3. PENGERTIAN HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
1. HOLISTIK
Manusia adalah suatu ketunggalan yang menghargai , menghayati
dan pada dasarnya aktif, punya tujuan serta harga diri. Karena itu.
Walaupun dalam penelitian boleh saja di lakukan analisis rinci
mengenai bagian-bagian dari jiwa manusia, namun dalam
penyimpulannya, manusia harus di kembalikan dalam satu kesatuan
utuh.
Pandangan ini dinamakan Pandangan Holistik ( Whole =
Menyeluruh ).
Psikologi holistik bersifat saling berkait antara satu sama lain
sebagai suatu sistem bersepadu yang menyeluruh, bukan sekadar
menyentuh aspek-aspek tertentu saja.
4. PENGERTIAN HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang
berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu
dapat menemukan identiti, makna dan tujuan hidup melalui
hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai
spiritual. Pendidikan holistik merupakan suatu elemen yang penting
dalam pendidikan bagi mewujudkan suasana persekitaran
pendidikan yang berkesan.
Pendidikan ini penting bagi memastikan setiap individu merasai dan
menikmati kehidupan mereka serta menghargai danmenilai semula
pembelajaran, potensi dalaman seperti kecerdikan, kreativiti dan
nilai-nilaikerohanian.
6. PENGERTIAN HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
2. HUMANISTIK
Selain itu manusia juga harus di pandang dengan penghargaan yang tinggi
terhadap harga dirinya, perkembangan pribadinya, perbedaan perbedaan
individualnya dari sudut kemanusiaannya itu sendiri. Psikologi harus masuk
dalam topik topik yang selama ini hampir tidak pernah di teliti oleh aliran
aliran behaviorisme dan psikoanalisis, misal : cinta, kreativitas,
pertumbuhan, rasa humor, kemandirian, tanggung jawab, dll.
Pandangan ini ini dinamakan Pandangan Humanistik (
Manusia )
Human =
Psikologi humanistik disebut juga dengan nama psikologi kemanusiaan adalah
suatu pendekatan yang multifaset terhadap pengalaman dan tingkah laku
manusia, yang memusatkan perhatian pada keunikan dan aktualisasi diri
manusia.
7. PENGERTIAN HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
Bagi sejumlah ahli psikologi humanistik ia adalah alternatif,
sedangkan bagi sejumlah ahli psikologi humanistik yang
lainnya merupakan pelengkap bagi penekanan tradisional
behaviorisme dan psikoanalis.
Psikologi humanistik juga memberikan sumbangannya bagi
pendidikan alternatif yang dikenal dengan sebutan pendidikan
humanistik (humanistic keseluruhan melalui pembelajaran
nyata. Pengembangan aspek emosional, sosial, mental, dan
keterampilan dalam berkarier menjadi focus dalam model
pendidikan humanistic.
8. PENGERTIAN HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
Psikologi humanistik merupakan salah satu aliran dalam
psikologi yang muncul pada tahun 1950-an, dengan akar
pemikiran
dari
kalangan
eksistensialisme
yang
berkembang pada abad pertengahan.
Pada akhir tahun 1950-an, para ahli psikologi, seperti :
Abraham Maslow, Carl Rogers dan Clark Moustakas
mendirikan sebuah asosiasi profesional yang berupaya
mengkaji secara khusus tentang berbagai keunikan
manusia, seperti tentang : self (diri), aktualisasi diri,
kesehatan,
harapan,
cinta,
kreativitas,
hakikat,
individualitas dan sejenisnya
9. PENGERTIAN HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
Dalam mengembangkan teorinya, psikologi humanistik
sangat memperhatikan tentang dimensi manusia dalam
berhubungan dengan lingkungannya secara manusiawi
dengan menitik-beratkan pada kebebasan individu untuk
mengungkapkan pendapat dan menentukan pilihannya,
nilai-nilai, tanggung jawab personal, otonomi, tujuan dan
pemaknaan.
10. PENGERTIAN HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
James Bugental (1964) mengemukakan tentang 5 (lima)
dalil utama dari psikologi humanistik, yaitu:
1. keberadaan manusia tidak dapat direduksi ke dalam
komponen-komponen;
2.
manusia
memiliki
keunikan
tersendiri
berhubungan dengan manusia lainnya;
dalam
3.
manusia memiliki kesadaran akan dirinya
mengadakan hubungan dengan orang lain;
dalam
4. manusia memiliki pilihan-pilihan dan dapat bertanggung
jawab atas pilihan-pilihanya; dan
5. manusia memiliki kesadaran dan sengaja untuk mencari
makna, nilai dan kreativitas.
11. PENGERTIAN HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
Kesimpulan
kehadiran psikologi humanistik muncul sebagai reaksi atas
aliran psikoanalisis dan behaviorisme serta dipandang
sebagai “kekuatan ketiga “ dalam aliran psikologi.
12. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
1. Abraham H. Maslow ( 1908 – 1970 )
Ia berpendapat bahwa mestilah ada pintu masuk di
mana kita bisa mempelajari semua manusia dari sudut
pandang yang sama. Disertai dengan ideologi yang
tidak terkotak-kotak dalam bangsa-bangsa.ideologi itu
adalah apa yang dinamakannya “ meta-motivasi ”
atau “ meta-kebutuhan “ ( kebutuhan yang
tertinggi, yang melebihi kebutuhan-kebutuhan lain
pada umumnya ).
13. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
Salah satu teori Maslow yang sangat terkenal ( dianut dan
diterapkan oleh berbagai cabang psikologi sampai saat ini ) adalah
teori hierarki kebutuhan.
Teori ini mengatakan bahwa “ ada beberapa macam kebutuhan
manusia yang berjenjang ke atas,
Kebutuhan tersebut adalah:
-
Kebutuhan fisik/biologis
-
Kebutuhan akan rasa aman
-
Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
-
Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri
-
Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri
-
Kebutuhan estetik
Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki.
Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan “deficiency”.
contoh “ spiral yang makin melebar ke atas ( kebutuhan yang lebih
tinggi akan timbul jika kebutuhan yang lebih rendah terpenuhi ).
14. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
Berikut ini adalah tabel meta-kebutuhan menurut Maslow.
Kebenaran
Kebaikan
Keindahan / Kecantikan
Keseluruhan (Kesatuan/Integrasi )
Dikhotomi-Transedensi
Berkehidupan (Berproses, berubah tetapi tetap pada esensinya)
Keunikan
Kesempurnaan ( Perfeksi)
Keniscayaan
Penyelesaian
Keadilan
Kertaturan
Kesederhanaan
Kekayaan (banyak variasi Majemuk, tidak ada yang tersembunyi, semua sama penting)
Tanpa susah payah (santai,tidak tegang)
Bermain (fun,rekreasi,humor)
Mencukupi diri sendiri
15. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
Pemikiran Abraham Maslow ini memfokuskan
kebutuhan psikologis tentang potensi-potensi
dimiliki manusia.
pada
yang
Hasil pemikirannya telah membantu guna memahami
tentang motivasi dan aktualisasi diri seseorang, yang
merupakan salah satu tujuan dalam pendidikan
humanistik.
16. Maslow menggambarkan beberapa karakteristik yang
ada pada manusia yang mengaktualisasikan dirinya:
Kesadaran dan penerimaan terhadap diri sendiri
Keterbukaan dan spontanitas
Kemampuan untuk menikmati pekerjaan dan memandang
bahwa pekerjaan merupakan sesuatu misi yang harus
dipenuhi
Kemampuan untuk mengembangkan persahabatan yang
erat tanpa bergantung terlalu banyak pada orang lain
Mempunyai selera humor yang bagus
Kecenderungan untuk meraik pengalaman puncak yang
memuaskan secara spiritual maupun emosional
17. Dorongan internal akan aktualisasi diri
MenurutMaslow memusatkan diri pada pertumbuhan
ketingkat yang lebih tinggi.
Hierarki kebutuhan menurut Maslow
Maslow membagi kebutuhan organisme menjadi dua
kategori.
Pertama, ia mengidentifkasi beberapa kategori
kebutuhan,defenisi kebutahan “ D “( atau “ motif
D”),yang penting dalam pertahanan hidup.
Diantaranya adalah
18. Kebutuhan fisiologisadalah kebutuhan biologis utama
seperti makanan, air, seks dan tempat tinggal.
Kebutuhan akan rasa aman mencakup kebutuhan akan
keadaan yang umumnya bias diprediksi , yang membuat
dunia menjadi masuk akal.
Kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta mencakup
hubungan psikologis yang mendalam dengan orang lain.
kebutuhan akan penghargaanmengcakup
penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Semua
kebutuhan “ D “ ini motivasi kita untuk menghadapi
deficit kita butuh sesuatu untuk mengisi dorongan atau
kekosongan , kemudian menciptakan kembali keadaan
homeostasis ( keseimbangan ).
19. Kedua, mengukur aktualisasi diri. Maslow sendiri
menggunakan semua teknik asesmen yang bisa ia
gunakan wawancara .observasi, kuesiner laporan diri ,
tes proyektif, study biografis, dan lainnya. Pendekatn
yang luas ini sebagian juga dibutuhkan karena subjek
itu sendiri.
Orang yang telah mencapai aktualisasi diri cenderung
bersikap mandiri, menolak tekanan social, mencintai
kebebasan , dan memiliki kebutuhan privasi yang tinggi.
Kepribadian mereka rumit.
20. Beberapa pendekatan kepribadian eksitensial dan humanistic
menurut Maslow
Pendekatan kepribadian eksitensial dan humanistic , dalam
beberapa hal, mengingatkan kita pada pendekatan psikoanalisis.
Pendekatan ini berasal dari motivasi dalam diri yang rumit dan
dinamis.
Pendekata eksitensial tidak selalu merupakan pendekatan idiografis;
mereka menganggap pengalaman setiap orang unik. Filsuf beraliran
eksitensial menyatakan bahwa individu secara lansung bertanggung
jawab atas kepribadian.
Pendekatan humanistic , yang didasarkan pada eksitensialisme
tetapi menolak pesimisme, adalah pendekatan yang paling optimis
terhadap kepribadian yang memandang manusia dan permasalahan
spiritual secara positif.
Pendekatan humanistic terhadap kepribadian bermanfaat bagi
penelitian lintas budaya dan penelitian tentang kelompok etnik,
Pendekatan humanistic terhadap kepribadian memiliki dampak
praktis dan berkesenambungan pada masyarakat umum dalam hal
persaingan diri.
21. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
2. Carl R. Rogers ( 1902 – 1987 )
Rogers adalah putra keempat dari enam bersaudara.
Rogers dibesarkan dalam keluarga yang berkecukupan dan
menganut aliran protestan fundamentalis yang terkenal
keras, dan kaku dalam hal agama, moral dan etika.
Rogers terkenal sebagai seorang tokoh psikologi humanis,
aliran fenomenologis-eksistensial, psikolog klinis dan
terapis, “ide-ide dan konsep teorinya banyak didapatkan
dalam pengalaman” pengalaman terapeutiknya.
22. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah
aktualisasi diri.Jadi manusia yang sadar dan rasional
tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak-kanak seperti
yang diajukan oleh aliran freudian, misalnya toilet
trainning, penyapihan ataupun pengalaman seksual
sebelumnya.
dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan
mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang
masa sekarang yang akan mempengaruhi juga
kepribadiannya.
23. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
Rogers dikenal juga sebagai seorang fenomenologis,
karena ia sangat menekankan pada realitas yang berarti
bagi individu.
Konsep diri menurut Rogers adalah kesadaran batin
yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan
dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan
aku.Konsep diri ini terbagi menjadi dua yaitu konsep diri
real dan konsep diri ideal. Untuk menunjukkan apakah
kedua konsep diri tersebut sesuai atau tidak, Rogers
mengenalkan dua konsep lagi, yaitu Incongruencedan
Congruence.
Incongruence adalah ketidakcocokan antara self yang
dirasakan dalapenm galaman aktual disertai pertentangan dan
kekacauan batin.
Congruence berarti situasi di mana pengalaman diri
diungkapkan dengan seksama dalam sebuah konsep diri
yang utuh, integral, dan sejati.
24. . Lima sifat khas orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human
being):
1. Keterbukaan pada pengalaman
Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah orang yang menerima
semua pengalaman dengan fleksibel sehingga selalu timbul
persepsi baru. Dengan demikian ia akan mengalami banyak emosi
(emosional) baik yang positip maupun negatip.
2. Kehidupan Eksistensial
Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka
terhadap pengalamannya sehingga ia selalu menemukan sesuatu
yang baru, dan selalu berubah dan cenderung menyesuaikan diri
sebagai respons atas pengalaman selanjutnya.
3. Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri
terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan
bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul
seketika dan intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap
segi dari suatu situasi dengan sangat baik.
25. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
Perasaan Bebas
Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu
pilihan tanpa adanya “paksaan-paksaan atau rintanganrintangan” antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang
yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara
pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa
depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak pada peristiwa
di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat banyak
pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan
apa saja yang ingin dilakukannya.
Kreativitas
Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan
kepada organisme mereka sendiri akan mendorong
seseorang untuk memiliki kreativitas dengan cirri-ciri
bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah,
bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas
stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di
sekitarnya.
26. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
Kelemahan atau kekurangan pandangan Rogers
terletak pada perhatiannya yang semata-mata melihat
kehidupan diri sendiri dan bukan pada bantuan untuk
pertumbuhan serta perkembangan orang lain.
Rogers berpandangan bahwa orang yang berfungsi
sepenuhnya tampaknya merupakan pusat dari dunia,
bukan seorang partisipan yang berinteraksi dan
bertanggung jawab di dalamnya.
27. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
Rogers mengembangkan metode Socrates ( menggali
informasi tentang diri seseorang dari orang itu sendiri. )
menjadi teknik psikoterapi yang sangat populer dari
tahun 1943 – sekarang ),
Teori Rogers dikenal dengan nama Client Centered
Therapy atau Person Centered Therapy ( Terapi yang
berpusat pada klien atau orang itu sendiri).
Teknik psikoterapi Rogers juga dikenal sebagai
psikoterapi nondirektif, karena memang dalam proses
psikoterapinya ia selalu menghindari pengarahan
(direktif).
28. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
Yang menarik dari metode Rogers ini, selain teknik
prosedurnya, adalah keberaniannya untuk merekam (
melalui tape recorder ) proses wawancara dalam
psikoterapi untuk kemudian membahasnya bersama
teman sejawat atau mahasiswanya. Pada masa itu,
keterbukaan semacam ini masih langka dan Rogers lah
sebagai perintis untuk kemajuan pengembangan metode
psikoterapi.
Teori Rogers ini memfokuskan pada kapasitas klien
untuk dapat mengarahkan diri dan memahami
perkembangan dirinya, serta menekankan pentingnya
sikap tulus, saling menghargai dan tanpa prasangka
dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah
kehidupannya.
29. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
Rogers juga mengutarakan pendapat tentang prinsipprinsip belajar yang humanistik, yang meliputi hasrat
untuk belajar, belajar yang berarti, belajar tanpa
ancaman, belajar atas inisiatif sendiri, dan belajar untuk
perubahan.
Adapun penjelasan konsep masing-masing
tersebut adalah sebagai berikut :
Hasrat untuk Belajar Menurut Rogers,
mempunyai hasrat alami untuk belajar.
prinsip
manusia
Belajar yang Berarti Belajar akan mempunyai arti
atau makna apabila apa yang dipelajari relevan dengan
kebutuhan dan maksud anak. Artinya, anak akan belajar
dengan cepat apabila yang dipelajari mempunyai arti
baginya.
30. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
Belajar Tanpa Ancaman Belajar mudah dilakukan dan
hasilnya
dapat
disimpan
dengan
baik
apabila
berlangsung dalam lingkungan yang bebas ancaman.
Belajar atas Inisiatif Sendiri Belajar akan paling
bermakna apabila hal itu dilakukan atas inisiatif sendiri
dan melibatkan perasaan dan pikiran si pelajar.
Belajar dan Perubahan Prinsip terakhir yang
dikemukakan oleh Rogers ialah bahwa belajar yang
paling bermanfaat ialah bejar tentang proses belajar.
31. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
3. Arthur Combs
Menurut Combs, perilaku yang keliru atau tidak baik terjadi
karena tidak adanya kesediaan seseorang melakukan apa
yang seharusnya dilakukan sebagai akibat dari adanya
sesuatu yang lain, yang lebih menarik atau memuaskan.
Semakin jauh hal-hal yang terjadi di luar diri seseorang
(dunia) dari pusat lingkaran lingkaran (persepsi diri),
semakin
kurang
pengaruhnya
terhadap
seseorang.
Sebaliknya, semakin dekat hal-hal tersebut dengan pusat
lingkaran, maka semakin besar pengaruhnya terhadap
seseorang dalam berperilaku. Jadi jelaslah mengapa banyak
hal yang dipelajari oleh murid segera dilupakan, karena
sedikit sekali kaitannya dengan dirinya.
32. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
4.
Aldous Huxley
Huxley (Roberts, 1975) menekankan adanya pendidikan
non-verbal yang juga harus diajarkan kepada siswa.
Pendidikan non verbal bukan berwujud pelajaran senam,
sepak bola, bernyanyi ataupun menari, melainkan hal-hal
yang bersifat diluar materi pembelajaran, dengan tujuan
menumbuhkan kesadaran seseorang.
Proses pendidikan non verbal seyogyanya dimulai sejak usia
dini sampai tingkat tinggi. Betapapun, agar seseorang bisa
mengetahui makna hidup dalam kehidupan yang nyata,
mereka harus membekali dirinya dengan suatu kebijakan
hidup, kreativitas dan mewujudkannya dengan langkahlangkah yang bijaksana. Dengan cara ini seseorang akan
mendapatkan kehidupan yang nikmat dan penuh arti.
33. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
5.
David Mills dan Stanley Scher
David Mills dan Stanley Scher (Roberts, 1975) mengajukan
konsep pendidikan terpadu, yakni proses pendidikan yang
mengikutsertakan afeksi atau perasaan murid dalam
belajar.
Pendekatan terpadu atau merupakan sintesa dari Psikologi
Humanistik –khususnya Terapi Gestalt- dan pendidikan,
yang melibatkan integrasi elemen-elemen afektif dan
kognitif dalam proses belajar.
Elemen kognitif menunjuk pada berpikir, kemampuan
verbal, logika, analisa, rasio dan cara-cara intelektual,
sedangkan elemen afektif menunjuk pada perasaan,
caracara memahami yang melibatkan gambaran visualspasial, fantasi, persepsi keseluruhan, metaphor, intuisi,
dan lain-lain.
34. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
Lebih jauh, David Mills dan Stanley Scher memaparkan
tujuan pendidikan terpadu ini secara detail sebagai
berikut :
a.
Membantu murid untuk mengalami proses ilmu
pengetahuan, termasuk penemuan ide-ide baru, baik
proses intelektual maupun afektif.
b. Membantu murid dalam mencapai kemampuan untuk
menggali dan mengerti diri mereka sendiri dan
lingkungan sekitarnya dengan cara yang ilmiah.
35. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
Meningkatkan pengertian dan ingatan terhadap konsepkonsep dan ide-ide dalam ilmu pengetahuan.
Menggali bersama-sama murid, implikasi-implikasi
aplikasi yang mungkin dari ilmu pengetahuan.
dari
Memungkinkan murid untuk menerapkan baik proses
maupunpengetahuan ilmiah untuk diri mereka, serta
meningkatkan kesadaran murid terhadap dunia mereka dan
setiap pilihan yang mereka ambil.
Penerapan metode gabungan antara kognitif dan afektif ini
menunjukkan hasil yang lebih efektif dibanding pengajaran
yang hanya menekankan aspek kognitif. Para siswa merasa
lebih cepat menangkap pelajaran dengan menggunakan
fantasi, role playing dan game , misalnya mengajarkan teori
Newton dengan murid berperan sebagai astronot.