Daun merupakan organ tumbuhan penting yang berfungsi untuk fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi vegetatif. Daun memiliki berbagai struktur anatomi seperti epidermis, jaringan palisade, spons, dan silinder pusat serta alat tambahan seperti daun penumpu, rambut, dan stomata. Morfologi daun meliputi bentuk, pangkal, ujung, tepi, pertulangan, dan warna yang bervariasi untuk tiap jenis tumbuhan.
2. Daun merupakan salah satu organ
tumbuhan yang tumbuh dari
batang, umumnya berwarna hijau
(mengandung klorofil), terutama
berfungsi sebagai penangkap
energi dari cahaya matahari utk
fotosintesis
Daun mempunyai bentuk atau
morfus yang masing-masing
jenisnya mempunyai
keunikan tersendiri.
3. 1. Tempat terjadinya fotosintesis (pemasakan CO2);
Fotosintesis terjadi pada tumbuhan berklorofil dengan bantuan cahaya
matahari.
2. Sebagai organ pernapasan atau respirasi;
Terjadi pada stomata yaitu tempat pertukaran gas CO2 dan O2
3. Tempat terjadinya transpirasi (penguapan);
Transpirasi terjadi melalui stomata
4. Tempat terjadinya gutasi (pelepasan air);
Gutasi adalah proses pelepasan air dalam bentuk cair dari jaringan
daun. Gutasi biasanya di anggap sebagai embun.
5. Alat reproduksi vegetatif.
Daun juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Contoh
pada daun cocor bebek dan tanaman akasia.
FUNGSI DAUN
5. Jaringan Penyusun Daun
Nama Jaringan Deskripsi Fungsi
1. Epidermis atas/
bawah
- Selapis sel
- Berdinding tebal (kutikula)
- Tersusun rapat
- Mengandung stomata
- Jaringan pelindung
- Mengurangi penguapan
- Pertukaran gas
2. Jaringan Palisade - Berbentuk silindris
- Tersusun rapat
- Banyak mengandung kloroplast
- Tempat berlangsungnya
fotosintesis
3. Jaringan Spons - Terdiri beberapa lapis
- Banyak ruang antar sel
- Pertukaran gas
4. Silinder Pusat - Terdiri atas xylem dan floem - Jaringan pengangkut
6.
7. MORFOLOGI DAUN
Morfologi daun adalah pengetahuan
mengenai bentuk-bentuk pada sehelai daun, baik
itu berupa daun tunggal atau pun majemuk.
Pada dasarnya, sehelai
daun terdiri dari dasar daun,
tangkai daun, dan helaian
daun.Ada pula yang
menganggap terdiri
dari pelepah daun/upih,
tangkai daun, dan
helaian daun.
8.
9.
10. ALATTAMBAHAN PADA DAUN
1. Daun penumpu (stipula) : perkembangan kuncup kolateral pada
pangkal tangkai daun. Letaknya ada yang bebas di kiri kanan daun (waru,
kacang tanah), pada tangkai daun (mawar), berlekatan pada ketiak daun
(kapri), berlawanan dengan ketiak tangkai daun, bersilangan (mengkudu)
2. Selaput bumbung (ocrea) : daun penumpu yang kedua sisinya saling
berlekatan dan melingkari batang (polygonum)
3. Lidah-lidah (ligula) : selaput kecil pada batas antara upih dan helaian
daun (rumput)
4. Mulut daun (stoma): terdiri dari dua sel penjaga untuk mengatur
membuka menutupnya stomat untuk pertukaran gas
5. Rambut (trikoma) : bulu (pakis haji); sisik (bambu dan durian) sisik
yang tumbuh dipermukaan kulit luar daun dapat berupa
6. Bulu (pillus) : sel epidermis berbentuk bulu yang tumbuh di
permukaan daun. Rambut kelenjar (pilus capitatus) : rambut yang
tumbuh di permukaan daun dan ujungnya membelah membentuk
kelenjar (tembakau)
12. A.TATA LETAK DAUN
(PHYLLOTAXIS)
Duduk daun pada batang/cabang =
nodus
Internodus (ruas batang) : antara 2
nodus
Tanda pengenal tumbuhan
13. 1. Folia Sparsa (daun tersebar) : jika
pada 1 nodus diduduki satu daun
Alternate
2. Folia Opposita (daun berhadapan):
jika pada 1 nodus ada 2 daun berhadapan
opposite
3. FoliaVerticillata (daun berkarang):
jika pada 1 nodus ada lebih dari 2 daun
14. Jarak 2 daun yang terletak berurutan :
filotaksis daun= a/b
a = berapa kali batang harus dikelilingi
untuk mendapatkan dua helai daun
yang berada pada satu garis vertikal
b = jumlah daun yang dilalui waktu
mengitari batang ( daun pertama
tidak dihitung )
a/b : ½, 1/3, 2/5, 3/8, 5/13, 8/21
Filotaksis 1/3, 2/5, 3/8 : dikotil
Filotaksis ½ = folia disticha
( duduk daun berseling ) :
Poaceae, Zingiberaceae
15. Deret Fibonacci dalam phyllotaxis:
• Deret Fibonacci adalah suatu deret
matematika yang mana angka
berikutnya merupakan penjumlahan
dari dua angka sebelumnya.
0,1,1,2,3,5,8,13,21,34,55,89,144,
233, 377, 610, 987, 1597, 2584, 4181,
6765
• Jika setiap angka dibagi dengan angka
sebelumnya, maka akan didapatkan the
Golden Ratio (1,618)
• DF adalah sebuah deret angka
sederhana yang secara ajaib mampu
menjelaskan gerakan-gerakan dan
pertumbuhan yang muncul secara acak
di alam semesta.
16. B. SUSUNAN DAUN
Berdasarkan jumlah helaian daun pada tangkai daun,
dibedakan :
1. Daun tunggal : daun yang pada satu
tangkainya terdapat hanya satu helaian daun.
2. Daun majemuk : daun yang pada satu
tangkainya terdapat lebih dari satu helaian
daun.
Bagian-bagian daun majemuk :
17. Palmate
(menjari)
Variasi Daun majemuk :
Trifoliolate
Abruptly pinnate
(menyirip genap)
Pinnatifid
(menyirip tidak sampai
ibu tulang daun)
Odd pinnate
(menyirip ganjil)
18. C. STRUKTUR DAUNTUNGGAL
1. Bentuk bangun daun (circumscriptio)
2. Pangkal daun (basis folii)
3. Ujung daun (apex folii)
4. Tepi daun (margo folii)
5. Daging daun ( intervenum)
6. Pertulangan daun (nervatio)
7. Warna daun dan permukaan daun
19. 1. Bangun Daun (Sircumscriptio)
• Variasi bangun bentuk tumbuhan/pohon hutan sangat bermacam
macam untuk tiap genus dalam satu famili saja mempunyai
bangun bentuk helai daun dapat berbeda beda. .
• Berdasarkan pada letak bagian yang terlebar dari satu helai daun
maka dapat dibedakan :
Bagian yang terlebar terdapat kira kira ditengah tengah helaian
daun
1. Bagian yang terlebar terdapat dibagian bawah pertengahan
helai daun
2. Bagian terlebar terdapat di bagian atas pertengahan helai
daun
3. Tidak ada bagian yang terlebar artinya helai daun dari
pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebarnya.
23. 3. Ujung Daun (Apex Folii)
a. Runcing (acutus)
b. Meruncing (acuminatus)
c. Tumpul (obtusus)
d. Membulat (rotundatus)
e. Rompang (truncatus)
f. Terbelah (retusus)
g. Berduri (mucronatus)
27. 5. Pertulangan Daun (Nervatio)
Fungsi tulang daun :
a. Memberi kekuatan pada daun
b. Jalan pengangkutan zat-zat yg diambil tumbuhan dari tanah (air +
garam-garam terlarut di dalamnya)
c. Jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari tempat pembentukan
ke tempat yg membutuhkan)
Tulang-tulang daun menurut besar
kecilnya :
a. Ibu tulang daun (costa)
b. Tulang-tulang cabang
(nervus lateralis)
c. Urat-urat daun (vena)
30. 6. Daging Daun (Intervenium)
Daging daun (intervenium) merupakan bagian daun diantara tulang-
tulang daun dan urat-urat daun. Bagian ini merupakan dapur
tumbuhan, yaitu zat-zat yang diambil dari luar diubah dan dijadikan
zat-zat yang sesuai dengan keperluan kehidupan tumbuhan ybs.
Warna hijau pada daun sebenarnya adalah warna yang terkandung
dalam bagian ini, juga kalau daun mempunyai warna lain, misalnya
merah, berbintik-bintik kuning, dll.
31. Tebal tipisnya helaian daun juga tergantung tebal tipisnya
daging daun. Sehingga sifat daun dibedakan menjadi:
1. Tipis seperti Selaput (membranaceus), misalnya pada
daun Paku Selaput (Hymenophyllum australe,Willd.).
2. Seperti Kertas (papyraceus/chartaceus), tipis tetapi
cukup tegar, misalnya pada daun Pisang (Musa
paradisiaca, L.).
3. Tipis Lunak (herbaceus), misalnya pada daun Slada
Air (Nasturtium officinale, R. Br.).
4. Seperti Perkamen (perkamenteus), tipis tetapi cukup
kaku, misalnya pada daun Kelapa (Cocos nucifera,L.)
5. Seperti Kulit/Belulang (coriaceus), helaian daun
tebal dan kaku, misalnya pada daun Nyamplung
(Calophyllum inophyllum,L.).
6. Berdaging (carnosus), tebal dan berair, misalnya pada
daun Lidah Buaya (Aloe sp.).
32. 7.Warna Daun dan Permukaan Daun
Umumnya warna daun pada sisi atas dan bawah jelas berbeda,
biasanya sisi atas tampak lebih hijau, licin atau mengkilat jika
dibandingkan dengan sisi bawah daun.
Perbedaan warna ini disebabkan karena warna hijau lebih banyak
terdapat pada lapisan atas daripada di lapisan bawah.
33. Permukaan Daun
Keadaan permukaan daun dibedakan atas:
1. Licin (laevis), permukaan daun terlihat.
2. Mengkilat (nitidus), misalnya pada sisi
atas daun Kopi (Coffea robusta,Lindl.)dan pada
sisi atas daun Beringin (Ficus benjamina,L.).
3. Suram (opacus), misalnya pada daun Ketela
Rambat (Ipomoea batatas,Poir.).
4. Berselaput lilin (pruinosus), misalnya
pada sisi bawah daun Pisang (Musa paradisiaca,
L.)dan pada sisi bawah daunTasbih (Canna
hybrida, Hort.).
5. Gundul (glaber), misalnya pada daun
JambuAir (Eugenia aquea, Burm.).
34. 6. Kasap (scaber), misalnya pada daun Jati
(Tectona grandis L.).
7. Berkerut (rugosus), misalnya pada daun
Jarong (Stachytarpheta jamaicensisVahl.)dan
pada daun Jambu Biji (Psidium guajava L.).
8. Berbingkul – bingkul (bullatus),
seperti berkeriput tetapi kerutannya lebih
besar, misalnya pada daunAir Mata
Pengantin (Antigonon leptopus Hook et
Arn.).
9. Berbulu (pilosus), jika bulunya halus dan
jarang-jarang, misalnya pada daunTembakau
(Nicotiana tabacum G. Don.).
10. Berbulu halus dan rapat (villosus),
berbulu jika diraba terasa seperti laken atau
beludru.
35. 6. Berbulu kasar (hispidus), bulu kaku dan
jika diraba terasa kasar, misalnya pada daun
Gadung (Dioscorea hispida Dennst.).
7. Bersisik (lepidus), misalnya pada sisi
bawah daun Durian (Durio zibethinus
Murr.)