2. • Bunga adalah hasil modifikasi
suatu tunas (batang dan daun)
yang bentuk, warna dan
susunannya disesuaikan dengan
kepentingan tumbuhan.
• Pada bunga dapat berlangsung
proses penyerbukan dan
pembuahan yang akhirnya dapat
dihasilkan alat-alat
perkembangbiakan.
• Tumbuhan berbunga =
Anthophyta
A. PENDAHULUAN
3. 1. Sebagai alat perkembangbiakan generatif (menghasilkan biji)
2. Sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan
betina (makrospora) untuk menghasilkan biji.
3. Bunga juga merupakan organ untuk bertahan pada kondisi
kurang menguntungkan bagi pertumbuhan. Sejumlah
tumbuhan akan segera membentuk bunga apabila mengalami
kekurangan air atau suhu rendah. Contoh yang paling dikenal
adalah bunga kertas Bougainvillea.
4. Bunga yang berwarna-warni juga memiliki arti kultural. Di
beberapa etnis di berbagai negara, bunga adalah bagian tak
terpisahkan dari ritual budaya atau keagamaan
Fungsi Bunga
4. Sebelum mati, tumbuhan biasanya menghasilkan suatu alat,
yang dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru alat perkem-
bangbiakan (organum reproductivum) pada tumbuhan berbiji
adalah Bunga.
Pada bunga ini terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi
peristiwa persarian/ (polinasi) dan pembuahan
(fertilisasi) akan menghasilkan Buah, yg didalamnya berisi
Biji biji inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Tumbuhan berbiji = Spermatophyta. DivisiTumbuhan berbiji
dibagi dua sub-divisi :
1.Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
2.Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)
5. Ciri utama Angiospermae lain adalah adanya bunga, yang
merupakan struktur reproduksi seksual yang khas. Bunga
tersusun dari sporofil besereta bagian-bagiannya
Pada bungalah terletak bakal buah (ovarium) dan bakal biji
(ovulum). Ovulum (bakal biji) dibungkus oleh ovarium (bakal
buah), yaitu daun buah atau daging buah (carpella) yang
berlekatan membentuk ruang bakal buah. Ovulum tsb
nantinya berkembang menjadi biji dan ovarium berkembang
menjadi buah.
Berdasarkan jumlah keping
bijinya,Angiospermae
dibagi menjadi 2 kelas :
1. Dicotyledonae (dikotil)
2. Monocotyledonae (monokotil)
8. B. STRUKTUR BUNGA
Bunga adalah daun dan batang
yang termodifikasi.
Modifikasi ini disebabkan oleh
dihasilkannya sejumlah enzim
yang dirangsang oleh sejumlah
fitohormon tertentu
(florigen/antecyn atau vernalin).
Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara
genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan
lingkungan tertentu, seperti : suhu rendah, lama
pencahayaan, dan ketersediaan air.
11. Anatomi sepal dan petal
mirip dengan daun.
Lapisan epidermis sepal
dan petal tersusun atas
beberapa lapis sel yang
isodiametris
Bagian mesofil biasanya
tidak terdiferensiasi
sempurna menjadi
palisade dan bunga karang
Sepal dan Petal
Penampang melintang bagian-bagian bunga Citrus
12. Kelamin Bunga
1. Androecium (alat kelamin jantan)
benang sari (Stamen):
a. Tangkai sari (Filamen)
b.Kepala sari (Anthera)
c. Serbuk sari (Pollen)
Stamen Anthera
Penampang melintang anthera berisi pollen
13. Epidermis pada tangkai sari diliputi oleh
kutikula; pada berbagai jenis tumbuhan
mungkin juga mempunyai trikoma.
Tangkai sari terdiri atas jaringan parenkim
dengan sel-sel yang bervakuola nyata dan
ruang-ruang antar sel yang kecil
Pada Angiospermae yang mempunyai empat kotak spora diantara keempat
kotak sporanya terdapat jaringan steril (connectivum), yang dilewati
jaringan vaskuler.
Di bawah epidermis terdapat lapisan sel endotecium yang berperan
dalam proses pembukaan kepala sari
Di sebelah dalam terdapat struktur tapetum yang berhubungan langsung
dengan ruang kotak spora, struktur ini berfungsi dalam pembentukan
mikrospora dan memberi makan spora yang terbentuk
Benang Sari
14. 2. Gynaecium (alat kelamin betina) putik (Carpella) :
a.Stigma (kepala putik)
b.Stylus (tangkai putik)
c.Ovarium (bakal buah), berisi ovulum (bakal biji)
Struktur Carpella Penampang melintang ovarium berisi ovulum
15. Putik
Tangkai putik merupakan bagian karpel
yang memanjang ke atas, ke arah distal.
Jaringan dasar stilus bersifat parenkim dan
ditembus oleh berkas pembuluh angkut
Pada kebanyakan Angiospermae, stilusnya
padat dan jaringan di tengah terspesialisasi
menjadi jaringan transmisi,yang
memasok zat hara bagi tabung sari yang
tumbuh melalui-nya
Pada saat menerima serbuk sari
mengeluarkan sekret yang banyak sehingga
pada kondisi ini stigmanya disebut stigma
basah.
16.
17. Berdasarkan ada tidaknya komponen-komponen bunga, dikenal :
1. Bunga lengkap, jika memiliki semua komponen utama
(pistillum dan stamen) serta komponen tambahan (pedicel,
receptacle, perianthium)
2. Bunga tidak lengkap, jika satu atau lebih komponen bunga
tidak ada. Bisa jadi bunga asepalus (tanpa kelopak), apetalus
(tanpa mahkota)
3. Bunga sempurna, jika komponen utama lengkap (mempunyai
putik dan benang sari), meskipun komponen lain tak lengkap.
Dikenal sbg bunga berkelamin dua (hermaproditus)
4. Bunga tidak sempurna, bunga yang tidak memiliki salah
satu putik atau benang sari. Bisa jadi bunga berkelamin jantan
(staminatus) atau berkelamin betina (pistillatus). Bunga tidak
sempurna dikenal sebagai bunga berkelamin satu (unisexual)
18. Komponen-2 tambahan bunga adakalanya berfusi/bergabung, dalam satu
lingkaran atau antar lingkaran. Berdasarkan fusi komponen bunga, dikenal :
1. Bunga polysepalus, jika daun kelopaknya terpisah bebas
2. Bunga gamosepalus, jika daun kelopak berlekatan membentuk tabung
daun kelopak
3. Bunga polypetalus, jika daun mahkotanya terpisah bebas
4. Bunga gamopetalus, jika daun mahkota berlekatan membantuk tabung
daun mahkota
5. Bunga apokarp, jika daun buah (carpella) satu atau lebih dan masing2
saling terpisah
6. Bunga sinkarp, jika daun buah dua atau lebih membentuk bakal buah
tunggal
7. Bunga epipetal, jika benang sari muncul dari daun mahkota
8. Bunga gamofilamentum, Jika tankai sari bergabung membentuk
tabung tangkai sari contoh pada anggota Papilionaceae
9. Bunga gamoanthera, jika kepala sari bergabung membentuk tabung
kepala sari contoh pada anggota Compositae
19. Berdasarkan letak bakal buah pada dasar bunga (receptacle),dikenal:
1. Bunga superus, jika bakal buahnya (ovarium) menumpang
pada dasar bunga. Disebut juga bunga yang hypogynus
dasar bunga, androecium, dan perhiasan bunga di bawah daun
bakal buah
2. Bunga semi-inferus, jika bakal buah terletak agak tenggelam
dari dasar bunga. Disebut juga bunga perigynous dasar
bunganya cekung dan androecium beserta perhiasan bunga
berada di bibir cekungan dasar bunga
3. Bunga inferus, jika bakal buahnya tenggelam pada dasar
bunga. Disebut juga bunga epigynus bunga yang dasar
bunganya seperti cawan dan bibir cawannya menenggelamkan
bakal buah.Androecium dan perhiasan bunga tersusun pada
bibir dan cekungan dasar bunga
20.
21. Nama Daerah Nama Latin Bakal Buah
Tanjung
Kacang Tanah
Kacang Hijau
Mimusops elengi L.
Arachis hypogea L.
Phaseolus radiatus L.
Superus
Superus
Superus
Bakung
Sedap Malam
Ketimun
Crinum asiaticum L.
Polianthes tuberosa L.
Cucumis sativus L.
Inferus
Inferus
Inferus
Krokot
Gunda
Bakau
Portulaca oleracea L.
Sphenoclea zeylanica Graertn.
Rhizophora mucronata Lamk.
Semi inferus
Semi inferus
Semi inferus
Contoh posisi bakal buah pada beberapa jenis tanaman
22. Bunga pada Gymnospermae dinamakan Strobili/
strobilus, yaitu kumpulan daun tenda bunga atau sisik
pendukung bakal biji yang tersusun spiral pada sumbu
bunga.
Bakal biji terlindung oleh tenda bunga atau sisik-sisik
pendukung bakal biji, serta tidak terdapat dalam bakal
buah tetapi menumpang di atas bakal buah.
Biji terdapat dalam daun buah (makrosporofil) dan serbuk
sari terdapat dalam bagian yang lain (mikrosporofil), daun
buah penghasil dan badan penghasil serbuk sari terpisah,
dan masing-masing disebut dengan strobilus.
24. Gymnospermae Angiospermae
Alat reproduksi Strobilus Bunga
Pembuahan Tunggal Ganda
Bentuk daun Kaku, sempit Bervariasi
Ovarium - Punya
Biji ditutupi - Oleh daun buah
Batang Berkambium Monokotil: tidak
berkambium
Dikotil: berkambium
Akar Tunggang Monokotil: serabut
Dikotil: tunggang
Gymnospermae vs Angiospermae
25. C.TATA LETAK & KOMPOSISI BUNGA
Berdasarkan jumlah bunga,
tumbuhan dapat dibedakan menjadi :
1. Tumbuhan berbunga tunggal
(planta uniflora), dan
2. Tumbuhan berbunga banyak/
majemuk (planta multiflora)
27. Rangkaian bunga majemuk dikenal sebagai anthotaxis atau
inflorescentia.
Jumlah bunga pada tumbuhan bisa sangat banyak,letaknya
dapat:
1. Terpencar atau terpisah-pisah
(flores sparsi), misalnya pada
Bunga Kembang Sepatu
(Hibiscus rosa-senensis L.).
2. Berkumpul membentuk
rangkaian dengan susunan
yang beraneka ragam.
28. Berdasarkan letaknya, bunga dibedakan menjadi :
1. Bunga pada ujung batang/ cabang (flos terminalis); dan
2. Bunga di ketiak daun (flos axillaris)
29. D.TIPE-TIPE PERBUNGAAN
Organ reproduktif :
http://fitriahsyadiahbiologi.blogspot.co.id/2014/05/alat-
perkembangbiakan-organum.html
Tipe-tipe perbungaan :
http://tanamankampung.blogspot.co.id/p/bunga.html
Diagram bunga dan rumus bunga :
https://ikhauad.wordpress.com/2012/10/06/diagram-tumbuhan/
Tipe-tipe buah :
http://sitisarwendah94.blogspot.co.id/
30. E. SIFAT SIMETRI BUNGA
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering
dapat digunakan sebagai penciri suatu takson.
Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya:
1.Aktinomorf (“berbentuk bintang”, simetri radial)
bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai
2.Zigomorf (simetri cermin).
32. Diagram Bunga
Diagram bunga : gambaran proyeksi pada bidang datar
dari semua bagian bunga yang dipotong melintang. Pada
diagram itu tergambar penampang melintang daun-daun
kelopak, tajuk bunga, benang sari, dan putik, juga bagian-
bagian lain yang masih ada selain keempat bagian utama
tersebut.
Dalam membuat diagram bunga perlu diperhatikan letak
bunga pada tumbuhan (axillaries atau terminalis) dan
bagian-bagian bunga (jumlah, bentuk, kedudukan) itu
sendiri. Pembuatannya sendiri dapat secara empirik
(keadaan sesungguhnya) atau teoritik keadaan
seharusnya.
33. Simbol Diagram Cara Membuat Diagram Bunga
Contoh Diagram Bunga Familia Sapindaceae
Bunga terminal (diujung cabang)
Daun kelopak 5, berlepasan
Daun mahkota 5, berlepasan
Benang sari 10, dalam 2 lingkaran (5+5)
Daun buah 3, berlekatan
34. Rumus Bunga
Rumus bunga yang berupa lambang-lambang menjelaskan tentang sifat-
sifat bunga bertalian dengan : simetri, jenis kelamin, huruf-huruf
merupakan singkatan dari bagian-bagiannya, sedangkan angka
menyatakan jumlah masing-masing bagian bunga. Oleh suatu rumus
bunga dapat ditunjukkan hal-hal sebagai berikut.
1. Simetri bunga, yaitu simetri tunggal /zygomorf () atau
banyak/aktinomorf (*)
2. Jenis kelamin, yaitu jantan (♂), betina (♀), atau hermaprodit ( )
3. Kelopak (calyx) dinyatakan dengan huruf K
4. Mahkota atau tajuk (corolla) dinyatakan dengan huruf C
5. Tenda bunga atau (perigonium) jika calyx dan corolla tidak dapat
dibedakan, dinyatakan dengan huruf P
6. Benang sari (androecium) dinyatakan dengan hurufA, dan
7. Putik (gynaecium) dinyatakan dengan huruf G.
35. Contoh Rumus Bunga Nicotiana tabacum,L.
Bunga banci
Sinetri bunga : zygomorf
Daun kelopak 5, berlekatan
Daun mahkota 5 berlepasan
Benang sari 5
Putik dengan 2 kantung buah, berlekatan, posisi menumpang
Latihan :
Perhatikan rumus bunga berikut ini. Buatlah deskripsi bunga
dan diagram bunga tersebut