SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTUDENT
  TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)




                   Oleh

              KELOMPOK 1



    Bayu                    (110211413124)
    Desi Arum Sari          (110211413159)
    Firdauzia Nur Fatimah   (110211413124)
    Meilani Anggi Susanti   (110211413161)
    Miftahun Nikmah         (110211413156)
    Shinta Okta Selvi O      (110211413163)
    Wulandari               (110211413107)
    Yuni Catur              (110211413158)
POKOK BAHASAN MATERI

`
    Pengertian
      STAD       Komponen
                   STAD   Langkah-
                          Langkah     Kelebihan
                            STAD         dan
                                     Kekurangan
                                        STAD
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
   Student Teams-Achievement Divisions
                  (STAD)

Menurut Arindawati (dalam Ichsan: 2012) bentuk
pembelajaran     model      Student      Teams-
Achievement Divisions (STAD) merupakan salah
satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan
untuk menghadapi kemampuan siswa yang
heterogen, di mana model ini dipandang sebagai
metode yang paling sederhana dan langsung
dari pendekatan pembelajaran kooperatif.
Lanjutan…

Metode tersebut ditemukan dan dikembangkan
oleh Robert E. Slavin dan rekan-rekan sejawatnya
di John Hopkins Universitas Amerika Serikat
dengan menyediakan suatu bentuk belajar
kooperatif. Di dalamnya, siswa diberi kesempatan
untuk melakukan kolaborasi dan elaborasi dengan
teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok
untuk memecahkan suatu permasalahan.



                                     BACK
Komponen Student Teams-Achievement
Divisions (STAD)

Slavin (1995:71) membagi komponen STAD
menjadi lima komponen utama, yaitu presentasi
kelas (class presentation), kelompok ( teams), tes
(quizzes), skor peningkatan individu ( individual
improvement score), dan pengakuan kelompok (
team recognition).
1. Penyajian atau Presentasi Kelas (Class
  Presentation)

Presentasi kelas dilakukan oleh guru secara klasikal.
Dalam
penyampaian materi, siswa lebih memperhatikan dan
berusaha untuk dapat menguasai materi. Dengan
demikian siswa sadar bahwa mereka harus
memberikan perhatian sepenuhnya selama
berlangsungnya presentasi kelas, karena dengan
melakukan hal tersebut akan membantu siswa
mengerjakan tes dengan baik dan nilai tes yang
mereka peroleh akan menentukan nilai kelompok
mereka
2. Kelompok (Teams)

Kelompok disusun dengan beranggotakan 4-5 orang
yang beragam, baik itu kemampuan akademik, jenis
kelamin, ras atau etnik. Setelah guru menjelaskan
materi,     anggota        kelompok         berkumpul
untuk mempelajari materi yang telah diberikan tersebut
dengan lembar kerja. Pembelajaran melibatkan siswa
untuk    mempelajari    materi     yang      diberikan,
mendiskusikan bersama-sama, dan saling membantu
antar anggota lain dalam kelompoknya. Belajar
kelompok merupakan unsur yang sangat penting dalam
pembelajaran model STAD. Tujuan utamanya adalah
memastikan bahwa setiap kelompok dapat menguasai
konsep dan materi untuk mempersiapkan mereka
dalam mengerjakan kuis.
3. Tes (Quizzes) Individu

Setelah siswa berlatih dalam kelompok, siswa
diberi tes individu. Selama tes berlangsung, antar
anggota kelompok tidak diijinkan untuk saling
membantu. Mereka bekerja menyelesaikan tes itu
secara mandiri. Hal itu dilakukan untuk mengetahui
keberhasilan siswa setelah belajar kelompok. Skor
tes individu ini menentukan skor kelompok, karena
itu setiap anggota kelompok harus dapat
memahami materi dengan baik.
4. Skor Kemajuan (Perkembangan)
Individu (Individual Improvement Score)

Setiap siswa dapat mengembangkan skor
terbaiknya kepada kelompok. Pengelolaan hasil
dari kerja kelompok adalah dari skor awal, skor
tes, skor peningkatan, dan skor kelompok. Skor
awal diperoleh dari tes materi sebelumnya, skor
tes dari tes individu, sedangkan skor peningkatan
didapat dari kaitan skor awal dan skor tes. Jika
seluruh anggota kelompok mengalami peningkatan
kemudian dicatat dan dijumlahkan, maka itu akan
menjadi skor akhir kelompok.
Slavin (1995: 80) mengemukakan kriteria dalam
menentukan kemajuan skor individu siswa di mana
skala penilaian yang
digunakan adalah 1-100, antara lain sebagai berikut.
Tabel 1. Kriteria kemajuan Skor Individu
 Skor Tes                     Poin
 Lebih dai 10 poin di         5 poin
 bawah skor awal
 10-1 poin di bawah skor      10 poin
 awal
 Skor awal samapai 10         20 poin
 poin di atasnya
 Lebih dari 10 poin di atas   30 poin
 skor awal
 Kertas jawaban sempurna 30 poin
 (terlepas dari skor awal)
5. Penghargaan atau Pengakuan Kelompok
  (Team Recognition)
Penghargaan kelompok adalah pemberian predikat kepada masing-
masing kelompok. Predikat ini diperoleh apabila skor rata-rata mereka
mencapai kriteria tertentu.
Tabel 2. Kriteria (Rata-rata poin tim)

Kriteria (Rata-rata Tim)        Predikat
0≤x≤5                           -
5≤x≤15                          Tim baik
15≤x≤25                         Tim hebat
25≤x≤30                         Tim super

Skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan masing-masing
sumbangan skor individu anggota dalam kelompok dan hasilnya dibagi
sesuai dengan jumlah anggota kelompoknya, sehingga didapat rata-rata
skor perkembangan individu dalam kelompok yang disebut rata-rata
kelompok/tim.
                                                           BACK
Langkah-langkah Model Pembelajaran
                   STAD
   Penyampaian Tujuan dan Motivasi
Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran
dan memotivasi siswa untuk belajar.
   Pembagian Kelompok
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap
kelompoknya terdiri dari 4-5 orang secara heterogen (campuran
menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan sebagainya)
   Presentasi dari Guru
Guru menyajikan materi pelajaran, lalu menjelaskan juga tentang
kemampuan yang diharapkan siswa, tugas dan pekerjaan yang harus
dikerjakan serta cara-caranya.
   Kegiatan Belajar dalam Tim
Guru memberikan tugas kepada tiap kelompok untuk dikerjakan oleh
anggota-anggota kelompok. Anggota kelompok yang tahu (lebih
pintar) menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota
dalam kelompok itu mengerti. Selama tim bekerja, guru melakukan
pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan, dan bantuan bila
diperlukan.
   Kuis
    Guru memberi kuis sebagai tes individu atau pertanyaan kepada
    seluruh siswa, untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi
    yang diberikan. Pada saat mengerjakan kuis tidak boleh saling
    membantu. Nilai individu menentukan nilai kelompok, begitu pula
    sebaliknya.
   Evaluasi
    Guru mengevaluasi hasil belajar dari pemberian kuis tentang materi
    yang telah dipelajari. Hasil kerja atau koreksi dapat dilakukan guru
    atau siswa secara bertukaran lembar jawaban. Menghitung atau
    menetapkan skor tes individu. Kemudian, dilanjutkan dengan
    menghitung skor tes kemajuan dan skor tim pada lembar penilaiaan
    yang disediakan guru (dapat dilihat kriteria perhitungan skor pada
    komponen STAD).
   Penghargaan Prestasi
    Penghargaan prestasi didasarkan atas perhitungan skor kelompok, di
    mana skor kelompok diperoleh dari skor kemajuan individu. Beberapa
    predikat tim, yaitu good team, greet team, dan super team. Setelah
    masing-masing kelompok memperoleh predikat tim, guru dapat
    memberikan hadih atau penghargaan kepada masing-masing
                                                             BACK
    kelompok sesuai prestasinya.
Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran
                         STAD
Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut
Roestiyah (dalam sarjanaku:2011), antara lain berikut ini.
Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
   Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan
    berdiskusi.
   Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu
    dan kebutuhan belajarnya.
   Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.
   Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa
    menghargai, menghormati pribadi temannya, dan menghargai pendapat orang
    lain.
   Siswa dapat saling membelajarkan sesama siswa lainnya atau pembelajaran
    oleh rekan sebaya (peerteaching) yang lebih efektif daripada pembelajaran oleh
    guru
   meningkatan kemampuan siswa dalam berpendapat.
   Kuis yang terdapat pada langkah pembelajaran membuat siswa lebih termotivasi
    dan kuis tersebut juga dapat meningkatkan tanggung jawab individu karena nilai
    akhir kelompok dipengaruhi nilai kuis yang dikerjakan secara individu
   Adanya penghargaan dari guru, sehingga siswa lebih termotivasi untuk aktif
    dalam pembelajaran.
Kelemahan model pembelajaran
             kooperatif tipe STAD

   Berdasarkan karakteristik STAD jika dibandingkan
    dengan pembelajaran konvensional (yang hanya
    penyajian materi dari guru), pembelajaran
    menggunakan model ini membutuhkan waktu yang
    relatif lama
   Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga
    tidak semua guru dapat melakukan pembelajaran
    kooperatif.
   Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka
    bekerja sama
   Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada
    kekecewaan karena peran anggota yang pandai lebih
    dominan.
DAFTAR RUJUKAN

Piaichsan. 2012. Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD.
         (Online),(http://www.piaichsan.blogspot.com/2012/
         09/penerapan-model-kooperatif-tipe-
         stad_81.html), diakses 15 Februari 2013.
Sarjanaku. 2011. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.
         (Online),
         (http://www.sarjanaku.com/2011/03/pembelajaran-
         kooperatif-tipe-stad.html), diakses 15 Februari
         2013.
Slavin, R. E. 1995. Cooperative Learning Teori, Riset dan
         Praktik. Bandung: Nusa Media.
Presentasi stad

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics EducationPendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics EducationMuhammad Alfiansyah Alfi
 
TUGAS LATIHAN AGAMA SEBAGAI TUGAS AKHIR UNTUK MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KR...
TUGAS LATIHAN AGAMA SEBAGAI TUGAS AKHIR UNTUK MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KR...TUGAS LATIHAN AGAMA SEBAGAI TUGAS AKHIR UNTUK MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KR...
TUGAS LATIHAN AGAMA SEBAGAI TUGAS AKHIR UNTUK MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KR...Agnes Yodo
 
Kriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen EvaluasiKriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen EvaluasiRofiani Intan
 
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPDPerkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPDRanny Rolinda R
 
Langkah-langkah Penelitian Pengembangan
Langkah-langkah Penelitian PengembanganLangkah-langkah Penelitian Pengembangan
Langkah-langkah Penelitian PengembanganYamanto Isa
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikTuti Lestari
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasialvinnoor
 
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan SingapuraPerbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan SingapuraEmirita Reta
 
3 finlandia kurikulum pendidikan finlandia
3 finlandia kurikulum pendidikan finlandia3 finlandia kurikulum pendidikan finlandia
3 finlandia kurikulum pendidikan finlandiarisyanti ALENTA
 
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematisInstrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematisPreally A
 
MODUL PEMBELAJARAN SPLTV BERBASIS GAME-BASED LEARNING
MODUL PEMBELAJARAN SPLTV BERBASIS GAME-BASED LEARNINGMODUL PEMBELAJARAN SPLTV BERBASIS GAME-BASED LEARNING
MODUL PEMBELAJARAN SPLTV BERBASIS GAME-BASED LEARNINGCindy Ardianty
 
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Rahma Siska Utari
 
Konsep Himpunan Kelas VII Semester 1 Kurikulum 2013
Konsep Himpunan Kelas VII Semester 1 Kurikulum 2013Konsep Himpunan Kelas VII Semester 1 Kurikulum 2013
Konsep Himpunan Kelas VII Semester 1 Kurikulum 2013hendrapratama
 
Kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika dengan pendekat...
Kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika dengan pendekat...Kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika dengan pendekat...
Kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika dengan pendekat...oneagustin95
 
1. Modul Ajar-Deret Aritmatika-Matematika Umum-Kelas 10.pdf
1. Modul Ajar-Deret Aritmatika-Matematika Umum-Kelas 10.pdf1. Modul Ajar-Deret Aritmatika-Matematika Umum-Kelas 10.pdf
1. Modul Ajar-Deret Aritmatika-Matematika Umum-Kelas 10.pdfRirin414289
 
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...Lili Puspita Sari
 

Was ist angesagt? (20)

Instrumen tes
Instrumen tesInstrumen tes
Instrumen tes
 
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics EducationPendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
 
TUGAS LATIHAN AGAMA SEBAGAI TUGAS AKHIR UNTUK MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KR...
TUGAS LATIHAN AGAMA SEBAGAI TUGAS AKHIR UNTUK MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KR...TUGAS LATIHAN AGAMA SEBAGAI TUGAS AKHIR UNTUK MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KR...
TUGAS LATIHAN AGAMA SEBAGAI TUGAS AKHIR UNTUK MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KR...
 
Kriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen EvaluasiKriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen Evaluasi
 
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPDPerkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPD
 
Marzano's Taksonomi
Marzano's TaksonomiMarzano's Taksonomi
Marzano's Taksonomi
 
Langkah-langkah Penelitian Pengembangan
Langkah-langkah Penelitian PengembanganLangkah-langkah Penelitian Pengembangan
Langkah-langkah Penelitian Pengembangan
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentik
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
 
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan SingapuraPerbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
 
3 finlandia kurikulum pendidikan finlandia
3 finlandia kurikulum pendidikan finlandia3 finlandia kurikulum pendidikan finlandia
3 finlandia kurikulum pendidikan finlandia
 
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematisInstrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis
 
MODUL PEMBELAJARAN SPLTV BERBASIS GAME-BASED LEARNING
MODUL PEMBELAJARAN SPLTV BERBASIS GAME-BASED LEARNINGMODUL PEMBELAJARAN SPLTV BERBASIS GAME-BASED LEARNING
MODUL PEMBELAJARAN SPLTV BERBASIS GAME-BASED LEARNING
 
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
 
Teori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleTeori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van Hiele
 
Konsep Himpunan Kelas VII Semester 1 Kurikulum 2013
Konsep Himpunan Kelas VII Semester 1 Kurikulum 2013Konsep Himpunan Kelas VII Semester 1 Kurikulum 2013
Konsep Himpunan Kelas VII Semester 1 Kurikulum 2013
 
Kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika dengan pendekat...
Kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika dengan pendekat...Kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika dengan pendekat...
Kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika dengan pendekat...
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
1. Modul Ajar-Deret Aritmatika-Matematika Umum-Kelas 10.pdf
1. Modul Ajar-Deret Aritmatika-Matematika Umum-Kelas 10.pdf1. Modul Ajar-Deret Aritmatika-Matematika Umum-Kelas 10.pdf
1. Modul Ajar-Deret Aritmatika-Matematika Umum-Kelas 10.pdf
 
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
 

Ähnlich wie Presentasi stad

STAD strategi belajar mengajar
STAD strategi belajar mengajarSTAD strategi belajar mengajar
STAD strategi belajar mengajarRysa Ilmiana
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranrestya21
 
Model Belajar Kooperatif
Model Belajar KooperatifModel Belajar Kooperatif
Model Belajar Kooperatifhilma aulia
 
Model pembelajaran-kooperatif
Model pembelajaran-kooperatifModel pembelajaran-kooperatif
Model pembelajaran-kooperatifwiwidwidyawati
 
tulisan pembelajaran kooperatif
tulisan pembelajaran kooperatiftulisan pembelajaran kooperatif
tulisan pembelajaran kooperatifEmanuel Raga
 
Team Game Tournament
Team Game TournamentTeam Game Tournament
Team Game TournamentUfiet Starry
 
Evan point proposal mini, mata kulia seminar
Evan  point proposal mini, mata kulia seminarEvan  point proposal mini, mata kulia seminar
Evan point proposal mini, mata kulia seminarEvan Labur
 
Team Game Tournament (Fitri Astuti, 0903558)
Team Game Tournament (Fitri Astuti, 0903558)Team Game Tournament (Fitri Astuti, 0903558)
Team Game Tournament (Fitri Astuti, 0903558)Interest_Matematika_2011
 
Model pemb-2005
Model pemb-2005Model pemb-2005
Model pemb-2005Fokgusta
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranrizka_pratiwi
 
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAIMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAIArvina Frida Karela
 
Jenis jenis model pembelajaran kooperatif
Jenis jenis model pembelajaran kooperatifJenis jenis model pembelajaran kooperatif
Jenis jenis model pembelajaran kooperatifZuha Farhana
 

Ähnlich wie Presentasi stad (20)

STAD strategi belajar mengajar
STAD strategi belajar mengajarSTAD strategi belajar mengajar
STAD strategi belajar mengajar
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaran
 
Type tai
Type taiType tai
Type tai
 
Model Belajar Kooperatif
Model Belajar KooperatifModel Belajar Kooperatif
Model Belajar Kooperatif
 
Model pembelajaran-kooperatif
Model pembelajaran-kooperatifModel pembelajaran-kooperatif
Model pembelajaran-kooperatif
 
tulisan pembelajaran kooperatif
tulisan pembelajaran kooperatiftulisan pembelajaran kooperatif
tulisan pembelajaran kooperatif
 
Team Game Tournament
Team Game TournamentTeam Game Tournament
Team Game Tournament
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Evan point proposal mini, mata kulia seminar
Evan  point proposal mini, mata kulia seminarEvan  point proposal mini, mata kulia seminar
Evan point proposal mini, mata kulia seminar
 
Team Game Tournament (Fitri Astuti, 0903558)
Team Game Tournament (Fitri Astuti, 0903558)Team Game Tournament (Fitri Astuti, 0903558)
Team Game Tournament (Fitri Astuti, 0903558)
 
Model pemb-2005
Model pemb-2005Model pemb-2005
Model pemb-2005
 
Karya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut rahaKarya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut raha
 
Karya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut rahaKarya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut raha
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaran
 
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAIMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
 
Paper
PaperPaper
Paper
 
Jenis jenis model pembelajaran kooperatif
Jenis jenis model pembelajaran kooperatifJenis jenis model pembelajaran kooperatif
Jenis jenis model pembelajaran kooperatif
 
Tugas kelompok ppt
Tugas kelompok pptTugas kelompok ppt
Tugas kelompok ppt
 
Tugas kelompok ppt
Tugas kelompok pptTugas kelompok ppt
Tugas kelompok ppt
 
Tugas kelompok ppt
Tugas kelompok pptTugas kelompok ppt
Tugas kelompok ppt
 

Mehr von Eniphh Abah Muniph (20)

Topik
TopikTopik
Topik
 
Presentation kelompok 9
Presentation kelompok 9Presentation kelompok 9
Presentation kelompok 9
 
Presentasi jurnalistik
Presentasi jurnalistikPresentasi jurnalistik
Presentasi jurnalistik
 
Aa model pembelajaran
Aa model pembelajaranAa model pembelajaran
Aa model pembelajaran
 
Model model pembl dd
Model model pembl ddModel model pembl dd
Model model pembl dd
 
Contextual learning (indonesian version) copy
Contextual learning (indonesian version)   copyContextual learning (indonesian version)   copy
Contextual learning (indonesian version) copy
 
Semantik
SemantikSemantik
Semantik
 
Pengertian tentang makna & teori pendekatannya
Pengertian tentang makna & teori pendekatannyaPengertian tentang makna & teori pendekatannya
Pengertian tentang makna & teori pendekatannya
 
Fungsi sintaksis
Fungsi sintaksisFungsi sintaksis
Fungsi sintaksis
 
Diadik kel.3
Diadik kel.3Diadik kel.3
Diadik kel.3
 
Kuliah pra pasca proses manajemen pendidikan 2012
Kuliah pra pasca proses manajemen pendidikan 2012Kuliah pra pasca proses manajemen pendidikan 2012
Kuliah pra pasca proses manajemen pendidikan 2012
 
Manajemen perubahan baru
Manajemen perubahan  baruManajemen perubahan  baru
Manajemen perubahan baru
 
Apresiasi puisi
Apresiasi puisiApresiasi puisi
Apresiasi puisi
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Pendekatan sosiologi
Pendekatan sosiologiPendekatan sosiologi
Pendekatan sosiologi
 
Pendekatan mimetis kel 1
Pendekatan mimetis kel 1Pendekatan mimetis kel 1
Pendekatan mimetis kel 1
 
Pendekatan moral
Pendekatan moralPendekatan moral
Pendekatan moral
 
Think pair-share fix
Think pair-share fixThink pair-share fix
Think pair-share fix
 
Nht 2
Nht 2Nht 2
Nht 2
 
Model pembelajaran kelompok tgt
Model pembelajaran kelompok tgtModel pembelajaran kelompok tgt
Model pembelajaran kelompok tgt
 

Presentasi stad

  • 1. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) Oleh KELOMPOK 1 Bayu (110211413124) Desi Arum Sari (110211413159) Firdauzia Nur Fatimah (110211413124) Meilani Anggi Susanti (110211413161) Miftahun Nikmah (110211413156) Shinta Okta Selvi O (110211413163) Wulandari (110211413107) Yuni Catur (110211413158)
  • 2. POKOK BAHASAN MATERI ` Pengertian STAD Komponen STAD Langkah- Langkah Kelebihan STAD dan Kekurangan STAD
  • 3. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Menurut Arindawati (dalam Ichsan: 2012) bentuk pembelajaran model Student Teams- Achievement Divisions (STAD) merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang heterogen, di mana model ini dipandang sebagai metode yang paling sederhana dan langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif.
  • 4. Lanjutan… Metode tersebut ditemukan dan dikembangkan oleh Robert E. Slavin dan rekan-rekan sejawatnya di John Hopkins Universitas Amerika Serikat dengan menyediakan suatu bentuk belajar kooperatif. Di dalamnya, siswa diberi kesempatan untuk melakukan kolaborasi dan elaborasi dengan teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok untuk memecahkan suatu permasalahan. BACK
  • 5. Komponen Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Slavin (1995:71) membagi komponen STAD menjadi lima komponen utama, yaitu presentasi kelas (class presentation), kelompok ( teams), tes (quizzes), skor peningkatan individu ( individual improvement score), dan pengakuan kelompok ( team recognition).
  • 6. 1. Penyajian atau Presentasi Kelas (Class Presentation) Presentasi kelas dilakukan oleh guru secara klasikal. Dalam penyampaian materi, siswa lebih memperhatikan dan berusaha untuk dapat menguasai materi. Dengan demikian siswa sadar bahwa mereka harus memberikan perhatian sepenuhnya selama berlangsungnya presentasi kelas, karena dengan melakukan hal tersebut akan membantu siswa mengerjakan tes dengan baik dan nilai tes yang mereka peroleh akan menentukan nilai kelompok mereka
  • 7. 2. Kelompok (Teams) Kelompok disusun dengan beranggotakan 4-5 orang yang beragam, baik itu kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau etnik. Setelah guru menjelaskan materi, anggota kelompok berkumpul untuk mempelajari materi yang telah diberikan tersebut dengan lembar kerja. Pembelajaran melibatkan siswa untuk mempelajari materi yang diberikan, mendiskusikan bersama-sama, dan saling membantu antar anggota lain dalam kelompoknya. Belajar kelompok merupakan unsur yang sangat penting dalam pembelajaran model STAD. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa setiap kelompok dapat menguasai konsep dan materi untuk mempersiapkan mereka dalam mengerjakan kuis.
  • 8. 3. Tes (Quizzes) Individu Setelah siswa berlatih dalam kelompok, siswa diberi tes individu. Selama tes berlangsung, antar anggota kelompok tidak diijinkan untuk saling membantu. Mereka bekerja menyelesaikan tes itu secara mandiri. Hal itu dilakukan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah belajar kelompok. Skor tes individu ini menentukan skor kelompok, karena itu setiap anggota kelompok harus dapat memahami materi dengan baik.
  • 9. 4. Skor Kemajuan (Perkembangan) Individu (Individual Improvement Score) Setiap siswa dapat mengembangkan skor terbaiknya kepada kelompok. Pengelolaan hasil dari kerja kelompok adalah dari skor awal, skor tes, skor peningkatan, dan skor kelompok. Skor awal diperoleh dari tes materi sebelumnya, skor tes dari tes individu, sedangkan skor peningkatan didapat dari kaitan skor awal dan skor tes. Jika seluruh anggota kelompok mengalami peningkatan kemudian dicatat dan dijumlahkan, maka itu akan menjadi skor akhir kelompok.
  • 10. Slavin (1995: 80) mengemukakan kriteria dalam menentukan kemajuan skor individu siswa di mana skala penilaian yang digunakan adalah 1-100, antara lain sebagai berikut. Tabel 1. Kriteria kemajuan Skor Individu Skor Tes Poin Lebih dai 10 poin di 5 poin bawah skor awal 10-1 poin di bawah skor 10 poin awal Skor awal samapai 10 20 poin poin di atasnya Lebih dari 10 poin di atas 30 poin skor awal Kertas jawaban sempurna 30 poin (terlepas dari skor awal)
  • 11. 5. Penghargaan atau Pengakuan Kelompok (Team Recognition) Penghargaan kelompok adalah pemberian predikat kepada masing- masing kelompok. Predikat ini diperoleh apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Tabel 2. Kriteria (Rata-rata poin tim) Kriteria (Rata-rata Tim) Predikat 0≤x≤5 - 5≤x≤15 Tim baik 15≤x≤25 Tim hebat 25≤x≤30 Tim super Skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan masing-masing sumbangan skor individu anggota dalam kelompok dan hasilnya dibagi sesuai dengan jumlah anggota kelompoknya, sehingga didapat rata-rata skor perkembangan individu dalam kelompok yang disebut rata-rata kelompok/tim. BACK
  • 12. Langkah-langkah Model Pembelajaran STAD  Penyampaian Tujuan dan Motivasi Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar.  Pembagian Kelompok Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan sebagainya)  Presentasi dari Guru Guru menyajikan materi pelajaran, lalu menjelaskan juga tentang kemampuan yang diharapkan siswa, tugas dan pekerjaan yang harus dikerjakan serta cara-caranya.  Kegiatan Belajar dalam Tim Guru memberikan tugas kepada tiap kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota kelompok yang tahu (lebih pintar) menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan, dan bantuan bila diperlukan.
  • 13. Kuis Guru memberi kuis sebagai tes individu atau pertanyaan kepada seluruh siswa, untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Pada saat mengerjakan kuis tidak boleh saling membantu. Nilai individu menentukan nilai kelompok, begitu pula sebaliknya.  Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar dari pemberian kuis tentang materi yang telah dipelajari. Hasil kerja atau koreksi dapat dilakukan guru atau siswa secara bertukaran lembar jawaban. Menghitung atau menetapkan skor tes individu. Kemudian, dilanjutkan dengan menghitung skor tes kemajuan dan skor tim pada lembar penilaiaan yang disediakan guru (dapat dilihat kriteria perhitungan skor pada komponen STAD).  Penghargaan Prestasi Penghargaan prestasi didasarkan atas perhitungan skor kelompok, di mana skor kelompok diperoleh dari skor kemajuan individu. Beberapa predikat tim, yaitu good team, greet team, dan super team. Setelah masing-masing kelompok memperoleh predikat tim, guru dapat memberikan hadih atau penghargaan kepada masing-masing BACK kelompok sesuai prestasinya.
  • 14. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran STAD Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Roestiyah (dalam sarjanaku:2011), antara lain berikut ini. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe STAD  Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi.  Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu dan kebutuhan belajarnya.  Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.  Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa menghargai, menghormati pribadi temannya, dan menghargai pendapat orang lain.  Siswa dapat saling membelajarkan sesama siswa lainnya atau pembelajaran oleh rekan sebaya (peerteaching) yang lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru  meningkatan kemampuan siswa dalam berpendapat.  Kuis yang terdapat pada langkah pembelajaran membuat siswa lebih termotivasi dan kuis tersebut juga dapat meningkatkan tanggung jawab individu karena nilai akhir kelompok dipengaruhi nilai kuis yang dikerjakan secara individu  Adanya penghargaan dari guru, sehingga siswa lebih termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran.
  • 15. Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD  Berdasarkan karakteristik STAD jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional (yang hanya penyajian materi dari guru), pembelajaran menggunakan model ini membutuhkan waktu yang relatif lama  Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan pembelajaran kooperatif.  Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama  Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota yang pandai lebih dominan.
  • 16. DAFTAR RUJUKAN Piaichsan. 2012. Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD. (Online),(http://www.piaichsan.blogspot.com/2012/ 09/penerapan-model-kooperatif-tipe- stad_81.html), diakses 15 Februari 2013. Sarjanaku. 2011. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. (Online), (http://www.sarjanaku.com/2011/03/pembelajaran- kooperatif-tipe-stad.html), diakses 15 Februari 2013. Slavin, R. E. 1995. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.