SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 23
KEBIJAKAN MONETER
ISLAMI
NUGRAHA PRATAMA
01111002107
EKONOMI PEMBANGUNAN
BAB I
KAJIAN TEORI

1.   Konsep Dasar Perekonomian Islam

        Konsep dasar ekonomi Islam berangkat dari
     pemahaman secara utuh dan mendalam terhadap filsafat
     ekonomi Islam. Karena implikasi dari asas filsafat ini dapat
     dijadikan sebagai kerangka konstruksi sosial dan tingkah
     laku       sistem,     yaitu     tentang         organisasi
     kepemilikan, pembatasan tingkah laku individual dan
     norma pelaku ekonomi.
Nilai-nilai dasar daripada sistem
ekonomi Islam adalah
1.   Nilai dasar kepemilikan. Kekhasan konsep Islam mengenai
     kepemilikan ini terletak pada kenyataan bahwa dalam
     Islam, legitimasi kepemilikan itu tergantung pada moral


2.   Keseimbangan. Merupakan nilai dasar yang pengaruhnya
     terlihat pada berbagai aspek tingkah laku ekonomi
     muslim, misalnya kesederhanaan (moderation),         hemat
     (parsimony) dan menjauhi sifat pemborosan (extravagance).


3.   Keadilan Sosial. Al-Qur’an merujuk pada konsep keadilan
     yang merupakan istilah ketiga di antara istilah-istilah yang
     paling sering digunakan setelah “Allah” dan “Ilmu
     Pengetahuan”. Boleh jadi keadilan dianggap sebagai konsep
     yang lebih luas dimana keadilan sosial memperoleh
     kedudukan utama.
BAB III
KONSEP UANG DAN
SEJARAH KEBIJAKAN MONETER ISLAMI
A. PERANAN UANG DALAM EKONOMI
1. Uang
   Dalam ekonomi, uang di definisikan sebagai “anything that
   is
   generally accepted as a medium of exchange” atau segala
   sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat bantu
   dalam pertukaran

2.     Fungsi Uang
      Uang pada dasarnya berfungsi sebagai alat transaksi yang
     berguna sebagai refleksi dari nilai sebuah barang atau jasa
•    Fungsi utama uang dalam teori ekonomi
     konvensional adalah :

1.   Sebagai alat tukar (medium of exchange) uang dapat
     digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran.

2.   Sebagai alat kesatuan hitung (unit of Account) untuk
     menentukan nilai/ harga sejenis barang dan sebagai
     perbandingan harga satu barang dengan barang lain.

3.   Sebagai alat penyimpan/penimbun kekayaan (Store of
     Value) dapat dalam bentuk uang atau barang.
3. Teori Perilaku Uang

1.   Teori Moneter Klasik. Teori permintaan uang klasik
     tercermin dalam teori kuantitas uang (MV = PT).
     Keberadaan uang tidak dipengaruhi oleh suku bunga, tetapi
     ditentukan oleh kecepatan perputaran uang tersebut.
2.   Teori Keynes. Menurut Keynes, motif seseorang untuk
     memegang uang ada tiga tujuan yaitu: Transaction
     motive, Precautionary motive (keperluan berjaga-jaga) dan
     Speculative motive. Motif transaksi dan berjaga-jaga
     ditentukan oleh tingkat pendapatan, sedangkan motif
     spekulasi ditentukan oleh tingkat suku bunga.
3.   Konsep Time Value of Money. Dua hal yang menjadi
     alasan munculnya konsep ini adalah : presence of inflation
     dan preference present consumption to future consumption.
4. Teori Economic Value Of Time Vs Time
   Value Of Money

   Teori konvensional meyakini bahwa uang saat ini lebih
    bernilai dibanding uang di masa depan (time value of money).
    Teori ini berangkat dari pemahaman bahwa uang adalah
    sesuatu yang sangat berharga dan dapat berkembang dalam
    suatu waktu tertentu. Dengan memegang uang orang
    dihadapkan pada risiko berkurangnya nilai uang akibat inflasi.
    Sedangkan jika menyimpan uang dalam bentuk surat
    berharga, pemilik uang akan mendapatkan bunga yang
    diperkirakan diatas inflasi yang terjadi.
B. Perspektif Uang dalam Ekonomi
Islam
1.     Pengertian Uang Menurut Ekonomi Islam
     Uang dalam bahasa Arab disebut “Maal”, asal katanya
     berarti     condong, yang berarti menyondongkan mereka
     kearah yang menarik, dimana uang sendiri mempunyai daya
     penarik,    yang    terbuat     dari    logam    misalnya-
     tembaga, emas, dan perak.
2.     Fungsi Uang dalam Ekonomi Syariah
1.     Dalam penggunaannya sebagai alat pembayaran atau
       media untuk pertukaran dalam melaksanakan transaksi
       ekonomi, maka penggunaan uang sejalan dengan konsep
       ekonomi syariah.
2.     Dalam penggunaannya sebagai sarana untuk menyimpan
       nilai maka penggunaan uang tidak bertentangan dengan
       konsep ekonomi syariah, selama uang tersebut masih bisa
       dipergunakan dalam kegiatan transaksi perniagaan.
   Perbedaannya adalah ekonomi konvensional menambah
    satu fungsi lagi yaitu Spekulasi. spekulasi sama sekali
    bertentangan dengan Syariah Islam, baik karena spekulasi
    tersebut tidak disukai maupun karena spekulasi umumnya
    berkaitan dengan menghalangi terjadinya mekanisme
    pasar yang wajar guna mendapatkan fluktuasi harga yang
    abnormal. Spekulasi juga mengakibatkan ketidak stabilan
    nilai dari mata uang itu sendiri karena fluktuasi harga pada
    hakekatnya adalah fluktuasi nilai (daya beli) dari uang itu
    sendiri.
BAB III
KEBIJAKAN MONETER DALAM
EKONOMI ISLAM
1.   Pengertian Kebijakan Moneter
        Kebijakan Moneter adalah kebijakan pemerintah untuk
     memperbaiki keadaan perekonomian melalui pengaturan
     jumlah uang beredar. Untuk mengatasi krisis ekonomi yang
     hingga kini masih terus berlangsung. Bila dicermati, krisis
     ekonomi yang melanda Indonesia, juga belahan dunia
     lain, sesungguhnya dipicu oleh dua sebab utama, yang
     semuanya terkait dengan masalah uang.
    Dua sebab utama krisis ekonomi :
1.     persoalan mata uang, dimana nilai mata uang suatu negara
       saat ini pasti terikat dengan mata uang negara lain
       (misalnya rupiah terhadap dolar AS), tidak pada dirinya
       sendiri sedemikian sehingga nilainya tidak pernah stabil
       karena bila nilai mata uang tertentu bergejolak, pasti akan
       mempengaruhi kestabilan mata uang tersebut.
2.    kenyataan bahwa uang tidak lagi dijadikan sebagai alat
      tukar saja, tapi juga sebagai komoditi yang diperdagangkan
      (dalam bursa valuta asing) dan ditarik keuntungan (interest)
      alias bunga atau riba dari setiap transaksi peminjaman atau
      penyimpanan uang.
   Persoalan kedua relatif bisa selesai andai saja semua bentuk
    transaksi yang di dalamnya terdapat unsur riba dinyatakan
    dilarang. Lembaga keuangan syariah, termasuk bank
    syariah, menjadi satu-satunya anak tunggal yang sah
    beroperasi di negeri ini menggantikan bank-bank
    konvensional.
   Sementara itu, persoalan pertama diatasi dengan cara
    mengkaji ulang mata uang kertas yng selama beberapa puluh
    tahun terakhir diterima begitu saja tanpa reserve (taken for
    granted), seolah tidak ada persoalan di dalamnya. Berapa
    banyak diantara kita yang menyangka bahwa uang kertas
    yang setiap hari ada di kantong kita menyimpan sebuah
    persoalan begitu mendasar?
2. Instrumen-instrumen Kebijakan
Moneter dalam Konvensional dan
Syari’ah.
    Instrumen-instrumen pokok dari kebijakan moneter dalam
     teori konvensional antara lain adalah:
1.     Kebijakan Pasar terbuka. (Open Market Operation).
       Kebijakan membeli atau menjual surat berharga atau
       obligasi di pasar terbuka.
2.     Penentuan      Cadangan      Wajib    Minimum.      (Reserve
       Requirement). Bank sentral umumnya menentukan angka
       rasio minimum antara uang tunai (reserve) dengan
       kewajiban giral bank (demand deposits), yang biasa disebut
       minimum legal reserve ratio
3.     Penentuan Discount Rate. Bank sentral merupakan sumber
       dana bagi bank-bank umum atau komersial dan sebagai
       sumber dana yang terakhir (the last lender resort).
4.     Moral Suasion atau Kebijakan Bank Sentral yang bersifat
       persuasif berupa himbauan/bujukan moral kepada bank.
   Adapun instrumen moneter syariah adalah hukum syariah.
    Hampir semua instrumen moneter pelaksanaan kebijakan
    moneter konvensional maupun surat berharga yang menjadi
    underlying-nya mengandung unsur bunga. Oleh karena itu
    instrumen-instrumen konvensional yang mengandung unsur
    bunga (bank rates, discount rate, open market operation
    dengan sekuritas bunga tidak dapat digunakan pada
    pelaksanaan kebijakan moneter berbasis Islam. . Tetapi
    sejumlah instrument kebijakan moneter konvensional
    menurut sejumlah pakar ekonomi Islam masih dapat
    digunakan untuk mengontrol uang dan kredit, seperti Reserve
    Requirement, overall and selecting credit ceiling, moral
    suasion and change in monetary base.
    Secara mendasar, terdapat beberapa instrumen kebijakan
     moneter dalam ekonomi Islam, antara lain :
1.    Reserve Ratio adalah suatu presentase tertentu dari
      simpanan bank yang harus dipegang oleh bank sentral.
2.    Moral Suassion adalah Bank sentral dapat membujuk
      bank-bank untuk meningkatkan permintaan kredit sebagai
      tanggung jawab mereka ketika ekonomi berada dalam
      keadaan depresi.
3.    Lending Ratio adalah Dalam ekonomi Islam, tidak ada
      istilah Lending (meminjamkan), lending ratio dalam hal ini
      berarti Qardhul Hasan (pinjaman kebaikan).
4.   Refinance Ratio adalah Adalah sejumlah proporsi dari
     pinjaman    bebas     bunga.   Ketika   refinance       ratio
     meningkat, pembiayaan yang diberikan meningkat, dan ketika
     refinance ratio turun, bank komersial harus hati-hati karena
     mereka tidak di dorong untuk memberikan pinjaman.
5.   Profit Sharing Ratio adalah Ratio bagi keuntungan (profit
     sharing ratio) harus ditentukan sebelum memulai suatu
     bisnis. Bank sentral dapat menggunakan profit sharing ratio
     sebagai instrumen moneter, dimana ketika bank sentral ingin
     meningkatkan jumlah uang beredar, maka ratio keuntungan
     untuk nasabah akan ditingkatkan.
6.   Islamic Sukuk adalah obligasi pemerintah, di mana ketika
     terjadi inflasi, pemerintah akanmengeluarkan sukuk lebih
     banyak sehingga uang akan mengalir ke bank sentral dan
     jumlah uang beredar akan tereduksi. Jadi sukuk memiliki
     kapasitas untuk menaikkan atau menurunkan jumlah uang
     beredar. Government Investment Certificate.
    Saat ini terdapat beberapa bank sentral, baik yang
     menggunakan single banking (bank Islam saja) maupun dual
     banking system yang telah menciptakan dan menggunakan
     instrumen pengendalian moneter ataupun menggunakan surat
     berharga dengan underlying pada transaksi-transaksi syariah.
    Prinsip transaksi syariah yang digunakan antara lain adalah
1.     Prinsip Wadiah Digunakan di Indonesia berupa Sertifikat
       Wadiah Bank Indonesia (SWBI)
2.     Prinsip Musyarakah Negara yang menggunakan mekanisme
       ini adalah Sudan yang dikenal sebagai Government
       Musharakah Certificate (GMC) dan Central Bank Musharakah
       Certificate (CMC).
3.     Prinsip Mudharabah Negara yang menggunakan adalah
       Republik Iran dikenal dengan National Participation Paper
       (NPP)
4.     Prinsip Al Ijarah Instrumen pengendalian moneter yang
       digunakan antara lain Sukuk Al Ijarah
3. Strategi Kebijakan Ekonomi Islam

   Permintaan terhadap uang karena motif spekulatif pada
    dasarnya didorong oleh fluktuasi suku bunga pada
    perekonomian kapitalis. Suatu penurunan dalam suku bunga
    dibarengi dengan harapan tentang kenaikannya akan
    mendorong individu dan perusahaan untuk meningkatkan
    jumlah uang yang dipegang.
   Penghapusan bunga dan kewajiban membayar zakat dengan
    laju 2,5 persen per tahun tidak saja akan meminimalkan
    permintaan spekulatif terhadap uang dan mengurangi efek
    suku bunga ”terkunci”, tetapi juga akan memberikan stabilitas
    yang lebih besar bagi permintaan total terhadap uang.
    Hal ini lebih jauh akan diperkuat oleh sejumlah faktor antara
     lain sebagai berikut :
1.     Aset pembawa bunga tidak akan tersedia dalam sebuah
       perekonomian Islam, sehingga orang yang hanya
       memegang dana likuid menghadapi pilihan apakah tidak
       mau terlibat dengan resiko dan tetap memegang uangnya
       dalam bentuk cash tanpa memperolah keuntungan, atau
       turut berbagi resiko dan menginvestasikan uangnya pada
       aset bagi hasil sehingga mendapatkan keuntungan.
2.     Peluang investasi jangka pendek dan panjang dengan
       berbagai tingkatan resiko akan tersedia bagi para investor
       tanpa memandang apakah mereka adalah pengambil resiko
       tinggi atau rendah,
3.   Barangkali dapat diasumsikan bahwa --kecuali dalam
     keadaan resesi-- tak akan ada pemegang dana yang cukup
     irasional untuk menyimpan sisa uangnya setelah dikurangi
     oleh keperluan-keperluan transaksi dan berjaga-jaga
     selama ia dapat menggunakan sisanya yang menganggur
     untuk melakukan investasi pada aset bagi hasil untuk
     menggantikan paling tidak sebagian efek erosif zakat dan
     inflasi, sejauh dimungkinkan dalam sebuah perekonomian
     Islam.
4.   Laju keuntungan --berbeda dari laju suku bunga-- tidak
     akan ditentukan di depan
4. Kebijakan Moneter Pada Masa
   Rasulullah
   Pada masa pemerintahan Nabi Muhammad SAW ini, kedua
    mata uang tersebut diimpor, dinar dari Romawi dan dirham
    dari Persia. . Besarnya volume dinar dan dirham yang
    diimpor dan juga barang-barang komoditas bergantung
    kepada volume komoditas yang diekspor ke dua negara
    tersebut.
   Karena tidak adanya pemberlakuan tarif dan bea masuk pada
    barang impor, uang diimpor dalam jumlah yang cukup untuk
    memenuhi permintaan internal.
   Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada awal
    periode Islam, penawaran uang (money suply) terhadap
    pendapatan , sangat elastis.
 Ketika penduduk arab banyak yang memeluk agama
  islam, jumlah populasi kaum muslimin berkembang dengan
  pesat. Disamping itu, harta rampasan perang (ghonimah)
  dibagikan kepada seluruh kaum muslimin, sehingga standar
  hidup dan pendapatan mereka meningkat.
 Berdasarkan semua ini, Nabi Muhammad SAW, melalui
  kebijakan khususnya, meningkatkan kemampuan produksi dan
  ketenaga kerjaan kaum muslimin secara terus menerus.
  Keseluruhan faktor ini meningkatkan permintaan transaksi
  terhadap uang dalam perekonomian periode awal islam.
 Disamping itu, penawaran uang tetap elastis karena tidak ada
  hambatan terhadap impor uang ketika permintaan terhadapnya
  mengalami kenaikan. Disisi lain, ketika penawaran akan
  naik, penawaran berlebih (exces supply) akan diubah secara
  mudah menjadi ornament emas atau perak. Akibatnya, tidak ada
  penawaran atau permintaan berlebih terhadap mata uang emas
  dan perak sehinga pasar akan selalu tetap pada keseimbangan
  (equilibrium). Oleh karena itu, nilai uang tetap stabil.
DAFTAR PUSTAKA
   Al-Quran

   A. Karim, Adiwarman, 2007, Ekonomi Makro Islami, Jakarta : PT
    Raja Grafindo Persada.

   Chapra, M. Umer, 2000, Sistem Ekonomi Islam. Jakarta: Gema
    Insani.

   Kajian Pengembangan Instrumen OPT Dalam Rangka Pelaksanaan
    Pengendalian Moneter Melalui Perbankan Syariah, Direktorat
    Pengembangan Moneter Bank Indonesia, 2006

   Masyhuri, 2005, Teori Ekonomi Dalam Islam, Yogyakarta: Kreasi
    Wacana,.

   Muhammad, 2002, Kebijakan Fiskal dan Moneter Dalam Ekonomi
    Islami, Jakarta: Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2002

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Manajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariahManajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariahRidwan Munir
 
Investasi syariah
Investasi syariahInvestasi syariah
Investasi syariahDeny Hosea
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahPhuji Maisaroh
 
06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx
06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx
06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptxmimin27
 
Ppt presentasi ekonomi islam pengertian harta dalam islam
Ppt presentasi ekonomi islam pengertian harta dalam islamPpt presentasi ekonomi islam pengertian harta dalam islam
Ppt presentasi ekonomi islam pengertian harta dalam islamppt education
 
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7afriyani_dwi
 
teori konsumsi Dalam Perspektif islam
teori konsumsi Dalam Perspektif islamteori konsumsi Dalam Perspektif islam
teori konsumsi Dalam Perspektif islamMuhammad Rizkye
 
Rancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islamRancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islamZein Yusuf
 
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi IslamMekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi IslamEris Hariyanto
 
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islam
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islamInvestasi dan pasar modal dalam perspektif islam
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islamYusuf Darismah
 
Kelompok 7 perbankan syariah tugas 2
Kelompok 7 perbankan syariah tugas 2Kelompok 7 perbankan syariah tugas 2
Kelompok 7 perbankan syariah tugas 2PELANGI ANGGITA
 
Reksadana syariah
Reksadana syariahReksadana syariah
Reksadana syariahAdilah126
 
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan MusyarakahSkema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah12345mimi
 
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASDevia13
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahNeyna Fazadiq
 

Was ist angesagt? (20)

Manajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariahManajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariah
 
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamKonsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
 
Investasi syariah
Investasi syariahInvestasi syariah
Investasi syariah
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
 
06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx
06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx
06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx
 
Ppt presentasi ekonomi islam pengertian harta dalam islam
Ppt presentasi ekonomi islam pengertian harta dalam islamPpt presentasi ekonomi islam pengertian harta dalam islam
Ppt presentasi ekonomi islam pengertian harta dalam islam
 
Keuangan Syariah
Keuangan SyariahKeuangan Syariah
Keuangan Syariah
 
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7
 
teori konsumsi Dalam Perspektif islam
teori konsumsi Dalam Perspektif islamteori konsumsi Dalam Perspektif islam
teori konsumsi Dalam Perspektif islam
 
Rancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islamRancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islam
 
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi IslamMekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
 
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islam
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islamInvestasi dan pasar modal dalam perspektif islam
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islam
 
Pegadaian syariah ppt
Pegadaian syariah pptPegadaian syariah ppt
Pegadaian syariah ppt
 
Kelompok 7 perbankan syariah tugas 2
Kelompok 7 perbankan syariah tugas 2Kelompok 7 perbankan syariah tugas 2
Kelompok 7 perbankan syariah tugas 2
 
Reksadana syariah
Reksadana syariahReksadana syariah
Reksadana syariah
 
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan MusyarakahSkema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
 
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UAS
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah
 

Andere mochten auch

Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMakalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMuhammad Idris
 
Makalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islamiMakalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islamiNoeghraha Prathama
 
09 kebijakan moneter dan fiskal
09 kebijakan moneter dan fiskal09 kebijakan moneter dan fiskal
09 kebijakan moneter dan fiskalEmelda Annisa
 
Jurnal vol.1no.3 th to e journal
Jurnal vol.1no.3 th to e journalJurnal vol.1no.3 th to e journal
Jurnal vol.1no.3 th to e journalMuhammad Zen
 
Pengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkm
Pengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkmPengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkm
Pengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkmRizal Bagus Rahman
 
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)gifariwk
 
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatPengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatAgustina Hapsari
 
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)gifariwk
 
Presentasi dakwah nabi di madinah
Presentasi dakwah nabi di madinahPresentasi dakwah nabi di madinah
Presentasi dakwah nabi di madinahAdinda Khairunnisa
 
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneterKebijakan fiskal dan kebijakan moneter
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneterSakim Tangadji
 

Andere mochten auch (13)

Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMakalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
 
Makalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islamiMakalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islami
 
09 kebijakan moneter dan fiskal
09 kebijakan moneter dan fiskal09 kebijakan moneter dan fiskal
09 kebijakan moneter dan fiskal
 
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan FiskalBab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
 
Jurnal vol.1no.3 th to e journal
Jurnal vol.1no.3 th to e journalJurnal vol.1no.3 th to e journal
Jurnal vol.1no.3 th to e journal
 
Pengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkm
Pengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkmPengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkm
Pengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkm
 
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
 
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatPengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
 
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
 
Makalah kebijakan moneter
Makalah kebijakan moneterMakalah kebijakan moneter
Makalah kebijakan moneter
 
Pasar dalam islam
Pasar dalam islamPasar dalam islam
Pasar dalam islam
 
Presentasi dakwah nabi di madinah
Presentasi dakwah nabi di madinahPresentasi dakwah nabi di madinah
Presentasi dakwah nabi di madinah
 
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneterKebijakan fiskal dan kebijakan moneter
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter
 

Ähnlich wie Presentasi kebijakan moneter islami

2. SISTEM MEONETER.pptx
2. SISTEM MEONETER.pptx2. SISTEM MEONETER.pptx
2. SISTEM MEONETER.pptxAyeSudarto1
 
EKONOMI MAKRO SYARIAH MATERI SISTEM EKONOMI MOONETER SYARIAH.pptx
EKONOMI MAKRO SYARIAH MATERI SISTEM EKONOMI MOONETER SYARIAH.pptxEKONOMI MAKRO SYARIAH MATERI SISTEM EKONOMI MOONETER SYARIAH.pptx
EKONOMI MAKRO SYARIAH MATERI SISTEM EKONOMI MOONETER SYARIAH.pptxristiyantiahmadul1
 
4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptxWinaPaul
 
sistem moneter konvensional dan syariah
sistem moneter konvensional dan syariahsistem moneter konvensional dan syariah
sistem moneter konvensional dan syariahnurul agustina
 
Manajemen bank dan lembaga keuangan syariah
Manajemen bank dan lembaga keuangan syariahManajemen bank dan lembaga keuangan syariah
Manajemen bank dan lembaga keuangan syariahSyauqi Syaugi
 
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...RicoSetiawan5
 
Tugas makalah-bank-dalam-islam
Tugas makalah-bank-dalam-islamTugas makalah-bank-dalam-islam
Tugas makalah-bank-dalam-islamRizky Hernanda
 
FLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docx
FLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docxFLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docx
FLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docxIsmanLeandro
 
Ppt ekonomi islam bab 11 & 12
Ppt ekonomi islam bab 11 & 12Ppt ekonomi islam bab 11 & 12
Ppt ekonomi islam bab 11 & 12TyoSuliez
 
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirhamMengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirhamMiftah Iqtishoduna
 
Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )Khaerul Kurniawan
 
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1Dudi Mulya Tasdik
 

Ähnlich wie Presentasi kebijakan moneter islami (20)

Moneter economy
Moneter economyMoneter economy
Moneter economy
 
Sistem moneter
Sistem moneterSistem moneter
Sistem moneter
 
BAB 1.pptx
BAB 1.pptxBAB 1.pptx
BAB 1.pptx
 
2. SISTEM MEONETER.pptx
2. SISTEM MEONETER.pptx2. SISTEM MEONETER.pptx
2. SISTEM MEONETER.pptx
 
EKONOMI MAKRO SYARIAH MATERI SISTEM EKONOMI MOONETER SYARIAH.pptx
EKONOMI MAKRO SYARIAH MATERI SISTEM EKONOMI MOONETER SYARIAH.pptxEKONOMI MAKRO SYARIAH MATERI SISTEM EKONOMI MOONETER SYARIAH.pptx
EKONOMI MAKRO SYARIAH MATERI SISTEM EKONOMI MOONETER SYARIAH.pptx
 
4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx
 
sistem moneter konvensional dan syariah
sistem moneter konvensional dan syariahsistem moneter konvensional dan syariah
sistem moneter konvensional dan syariah
 
Manajemen bank dan lembaga keuangan syariah
Manajemen bank dan lembaga keuangan syariahManajemen bank dan lembaga keuangan syariah
Manajemen bank dan lembaga keuangan syariah
 
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...
 
Teori Kuantitas Uang
Teori Kuantitas UangTeori Kuantitas Uang
Teori Kuantitas Uang
 
Tugas makalah-bank-dalam-islam
Tugas makalah-bank-dalam-islamTugas makalah-bank-dalam-islam
Tugas makalah-bank-dalam-islam
 
FLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docx
FLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docxFLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docx
FLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docx
 
Ppt ekonomi islam bab 11 & 12
Ppt ekonomi islam bab 11 & 12Ppt ekonomi islam bab 11 & 12
Ppt ekonomi islam bab 11 & 12
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah
 
Uang dan bank
Uang dan bankUang dan bank
Uang dan bank
 
Uang dan perbankan
Uang dan perbankanUang dan perbankan
Uang dan perbankan
 
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirhamMengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham
 
Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )
 
Ekonomi3
Ekonomi3Ekonomi3
Ekonomi3
 
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
 

Presentasi kebijakan moneter islami

  • 2. BAB I KAJIAN TEORI 1. Konsep Dasar Perekonomian Islam Konsep dasar ekonomi Islam berangkat dari pemahaman secara utuh dan mendalam terhadap filsafat ekonomi Islam. Karena implikasi dari asas filsafat ini dapat dijadikan sebagai kerangka konstruksi sosial dan tingkah laku sistem, yaitu tentang organisasi kepemilikan, pembatasan tingkah laku individual dan norma pelaku ekonomi.
  • 3. Nilai-nilai dasar daripada sistem ekonomi Islam adalah 1. Nilai dasar kepemilikan. Kekhasan konsep Islam mengenai kepemilikan ini terletak pada kenyataan bahwa dalam Islam, legitimasi kepemilikan itu tergantung pada moral 2. Keseimbangan. Merupakan nilai dasar yang pengaruhnya terlihat pada berbagai aspek tingkah laku ekonomi muslim, misalnya kesederhanaan (moderation), hemat (parsimony) dan menjauhi sifat pemborosan (extravagance). 3. Keadilan Sosial. Al-Qur’an merujuk pada konsep keadilan yang merupakan istilah ketiga di antara istilah-istilah yang paling sering digunakan setelah “Allah” dan “Ilmu Pengetahuan”. Boleh jadi keadilan dianggap sebagai konsep yang lebih luas dimana keadilan sosial memperoleh kedudukan utama.
  • 4. BAB III KONSEP UANG DAN SEJARAH KEBIJAKAN MONETER ISLAMI A. PERANAN UANG DALAM EKONOMI 1. Uang Dalam ekonomi, uang di definisikan sebagai “anything that is generally accepted as a medium of exchange” atau segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat bantu dalam pertukaran 2. Fungsi Uang Uang pada dasarnya berfungsi sebagai alat transaksi yang berguna sebagai refleksi dari nilai sebuah barang atau jasa
  • 5. Fungsi utama uang dalam teori ekonomi konvensional adalah : 1. Sebagai alat tukar (medium of exchange) uang dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. 2. Sebagai alat kesatuan hitung (unit of Account) untuk menentukan nilai/ harga sejenis barang dan sebagai perbandingan harga satu barang dengan barang lain. 3. Sebagai alat penyimpan/penimbun kekayaan (Store of Value) dapat dalam bentuk uang atau barang.
  • 6. 3. Teori Perilaku Uang 1. Teori Moneter Klasik. Teori permintaan uang klasik tercermin dalam teori kuantitas uang (MV = PT). Keberadaan uang tidak dipengaruhi oleh suku bunga, tetapi ditentukan oleh kecepatan perputaran uang tersebut. 2. Teori Keynes. Menurut Keynes, motif seseorang untuk memegang uang ada tiga tujuan yaitu: Transaction motive, Precautionary motive (keperluan berjaga-jaga) dan Speculative motive. Motif transaksi dan berjaga-jaga ditentukan oleh tingkat pendapatan, sedangkan motif spekulasi ditentukan oleh tingkat suku bunga. 3. Konsep Time Value of Money. Dua hal yang menjadi alasan munculnya konsep ini adalah : presence of inflation dan preference present consumption to future consumption.
  • 7. 4. Teori Economic Value Of Time Vs Time Value Of Money  Teori konvensional meyakini bahwa uang saat ini lebih bernilai dibanding uang di masa depan (time value of money). Teori ini berangkat dari pemahaman bahwa uang adalah sesuatu yang sangat berharga dan dapat berkembang dalam suatu waktu tertentu. Dengan memegang uang orang dihadapkan pada risiko berkurangnya nilai uang akibat inflasi. Sedangkan jika menyimpan uang dalam bentuk surat berharga, pemilik uang akan mendapatkan bunga yang diperkirakan diatas inflasi yang terjadi.
  • 8. B. Perspektif Uang dalam Ekonomi Islam 1. Pengertian Uang Menurut Ekonomi Islam  Uang dalam bahasa Arab disebut “Maal”, asal katanya berarti condong, yang berarti menyondongkan mereka kearah yang menarik, dimana uang sendiri mempunyai daya penarik, yang terbuat dari logam misalnya- tembaga, emas, dan perak. 2. Fungsi Uang dalam Ekonomi Syariah 1. Dalam penggunaannya sebagai alat pembayaran atau media untuk pertukaran dalam melaksanakan transaksi ekonomi, maka penggunaan uang sejalan dengan konsep ekonomi syariah. 2. Dalam penggunaannya sebagai sarana untuk menyimpan nilai maka penggunaan uang tidak bertentangan dengan konsep ekonomi syariah, selama uang tersebut masih bisa dipergunakan dalam kegiatan transaksi perniagaan.
  • 9. Perbedaannya adalah ekonomi konvensional menambah satu fungsi lagi yaitu Spekulasi. spekulasi sama sekali bertentangan dengan Syariah Islam, baik karena spekulasi tersebut tidak disukai maupun karena spekulasi umumnya berkaitan dengan menghalangi terjadinya mekanisme pasar yang wajar guna mendapatkan fluktuasi harga yang abnormal. Spekulasi juga mengakibatkan ketidak stabilan nilai dari mata uang itu sendiri karena fluktuasi harga pada hakekatnya adalah fluktuasi nilai (daya beli) dari uang itu sendiri.
  • 10. BAB III KEBIJAKAN MONETER DALAM EKONOMI ISLAM 1. Pengertian Kebijakan Moneter Kebijakan Moneter adalah kebijakan pemerintah untuk memperbaiki keadaan perekonomian melalui pengaturan jumlah uang beredar. Untuk mengatasi krisis ekonomi yang hingga kini masih terus berlangsung. Bila dicermati, krisis ekonomi yang melanda Indonesia, juga belahan dunia lain, sesungguhnya dipicu oleh dua sebab utama, yang semuanya terkait dengan masalah uang.
  • 11. Dua sebab utama krisis ekonomi : 1. persoalan mata uang, dimana nilai mata uang suatu negara saat ini pasti terikat dengan mata uang negara lain (misalnya rupiah terhadap dolar AS), tidak pada dirinya sendiri sedemikian sehingga nilainya tidak pernah stabil karena bila nilai mata uang tertentu bergejolak, pasti akan mempengaruhi kestabilan mata uang tersebut. 2. kenyataan bahwa uang tidak lagi dijadikan sebagai alat tukar saja, tapi juga sebagai komoditi yang diperdagangkan (dalam bursa valuta asing) dan ditarik keuntungan (interest) alias bunga atau riba dari setiap transaksi peminjaman atau penyimpanan uang.
  • 12. Persoalan kedua relatif bisa selesai andai saja semua bentuk transaksi yang di dalamnya terdapat unsur riba dinyatakan dilarang. Lembaga keuangan syariah, termasuk bank syariah, menjadi satu-satunya anak tunggal yang sah beroperasi di negeri ini menggantikan bank-bank konvensional.  Sementara itu, persoalan pertama diatasi dengan cara mengkaji ulang mata uang kertas yng selama beberapa puluh tahun terakhir diterima begitu saja tanpa reserve (taken for granted), seolah tidak ada persoalan di dalamnya. Berapa banyak diantara kita yang menyangka bahwa uang kertas yang setiap hari ada di kantong kita menyimpan sebuah persoalan begitu mendasar?
  • 13. 2. Instrumen-instrumen Kebijakan Moneter dalam Konvensional dan Syari’ah.  Instrumen-instrumen pokok dari kebijakan moneter dalam teori konvensional antara lain adalah: 1. Kebijakan Pasar terbuka. (Open Market Operation). Kebijakan membeli atau menjual surat berharga atau obligasi di pasar terbuka. 2. Penentuan Cadangan Wajib Minimum. (Reserve Requirement). Bank sentral umumnya menentukan angka rasio minimum antara uang tunai (reserve) dengan kewajiban giral bank (demand deposits), yang biasa disebut minimum legal reserve ratio 3. Penentuan Discount Rate. Bank sentral merupakan sumber dana bagi bank-bank umum atau komersial dan sebagai sumber dana yang terakhir (the last lender resort). 4. Moral Suasion atau Kebijakan Bank Sentral yang bersifat persuasif berupa himbauan/bujukan moral kepada bank.
  • 14. Adapun instrumen moneter syariah adalah hukum syariah. Hampir semua instrumen moneter pelaksanaan kebijakan moneter konvensional maupun surat berharga yang menjadi underlying-nya mengandung unsur bunga. Oleh karena itu instrumen-instrumen konvensional yang mengandung unsur bunga (bank rates, discount rate, open market operation dengan sekuritas bunga tidak dapat digunakan pada pelaksanaan kebijakan moneter berbasis Islam. . Tetapi sejumlah instrument kebijakan moneter konvensional menurut sejumlah pakar ekonomi Islam masih dapat digunakan untuk mengontrol uang dan kredit, seperti Reserve Requirement, overall and selecting credit ceiling, moral suasion and change in monetary base.
  • 15. Secara mendasar, terdapat beberapa instrumen kebijakan moneter dalam ekonomi Islam, antara lain : 1. Reserve Ratio adalah suatu presentase tertentu dari simpanan bank yang harus dipegang oleh bank sentral. 2. Moral Suassion adalah Bank sentral dapat membujuk bank-bank untuk meningkatkan permintaan kredit sebagai tanggung jawab mereka ketika ekonomi berada dalam keadaan depresi. 3. Lending Ratio adalah Dalam ekonomi Islam, tidak ada istilah Lending (meminjamkan), lending ratio dalam hal ini berarti Qardhul Hasan (pinjaman kebaikan).
  • 16. 4. Refinance Ratio adalah Adalah sejumlah proporsi dari pinjaman bebas bunga. Ketika refinance ratio meningkat, pembiayaan yang diberikan meningkat, dan ketika refinance ratio turun, bank komersial harus hati-hati karena mereka tidak di dorong untuk memberikan pinjaman. 5. Profit Sharing Ratio adalah Ratio bagi keuntungan (profit sharing ratio) harus ditentukan sebelum memulai suatu bisnis. Bank sentral dapat menggunakan profit sharing ratio sebagai instrumen moneter, dimana ketika bank sentral ingin meningkatkan jumlah uang beredar, maka ratio keuntungan untuk nasabah akan ditingkatkan. 6. Islamic Sukuk adalah obligasi pemerintah, di mana ketika terjadi inflasi, pemerintah akanmengeluarkan sukuk lebih banyak sehingga uang akan mengalir ke bank sentral dan jumlah uang beredar akan tereduksi. Jadi sukuk memiliki kapasitas untuk menaikkan atau menurunkan jumlah uang beredar. Government Investment Certificate.
  • 17. Saat ini terdapat beberapa bank sentral, baik yang menggunakan single banking (bank Islam saja) maupun dual banking system yang telah menciptakan dan menggunakan instrumen pengendalian moneter ataupun menggunakan surat berharga dengan underlying pada transaksi-transaksi syariah.  Prinsip transaksi syariah yang digunakan antara lain adalah 1. Prinsip Wadiah Digunakan di Indonesia berupa Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) 2. Prinsip Musyarakah Negara yang menggunakan mekanisme ini adalah Sudan yang dikenal sebagai Government Musharakah Certificate (GMC) dan Central Bank Musharakah Certificate (CMC). 3. Prinsip Mudharabah Negara yang menggunakan adalah Republik Iran dikenal dengan National Participation Paper (NPP) 4. Prinsip Al Ijarah Instrumen pengendalian moneter yang digunakan antara lain Sukuk Al Ijarah
  • 18. 3. Strategi Kebijakan Ekonomi Islam  Permintaan terhadap uang karena motif spekulatif pada dasarnya didorong oleh fluktuasi suku bunga pada perekonomian kapitalis. Suatu penurunan dalam suku bunga dibarengi dengan harapan tentang kenaikannya akan mendorong individu dan perusahaan untuk meningkatkan jumlah uang yang dipegang.  Penghapusan bunga dan kewajiban membayar zakat dengan laju 2,5 persen per tahun tidak saja akan meminimalkan permintaan spekulatif terhadap uang dan mengurangi efek suku bunga ”terkunci”, tetapi juga akan memberikan stabilitas yang lebih besar bagi permintaan total terhadap uang.
  • 19. Hal ini lebih jauh akan diperkuat oleh sejumlah faktor antara lain sebagai berikut : 1. Aset pembawa bunga tidak akan tersedia dalam sebuah perekonomian Islam, sehingga orang yang hanya memegang dana likuid menghadapi pilihan apakah tidak mau terlibat dengan resiko dan tetap memegang uangnya dalam bentuk cash tanpa memperolah keuntungan, atau turut berbagi resiko dan menginvestasikan uangnya pada aset bagi hasil sehingga mendapatkan keuntungan. 2. Peluang investasi jangka pendek dan panjang dengan berbagai tingkatan resiko akan tersedia bagi para investor tanpa memandang apakah mereka adalah pengambil resiko tinggi atau rendah,
  • 20. 3. Barangkali dapat diasumsikan bahwa --kecuali dalam keadaan resesi-- tak akan ada pemegang dana yang cukup irasional untuk menyimpan sisa uangnya setelah dikurangi oleh keperluan-keperluan transaksi dan berjaga-jaga selama ia dapat menggunakan sisanya yang menganggur untuk melakukan investasi pada aset bagi hasil untuk menggantikan paling tidak sebagian efek erosif zakat dan inflasi, sejauh dimungkinkan dalam sebuah perekonomian Islam. 4. Laju keuntungan --berbeda dari laju suku bunga-- tidak akan ditentukan di depan
  • 21. 4. Kebijakan Moneter Pada Masa Rasulullah  Pada masa pemerintahan Nabi Muhammad SAW ini, kedua mata uang tersebut diimpor, dinar dari Romawi dan dirham dari Persia. . Besarnya volume dinar dan dirham yang diimpor dan juga barang-barang komoditas bergantung kepada volume komoditas yang diekspor ke dua negara tersebut.  Karena tidak adanya pemberlakuan tarif dan bea masuk pada barang impor, uang diimpor dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan internal.  Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada awal periode Islam, penawaran uang (money suply) terhadap pendapatan , sangat elastis.
  • 22.  Ketika penduduk arab banyak yang memeluk agama islam, jumlah populasi kaum muslimin berkembang dengan pesat. Disamping itu, harta rampasan perang (ghonimah) dibagikan kepada seluruh kaum muslimin, sehingga standar hidup dan pendapatan mereka meningkat.  Berdasarkan semua ini, Nabi Muhammad SAW, melalui kebijakan khususnya, meningkatkan kemampuan produksi dan ketenaga kerjaan kaum muslimin secara terus menerus. Keseluruhan faktor ini meningkatkan permintaan transaksi terhadap uang dalam perekonomian periode awal islam.  Disamping itu, penawaran uang tetap elastis karena tidak ada hambatan terhadap impor uang ketika permintaan terhadapnya mengalami kenaikan. Disisi lain, ketika penawaran akan naik, penawaran berlebih (exces supply) akan diubah secara mudah menjadi ornament emas atau perak. Akibatnya, tidak ada penawaran atau permintaan berlebih terhadap mata uang emas dan perak sehinga pasar akan selalu tetap pada keseimbangan (equilibrium). Oleh karena itu, nilai uang tetap stabil.
  • 23. DAFTAR PUSTAKA  Al-Quran  A. Karim, Adiwarman, 2007, Ekonomi Makro Islami, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.  Chapra, M. Umer, 2000, Sistem Ekonomi Islam. Jakarta: Gema Insani.  Kajian Pengembangan Instrumen OPT Dalam Rangka Pelaksanaan Pengendalian Moneter Melalui Perbankan Syariah, Direktorat Pengembangan Moneter Bank Indonesia, 2006  Masyhuri, 2005, Teori Ekonomi Dalam Islam, Yogyakarta: Kreasi Wacana,.  Muhammad, 2002, Kebijakan Fiskal dan Moneter Dalam Ekonomi Islami, Jakarta: Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2002