Variabel merupakan konsep yang bervariasi dan saling mempengaruhi. Terdapat berbagai jenis variabel seperti variabel kontinu, deskrit, independen, dependen, dan moderator. Hipotesis adalah pernyataan terkaan mengenai hubungan antar variabel yang dapat diuji untuk menjelaskan suatu fenomena.
3. F.N. Kerlinger
Variabel merupakan sebagai sebuah konsep. Misalnya laki-laki
dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran.
Sutrisno Hadi
Variabel sebagai gejala yang bervariasi.
Misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin memiliki variasi:
laki-laki dan perempuan.
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi
Variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai. Variabel
berfungsi sebagai pembeda dan saling mempengaruhi satu sama
lain.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa variabe
penelitian adalah sebuah konsep yang beragam, berfungsi
sebagai pembeda yang berkaitan antara satu sama lain.
4. Variabel kontinu
variabel yang dapat kita tentukan nilainya dalam
jarak jangkau tertentu dengan desimal yang tidak
terbatas
Variabel deskrit (variabel kategori)
Variabel deskrit adalah konsep yang nilainya tidak
dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan atau desimal
di belakang koma.
variabel dikhotom : mempunyai dua kategori. Contoh
: jenis kelamin ada dua kategori yaitu laki- laki atau
perempuan
variabel politom : mempunyai lebih dari dua
kategori. Contoh : jumlah anak, terdiri dari 2 anak, 3
anak, 10 anak tidak mungkin ada jumlah anak 4,4
anak, 2,3 anak dsb.
5. Variabel Independen (variabel bebas)
Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
Dependen (terikat). Dinamakan sebagai Variabel Bebas
karena bebas dalam mempengaruhi variabel lain.
contoh : “Pengaruh metode mengajar terhadap hasil
belajar siswa”, maka metode mengajar adalah variabel
independen (variabel bebas).
Variabel dependen (Variabel terikat)
Variabel Terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Disebut Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi
oleh variabel bebas/variabel independent.
Contoh: “Pengaruh metode mengajar terhadap hasil
belajar siswa”, maka hasil belajar adalah variabel
dependen (variabel terikat)
6. Variabel Moderator
Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi
(Memperkuat dan Memperlemah) hubungan antara Variabel Bebas
dan Variabel Terikat.
contoh : Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin
kuat bila peranan dosen dalam menciptakan iklim/lingkungan
belajar sangat baik.
Variabel aktif
Variabel yang dimanipulasikan.
contoh : seorang peneliti memanipulasikan metode mengajar,
cara menghukum mahasiswa, maka metode mengajar cara
menghukum, adalah variabel-variabel aktif, karena variabel ini
dapat dimanipulasikan.
Variabel atribut
variabel yang tidak bisa dimanipulasikan ataupun sukar
dimanipulasikan.
contoh : karakteristik manusia seperti intelegensia, jenis
kelamin, status sosial, pendidikan, sikap dsb
7. Menurut Masri Singarimbun, terdapat beberapa
kolerasi yaitu hubungan simetris, hubungan timbal
balik (reciprocal) dan hubungan asimetris.
hubungan simetris
dikatakan memiliki hubungan simetris apabila
variabel yang satu tidak dipengaruhi oleh yang
lainnya.
hubungan timbal balik
Hubungan timbal balik adalah hubungan dimana
suatu variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat
dari variabel-variabel lainnya
Hubungan asimetris
dikatakan mempunyai hubungan asimetris apabila
variabel yang satu dan lainnya saling mempengaruhi
8. Variabel statis
variabel yang tidak dapat dirubah
keberadaannya.
contoh : jenis kelamin, status social
ekonomi, tempat tinggal, dan lain-lain
variabel dinamis
variabel yang dapat diubah keberadaannya
berupa pengubahan, peningkatan, atau
penurunan.
contoh : Penelitian tentang faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap minat baca
mahasiswa
10. Trelease 1960
hipotesis sebagai “suatu keterangan sementara
dari suatu fakta yang dapat diamati”.
Good dan scates 1954
Hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi
yang dirumuskan serta diterima untuk sementara
yang dapat menerangkan fakta-fakta yang
diamati ataupun kondisi-kondisi yamg diamati,
dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-
langkah penelitian selanjutnya.
Kerlinger 1973
Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat
terkaan dari hubungan antara dua atau lebih
variabel
11. Cohen 1956
Hipotesis amat berguna dalam penelitian. Tanpa
antisipasi terhadap alam ataupun tanpa hipotesis,
tidak akan ada progress dalam wawasan atau
pengertian ilmiah dalam mengumpulkan fakta
empiris. Tanpa ide yang membimbing, maka sulit
dicari fakta-fakta yang ingin dikumpulkan dan sukar
menentukan mana yang relevan mana yang tidak .
Hipotesis secara garis besar berguna dalam memberi
batasan serta memperkecil jangkauan penelitian dan
kerja penelitian, menyiagakan peneliti kepada kondisi
fakta dan hubungan antarfakta, yang kadangkala hilang
begitu saja dari perhatian peneliti, sebagai alat yang
sederhana dalam memfokuskan fakta, sebagai panduan
dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan
antarfakta.
12. Hipotesis yang baik memiliki ciri-ciri berikut :
Hipotesis yang menyatakan hubungan
Hipotesis harus sesuai dengan fakta
Hipotesis harus berhubungan dengan ilmu,
serta sesuai dengan tumbuhnya ilmu
pengetahuan.
Hipotesis harus dapat diuji.
Hipotesis harus sederhana.
Hipotesis harus bisa menerangkan fakta.
13. Hipotesis hubungan dan perbedaan
Hipotesis tentang hubungan adalah pernyataan rekaan
yang menyatakan tentang saling berhubungan antara dua
variable atau lebih, yang mendasari teknik korelasi
ataupun regresi. Sebaliknya, hipotesis yang menjelaskan
perbedaan oleh adanya pengaruh variabel yang berbeda-
beda
Hipotesis kerja dan hipotesis nul
Hipotesis nul biasanya diuji dengan menggunakan
statistika. Hipotesis nul biasanya ditolak. Dengan menolak
hipotesis nul, maka kita menerima hipotesis pasangan,
yang disebut hipotesis alternative. Hipotesis nul biasanya
digunakan dalam penelitian eksperimental
Hipotesis kerja biasanya diuji untuk diterima dan
dirumuskan oleh peneliti-peneliti ilmu social dalam design
yang noneksperimental
14. Hipotesis tentang ideal dan common sense
Hipotesis common sense (akal sehat)
menyatakan hubungan keseragaman kegiatan
terapan. Contohnya hipotesis sederhana
tentang produksi dan status pemilik tanah,
hipotesis ideal menyatakan hubungan yang
kompleks. Tujuannya untuk menguji adanya
hubungan logis antara keseragaman-
keseragaman pengalaman empiris. Misalnya,
kita mempunyai suatu tanah, luas garapan,
jenis pupuk, dan sebagainya