Eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui keakuratan output tegangan pada alat sinar-X dengan menggunakan dua metode yaitu kaset Wisconsin dan digital kV meter. Hasilnya menunjukkan bahwa output tegangan menggunakan kaset Wisconsin melebihi batas toleransi, sementara pengukuran dengan digital kV meter menunjukkan keluar dari batas toleransi pada pengujian kedua. Hal ini mengindikasikan perlu dilakukan kalibrasi ulang pada
2. Latar Belakang
Sering terjadi tidak
keakuratan output pada
kV.
Kondisi intrumentasi
internal pesawat sinar-x
yang disebabkan oleh
beberapa faktor.
Untuk mengetahui
setting pemberian kV
pada control table sesuai
dengan output kVp dari
tabung pesawat sinar-X
dengan menggunakan
kaset wisconsin dan
digital kV meter.
Tujuan Praktikum
3. Metode Penelitian
1. Studi Literatur
2. Penelitian
3. Diskusi
Gunakan densitometer
untuk mengukur
densitas film pada
radiograf (metode kaset
Wisconsin)
Memeriksa hasil
pengujian pada monitor
detector (metode digital
kV meter)
Pengolahan Data
Alat dan Bahan
1. Wisconsin casette test tool
2. Digital Kv Meter
3. Densitometer
4. Film 18 x 24 cm
5. Cairan processing film
6. Tabung pesawat sinar-X
4. WISCONSIN
1. Pesawat sinar-X siap pakai
2. Film uji dimasukkan ke dalam
kaset wisconsin
3. Meletakkan kaset wisconsin
diatas meja pemeriksaan
membujur searah dengan
anoda – katoda
4. Letakkan kolom yang akan
diuji dipertengahan lapangan
sinar-X, atur FFD 100 cm
5. Lakukan eksposi dengan
tegangan 65 kVp, arus 250
mAs
6. Lakukan processing film
1. Pesawat sinar-X siap pakai
2. Tempatkan digital kV meter
dibawah tabung sinar-X
3. Buka kolimasi seluas detector
4. Atur tegangan 50 kVp, arus 100
mA, waktu 100 ms.
5. Lakukan eksposi sebanyak 3X dan
catat masing – masing
pengukuran.
6. Kemudian, atur ulang tegangan
60 kVp, arus 100 mA, dan waktu
100 ms.
7. Lakukan eksposi 3x dan catat
masing – masing pengukuran.
Digital kVp meter
6. Diketahui
k (A) : 1,17
k (B) : 1,08
R (AB) : 1,13
Ditanya
match step ?
Jawaban :
=
𝐴+𝑘 𝐴 −𝑅 (𝐴𝐵)
𝑘 𝐵 −𝑘 (𝐵)
=
9+1,17 −1,13
1,17 −1,08
=
9+0,04
0,09
= 9 + 0,44
= 9,44
(9,44:100) x 100%
9,44% x 65 = 6,13
6,13 + 65 = 71,3 kVp
Batas toleransi 5% dari 65 kVp
yaitu 5%x 65 kVp = ± 3,25,
sehingga batas toleransi dari 65
kVp adalah 61,75 – 68,25
7. Pada hasil perhitungan grafik didapatkan hasil 71,3 kVp, sedangkan batas
toleransi yang diijinkan antara 61,75 – 68,25. sehingga dapat dikatakan nilai
keluaran kVp melebihi nilai batas toleransi
8.
9. Pengujian Pertama
Keluaran control
table
Pengaturan
control table
Tegangan = 50 kVp tegangan = 50 kVp
mAs = 5 mAs mAs = 5,01
mAs
Arus = 100 mA Arus = 100
mA
Waktu = 50 ms Waktu = 49,9
ms
pada saat eksposi disapat perubahan
tegangan menjadi 51,7 kVp. Dengan
nilai toleransi 5%, sehingga 50 x 5% =
± 2,5. nilai toleransi dari 50 kVp yaitu
47,5 – 52,5. pada hasil pengukuran
diadapat hasil rata – rata 51,7. dengan
demikian hasil pengukuran tsb
masih dalam tentan nilai toleransi.
Uji Asli 1 2 3 AVG
kV 50/50 51,7 51,7 51,7 51,7
10. Keluaran control
table
Pengaturan
control table
Tegangan = 60 kVp tegangan = 60 kVp
mAs = 10 mAs mAs = 10 mAs
Arus = 100 mA Arus = 101 mA
Waktu = 100 ms Waktu = 99,8
ms
uji Asli 1 2 3 avg
kV 60/60 64 63,9 63,8 63,9
Pada saat eksposi didapat perubahan
tegangan menjadi 60 kVp. Dengan nilai
toleransi 5%, sehingga 60 x 5% = ± 3.
nilai toleransi dari 60 kVp yaitu 57 – 63.
pada hasil pengukuran diadapat hasil
rata – rata 51,7. dengan demikian hasil
pengukuran tsb keluar dari batas
toleransi.
Pengujian Kedua
11. WISCONSIN
setting tegangan 65 kVp pada
control table, namun
perhitungan grafik di
dapatkan hasil keluaran 71,3
kVp. Nilai output tsb keluar
dari batas toleransi da perlu
adanya kalibrasi ulang pada
alat ukur.
DIGITAL Kv meter
1. Pengujian Pertama
setting tegangan 50 kVp
pada control table, namun
output 51,7 kVp. Nilai
output tsb masih dalam
rentang nilai toleransi.
2. Pengujian Kedua
setting tegangam pada
control table yaitu 60 kVp,
namun output yang keluar
yaitu 63,9 kVp. Nilai tsb
keluar dari nilai batas
toleransi dan perlu kalibrasi
ulang pada alat ukur.