2. Anatomi dan Fisiologi Thorax
Mediastinum
Ruang didalam rongga dada antara
kedua paru – paru yang berisi jantung
dan pembuluh – pembuluh darah besar,
oesofagus, duktus torasikus, aorta
descenden dan vena cava superior, saraf
vagus dan frenikus serta sejumlah besar
kelenjar limfe.
Paru – paru
Paru – paru adalah organ terbentuk
pyramid seperti spons dan berisi udara.
Paru kanan memiliki 3 lobus, paru kiri
memiliki 2 lobus. Paru – paru sebagian
besar terdiri dari alveoli. Paru dibungkus
oleh pleura. Pleura ddibagi menjadi 2
yaitu pleura visceral (membungkus
paru), dan pleura parietal ( selaput yang
melapisi rongga dada sebelah luar.
Rangka Dada
Didalam rongga thorax terdapat rongga
pleura kanan dan kiri, paru- paru kanan
dan kiri, serta mediastinum
3. Patologi : Tumor Paru – paru
Tumor paru primer
1. karsinoma bronkus
2. karsinoma sel alveolus
3. adenoma bronkus
4. tumor mesenchym
Tumor paru sekunder
merupakan tumor ganas dari
tempat lain dapat mencapai paru
– paru melalui penjalaran
pembuluh darah. Tumor ganas
bermetastases ke paru – paru
meliputi osteosarcoma,
choriocarcinoma, karsinoma
payudara
5. Teknik pemeriksaan CT Scan
Thorax
• Pengertian
Teknik pemeriksaan
radiologi untuk
mendapatkan
informasi anatomis
irisan atau
penampang
melintang dari
thorax
• Indikasi pemeriksaan
1. Abses atau bengkak
2. Aneurisma
3. Lessi pada hilus atau
mediastinal
4. Pembedahan aorta
6. Persiapan Pemeriksaan
• Persiapan Pasien
tidak ada persiapan
khusus, namun sebelum
pemeriksaan diberi
inform concern dan
melepas benda yang
dapat mengganggu
gambaran
• Posisi Objek
Batas atas mulai dari
apex paru sampai dengan
diafragma. MCP pada
garis tengah horisontal.
Pasien diberi fiksasi
untuk menghindari
gerakan pasien selama
pemeriksaan.
7. Scan Parameter
Scanogram : Thorax AP
Range : apex paru -
diafragma
Slice thickness : 5 – 10 mm
FOV : 30 – 50 cm
kV : 137
mAs : 180
Window widht : 1000 HU –
2000 HU
Window level : 600 HU –
700 HU
Gantry Tilt : 0 – 20°
Rekonstruksi algorithma :
high resolution
8. Hasil Foto CT Scan
Potongan axial 1
Keterangan
a. Vena jugularis
b. Arteri karotis komunis kanan
c. Trakhea
d. Sternum
e. Sterno klavikula joint
f. Klavikhula
g. Vena jugular interna kiri
h. Arteria karotis komunis kiri
i. Arteri subklavia kanan
j. Vertebra thorakal 2 – 3
k. Prosessus akromion dari scapula
l. Caput humerus
9. Potongan Axial III
Keterangan
a. Vena brachio chepalic
b. Arteri brachiocepalic
c. Manubrium sterni
d. Vena brachiocepalic kiri
e. Arteri karotis komunis
kiri
f. Arteri subklavia
g. Esophagus
h. Vertebra thorax 3 – 4
i. trakea
10. Potongan axial V
Keterangan
a. Vena cava superior
b. Aorta asenden
c. Corpus sternum
d. Window
aortopulmonary
e. Esophagus
f. Aorta desenden
g. Vertebra thorakal 4 – 5
h. trakea
11. Potongan Axial VII
Keterangan :
a. Vena cava superior
b. Aorta aasenden
c. Arteri pulmonaris utama
d. Vena pulmonalis kiri
e. Vena pulmonalis kanan
f. Aorta desenden
g. Vertebra thorakal 6 – 7
h. Vena azygos
i. Esophagus
j. Areteri pulmonalis
kanan
12. Hasil dan Pembahasan
Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus,
namun sebelum pemeriksaan
diberi inform concern dan
melepas benda yang dapat
mengganggu gambaran
13. Proedur Pemeriksaan
Persiapan alat dan bahan
a. selimut, bantal, dan alat fiksasi
b. Pesawat X-ray
Jenis : CT Scan whole
body
Produksi : toshiba
Seri : TCT-300
Waktu scan : 4, 5 s
kV max : 120 kV
mA max : 250 mA
Slice thickness: 5 – 20 mm
Gantry Tilt : -15° sampai +15°
Posisi Pasien
pasien supine diatas meja
pemeriksaan dengan kepala dekat
gantry. MSP tubuh sejajar dengan
lampu indikator longitudinal.
Ketinggian tbuh pasien diatur dari
titik pertemuan lampu indikator
longitudinal dan lampu indikator
vertikal pada mid axillary line
sampai setinggi diafragma
14. Langkah – Langkah Pemeriksaan
Scan Parameter
1. Scanogram :Thorax AP
2. Range : Apex paru – diafragma
3. Slice thickness : Paru normal : 15 mm
Tumor paru : 10 mm
4. GantryTilt : 0°
5. Tegangan : 120 kV
6. Arus : 250 mAs
7. Window paru : 800 – 2000
8. Window mediastinum : 151 – 251
9. FOV : 20 cm
15. Hasil Gambar
Irisan Axial II, III, IV
Axial II Axial III Axial IV
Tumor paru kiri belum nampak pada irisan II, III, dan IV
16. Irisan AxialVI
Gambaran kelainan nampak jelas mulai pada irisanVI,VII,
VIII, IX, X, XI, XII, dan XIII
Irisan AxialVII Irisan AxialVIII
18. KESIMPULAN
Pada pemeriksaan CT Scan tumor paru tidak
membutuhkan persiapan khusus
Scanogram dibuat dengan irisan mulai apex
paru sampai diafragma. Pada organ norman
dibuat irisan 15 mm. pada area tumor dibuat
irisan 10 mm.
Gambar tumor pada pemeriksaan CT Scan
mulai tampak pada irisanVI,VII,VIIi, IX, X, XI,
XI, XII, dan XIII pada paru kiri.
Hinweis der Redaktion
Kasinoma bronkus ( berhubungan dengan zat karsinogen). Penyebab : asap rokok, asap mobil, asap pabrik/ industri, debu radioaktif dalam tabung dan debu ledakan nuklir.
Karsinoma sel alveolus ( sering terletak pada bagian perifer paru – paru)
Adenoma bronkus (
Slice Thickness : Semakin tipis ukuran Slice Thickness maka detail gambar yang dihasilkan semakin rendah dan cenderung terjadi artefak pada gambar
Table increment
Faktor eksposi : Faktor eksposi adalah merupakan faktor – faktor yang berpengaruh pada eksposi meliputi tegangan tabung ( kV), arus tabung (mA), dan waktu (s). pemilihan tegangan tabung yang tinggi biasanya dimanfaatkan untuk pemeriksaan paru dan struktur tulang
FOV : diameter gambar yang akan direkonstruksi. Besarnya diameter antara 12 – 50 cm. pemilihan FOV kecil dapat meningkatkan resolusi gambar karena dengan FOV yang kecil maka akan mereduksi ukuran pixel sehingga dengan proses rekonstruksi matriks hasil gambar lebih detail. Namun jika ukuran FOV terlalu kecil maka daerah yang mugkin dibutuhkan untuk keperluan klinis menjadi sulit dideteksi.
Gantry tilt : Gantry tilting adalah sudut yang dibentuk antara bidang vertical dengan gantry ( tabung sinar-X dan detector)
Rekonstruksi matriks : Semakin besar ukuran matriks yang digunakan maka hasil resolusi gambar semakin bagus.
Rekonstruksi algoritma : . Semakin tinggi resolusi algorithma yang dipilih maka semakin tinggi pula resolusi gambar yang akan dihasilkan
Window widht : rentang nilai computer tomografi yang diconversi menjadi gray levels untuk di tampilkan dalam TV monitor
Window level :nilai tengah dari window yang digunakan untuk menampilkan gambar