SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
Downloaden Sie, um offline zu lesen
,e
PERATURAN MENTERI
NOIIOR :
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
PETfYELENGGARAAII PEKERJAAN TEKNISI PELAYANAN DARAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a.
Mengingat : 1.
b.
c.
bahwa clalam rangka memberikan perlindungan,
mempe$ahankan, meningkatkan mutu penyelenggaraan
pekerjaan Teknisi Pelayanan Darah dan menjamin adanya
kepastian hukum periu mengatur penyelenggaraan
pekerjaan Teknisi Pelayanan Darah;
bah.wa Teknisi Peiayanan Darah sangat diperlukan
untuk nremberikan pelayanan Transfusi Darah dalam
rangka meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi seluruh masyarakat;
bahwa berdasarkan perf-imbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b di atas, perlu diatur
Penyelenggaraan Pekerjaan Teknisi Pelayanan Darah
dalam Peraturan Menteri.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2OO4
Nomor I25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 44371
sebagaimana ti:lah diubah terakhir dengan Undang-
Undang lr,lomor 12 Tahun 2OO8 (Lembaran Negara
Republik In,loncsia Tah'un 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembara.n Itregara Republik lndonesia Nomor a8aa
undang-LJndang Nomor 36 Tahun 2OO9 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2oo9 Nomor
IL4, T;a.mbahan L,embaran Negara Republik Indonesia
Nomor 15063);
Undang-UnCang Nomor 44 Tahun 2OO9 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5O72);
undang-undang Nomor ....Tahun 2oI4 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2Ql4 Nomor........, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor...'...');
2.
3.
5.
6.
7.
8.
Pera.turan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Reptrbl.:k Indonesia Nomor' 3637);
Peraturan Pernerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewena.ngan Pcmerintah dan Kewenangan Propinsi
Sebaga.. Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2OOO
Nomor 54, Tamberhan Lembaran Negara Nomor 3952);
Peraturan Pemerintah Nomor 2O Tahun 2OOI tentang
Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor
41, Tanrbahan Lembaran Negara Nomor 4090);
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OOT tentang
Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupa,tenlKota (Lenrbaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2OO7 Nt>mor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik lndonesia Nomor a737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2OII tentang
Pelayanan l)arah;
10. Peraturart Menteri Kesehatan Nomor
Il44lN[enkesi Pcr IVl-l-J l2Ol0 tentang Organisasi dan Tata
Kerja l(ementerian Kesehatan (Berita Negara Republik
Indones;ia. Tahun 2010 Nomor 585) sebagaimana telah
diubah clengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35
Tahun 2}rc (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2OI3 Nomor 7411'.
1 1. Peraturan Mentcri Ke sehatan Nomor 46 Tahun 2Ol3
tentang Registrasi Tenaga Kesehatan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2OI3 Nomor 977).
L2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 20L3
tentang Pe:ndayagunaan Tenaga Kesehatan Warga Negara
Asing (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2OI3
Nomor 1,320l,',
MEMU'TUSKAN:
PERATLIRAN MENTERI KESEHATAN TENTANG
PENYEL,ENGGARAAN PEKERJAAN TEKNISI PELAYANAN
DARAH.
Menetapkan:
BAt3 I
KETENTI.'AN LIIVIUM
Pasal I
Dalam Keputusan Menteri ini yang dinrakstid dengan :
1. Teknibi Pelayanan Da::ah selanjutnya disebut TTD adalah seseorang yang
telah lulus pendidil:an Teknologi Transfusi Darah, sesuai dengan
ketentuan peraturan [)erundang-undangan yang berlaku;
2. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat danf atau tempat yang
digunakan untuk mer:.yelenggarakan upaya kesehatan prornotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah dan atau masYarakat;
3. Unit Transfusi Darah yang selanjutnya disingkat UTD adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelengarakan donor darah, dan
pendistribusian darah ;
4. Bank Darah Rumah Sakit yarrg selanjut.nya disingkat BDRS adalah suatu
unit pelayanan di runtah sakit yang bertanggung jawab atas tersedianya
darah untuk transfursi darah yang aman dan berkualitas dan dalam
jumlah yang cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di rumah
sakit dan fasilitas pelayanan ke sehatan lainnya;
S. Surat Tanda Registrasi Tcknisi Fela-vanan Darah selanjutnya disebut STR-
TTD adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga
kesehatan Teknisi Pel,tyanan l)arah glina pemberian kewenangan untuk
menjalankan pekerjaan Teknisi Pelayanan Darah di seluruh wilayah
Indonesia sesuai keter: tua.n peraturarl perundang-undangan;
6. Surat Ijin Kerja selanjutnya disebut SIK adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh Pemerintah Daerah dan/atau Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenlKota kepzrda. tenaga kesehatan Teknisi Pelayanan Darah
sebagai rjin untuk rrrelakukan pekerjaan Teknisi Pelayanan Darah di
wilayah kerj anya sesuzri ketentu an peraturan perundang-undangan;
T. Standar Profesi Teknisi Pelaya.nan Darah adalah batasan-batasan yang
harus dimiliki oleh Teknisi Pelayanan Darah dalam melaksanakan
pelayanan transfusi darah secara profesional;
8. Organisasi Profesi a.dalah Perhimpunan Profesional di bidang Transfusi
Darah;
g. Orgariisasi Profesi -,leknisi Pelaya.neln Darah adalah perhimpunan
profeSional TTD yang tergabung dalam Ikatan Teknisi Pelayanan Darah
Indohesia yang selanjtrtnya disebtrt ITTDI;
10. Menteri adalah mentt:ri yang menyelenggarakan Llrusan pemerintah di
bidan[ kesehatan;
11. Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia yang selanjutnya disingkat MTKI
adalah lembaga yang berfungsi untuk menjamin mutu tenaga kesehatan
yang inemberikan pelayanan kesehatan;
12. Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi yang seianjutnya disingkat MTKP
adalah lembaga yang rnembantu pelaksanaan tugas MTKI;
Pasai 2
Dalam peraturan Menteri ini diatur segala sesuatu yang berkaitan dengan
penyelenggaraan Pekerjaan Teknisi Pelayanan Darah'
BAB II
PtlRIZINrAItl
Bagiar:. Kesatu
Kualilikasi'Teknisi Pelavanan Darah
Pasal 3
Kualifikasi pendidikan Te,knisi Pelayanan Darah ditentukan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Kedua
STR-TTD
Pasal 4
(1) Teknisi Pelayanan Darah dalam menyelenggarakan pekerjaannya harus
memiliki STR-TTD.
(21 STR-TTD dapat diperoleh sesuai ketentuan peraturan perundang
undangan.
(3) STR-TTD sebagainrana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh MTKI
dengan masa berlaku lj tahun"
(4) Contoh STR-T';D sebagaimana tercanturn dalam formulir II terlampir yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini-
t1)
{2)
(3)
(5) STR-TTD yang telah habis masa beriakunya dapat diperpanjang selama
mernenuhi PersYaratan.
Bacian Ketiga
SIK-T*IIf
Pasal 5
Teknisi Pelayana.n Da::ah iranlt;1 clai:*t menyeienggar:akan pekedaan
keteknisian trairsfi-rsi claral. pada. ftlsi.i itas pe I ava nan kcsehatan'
P;rsal €:
Teknisi Pelayanan Darah yirng men-velr:nggarakan pekerjaan di Fasilitas
Pelayanan Keseha.rarllvaj i b rne m iliki Sl li -TTD'
SIK-TTD sebagai.mana dimaksr:d pi-rrla. .r-vat (1) diber:ikan kepada Teknisi
Pelayanan l);rrah )"ang tcli:.lr rnr:miliki STR-TTD'
SIK-T:|D sebagaimana dimaksud pi1cia ayat {1) dikeluarkan oleh
pemerintah claerah dan / atau kepala clinas kesehatan kabupaten/ kota'
Pasal 7
(1) Untuk memperoleh lilK-TTD sebagair::ana dimaksucl dalam Pasal 6'
Teknisi PeiaStansl l)arah harus rnr,:ngaiukan perrnohonan kepada
pemerintah claera.h clan/atau kepala ciinils keseiratan kabupatenlkota
dengan melamPirkan :
a. fotokopi. 1azaln )ianq dilegalisir;
b. fotokoPi STR-TTD;
c. surat keterangiln sehat dan ciokter yfi"tlg rnerniiiki Surat Izin Praktik;
d. surat keterangal fuekerja clari Fasilti.rs l]elil.yanan Kesehatan yang
bersangkutan:
e. pas foto benn arna terbarr-r ukura,n '1X6 cm sebanyak 3 ( tiga ) iembar
berla.telr belnkan g rnerah;
f. rekomenclasi. {ari l(eppli,i Dinils iir:se}ralan Kelbupa.ten/Kota atau
pejabat -vang clitr-ln-i r'rk ; dart
g. rekomenclasi clari crganisasi prol'esi'
{21 Apabila SIK-T'|D clikeh-rarkan oleh dinas kesehatan ka.bupaten/kota,
persyara.ta.n rekomenciasi sebr,rgarimnna clirnr.ll<suci pacia ayat (1) huruf f
tidak berlal<r:..
,;
(3)
{41
Contoh surat permoh:.r,,n6 1"pr:r1n;:eloleh SIIi-'n D sebagaimana dimaksud
padd ayat {1) terca.nturn cialar;r formr-rlir lll terlampir yang merupakan
bagian tidak terpisahkan ciari P*reLturan Ment-eri int.
Contoh SIK-'ffiD ,sebagaimana tercanturn da.larn formulir V terlampir yang
merupakan bagian ticlak terpisi-lhkan Cari Peraturan Menteri ini.
Pasal 8
Teknisi PelaSranan Darah t,,'arga Ncgara indr:nesia luir-rsan luar negeri dapat
mengajukan pernlohonan rnemperolch slK-TTD setelah :
a. mernenuhi persyaratan sebagaima.nir. cllmaksr-rd dalani Pasal 7 ayat {ll;
dan
b. menyelenggara.kan er.,i,ilua.si deu: rnemiiiki surat. izin kerja sesuai ketentuan
peratlrran perunciang "- u:rdangan.
F:)i*sal I
(1) SIK-TTD berlaku sel:lrna S'I'R"'1.1'D n:asih berlari<u cla.n clapat diperbaharui
kembali iika habis mrisa trerlaklrnva sebagaimanet dirnaksud dalam Pasal
4 ayat2.
(2 Ketentual mengenai pemL:arunrr SIK-l"fD dilrlkukan denga.n mengikuti
tata cara. memperr:lch sl.Ii-.'fTl) sebageilrnana dirnaksud dalam Pasal 7.
ltasal 10
t1) Teknisi Peleryanal Detrerh ckrpat rnemilil<i paling bauryak 2 (dr-ra) SIK-TTD.
(2 permohclnan SIK-'I"TD lcecfi:cr dapnl clilaki-rl<an denga.n menunjukan bahwa
yang bersangkutan t.ckrh nremiliki SlK-'l"l'D pert"*lma'
BAB III
PELAKSANAAN PEKERJAAN TEKNISI PELAYANAN DARAH
Pasai 1 1
Teknisi Pelayanan Darah yang memiliki SIK-TTD dapat menyelenggarakan
pekerjaannya pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan berupa:
a. Unit Transfusi Darah (U'ID);dan
b. Bank Darah Rumah Serkit (BDRS)'
t;
Pasal :l'2
Teknisi Pelavanan Darah rr:.elaksanakan pekerjaannya pada bidang :
a.
b.
c.
Pengerahan dan peiest.arian pendonor darah;
Pengambilan darah donor dan pelabelan;
pencegahan penulararL penyakit berupa pelayanan uji saring darah donor
paling sedikit meliputi HIV/AIDS, Hepatitis B, Hepatitis C dan Syphilis'
Pengolahan darah donor
Penyimpanan dan Penrusnahan
Pelayanan pemeriksaan golongan darah dan uji silang serasl;
Pendistribusian darah
Pelayelnan rujukan labor:atorium darah donor dan penerima darah;
Penyaluran dan PenYerahan
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Pasal 13
Dalam menyelenggarakan ltekerjaannya,'leknisi Pelayanan Darah mempunyai
kewenangan:
a. Melakukan Penyuluhan donor darah kepada calon pendonor darah;
b. Rekrutmen calon Pendonor darah;
c. Pengarahan kepada calon pendonor darah;
d. Pelestarian Pendonor clarah;
e. Melakukan pemeriksaa"n seleksi calon pendonor darah sesuai delegasi;
f. Menilai hasil pemeriksaan seleksi pendonor darah;
g. Melakukan pengambilan darah dari pendonor darah;
h. Melakukan pemeriksaa.n golongan darah cionor dan penerima darah serta
menginterpretasikan/ menentukan ha.sil pemeriksaan;
i. Melakukan pengamarra.n darah donor melaiui uji saring laboratorium
paling sedikit meiiputi HIV/AIDS, Hepatitis B, Hepatitis c dan Syphilis
dan menilai hasil Pemeriksaan;
i Melakukan pengolahan d"arah menjadi komponen darah;
k. Melakukan penyimpanan darah dan komponennya sesuai dengan
prosedur;
Melakukan monitoring suhu simparr darah secara berkala;
Melakukan pemeriksilan uji silang serasi antara darah donor dan
penerima darah serta menilai hasil pemeriksaan; dan
1.
m.
1 ''(
(1)
(2)
n. Melaliukan penyampaietn darah kepacla penerima darah yang dilakukan
oleh, petugas rumah sal<it dengan cara menjaga proses rantai dingin
melaltri distribusi terttrtuP.
Pasal 14
:
Teknisi Pelayanan Darah dalam menyelenggarakan pekerjaannya wajib
menydlenggarakan pencatatan, pelaporan dan dokumentasi.
Pencatatan, pelaporan dan dokumentasi penyelenggaraan pekerjaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disimpan sesuai dengan
peraturan perund ang- undanga n.
Pasal 15
Dalam melaksanakan pekerjaannya Teknisi Pelayanan Darah mempunyai hak :
a. Memperoieh perlindu,lgan hukum dalam melaksanakan pekerjaannya
sesuai dengan standar prol'esi, standar pelayanan, standar prosedur
operasional, cian kode etill;
b. Memperoleh informasi yang jelas, lengkap dan jujur dari pendonor darah,
penerima d.arah dan/atau keluarga pasien serta petugas kesehatan
terkait;
c. Menerima imbalan jasa profesi, tunjangan fungsional, tunjangan infeksius
dan tunjangan lain sesuai d,engan peraturan perundang-undangan;
d. Memperoleh jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan
dengan tugasnya se:suai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 16
Dalam melaksanakan pekerjaannya Teknisi Pelayanan Darah mempunyai
kewajiban;
(1) Menghormati hak penrlonor darah dan penerima darah.
(21 Menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan perundang-undangan'
(3) Meminta persetujuan ,:inclakan yang akan dilaksanakan kepada pendonor
darah.
(41 Melakukan pencatatail, pelaporan dan dokumentasi yang wajib disimpan
sesuai dengan peraturrarr perundang-undangan;
(5) Meningkatkan mutu pelayanan profesinya dengan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui pendidikan dan
pelatihan berkelanjutan sesuai bidang tugasnya baik yang
(6)
(7)
(8)
(e)
diselbnggarakan oleh pemerintah, institusi pendidikan, organisasi profesi
t-
maupun swasta.
Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi
Mematuhi standar profesi, kode etik, standar pelayanan, hak pengguna
layanhn dan standar prosedur operasional;
Meningkatkan mutu P':layanan transfusi darah ;
Membantu program pemerintah dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Pasal 1.7
Ketentuan lebih lanjut pe ryelenggaraan pekerjaan Teknisi Pelayanan Darah
mengacu kepada standar prof'esi, standar pelayanan, kode etik, dan standar
prosedur operasional.
BAB IV
PEIVTBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 18
(1) Menteri, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah dan/atau kepala
dinas kesehatan kabupatenfkota, MTKI, MTKP, dan Organisasi Profesi
menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
pekerjaan Teknisi Pelayanan Darah.
(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertujuan untuk meningkatkan mutr.l pelayanan yang diberikan oleh
Teknisi Pelavanan Darah.
Pasal 19
pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan harus melaporkan Teknisi Pelayanan
Darah yang bekerja dan br:rhenti di institusinya setiap I (satu) tahun kepada
Kepala pemerintah Daerah dan/atau Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dengan tembusan kepada C)rganisasi Profesi.
Pasal 20
(1) Dalam rangka pelaks;a.naan pengawasa.n sebagaimana dimaksud dalam
pasal 18, Menteri, Pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah
dan/atau kepala dinq.s kesehatan kabupaten/kota, dapat memberikan
sanksi ad.ministratif kepada Teknisi Pelayanan Darah yang
';
(21
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(1)
(2)
menyelenggarakan pelanggaran terha.dap ketentuan penyelenggaraan
pekeijaan Teknisi Pela'/anan Darah dillam Peraturan Menteri ini'
Sanksi ad,ministl'atif se bagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa :
a. teguran lrsan;
b. teguran tertulis; darr/atau
c. pencabutanSIK-TT'D.
Pasal 21
Teknisi pelayanan Derrah yang telah menjalankan pekerjaan keteknisian
Transfusi Darah sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, harus
teregistrasi sesuai Kepentuan Peraturan Perundang-undangan'
Teknisi Pelayanan Darah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
memiliki SIK-TTD berd.asarkan Peraturan Menteri ini paling lambat 1
(satu) tahun sejak diundangkannya Peraturan Menteri ini.
Setiap Teknisi Pelaya,ean Darzrh yang menjalankan pekerjaan keteknisian
Transfusi Darah ha;r-rs menyesuaikan dengan Peraturan Menteri ini
paling lambat 1 (satu) tahun sejak diundangkannya Pera-turan Menteri
ini.
BAB V
]{ETENTUAN PERALIHAN
Pasal 22
Asisten Transfusi Darah (ATD) adalah pelaksana pekerjaan pada
pelayanan kcsehatarr cLarah di beberapa UTD dan BDRS di seluruh
Indonesia.
pendidikan yang diloeroleh Asisten Transfusi Darah adalah melalui
kursus Asisten Transfusi Darah selama 6 bulan dengan mendapat
sertifikat Kursus Asisten Transfusi Darah (KATD)
Pasal 23
Asisten Transfusi Dar"ah dapat tetap melaksanakan pekerjaannya di UTD
dan BDRS hingga masa Pensiun.
Asisten Translusi Darah yang sebagaimana dimaksud pada ayat I adalah
yang bila sudah memiliki masa kerja minimal 15 tahun.
(3)
(4)
(5)
Dalam melaksanakarn tugasnya seorang Asisten Transfusi Darah
meiidapatkan hak dan kewajiban yang sa.ma sebagaimana tenaga Teknisi
Pelayanan Darah.
Asibten Transfusi Darah diberikan kesempatan untuk mendapatkan
STR, SIK dari instansi yang berwenang berdasarkan surat rekomendasi
dari kepala UTD, BDRS dengan melampirkan portopolio, penilaian
kinerja yang bersang<utan dan sertifikat Kursus Asisten T:ansfusi Darah
(KATD) yang dilegalisir.
STR dan SIK sebagai.mana dimaksud pada ayat 2 berlaku sebagaimana
sepefti persyaratan pada tenaga Teknisi Pelayanan Darah.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 24
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal .....2OI4
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NILA DJUWITA F.MOELOEK
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal : ......
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2OT4 NOMOR .....
Perihal : Permohonan Surat Tanda Registrasi
Teknisi PelaYanan Darah
.:
Kepada Yth,
Ketua MTKP
Propinsi...ri....
di
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan diba'vakr ini.
Formulir I
untuk mendaPatkan Surat Tanda
sesuai dengan KePutusan Menteri
tentang Penyelenggaraan Pekerjaan
Nama Lengkap
Alamat
Tempat/Tanggal
Jenis kelamin
Lahir
Tahun/Asal Lulusan
Kompetensi Lulusan
Dengan ini mengajukan Permohonan
Registrasi Teknisi Pelayanan Darah
Kesehatan Nomor
Teknisi PelaYanan Darah.
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan :
a. Fotoko pi ljazah pendidikan Teknisi Pelayanan Darah stempel basah;
b. surat keterangan sehat lisik dari dokter yang memiliki surat Izin Praktik;
c. Pasfoto berwarna ukuran 4 x6 cm sebanyak 3(tiga) lembar;
Demikian atas perhatian bapak/lbu kami ucapkan terima kasih'
20....
Yang memohon,
Form II
Contoh Surat Tanda Registrasi
MAJELIS ."IENAGA KESEHATAN INDONESIA
ITHE INDONESIAIV HEALTH PROFESS/ON BOARD)
URA REGI I TEKN YAN
naCtSfna'now CEnrntrcaTg oF BLo oD ?RAAISFUSIo N TECHNICIA N
NOMOR REGI$TRASI
REGISTRATION NUMBER
NAMA it
NAME
PLACE/ DATE
TAN
DATE OF t,ll
RU Cr
UNMERSITY
KOMPETENSI
COMPETENCE
MO
COMPETEN CE CE ]I' i'IFICATIO N
STR BERLAKU SAIV] PAI
VALID UNTIL r"
i, 'l1
|*.
:
i .*.',,.,fl
*li',
Ltr' r''
,;'.':,
20....
ou*o' o,,'-,, .i l,ilTL?1 ffi?ll,'i l, oo*,r,o
CHAIRMAN OF INDONESIAN HEALTH PROFESSION BOARD
I- LAFII
CAP/
STAMP
MTI(I
Formulir III
di
Perihal : Permohonan Surat lzin Kerja
(SI$ l.r:tnisi PelaYanan Darah
Kepada Yth.
Kepala Kantor Dinas Kesehatarl
Kabupaten/Kota
Dengan Hormat,
Yang bertanda tnngan
Nama Lengkap
Alamat
Tempat/Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Tahun Lulusan
STR T"lD Nomor
di bawah ini,
Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan
(sebut nama sarana
Surat Izin Kerja (SIK) Pada
..:::::''1"11i.... #ffi:kabupaten/kota) sesuai keputusan Menteri Kesehatan
Penyelenggaraan Pekerjaan Teknisi Pelayanan Darah'
sebagai bahan pcrtimbangan bersama ini kami lampirkan :
1) Fotoko pi ijaz..th pendidikan Teknisi Pelayanan Darah terlegalisir stempel basah;
2) Fotokopi STR TTD yang masih beriaku;
3) Surat keterangan sehat fisik dari dokter yang memiliki surat Izin Praktik;
4) Pasfoto berwi;rrna terbaru 4 x 6 sebanyak 3 (tiga) lembar;
5) Surat keterangan dari pimpinan sarana pelayanan kesehatan yang menyebutkan
tanggalmulaibekerjasebzrgaiTeknisiPelayananDarah
6) Rekomendasi dari Organisasi Profesi ITTDI
Demikian atas pr:rhatiannya.kami ucapkan terima kasih.
Yang Memohon
Formulir IV
Perihal : iermohonan Perpanjangan Surat TzinKerja
lStt<; 'r'etcnisi Pelayanan Darah
j.
Kepada Yth,
Kepala Kantor Dinas Kesehata.n
Kabupaten/Kota
di
Dengan Hofmat,
Yang bertanda
Nama LengkaP
Alamat
t?rngan di bawah ini,
Tempat/Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Tahun Lulusan
STR TTD Nornor
Dengan ini mengajukan perlnohonan untuk mendapatkan
(sebut nama sarana
Surat lzin Keqa (SIK) Pada
kesehatannYa, alamat,
tentang
kabupaten/1<o1.a) sesuai keputusan Menteri Kesehatan
Penyelenggar:ri-rr1 Pckerjaan Teknisi Pelayanan Darah'
Sebagai baharr J;crtimbangan bersama ini karni lampirkan :
1) Fotokopi ijl;.rl1r pcnciiclil<an Tekni.si Pelayanan Darah terlegalisir stempel basah;
2) Fotokopi STff 'l'l'D yang masih beriaku;
3) Fotokopi SIii'i'TD yang telah irabis masa berlaku;
4) Surat ketr]|:|r',,lrt sc,-hat fisik dari dokter yang memiliki Surat Izin Praktik;
5) Pasfoto ber'r1/r,r rna terbaru 4 x 6 sebanyak 3 (tiga) lembar;
6) Surat ketclrnr:;:rn dari pimCinan Sarana pela)ransn kesehatan yang menyebutkan
tarrtggal m r. I l'r i br:l<crj a scba g:ri Teknisi Pelayanan Darah'
7) Rekomenclrt:ri ilari Organisasi Profesi IT'TDI
Demikian at:r'; '.r.'r^hr-tt-irnnya kami ucapkan terima kasih'
Yang Memoho:i
..-)
Formulir V
Berdasarkan i
tentang PenYi:
Nama ,
Tempat/Tafl!111i
Alamat
STR TTD Norrti.
Dikeluarkan ,
Pada Tanggal
Sebagai Tekni,;
Diberikan izi,
kesehatannl'rr -
dengan tang:';
Tembusan:
1. KePala Dilr
2. MTKP Prot
3. Organisasi
lcschi'rtan ProPinsi;
l'esi ITTDI
I
) SURAT DIIIAS KESEHATAN I(ABUPATEN / KOTA" " " " " "'
:]URAT IZIN KERJA (SIK) TBKNISI TRANSFUSI DARAH
NOMOR.
i:utusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
-1g,.,..,rrrt Pekerjaan Teknisi Pelayanan Darah' maka kepada
, l.ahir
'clayanan Darah
Penanggung Jawab / Pelaksana (Dihtlis Salah Satu)
lcerja pada :.........'.. (sebut nalna
ilmat, l<abu.paten/ kota). Surat izin Kerja (SIK) ini berlaku
. (sesuai tanggal STR TTD)'
sarana
sampai
Dikeluarkan di
Pada tanggal
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
KepaIa
4x6

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasiPeraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasiYudhi Aldriand
 
Pp nomor 47_tahun_20
Pp nomor 47_tahun_20Pp nomor 47_tahun_20
Pp nomor 47_tahun_20naufaldi1
 
Perbup no.-11-ttg.-jaminan-kesehatan-daerah-jamkesda-kab.-ppb
Perbup no.-11-ttg.-jaminan-kesehatan-daerah-jamkesda-kab.-ppbPerbup no.-11-ttg.-jaminan-kesehatan-daerah-jamkesda-kab.-ppb
Perbup no.-11-ttg.-jaminan-kesehatan-daerah-jamkesda-kab.-ppbppbkab
 
Pmk no. 23 ttg pekerjaan da praktik okupasi terapis
Pmk no. 23 ttg pekerjaan da praktik okupasi terapisPmk no. 23 ttg pekerjaan da praktik okupasi terapis
Pmk no. 23 ttg pekerjaan da praktik okupasi terapisppidkemenkes
 
Persyaratan mendirikan pbf
Persyaratan mendirikan pbfPersyaratan mendirikan pbf
Persyaratan mendirikan pbfNevada Farahiyah
 
Permenkes 1148 2011_tentang_pbf
Permenkes 1148 2011_tentang_pbfPermenkes 1148 2011_tentang_pbf
Permenkes 1148 2011_tentang_pbfADIJM
 
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasi
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasiPerm no. 34 ttg pedagang besar farmasi
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasiUlfah Hanum
 
Permenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBF
Permenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBFPermenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBF
Permenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBFSainal Edi Kamal
 
Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014
Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014
Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014IdnJournal
 
Permenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatan
Permenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatanPermenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatan
Permenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatanMahar Santoso
 
Uu 15 2004 - pemeriksanaan keuangan
Uu 15   2004 - pemeriksanaan keuanganUu 15   2004 - pemeriksanaan keuangan
Uu 15 2004 - pemeriksanaan keuanganAspul Hidayat
 
PP Nomor 39 Tahun 2020
PP Nomor 39 Tahun 2020PP Nomor 39 Tahun 2020
PP Nomor 39 Tahun 2020CIkumparan
 
Permenkes No.1799 Tahun 2010 Tentang Industri Farmasi
Permenkes No.1799 Tahun 2010 Tentang Industri FarmasiPermenkes No.1799 Tahun 2010 Tentang Industri Farmasi
Permenkes No.1799 Tahun 2010 Tentang Industri FarmasiSainal Edi Kamal
 
Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentang TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBAYARAN MA...
Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentang TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBAYARAN MA...Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentang TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBAYARAN MA...
Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentang TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBAYARAN MA...RepublikaDigital
 

Was ist angesagt? (17)

Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasiPeraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi
 
Pp nomor 47_tahun_20
Pp nomor 47_tahun_20Pp nomor 47_tahun_20
Pp nomor 47_tahun_20
 
Perbup no.-11-ttg.-jaminan-kesehatan-daerah-jamkesda-kab.-ppb
Perbup no.-11-ttg.-jaminan-kesehatan-daerah-jamkesda-kab.-ppbPerbup no.-11-ttg.-jaminan-kesehatan-daerah-jamkesda-kab.-ppb
Perbup no.-11-ttg.-jaminan-kesehatan-daerah-jamkesda-kab.-ppb
 
Permenkes161
Permenkes161Permenkes161
Permenkes161
 
Pmk no. 23 ttg pekerjaan da praktik okupasi terapis
Pmk no. 23 ttg pekerjaan da praktik okupasi terapisPmk no. 23 ttg pekerjaan da praktik okupasi terapis
Pmk no. 23 ttg pekerjaan da praktik okupasi terapis
 
Draft str okkk
Draft str okkkDraft str okkk
Draft str okkk
 
Persyaratan mendirikan pbf
Persyaratan mendirikan pbfPersyaratan mendirikan pbf
Persyaratan mendirikan pbf
 
Permenkes 1148 2011_tentang_pbf
Permenkes 1148 2011_tentang_pbfPermenkes 1148 2011_tentang_pbf
Permenkes 1148 2011_tentang_pbf
 
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasi
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasiPerm no. 34 ttg pedagang besar farmasi
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasi
 
Permenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBF
Permenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBFPermenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBF
Permenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBF
 
Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014
Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014
Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014
 
Permenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatan
Permenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatanPermenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatan
Permenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatan
 
Uu 15 2004 - pemeriksanaan keuangan
Uu 15   2004 - pemeriksanaan keuanganUu 15   2004 - pemeriksanaan keuangan
Uu 15 2004 - pemeriksanaan keuangan
 
PP Nomor 39 Tahun 2020
PP Nomor 39 Tahun 2020PP Nomor 39 Tahun 2020
PP Nomor 39 Tahun 2020
 
Permenkes No.1799 Tahun 2010 Tentang Industri Farmasi
Permenkes No.1799 Tahun 2010 Tentang Industri FarmasiPermenkes No.1799 Tahun 2010 Tentang Industri Farmasi
Permenkes No.1799 Tahun 2010 Tentang Industri Farmasi
 
Perpu nomor 2 tahun 2020
Perpu nomor 2 tahun 2020Perpu nomor 2 tahun 2020
Perpu nomor 2 tahun 2020
 
Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentang TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBAYARAN MA...
Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentang TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBAYARAN MA...Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentang TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBAYARAN MA...
Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentang TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBAYARAN MA...
 

Ähnlich wie Rpm teknisi pelayanan darah

Pmk no 83 ttg unit dan pelayanan transfusi darah
Pmk no 83 ttg unit dan pelayanan transfusi darahPmk no 83 ttg unit dan pelayanan transfusi darah
Pmk no 83 ttg unit dan pelayanan transfusi darahEksa Ridwan
 
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga SanitarianPMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga SanitarianUFDK
 
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarianPmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarianppidkemenkes
 
Permenkes No 32 Tahun 2013 Ttg Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian
Permenkes  No 32  Tahun 2013 Ttg  Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga SanitarianPermenkes  No 32  Tahun 2013 Ttg  Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian
Permenkes No 32 Tahun 2013 Ttg Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga SanitarianAdelina Hutauruk
 
Permenpan2013 028 (1)
Permenpan2013 028 (1)Permenpan2013 028 (1)
Permenpan2013 028 (1)gani_asa
 
Permenkes no. 2348
Permenkes no. 2348Permenkes no. 2348
Permenkes no. 2348Dewi Palupi
 
Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...
Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...
Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...Ulfah Hanum
 
PMK NO 19 tahun 2014 dana kapitasi JKN
PMK NO 19 tahun 2014 dana kapitasi JKN PMK NO 19 tahun 2014 dana kapitasi JKN
PMK NO 19 tahun 2014 dana kapitasi JKN Irman Gapur
 
Pmk 19 th 2014 tentang dana kapitasi jkn
Pmk 19 th 2014 tentang dana kapitasi jknPmk 19 th 2014 tentang dana kapitasi jkn
Pmk 19 th 2014 tentang dana kapitasi jknIrman Gapur
 
Permenkes no. 19 tahun 2014
Permenkes no. 19 tahun 2014Permenkes no. 19 tahun 2014
Permenkes no. 19 tahun 2014IdnJournal
 
Pmk no. 99 ttg perubahan pmk no. 71 th 2015 ttg pelayanan kesehatan pada jkn
Pmk no. 99 ttg perubahan pmk no. 71 th 2015 ttg pelayanan kesehatan pada jknPmk no. 99 ttg perubahan pmk no. 71 th 2015 ttg pelayanan kesehatan pada jkn
Pmk no. 99 ttg perubahan pmk no. 71 th 2015 ttg pelayanan kesehatan pada jknDokter Tekno
 
Pmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidan
Pmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidanPmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidan
Pmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidanliyalugitasari
 
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rsKepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rsWira Kusuma
 
Kepmenkes 129 tahun 2008 spm rs
Kepmenkes 129 tahun 2008   spm rsKepmenkes 129 tahun 2008   spm rs
Kepmenkes 129 tahun 2008 spm rssimorly
 
Pmk no. 22 ttg pekerjaan dan praktik ortotis prostetis
Pmk no. 22 ttg pekerjaan dan praktik ortotis prostetisPmk no. 22 ttg pekerjaan dan praktik ortotis prostetis
Pmk no. 22 ttg pekerjaan dan praktik ortotis prostetisppidkemenkes
 
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda sotk rsud
Perda sotk rsudPerda sotk rsud
Perda sotk rsudPA_Klaten
 
PMK No. 1096 tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK No. 1096 tentang Hygiene Sanitasi JasabogaPMK No. 1096 tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK No. 1096 tentang Hygiene Sanitasi JasabogaAnwar Junaedi
 
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi JasabogaPMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi JasabogaUFDK
 
Kepmenkes no. 129 th 2008 standar pelayanan minimal rs
Kepmenkes no. 129 th 2008 standar pelayanan minimal rsKepmenkes no. 129 th 2008 standar pelayanan minimal rs
Kepmenkes no. 129 th 2008 standar pelayanan minimal rsAlbertus Beny
 

Ähnlich wie Rpm teknisi pelayanan darah (20)

Pmk no 83 ttg unit dan pelayanan transfusi darah
Pmk no 83 ttg unit dan pelayanan transfusi darahPmk no 83 ttg unit dan pelayanan transfusi darah
Pmk no 83 ttg unit dan pelayanan transfusi darah
 
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga SanitarianPMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
 
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarianPmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
 
Permenkes No 32 Tahun 2013 Ttg Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian
Permenkes  No 32  Tahun 2013 Ttg  Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga SanitarianPermenkes  No 32  Tahun 2013 Ttg  Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian
Permenkes No 32 Tahun 2013 Ttg Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian
 
Permenpan2013 028 (1)
Permenpan2013 028 (1)Permenpan2013 028 (1)
Permenpan2013 028 (1)
 
Permenkes no. 2348
Permenkes no. 2348Permenkes no. 2348
Permenkes no. 2348
 
Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...
Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...
Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...
 
PMK NO 19 tahun 2014 dana kapitasi JKN
PMK NO 19 tahun 2014 dana kapitasi JKN PMK NO 19 tahun 2014 dana kapitasi JKN
PMK NO 19 tahun 2014 dana kapitasi JKN
 
Pmk 19 th 2014 tentang dana kapitasi jkn
Pmk 19 th 2014 tentang dana kapitasi jknPmk 19 th 2014 tentang dana kapitasi jkn
Pmk 19 th 2014 tentang dana kapitasi jkn
 
Permenkes no. 19 tahun 2014
Permenkes no. 19 tahun 2014Permenkes no. 19 tahun 2014
Permenkes no. 19 tahun 2014
 
Pmk no. 99 ttg perubahan pmk no. 71 th 2015 ttg pelayanan kesehatan pada jkn
Pmk no. 99 ttg perubahan pmk no. 71 th 2015 ttg pelayanan kesehatan pada jknPmk no. 99 ttg perubahan pmk no. 71 th 2015 ttg pelayanan kesehatan pada jkn
Pmk no. 99 ttg perubahan pmk no. 71 th 2015 ttg pelayanan kesehatan pada jkn
 
Pmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidan
Pmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidanPmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidan
Pmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidan
 
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rsKepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
 
Kepmenkes 129 tahun 2008 spm rs
Kepmenkes 129 tahun 2008   spm rsKepmenkes 129 tahun 2008   spm rs
Kepmenkes 129 tahun 2008 spm rs
 
Pmk no. 22 ttg pekerjaan dan praktik ortotis prostetis
Pmk no. 22 ttg pekerjaan dan praktik ortotis prostetisPmk no. 22 ttg pekerjaan dan praktik ortotis prostetis
Pmk no. 22 ttg pekerjaan dan praktik ortotis prostetis
 
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...
 
Perda sotk rsud
Perda sotk rsudPerda sotk rsud
Perda sotk rsud
 
PMK No. 1096 tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK No. 1096 tentang Hygiene Sanitasi JasabogaPMK No. 1096 tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK No. 1096 tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
 
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi JasabogaPMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
 
Kepmenkes no. 129 th 2008 standar pelayanan minimal rs
Kepmenkes no. 129 th 2008 standar pelayanan minimal rsKepmenkes no. 129 th 2008 standar pelayanan minimal rs
Kepmenkes no. 129 th 2008 standar pelayanan minimal rs
 

Kürzlich hochgeladen

HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIdillaayuna
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum ViktimologiSaktaPrwt
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxAudyNayaAulia
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANharri34
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxmuhammadarsyad77
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 

Kürzlich hochgeladen (10)

HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 

Rpm teknisi pelayanan darah

  • 1. ,e PERATURAN MENTERI NOIIOR : KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETfYELENGGARAAII PEKERJAAN TEKNISI PELAYANAN DARAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. Mengingat : 1. b. c. bahwa clalam rangka memberikan perlindungan, mempe$ahankan, meningkatkan mutu penyelenggaraan pekerjaan Teknisi Pelayanan Darah dan menjamin adanya kepastian hukum periu mengatur penyelenggaraan pekerjaan Teknisi Pelayanan Darah; bah.wa Teknisi Peiayanan Darah sangat diperlukan untuk nremberikan pelayanan Transfusi Darah dalam rangka meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi seluruh masyarakat; bahwa berdasarkan perf-imbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b di atas, perlu diatur Penyelenggaraan Pekerjaan Teknisi Pelayanan Darah dalam Peraturan Menteri. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2OO4 Nomor I25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 44371 sebagaimana ti:lah diubah terakhir dengan Undang- Undang lr,lomor 12 Tahun 2OO8 (Lembaran Negara Republik In,loncsia Tah'un 2008 Nomor 59, Tambahan Lembara.n Itregara Republik lndonesia Nomor a8aa undang-LJndang Nomor 36 Tahun 2OO9 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2oo9 Nomor IL4, T;a.mbahan L,embaran Negara Republik Indonesia Nomor 15063); Undang-UnCang Nomor 44 Tahun 2OO9 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5O72); undang-undang Nomor ....Tahun 2oI4 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ql4 Nomor........, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor...'...'); 2. 3.
  • 2. 5. 6. 7. 8. Pera.turan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Reptrbl.:k Indonesia Nomor' 3637); Peraturan Pernerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewena.ngan Pcmerintah dan Kewenangan Propinsi Sebaga.. Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2OOO Nomor 54, Tamberhan Lembaran Negara Nomor 3952); Peraturan Pemerintah Nomor 2O Tahun 2OOI tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 41, Tanrbahan Lembaran Negara Nomor 4090); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OOT tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupa,tenlKota (Lenrbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nt>mor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor a737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2OII tentang Pelayanan l)arah; 10. Peraturart Menteri Kesehatan Nomor Il44lN[enkesi Pcr IVl-l-J l2Ol0 tentang Organisasi dan Tata Kerja l(ementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indones;ia. Tahun 2010 Nomor 585) sebagaimana telah diubah clengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2}rc (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2OI3 Nomor 7411'. 1 1. Peraturan Mentcri Ke sehatan Nomor 46 Tahun 2Ol3 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2OI3 Nomor 977). L2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 20L3 tentang Pe:ndayagunaan Tenaga Kesehatan Warga Negara Asing (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2OI3 Nomor 1,320l,', MEMU'TUSKAN: PERATLIRAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PENYEL,ENGGARAAN PEKERJAAN TEKNISI PELAYANAN DARAH. Menetapkan:
  • 3. BAt3 I KETENTI.'AN LIIVIUM Pasal I Dalam Keputusan Menteri ini yang dinrakstid dengan : 1. Teknibi Pelayanan Da::ah selanjutnya disebut TTD adalah seseorang yang telah lulus pendidil:an Teknologi Transfusi Darah, sesuai dengan ketentuan peraturan [)erundang-undangan yang berlaku; 2. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat danf atau tempat yang digunakan untuk mer:.yelenggarakan upaya kesehatan prornotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan atau masYarakat; 3. Unit Transfusi Darah yang selanjutnya disingkat UTD adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelengarakan donor darah, dan pendistribusian darah ; 4. Bank Darah Rumah Sakit yarrg selanjut.nya disingkat BDRS adalah suatu unit pelayanan di runtah sakit yang bertanggung jawab atas tersedianya darah untuk transfursi darah yang aman dan berkualitas dan dalam jumlah yang cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan ke sehatan lainnya; S. Surat Tanda Registrasi Tcknisi Fela-vanan Darah selanjutnya disebut STR- TTD adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga kesehatan Teknisi Pel,tyanan l)arah glina pemberian kewenangan untuk menjalankan pekerjaan Teknisi Pelayanan Darah di seluruh wilayah Indonesia sesuai keter: tua.n peraturarl perundang-undangan; 6. Surat Ijin Kerja selanjutnya disebut SIK adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Pemerintah Daerah dan/atau Kepala Dinas Kesehatan KabupatenlKota kepzrda. tenaga kesehatan Teknisi Pelayanan Darah sebagai rjin untuk rrrelakukan pekerjaan Teknisi Pelayanan Darah di wilayah kerj anya sesuzri ketentu an peraturan perundang-undangan; T. Standar Profesi Teknisi Pelaya.nan Darah adalah batasan-batasan yang harus dimiliki oleh Teknisi Pelayanan Darah dalam melaksanakan pelayanan transfusi darah secara profesional; 8. Organisasi Profesi a.dalah Perhimpunan Profesional di bidang Transfusi Darah;
  • 4. g. Orgariisasi Profesi -,leknisi Pelaya.neln Darah adalah perhimpunan profeSional TTD yang tergabung dalam Ikatan Teknisi Pelayanan Darah Indohesia yang selanjtrtnya disebtrt ITTDI; 10. Menteri adalah mentt:ri yang menyelenggarakan Llrusan pemerintah di bidan[ kesehatan; 11. Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia yang selanjutnya disingkat MTKI adalah lembaga yang berfungsi untuk menjamin mutu tenaga kesehatan yang inemberikan pelayanan kesehatan; 12. Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi yang seianjutnya disingkat MTKP adalah lembaga yang rnembantu pelaksanaan tugas MTKI; Pasai 2 Dalam peraturan Menteri ini diatur segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pekerjaan Teknisi Pelayanan Darah' BAB II PtlRIZINrAItl Bagiar:. Kesatu Kualilikasi'Teknisi Pelavanan Darah Pasal 3 Kualifikasi pendidikan Te,knisi Pelayanan Darah ditentukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bagian Kedua STR-TTD Pasal 4 (1) Teknisi Pelayanan Darah dalam menyelenggarakan pekerjaannya harus memiliki STR-TTD. (21 STR-TTD dapat diperoleh sesuai ketentuan peraturan perundang undangan. (3) STR-TTD sebagainrana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh MTKI dengan masa berlaku lj tahun" (4) Contoh STR-T';D sebagaimana tercanturn dalam formulir II terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini-
  • 5. t1) {2) (3) (5) STR-TTD yang telah habis masa beriakunya dapat diperpanjang selama mernenuhi PersYaratan. Bacian Ketiga SIK-T*IIf Pasal 5 Teknisi Pelayana.n Da::ah iranlt;1 clai:*t menyeienggar:akan pekedaan keteknisian trairsfi-rsi claral. pada. ftlsi.i itas pe I ava nan kcsehatan' P;rsal €: Teknisi Pelayanan Darah yirng men-velr:nggarakan pekerjaan di Fasilitas Pelayanan Keseha.rarllvaj i b rne m iliki Sl li -TTD' SIK-TTD sebagai.mana dimaksr:d pi-rrla. .r-vat (1) diber:ikan kepada Teknisi Pelayanan l);rrah )"ang tcli:.lr rnr:miliki STR-TTD' SIK-T:|D sebagaimana dimaksud pi1cia ayat {1) dikeluarkan oleh pemerintah claerah dan / atau kepala clinas kesehatan kabupaten/ kota' Pasal 7 (1) Untuk memperoleh lilK-TTD sebagair::ana dimaksucl dalam Pasal 6' Teknisi PeiaStansl l)arah harus rnr,:ngaiukan perrnohonan kepada pemerintah claera.h clan/atau kepala ciinils keseiratan kabupatenlkota dengan melamPirkan : a. fotokopi. 1azaln )ianq dilegalisir; b. fotokoPi STR-TTD; c. surat keterangiln sehat dan ciokter yfi"tlg rnerniiiki Surat Izin Praktik; d. surat keterangal fuekerja clari Fasilti.rs l]elil.yanan Kesehatan yang bersangkutan: e. pas foto benn arna terbarr-r ukura,n '1X6 cm sebanyak 3 ( tiga ) iembar berla.telr belnkan g rnerah; f. rekomenclasi. {ari l(eppli,i Dinils iir:se}ralan Kelbupa.ten/Kota atau pejabat -vang clitr-ln-i r'rk ; dart g. rekomenclasi clari crganisasi prol'esi' {21 Apabila SIK-T'|D clikeh-rarkan oleh dinas kesehatan ka.bupaten/kota, persyara.ta.n rekomenciasi sebr,rgarimnna clirnr.ll<suci pacia ayat (1) huruf f tidak berlal<r:..
  • 6. ,; (3) {41 Contoh surat permoh:.r,,n6 1"pr:r1n;:eloleh SIIi-'n D sebagaimana dimaksud padd ayat {1) terca.nturn cialar;r formr-rlir lll terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan ciari P*reLturan Ment-eri int. Contoh SIK-'ffiD ,sebagaimana tercanturn da.larn formulir V terlampir yang merupakan bagian ticlak terpisi-lhkan Cari Peraturan Menteri ini. Pasal 8 Teknisi PelaSranan Darah t,,'arga Ncgara indr:nesia luir-rsan luar negeri dapat mengajukan pernlohonan rnemperolch slK-TTD setelah : a. mernenuhi persyaratan sebagaima.nir. cllmaksr-rd dalani Pasal 7 ayat {ll; dan b. menyelenggara.kan er.,i,ilua.si deu: rnemiiiki surat. izin kerja sesuai ketentuan peratlrran perunciang "- u:rdangan. F:)i*sal I (1) SIK-TTD berlaku sel:lrna S'I'R"'1.1'D n:asih berlari<u cla.n clapat diperbaharui kembali iika habis mrisa trerlaklrnva sebagaimanet dirnaksud dalam Pasal 4 ayat2. (2 Ketentual mengenai pemL:arunrr SIK-l"fD dilrlkukan denga.n mengikuti tata cara. memperr:lch sl.Ii-.'fTl) sebageilrnana dirnaksud dalam Pasal 7. ltasal 10 t1) Teknisi Peleryanal Detrerh ckrpat rnemilil<i paling bauryak 2 (dr-ra) SIK-TTD. (2 permohclnan SIK-'I"TD lcecfi:cr dapnl clilaki-rl<an denga.n menunjukan bahwa yang bersangkutan t.ckrh nremiliki SlK-'l"l'D pert"*lma' BAB III PELAKSANAAN PEKERJAAN TEKNISI PELAYANAN DARAH Pasai 1 1 Teknisi Pelayanan Darah yang memiliki SIK-TTD dapat menyelenggarakan pekerjaannya pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan berupa: a. Unit Transfusi Darah (U'ID);dan b. Bank Darah Rumah Serkit (BDRS)'
  • 7. t; Pasal :l'2 Teknisi Pelavanan Darah rr:.elaksanakan pekerjaannya pada bidang : a. b. c. Pengerahan dan peiest.arian pendonor darah; Pengambilan darah donor dan pelabelan; pencegahan penulararL penyakit berupa pelayanan uji saring darah donor paling sedikit meliputi HIV/AIDS, Hepatitis B, Hepatitis C dan Syphilis' Pengolahan darah donor Penyimpanan dan Penrusnahan Pelayanan pemeriksaan golongan darah dan uji silang serasl; Pendistribusian darah Pelayelnan rujukan labor:atorium darah donor dan penerima darah; Penyaluran dan PenYerahan d. e. f. g. h. i. Pasal 13 Dalam menyelenggarakan ltekerjaannya,'leknisi Pelayanan Darah mempunyai kewenangan: a. Melakukan Penyuluhan donor darah kepada calon pendonor darah; b. Rekrutmen calon Pendonor darah; c. Pengarahan kepada calon pendonor darah; d. Pelestarian Pendonor clarah; e. Melakukan pemeriksaa"n seleksi calon pendonor darah sesuai delegasi; f. Menilai hasil pemeriksaan seleksi pendonor darah; g. Melakukan pengambilan darah dari pendonor darah; h. Melakukan pemeriksaa.n golongan darah cionor dan penerima darah serta menginterpretasikan/ menentukan ha.sil pemeriksaan; i. Melakukan pengamarra.n darah donor melaiui uji saring laboratorium paling sedikit meiiputi HIV/AIDS, Hepatitis B, Hepatitis c dan Syphilis dan menilai hasil Pemeriksaan; i Melakukan pengolahan d"arah menjadi komponen darah; k. Melakukan penyimpanan darah dan komponennya sesuai dengan prosedur; Melakukan monitoring suhu simparr darah secara berkala; Melakukan pemeriksilan uji silang serasi antara darah donor dan penerima darah serta menilai hasil pemeriksaan; dan 1. m.
  • 8. 1 ''( (1) (2) n. Melaliukan penyampaietn darah kepacla penerima darah yang dilakukan oleh, petugas rumah sal<it dengan cara menjaga proses rantai dingin melaltri distribusi terttrtuP. Pasal 14 : Teknisi Pelayanan Darah dalam menyelenggarakan pekerjaannya wajib menydlenggarakan pencatatan, pelaporan dan dokumentasi. Pencatatan, pelaporan dan dokumentasi penyelenggaraan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disimpan sesuai dengan peraturan perund ang- undanga n. Pasal 15 Dalam melaksanakan pekerjaannya Teknisi Pelayanan Darah mempunyai hak : a. Memperoieh perlindu,lgan hukum dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan standar prol'esi, standar pelayanan, standar prosedur operasional, cian kode etill; b. Memperoleh informasi yang jelas, lengkap dan jujur dari pendonor darah, penerima d.arah dan/atau keluarga pasien serta petugas kesehatan terkait; c. Menerima imbalan jasa profesi, tunjangan fungsional, tunjangan infeksius dan tunjangan lain sesuai d,engan peraturan perundang-undangan; d. Memperoleh jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya se:suai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Pasal 16 Dalam melaksanakan pekerjaannya Teknisi Pelayanan Darah mempunyai kewajiban; (1) Menghormati hak penrlonor darah dan penerima darah. (21 Menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan perundang-undangan' (3) Meminta persetujuan ,:inclakan yang akan dilaksanakan kepada pendonor darah. (41 Melakukan pencatatail, pelaporan dan dokumentasi yang wajib disimpan sesuai dengan peraturrarr perundang-undangan; (5) Meningkatkan mutu pelayanan profesinya dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan sesuai bidang tugasnya baik yang
  • 9. (6) (7) (8) (e) diselbnggarakan oleh pemerintah, institusi pendidikan, organisasi profesi t- maupun swasta. Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi Mematuhi standar profesi, kode etik, standar pelayanan, hak pengguna layanhn dan standar prosedur operasional; Meningkatkan mutu P':layanan transfusi darah ; Membantu program pemerintah dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pasal 1.7 Ketentuan lebih lanjut pe ryelenggaraan pekerjaan Teknisi Pelayanan Darah mengacu kepada standar prof'esi, standar pelayanan, kode etik, dan standar prosedur operasional. BAB IV PEIVTBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 18 (1) Menteri, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah dan/atau kepala dinas kesehatan kabupatenfkota, MTKI, MTKP, dan Organisasi Profesi menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan Teknisi Pelayanan Darah. (2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk meningkatkan mutr.l pelayanan yang diberikan oleh Teknisi Pelavanan Darah. Pasal 19 pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan harus melaporkan Teknisi Pelayanan Darah yang bekerja dan br:rhenti di institusinya setiap I (satu) tahun kepada Kepala pemerintah Daerah dan/atau Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada C)rganisasi Profesi. Pasal 20 (1) Dalam rangka pelaks;a.naan pengawasa.n sebagaimana dimaksud dalam pasal 18, Menteri, Pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah dan/atau kepala dinq.s kesehatan kabupaten/kota, dapat memberikan sanksi ad.ministratif kepada Teknisi Pelayanan Darah yang
  • 10. '; (21 (1) (2) (3) (1) (2) (1) (2) menyelenggarakan pelanggaran terha.dap ketentuan penyelenggaraan pekeijaan Teknisi Pela'/anan Darah dillam Peraturan Menteri ini' Sanksi ad,ministl'atif se bagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa : a. teguran lrsan; b. teguran tertulis; darr/atau c. pencabutanSIK-TT'D. Pasal 21 Teknisi pelayanan Derrah yang telah menjalankan pekerjaan keteknisian Transfusi Darah sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, harus teregistrasi sesuai Kepentuan Peraturan Perundang-undangan' Teknisi Pelayanan Darah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memiliki SIK-TTD berd.asarkan Peraturan Menteri ini paling lambat 1 (satu) tahun sejak diundangkannya Peraturan Menteri ini. Setiap Teknisi Pelaya,ean Darzrh yang menjalankan pekerjaan keteknisian Transfusi Darah ha;r-rs menyesuaikan dengan Peraturan Menteri ini paling lambat 1 (satu) tahun sejak diundangkannya Pera-turan Menteri ini. BAB V ]{ETENTUAN PERALIHAN Pasal 22 Asisten Transfusi Darah (ATD) adalah pelaksana pekerjaan pada pelayanan kcsehatarr cLarah di beberapa UTD dan BDRS di seluruh Indonesia. pendidikan yang diloeroleh Asisten Transfusi Darah adalah melalui kursus Asisten Transfusi Darah selama 6 bulan dengan mendapat sertifikat Kursus Asisten Transfusi Darah (KATD) Pasal 23 Asisten Transfusi Dar"ah dapat tetap melaksanakan pekerjaannya di UTD dan BDRS hingga masa Pensiun. Asisten Translusi Darah yang sebagaimana dimaksud pada ayat I adalah yang bila sudah memiliki masa kerja minimal 15 tahun.
  • 11. (3) (4) (5) Dalam melaksanakarn tugasnya seorang Asisten Transfusi Darah meiidapatkan hak dan kewajiban yang sa.ma sebagaimana tenaga Teknisi Pelayanan Darah. Asibten Transfusi Darah diberikan kesempatan untuk mendapatkan STR, SIK dari instansi yang berwenang berdasarkan surat rekomendasi dari kepala UTD, BDRS dengan melampirkan portopolio, penilaian kinerja yang bersang<utan dan sertifikat Kursus Asisten T:ansfusi Darah (KATD) yang dilegalisir. STR dan SIK sebagai.mana dimaksud pada ayat 2 berlaku sebagaimana sepefti persyaratan pada tenaga Teknisi Pelayanan Darah. BAB VIII PENUTUP Pasal 24 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
  • 12. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal .....2OI4 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NILA DJUWITA F.MOELOEK Diundangkan di Jakarta Pada tanggal : ...... MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2OT4 NOMOR .....
  • 13. Perihal : Permohonan Surat Tanda Registrasi Teknisi PelaYanan Darah .: Kepada Yth, Ketua MTKP Propinsi...ri.... di Dengan hormat, Yang bertanda tangan diba'vakr ini. Formulir I untuk mendaPatkan Surat Tanda sesuai dengan KePutusan Menteri tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Nama Lengkap Alamat Tempat/Tanggal Jenis kelamin Lahir Tahun/Asal Lulusan Kompetensi Lulusan Dengan ini mengajukan Permohonan Registrasi Teknisi Pelayanan Darah Kesehatan Nomor Teknisi PelaYanan Darah. Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan : a. Fotoko pi ljazah pendidikan Teknisi Pelayanan Darah stempel basah; b. surat keterangan sehat lisik dari dokter yang memiliki surat Izin Praktik; c. Pasfoto berwarna ukuran 4 x6 cm sebanyak 3(tiga) lembar; Demikian atas perhatian bapak/lbu kami ucapkan terima kasih' 20.... Yang memohon,
  • 14. Form II Contoh Surat Tanda Registrasi MAJELIS ."IENAGA KESEHATAN INDONESIA ITHE INDONESIAIV HEALTH PROFESS/ON BOARD) URA REGI I TEKN YAN naCtSfna'now CEnrntrcaTg oF BLo oD ?RAAISFUSIo N TECHNICIA N NOMOR REGI$TRASI REGISTRATION NUMBER NAMA it NAME PLACE/ DATE TAN DATE OF t,ll RU Cr UNMERSITY KOMPETENSI COMPETENCE MO COMPETEN CE CE ]I' i'IFICATIO N STR BERLAKU SAIV] PAI VALID UNTIL r" i, 'l1 |*. : i .*.',,.,fl *li', Ltr' r'' ,;'.':, 20.... ou*o' o,,'-,, .i l,ilTL?1 ffi?ll,'i l, oo*,r,o CHAIRMAN OF INDONESIAN HEALTH PROFESSION BOARD I- LAFII CAP/ STAMP MTI(I
  • 15. Formulir III di Perihal : Permohonan Surat lzin Kerja (SI$ l.r:tnisi PelaYanan Darah Kepada Yth. Kepala Kantor Dinas Kesehatarl Kabupaten/Kota Dengan Hormat, Yang bertanda tnngan Nama Lengkap Alamat Tempat/Tanggal Lahir Jenis Kelamin Tahun Lulusan STR T"lD Nomor di bawah ini, Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan (sebut nama sarana Surat Izin Kerja (SIK) Pada ..:::::''1"11i.... #ffi:kabupaten/kota) sesuai keputusan Menteri Kesehatan Penyelenggaraan Pekerjaan Teknisi Pelayanan Darah' sebagai bahan pcrtimbangan bersama ini kami lampirkan : 1) Fotoko pi ijaz..th pendidikan Teknisi Pelayanan Darah terlegalisir stempel basah; 2) Fotokopi STR TTD yang masih beriaku; 3) Surat keterangan sehat fisik dari dokter yang memiliki surat Izin Praktik; 4) Pasfoto berwi;rrna terbaru 4 x 6 sebanyak 3 (tiga) lembar; 5) Surat keterangan dari pimpinan sarana pelayanan kesehatan yang menyebutkan tanggalmulaibekerjasebzrgaiTeknisiPelayananDarah 6) Rekomendasi dari Organisasi Profesi ITTDI Demikian atas pr:rhatiannya.kami ucapkan terima kasih. Yang Memohon
  • 16. Formulir IV Perihal : iermohonan Perpanjangan Surat TzinKerja lStt<; 'r'etcnisi Pelayanan Darah j. Kepada Yth, Kepala Kantor Dinas Kesehata.n Kabupaten/Kota di Dengan Hofmat, Yang bertanda Nama LengkaP Alamat t?rngan di bawah ini, Tempat/Tanggal Lahir Jenis Kelamin Tahun Lulusan STR TTD Nornor Dengan ini mengajukan perlnohonan untuk mendapatkan (sebut nama sarana Surat lzin Keqa (SIK) Pada kesehatannYa, alamat, tentang kabupaten/1<o1.a) sesuai keputusan Menteri Kesehatan Penyelenggar:ri-rr1 Pckerjaan Teknisi Pelayanan Darah' Sebagai baharr J;crtimbangan bersama ini karni lampirkan : 1) Fotokopi ijl;.rl1r pcnciiclil<an Tekni.si Pelayanan Darah terlegalisir stempel basah; 2) Fotokopi STff 'l'l'D yang masih beriaku; 3) Fotokopi SIii'i'TD yang telah irabis masa berlaku; 4) Surat ketr]|:|r',,lrt sc,-hat fisik dari dokter yang memiliki Surat Izin Praktik; 5) Pasfoto ber'r1/r,r rna terbaru 4 x 6 sebanyak 3 (tiga) lembar; 6) Surat ketclrnr:;:rn dari pimCinan Sarana pela)ransn kesehatan yang menyebutkan tarrtggal m r. I l'r i br:l<crj a scba g:ri Teknisi Pelayanan Darah' 7) Rekomenclrt:ri ilari Organisasi Profesi IT'TDI Demikian at:r'; '.r.'r^hr-tt-irnnya kami ucapkan terima kasih' Yang Memoho:i ..-)
  • 17. Formulir V Berdasarkan i tentang PenYi: Nama , Tempat/Tafl!111i Alamat STR TTD Norrti. Dikeluarkan , Pada Tanggal Sebagai Tekni,; Diberikan izi, kesehatannl'rr - dengan tang:'; Tembusan: 1. KePala Dilr 2. MTKP Prot 3. Organisasi lcschi'rtan ProPinsi; l'esi ITTDI I ) SURAT DIIIAS KESEHATAN I(ABUPATEN / KOTA" " " " " "' :]URAT IZIN KERJA (SIK) TBKNISI TRANSFUSI DARAH NOMOR. i:utusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia -1g,.,..,rrrt Pekerjaan Teknisi Pelayanan Darah' maka kepada , l.ahir 'clayanan Darah Penanggung Jawab / Pelaksana (Dihtlis Salah Satu) lcerja pada :.........'.. (sebut nalna ilmat, l<abu.paten/ kota). Surat izin Kerja (SIK) ini berlaku . (sesuai tanggal STR TTD)' sarana sampai Dikeluarkan di Pada tanggal Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota KepaIa 4x6