
4. Sistem PERTAHANAN
TUBUH ?
Suatu sistem
dalam tubuh
yang bekerja
mempertahanka
n tubuh kita
dari serangan
suatu bibit
penyakit atau
patogen yang
masuk ke dalam
tubuh
5. Melindungi tubuh dari serangan benda
asing atau bibit penyakit yang masuk ke
tubuh, seperti virus, bakteri, protozoa, dan
jamur.
Menghancurkan jaringan dan sel mati atau rusak
( debris sel ) untuk perbaikan jaringan
Mengenali dan menghancurkan sel abnormal
Menyingkirkan sel-sel yang sudah rusak akibat suatu penyakit
atau cedera
FUNGSI Sistem Pertahanan Tubuh
A
B
C
D
8. pertahanan atau imunitas bawaan sejak
lahir yang berfungsi memberikan respons langsung
terhadap berbagai antigen yang
menyerang tubuh.
A Sistem Tubuh NonspesifikPertahanan
9. PERTAHANA
N PERTAMA
Sistem Tubuh NonspesifikPertahanan
1) Pertahanan yang Terdapat di Permukaan
Tubuh
2) Respon peradangan (
Inflamasi )
3) fagositosis
4) Protein
antimikrobia
PERTAHANA
N KEDUA
10. A
ahanan Fisik
an oleh lapisan terluar
bran mukosa
angi jalan
patogen ke
B
nan Mekanis
g
ing udara
dihirup dari
partikel
ia
ea
pu partikel-
kel berbahaya
alam
dapat
C
wi
n
ran
an
pat
han
TUBUH
DI
PERMUKAAN
TERDAPAT
YANG
PERTAHANAND
12. MEKANISME PERTAHANAN TUBUH MELALUI
INFLAMASI
A B C
Jaringan terluka,
pelepasan cairan
berupa histamin
Pembuluh darah
membesar, fagosit
(neutrofil dan
monosit) bergerak
menuju luka
Fagosit memakan
patogen, sehingga
sel tidak terinfeksi
13. FAGOSITOSIS
suatu
mekanisme
pertahanan
yang dilakukan
oleh sel-sel
fagosit dengan
jalan mencerna
mikrobia/partik
el asing.
Contoh :
monosit (di
dalam
darah) jika
bermigrasi
ke jaringan
akan
berperan
sebagai
makrofag.
FAGOSIT
MONONUKLEAR
Contoh :
granulosit,
yaitu
neutrofil,
eosinofil,
basofil,
dan cell
mast
(mastosit).
FAGOSIT
POLIMORFONUKLEAR
16. Sistem Tubuh SpesifikPertahanan
1. LIMFOSIT
2.
ANTIBODI
Pertahanan tubuh terhadap patogen tertentu
yang masuk ke tubuh. Sistem ini bekerja
apabila patogen berhasil melewati sistem
pertahanan tubuh nonspesifik.
18. LIMFOSIT
Terdiri
atas 2
tipe yaitu
Sel B
Sel T
Sel B Sel T
Pembentukan dan
pematangan terjadi
di sumsum tulang
Pembentukan di
sumsum tulang dan
pematangan di
kelenjar timus
1. Sel B Plasma
2. Sel B Pengingat
3. Sel B Pembelah
1. Sel T Pembunuh
2. Sel T Pembantu
3. Sel T Supresor
JENIS JENIS
Menahan serangan
virus dan bakteri yang
masuk ke darah dan
Melawan kuman
patogen seperti
protista dan jamur
21. CARA KERJA ANTIBODI DALAM MENGINAKTIVASI
ANTIGEN
1. Netralisasi ( menghalangi
tempat pengikatan virus,
membungkus bakteri atau
opsonisasi )
2. Aglutinasi partikel yang
mengandung antigen
3. Presepitasi ( pengendapan )
antigen yang dapat larut
4. Fiksasi komplemen ( aktivitas
komplemen )
23. N
O
TIPE
ANTIBO
DI
KARAKTERISTIK
1. IgM
Antibodi ini pertama kali dilepaskan ke aliran darah pada saat
terjadi infeksi yang pertama kali (respons kekebalan primer).
2. IgG
Antibodi ini paling banyak terdapat di dalam darah dan
diproduksi saat terjadi infeksi kedua (respons kekebalan
sekunder). IgG juga mengalir melalui plasenta dan memberi
kekebalan pasif dari ibu kepada janin.
3. IgA
Antibodi IgA dapat ditemukan dalam air mata, air ludah, keringat
dan membran mukosa. IgA berfungsi untuk mencegah infeksi
pada permukaan epitelium. IgA juga terdapat dalam kolostrum
yang berfungsi untuk mencegah kematiaan bayi akibat infeksi
saluran pencernaan.
4. IgD
Antibodi ini ditemukan pada permukaan limfosit B sebagai
reseptor dan berfungsi merangsang pembentukan antibodi oleh
sel B plasma.
25. KEKEBALAN HUMORALA
• Melibatkan sel B dan antibodi yang
beredar dalam cairan darah dan limfe .
• ketika suatu antigen masuk kedalam
tubuh untuk pertama kalinya , sel B
membelah akan membentuk sel B plasma
dan sel B pengingat , sel B plasma
menghasilkan antibodi yang berfungsi
mengikat antigen.
27. KEKEBALAN SELULERB
Melibatkan sel T yang bertugas
menyerang
Sel-sel asing atau jaringan tubuh yang
terinfeksi secara langsung .
Ketika sel T pembunuh kontak dengan
antigen pada permukaan sel asing , sel
T pembuluh akan menyerang dan
menhancurkan dengan cara merusak
membran sel asing.
28. JENIS - JENIS KEKEBALAN
TUBUH
KEKEBALAN AKTIF KEKEBALAN PASIF
29. KEKEBALAN AKTIF
Kekebalan yang dihasilkan oleh tubuh itu sendiri.
DIBEDAKAN MENJADI
ALAMI BUATAN
diperoleh seseorang
setelah sembuh dari suatu
penyakit. Imunitas ini
dapat
bersifat seumur hidup,
contohnya cacar dan
campak atau
bersifat sementara,
contohnya gonorea dan
pneumonia.
diperoleh seseorang dari
hasil
vaksinasi.
30. APA ITU VAKSINASI ?
Vaksinasi merupakan salah satu metode yang
dapat digunakan dalam upaya pembentukan
imun dalam tubuh (imunisasi). Vaksin merupakan
siapan antigen yang diberikan secara oral
(melalui mulut) atau melalui suntikan untuk
merangsang mekanisme pertahanan tubuh
terhadap patogen.
Vaksin dapat berupa suspensi
mikroorganisme yang telah dilemahkan atau
dimatikan dan vaksin juga dapat berupa toksoid
atau ekstrak antigen dari suatu patogen yang
31. VAKSIN YANG TELAH DITEMUKAN OLEH ILMUWAN
Vaksin cacar air – Edward Jenner
(1796)
Vaksin rabies – Louis Pasteur (1885)
Vaksin polio – Jonas Salk (1954)
Vaksin oral – Albert Sabin (1992)
32. 1. Imunisasi Hepatitis B
2. Imunisasi Polio
3. Imunisasi Bcg (Bacille Calmette
Guerin)
4. Imunisasi Dpt (Diptheria, Pertusis, Dan
Tetanus)
5. Imunisasi Mr (Measles Dan Rubella)
JENIS-JENIS IMUNISASI YANG WAJIB DIBERIKAN PADA
BAYI
33. Imunisasi
Hepatitis B
Imunisasi ini diberikan 12
jam setelah bayi lahir.
Setelah itu, diberikan 4
minggu kemudian dan saat
bayi umur 3-6 bulan.
Imunisasi ini dilakukan untuk
mencegah penyakit Hepatitis
B yang menyerang hati.
Imunisasi Polio
Diberikan beberapa kali pada
bayi. Polio-0 diberikan saat
kunjungan pertama setelah bayi
lahir. Selanjutnya, polio-1, polio-
2, dan polio-3 diberikan saat bayi
berusia 2, 4, dan 6 bulan.
Imunisasi ini bertujuan untuk
melindungi tubuh dari virus polio
yang menyebabkan kelumpuhan
(lumpuh layu).
34. Imunisasi BCG
Imunisasi BCG diberikan
pada saat bayi berusia
2-3 tahun. Imunisasi ini
bertujuan untuk
mencegah infeksi
Mycobacterium
tuberculosis yang
menyebabkan penyakit
tuberkulosis.
Imunisasi DPT
Imunisasi DPT diberikan
saat bayi berusia lebih
dari 6 minggu dan
dilanjutkan saat usia 4
dan 6 bulan. Setelah itu,
imunisasi diulang
kembali saat anak
berusia 18 bulan, 5
tahun, dan 12 tahun.
Tujuan imunisasi ini
untuk mencegah
penyakit difteri, pertusis,
dan tetanus.
35. Imunisasi
BCG
Imunisasi ini diberikan saat anak berusia 9
bulan, 18 bulan, dan 6 bulan. Tujuan imunisasi
ini untuk mencegah penyakit campak (measles)
dan campak Jerman (rubella).
38. KEKEBALAN PASIF
ALAMI BUATAN
Contoh kekebalan alami
adalah kekebalan pasif yang
dipindahkan dari ibunya
melalui plasenta kepada janin
yang dikandungnya.
Selain itu
Kekebalan ini juga dapat
diperoleh melalui pemberian
air susu ibu pertama
(kolostrum: 1-14 hari setelah
melahirkan), akan tetapi
kekebalan ini berangsur
Diperoleh dengan cara
menyuntikkan antibodi yang
diekstrak dari satu individu ke
tubuh orang lain sebagai
serum
Contoh : pemberian serum
antibisa ular kepada orang
yang dipatuk ular berbisa
40. ALERGI
Suatu respon
imun yang
berlebihan
terhadap suatu
senyawa yang
masuk ke
tubuh.
Senyawa ini
disebut
alergen.
Gejalanya
PROSES TERJADINYA ALERGI
Diawali dengan masuknya alergen ke tubuh.
Alergen tersebut akan merangsang sel-sel B
plasma untuk menyekresikan antibodi Ig E.
alergen yang masuk ke tubuh pertama kali tidak
akan menimbulkan gejala alergi. Namun Ig E
yang terbentuk akan berikatan dengan mastosit.
Akibatnya, ketika alergen masuk ke tubuh untuk
kedua kalinya, alergen akan terikat pada Ig E
yang telah berikatan dengan mastosit. Keadaan
ini mengakibatkan mastosit melepaskan
histamin yang berperan dalam proses
pembesaran dan peningkatan permeabilitas
41. AUTOIMUNITAS
Kegagalan sistem
imunitas untuk
membedakan sel
tubuh dengan
Sel asing,
sehingga sistem
imunitas
menyerang sel
tubuh sendiri.
Dapat mengakibatkan beberapa
kelainan
DIABETES MELITUS
MYASTHENIA GRAVIS
ADDISON’S DISEASE
LUPUS
RADANG SENDI
42. Disebabkan oleh
antibodi yang
menyerang sel-sel
beta di pankreas
yang berfungsi
menghasilkan
hormon insulin
DIABETES MELITUS
GEJALA CARA MENCEGAHCARA MENGOBATI
• Sering Haus
• Sering Buang Air
Kecil
• Penurunan berat
badan tiba-tiba
• Kelelahan
• Terapkan Pola
Hidup yang Sehat
• Olahraga teratur
• Hindari makanan
manis
• Dengan
pemberian
insulin, dengan
cara disuntikkan
melalui kulit ke
dalam jaringan
43. Disebabkan oleh
antibodi yang
menyerang otot
lurik. Hal ini
mengakibatkan
otot lurik
mengalami
kerusakan
MYASTHENIA
GRAVIS
GEJALA CARA MENCEGAHCARA MENGOBATI
• Penghambat
kolinesterase
• Imunosupresa
n
• Kortikosteroid
• Mudah Lelah
• Melemahnya otot
mata, dan
pernafasan
• Menurunnya kelopak
mata dan
Hingga saat ini,
belum ada hal
yang dapat
dilakukan untuk
mencegah
terjadinya penyakit
44. Disebabkan oleh
antibodi yang
menyerang
kelenjar adrenal.
Hal ini
mengakibatkan
berat badan
menurun, kadar
gula darah
menurun.
ADDISON’S
DISEASE
GEJALA CARA MENCEGAHCARA MENGOBATI
• Tidak
Mengonsumsi Obat
Terlarang
• Pemeriksaan
Kesehatan secara
• Penurunan nafsu
makan
• Hiperpigmentasi
• Mual, muntah, dan
diare
• Nyeri otot atau
• Kortikosteroid
tablet
46. LUPUS
Pada Penderita Lupus, Antibodi Menyerang Jaringan
Tubuh Dengan 2 Cara :
A. Menyerang Secara Langsung
B. Antibodi Bergabung Dengan Antigen Dan
Membentuk Ikatan Yang Disebut Kompleks Imun
47. GEJALA CARA MENCEGAHCARA MENGOBATI
• Hindari stress
• Menerapkan pola
hidup sehat
• Kurangi kontak
langsung
berlebihan dengan
sinar matahari
• Olahraga secara
teratur
• Mulut kering
• Kulit ruam bersisik
atau ruam merah
• Rambut rontok
• Penurunan berat
badan
• Sensitif terhadap
cahaya
• Sendi tegang
• Denangan
obat
imunosupresif
• Dan
• Steroid
• Selalu
memakai tabir
surya
49. RADANG SENDI (ATRITIS
REUMATOID)
Radang sendi atau artritis
rheumatoid, merupakan
penyakit automunitas yang
mengakibatkan peradangan
(inflamasi) dalam waktu lama
pada sendi.
Risiko terkena radang sendi
biasanya meningkat seiring
pertambahan usia.
50. 1.Peradangan jantung (miokarditis) bisa menyebabkan
nyeri dada samar-samar atau retensi cairan
2. Peradangan pada saluran kecil yang mengangkut udara
ke paru-paru (bronkiolitis) dapat menyebabkan sesak
napas
3. Radang ginjal (nefritis) dapat menyebabkan tekanan
darah tinggi atau kegagalan ginjal
4. Radang mata (iritis atau uveitis) dapat menyebabkan
rasa sakit atau penurunan pengelihatan
5. Radang otot (polymyositis) dapat menyebabkan
perasaan nyeri atau kelemahan
6. Peradangan pada pembuluh darah (vaskulitis) dapat
menyebabkan ruam, sakit kepala, atau kerusakan organ
internal
Jenis gejala radang sendi tergantung pada organ yang terkena.
Sebagai contoh:
51. JENIS-JENIS RADANG SENDI
1). Artritis Karena
Kondisi Degeneratif
(Degenerative Arthri
tis)
2). Artritis Karena
Reaksi Peradangan
(Inflammatory Arthriti
s)
4). Artritis Karena
Gangguan Metabolik
(Metabolic Arthritis)
3). Artritis Karena
Infeksi
(Infectious Arthritis)
52. PENYEBAB RADANG SENDI
1). Cedera, menyebabkan artritis degeneratif
2). Metabolisme abnormal,
menyebabkan gout dan pseudogout
3). Keturunan, seperti pada osteoartritis
4). Infeksi, seperti pada penyakit
arthritis Lyme
5). Disfungsi sistem kekebalan tubuh, seperti
RA dan SLE
6). Merokok
7). Pekerjaan yang memerlukan fisik
8). Diet gula
53. GEJALA RADANG
SENDI
1). Nyeri dan kaku pada sendi.
2). Gerakan sendi terbatas.
3). Kulit pada sendi berubah menjadi merah dan
hangat.
4). Otot sekitar sendi mengecil dan kekuatannya
menurun
5). Demam
6). Menggigil
7). Sakit kepala
8). Kehilangan selera makan
9). Kekakuan otot
54. FAKTOR RESIKO RADANG
SENDI1. Faktor radang sendi yang tidak dapat diubah:
Umur : risiko berkembang sebagian besar jenis radang sendi naik seiring
bertambahnya usia.
Jenis kelamin : sebagian besar jenis radang sendi lebih sering terjadi pada
wanita, dan 60 persen dari semua orang dengan artritis adalah
wanita. Gout lebih sering terjadi pada laki-laki dari perempuan.
Faktor genetik : gen spesifik terkait dengan risiko yang lebih tinggi dari
beberapa jenis radang sendi, seperti rheumatoid arthritis (RA), lupus
eritematosus sistemik (SLE) dan ankylosing spondylitis .
2. Faktor radang sendi yang dapat dirubah
Kegemukan dan obesitas : kelebihan berat badan dapat membantu
perkembangan radang sendi lutut.
Cedera Sendi : kerusakan pada sendi dapat membantu perkembangan
osteoartritis di sendi tersebut.
Infeksi : banyak agen mikroba yang dapat menginfeksi sendi dan
mengembangkan berbagai bentuk radang sendi.
Pekerjaan : pekerjaan tertentu yang melibatkan tekukan lutut berulang dan
55. CARA MENCEGAH RADANG
SENDI
1.Berolahraga
(berenang, jogging, dan
bersepeda) dengan teratur
2.Menghindari kelebihan berat
badan dan obesitas
3.Mengkonsumsi makanan
mengandung omega tiga
seperti ikan, telur, kacang-
kacangan
56. CARA MENGOBATI RADANG
SENDI
1. Obat Nyeri Sendi
2. Fisioterapi
3. Operasi
4. Melakukan Akupuntur
5. Mengkomsumsi Makanan Yang Mengandung
Minyak Ikan, Vitamin D, Vitamin K, Vitamin
B12