Dokumen tersebut membahas tentang hakikat bangsa dan negara. Ia menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk hidup. Dokumen tersebut juga mendefinisikan bangsa sebagai komunitas etnik dengan ciri-ciri tertentu dan menjelaskan empat faktor pembentuk bangsa. Negara didefinisikan sebagai organisasi kekuasaan tertinggi di suatu wilayah dengan rakyat dan teritorial tertent
2. HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA
A. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL
Sebagai makhluk individu, manusia terdiri atas dua unsur, yaitu unsur jasmani
(raga) dan unsur rohani (jiwa). Manusia diberi potensi berupa akal, pikiran,
perasaan, dan keyakinan sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab
atas dirinya. Sedangkan manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup
sendirian, manusia selalu membutuhkan bantuan manusia lainnya. Aristoteles
menyebutkan manusia sebagai makhluk “zoon politicon”, yaitu makhluk yang pada
dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan yang lainnya. Secara kodrati
manusia dapat hidup berdampingan/ berkelompok dengan manusia lainnya karena
didorong oleh kebutuhan biologis.
3. B. PENGERTIAN DAN UNSUR BANGSA
Menurut para ahli, bangsa adalah suatu komunitas etnik yang memiliki ciri-ciri
berupa memiliki nama, memiliki wilayah tertentu, memiliki mitos leluhur bangsa,
kenangan bersama, satu atau beberapa budaya yang sama, dan solidaritas tertentu.
Berikut ini pendapat pakar kenegaraan mengenai bangsa :
a. Menurut Hans Kohn (Jerman), bangsa adalah buah hasil karya atau tenaga
hidup manusia. Pada umumnya bangsa memiliki faktor-faktor objektif tertentu
yang membedakannya dengan bangsa lain, di antaranya persamaan keturunan,
wilayah, bahasa, adat-istiadat, kesamaan politik, perasaan, dan keyakinan
(agama).
b. Menurut F. Ratzel (Jerman), bangsa terbentuk karena adanya hasrat tertentu
atau adanya keinginan yang sama. Hasrat tersebut timbul karena adanya rasa
kesatuan antara sesama manusia dan tempat tinggal.
c. Menurut Otto Bauer (Jerman), bangsa adalah kelompok manusia yang
mempunyai persamaan karakter. Karakter tersebut tumbuh karena adanya
persamaan senasib dan sepenanggungan.
4. Faktor objektif terpenting terbentuknya suatu bangsa adalah adanya
kehendak atau kemauan bersama atau “nasionalisme”. Freidrich Hertz dalam
bukunya Nationality in History and Politic mengemukakan bahwa ada empat
unsur yang berpengaruh dalam terbentuknya suatu bangsa, yaitu :
a. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan
sosial, politik, ekonomi, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas.
b. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional
sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing
terhadap urusan dalam negerinya.
c. Keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualitas, dan keaslian atau
kekhasan. Contohnya menjunjung tinggi bahasa nasional yang mandiri.
d. Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa dalam
mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise.
CONTINU…..
5. C. PENGERTIAN DAN ASAL MULA TERJADINYA NEGARA
1. Pengertian Negara
Secara etimologis negara berasal dari bahasa asing, yaitu staat (Belanda) atau
state (Inggris) yang berarti menempatkan dalam keadaan berdiri, membuat
berdiri dan menempatkan. Sedangkan kata negara dalam bahasa Indonesia
berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu nagari atau negara yang berarti wilayah,
kota, atau penguasa. Dan pengertian negara ditinjau dari segi organisasi
kekuasaan adalah sebagai berikut :
a. Teori Teokrasi
b. Teori Kekuasaan
c. Teori Yuridis
d. Pengertian Negara Dari Segi Organisasi Politik
e. Pengertian Negara Ditinjau Dari segi Organisasi Kesusilaan
6. CONTINU……
2. Asal Mula Terjadinya Negara
Pendapat mengenai asal mula terjadinya negara :
a. Teori ketuhanan
Teori ini berpendapat bahwa timbulnya suatu negara tersebut atas dasar kehendak
Tuhan. Pelopor teori ini adalah Agustinus, Julius Stahll, dan Thomas Aquinas.
b. Teori perjanjian masyarakat
Teori ini berpendapat bahwa negara muncul karena adanya perjanjian masyarakat di
mana seluruh warga mengikat diri dalam perjanjian bersama guna mendirikan
organisasi yang dapat melindungi dan menjamin kelangsungan hidup bersama.
c. Teori kekuasaan
Negara terbentuk atas dasar kekuasaan dan kekuasaan adalah ciptaan mereka yang
paling kuat dan berkuasa.
7. CONTINU……
d. Teori kedaulatan
Kedaulatan mempunyai empat sifat, yaitu :
Permanen, bahwa kedaulatan tetap ada selama negara tetap berdiri.
Asli, bahwa kedaulatan tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi.
Bulat, bahwa kedaulatan tidak dapat dibagi-bagi, kedaulatan merupakan satu-
satunya kekuasaan yang tertinggi dalam negara.
Tidak terbatas, bahwa kedaulatan itu tidak dibatasi oleh siapa pun.
e. Teori hukum alam
Hukum alam bukan buatan negara, melainkan kekuasaan alam yang berlaku setiap
waktu dan tempat, serta bersifat universal dan tidak berubah.
8. D. UNSUR-UNSUR PEMBENTUKAN NEGARA
Ada beberapa syarat minimal yang harus dipenuhi agar suatu wilayah dapat disebut sebagai
negara. Syarat tersebut berlaku umum dan merupakan unsur penting. Syarat-syarat tersebut
digolongkan menjadi dua, yaitu unsur konstitutif dan unsur deklaratif. Unsur konstitutif
meliputi rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan unsur deklaratif, yaitu
pengakuan dari negara lain.
1. Rakyat
Rakyat suatu negara adalah semua orang yang secara nyata berada dalam wilayah suatu negara
yang tunduk dan patuh pada peraturan dalam negara tersebut. Rakyat suatu negara dibedakan
menjadi :
a. Penduduk, yaitu orang-orang yang berdomisili secara tetap dalam wilayah suatu negara
untuk jangka waktu yang lama. Penduduk suatu negara dapat dibedakan lagi menjadi
warga negara dan bukan warga negara.
b. Bukan penduduk, yaitu mereka yang ada dalam suatu negara tidak secara menetap atau
tinggal di suatu wilayah negara hanya untuk sementara waktu. Status kewarganegaraan
yang dimiliki, yaitu warga negara asing.
9. D. UNSUR-UNSUR PEMBENTUKAN NEGARA
2. Wilayah
Wilayah merupakan unsur mutlak suatu negara, jika warga negara merupakan dasar personal suatu negara,
maka wilayah merupakan landasan materiil atau landasan fisik negara. Suatu bangsa nomaden (selalu
berpindah-pindah) tidak mungkin mempunyai negara, walaupun mereka memiliki warga negara dan penguasa
sendiri. Wilayah Negara secara umum dapat dibedakan atas wilayah daratan, wilayah lautan, wilayah udara,
dan wilayah ekstrateritorial.
3. Pemerintahan yang Berdaulat
Adanya suatu pemerintahan yang berkuasa atas seluruh wilayahnya dan segenap rakyatnya merupakan syarat
mutlak keberadaan negara. Pemerintahan lain atau negara lain tidak berkuasa di wilayah dan rakyat negara itu.
Pemerintahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pemerintahan dalam arti sempit dan pemerintahan dalam
arti luas. Pemerintahan dalam arti sempit, yaitu seluruh alat kelengkapan negara yang hanya menjalankan
pemerintahan saja, seperti presiden dan wakil presiden serta para menteri (kabinet), sedangkan pemerintahan
dalam arti luas, meliputu seluruh kekuasaan, yaitu kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Adapun kedaulatan yang dapat dimiliki pemerintah, yaitu :
a. Kedaulatan ke dalam, artinya pemerintahan memiliki kewenangan tertinggi dalam mengatur dan
menjalankan organisasi negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Kedaulatan ke luar, artinya pemerintah berkuasa bebas, tidak terikat, dan tidak tunduk kepada kekuatan
lain, serta harus saling menghormati kedaulatan negara masing-masing.
10. D. UNSUR-UNSUR PEMBENTUKAN NEGARA
4. Pengakuan dari Negara lain
Pengakuan dari negara lain merupakan unsur penguat terbentuknya sebuah negara. Pengakuan
dari negara lain merupakan unsur yang menerangkan bahwa suatu negara telah berdiri,
sehingga negara tersebut dikenal oleh negara-negara lain. Pengakuan dari negara lain terbagi
menjadi dua macam, yaitu :
a. Pengakuan de facto, adalah pengakuan berdasarkan kenyataan yang ada atau fakta yang
sungguh-sungguh nyata tentang berdirinya suatu negara.
b. Pengakuan de jure, adalah pengakuan berdasarkan pernyataan resmi menurut hukum
internasional.