SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 36
PSIKOLOGI UMUM
PENGERTIAN HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
 Holistik
( Whole = Menyeluruh ).

 Humanistik
( Human = Manusia )
PENGERTIAN HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
1. HOLISTIK
Manusia adalah suatu ketunggalan yang menghargai , menghayati
dan pada dasarnya aktif, punya tujuan serta harga diri. Karena itu.
Walaupun dalam penelitian boleh saja di lakukan analisis rinci
mengenai bagian-bagian dari jiwa manusia, namun dalam
penyimpulannya, manusia harus di kembalikan dalam satu kesatuan
utuh.
Pandangan ini dinamakan Pandangan Holistik ( Whole =
Menyeluruh ).
Psikologi holistik bersifat saling berkait antara satu sama lain
sebagai suatu sistem bersepadu yang menyeluruh, bukan sekadar
menyentuh aspek-aspek tertentu saja.
PENGERTIAN HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang
berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu
dapat menemukan identiti, makna dan tujuan hidup melalui
hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai
spiritual. Pendidikan holistik merupakan suatu elemen yang penting
dalam pendidikan bagi mewujudkan suasana persekitaran
pendidikan yang berkesan.
Pendidikan ini penting bagi memastikan setiap individu merasai dan
menikmati kehidupan mereka serta menghargai danmenilai semula
pembelajaran, potensi dalaman seperti kecerdikan, kreativiti dan
nilai-nilaikerohanian.
PENGERTIAN HOLISTIK DAN
HUMANISTIK

KESIMPULAN
Psikolgi Holistik mencoba untuk
mempertimbangkan perilaku manusia dalam
hubungan dengan organisme secara keseluruhan.
PENGERTIAN HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
2. HUMANISTIK
 Selain itu manusia juga harus di pandang dengan penghargaan yang tinggi
terhadap harga dirinya, perkembangan pribadinya, perbedaan perbedaan
individualnya dari sudut kemanusiaannya itu sendiri. Psikologi harus masuk
dalam topik topik yang selama ini hampir tidak pernah di teliti oleh aliran
aliran behaviorisme dan psikoanalisis, misal : cinta, kreativitas,
pertumbuhan, rasa humor, kemandirian, tanggung jawab, dll.
Pandangan ini ini dinamakan Pandangan Humanistik (
Manusia )

Human =

Psikologi humanistik disebut juga dengan nama psikologi kemanusiaan adalah
suatu pendekatan yang multifaset terhadap pengalaman dan tingkah laku
manusia, yang memusatkan perhatian pada keunikan dan aktualisasi diri
manusia.
PENGERTIAN HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
Bagi sejumlah ahli psikologi humanistik ia adalah alternatif,
sedangkan bagi sejumlah ahli psikologi humanistik yang
lainnya merupakan pelengkap bagi penekanan tradisional
behaviorisme dan psikoanalis.
Psikologi humanistik juga memberikan sumbangannya bagi
pendidikan alternatif yang dikenal dengan sebutan pendidikan
humanistik (humanistic keseluruhan melalui pembelajaran
nyata. Pengembangan aspek emosional, sosial, mental, dan
keterampilan dalam berkarier menjadi focus dalam model
pendidikan humanistic.
PENGERTIAN HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
 Psikologi humanistik merupakan salah satu aliran dalam
psikologi yang muncul pada tahun 1950-an, dengan akar
pemikiran
dari
kalangan
eksistensialisme
yang
berkembang pada abad pertengahan.
 Pada akhir tahun 1950-an, para ahli psikologi, seperti :
Abraham Maslow, Carl Rogers dan Clark Moustakas
mendirikan sebuah asosiasi profesional yang berupaya
mengkaji secara khusus tentang berbagai keunikan
manusia, seperti tentang : self (diri), aktualisasi diri,
kesehatan,
harapan,
cinta,
kreativitas,
hakikat,
individualitas dan sejenisnya
PENGERTIAN HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
 Dalam mengembangkan teorinya, psikologi humanistik
sangat memperhatikan tentang dimensi manusia dalam
berhubungan dengan lingkungannya secara manusiawi
dengan menitik-beratkan pada kebebasan individu untuk
mengungkapkan pendapat dan menentukan pilihannya,
nilai-nilai, tanggung jawab personal, otonomi, tujuan dan
pemaknaan.
PENGERTIAN HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
 James Bugental (1964) mengemukakan tentang 5 (lima)
dalil utama dari psikologi humanistik, yaitu:
1. keberadaan manusia tidak dapat direduksi ke dalam
komponen-komponen;
2.

manusia
memiliki
keunikan
tersendiri
berhubungan dengan manusia lainnya;

dalam

3.

manusia memiliki kesadaran akan dirinya
mengadakan hubungan dengan orang lain;

dalam

4. manusia memiliki pilihan-pilihan dan dapat bertanggung
jawab atas pilihan-pilihanya; dan
5. manusia memiliki kesadaran dan sengaja untuk mencari
makna, nilai dan kreativitas.
PENGERTIAN HOLISTIK DAN
HUMANISTIK

 Kesimpulan
 kehadiran psikologi humanistik muncul sebagai reaksi atas
aliran psikoanalisis dan behaviorisme serta dipandang
sebagai “kekuatan ketiga “ dalam aliran psikologi.
TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
1. Abraham H. Maslow ( 1908 – 1970 )
Ia berpendapat bahwa mestilah ada pintu masuk di
mana kita bisa mempelajari semua manusia dari sudut
pandang yang sama. Disertai dengan ideologi yang
tidak terkotak-kotak dalam bangsa-bangsa.ideologi itu
adalah apa yang dinamakannya “ meta-motivasi ”
atau “ meta-kebutuhan “ ( kebutuhan yang
tertinggi, yang melebihi kebutuhan-kebutuhan lain
pada umumnya ).
TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
 Salah satu teori Maslow yang sangat terkenal ( dianut dan
diterapkan oleh berbagai cabang psikologi sampai saat ini ) adalah
teori hierarki kebutuhan.
 Teori ini mengatakan bahwa “ ada beberapa macam kebutuhan
manusia yang berjenjang ke atas,
 Kebutuhan tersebut adalah:
 -

Kebutuhan fisik/biologis

 -

Kebutuhan akan rasa aman

 -

Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta

 -

Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri

 -

Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri

 -

Kebutuhan estetik

 Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki.
Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan “deficiency”.


contoh “ spiral yang makin melebar ke atas ( kebutuhan yang lebih
tinggi akan timbul jika kebutuhan yang lebih rendah terpenuhi ).
TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK



Berikut ini adalah tabel meta-kebutuhan menurut Maslow.
Kebenaran



Kebaikan



Keindahan / Kecantikan



Keseluruhan (Kesatuan/Integrasi )



Dikhotomi-Transedensi



Berkehidupan (Berproses, berubah tetapi tetap pada esensinya)



Keunikan



Kesempurnaan ( Perfeksi)



Keniscayaan



Penyelesaian



Keadilan



Kertaturan



Kesederhanaan



Kekayaan (banyak variasi Majemuk, tidak ada yang tersembunyi, semua sama penting)



Tanpa susah payah (santai,tidak tegang)



Bermain (fun,rekreasi,humor)



Mencukupi diri sendiri
TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK

 Pemikiran Abraham Maslow ini memfokuskan
kebutuhan psikologis tentang potensi-potensi
dimiliki manusia.

pada
yang

 Hasil pemikirannya telah membantu guna memahami
tentang motivasi dan aktualisasi diri seseorang, yang
merupakan salah satu tujuan dalam pendidikan
humanistik.
 Maslow menggambarkan beberapa karakteristik yang
ada pada manusia yang mengaktualisasikan dirinya:
 Kesadaran dan penerimaan terhadap diri sendiri
 Keterbukaan dan spontanitas

 Kemampuan untuk menikmati pekerjaan dan memandang
bahwa pekerjaan merupakan sesuatu misi yang harus
dipenuhi
 Kemampuan untuk mengembangkan persahabatan yang
erat tanpa bergantung terlalu banyak pada orang lain

 Mempunyai selera humor yang bagus
 Kecenderungan untuk meraik pengalaman puncak yang
memuaskan secara spiritual maupun emosional
Dorongan internal akan aktualisasi diri

 MenurutMaslow memusatkan diri pada pertumbuhan
ketingkat yang lebih tinggi.
Hierarki kebutuhan menurut Maslow
 Maslow membagi kebutuhan organisme menjadi dua
kategori.
 Pertama, ia mengidentifkasi beberapa kategori
kebutuhan,defenisi kebutahan “ D “( atau “ motif
D”),yang penting dalam pertahanan hidup.
 Diantaranya adalah
 Kebutuhan fisiologisadalah kebutuhan biologis utama
seperti makanan, air, seks dan tempat tinggal.
Kebutuhan akan rasa aman mencakup kebutuhan akan
keadaan yang umumnya bias diprediksi , yang membuat
dunia menjadi masuk akal.
 Kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta mencakup
hubungan psikologis yang mendalam dengan orang lain.

 kebutuhan akan penghargaanmengcakup
penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Semua
kebutuhan “ D “ ini motivasi kita untuk menghadapi
deficit kita butuh sesuatu untuk mengisi dorongan atau
kekosongan , kemudian menciptakan kembali keadaan
homeostasis ( keseimbangan ).
 Kedua, mengukur aktualisasi diri. Maslow sendiri
menggunakan semua teknik asesmen yang bisa ia
gunakan wawancara .observasi, kuesiner laporan diri ,
tes proyektif, study biografis, dan lainnya. Pendekatn
yang luas ini sebagian juga dibutuhkan karena subjek
itu sendiri.
 Orang yang telah mencapai aktualisasi diri cenderung
bersikap mandiri, menolak tekanan social, mencintai
kebebasan , dan memiliki kebutuhan privasi yang tinggi.
Kepribadian mereka rumit.
 Beberapa pendekatan kepribadian eksitensial dan humanistic
menurut Maslow
 Pendekatan kepribadian eksitensial dan humanistic , dalam
beberapa hal, mengingatkan kita pada pendekatan psikoanalisis.
Pendekatan ini berasal dari motivasi dalam diri yang rumit dan
dinamis.
 Pendekata eksitensial tidak selalu merupakan pendekatan idiografis;
mereka menganggap pengalaman setiap orang unik. Filsuf beraliran
eksitensial menyatakan bahwa individu secara lansung bertanggung
jawab atas kepribadian.
 Pendekatan humanistic , yang didasarkan pada eksitensialisme
tetapi menolak pesimisme, adalah pendekatan yang paling optimis
terhadap kepribadian yang memandang manusia dan permasalahan
spiritual secara positif.
 Pendekatan humanistic terhadap kepribadian bermanfaat bagi
penelitian lintas budaya dan penelitian tentang kelompok etnik,
 Pendekatan humanistic terhadap kepribadian memiliki dampak
praktis dan berkesenambungan pada masyarakat umum dalam hal
persaingan diri.
TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK

2. Carl R. Rogers ( 1902 – 1987 )
Rogers adalah putra keempat dari enam bersaudara.
Rogers dibesarkan dalam keluarga yang berkecukupan dan
menganut aliran protestan fundamentalis yang terkenal
keras, dan kaku dalam hal agama, moral dan etika.
Rogers terkenal sebagai seorang tokoh psikologi humanis,
aliran fenomenologis-eksistensial, psikolog klinis dan
terapis, “ide-ide dan konsep teorinya banyak didapatkan
dalam pengalaman” pengalaman terapeutiknya.
TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
 Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah
aktualisasi diri.Jadi manusia yang sadar dan rasional
tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak-kanak seperti
yang diajukan oleh aliran freudian, misalnya toilet
trainning, penyapihan ataupun pengalaman seksual
sebelumnya.
 dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan
mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang
masa sekarang yang akan mempengaruhi juga
kepribadiannya.
TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
 Rogers dikenal juga sebagai seorang fenomenologis,
karena ia sangat menekankan pada realitas yang berarti
bagi individu.
 Konsep diri menurut Rogers adalah kesadaran batin
yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan
dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan
aku.Konsep diri ini terbagi menjadi dua yaitu konsep diri
real dan konsep diri ideal. Untuk menunjukkan apakah
kedua konsep diri tersebut sesuai atau tidak, Rogers
mengenalkan dua konsep lagi, yaitu Incongruencedan
Congruence.
 Incongruence adalah ketidakcocokan antara self yang
dirasakan dalapenm galaman aktual disertai pertentangan dan
kekacauan batin.

 Congruence berarti situasi di mana pengalaman diri
diungkapkan dengan seksama dalam sebuah konsep diri
yang utuh, integral, dan sejati.
 . Lima sifat khas orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human
being):
 1. Keterbukaan pada pengalaman
 Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah orang yang menerima
semua pengalaman dengan fleksibel sehingga selalu timbul
persepsi baru. Dengan demikian ia akan mengalami banyak emosi
(emosional) baik yang positip maupun negatip.
 2. Kehidupan Eksistensial

 Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka
terhadap pengalamannya sehingga ia selalu menemukan sesuatu
yang baru, dan selalu berubah dan cenderung menyesuaikan diri
sebagai respons atas pengalaman selanjutnya.
 3. Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
 Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri
terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan
bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul
seketika dan intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap
segi dari suatu situasi dengan sangat baik.
TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
 Perasaan Bebas
 Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu
pilihan tanpa adanya “paksaan-paksaan atau rintanganrintangan” antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang
yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara
pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa
depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak pada peristiwa
di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat banyak
pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan
apa saja yang ingin dilakukannya.
 Kreativitas
 Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan
kepada organisme mereka sendiri akan mendorong
seseorang untuk memiliki kreativitas dengan cirri-ciri
bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah,
bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas
stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di
sekitarnya.
TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
 Kelemahan atau kekurangan pandangan Rogers
 terletak pada perhatiannya yang semata-mata melihat
kehidupan diri sendiri dan bukan pada bantuan untuk
pertumbuhan serta perkembangan orang lain.

 Rogers berpandangan bahwa orang yang berfungsi
sepenuhnya tampaknya merupakan pusat dari dunia,
bukan seorang partisipan yang berinteraksi dan
bertanggung jawab di dalamnya.
TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
Rogers mengembangkan metode Socrates ( menggali
informasi tentang diri seseorang dari orang itu sendiri. )
menjadi teknik psikoterapi yang sangat populer dari
tahun 1943 – sekarang ),
Teori Rogers dikenal dengan nama Client Centered
Therapy atau Person Centered Therapy ( Terapi yang
berpusat pada klien atau orang itu sendiri).
Teknik psikoterapi Rogers juga dikenal sebagai
psikoterapi nondirektif, karena memang dalam proses
psikoterapinya ia selalu menghindari pengarahan
(direktif).
TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
 Yang menarik dari metode Rogers ini, selain teknik
prosedurnya, adalah keberaniannya untuk merekam (
melalui tape recorder ) proses wawancara dalam
psikoterapi untuk kemudian membahasnya bersama
teman sejawat atau mahasiswanya. Pada masa itu,
keterbukaan semacam ini masih langka dan Rogers lah
sebagai perintis untuk kemajuan pengembangan metode
psikoterapi.
 Teori Rogers ini memfokuskan pada kapasitas klien
untuk dapat mengarahkan diri dan memahami
perkembangan dirinya, serta menekankan pentingnya
sikap tulus, saling menghargai dan tanpa prasangka
dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah
kehidupannya.
TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
 Rogers juga mengutarakan pendapat tentang prinsipprinsip belajar yang humanistik, yang meliputi hasrat
untuk belajar, belajar yang berarti, belajar tanpa
ancaman, belajar atas inisiatif sendiri, dan belajar untuk
perubahan.
 Adapun penjelasan konsep masing-masing
tersebut adalah sebagai berikut :
 Hasrat untuk Belajar Menurut Rogers,
mempunyai hasrat alami untuk belajar.

prinsip
manusia

 Belajar yang Berarti Belajar akan mempunyai arti
atau makna apabila apa yang dipelajari relevan dengan
kebutuhan dan maksud anak. Artinya, anak akan belajar
dengan cepat apabila yang dipelajari mempunyai arti
baginya.
TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
 Belajar Tanpa Ancaman Belajar mudah dilakukan dan
hasilnya
dapat
disimpan
dengan
baik
apabila
berlangsung dalam lingkungan yang bebas ancaman.
 Belajar atas Inisiatif Sendiri Belajar akan paling
bermakna apabila hal itu dilakukan atas inisiatif sendiri
dan melibatkan perasaan dan pikiran si pelajar.
 Belajar dan Perubahan Prinsip terakhir yang
dikemukakan oleh Rogers ialah bahwa belajar yang
paling bermanfaat ialah bejar tentang proses belajar.
TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
 3. Arthur Combs
 Menurut Combs, perilaku yang keliru atau tidak baik terjadi
karena tidak adanya kesediaan seseorang melakukan apa
yang seharusnya dilakukan sebagai akibat dari adanya
sesuatu yang lain, yang lebih menarik atau memuaskan.
 Semakin jauh hal-hal yang terjadi di luar diri seseorang
(dunia) dari pusat lingkaran lingkaran (persepsi diri),
semakin
kurang
pengaruhnya
terhadap
seseorang.
Sebaliknya, semakin dekat hal-hal tersebut dengan pusat
lingkaran, maka semakin besar pengaruhnya terhadap
seseorang dalam berperilaku. Jadi jelaslah mengapa banyak
hal yang dipelajari oleh murid segera dilupakan, karena
sedikit sekali kaitannya dengan dirinya.
TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
 4.

Aldous Huxley

 Huxley (Roberts, 1975) menekankan adanya pendidikan
non-verbal yang juga harus diajarkan kepada siswa.
Pendidikan non verbal bukan berwujud pelajaran senam,
sepak bola, bernyanyi ataupun menari, melainkan hal-hal
yang bersifat diluar materi pembelajaran, dengan tujuan
menumbuhkan kesadaran seseorang.
 Proses pendidikan non verbal seyogyanya dimulai sejak usia
dini sampai tingkat tinggi. Betapapun, agar seseorang bisa
mengetahui makna hidup dalam kehidupan yang nyata,
mereka harus membekali dirinya dengan suatu kebijakan
hidup, kreativitas dan mewujudkannya dengan langkahlangkah yang bijaksana. Dengan cara ini seseorang akan
mendapatkan kehidupan yang nikmat dan penuh arti.
TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
 5.

David Mills dan Stanley Scher

 David Mills dan Stanley Scher (Roberts, 1975) mengajukan
konsep pendidikan terpadu, yakni proses pendidikan yang
mengikutsertakan afeksi atau perasaan murid dalam
belajar.
 Pendekatan terpadu atau merupakan sintesa dari Psikologi
Humanistik –khususnya Terapi Gestalt- dan pendidikan,
yang melibatkan integrasi elemen-elemen afektif dan
kognitif dalam proses belajar.

 Elemen kognitif menunjuk pada berpikir, kemampuan
verbal, logika, analisa, rasio dan cara-cara intelektual,
 sedangkan elemen afektif menunjuk pada perasaan,
caracara memahami yang melibatkan gambaran visualspasial, fantasi, persepsi keseluruhan, metaphor, intuisi,
dan lain-lain.
TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
 Lebih jauh, David Mills dan Stanley Scher memaparkan
tujuan pendidikan terpadu ini secara detail sebagai
berikut :
a.

Membantu murid untuk mengalami proses ilmu
pengetahuan, termasuk penemuan ide-ide baru, baik
proses intelektual maupun afektif.

b. Membantu murid dalam mencapai kemampuan untuk
menggali dan mengerti diri mereka sendiri dan
lingkungan sekitarnya dengan cara yang ilmiah.
TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN
HUMANISTIK
 Meningkatkan pengertian dan ingatan terhadap konsepkonsep dan ide-ide dalam ilmu pengetahuan.

 Menggali bersama-sama murid, implikasi-implikasi
aplikasi yang mungkin dari ilmu pengetahuan.

dari

 Memungkinkan murid untuk menerapkan baik proses
maupunpengetahuan ilmiah untuk diri mereka, serta
meningkatkan kesadaran murid terhadap dunia mereka dan
setiap pilihan yang mereka ambil.
 Penerapan metode gabungan antara kognitif dan afektif ini
menunjukkan hasil yang lebih efektif dibanding pengajaran
yang hanya menekankan aspek kognitif. Para siswa merasa
lebih cepat menangkap pelajaran dengan menggunakan
fantasi, role playing dan game , misalnya mengajarkan teori
Newton dengan murid berperan sebagai astronot.
 TERIMAKASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Psikologi humanistik
Psikologi humanistikPsikologi humanistik
Psikologi humanistikhenga002
 
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologiKonsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologinur john
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistikRinatun4e
 
Pengantar & teori aliran behaviorisme
Pengantar & teori aliran behaviorismePengantar & teori aliran behaviorisme
Pengantar & teori aliran behaviorismeelmakrufi
 
Teori kepribadian humanistik abraham maslow
Teori kepribadian humanistik abraham maslowTeori kepribadian humanistik abraham maslow
Teori kepribadian humanistik abraham maslowZulfa Meizanita
 
Makalah teori humanistik
Makalah teori humanistikMakalah teori humanistik
Makalah teori humanistikPujiati Puu
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaLia Oktafiani
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Teori hierarki keperluan maslow menurut pandangan islam
Teori hierarki keperluan maslow menurut pandangan islamTeori hierarki keperluan maslow menurut pandangan islam
Teori hierarki keperluan maslow menurut pandangan islamKu Ahmad Fatakhsya
 
03 teori psikologi manusia
03 teori psikologi manusia03 teori psikologi manusia
03 teori psikologi manusiaImansyah Lubis
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianJoko Setiawan
 
Teori belajar-humanistik
Teori belajar-humanistikTeori belajar-humanistik
Teori belajar-humanistikmulakuntansi
 
Falsafah Eksistensialisme
Falsafah EksistensialismeFalsafah Eksistensialisme
Falsafah EksistensialismeSiti Zulaikha
 

Was ist angesagt? (20)

Teori Abraham Maslow
Teori Abraham MaslowTeori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow
 
Psikologi humanistik
Psikologi humanistikPsikologi humanistik
Psikologi humanistik
 
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologiKonsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
 
Presentation1 bu reni
Presentation1 bu reniPresentation1 bu reni
Presentation1 bu reni
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
 
Pengantar & teori aliran behaviorisme
Pengantar & teori aliran behaviorismePengantar & teori aliran behaviorisme
Pengantar & teori aliran behaviorisme
 
Teori kepribadian humanistik abraham maslow
Teori kepribadian humanistik abraham maslowTeori kepribadian humanistik abraham maslow
Teori kepribadian humanistik abraham maslow
 
Abraham maslow
Abraham maslowAbraham maslow
Abraham maslow
 
Makalah teori humanistik
Makalah teori humanistikMakalah teori humanistik
Makalah teori humanistik
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Teori hierarki keperluan maslow menurut pandangan islam
Teori hierarki keperluan maslow menurut pandangan islamTeori hierarki keperluan maslow menurut pandangan islam
Teori hierarki keperluan maslow menurut pandangan islam
 
03 teori psikologi manusia
03 teori psikologi manusia03 teori psikologi manusia
03 teori psikologi manusia
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
 
Makalah aliran esensialisme
Makalah aliran esensialismeMakalah aliran esensialisme
Makalah aliran esensialisme
 
Teori belajar-humanistik
Teori belajar-humanistikTeori belajar-humanistik
Teori belajar-humanistik
 
Makalah pak fatah
Makalah pak fatahMakalah pak fatah
Makalah pak fatah
 
Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow
 
Falsafah Eksistensialisme
Falsafah EksistensialismeFalsafah Eksistensialisme
Falsafah Eksistensialisme
 
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran FungsionalismeTokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran Fungsionalisme
 

Ähnlich wie Psikologiumumhumanisti k

8.-Humanistik-dan-Hlisn.pptx
8.-Humanistik-dan-Hlisn.pptx8.-Humanistik-dan-Hlisn.pptx
8.-Humanistik-dan-Hlisn.pptxAidilRamadhan7
 
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistikMakalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistikDevi novianti
 
Bab iv filsafat
Bab iv filsafatBab iv filsafat
Bab iv filsafatMask Kur
 
Endah teori kepribadian abraham maslow
Endah teori kepribadian abraham maslowEndah teori kepribadian abraham maslow
Endah teori kepribadian abraham maslowumaryanto86
 
Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"
Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"
Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"Nurul Mu'minin MZ
 
Manusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanManusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanWali Min
 
Pandangan kaum stoic dan epicurean
Pandangan kaum stoic dan epicureanPandangan kaum stoic dan epicurean
Pandangan kaum stoic dan epicureanNanon Hanriana
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikUlanJegeg
 
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...DIANTO IRAWAN
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusiaDonnyHari
 
Teori Belajar Humanistik
Teori Belajar HumanistikTeori Belajar Humanistik
Teori Belajar HumanistikRozaq Fadlli
 
Ppt (sudut pandang eksistensialis terhadap manusia pembelajar)
Ppt (sudut pandang eksistensialis  terhadap manusia pembelajar)Ppt (sudut pandang eksistensialis  terhadap manusia pembelajar)
Ppt (sudut pandang eksistensialis terhadap manusia pembelajar)Ainun Nazib
 
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowPertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowVivia Maya Rafica
 
2. Teori kreativitas maslow freud.pptx
2. Teori kreativitas maslow freud.pptx2. Teori kreativitas maslow freud.pptx
2. Teori kreativitas maslow freud.pptxDanniFrengkiDodiMunt
 
Psikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonalPsikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonalIkha Mardiyah
 
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBambangCiptoUtomo
 

Ähnlich wie Psikologiumumhumanisti k (20)

8.-Humanistik-dan-Hlisn.pptx
8.-Humanistik-dan-Hlisn.pptx8.-Humanistik-dan-Hlisn.pptx
8.-Humanistik-dan-Hlisn.pptx
 
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistikMakalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
 
Teori humanistic dan filosofinya
Teori humanistic dan filosofinyaTeori humanistic dan filosofinya
Teori humanistic dan filosofinya
 
Bab iv filsafat
Bab iv filsafatBab iv filsafat
Bab iv filsafat
 
Endah teori kepribadian abraham maslow
Endah teori kepribadian abraham maslowEndah teori kepribadian abraham maslow
Endah teori kepribadian abraham maslow
 
Pengantar Humanistik
Pengantar HumanistikPengantar Humanistik
Pengantar Humanistik
 
Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"
Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"
Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"
 
Manusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanManusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikan
 
Pandangan kaum stoic dan epicurean
Pandangan kaum stoic dan epicureanPandangan kaum stoic dan epicurean
Pandangan kaum stoic dan epicurean
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didik
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
 
Teori Belajar Humanistik
Teori Belajar HumanistikTeori Belajar Humanistik
Teori Belajar Humanistik
 
Cici
CiciCici
Cici
 
Ppt (sudut pandang eksistensialis terhadap manusia pembelajar)
Ppt (sudut pandang eksistensialis  terhadap manusia pembelajar)Ppt (sudut pandang eksistensialis  terhadap manusia pembelajar)
Ppt (sudut pandang eksistensialis terhadap manusia pembelajar)
 
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowPertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
 
2. Teori kreativitas maslow freud.pptx
2. Teori kreativitas maslow freud.pptx2. Teori kreativitas maslow freud.pptx
2. Teori kreativitas maslow freud.pptx
 
Psikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonalPsikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonal
 
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
 

Mehr von Universitas Islam Balitar

Pengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur Muspita
Pengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur MuspitaPengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur Muspita
Pengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur MuspitaUniversitas Islam Balitar
 
Manusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. Si
Manusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. SiManusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. Si
Manusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. SiUniversitas Islam Balitar
 
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...Universitas Islam Balitar
 
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)Universitas Islam Balitar
 
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)Universitas Islam Balitar
 
Pengantar sosiologi, pengertian dan konsep awal Sosiologi (meeting 1) Novi Ca...
Pengantar sosiologi, pengertian dan konsep awal Sosiologi (meeting 1) Novi Ca...Pengantar sosiologi, pengertian dan konsep awal Sosiologi (meeting 1) Novi Ca...
Pengantar sosiologi, pengertian dan konsep awal Sosiologi (meeting 1) Novi Ca...Universitas Islam Balitar
 
Teori perilaku-organisasi_Novi Catur Muspita
Teori perilaku-organisasi_Novi Catur MuspitaTeori perilaku-organisasi_Novi Catur Muspita
Teori perilaku-organisasi_Novi Catur MuspitaUniversitas Islam Balitar
 
Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...
Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...
Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...Universitas Islam Balitar
 
Bab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur Muspita
Bab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur MuspitaBab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur Muspita
Bab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur MuspitaUniversitas Islam Balitar
 
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur MuspitaBab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur MuspitaUniversitas Islam Balitar
 
Bab 4 perilaku kelompok dalam organisasi_Novi Catur Muspita
Bab 4  perilaku kelompok dalam organisasi_Novi Catur MuspitaBab 4  perilaku kelompok dalam organisasi_Novi Catur Muspita
Bab 4 perilaku kelompok dalam organisasi_Novi Catur MuspitaUniversitas Islam Balitar
 
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur MuspitaBab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur MuspitaUniversitas Islam Balitar
 
Kepemimpinan & Kekuasaan novi catur muspita perilaku organisasi
Kepemimpinan & Kekuasaan novi catur muspita perilaku organisasiKepemimpinan & Kekuasaan novi catur muspita perilaku organisasi
Kepemimpinan & Kekuasaan novi catur muspita perilaku organisasiUniversitas Islam Balitar
 

Mehr von Universitas Islam Balitar (20)

Meeting 3 Dasar-Dasar Logika.pdf
Meeting 3 Dasar-Dasar Logika.pdfMeeting 3 Dasar-Dasar Logika.pdf
Meeting 3 Dasar-Dasar Logika.pdf
 
Meeting 3 konsep perilaku
Meeting 3 konsep perilakuMeeting 3 konsep perilaku
Meeting 3 konsep perilaku
 
Pengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur Muspita
Pengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur MuspitaPengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur Muspita
Pengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur Muspita
 
Manusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. Si
Manusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. SiManusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. Si
Manusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. Si
 
Pengertian sosiologi pendidikan
Pengertian sosiologi pendidikanPengertian sosiologi pendidikan
Pengertian sosiologi pendidikan
 
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...
 
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
 
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
 
Pengantar sosiologi, pengertian dan konsep awal Sosiologi (meeting 1) Novi Ca...
Pengantar sosiologi, pengertian dan konsep awal Sosiologi (meeting 1) Novi Ca...Pengantar sosiologi, pengertian dan konsep awal Sosiologi (meeting 1) Novi Ca...
Pengantar sosiologi, pengertian dan konsep awal Sosiologi (meeting 1) Novi Ca...
 
Sosiologi keluarga_novi catur muspita
Sosiologi keluarga_novi catur muspitaSosiologi keluarga_novi catur muspita
Sosiologi keluarga_novi catur muspita
 
Teori perilaku-organisasi_Novi Catur Muspita
Teori perilaku-organisasi_Novi Catur MuspitaTeori perilaku-organisasi_Novi Catur Muspita
Teori perilaku-organisasi_Novi Catur Muspita
 
Bab 9 budaya organisasi_Novi Catur Muspita
Bab 9 budaya organisasi_Novi Catur MuspitaBab 9 budaya organisasi_Novi Catur Muspita
Bab 9 budaya organisasi_Novi Catur Muspita
 
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur MuspitaBab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
 
Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...
Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...
Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...
 
Bab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur Muspita
Bab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur MuspitaBab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur Muspita
Bab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur Muspita
 
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur MuspitaBab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
 
Bab 4 perilaku kelompok dalam organisasi_Novi Catur Muspita
Bab 4  perilaku kelompok dalam organisasi_Novi Catur MuspitaBab 4  perilaku kelompok dalam organisasi_Novi Catur Muspita
Bab 4 perilaku kelompok dalam organisasi_Novi Catur Muspita
 
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur MuspitaBab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
 
Persepsi novi catur muspita
Persepsi novi catur muspitaPersepsi novi catur muspita
Persepsi novi catur muspita
 
Kepemimpinan & Kekuasaan novi catur muspita perilaku organisasi
Kepemimpinan & Kekuasaan novi catur muspita perilaku organisasiKepemimpinan & Kekuasaan novi catur muspita perilaku organisasi
Kepemimpinan & Kekuasaan novi catur muspita perilaku organisasi
 

Kürzlich hochgeladen

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 

Kürzlich hochgeladen (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 

Psikologiumumhumanisti k

  • 2. PENGERTIAN HOLISTIK DAN HUMANISTIK  Holistik ( Whole = Menyeluruh ).  Humanistik ( Human = Manusia )
  • 3. PENGERTIAN HOLISTIK DAN HUMANISTIK 1. HOLISTIK Manusia adalah suatu ketunggalan yang menghargai , menghayati dan pada dasarnya aktif, punya tujuan serta harga diri. Karena itu. Walaupun dalam penelitian boleh saja di lakukan analisis rinci mengenai bagian-bagian dari jiwa manusia, namun dalam penyimpulannya, manusia harus di kembalikan dalam satu kesatuan utuh. Pandangan ini dinamakan Pandangan Holistik ( Whole = Menyeluruh ). Psikologi holistik bersifat saling berkait antara satu sama lain sebagai suatu sistem bersepadu yang menyeluruh, bukan sekadar menyentuh aspek-aspek tertentu saja.
  • 4. PENGERTIAN HOLISTIK DAN HUMANISTIK Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identiti, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual. Pendidikan holistik merupakan suatu elemen yang penting dalam pendidikan bagi mewujudkan suasana persekitaran pendidikan yang berkesan. Pendidikan ini penting bagi memastikan setiap individu merasai dan menikmati kehidupan mereka serta menghargai danmenilai semula pembelajaran, potensi dalaman seperti kecerdikan, kreativiti dan nilai-nilaikerohanian.
  • 5. PENGERTIAN HOLISTIK DAN HUMANISTIK KESIMPULAN Psikolgi Holistik mencoba untuk mempertimbangkan perilaku manusia dalam hubungan dengan organisme secara keseluruhan.
  • 6. PENGERTIAN HOLISTIK DAN HUMANISTIK 2. HUMANISTIK  Selain itu manusia juga harus di pandang dengan penghargaan yang tinggi terhadap harga dirinya, perkembangan pribadinya, perbedaan perbedaan individualnya dari sudut kemanusiaannya itu sendiri. Psikologi harus masuk dalam topik topik yang selama ini hampir tidak pernah di teliti oleh aliran aliran behaviorisme dan psikoanalisis, misal : cinta, kreativitas, pertumbuhan, rasa humor, kemandirian, tanggung jawab, dll. Pandangan ini ini dinamakan Pandangan Humanistik ( Manusia ) Human = Psikologi humanistik disebut juga dengan nama psikologi kemanusiaan adalah suatu pendekatan yang multifaset terhadap pengalaman dan tingkah laku manusia, yang memusatkan perhatian pada keunikan dan aktualisasi diri manusia.
  • 7. PENGERTIAN HOLISTIK DAN HUMANISTIK Bagi sejumlah ahli psikologi humanistik ia adalah alternatif, sedangkan bagi sejumlah ahli psikologi humanistik yang lainnya merupakan pelengkap bagi penekanan tradisional behaviorisme dan psikoanalis. Psikologi humanistik juga memberikan sumbangannya bagi pendidikan alternatif yang dikenal dengan sebutan pendidikan humanistik (humanistic keseluruhan melalui pembelajaran nyata. Pengembangan aspek emosional, sosial, mental, dan keterampilan dalam berkarier menjadi focus dalam model pendidikan humanistic.
  • 8. PENGERTIAN HOLISTIK DAN HUMANISTIK  Psikologi humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang muncul pada tahun 1950-an, dengan akar pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang pada abad pertengahan.  Pada akhir tahun 1950-an, para ahli psikologi, seperti : Abraham Maslow, Carl Rogers dan Clark Moustakas mendirikan sebuah asosiasi profesional yang berupaya mengkaji secara khusus tentang berbagai keunikan manusia, seperti tentang : self (diri), aktualisasi diri, kesehatan, harapan, cinta, kreativitas, hakikat, individualitas dan sejenisnya
  • 9. PENGERTIAN HOLISTIK DAN HUMANISTIK  Dalam mengembangkan teorinya, psikologi humanistik sangat memperhatikan tentang dimensi manusia dalam berhubungan dengan lingkungannya secara manusiawi dengan menitik-beratkan pada kebebasan individu untuk mengungkapkan pendapat dan menentukan pilihannya, nilai-nilai, tanggung jawab personal, otonomi, tujuan dan pemaknaan.
  • 10. PENGERTIAN HOLISTIK DAN HUMANISTIK  James Bugental (1964) mengemukakan tentang 5 (lima) dalil utama dari psikologi humanistik, yaitu: 1. keberadaan manusia tidak dapat direduksi ke dalam komponen-komponen; 2. manusia memiliki keunikan tersendiri berhubungan dengan manusia lainnya; dalam 3. manusia memiliki kesadaran akan dirinya mengadakan hubungan dengan orang lain; dalam 4. manusia memiliki pilihan-pilihan dan dapat bertanggung jawab atas pilihan-pilihanya; dan 5. manusia memiliki kesadaran dan sengaja untuk mencari makna, nilai dan kreativitas.
  • 11. PENGERTIAN HOLISTIK DAN HUMANISTIK  Kesimpulan  kehadiran psikologi humanistik muncul sebagai reaksi atas aliran psikoanalisis dan behaviorisme serta dipandang sebagai “kekuatan ketiga “ dalam aliran psikologi.
  • 12. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN HUMANISTIK 1. Abraham H. Maslow ( 1908 – 1970 ) Ia berpendapat bahwa mestilah ada pintu masuk di mana kita bisa mempelajari semua manusia dari sudut pandang yang sama. Disertai dengan ideologi yang tidak terkotak-kotak dalam bangsa-bangsa.ideologi itu adalah apa yang dinamakannya “ meta-motivasi ” atau “ meta-kebutuhan “ ( kebutuhan yang tertinggi, yang melebihi kebutuhan-kebutuhan lain pada umumnya ).
  • 13. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN HUMANISTIK  Salah satu teori Maslow yang sangat terkenal ( dianut dan diterapkan oleh berbagai cabang psikologi sampai saat ini ) adalah teori hierarki kebutuhan.  Teori ini mengatakan bahwa “ ada beberapa macam kebutuhan manusia yang berjenjang ke atas,  Kebutuhan tersebut adalah:  - Kebutuhan fisik/biologis  - Kebutuhan akan rasa aman  - Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta  - Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri  - Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri  - Kebutuhan estetik  Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan “deficiency”.  contoh “ spiral yang makin melebar ke atas ( kebutuhan yang lebih tinggi akan timbul jika kebutuhan yang lebih rendah terpenuhi ).
  • 14. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN HUMANISTIK   Berikut ini adalah tabel meta-kebutuhan menurut Maslow. Kebenaran  Kebaikan  Keindahan / Kecantikan  Keseluruhan (Kesatuan/Integrasi )  Dikhotomi-Transedensi  Berkehidupan (Berproses, berubah tetapi tetap pada esensinya)  Keunikan  Kesempurnaan ( Perfeksi)  Keniscayaan  Penyelesaian  Keadilan  Kertaturan  Kesederhanaan  Kekayaan (banyak variasi Majemuk, tidak ada yang tersembunyi, semua sama penting)  Tanpa susah payah (santai,tidak tegang)  Bermain (fun,rekreasi,humor)  Mencukupi diri sendiri
  • 15. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN HUMANISTIK  Pemikiran Abraham Maslow ini memfokuskan kebutuhan psikologis tentang potensi-potensi dimiliki manusia. pada yang  Hasil pemikirannya telah membantu guna memahami tentang motivasi dan aktualisasi diri seseorang, yang merupakan salah satu tujuan dalam pendidikan humanistik.
  • 16.  Maslow menggambarkan beberapa karakteristik yang ada pada manusia yang mengaktualisasikan dirinya:  Kesadaran dan penerimaan terhadap diri sendiri  Keterbukaan dan spontanitas  Kemampuan untuk menikmati pekerjaan dan memandang bahwa pekerjaan merupakan sesuatu misi yang harus dipenuhi  Kemampuan untuk mengembangkan persahabatan yang erat tanpa bergantung terlalu banyak pada orang lain  Mempunyai selera humor yang bagus  Kecenderungan untuk meraik pengalaman puncak yang memuaskan secara spiritual maupun emosional
  • 17. Dorongan internal akan aktualisasi diri  MenurutMaslow memusatkan diri pada pertumbuhan ketingkat yang lebih tinggi. Hierarki kebutuhan menurut Maslow  Maslow membagi kebutuhan organisme menjadi dua kategori.  Pertama, ia mengidentifkasi beberapa kategori kebutuhan,defenisi kebutahan “ D “( atau “ motif D”),yang penting dalam pertahanan hidup.  Diantaranya adalah
  • 18.  Kebutuhan fisiologisadalah kebutuhan biologis utama seperti makanan, air, seks dan tempat tinggal. Kebutuhan akan rasa aman mencakup kebutuhan akan keadaan yang umumnya bias diprediksi , yang membuat dunia menjadi masuk akal.  Kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta mencakup hubungan psikologis yang mendalam dengan orang lain.  kebutuhan akan penghargaanmengcakup penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Semua kebutuhan “ D “ ini motivasi kita untuk menghadapi deficit kita butuh sesuatu untuk mengisi dorongan atau kekosongan , kemudian menciptakan kembali keadaan homeostasis ( keseimbangan ).
  • 19.  Kedua, mengukur aktualisasi diri. Maslow sendiri menggunakan semua teknik asesmen yang bisa ia gunakan wawancara .observasi, kuesiner laporan diri , tes proyektif, study biografis, dan lainnya. Pendekatn yang luas ini sebagian juga dibutuhkan karena subjek itu sendiri.  Orang yang telah mencapai aktualisasi diri cenderung bersikap mandiri, menolak tekanan social, mencintai kebebasan , dan memiliki kebutuhan privasi yang tinggi. Kepribadian mereka rumit.
  • 20.  Beberapa pendekatan kepribadian eksitensial dan humanistic menurut Maslow  Pendekatan kepribadian eksitensial dan humanistic , dalam beberapa hal, mengingatkan kita pada pendekatan psikoanalisis. Pendekatan ini berasal dari motivasi dalam diri yang rumit dan dinamis.  Pendekata eksitensial tidak selalu merupakan pendekatan idiografis; mereka menganggap pengalaman setiap orang unik. Filsuf beraliran eksitensial menyatakan bahwa individu secara lansung bertanggung jawab atas kepribadian.  Pendekatan humanistic , yang didasarkan pada eksitensialisme tetapi menolak pesimisme, adalah pendekatan yang paling optimis terhadap kepribadian yang memandang manusia dan permasalahan spiritual secara positif.  Pendekatan humanistic terhadap kepribadian bermanfaat bagi penelitian lintas budaya dan penelitian tentang kelompok etnik,  Pendekatan humanistic terhadap kepribadian memiliki dampak praktis dan berkesenambungan pada masyarakat umum dalam hal persaingan diri.
  • 21. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN HUMANISTIK 2. Carl R. Rogers ( 1902 – 1987 ) Rogers adalah putra keempat dari enam bersaudara. Rogers dibesarkan dalam keluarga yang berkecukupan dan menganut aliran protestan fundamentalis yang terkenal keras, dan kaku dalam hal agama, moral dan etika. Rogers terkenal sebagai seorang tokoh psikologi humanis, aliran fenomenologis-eksistensial, psikolog klinis dan terapis, “ide-ide dan konsep teorinya banyak didapatkan dalam pengalaman” pengalaman terapeutiknya.
  • 22. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN HUMANISTIK  Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri.Jadi manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak-kanak seperti yang diajukan oleh aliran freudian, misalnya toilet trainning, penyapihan ataupun pengalaman seksual sebelumnya.  dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang masa sekarang yang akan mempengaruhi juga kepribadiannya.
  • 23. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN HUMANISTIK  Rogers dikenal juga sebagai seorang fenomenologis, karena ia sangat menekankan pada realitas yang berarti bagi individu.  Konsep diri menurut Rogers adalah kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan aku.Konsep diri ini terbagi menjadi dua yaitu konsep diri real dan konsep diri ideal. Untuk menunjukkan apakah kedua konsep diri tersebut sesuai atau tidak, Rogers mengenalkan dua konsep lagi, yaitu Incongruencedan Congruence.  Incongruence adalah ketidakcocokan antara self yang dirasakan dalapenm galaman aktual disertai pertentangan dan kekacauan batin.  Congruence berarti situasi di mana pengalaman diri diungkapkan dengan seksama dalam sebuah konsep diri yang utuh, integral, dan sejati.
  • 24.  . Lima sifat khas orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human being):  1. Keterbukaan pada pengalaman  Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah orang yang menerima semua pengalaman dengan fleksibel sehingga selalu timbul persepsi baru. Dengan demikian ia akan mengalami banyak emosi (emosional) baik yang positip maupun negatip.  2. Kehidupan Eksistensial  Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka terhadap pengalamannya sehingga ia selalu menemukan sesuatu yang baru, dan selalu berubah dan cenderung menyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya.  3. Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri  Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik.
  • 25. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN HUMANISTIK  Perasaan Bebas  Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa adanya “paksaan-paksaan atau rintanganrintangan” antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat banyak pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan apa saja yang ingin dilakukannya.  Kreativitas  Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organisme mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan cirri-ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.
  • 26. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN HUMANISTIK  Kelemahan atau kekurangan pandangan Rogers  terletak pada perhatiannya yang semata-mata melihat kehidupan diri sendiri dan bukan pada bantuan untuk pertumbuhan serta perkembangan orang lain.  Rogers berpandangan bahwa orang yang berfungsi sepenuhnya tampaknya merupakan pusat dari dunia, bukan seorang partisipan yang berinteraksi dan bertanggung jawab di dalamnya.
  • 27. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN HUMANISTIK Rogers mengembangkan metode Socrates ( menggali informasi tentang diri seseorang dari orang itu sendiri. ) menjadi teknik psikoterapi yang sangat populer dari tahun 1943 – sekarang ), Teori Rogers dikenal dengan nama Client Centered Therapy atau Person Centered Therapy ( Terapi yang berpusat pada klien atau orang itu sendiri). Teknik psikoterapi Rogers juga dikenal sebagai psikoterapi nondirektif, karena memang dalam proses psikoterapinya ia selalu menghindari pengarahan (direktif).
  • 28. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN HUMANISTIK  Yang menarik dari metode Rogers ini, selain teknik prosedurnya, adalah keberaniannya untuk merekam ( melalui tape recorder ) proses wawancara dalam psikoterapi untuk kemudian membahasnya bersama teman sejawat atau mahasiswanya. Pada masa itu, keterbukaan semacam ini masih langka dan Rogers lah sebagai perintis untuk kemajuan pengembangan metode psikoterapi.  Teori Rogers ini memfokuskan pada kapasitas klien untuk dapat mengarahkan diri dan memahami perkembangan dirinya, serta menekankan pentingnya sikap tulus, saling menghargai dan tanpa prasangka dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya.
  • 29. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN HUMANISTIK  Rogers juga mengutarakan pendapat tentang prinsipprinsip belajar yang humanistik, yang meliputi hasrat untuk belajar, belajar yang berarti, belajar tanpa ancaman, belajar atas inisiatif sendiri, dan belajar untuk perubahan.  Adapun penjelasan konsep masing-masing tersebut adalah sebagai berikut :  Hasrat untuk Belajar Menurut Rogers, mempunyai hasrat alami untuk belajar. prinsip manusia  Belajar yang Berarti Belajar akan mempunyai arti atau makna apabila apa yang dipelajari relevan dengan kebutuhan dan maksud anak. Artinya, anak akan belajar dengan cepat apabila yang dipelajari mempunyai arti baginya.
  • 30. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN HUMANISTIK  Belajar Tanpa Ancaman Belajar mudah dilakukan dan hasilnya dapat disimpan dengan baik apabila berlangsung dalam lingkungan yang bebas ancaman.  Belajar atas Inisiatif Sendiri Belajar akan paling bermakna apabila hal itu dilakukan atas inisiatif sendiri dan melibatkan perasaan dan pikiran si pelajar.  Belajar dan Perubahan Prinsip terakhir yang dikemukakan oleh Rogers ialah bahwa belajar yang paling bermanfaat ialah bejar tentang proses belajar.
  • 31. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN HUMANISTIK  3. Arthur Combs  Menurut Combs, perilaku yang keliru atau tidak baik terjadi karena tidak adanya kesediaan seseorang melakukan apa yang seharusnya dilakukan sebagai akibat dari adanya sesuatu yang lain, yang lebih menarik atau memuaskan.  Semakin jauh hal-hal yang terjadi di luar diri seseorang (dunia) dari pusat lingkaran lingkaran (persepsi diri), semakin kurang pengaruhnya terhadap seseorang. Sebaliknya, semakin dekat hal-hal tersebut dengan pusat lingkaran, maka semakin besar pengaruhnya terhadap seseorang dalam berperilaku. Jadi jelaslah mengapa banyak hal yang dipelajari oleh murid segera dilupakan, karena sedikit sekali kaitannya dengan dirinya.
  • 32. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN HUMANISTIK  4. Aldous Huxley  Huxley (Roberts, 1975) menekankan adanya pendidikan non-verbal yang juga harus diajarkan kepada siswa. Pendidikan non verbal bukan berwujud pelajaran senam, sepak bola, bernyanyi ataupun menari, melainkan hal-hal yang bersifat diluar materi pembelajaran, dengan tujuan menumbuhkan kesadaran seseorang.  Proses pendidikan non verbal seyogyanya dimulai sejak usia dini sampai tingkat tinggi. Betapapun, agar seseorang bisa mengetahui makna hidup dalam kehidupan yang nyata, mereka harus membekali dirinya dengan suatu kebijakan hidup, kreativitas dan mewujudkannya dengan langkahlangkah yang bijaksana. Dengan cara ini seseorang akan mendapatkan kehidupan yang nikmat dan penuh arti.
  • 33. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN HUMANISTIK  5. David Mills dan Stanley Scher  David Mills dan Stanley Scher (Roberts, 1975) mengajukan konsep pendidikan terpadu, yakni proses pendidikan yang mengikutsertakan afeksi atau perasaan murid dalam belajar.  Pendekatan terpadu atau merupakan sintesa dari Psikologi Humanistik –khususnya Terapi Gestalt- dan pendidikan, yang melibatkan integrasi elemen-elemen afektif dan kognitif dalam proses belajar.  Elemen kognitif menunjuk pada berpikir, kemampuan verbal, logika, analisa, rasio dan cara-cara intelektual,  sedangkan elemen afektif menunjuk pada perasaan, caracara memahami yang melibatkan gambaran visualspasial, fantasi, persepsi keseluruhan, metaphor, intuisi, dan lain-lain.
  • 34. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN HUMANISTIK  Lebih jauh, David Mills dan Stanley Scher memaparkan tujuan pendidikan terpadu ini secara detail sebagai berikut : a. Membantu murid untuk mengalami proses ilmu pengetahuan, termasuk penemuan ide-ide baru, baik proses intelektual maupun afektif. b. Membantu murid dalam mencapai kemampuan untuk menggali dan mengerti diri mereka sendiri dan lingkungan sekitarnya dengan cara yang ilmiah.
  • 35. TOKOH-TOKOH HOLISTIK DAN HUMANISTIK  Meningkatkan pengertian dan ingatan terhadap konsepkonsep dan ide-ide dalam ilmu pengetahuan.  Menggali bersama-sama murid, implikasi-implikasi aplikasi yang mungkin dari ilmu pengetahuan. dari  Memungkinkan murid untuk menerapkan baik proses maupunpengetahuan ilmiah untuk diri mereka, serta meningkatkan kesadaran murid terhadap dunia mereka dan setiap pilihan yang mereka ambil.  Penerapan metode gabungan antara kognitif dan afektif ini menunjukkan hasil yang lebih efektif dibanding pengajaran yang hanya menekankan aspek kognitif. Para siswa merasa lebih cepat menangkap pelajaran dengan menggunakan fantasi, role playing dan game , misalnya mengajarkan teori Newton dengan murid berperan sebagai astronot.