SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 13
N I D Y A B A N U A R I
B O O C A S H A K B A R I A N T
Pelanggaran HAM dalam
Tragedi Semanggi
1
Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
Pendahuluan
Pada abad ke-18 hak-hak dasar tidak hanya dipandang
sebagai kewajiban yang harus dihormati penguasa. Tetapi,
juga hak yang mutlak dimiliki oleh rakyat. Bahkan pada
abad18 muncul kredo (pernyataan kepercayaan) tiap
manusia dikaruniakan hak-hak yang kekal.Hak yang tidak
dapat dicabut dan yang tidak pernah ditinggalkan ketika
umat manusia beralih untuk memasuki era baru dari
kehidupan pramodern ke kehidupan modern. Serta tidak
pernah berkurang karena tuntutan hak memerintah
penguasa. Betapa HAM telahmendapatkan tempat khusus di
tengah-tengah perkembangan kehidupan manusia mulai
abad 18 sampai sekarang
2
Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
Penyebab Tragedi Semanggi
Pergantian pemerintahan dari Orde Baru ke Orde
Reformasi memberikan harapan bahwa demokratisasi
telah dimulai. Namun patut disayangkan bahwa krisis
ekonomi sejak tahun 1997 belum membaik. Begitu juga
permasalahan penegakan hukum, keadilan, dan kepastian
hukum yang masih jauh dari yang diharapkan masyarakat.
Akibatnya, terjadi beberapa kali kesalahpahaman /
bentrokan antara mahasiswa dan masyarakat dengan
aparat pemerintah baik TNI maupun Polri serta terjadi
peristiwa-peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran
hak asasi manusia. Kesalahpahaman dan bentrokan yang
terjadi telahmengakibatkan jatuhnya korban dari pihak
mahasiswa serta masyarakat maupun TNI /Polri.
Peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran hak
asasi manusia berat antara lain peristiwa Trisakti dan
Semanggi I & II.
3
Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
Peristiwa Semanggi
Tragedi Semanggi menunjuk kepada dua kejadian
protes masyarakat terhadap pelaksanaan dan agenda
Sidang Istimewa yang mengakibatkan tewasnya warga
sipil. Kejadian pertama dikenal dengan Tragedi
Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998, masa
pemerintah transisi Indonesia, yang menyebabkan
tewasnya 17 warga sipil. Kejadian kedua dikenal dengan
Tragedi Semanggi II terjadi pada 24 September 1999
yang menyebabkan tewasnya seorang mahasiswa dan
sebelas orang lainnya di seluruh Jakarta serta
menyebabkan 217 korban luka-luka. Pada tanggal 11
November 1998, mahasiswa dan masyarakat yang
bergerak dari Jalan Salemba, bentrok dengan
Pamswakarsa di kompleks Tugu Proklamasi.
4
Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
Peristiwa Semanggi
Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
5
Pada tanggal 12 November 1998 ratusan ribu
mahasiswa dan masyrakat bergerak menuju ke gedung
DPR/MPR dari segala arah, Semanggi-Slipi-Kuningan,
tetapi tidak ada yang berhasil menembus ke sana karena
dikawal dengan sangat ketat oleh tentara, Brimob dan juga
Pamswakarsa (pengamanan sipil yang bersenjata bambu
runcing untuk diadu dengan mahasiswa). Pada malam
harinya terjadi bentrok di daerah Slipi dan Jl. Sudirman,
puluhan mahasiswa masuk rumah sakit. Ribuan
mahasiswa dievakuasi ke Atma Jaya. Satu orang pelajar,
yaitu Lukman Firdaus, terluka berat dan masuk rumah
sakit. Beberapa hari kemudian ia meninggal dunia.
Korban dalam Peristiwa Semanggi
Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
6
Jumlah korban yang didata oleh Tim Relawan untuk
Kemanusiaan berjumlah 17 orang korban, yang terdiri
dari 6 orang mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di
Jakarta, 2 orang pelajar SMA, 2 orang anggota aparat
keamanan dari POLRI, seorang anggota Satpam Hero
Swalayan, 4 orang anggota Pam Swakarsa dan 3 orang
warga masyarakat. Sementara 456 korban mengalami
luka-luka, sebagian besar akibat tembakan senjata api dan
pukulan benda keras, tajam/tumpul. Mereka ini terdiri
dari mahasiswa, pelajar, wartawan, aparat keamanan dan
anggota masyarakat lainnya dari berbagai latar belakang
dan usia, termasuk Ayu Ratna Sari, seorang anak kecil
berusia 6 tahun, terkena peluru nyasar di kepala.
Tragedi Semanggi II
Pada 24 September 1999, untuk yang kesekian
kalinya tentara melakukan tindak kekerasan kepada
aksi-aksi mahasiswa. Kala itu adanya pendesakan oleh
pemerintahan transisi untuk mengeluarkanUndang-
Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya (UU PKB)
yang materinya menurut banyak kalangan sangat
memberikan keleluasaan kepada militer untuk
melakukan keadaan negara sesuai kepentingan
militer. Oleh karena itulah mahasiswa bergerak dalam
jumlah besar untuk bersama-sama menentang
diberlakukannya UU PKB.
7
Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
Prinsip Non-Retroaktif dalam Kejahatan
terhadap Kemanusiaan
Prinsip non retroaktif dalam hukum pidana tidak
berlaku untuk kejahatan terhadapkemanusiaan karena
alasan-alasan berikut ini:
1.Kejahatan terhadap kemanusiaan merupakan kejahatan
dalam hukum kebiasaaninternasional dan prinsip-
prinsip hukum umum. Menurut kedua sumber hukum
itu,orang yang melakukan kejahatan terhadap
kemanusiaan baik secacara commissionmaupun
ommission dapat dihukum secara retroaktif.
2.Pasal 15 (2) kovenan internasional mengenai hak-hak
sipil dan politik memungkinkan pengecualian asas non
retroaktif untuk kejahatan-kejahatan yang telah diterima
sebagaikejahatan menurut prinsip-prinsip hukum
umum.
8
Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
Fakta dan Pola Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Berdasarkan fakta-fakta, dokumen, keterangan dan
kesaksian berbagai pihak, KPPHAM menemukan berbagai
kekerasan yang pada dasarnya melanggar hak asasi
manusia seperti pembunuhan, penganiayaan,
penghilangan paksa, perkosaan, perampasan
kemerdekaan dan kebebasan fisik yang dilakukan secara
sistematis serta meluas yangdilakukan oleh pelaku
tertentu dengan sasaran masyarakat tertentu.
KPP HAM memusatkan perhatian pada tiga (3)
rangkaian peristiwa ini tidak dapat dipisahkan dan
dilepaskan dari kebijakan pemerintah dalam menghadapi
gelombang demonstrasi mahasiswa dan masyarakat akan
perlunya reformasi.
9
Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
Pemenuhan Unsur-unsur Kejahatan terhadap
Kemanusiaan dan Tanggung Jawab Pidana
 Serangan
Serangan dalam pengertian “suatu rangkaian
perbuatan yang dilakukan terhadap penduduk
sipilsebagai kelanjutan kebijakan penguasa atau
kebijakan yang berhubungan denganorganisasi”,
sebagaimana yang dimaksud dalam penjelasan UU
No. 26/2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
Penyerangan terhadap para demonstran pada ketiga
peristiwa ini dan di daerah-daerah luar Jakarta
tampak tidak terukur dan di luar batas-batas
kewajaran (exesive use of force)
10
Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
Landasan Hukum
Pembentukan Komisi Penyelidikan Pelanggaran Hak
Asasi Manusia peristiwaTrisakti, Semanggi I, dan
Semanggi II didasarkan atas:
1.UU Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia.
2.UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi
Manusia.
3.Keputusan Rapat Paripurna Komnas HAM tanggal 5 Juni
2001.
4.Keputusan Ketua Komnas HAM Nomor 034/KOMNAS
HAM/VII/2001 tanggal 27Agustus 2001 tentang
Pembentukan Komisi Penyelidikan Pelanggaran Hak
AsasiManusia peristiwa Trisakti, Semanggi I& II
11
Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
Tugas dan Wewenang
Tugas dan wewenang KPP HAM Trisakti, Semanggi I,
dan Semanggi II adalah :
1.Melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap
peristiwa yang terjadi dan kasus-kasus yang berkaitan
2.Meminta keterangan pihak-pihak korban
3.Memanggil dan memeriksa saksi-saksi dan pihak-pihak
yang diduga terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia
4.Mengumpulkan bukti-bukti tentang dugaan pelanggaran
hak asasi manusia
5.Meninjau dan mengumpulkan keterangan di tempat
kejadian dan tempat lainnya yang dianggap perlu
6.Kegiatan lain yang dianggap perlu
12
Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
Masa Tugas
KPP HAM Trisakti, Semanggi I, dan Semanggi II
melaksanakan tugas mulaitanggal 27 Agustus sampai
dengan 27 November 2001 dan dapat diperpanjang selama
90 hari apabila dipandang perlu.Hasil penyelidikan KPP
HAM Trisakti dan Semanggi I & II akan diserahkan
kepada Sidang Paripurna Komnas HAM untuk disahkan
sebelum diserahkan kepada penyidik untuk ditindak
lanjuti sampai dengan Pengadilan HAM.
Pada saat ini KPP HAM Trisakti dan Semanggi I & II
sedang menjalankan kegiatannya sesuai dengan prosedur
dan mekanisme kerjanya yang memenuhi standar
internasional maupun Kitab Undang-undang Hukum
Acara Pidana (KUHAP)
13
Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUMPERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUMMuhamad Yogi
 
Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Sistem Pemerintahan
Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Sistem PemerintahanKonflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Sistem Pemerintahan
Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Sistem PemerintahanZakiyah Ulfa Aryani
 
Ancaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFO
Ancaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFOAncaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFO
Ancaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFOGungun Misbah Gunawan
 
hak dan kewajiban warganegara dibidang politik, hukum dan pemerintahan
hak dan kewajiban warganegara dibidang politik, hukum dan pemerintahanhak dan kewajiban warganegara dibidang politik, hukum dan pemerintahan
hak dan kewajiban warganegara dibidang politik, hukum dan pemerintahanAmanina Syahida
 
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIMakalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIIswi Haniffah
 
Daftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anionDaftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anionVJ Asenk
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALAulia Ulil Fadhilah
 
Naskah Sidang BPUPKI Lengkap
Naskah Sidang BPUPKI LengkapNaskah Sidang BPUPKI Lengkap
Naskah Sidang BPUPKI LengkapFahmi Rifaldi
 
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesia
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesiaKelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesia
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesiaapotek agam farma
 
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINTMATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINTVinkaAngelica81
 
Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
Perlindungan dan Penegakan Hukum di IndonesiaPerlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesiaafifahdhaniyah
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaSEJARAH UNY
 
Analisis demokrasi pada masa orde lama, demokrasi liberal, demokrasi terpimpin
Analisis demokrasi pada masa orde lama, demokrasi liberal, demokrasi terpimpinAnalisis demokrasi pada masa orde lama, demokrasi liberal, demokrasi terpimpin
Analisis demokrasi pada masa orde lama, demokrasi liberal, demokrasi terpimpinNisa Ghaisani
 
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3Kinanti Jati Kinasih
 
Kebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politikKebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politikEster Tjk
 
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAMPPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAMDoris Agusnita
 
Organisasi pergerakan nasional indonesia
Organisasi pergerakan nasional indonesiaOrganisasi pergerakan nasional indonesia
Organisasi pergerakan nasional indonesiaNita07agustin
 

Was ist angesagt? (20)

PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUMPERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
 
Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Sistem Pemerintahan
Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Sistem PemerintahanKonflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Sistem Pemerintahan
Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Sistem Pemerintahan
 
Ancaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFO
Ancaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFOAncaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFO
Ancaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFO
 
hak dan kewajiban warganegara dibidang politik, hukum dan pemerintahan
hak dan kewajiban warganegara dibidang politik, hukum dan pemerintahanhak dan kewajiban warganegara dibidang politik, hukum dan pemerintahan
hak dan kewajiban warganegara dibidang politik, hukum dan pemerintahan
 
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIMakalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
 
Ppt teladan para tokoh persatuan
Ppt  teladan para tokoh persatuanPpt  teladan para tokoh persatuan
Ppt teladan para tokoh persatuan
 
Republik Maluku Selatan
Republik Maluku SelatanRepublik Maluku Selatan
Republik Maluku Selatan
 
Daftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anionDaftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anion
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
 
Naskah Sidang BPUPKI Lengkap
Naskah Sidang BPUPKI LengkapNaskah Sidang BPUPKI Lengkap
Naskah Sidang BPUPKI Lengkap
 
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesia
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesiaKelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesia
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesia
 
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINTMATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
 
Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
Perlindungan dan Penegakan Hukum di IndonesiaPerlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia
 
Analisis demokrasi pada masa orde lama, demokrasi liberal, demokrasi terpimpin
Analisis demokrasi pada masa orde lama, demokrasi liberal, demokrasi terpimpinAnalisis demokrasi pada masa orde lama, demokrasi liberal, demokrasi terpimpin
Analisis demokrasi pada masa orde lama, demokrasi liberal, demokrasi terpimpin
 
Pemerintahan jepang di indonesia
Pemerintahan jepang di indonesiaPemerintahan jepang di indonesia
Pemerintahan jepang di indonesia
 
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
 
Kebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politikKebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politik
 
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAMPPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
 
Organisasi pergerakan nasional indonesia
Organisasi pergerakan nasional indonesiaOrganisasi pergerakan nasional indonesia
Organisasi pergerakan nasional indonesia
 

Andere mochten auch

Tragedi trisakti.power point
Tragedi trisakti.power pointTragedi trisakti.power point
Tragedi trisakti.power pointimamnurrojab
 
kronologi Tragedi trisakti
kronologi Tragedi trisaktikronologi Tragedi trisakti
kronologi Tragedi trisaktiAwdi kitranto
 
Presentation pkn kelompok 4 xii ips 2
Presentation pkn kelompok 4 xii ips 2Presentation pkn kelompok 4 xii ips 2
Presentation pkn kelompok 4 xii ips 2Muslihah Afraa
 
TANJUNG PRIOK 1984
TANJUNG PRIOK 1984TANJUNG PRIOK 1984
TANJUNG PRIOK 1984Dany Dw
 
Khilafah dan konstelasi pergaulan internasional
Khilafah dan konstelasi pergaulan internasionalKhilafah dan konstelasi pergaulan internasional
Khilafah dan konstelasi pergaulan internasionalel-hafiy
 
Mengaitkan Kasus Marsinah Dengan HAM
Mengaitkan Kasus Marsinah Dengan HAMMengaitkan Kasus Marsinah Dengan HAM
Mengaitkan Kasus Marsinah Dengan HAMFianti Damayanti
 
Politik pemerintahan islam
Politik pemerintahan islamPolitik pemerintahan islam
Politik pemerintahan islamel-hafiy
 
Kasus Marsinah
Kasus MarsinahKasus Marsinah
Kasus MarsinahRus Mala
 
Politik ekonomi islam
Politik ekonomi islamPolitik ekonomi islam
Politik ekonomi islamel-hafiy
 
Pembentukan partai politik ideologis
Pembentukan partai politik ideologisPembentukan partai politik ideologis
Pembentukan partai politik ideologisel-hafiy
 
Cara buka akun di fbs dapat 5 dollar gratis
Cara buka akun di fbs dapat 5 dollar gratisCara buka akun di fbs dapat 5 dollar gratis
Cara buka akun di fbs dapat 5 dollar gratisel-hafiy
 
Ppt Pelanggaran HAM
Ppt Pelanggaran HAMPpt Pelanggaran HAM
Ppt Pelanggaran HAMFebrinaa24
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuel-hafiy
 
Bom bali 2002
Bom bali 2002Bom bali 2002
Bom bali 2002CNVIP
 
Zasięg blogosfery w Polsce
Zasięg blogosfery w PolsceZasięg blogosfery w Polsce
Zasięg blogosfery w Polsceblogifirmowe.com
 
Sweet spot
Sweet spotSweet spot
Sweet spott7260678
 

Andere mochten auch (20)

Tragedi trisakti.power point
Tragedi trisakti.power pointTragedi trisakti.power point
Tragedi trisakti.power point
 
kronologi Tragedi trisakti
kronologi Tragedi trisaktikronologi Tragedi trisakti
kronologi Tragedi trisakti
 
Tragedi semanggi ii
Tragedi semanggi iiTragedi semanggi ii
Tragedi semanggi ii
 
Presentation pkn kelompok 4 xii ips 2
Presentation pkn kelompok 4 xii ips 2Presentation pkn kelompok 4 xii ips 2
Presentation pkn kelompok 4 xii ips 2
 
TANJUNG PRIOK 1984
TANJUNG PRIOK 1984TANJUNG PRIOK 1984
TANJUNG PRIOK 1984
 
Khilafah dan konstelasi pergaulan internasional
Khilafah dan konstelasi pergaulan internasionalKhilafah dan konstelasi pergaulan internasional
Khilafah dan konstelasi pergaulan internasional
 
Khilafah
KhilafahKhilafah
Khilafah
 
Mengaitkan Kasus Marsinah Dengan HAM
Mengaitkan Kasus Marsinah Dengan HAMMengaitkan Kasus Marsinah Dengan HAM
Mengaitkan Kasus Marsinah Dengan HAM
 
Politik pemerintahan islam
Politik pemerintahan islamPolitik pemerintahan islam
Politik pemerintahan islam
 
Makalah ham marsinah
Makalah ham  marsinahMakalah ham  marsinah
Makalah ham marsinah
 
Kasus Marsinah
Kasus MarsinahKasus Marsinah
Kasus Marsinah
 
Politik ekonomi islam
Politik ekonomi islamPolitik ekonomi islam
Politik ekonomi islam
 
Pembentukan partai politik ideologis
Pembentukan partai politik ideologisPembentukan partai politik ideologis
Pembentukan partai politik ideologis
 
Cara buka akun di fbs dapat 5 dollar gratis
Cara buka akun di fbs dapat 5 dollar gratisCara buka akun di fbs dapat 5 dollar gratis
Cara buka akun di fbs dapat 5 dollar gratis
 
Ppt Pelanggaran HAM
Ppt Pelanggaran HAMPpt Pelanggaran HAM
Ppt Pelanggaran HAM
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmu
 
Bom bali 2002
Bom bali 2002Bom bali 2002
Bom bali 2002
 
Zasięg blogosfery w Polsce
Zasięg blogosfery w PolsceZasięg blogosfery w Polsce
Zasięg blogosfery w Polsce
 
Sweet spot
Sweet spotSweet spot
Sweet spot
 
EFFECT OF ILLUMINATION INTENSITY ON THE PERFORMANCE OF PHOTOELECTRO CHEMICAL ...
EFFECT OF ILLUMINATION INTENSITY ON THE PERFORMANCE OF PHOTOELECTRO CHEMICAL ...EFFECT OF ILLUMINATION INTENSITY ON THE PERFORMANCE OF PHOTOELECTRO CHEMICAL ...
EFFECT OF ILLUMINATION INTENSITY ON THE PERFORMANCE OF PHOTOELECTRO CHEMICAL ...
 

Ähnlich wie Pelanggaran ham dalam tragedi semanggi

Ähnlich wie Pelanggaran ham dalam tragedi semanggi (20)

KELOMPOK 3 HAM.pptx
KELOMPOK 3 HAM.pptxKELOMPOK 3 HAM.pptx
KELOMPOK 3 HAM.pptx
 
Materi bab 1
Materi bab 1Materi bab 1
Materi bab 1
 
Makalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran hamMakalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran ham
 
Kasus
KasusKasus
Kasus
 
Kasus ham diindonesia
Kasus ham diindonesiaKasus ham diindonesia
Kasus ham diindonesia
 
Kajian Yuridis terhadap Asas Pertanggungjawaban Komando (Suatu Tinjaun Kritis...
Kajian Yuridis terhadap Asas Pertanggungjawaban Komando (Suatu Tinjaun Kritis...Kajian Yuridis terhadap Asas Pertanggungjawaban Komando (Suatu Tinjaun Kritis...
Kajian Yuridis terhadap Asas Pertanggungjawaban Komando (Suatu Tinjaun Kritis...
 
Makalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran hamMakalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran ham
 
Makalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran hamMakalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran ham
 
Makalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran hamMakalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran ham
 
Kasus
KasusKasus
Kasus
 
Demokrasi (new)
Demokrasi (new)Demokrasi (new)
Demokrasi (new)
 
PPT KWN Kelompok 5.pptx
PPT KWN Kelompok 5.pptxPPT KWN Kelompok 5.pptx
PPT KWN Kelompok 5.pptx
 
Moh. hidayat muhtar ham
Moh. hidayat muhtar hamMoh. hidayat muhtar ham
Moh. hidayat muhtar ham
 
Perjuangan ham di indonesia
Perjuangan ham di indonesiaPerjuangan ham di indonesia
Perjuangan ham di indonesia
 
Sam 1
Sam 1Sam 1
Sam 1
 
PPT PANCASILA HAM.pptx
PPT PANCASILA HAM.pptxPPT PANCASILA HAM.pptx
PPT PANCASILA HAM.pptx
 
Bab 1 nampak tilas ham manusia di indonesia
Bab 1 nampak tilas ham manusia di indonesiaBab 1 nampak tilas ham manusia di indonesia
Bab 1 nampak tilas ham manusia di indonesia
 
Kasus abepura
Kasus abepuraKasus abepura
Kasus abepura
 
Sha
ShaSha
Sha
 
Ham makalah
Ham makalahHam makalah
Ham makalah
 

Kürzlich hochgeladen

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

Pelanggaran ham dalam tragedi semanggi

  • 1. N I D Y A B A N U A R I B O O C A S H A K B A R I A N T Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi 1 Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
  • 2. Pendahuluan Pada abad ke-18 hak-hak dasar tidak hanya dipandang sebagai kewajiban yang harus dihormati penguasa. Tetapi, juga hak yang mutlak dimiliki oleh rakyat. Bahkan pada abad18 muncul kredo (pernyataan kepercayaan) tiap manusia dikaruniakan hak-hak yang kekal.Hak yang tidak dapat dicabut dan yang tidak pernah ditinggalkan ketika umat manusia beralih untuk memasuki era baru dari kehidupan pramodern ke kehidupan modern. Serta tidak pernah berkurang karena tuntutan hak memerintah penguasa. Betapa HAM telahmendapatkan tempat khusus di tengah-tengah perkembangan kehidupan manusia mulai abad 18 sampai sekarang 2 Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
  • 3. Penyebab Tragedi Semanggi Pergantian pemerintahan dari Orde Baru ke Orde Reformasi memberikan harapan bahwa demokratisasi telah dimulai. Namun patut disayangkan bahwa krisis ekonomi sejak tahun 1997 belum membaik. Begitu juga permasalahan penegakan hukum, keadilan, dan kepastian hukum yang masih jauh dari yang diharapkan masyarakat. Akibatnya, terjadi beberapa kali kesalahpahaman / bentrokan antara mahasiswa dan masyarakat dengan aparat pemerintah baik TNI maupun Polri serta terjadi peristiwa-peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Kesalahpahaman dan bentrokan yang terjadi telahmengakibatkan jatuhnya korban dari pihak mahasiswa serta masyarakat maupun TNI /Polri. Peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran hak asasi manusia berat antara lain peristiwa Trisakti dan Semanggi I & II. 3 Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
  • 4. Peristiwa Semanggi Tragedi Semanggi menunjuk kepada dua kejadian protes masyarakat terhadap pelaksanaan dan agenda Sidang Istimewa yang mengakibatkan tewasnya warga sipil. Kejadian pertama dikenal dengan Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998, masa pemerintah transisi Indonesia, yang menyebabkan tewasnya 17 warga sipil. Kejadian kedua dikenal dengan Tragedi Semanggi II terjadi pada 24 September 1999 yang menyebabkan tewasnya seorang mahasiswa dan sebelas orang lainnya di seluruh Jakarta serta menyebabkan 217 korban luka-luka. Pada tanggal 11 November 1998, mahasiswa dan masyarakat yang bergerak dari Jalan Salemba, bentrok dengan Pamswakarsa di kompleks Tugu Proklamasi. 4 Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
  • 5. Peristiwa Semanggi Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi 5 Pada tanggal 12 November 1998 ratusan ribu mahasiswa dan masyrakat bergerak menuju ke gedung DPR/MPR dari segala arah, Semanggi-Slipi-Kuningan, tetapi tidak ada yang berhasil menembus ke sana karena dikawal dengan sangat ketat oleh tentara, Brimob dan juga Pamswakarsa (pengamanan sipil yang bersenjata bambu runcing untuk diadu dengan mahasiswa). Pada malam harinya terjadi bentrok di daerah Slipi dan Jl. Sudirman, puluhan mahasiswa masuk rumah sakit. Ribuan mahasiswa dievakuasi ke Atma Jaya. Satu orang pelajar, yaitu Lukman Firdaus, terluka berat dan masuk rumah sakit. Beberapa hari kemudian ia meninggal dunia.
  • 6. Korban dalam Peristiwa Semanggi Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi 6 Jumlah korban yang didata oleh Tim Relawan untuk Kemanusiaan berjumlah 17 orang korban, yang terdiri dari 6 orang mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Jakarta, 2 orang pelajar SMA, 2 orang anggota aparat keamanan dari POLRI, seorang anggota Satpam Hero Swalayan, 4 orang anggota Pam Swakarsa dan 3 orang warga masyarakat. Sementara 456 korban mengalami luka-luka, sebagian besar akibat tembakan senjata api dan pukulan benda keras, tajam/tumpul. Mereka ini terdiri dari mahasiswa, pelajar, wartawan, aparat keamanan dan anggota masyarakat lainnya dari berbagai latar belakang dan usia, termasuk Ayu Ratna Sari, seorang anak kecil berusia 6 tahun, terkena peluru nyasar di kepala.
  • 7. Tragedi Semanggi II Pada 24 September 1999, untuk yang kesekian kalinya tentara melakukan tindak kekerasan kepada aksi-aksi mahasiswa. Kala itu adanya pendesakan oleh pemerintahan transisi untuk mengeluarkanUndang- Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya (UU PKB) yang materinya menurut banyak kalangan sangat memberikan keleluasaan kepada militer untuk melakukan keadaan negara sesuai kepentingan militer. Oleh karena itulah mahasiswa bergerak dalam jumlah besar untuk bersama-sama menentang diberlakukannya UU PKB. 7 Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
  • 8. Prinsip Non-Retroaktif dalam Kejahatan terhadap Kemanusiaan Prinsip non retroaktif dalam hukum pidana tidak berlaku untuk kejahatan terhadapkemanusiaan karena alasan-alasan berikut ini: 1.Kejahatan terhadap kemanusiaan merupakan kejahatan dalam hukum kebiasaaninternasional dan prinsip- prinsip hukum umum. Menurut kedua sumber hukum itu,orang yang melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan baik secacara commissionmaupun ommission dapat dihukum secara retroaktif. 2.Pasal 15 (2) kovenan internasional mengenai hak-hak sipil dan politik memungkinkan pengecualian asas non retroaktif untuk kejahatan-kejahatan yang telah diterima sebagaikejahatan menurut prinsip-prinsip hukum umum. 8 Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
  • 9. Fakta dan Pola Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berdasarkan fakta-fakta, dokumen, keterangan dan kesaksian berbagai pihak, KPPHAM menemukan berbagai kekerasan yang pada dasarnya melanggar hak asasi manusia seperti pembunuhan, penganiayaan, penghilangan paksa, perkosaan, perampasan kemerdekaan dan kebebasan fisik yang dilakukan secara sistematis serta meluas yangdilakukan oleh pelaku tertentu dengan sasaran masyarakat tertentu. KPP HAM memusatkan perhatian pada tiga (3) rangkaian peristiwa ini tidak dapat dipisahkan dan dilepaskan dari kebijakan pemerintah dalam menghadapi gelombang demonstrasi mahasiswa dan masyarakat akan perlunya reformasi. 9 Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
  • 10. Pemenuhan Unsur-unsur Kejahatan terhadap Kemanusiaan dan Tanggung Jawab Pidana  Serangan Serangan dalam pengertian “suatu rangkaian perbuatan yang dilakukan terhadap penduduk sipilsebagai kelanjutan kebijakan penguasa atau kebijakan yang berhubungan denganorganisasi”, sebagaimana yang dimaksud dalam penjelasan UU No. 26/2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. Penyerangan terhadap para demonstran pada ketiga peristiwa ini dan di daerah-daerah luar Jakarta tampak tidak terukur dan di luar batas-batas kewajaran (exesive use of force) 10 Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
  • 11. Landasan Hukum Pembentukan Komisi Penyelidikan Pelanggaran Hak Asasi Manusia peristiwaTrisakti, Semanggi I, dan Semanggi II didasarkan atas: 1.UU Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. 2.UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. 3.Keputusan Rapat Paripurna Komnas HAM tanggal 5 Juni 2001. 4.Keputusan Ketua Komnas HAM Nomor 034/KOMNAS HAM/VII/2001 tanggal 27Agustus 2001 tentang Pembentukan Komisi Penyelidikan Pelanggaran Hak AsasiManusia peristiwa Trisakti, Semanggi I& II 11 Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
  • 12. Tugas dan Wewenang Tugas dan wewenang KPP HAM Trisakti, Semanggi I, dan Semanggi II adalah : 1.Melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap peristiwa yang terjadi dan kasus-kasus yang berkaitan 2.Meminta keterangan pihak-pihak korban 3.Memanggil dan memeriksa saksi-saksi dan pihak-pihak yang diduga terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia 4.Mengumpulkan bukti-bukti tentang dugaan pelanggaran hak asasi manusia 5.Meninjau dan mengumpulkan keterangan di tempat kejadian dan tempat lainnya yang dianggap perlu 6.Kegiatan lain yang dianggap perlu 12 Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi
  • 13. Masa Tugas KPP HAM Trisakti, Semanggi I, dan Semanggi II melaksanakan tugas mulaitanggal 27 Agustus sampai dengan 27 November 2001 dan dapat diperpanjang selama 90 hari apabila dipandang perlu.Hasil penyelidikan KPP HAM Trisakti dan Semanggi I & II akan diserahkan kepada Sidang Paripurna Komnas HAM untuk disahkan sebelum diserahkan kepada penyidik untuk ditindak lanjuti sampai dengan Pengadilan HAM. Pada saat ini KPP HAM Trisakti dan Semanggi I & II sedang menjalankan kegiatannya sesuai dengan prosedur dan mekanisme kerjanya yang memenuhi standar internasional maupun Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) 13 Pelanggaran HAM dalam Tragedi Semanggi