Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem pembelajaran dan penyusunan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP). PAN digunakan untuk mengukur posisi siswa di antara kelompoknya secara relatif, sedangkan PAP mengukur tingkat pencapaian siswa terhadap tujuan instruksional. Dokumen ini juga membedakan ciri-ciri, contoh, persamaan, dan perbedaan antara PAN dan
3. LATAR BELAKANG
• Sering kali seorang pengajar menyusun alat
penilaian hasil belajar setelah proses intruksional
berakhir
• Tes seharusnya mengatur tingkat pencapaian siswa
terhadap perilaku yang terdapat dalam tujuan
intruksional
• Tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai
tujuan instruksional merupakan petunjuk akan
tingkat keberhasilan sistem instruksioanal yang
digunakan.
4. PENILAIAN ACUAN NORMA
• Tes acuan norma merupakan terjemahan dari
norm-referenced test
• Tes yang menentukan kedudukan atau posisi
seorang peserta tes diantara kelompokknya
baik kelompok peserta didik dalam satu kelas,
sekolah, provinsi atau nasional.
5. CIRI-CIRI PAN
• Menentukan status setiap peserta didik
terhadap kemampuan peserta didik lainnya
• Menggunakan kriteria yang bersifat “relative”
• Nilai yang dicapai menunjukkan kemampuan
peserta didik tetapi dalam kelompok tertentu
• Menggunakan rentangan tingkat penguasaan
seseorang terhadap kelompoknya
• Memberikan skor yang menggambarkan
penguasaan kelompok.
6. CONTOH PAN
• Skor mentah 50, 45, 45, 40, 40, 40, 35, 35, dan
30
• Skor 50 dikonversi menjadi nilai 10 sebagai
nilai tertinggi yang dicapai peserta tes, yang
diperoleh dengan cara:
10100
50
50
9100
50
45
7. PENILAIAN ACUAN PATOKAN
• Penilaian acuan patokan merupakan
terjemahan dari criterion-referenced
assesment
• Penilaian yang mengacu kepada tujuan
instruksional atau untuk mengukur tingkat
penguasaan peserta didik terhadap perilaku
yang terdapat dalam tujuan instruksional
khusus tersebut.
8. CONTOH PAP
Nilai = skor mentah / skor maksimum ideal x 100
Selanjutnya nilai-nilai yang berhasil dicapai masing -
masing siswa ditransfer atau diterjemahkan menjadi
nilai huruf dengan patokan-patokan yang
telah disepakati masing-masing
lembaga/institute/universitas. Misalanya:
Nilai 85 keatas = A
Nilai 75 – 84 = B
Nilai 65 – 74 = C
Nilai 55 – 64 = D
Nilai dibawah 55 = E
9. PERSAMAAN PAN DAN PAP
• Perumusan secara spesifik kompetensi atau perilaku
yang akan diukur
• Disusun berdasarkan sampel dan tujuan instruksional
yang rasional dan representatif
• Jenis tes yang sama seperti tes subjektif, tes karangan,
tes kinerja atau tes keterampilan
• Menggunakan ketentuan yang sama dalam menulis
butir tes
• Kualitasnya dinilai dari segi validitas dan reliabilitas
• Digunakan pendidikan walaupun maksud yang berbeda
10. PERBEDAAN PAN DAN PAP
PAN PAP
Mengukur sejumlah besar kompetensi
dengan sedikit butir tes
Mengukur kompetensi dalam jumlah
yang terbatas dengan banyak butir tes
Menekankan perbedaan di antara
peserta tes dari segi tingkat
pencapaian belajar secara relatif
Menekankan penjelasan tentang apa
perilaku yang dapat dan yang tidak
dapat dilakukan oleh setiap peserta
tes.
mementingkan butir-butir tes yang
mempunyai tingkat kesulitan sedang
dan biasanya membuang tes yang
terlalu mudah dan terlalu sulit.
Mementingkan butir-butir tes yang
relevan dengan perilaku yang akan
diukur tanpa perduli dengan tingkat
kesulitannya.
Digunakan terutama untuk survey Digunakan terutama untuk
penguasaan.
Penafsiran hasil tes membutuhkan
pendefenisian kelompok secara jelas
Penafsiran hasil tes membutuhkan
pendefenisian perilaku yang diukur
secara jelas dan terbatas.
11. PROSEDUR PENYUSUNAN PAP
1. Menentukan Maksud Penilaian
2. Membuat Tabel Spesifikasi/kisi-kisi
3. Menulis Butir Tes
4. Merakit Tes
5. Menulis Petunjuk
6. Menulis Kunci Jawaban
7. Menguji Coba Kualitas Teknis Tes
8. Menganalisis Hasil Ujicoba
9. Merevisi Tes