SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
KELOMPOK 2
ADE RAHMAN
SAFAAT AWALUDIN
TB FAJRY MULYANA
HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA
A. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL
Sebagai makhluk individu, manusia terdiri atas dua unsur, yaitu unsur jasmani
(raga) dan unsur rohani (jiwa). Manusia diberi potensi berupa akal, pikiran,
perasaan, dan keyakinan sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab
atas dirinya. Sedangkan manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup
sendirian, manusia selalu membutuhkan bantuan manusia lainnya. Aristoteles
menyebutkan manusia sebagai makhluk “zoon politicon”, yaitu makhluk yang pada
dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan yang lainnya. Secara kodrati
manusia dapat hidup berdampingan/ berkelompok dengan manusia lainnya karena
didorong oleh kebutuhan biologis.
B. PENGERTIAN DAN UNSUR BANGSA
Menurut para ahli, bangsa adalah suatu komunitas etnik yang memiliki ciri-ciri
berupa memiliki nama, memiliki wilayah tertentu, memiliki mitos leluhur bangsa,
kenangan bersama, satu atau beberapa budaya yang sama, dan solidaritas tertentu.
Berikut ini pendapat pakar kenegaraan mengenai bangsa :
a. Menurut Hans Kohn (Jerman), bangsa adalah buah hasil karya atau tenaga
hidup manusia. Pada umumnya bangsa memiliki faktor-faktor objektif tertentu
yang membedakannya dengan bangsa lain, di antaranya persamaan keturunan,
wilayah, bahasa, adat-istiadat, kesamaan politik, perasaan, dan keyakinan
(agama).
b. Menurut F. Ratzel (Jerman), bangsa terbentuk karena adanya hasrat tertentu
atau adanya keinginan yang sama. Hasrat tersebut timbul karena adanya rasa
kesatuan antara sesama manusia dan tempat tinggal.
c. Menurut Otto Bauer (Jerman), bangsa adalah kelompok manusia yang
mempunyai persamaan karakter. Karakter tersebut tumbuh karena adanya
persamaan senasib dan sepenanggungan.
Faktor objektif terpenting terbentuknya suatu bangsa adalah adanya
kehendak atau kemauan bersama atau “nasionalisme”. Freidrich Hertz dalam
bukunya Nationality in History and Politic mengemukakan bahwa ada empat
unsur yang berpengaruh dalam terbentuknya suatu bangsa, yaitu :
a. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan
sosial, politik, ekonomi, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas.
b. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional
sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing
terhadap urusan dalam negerinya.
c. Keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualitas, dan keaslian atau
kekhasan. Contohnya menjunjung tinggi bahasa nasional yang mandiri.
d. Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa dalam
mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise.
CONTINU…..
C. PENGERTIAN DAN ASAL MULA TERJADINYA NEGARA
1. Pengertian Negara
Secara etimologis negara berasal dari bahasa asing, yaitu staat (Belanda) atau
state (Inggris) yang berarti menempatkan dalam keadaan berdiri, membuat
berdiri dan menempatkan. Sedangkan kata negara dalam bahasa Indonesia
berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu nagari atau negara yang berarti wilayah,
kota, atau penguasa. Dan pengertian negara ditinjau dari segi organisasi
kekuasaan adalah sebagai berikut :
a. Teori Teokrasi
b. Teori Kekuasaan
c. Teori Yuridis
d. Pengertian Negara Dari Segi Organisasi Politik
e. Pengertian Negara Ditinjau Dari segi Organisasi Kesusilaan
CONTINU……
2. Asal Mula Terjadinya Negara
Pendapat mengenai asal mula terjadinya negara :
a. Teori ketuhanan
Teori ini berpendapat bahwa timbulnya suatu negara tersebut atas dasar kehendak
Tuhan. Pelopor teori ini adalah Agustinus, Julius Stahll, dan Thomas Aquinas.
b. Teori perjanjian masyarakat
Teori ini berpendapat bahwa negara muncul karena adanya perjanjian masyarakat di
mana seluruh warga mengikat diri dalam perjanjian bersama guna mendirikan
organisasi yang dapat melindungi dan menjamin kelangsungan hidup bersama.
c. Teori kekuasaan
Negara terbentuk atas dasar kekuasaan dan kekuasaan adalah ciptaan mereka yang
paling kuat dan berkuasa.
CONTINU……
d. Teori kedaulatan
Kedaulatan mempunyai empat sifat, yaitu :
 Permanen, bahwa kedaulatan tetap ada selama negara tetap berdiri.
 Asli, bahwa kedaulatan tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi.
 Bulat, bahwa kedaulatan tidak dapat dibagi-bagi, kedaulatan merupakan satu-
satunya kekuasaan yang tertinggi dalam negara.
 Tidak terbatas, bahwa kedaulatan itu tidak dibatasi oleh siapa pun.
e. Teori hukum alam
Hukum alam bukan buatan negara, melainkan kekuasaan alam yang berlaku setiap
waktu dan tempat, serta bersifat universal dan tidak berubah.
D. UNSUR-UNSUR PEMBENTUKAN NEGARA
Ada beberapa syarat minimal yang harus dipenuhi agar suatu wilayah dapat disebut sebagai
negara. Syarat tersebut berlaku umum dan merupakan unsur penting. Syarat-syarat tersebut
digolongkan menjadi dua, yaitu unsur konstitutif dan unsur deklaratif. Unsur konstitutif
meliputi rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan unsur deklaratif, yaitu
pengakuan dari negara lain.
1. Rakyat
Rakyat suatu negara adalah semua orang yang secara nyata berada dalam wilayah suatu negara
yang tunduk dan patuh pada peraturan dalam negara tersebut. Rakyat suatu negara dibedakan
menjadi :
a. Penduduk, yaitu orang-orang yang berdomisili secara tetap dalam wilayah suatu negara
untuk jangka waktu yang lama. Penduduk suatu negara dapat dibedakan lagi menjadi
warga negara dan bukan warga negara.
b. Bukan penduduk, yaitu mereka yang ada dalam suatu negara tidak secara menetap atau
tinggal di suatu wilayah negara hanya untuk sementara waktu. Status kewarganegaraan
yang dimiliki, yaitu warga negara asing.
D. UNSUR-UNSUR PEMBENTUKAN NEGARA
2. Wilayah
Wilayah merupakan unsur mutlak suatu negara, jika warga negara merupakan dasar personal suatu negara,
maka wilayah merupakan landasan materiil atau landasan fisik negara. Suatu bangsa nomaden (selalu
berpindah-pindah) tidak mungkin mempunyai negara, walaupun mereka memiliki warga negara dan penguasa
sendiri. Wilayah Negara secara umum dapat dibedakan atas wilayah daratan, wilayah lautan, wilayah udara,
dan wilayah ekstrateritorial.
3. Pemerintahan yang Berdaulat
Adanya suatu pemerintahan yang berkuasa atas seluruh wilayahnya dan segenap rakyatnya merupakan syarat
mutlak keberadaan negara. Pemerintahan lain atau negara lain tidak berkuasa di wilayah dan rakyat negara itu.
Pemerintahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pemerintahan dalam arti sempit dan pemerintahan dalam
arti luas. Pemerintahan dalam arti sempit, yaitu seluruh alat kelengkapan negara yang hanya menjalankan
pemerintahan saja, seperti presiden dan wakil presiden serta para menteri (kabinet), sedangkan pemerintahan
dalam arti luas, meliputu seluruh kekuasaan, yaitu kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Adapun kedaulatan yang dapat dimiliki pemerintah, yaitu :
a. Kedaulatan ke dalam, artinya pemerintahan memiliki kewenangan tertinggi dalam mengatur dan
menjalankan organisasi negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Kedaulatan ke luar, artinya pemerintah berkuasa bebas, tidak terikat, dan tidak tunduk kepada kekuatan
lain, serta harus saling menghormati kedaulatan negara masing-masing.
D. UNSUR-UNSUR PEMBENTUKAN NEGARA
4. Pengakuan dari Negara lain
Pengakuan dari negara lain merupakan unsur penguat terbentuknya sebuah negara. Pengakuan
dari negara lain merupakan unsur yang menerangkan bahwa suatu negara telah berdiri,
sehingga negara tersebut dikenal oleh negara-negara lain. Pengakuan dari negara lain terbagi
menjadi dua macam, yaitu :
a. Pengakuan de facto, adalah pengakuan berdasarkan kenyataan yang ada atau fakta yang
sungguh-sungguh nyata tentang berdirinya suatu negara.
b. Pengakuan de jure, adalah pengakuan berdasarkan pernyataan resmi menurut hukum
internasional.
SELESAI

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (20)

Presentasi pkn kelompok 2
Presentasi pkn kelompok 2Presentasi pkn kelompok 2
Presentasi pkn kelompok 2
 
Hakikat bangsa dan negara, bangsa dan negara
Hakikat bangsa dan negara, bangsa dan negaraHakikat bangsa dan negara, bangsa dan negara
Hakikat bangsa dan negara, bangsa dan negara
 
Bab 3 terbentuknya negara
Bab 3 terbentuknya negaraBab 3 terbentuknya negara
Bab 3 terbentuknya negara
 
Hakikat bangsa dan negara kesatuan republik indonesia
Hakikat bangsa dan negara kesatuan republik indonesiaHakikat bangsa dan negara kesatuan republik indonesia
Hakikat bangsa dan negara kesatuan republik indonesia
 
Ppt kewarganegaraan
Ppt kewarganegaraanPpt kewarganegaraan
Ppt kewarganegaraan
 
Hakekat bangsa dan_negara_kd1
Hakekat bangsa dan_negara_kd1Hakekat bangsa dan_negara_kd1
Hakekat bangsa dan_negara_kd1
 
Unsur unsur negara
Unsur unsur negaraUnsur unsur negara
Unsur unsur negara
 
Teori Kedaulatan
Teori KedaulatanTeori Kedaulatan
Teori Kedaulatan
 
Teori kedaulatan
Teori kedaulatanTeori kedaulatan
Teori kedaulatan
 
Bab 1 dan bab 2 kwn kelas x
Bab 1 dan bab 2 kwn kelas xBab 1 dan bab 2 kwn kelas x
Bab 1 dan bab 2 kwn kelas x
 
Materi 1 kwarganegaraan
Materi 1 kwarganegaraanMateri 1 kwarganegaraan
Materi 1 kwarganegaraan
 
Teori Kedaulatan hukum
Teori Kedaulatan hukumTeori Kedaulatan hukum
Teori Kedaulatan hukum
 
Kelompok 3 SMAN 1 rengasdengklok ppkn x mia 2
Kelompok 3 SMAN 1 rengasdengklok ppkn x mia 2Kelompok 3 SMAN 1 rengasdengklok ppkn x mia 2
Kelompok 3 SMAN 1 rengasdengklok ppkn x mia 2
 
Hakikat Negara
Hakikat NegaraHakikat Negara
Hakikat Negara
 
Bangsa dan negara
Bangsa dan negaraBangsa dan negara
Bangsa dan negara
 
Kelompok 1 bangsa dan negara
Kelompok 1   bangsa dan negaraKelompok 1   bangsa dan negara
Kelompok 1 bangsa dan negara
 
Negara
NegaraNegara
Negara
 
Pemerintahan negara kesatuan republik indonesia
Pemerintahan negara kesatuan republik indonesiaPemerintahan negara kesatuan republik indonesia
Pemerintahan negara kesatuan republik indonesia
 
Hakikat Bangsa dan Negara
Hakikat Bangsa dan NegaraHakikat Bangsa dan Negara
Hakikat Bangsa dan Negara
 
National Heroism Negara Dan Bangsa
National Heroism Negara Dan BangsaNational Heroism Negara Dan Bangsa
National Heroism Negara Dan Bangsa
 

Ähnlich wie BANGSA DAN NEGARA

Wawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkriWawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkrihadiarnowo
 
PANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptx
PANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptxPANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptx
PANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptxrmsrenaldi
 
Wawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkriWawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkrihadiarnowo
 
KompetensiDasar1.1.ppt
KompetensiDasar1.1.pptKompetensiDasar1.1.ppt
KompetensiDasar1.1.pptAhmad Afandi
 
KompetensiDasar1.1.ppt
KompetensiDasar1.1.pptKompetensiDasar1.1.ppt
KompetensiDasar1.1.pptAhmadAfandi98
 
Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraanBab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraanArdhiYahya1
 
DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan BernegaraDInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan BernegaraAldi Aldinar
 
Presentation verena
Presentation verenaPresentation verena
Presentation verenaverena maura
 
pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"
pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"
pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"aliffya_irlandha
 
Kewarga Negaraan Dan Konstitusi Indonesia sebagai hukum dasar negara
Kewarga Negaraan Dan Konstitusi Indonesia sebagai hukum dasar negara Kewarga Negaraan Dan Konstitusi Indonesia sebagai hukum dasar negara
Kewarga Negaraan Dan Konstitusi Indonesia sebagai hukum dasar negara AbdullohAqil2
 

Ähnlich wie BANGSA DAN NEGARA (20)

Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
Wawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkriWawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkri
 
PANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptx
PANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptxPANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptx
PANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptx
 
Wawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkriWawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkri
 
KompetensiDasar1.1.ppt
KompetensiDasar1.1.pptKompetensiDasar1.1.ppt
KompetensiDasar1.1.ppt
 
KompetensiDasar1.1.ppt
KompetensiDasar1.1.pptKompetensiDasar1.1.ppt
KompetensiDasar1.1.ppt
 
Hakikat Nasional
Hakikat NasionalHakikat Nasional
Hakikat Nasional
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraanBab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Ilmu Negara
Ilmu NegaraIlmu Negara
Ilmu Negara
 
Pemahaman PKN
Pemahaman PKNPemahaman PKN
Pemahaman PKN
 
DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan BernegaraDInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
 
Wasbang nkri
Wasbang nkriWasbang nkri
Wasbang nkri
 
Presentation verena
Presentation verenaPresentation verena
Presentation verena
 
Materi 7
Materi  7Materi  7
Materi 7
 
pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"
pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"
pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"
 
Kewarga Negaraan Dan Konstitusi Indonesia sebagai hukum dasar negara
Kewarga Negaraan Dan Konstitusi Indonesia sebagai hukum dasar negara Kewarga Negaraan Dan Konstitusi Indonesia sebagai hukum dasar negara
Kewarga Negaraan Dan Konstitusi Indonesia sebagai hukum dasar negara
 
Hand out kajian ba
Hand out kajian baHand out kajian ba
Hand out kajian ba
 
Hand out kajian ba
Hand out kajian baHand out kajian ba
Hand out kajian ba
 

Kürzlich hochgeladen

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 

BANGSA DAN NEGARA

  • 1. KELOMPOK 2 ADE RAHMAN SAFAAT AWALUDIN TB FAJRY MULYANA
  • 2. HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA A. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL Sebagai makhluk individu, manusia terdiri atas dua unsur, yaitu unsur jasmani (raga) dan unsur rohani (jiwa). Manusia diberi potensi berupa akal, pikiran, perasaan, dan keyakinan sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya. Sedangkan manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendirian, manusia selalu membutuhkan bantuan manusia lainnya. Aristoteles menyebutkan manusia sebagai makhluk “zoon politicon”, yaitu makhluk yang pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan yang lainnya. Secara kodrati manusia dapat hidup berdampingan/ berkelompok dengan manusia lainnya karena didorong oleh kebutuhan biologis.
  • 3. B. PENGERTIAN DAN UNSUR BANGSA Menurut para ahli, bangsa adalah suatu komunitas etnik yang memiliki ciri-ciri berupa memiliki nama, memiliki wilayah tertentu, memiliki mitos leluhur bangsa, kenangan bersama, satu atau beberapa budaya yang sama, dan solidaritas tertentu. Berikut ini pendapat pakar kenegaraan mengenai bangsa : a. Menurut Hans Kohn (Jerman), bangsa adalah buah hasil karya atau tenaga hidup manusia. Pada umumnya bangsa memiliki faktor-faktor objektif tertentu yang membedakannya dengan bangsa lain, di antaranya persamaan keturunan, wilayah, bahasa, adat-istiadat, kesamaan politik, perasaan, dan keyakinan (agama). b. Menurut F. Ratzel (Jerman), bangsa terbentuk karena adanya hasrat tertentu atau adanya keinginan yang sama. Hasrat tersebut timbul karena adanya rasa kesatuan antara sesama manusia dan tempat tinggal. c. Menurut Otto Bauer (Jerman), bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai persamaan karakter. Karakter tersebut tumbuh karena adanya persamaan senasib dan sepenanggungan.
  • 4. Faktor objektif terpenting terbentuknya suatu bangsa adalah adanya kehendak atau kemauan bersama atau “nasionalisme”. Freidrich Hertz dalam bukunya Nationality in History and Politic mengemukakan bahwa ada empat unsur yang berpengaruh dalam terbentuknya suatu bangsa, yaitu : a. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, politik, ekonomi, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas. b. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya. c. Keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualitas, dan keaslian atau kekhasan. Contohnya menjunjung tinggi bahasa nasional yang mandiri. d. Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise. CONTINU…..
  • 5. C. PENGERTIAN DAN ASAL MULA TERJADINYA NEGARA 1. Pengertian Negara Secara etimologis negara berasal dari bahasa asing, yaitu staat (Belanda) atau state (Inggris) yang berarti menempatkan dalam keadaan berdiri, membuat berdiri dan menempatkan. Sedangkan kata negara dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu nagari atau negara yang berarti wilayah, kota, atau penguasa. Dan pengertian negara ditinjau dari segi organisasi kekuasaan adalah sebagai berikut : a. Teori Teokrasi b. Teori Kekuasaan c. Teori Yuridis d. Pengertian Negara Dari Segi Organisasi Politik e. Pengertian Negara Ditinjau Dari segi Organisasi Kesusilaan
  • 6. CONTINU…… 2. Asal Mula Terjadinya Negara Pendapat mengenai asal mula terjadinya negara : a. Teori ketuhanan Teori ini berpendapat bahwa timbulnya suatu negara tersebut atas dasar kehendak Tuhan. Pelopor teori ini adalah Agustinus, Julius Stahll, dan Thomas Aquinas. b. Teori perjanjian masyarakat Teori ini berpendapat bahwa negara muncul karena adanya perjanjian masyarakat di mana seluruh warga mengikat diri dalam perjanjian bersama guna mendirikan organisasi yang dapat melindungi dan menjamin kelangsungan hidup bersama. c. Teori kekuasaan Negara terbentuk atas dasar kekuasaan dan kekuasaan adalah ciptaan mereka yang paling kuat dan berkuasa.
  • 7. CONTINU…… d. Teori kedaulatan Kedaulatan mempunyai empat sifat, yaitu :  Permanen, bahwa kedaulatan tetap ada selama negara tetap berdiri.  Asli, bahwa kedaulatan tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi.  Bulat, bahwa kedaulatan tidak dapat dibagi-bagi, kedaulatan merupakan satu- satunya kekuasaan yang tertinggi dalam negara.  Tidak terbatas, bahwa kedaulatan itu tidak dibatasi oleh siapa pun. e. Teori hukum alam Hukum alam bukan buatan negara, melainkan kekuasaan alam yang berlaku setiap waktu dan tempat, serta bersifat universal dan tidak berubah.
  • 8. D. UNSUR-UNSUR PEMBENTUKAN NEGARA Ada beberapa syarat minimal yang harus dipenuhi agar suatu wilayah dapat disebut sebagai negara. Syarat tersebut berlaku umum dan merupakan unsur penting. Syarat-syarat tersebut digolongkan menjadi dua, yaitu unsur konstitutif dan unsur deklaratif. Unsur konstitutif meliputi rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan unsur deklaratif, yaitu pengakuan dari negara lain. 1. Rakyat Rakyat suatu negara adalah semua orang yang secara nyata berada dalam wilayah suatu negara yang tunduk dan patuh pada peraturan dalam negara tersebut. Rakyat suatu negara dibedakan menjadi : a. Penduduk, yaitu orang-orang yang berdomisili secara tetap dalam wilayah suatu negara untuk jangka waktu yang lama. Penduduk suatu negara dapat dibedakan lagi menjadi warga negara dan bukan warga negara. b. Bukan penduduk, yaitu mereka yang ada dalam suatu negara tidak secara menetap atau tinggal di suatu wilayah negara hanya untuk sementara waktu. Status kewarganegaraan yang dimiliki, yaitu warga negara asing.
  • 9. D. UNSUR-UNSUR PEMBENTUKAN NEGARA 2. Wilayah Wilayah merupakan unsur mutlak suatu negara, jika warga negara merupakan dasar personal suatu negara, maka wilayah merupakan landasan materiil atau landasan fisik negara. Suatu bangsa nomaden (selalu berpindah-pindah) tidak mungkin mempunyai negara, walaupun mereka memiliki warga negara dan penguasa sendiri. Wilayah Negara secara umum dapat dibedakan atas wilayah daratan, wilayah lautan, wilayah udara, dan wilayah ekstrateritorial. 3. Pemerintahan yang Berdaulat Adanya suatu pemerintahan yang berkuasa atas seluruh wilayahnya dan segenap rakyatnya merupakan syarat mutlak keberadaan negara. Pemerintahan lain atau negara lain tidak berkuasa di wilayah dan rakyat negara itu. Pemerintahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pemerintahan dalam arti sempit dan pemerintahan dalam arti luas. Pemerintahan dalam arti sempit, yaitu seluruh alat kelengkapan negara yang hanya menjalankan pemerintahan saja, seperti presiden dan wakil presiden serta para menteri (kabinet), sedangkan pemerintahan dalam arti luas, meliputu seluruh kekuasaan, yaitu kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Adapun kedaulatan yang dapat dimiliki pemerintah, yaitu : a. Kedaulatan ke dalam, artinya pemerintahan memiliki kewenangan tertinggi dalam mengatur dan menjalankan organisasi negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Kedaulatan ke luar, artinya pemerintah berkuasa bebas, tidak terikat, dan tidak tunduk kepada kekuatan lain, serta harus saling menghormati kedaulatan negara masing-masing.
  • 10. D. UNSUR-UNSUR PEMBENTUKAN NEGARA 4. Pengakuan dari Negara lain Pengakuan dari negara lain merupakan unsur penguat terbentuknya sebuah negara. Pengakuan dari negara lain merupakan unsur yang menerangkan bahwa suatu negara telah berdiri, sehingga negara tersebut dikenal oleh negara-negara lain. Pengakuan dari negara lain terbagi menjadi dua macam, yaitu : a. Pengakuan de facto, adalah pengakuan berdasarkan kenyataan yang ada atau fakta yang sungguh-sungguh nyata tentang berdirinya suatu negara. b. Pengakuan de jure, adalah pengakuan berdasarkan pernyataan resmi menurut hukum internasional.