SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
ASSALAMU’ALAIKUM wr.wb 
perpajakan 1
KELOMPOK 1 
1. KHAIRUNNISA’ 
2. MARLINA RATIS NURVIKA 
3. NOVA ARDILA 
perpajakan 2
PPh Pasal 21 
dan/atau PPh Pasal 
26 
perpajakan 3
Latar Belakang 
Walaupun sudah ada dalam peraturan 
perundang-undangan yang dibuat oleh 
pemerintah, tetapi masih banyak 
masyarakat yang belum mengetahui secara 
pasti bagaimana mekanisme pemungutan 
PPh Pasal 21 dan/ atau PPh pasal 26 itu 
sendiri, serta hal lain yang bekaitan dengan 
hal tersebut. 
perpajakan 4
Pengertian 
PPh Pasal 21 dan atau PPh Pasal 26 
merupakan pajak penghasilan sehubungan 
dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan yang 
dilakukannya wajib pajak orang pribadi 
baik itu dalam negeri jika itu PPh Pasal 
21 dan PPh Pasal 26 wajib pajak orang 
pribadi luar negeri. 
5 
perpajakan
Dasar hukum pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) 
Pasal 21 adalah Pasal 21 Undang-undang pajak 
Penghasilan Peraturan direktur Jenderal Pajak 
Nomor Per 57/Pj./2009 yang baru diubah tanggal 
12 Oktober 2009 lalu. 
PPh Pasal 26 terdapat dalam Pasal 26 Undang-undang 
Pajak Penghasilan 2008 yang berlaku 
sejak tanggal 1 Januari 2009. Selain itu diatur 
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 
258/PMK/.03/2008 tentang pemotongan pajak 
penghasilan Pasal 26. 
6 
perpajakan
Pemotong Pajak 
Pemberi kerja yang terdiri atas orang pribadi 
atau badan, baik pusat, cabang, perwakilan 
maupun unit yang memberi gaji, upah, honor 
atau pembayaran lain, 
Bendahara atau pemegang kas pemerintah, 
Badan penyelenggara jaminan sosial tenaga 
kerja dan badan lain yang membayar THT, 
perpajakan 7
Orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha 
atau pekerjaan bebas serta badan yang membayar 
honorarium atau pembayaran lain, 
Penyelenggara kegiatan 
Sedangkan pemotong Pajak Penghasilan Pasal 
26 yaitu : 1) badan pemerintah, 2) subjek pajak 
dalam negeri, 3) bentuk usaha tetap, 4) 
penyelenggara kegiatan, 5) perwakilan 
perusahaan luar negeri lainnya. 
perpajakan 8
Subyek dan Obyek Pajak 
PPh Pasal 21 
Subyek Pajak 
Pegawai; 
Penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat 
pensiun, THT atau JHT, termasuk ahli warisnya; 
Bukan pegawai yang menerima atau memperoleh 
penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau 
kegiatan; 
Peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh 
penghasilan sehubungan dengan keikutsertaannya 
dalam suatu kegiatan. 
perpajakan 9
Obyek Pajak 
1. Penghasilan teratur 
2. Penghasilan tidak teratur 
3. Upah 
4. Iuran untuk THT 
5. Gaji/ tunjangan 
6. Honorarium, uang saku 
perpajakan 10
Subyek pajak pph pasal 26 
Subyek pajak yang dipotong PPh 
Pasal 26 yaitu orang pribadi dengan 
status sebagai subyek pajak luar 
negeri yang menerima atau 
memperoleh penghasilan dengan 
nama dalam bentuk apa pun 
perpajakan 11
Obyek pajak pph pasal 26 
.deviden; 
. bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan sehubungan 
dengan jaminan pengembalian utang 
. royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan 
penggunaan harta; 
. imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan; 
. hadiah dan penghargaan; 
. pensiun dan pembayaran berkala lainnya; 
. premi swap (selisih harga satu mata uang yang menjadi lebih 
mahal 
untuk dibeli) dan transaksi lindung nilai lainnya; 
. keuntungan karena pembebasan utang. 
PPh pasal 26 = 20% X Penghasilan Bruto 
perpajakan 12
PPh pasal 26 = 20% dari Perkiraan Penghasilan 
Netto 
Atas penghasilan dari penjualan atau pengalihan 
harta di Indonesia, kecuali yang diatur dalam Pasal 
4 ayat (2), yang diterima atau diperolehWajib Pajak 
LN selain BUT di Indonesia; 
Premi asuransi yang dibayarkan kepada perusahaan 
asuransi luar negeri; 
Penghasilan dari penjualan atau pengalihan saham 
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3c). 
perpajakan 13
PPh pasal 26 = PKP BUT – PPh Terutang 
20% 
Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi 
pajak dari suatu bentuk usaha tetap di 
Indonesia dikenai pajak sebesar 20% (dua 
puluh persen), kecuali penghasilan tersebut 
ditanamkan kembali di Indonesia. 
perpajakan 14
Formula Perhitungan 
Pegawai Tetap 
Penghasilan netto = penghasilan bruto – 
biaya jabatan – iuran untuk pensiun 
PKP = penghasilan netto - PTKP 
perpajakan 15
Pegawai Harian/ Pegawai Tidak Tetap/ Tenaga 
Kerja Lepas 
Apabila gaji yang diterima dalam satu bulan 
kalender seluruhnya Rp 1.320.000,00 maka: 
perpajakan 16 
Lebih kecil tidak 
ada pemotongan 
Lebih besar dilakukan 
pemotongan yang dapat 
dikurangkan dari 
penghasilan bruto
Lapisan Kena Pajak Tarif 
Sampai dengan Rp 50.000.000,00 0% 
Rp 50.000.000,00 – Rp 100.000.000,00 5% 
Rp 100.000.000,00 – Rp 500.000.000,00 15% 
 Rp 500.000.000,00 25% 
perpajakan 17
Kesimpulan 
PPh Pasal 21 merupakan PPh yang 
dikenakan atas penghasilan berupa gaji, 
upah, honor dan pesangon dengan nama 
apa pun sehubungan dengan pekerjaan, 
jasa atau kegiatan yang dilakukanWajib 
Pajak orang pribadi dalam negeri. 
sedangkan Pph Pasal 26 adalah Pph 
yang dikenakan pada wajib pajak orang 
pribadi luar negeri atas pekerjaan yang 
dilakukannya selain yang diperoleh dari 
bentuk usaha tetap di Indonesia. 
perpajakan 18
Saran 
Oleh karena itu diharapkan 
pajak bukan hanya sekedar 
kewajiban yang harus dibayar 
oleh penduduk suatu negara 
yang mempunyai penghasilan 
lebih, tetapi harus ada kesadaran 
bahwa pajak untuk kepentingan 
dan kesejahteraan bersama. 
perpajakan 19
THANKS 4 UR 
ATTENTION 
WASSALAMU’ALAIKUM 
WR. WB 
perpajakan 20

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21
Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21
Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21
Tobagus Makmun
 
Spt tahunan wp orang pribadi
Spt tahunan wp orang pribadiSpt tahunan wp orang pribadi
Spt tahunan wp orang pribadi
Triyani Budianto
 
PPN Kegiatan Membagun Sendiri
PPN Kegiatan Membagun SendiriPPN Kegiatan Membagun Sendiri
PPN Kegiatan Membagun Sendiri
Catatan Ekstens
 
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21Bab 4 pajak penghasilan pasal 21
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21
Sidik Abdullah
 
Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
Rekonsiliasi Laporan Keuangan FiskalRekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
guest841855
 
Kel 1. subjek & objek pajak
Kel 1. subjek & objek pajakKel 1. subjek & objek pajak
Kel 1. subjek & objek pajak
anisa93
 

Was ist angesagt? (20)

Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21
Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21
Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21
 
PPh BADAN
PPh BADANPPh BADAN
PPh BADAN
 
Spt tahunan wp orang pribadi
Spt tahunan wp orang pribadiSpt tahunan wp orang pribadi
Spt tahunan wp orang pribadi
 
PPN Kegiatan Membagun Sendiri
PPN Kegiatan Membagun SendiriPPN Kegiatan Membagun Sendiri
PPN Kegiatan Membagun Sendiri
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADAN
 
Pajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumPajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan Umum
 
P ph badan oleh pm
P ph badan oleh pmP ph badan oleh pm
P ph badan oleh pm
 
Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20
 
Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013
 
Buku p ph upload
Buku p ph uploadBuku p ph upload
Buku p ph upload
 
PP NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
PP NO. 46 TAHUN 2013TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...PP NO. 46 TAHUN 2013TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
PP NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
 
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21Bab 4 pajak penghasilan pasal 21
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21
 
PPh Pasal 26
PPh Pasal  26PPh Pasal  26
PPh Pasal 26
 
Pajak Penghasilan dan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi
Pajak Penghasilan dan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi Pajak Penghasilan dan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi
Pajak Penghasilan dan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi
 
Materi perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasiMateri perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasi
 
Aspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikanAspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikan
 
PPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki Ardoni
PPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki ArdoniPPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki Ardoni
PPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki Ardoni
 
Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
Rekonsiliasi Laporan Keuangan FiskalRekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
 
Pembukuan dan Pencatatan perpajakan
Pembukuan dan Pencatatan perpajakanPembukuan dan Pencatatan perpajakan
Pembukuan dan Pencatatan perpajakan
 
Kel 1. subjek & objek pajak
Kel 1. subjek & objek pajakKel 1. subjek & objek pajak
Kel 1. subjek & objek pajak
 

Andere mochten auch (8)

Slideshowpdhpe
SlideshowpdhpeSlideshowpdhpe
Slideshowpdhpe
 
Alimentariacat comptabilitat-finances-subvencions-ajuts-publics-empreses-alim...
Alimentariacat comptabilitat-finances-subvencions-ajuts-publics-empreses-alim...Alimentariacat comptabilitat-finances-subvencions-ajuts-publics-empreses-alim...
Alimentariacat comptabilitat-finances-subvencions-ajuts-publics-empreses-alim...
 
Zed pitch sydstart13
Zed pitch sydstart13Zed pitch sydstart13
Zed pitch sydstart13
 
Accommodation turner
Accommodation turnerAccommodation turner
Accommodation turner
 
Hiding: Exploring the Use of Social Media as a Shield
Hiding: Exploring the Use of Social Media as a ShieldHiding: Exploring the Use of Social Media as a Shield
Hiding: Exploring the Use of Social Media as a Shield
 
FA102D Presentation
FA102D PresentationFA102D Presentation
FA102D Presentation
 
Flora and Fauna Presentation
Flora and Fauna PresentationFlora and Fauna Presentation
Flora and Fauna Presentation
 
Presentación1
Presentación1Presentación1
Presentación1
 

Ähnlich wie Perpajakan pph pasal 21 dan atau 26

Pedoman penyetoran pph pasal 21
Pedoman penyetoran pph pasal 21Pedoman penyetoran pph pasal 21
Pedoman penyetoran pph pasal 21
kp2kppacitan
 
Slide-ACC-411-Slide-7.pptx
Slide-ACC-411-Slide-7.pptxSlide-ACC-411-Slide-7.pptx
Slide-ACC-411-Slide-7.pptx
IrwanMusic
 
P ph 21-per-31-tahun-2012-pedoman-teknis-pemotongan-penyetoran-pelaporan
P ph 21-per-31-tahun-2012-pedoman-teknis-pemotongan-penyetoran-pelaporanP ph 21-per-31-tahun-2012-pedoman-teknis-pemotongan-penyetoran-pelaporan
P ph 21-per-31-tahun-2012-pedoman-teknis-pemotongan-penyetoran-pelaporan
Agus Melas Agues
 
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Sidik Abdullah
 
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Sidik Abdullah
 
Pert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docx
Pert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docxPert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docx
Pert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docx
LidyaYuni
 

Ähnlich wie Perpajakan pph pasal 21 dan atau 26 (20)

Pph 21 dan atau 26
Pph 21 dan atau 26Pph 21 dan atau 26
Pph 21 dan atau 26
 
Pedoman penyetoran pph pasal 21
Pedoman penyetoran pph pasal 21Pedoman penyetoran pph pasal 21
Pedoman penyetoran pph pasal 21
 
PER : 16/PJ/2016::: Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
PER : 16/PJ/2016:::   Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...PER : 16/PJ/2016:::   Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
PER : 16/PJ/2016::: Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
 
Makalah ptkp1
Makalah ptkp1Makalah ptkp1
Makalah ptkp1
 
Slide-ACC-411-Slide-7.pptx
Slide-ACC-411-Slide-7.pptxSlide-ACC-411-Slide-7.pptx
Slide-ACC-411-Slide-7.pptx
 
kelompok 3.pptx
kelompok 3.pptxkelompok 3.pptx
kelompok 3.pptx
 
kelompok 3.pptx
kelompok 3.pptxkelompok 3.pptx
kelompok 3.pptx
 
P ph 21-per-31-tahun-2012-pedoman-teknis-pemotongan-penyetoran-pelaporan
P ph 21-per-31-tahun-2012-pedoman-teknis-pemotongan-penyetoran-pelaporanP ph 21-per-31-tahun-2012-pedoman-teknis-pemotongan-penyetoran-pelaporan
P ph 21-per-31-tahun-2012-pedoman-teknis-pemotongan-penyetoran-pelaporan
 
PPh-21-20022017.pptx
PPh-21-20022017.pptxPPh-21-20022017.pptx
PPh-21-20022017.pptx
 
P ph 21-pajak-1-26022018
P ph 21-pajak-1-26022018P ph 21-pajak-1-26022018
P ph 21-pajak-1-26022018
 
P ph pasal21
P ph pasal21P ph pasal21
P ph pasal21
 
Tugas 1 kristina perpajakan
Tugas 1 kristina perpajakanTugas 1 kristina perpajakan
Tugas 1 kristina perpajakan
 
Kredit Pajak - Riki ardoni
Kredit Pajak - Riki ardoniKredit Pajak - Riki ardoni
Kredit Pajak - Riki ardoni
 
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
 
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
 
(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx
(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx
(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx
 
Pert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docx
Pert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docxPert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docx
Pert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docx
 
INISIASI pajak penghasilan pasal 21.pptx
INISIASI pajak penghasilan pasal 21.pptxINISIASI pajak penghasilan pasal 21.pptx
INISIASI pajak penghasilan pasal 21.pptx
 
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah) PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
 
6 dan 7 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21.ppt
6 dan 7 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21.ppt6 dan 7 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21.ppt
6 dan 7 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21.ppt
 

Kürzlich hochgeladen

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 

Perpajakan pph pasal 21 dan atau 26

  • 2. KELOMPOK 1 1. KHAIRUNNISA’ 2. MARLINA RATIS NURVIKA 3. NOVA ARDILA perpajakan 2
  • 3. PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 perpajakan 3
  • 4. Latar Belakang Walaupun sudah ada dalam peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh pemerintah, tetapi masih banyak masyarakat yang belum mengetahui secara pasti bagaimana mekanisme pemungutan PPh Pasal 21 dan/ atau PPh pasal 26 itu sendiri, serta hal lain yang bekaitan dengan hal tersebut. perpajakan 4
  • 5. Pengertian PPh Pasal 21 dan atau PPh Pasal 26 merupakan pajak penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan yang dilakukannya wajib pajak orang pribadi baik itu dalam negeri jika itu PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 26 wajib pajak orang pribadi luar negeri. 5 perpajakan
  • 6. Dasar hukum pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 adalah Pasal 21 Undang-undang pajak Penghasilan Peraturan direktur Jenderal Pajak Nomor Per 57/Pj./2009 yang baru diubah tanggal 12 Oktober 2009 lalu. PPh Pasal 26 terdapat dalam Pasal 26 Undang-undang Pajak Penghasilan 2008 yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2009. Selain itu diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 258/PMK/.03/2008 tentang pemotongan pajak penghasilan Pasal 26. 6 perpajakan
  • 7. Pemotong Pajak Pemberi kerja yang terdiri atas orang pribadi atau badan, baik pusat, cabang, perwakilan maupun unit yang memberi gaji, upah, honor atau pembayaran lain, Bendahara atau pemegang kas pemerintah, Badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja dan badan lain yang membayar THT, perpajakan 7
  • 8. Orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas serta badan yang membayar honorarium atau pembayaran lain, Penyelenggara kegiatan Sedangkan pemotong Pajak Penghasilan Pasal 26 yaitu : 1) badan pemerintah, 2) subjek pajak dalam negeri, 3) bentuk usaha tetap, 4) penyelenggara kegiatan, 5) perwakilan perusahaan luar negeri lainnya. perpajakan 8
  • 9. Subyek dan Obyek Pajak PPh Pasal 21 Subyek Pajak Pegawai; Penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat pensiun, THT atau JHT, termasuk ahli warisnya; Bukan pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan; Peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan keikutsertaannya dalam suatu kegiatan. perpajakan 9
  • 10. Obyek Pajak 1. Penghasilan teratur 2. Penghasilan tidak teratur 3. Upah 4. Iuran untuk THT 5. Gaji/ tunjangan 6. Honorarium, uang saku perpajakan 10
  • 11. Subyek pajak pph pasal 26 Subyek pajak yang dipotong PPh Pasal 26 yaitu orang pribadi dengan status sebagai subyek pajak luar negeri yang menerima atau memperoleh penghasilan dengan nama dalam bentuk apa pun perpajakan 11
  • 12. Obyek pajak pph pasal 26 .deviden; . bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan sehubungan dengan jaminan pengembalian utang . royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta; . imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan; . hadiah dan penghargaan; . pensiun dan pembayaran berkala lainnya; . premi swap (selisih harga satu mata uang yang menjadi lebih mahal untuk dibeli) dan transaksi lindung nilai lainnya; . keuntungan karena pembebasan utang. PPh pasal 26 = 20% X Penghasilan Bruto perpajakan 12
  • 13. PPh pasal 26 = 20% dari Perkiraan Penghasilan Netto Atas penghasilan dari penjualan atau pengalihan harta di Indonesia, kecuali yang diatur dalam Pasal 4 ayat (2), yang diterima atau diperolehWajib Pajak LN selain BUT di Indonesia; Premi asuransi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi luar negeri; Penghasilan dari penjualan atau pengalihan saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3c). perpajakan 13
  • 14. PPh pasal 26 = PKP BUT – PPh Terutang 20% Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi pajak dari suatu bentuk usaha tetap di Indonesia dikenai pajak sebesar 20% (dua puluh persen), kecuali penghasilan tersebut ditanamkan kembali di Indonesia. perpajakan 14
  • 15. Formula Perhitungan Pegawai Tetap Penghasilan netto = penghasilan bruto – biaya jabatan – iuran untuk pensiun PKP = penghasilan netto - PTKP perpajakan 15
  • 16. Pegawai Harian/ Pegawai Tidak Tetap/ Tenaga Kerja Lepas Apabila gaji yang diterima dalam satu bulan kalender seluruhnya Rp 1.320.000,00 maka: perpajakan 16 Lebih kecil tidak ada pemotongan Lebih besar dilakukan pemotongan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto
  • 17. Lapisan Kena Pajak Tarif Sampai dengan Rp 50.000.000,00 0% Rp 50.000.000,00 – Rp 100.000.000,00 5% Rp 100.000.000,00 – Rp 500.000.000,00 15%  Rp 500.000.000,00 25% perpajakan 17
  • 18. Kesimpulan PPh Pasal 21 merupakan PPh yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah, honor dan pesangon dengan nama apa pun sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan yang dilakukanWajib Pajak orang pribadi dalam negeri. sedangkan Pph Pasal 26 adalah Pph yang dikenakan pada wajib pajak orang pribadi luar negeri atas pekerjaan yang dilakukannya selain yang diperoleh dari bentuk usaha tetap di Indonesia. perpajakan 18
  • 19. Saran Oleh karena itu diharapkan pajak bukan hanya sekedar kewajiban yang harus dibayar oleh penduduk suatu negara yang mempunyai penghasilan lebih, tetapi harus ada kesadaran bahwa pajak untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama. perpajakan 19
  • 20. THANKS 4 UR ATTENTION WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB perpajakan 20