SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
1
PENGGUNAAN TEORI GRAF PADA PENGATURAN
LAMPU LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN ARION
Ambar Mangesti, Nida Shafiyanti, dan Tedy Triyadi
3125111212, 3125111218, 3125111202
Universitas Negeri Jakarta
ambarmangesti@gmail.com, nidashafiyanti.ns@gmail.com, tedytriyadiwijaya@gmail.com
ABSTRACT
At the crossroads, we need a way to manage traffic lights so that cars can not pass
through the intersection colliding. Traffic lights are arranged so that the car can go
with regular. There are many solutions to manage the traffic lights at the
intersection. In this paper, an example of the intersection to be set is the
intersection of Arion, Rawamangun, East Jakarta and the solutions using graph
theory. Graph theory is used graph coloring technique by coloring vertices. The
knot symbolizes the path used vehicles. Then connect multiple nodes with the
side. After that give a different color to each node the neighboring number of
colors used as little as possible
Keyword : Graph theory , Graph coloring, Intersection, Traffic light, Node
ABSTRAK
Pada persimpangan jalan, dibutuhkan suatu cara untuk mengatur lampu lalu lintas
agar mobil yang melewati persimpangan tersebut tidak mengalami tabrakan.
Nyala lampu lalu lintas diatur sedemikian rupa sehingga mobil bisa berjalan
dengan teratur. Ada banyak solusi untuk mengatur lampu lalu lintas di
persimpangan jalan. Pada makalah ini, contoh persimpangan yang akan diatur
adalah persimpangan Arion, Rawamangun, Jakarta Timur dan dengan solusi
menggunakan teori graf. Teori graf yang dipakai adalah teknik pewarnaan graf
dengan cara pewarnaan simpul. Simpul yang dipakai melambangkan jalur yang
2
dilewati kendaraan. Kemudian menghubungkan beberapa simpul dengan sisi.
Setelah itu memberi warna yang berbeda pada setiap simpul yang bertetanggan
dengan jumlah warna yang digunakan sesedikit mungkin.
Kata kunci : Teori graf, Pewarnaan graf, Persimpangan, Lampu lalu lintas,
Simpul
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terlebih lagi pada masalah
transportasi mengakibatkan produksi kendaraan massal yang yang semakin
meningkat. Peningkatan produksi mobil tersebut membuat kendaraan yang
melintas di jalan semakin hari semakin meningkat. Sehingga timbul banyak
masalah seperti kemacetan dan kecelakaan.
Kemacetan atau kecelakaan sering terjadi karena banyak kendaraan yang
berjalan tidak teratur dan sering kali kendaraan berjalan tidak sesuai dengan
jalurnya. Hal itu sudah menjadi hal yang biasa di kota besar seperti Jakarta.
Persimpangan jalan adalah salah satu jalur yang sering mengalami hal-hal
tersebut. Banyak kendaraan di persimpangan jalan yang berjalan semaunya,
terutama di jam-jam sibuk para pengemudi kendaraan terkadang akan berjalan
sesuai kemauan mereka tanpa berpikir resiko yang akan mereka dapat.
Oleh karena itu, perlu adanya hal yang mengatur agar hal-hal diatas tidak
terjadi. Di setiap jalan terutama di persimpangan jalan terdapat lampu lalu lintas
untuk mengatur jalannya kendaraan agar tidak terjadi kemacetan atau kecelakaan.
Nyala lampu lalu lintas diatur sedemikian rupa sehingga kendaraan bisa berjalan
teratur tanpa terjadi tabrakan antar kendaraan yang melintas di jalan tersebut.
Persimpangan Arion merupakan salah satu persimpangan yang banyak
dilewati kendaraan karena merupakan salah satu akses jalan untuk pergi ke
sekolah, kampus, pasar, atau bekerja. Pada setiap persimpangan terdapat satu
buah lampu lalu lintas. Dan persimpangan ini pun dilewati jalur busway yang
3
memiliki lampu lalu lintas sendiri. Perlu pengaturan lampu lalu lintas yang baik,
karena di persimpangan Arion sering terjadi kemacetan yang terkadang
disebabkan kendaraan yang berjalan semaunya.
Banyak cara untuk mengatur lampu lalu lintas, salah satunya adalah teori graf.
Di dalam teori graf terdapat beberapa teknik penyelesaian masalah. Salah satu
teknik yang bisa dilakukan untuk memecahkan masalah diatas adalah teknik
pewarnaan graf. Dari latar belakang diatas, penulis mengangkat judul
“Penggunaan Teori Graf pada Pengaturan Lampu Lalu Lintas di
Persimpangan Arion”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat kita rumuskan masalah :
a. Bagaimana cara mengatur lampu lalu lintas di persimpangan Arion?
b. Bagaimana aplikasi teknik pewarnaan graf pada pengaturan lampu lalu
lintas di persimpangan Arion?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah :
a. Untuk mengetahui cara mengatur lampu lalu lintas di persimpangan Arion
b. Untuk mengetahui aplikasi teknik pewarnaan graf pada pengaturan lampu
lalu lintas di persimpangan Arion.
2. Pembahasan
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Graf
Secara umum pengertian graf adalah himpunan tidak kosong simpul-
simpul (vertex/node) yang dinotasikan dengan simbol V dan himpunan sisi (edge)
yang dinotasikan dengan E, pengertian sisi adalah sebuah garis yang
menghubungkan dua buah simpul. Sedangkan untuk penulisan graf, graf G dapat
dinyatakan dengan G=(V,E) dimana V adalah himpunan simpul dan E adalah
himpunan sisi yang merupakan himpunan bagian dari VxV. Untuk memudahkan
4
pengertian graf biasanya digunakan gambaran geometri dari graf dengan cara
seperti berikut:
Setiap simpul digambarkan sebagai suatu titik dibidang datar, sedangkan
setiap sisi digambarkan sebagai sebuah garis yang menghubungkan dua buah
simpul dalam graf tersebut.
Gambar 1 Contoh Graf
Pada gambar diatas, sisi e3 = (1,3) dan sisi e4 = (1,3) dinamakan sisi-
ganda (multiple edges atau parallel edges) karena kedua sisi tersebut
menghubungkan dua simpul yang sama, yaitu simpul 1 dan simpul 3. Sedangkan
sisi e8 = (3,3) dinamakan sisi gelang atau kalang (loop) karena ia berawal dan
berakhir pada simpul yang sama.
Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graf, maka
graf dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu graf sederhana dan graf tak-
sederhana.
Graf sederhana adalah graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi-
ganda.
Gambar 2 Contoh Graf Sederhana
Sedangkan graf tak-sederhana adalah graf yang mengandung sisi ganda
atau gelang. Ada dua jenis graf-tak-sederhana, yaitu graf ganda (multigraph) dan
graf semu (pseudograph). Graf ganda adalah graf yang mengandung sisi ganda.
5
Graf semu adalah graf yang mengandung gelang termasuk jika mempunyai sisi
ganda pada graf tersebut. Graf pada Gambar 1 merupakan salah satu contoh graf
semu. Gambar di bawah ini adalah graf ganda.
Berikut ini beberapa terminologi dasar yang menyangkut tentang graf :
1. Bertetangga
Dua buah simpul pada graf tak berarah G dikatakan bertetangga bila
keduanya terhubung langsung dengan sebuah sisi pada graf G.
2. Bersisian
Untuk sembarang sisi e = (vj,vk), sisi e dikatakan bersisian dengan simpul
vj dan simpul vk.
3. Simpul Terpencil
Simpul terpencil ialah simpul yang tidak mempunyai sisi yang bersisian
dengannya. Atau, dapat juga simpul terpencil adalah simpul yang tidak
satupun bertetangga dengan simpul-simpul lainnya.
4. Graf Kosong
Graf kosong adalah graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan
kosong. Dan ditulis sebagai Nn, yang dalam hal ini n adalah jumlah
simpul.
5. Derajat
Derajat suatu simpul pada graf tak berarah adalah jumlah sisi yang
bersisian dengan simpul tersebut.
6. Lintasan
Lintasan yang panjangnya n dan simpul awal v0 ke simpul tujuan vn di
dalam graf G ialah barisan selang-seling simpul-simpul dan sisi-sisi yang
Gambar 3 Contoh Graf Ganda
6
berbentuk v0, e1, v1, e2, v2, … , vn-1, en, vn sedemikian sehingga i1 =
(v0,v1), e2 = (v1,v2), … , en = (vn-1,vn), adalah sisi – sisi dari graf G.
7. Siklus atau Sirkuit
Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut siklus
atau sirkuit.
8. Terhubung
Graf tak berarah G disebut graf terhubung jika untuk setiap pasang simpul
u dan v di dalam himpunan V terdapat lintasan dari u ke v.
2.1.2 Pewarnaan Graf
Pewarnaan graf (graph coloring) adalah kasus khusus dari pelabelan graf.
Pelabelan disini maksudnya, yaitu memberikan warna pada titik-titik pada batas
tertentu. Ada tiga macam pewarnaan graf :
1. Pewarnaan simpul
Pewarnaan simpul (vertex coloring) adalah member warna pada simpul-
simpul suatu graf sedemikian sehingga tidak ada dua simpul bertetangga
mempunyai warna yang sama.
2. Pewarnaan sisi
Pewarnaan sisi (edge coloring) adalah memberi warnaberbeda pada sisi
yang bertetangga sehingga tidak ada dua sisi yang bertetangga
mempunyai warna yang sama.
3. Pewarnaan bidang
Pewarnaan bidang adalah memberi warna pada bidang sehingga tidak ada
bidang yang bertetangga mempunyai warna yang sama. Pewarnaan
bidang hanya bisa dilakukan dengan membuat graf tersebut menjadi graf
planar terlebih dahulu. Graf planar adalah graf yang dapat digambarkan
pada bidang datar dengan sisi-sisi yang tidak saling memotong
(bersilangan), seperti yang ditunjukkan gambar di bawah ini.
7
2.2 Metode Penelitian
2.2.1 Model Perempatan Jalan
Model perempatan jalan yang dibahas adalah perempatan jalan Arion,
Rawamangun, Jakarta Timur.
Gambar 4 Model Perempatan Jalan Arion
Dari gambar diatas bisa kita lihat bahwa jalur B, F, H, dan L masing masing
mempunyai dua buah lampu lalu lintas. Lampu lalu lintas yang pertama adalah
untuk jalur mobil bergerak lurus, sedangkan lampu lalu lintas kedua untuk jalur
mobil yang berbelok. Jalur D, E, J, K adalah jalur TransJakarta atau busway.
Dalam perempatan jalan tersebut diketahui bahwa jalur langsung belok
kanan dan kiri diperbolehkan. Lampu B1B2, H1H2, dan L1L2 akan menyala
bersama, lampu L2 akan menyala merah lebih cepat dibandingkan L1, demikian
juga dengan lampu F2 akan menyala merah lebih cepat dibandingkan F1. Mobil di
jalur J ke E dan K ke D (jalur TransJakarta) akan diperbolehkan jalan jika lampu
di F2 dan L2 berwarna merah.
8
2.2.2 Langkah – Langkah Pewarnaan Graf
a. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah pembuatan simpul-
simpul sebagai tanda dari semua jalur yang bia dilewati dalam
perempatan jalan Arion tersebut. Peletekan simpul-simpul tersebut
bebas, karena tidak akan terlalu berpengaruh terhadap apapun.
b. Langkah kedua adalah menentukan sisi untuk menghubungkan 2 simpul
yang saling melintas atau berseberangan. Untuk mempermudah, carilah
simpul-simpul yang menunjukkan jalur mana saja yang akan mengalami
tabrakan jika semua lampu berwarna hijau.
c. Setelah menentukan sisi, langkah selanjutnya adalah member warna
pada masing-masing simpul dengan ketentuan pemberian warna sebagai
berikut :
Menggunakan warna sesedikit mungkin.
Simpul yang terhubung dengan sisi tidak boleh berwarna sama.
Memberi warna yang sama pada simpul yang tidak terhubung
langsung.
Simpul yang terhubung dengan sisi, maka jalur tersebut berlaku
lampu lalu lintas berwarna hijau terus.
Warna yang digunakan bebas.
d. Setelah ketiga langkah diatas telah diselesaikan, maka langkah terakhir
yang harus dikerjakan adalah mengelompokkan simpul-simpul
berdasarkan kesamaan warna. Dan membuat tabel untuk menentukan
mana saja jalur yang lampu lalu lintasnya berwarna merah atau hijau.
2.3 Hasil dan Pembahasan
Jadi, berdasarkam langkah-langkah penelitian diatas, didapatkan dua buah
pewarnaan graf seperti dibawah ini :
a. Pewarnaan Graf Model I
9
Pewarnaan graf untuk jalur busway dipisahkan agar memudahkan memahami
gambar.
Dari model pewarnaan graf diatas, kita mendapatkan 4 kondisi nyala lampu
pada perempatan Arion sebagai berikut :
Tabel 1 Lampu Lalu Lintas Kondisi 1
Tabel 2 Lampu Lalu Lintas Kondisi 2
Tabel 3 Lampu Lalu Lintas Kondisi 3
Lampu Merah L2G, H2C, B1G,F2A, B2I, H1A
Lampu Hijau F1I, L1C, KD, EJ, BC, HI, FG, LA
Lampu Merah L2G, H2C, F2A, B2I, F1I, L1C, KD, EJ
Lampu Hijau H1A, B1G, BC, HI, FG, LA
Lampu Merah L2G, H1A, F2A, B1G, F1I, L1C, KD, EJ
Lampu Hijau H2C, B2I, BC, HI, FG, LA
Lampu Merah H2C, H1A, B2I, B1G, F1I, L1C, KD, EJ
Gambar 5 Pewarnaan Graf Model 1
(kanan : pewarnaan graf jalur busway, kiri : pewarnaan graf jalur kendaraan bermotor lain)
10
Tabel 4 Lampu Lalu Lintas Kondisi 4
Dari 4 kondisi Lampu lalu lintas diatas, saat lampu merah berubah menjadi
lampu hijau kita tinggal menukar posisi jalur, sehingga jalur yang
sebelumnya berlampu merah kita tukar posisi menjadi jalur berlampu hijau.
b. Pewarnaan Graf Model II
Seperti pada Model I, pada Model II pun pewarnaan graf untuk jalur busway
dipisahkan.
Dari model pewarnaan graf diatas, kita mendapatkan 5 kondisi nyala lampu
pada perempatan Arion sebagai berikut:
Tabel 5 Lampu Lalu Lintas Kondisi 1
Tabel 6 Lampu Lalu Lintas Kondisi 2
Lampu Hijau L2G, F2A, BC, HI, FG, LA
Lampu Merah H2C, H1A, B2I, B1G, F1I, F2A, KD, EJ
Lampu Hijau L2G, L1C, BC, HI, FG, LA
Lampu Merah L1C, L2G, B2I, B1G, F1I, F2A, KD, EJ
Lampu Hijau H2C, H1A, BC, HI, FG, LA
Gambar 6 Pewarnaan Graf Model 2
(kanan : pewarnaan graf jalur busway, kiri : pewarnaan graf jalur kendaraan bermotor lain)
11
Tabel 7 Lampu Lalu Lintas Kondisi 3
Tabel 8 Lampu Lalu Lintas Kondisi 4
Tabel 9 Lampu Lalu Lintas Kondisi 5
Dari 5 kondisi Lampu lalu lintas diatas, saat lampu merah berubah menjadi
lampu hijau kita tinggal menukar posisi jalur, sehingga jalur yang
sebelumnya berlampu merah kita tukar posisi menjadi jalur berlampu hijau.
Model Pewarnaan graf yang kedua ini adalah model nyata yang dipakai di
perempatan Arion.
3. Kesimpulan
Teori graf merupakan pokok bahasan yang sudah lama, tapi sampai sekarang
masih memiliki terapan di berbagai persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Salah
satu ontohnya adalah penggunaan pewarnaan graf pada pengaturan lampu lalu
lintas di persimpangan jalan.
Masalah pembuatan lampu lalu lintas dapat dimodelkan dalam bentuk graf.
Untuk mencari solusi dari permasalahan pengaturan warna lampu lalu lintas dapat
di gunakan teknik pewarnaan simpul pada graf.
Untuk penyelesaian dari pengaturan warna pada lampu lalu lintas di
persimpangan Arion dapat menghasilkan dua alternatif. Salah satu alternatif
tersebut sudah digunakan pada persimpangan Arion secara nyata.
Lampu Merah H2C, H1A, B2I, B1G, L2G, L1C, KD, EJ
Lampu Hijau F1I, F2A, BC, HI, FG, LA
Lampu Merah H2C, H1A, L1C, L2G, F1I, F2A, KD, EJ
Lampu Hijau B2I, B1G, BC, HI, FG, LA
Lampu Merah H2C, H1A, B2I, B1G, F1I, L1C, F2A, L2G
Lampu Hijau KD, EJ, BC, HI, FG, LA
12
Daftar Pustaka
Firouzian, Siamak dan Mostafa Nouri Jouybari. (2011). “Coloring Fuzzy Graphs
and Traffic Light Problem”, Journal of Mathematics and Computer Science,
Vol II, No.3.
Imron, Chairul. (2010). “Studi Akibat Persimpangan Jalan”, Simposium III
FSTPT.
Nugroho, Andreas Dwi. (2012). “Aplikasi Pewarnaan Graf pada Pengaturan
Warna Lampu Lalu Lintas”, Makalah IF2091 Struktur Diskrit.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
 
Makalah Algoritma kruskal
Makalah Algoritma kruskalMakalah Algoritma kruskal
Makalah Algoritma kruskalzaenal mustofa
 
Teori graph rinaldi munir
Teori graph   rinaldi munirTeori graph   rinaldi munir
Teori graph rinaldi muniresa_esa
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenBAIDILAH Baidilah
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04KuliahKita
 
GRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABARGRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABARFely Ramury
 
Matematika Diskrit graf
Matematika Diskrit grafMatematika Diskrit graf
Matematika Diskrit grafSiti Khotijah
 
Transformasi linear
Transformasi linear Transformasi linear
Transformasi linear unna_ahmad
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum Rossi Fauzi
 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanAururia Begi Wiwiet Rambang
 
Gambar81 contoh-graf
Gambar81 contoh-grafGambar81 contoh-graf
Gambar81 contoh-grafRomdoni4
 
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksiMatriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksiElemantking Daeva
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianFahrul Usman
 
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Mery Hutabarat
 
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISME
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISMEFORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISME
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISMENYAK MAULANA
 

Was ist angesagt? (20)

Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Makalah Algoritma kruskal
Makalah Algoritma kruskalMakalah Algoritma kruskal
Makalah Algoritma kruskal
 
Graf 1
Graf 1Graf 1
Graf 1
 
Teori graph rinaldi munir
Teori graph   rinaldi munirTeori graph   rinaldi munir
Teori graph rinaldi munir
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
 
GRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABARGRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABAR
 
Matematika Diskrit graf
Matematika Diskrit grafMatematika Diskrit graf
Matematika Diskrit graf
 
Koset
KosetKoset
Koset
 
Transformasi linear
Transformasi linear Transformasi linear
Transformasi linear
 
Iterasi jacobi
Iterasi jacobiIterasi jacobi
Iterasi jacobi
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
 
Gambar81 contoh-graf
Gambar81 contoh-grafGambar81 contoh-graf
Gambar81 contoh-graf
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksiMatriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
 
Teori graph
Teori graphTeori graph
Teori graph
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
 
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISME
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISMEFORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISME
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISME
 

Andere mochten auch

Matematika diskrit Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit  Aplikasi Graf / GrafMatematika diskrit  Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit Aplikasi Graf / GrafSiti Khotijah
 
Teori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritTeori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritIndah Wijayanti
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)zachrison htg
 
169795178 makalah-seminar-lalu-lintas
169795178 makalah-seminar-lalu-lintas169795178 makalah-seminar-lalu-lintas
169795178 makalah-seminar-lalu-lintasLoebies Beken
 
Cara menggambar graf sederhana matematika diskrit
Cara menggambar graf sederhana matematika diskritCara menggambar graf sederhana matematika diskrit
Cara menggambar graf sederhana matematika diskritOka Ambalie
 
Makalah if2251 2008-109
Makalah if2251 2008-109Makalah if2251 2008-109
Makalah if2251 2008-109Black Rain
 
Pengajaran matematik thn 5 dan 6(OUM)
Pengajaran matematik thn 5 dan 6(OUM)Pengajaran matematik thn 5 dan 6(OUM)
Pengajaran matematik thn 5 dan 6(OUM)marshiza
 
Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki 043214013
Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013
Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki 043214013imam rofiki
 
Makalah teori graf revisi2
Makalah teori graf revisi2Makalah teori graf revisi2
Makalah teori graf revisi2Ratnasari Dwi A
 
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic lightPemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic lightSigit Rimba Atmojo
 
Analisa borang penilaian program
Analisa borang penilaian programAnalisa borang penilaian program
Analisa borang penilaian programmariam buang
 
System approach dalam pengajaran pembezaan untuk kursus matematik kejuruteraa...
System approach dalam pengajaran pembezaan untuk kursus matematik kejuruteraa...System approach dalam pengajaran pembezaan untuk kursus matematik kejuruteraa...
System approach dalam pengajaran pembezaan untuk kursus matematik kejuruteraa...Ummi Azilla
 

Andere mochten auch (20)

Matematika diskrit Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit  Aplikasi Graf / GrafMatematika diskrit  Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit Aplikasi Graf / Graf
 
Teori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritTeori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk Diskrit
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)
 
Teori Graph dan Aplikasi
Teori Graph dan AplikasiTeori Graph dan Aplikasi
Teori Graph dan Aplikasi
 
169795178 makalah-seminar-lalu-lintas
169795178 makalah-seminar-lalu-lintas169795178 makalah-seminar-lalu-lintas
169795178 makalah-seminar-lalu-lintas
 
teori graf (planar
teori graf (planarteori graf (planar
teori graf (planar
 
Cara menggambar graf sederhana matematika diskrit
Cara menggambar graf sederhana matematika diskritCara menggambar graf sederhana matematika diskrit
Cara menggambar graf sederhana matematika diskrit
 
Teori graph 1_2
Teori graph 1_2Teori graph 1_2
Teori graph 1_2
 
Sifat sifat determinan
Sifat sifat determinanSifat sifat determinan
Sifat sifat determinan
 
Makalah if2251 2008-109
Makalah if2251 2008-109Makalah if2251 2008-109
Makalah if2251 2008-109
 
Pengajaran matematik thn 5 dan 6(OUM)
Pengajaran matematik thn 5 dan 6(OUM)Pengajaran matematik thn 5 dan 6(OUM)
Pengajaran matematik thn 5 dan 6(OUM)
 
Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki 043214013
Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013
Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki 043214013
 
Bab i iv (autosaved)
Bab i iv (autosaved)Bab i iv (autosaved)
Bab i iv (autosaved)
 
Tugas pembuktian
Tugas pembuktianTugas pembuktian
Tugas pembuktian
 
Continuity and Gauges
Continuity and GaugesContinuity and Gauges
Continuity and Gauges
 
Osmosis dan difusi
Osmosis dan difusiOsmosis dan difusi
Osmosis dan difusi
 
Makalah teori graf revisi2
Makalah teori graf revisi2Makalah teori graf revisi2
Makalah teori graf revisi2
 
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic lightPemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
 
Analisa borang penilaian program
Analisa borang penilaian programAnalisa borang penilaian program
Analisa borang penilaian program
 
System approach dalam pengajaran pembezaan untuk kursus matematik kejuruteraa...
System approach dalam pengajaran pembezaan untuk kursus matematik kejuruteraa...System approach dalam pengajaran pembezaan untuk kursus matematik kejuruteraa...
System approach dalam pengajaran pembezaan untuk kursus matematik kejuruteraa...
 

Ähnlich wie Penggunaan Teori Graf pada Pengaturan Lampu Lalu Lintas

TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...faisalpiliang1
 
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSIMPANGAN JALAN
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN  MASALAH PERSIMPANGAN JALANPENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN  MASALAH PERSIMPANGAN JALAN
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSIMPANGAN JALANfaisalpiliang1
 
GRAF_PERTEMUAN_PERTAMA.pptx
GRAF_PERTEMUAN_PERTAMA.pptxGRAF_PERTEMUAN_PERTAMA.pptx
GRAF_PERTEMUAN_PERTAMA.pptxDioAlphard
 
Kel 1 teori graf
Kel 1 teori grafKel 1 teori graf
Kel 1 teori grafnur azizah
 
Teori graf-complete
Teori graf-completeTeori graf-complete
Teori graf-completeMarwan Musa
 
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pptx
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pptxGraf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pptx
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pptxIchanLingga1
 
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.pptHadiWidjaja4
 
Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...
Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...
Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...ARASYIDMAULANAGS
 
Teori graf-complete
Teori graf-completeTeori graf-complete
Teori graf-completeendah kurnia
 
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)Fahrul Usman
 
Pengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphPengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphZaldy Eka Putra
 
6grafik dan-analisisnya2
6grafik dan-analisisnya26grafik dan-analisisnya2
6grafik dan-analisisnya2Amalia Rahmah
 

Ähnlich wie Penggunaan Teori Graf pada Pengaturan Lampu Lalu Lintas (20)

Ppt graph
Ppt graphPpt graph
Ppt graph
 
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...
 
Teori graf
Teori grafTeori graf
Teori graf
 
Makalah0607 84
Makalah0607 84Makalah0607 84
Makalah0607 84
 
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSIMPANGAN JALAN
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN  MASALAH PERSIMPANGAN JALANPENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN  MASALAH PERSIMPANGAN JALAN
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSIMPANGAN JALAN
 
GRAF_PERTEMUAN_PERTAMA.pptx
GRAF_PERTEMUAN_PERTAMA.pptxGRAF_PERTEMUAN_PERTAMA.pptx
GRAF_PERTEMUAN_PERTAMA.pptx
 
Kel 1 teori graf
Kel 1 teori grafKel 1 teori graf
Kel 1 teori graf
 
Kel 1 teori graf
Kel 1 teori grafKel 1 teori graf
Kel 1 teori graf
 
Teori graf
Teori grafTeori graf
Teori graf
 
Babiv Graf
Babiv GrafBabiv Graf
Babiv Graf
 
Graph
GraphGraph
Graph
 
Bab 4 graf-2
Bab 4 graf-2Bab 4 graf-2
Bab 4 graf-2
 
Teori graf-complete
Teori graf-completeTeori graf-complete
Teori graf-complete
 
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pptx
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pptxGraf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pptx
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pptx
 
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
 
Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...
Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...
Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...
 
Teori graf-complete
Teori graf-completeTeori graf-complete
Teori graf-complete
 
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
 
Pengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphPengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi Graph
 
6grafik dan-analisisnya2
6grafik dan-analisisnya26grafik dan-analisisnya2
6grafik dan-analisisnya2
 

Mehr von Nida Shafiyanti

Contoh bukan subgrup normal
Contoh bukan subgrup normalContoh bukan subgrup normal
Contoh bukan subgrup normalNida Shafiyanti
 
Soal dan pembahasan silinder
Soal dan pembahasan silinderSoal dan pembahasan silinder
Soal dan pembahasan silinderNida Shafiyanti
 
Soal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbolaSoal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbolaNida Shafiyanti
 
Soal dan pembahasan garis di bidang r3
Soal dan pembahasan garis di bidang r3Soal dan pembahasan garis di bidang r3
Soal dan pembahasan garis di bidang r3Nida Shafiyanti
 
Soal dan pembahasan ellips
Soal dan pembahasan ellipsSoal dan pembahasan ellips
Soal dan pembahasan ellipsNida Shafiyanti
 
How to make a simple calculator
How to make a simple calculatorHow to make a simple calculator
How to make a simple calculatorNida Shafiyanti
 
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju ReaksiFaktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju ReaksiNida Shafiyanti
 
Laporan praktikum kimia hidrolisis
Laporan praktikum kimia hidrolisisLaporan praktikum kimia hidrolisis
Laporan praktikum kimia hidrolisisNida Shafiyanti
 
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)Nida Shafiyanti
 
Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)
Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)
Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)Nida Shafiyanti
 
Limit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang MetrikLimit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang MetrikNida Shafiyanti
 

Mehr von Nida Shafiyanti (19)

Sifat sifat determinan
Sifat sifat determinanSifat sifat determinan
Sifat sifat determinan
 
Teorema Dasar Kalkulus
Teorema Dasar KalkulusTeorema Dasar Kalkulus
Teorema Dasar Kalkulus
 
Contoh bukan subgrup normal
Contoh bukan subgrup normalContoh bukan subgrup normal
Contoh bukan subgrup normal
 
Soal dan pembahasan silinder
Soal dan pembahasan silinderSoal dan pembahasan silinder
Soal dan pembahasan silinder
 
Soal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbolaSoal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbola
 
Soal dan pembahasan garis di bidang r3
Soal dan pembahasan garis di bidang r3Soal dan pembahasan garis di bidang r3
Soal dan pembahasan garis di bidang r3
 
Soal dan pembahasan ellips
Soal dan pembahasan ellipsSoal dan pembahasan ellips
Soal dan pembahasan ellips
 
GESTRATEGI INDONESIA
GESTRATEGI INDONESIAGESTRATEGI INDONESIA
GESTRATEGI INDONESIA
 
I iii
I iiiI iii
I iii
 
Cover
CoverCover
Cover
 
How to make a simple calculator
How to make a simple calculatorHow to make a simple calculator
How to make a simple calculator
 
Uji makanan
Uji makananUji makanan
Uji makanan
 
Let, Make, Have and Get
Let, Make, Have and GetLet, Make, Have and Get
Let, Make, Have and Get
 
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju ReaksiFaktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
 
Laporan praktikum kimia hidrolisis
Laporan praktikum kimia hidrolisisLaporan praktikum kimia hidrolisis
Laporan praktikum kimia hidrolisis
 
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)
 
Fungsi Rekursif
Fungsi RekursifFungsi Rekursif
Fungsi Rekursif
 
Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)
Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)
Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)
 
Limit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang MetrikLimit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang Metrik
 

Kürzlich hochgeladen

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 

Kürzlich hochgeladen (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 

Penggunaan Teori Graf pada Pengaturan Lampu Lalu Lintas

  • 1. 1 PENGGUNAAN TEORI GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN ARION Ambar Mangesti, Nida Shafiyanti, dan Tedy Triyadi 3125111212, 3125111218, 3125111202 Universitas Negeri Jakarta ambarmangesti@gmail.com, nidashafiyanti.ns@gmail.com, tedytriyadiwijaya@gmail.com ABSTRACT At the crossroads, we need a way to manage traffic lights so that cars can not pass through the intersection colliding. Traffic lights are arranged so that the car can go with regular. There are many solutions to manage the traffic lights at the intersection. In this paper, an example of the intersection to be set is the intersection of Arion, Rawamangun, East Jakarta and the solutions using graph theory. Graph theory is used graph coloring technique by coloring vertices. The knot symbolizes the path used vehicles. Then connect multiple nodes with the side. After that give a different color to each node the neighboring number of colors used as little as possible Keyword : Graph theory , Graph coloring, Intersection, Traffic light, Node ABSTRAK Pada persimpangan jalan, dibutuhkan suatu cara untuk mengatur lampu lalu lintas agar mobil yang melewati persimpangan tersebut tidak mengalami tabrakan. Nyala lampu lalu lintas diatur sedemikian rupa sehingga mobil bisa berjalan dengan teratur. Ada banyak solusi untuk mengatur lampu lalu lintas di persimpangan jalan. Pada makalah ini, contoh persimpangan yang akan diatur adalah persimpangan Arion, Rawamangun, Jakarta Timur dan dengan solusi menggunakan teori graf. Teori graf yang dipakai adalah teknik pewarnaan graf dengan cara pewarnaan simpul. Simpul yang dipakai melambangkan jalur yang
  • 2. 2 dilewati kendaraan. Kemudian menghubungkan beberapa simpul dengan sisi. Setelah itu memberi warna yang berbeda pada setiap simpul yang bertetanggan dengan jumlah warna yang digunakan sesedikit mungkin. Kata kunci : Teori graf, Pewarnaan graf, Persimpangan, Lampu lalu lintas, Simpul 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terlebih lagi pada masalah transportasi mengakibatkan produksi kendaraan massal yang yang semakin meningkat. Peningkatan produksi mobil tersebut membuat kendaraan yang melintas di jalan semakin hari semakin meningkat. Sehingga timbul banyak masalah seperti kemacetan dan kecelakaan. Kemacetan atau kecelakaan sering terjadi karena banyak kendaraan yang berjalan tidak teratur dan sering kali kendaraan berjalan tidak sesuai dengan jalurnya. Hal itu sudah menjadi hal yang biasa di kota besar seperti Jakarta. Persimpangan jalan adalah salah satu jalur yang sering mengalami hal-hal tersebut. Banyak kendaraan di persimpangan jalan yang berjalan semaunya, terutama di jam-jam sibuk para pengemudi kendaraan terkadang akan berjalan sesuai kemauan mereka tanpa berpikir resiko yang akan mereka dapat. Oleh karena itu, perlu adanya hal yang mengatur agar hal-hal diatas tidak terjadi. Di setiap jalan terutama di persimpangan jalan terdapat lampu lalu lintas untuk mengatur jalannya kendaraan agar tidak terjadi kemacetan atau kecelakaan. Nyala lampu lalu lintas diatur sedemikian rupa sehingga kendaraan bisa berjalan teratur tanpa terjadi tabrakan antar kendaraan yang melintas di jalan tersebut. Persimpangan Arion merupakan salah satu persimpangan yang banyak dilewati kendaraan karena merupakan salah satu akses jalan untuk pergi ke sekolah, kampus, pasar, atau bekerja. Pada setiap persimpangan terdapat satu buah lampu lalu lintas. Dan persimpangan ini pun dilewati jalur busway yang
  • 3. 3 memiliki lampu lalu lintas sendiri. Perlu pengaturan lampu lalu lintas yang baik, karena di persimpangan Arion sering terjadi kemacetan yang terkadang disebabkan kendaraan yang berjalan semaunya. Banyak cara untuk mengatur lampu lalu lintas, salah satunya adalah teori graf. Di dalam teori graf terdapat beberapa teknik penyelesaian masalah. Salah satu teknik yang bisa dilakukan untuk memecahkan masalah diatas adalah teknik pewarnaan graf. Dari latar belakang diatas, penulis mengangkat judul “Penggunaan Teori Graf pada Pengaturan Lampu Lalu Lintas di Persimpangan Arion”. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, dapat kita rumuskan masalah : a. Bagaimana cara mengatur lampu lalu lintas di persimpangan Arion? b. Bagaimana aplikasi teknik pewarnaan graf pada pengaturan lampu lalu lintas di persimpangan Arion? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan ini adalah : a. Untuk mengetahui cara mengatur lampu lalu lintas di persimpangan Arion b. Untuk mengetahui aplikasi teknik pewarnaan graf pada pengaturan lampu lalu lintas di persimpangan Arion. 2. Pembahasan 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Graf Secara umum pengertian graf adalah himpunan tidak kosong simpul- simpul (vertex/node) yang dinotasikan dengan simbol V dan himpunan sisi (edge) yang dinotasikan dengan E, pengertian sisi adalah sebuah garis yang menghubungkan dua buah simpul. Sedangkan untuk penulisan graf, graf G dapat dinyatakan dengan G=(V,E) dimana V adalah himpunan simpul dan E adalah himpunan sisi yang merupakan himpunan bagian dari VxV. Untuk memudahkan
  • 4. 4 pengertian graf biasanya digunakan gambaran geometri dari graf dengan cara seperti berikut: Setiap simpul digambarkan sebagai suatu titik dibidang datar, sedangkan setiap sisi digambarkan sebagai sebuah garis yang menghubungkan dua buah simpul dalam graf tersebut. Gambar 1 Contoh Graf Pada gambar diatas, sisi e3 = (1,3) dan sisi e4 = (1,3) dinamakan sisi- ganda (multiple edges atau parallel edges) karena kedua sisi tersebut menghubungkan dua simpul yang sama, yaitu simpul 1 dan simpul 3. Sedangkan sisi e8 = (3,3) dinamakan sisi gelang atau kalang (loop) karena ia berawal dan berakhir pada simpul yang sama. Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graf, maka graf dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu graf sederhana dan graf tak- sederhana. Graf sederhana adalah graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi- ganda. Gambar 2 Contoh Graf Sederhana Sedangkan graf tak-sederhana adalah graf yang mengandung sisi ganda atau gelang. Ada dua jenis graf-tak-sederhana, yaitu graf ganda (multigraph) dan graf semu (pseudograph). Graf ganda adalah graf yang mengandung sisi ganda.
  • 5. 5 Graf semu adalah graf yang mengandung gelang termasuk jika mempunyai sisi ganda pada graf tersebut. Graf pada Gambar 1 merupakan salah satu contoh graf semu. Gambar di bawah ini adalah graf ganda. Berikut ini beberapa terminologi dasar yang menyangkut tentang graf : 1. Bertetangga Dua buah simpul pada graf tak berarah G dikatakan bertetangga bila keduanya terhubung langsung dengan sebuah sisi pada graf G. 2. Bersisian Untuk sembarang sisi e = (vj,vk), sisi e dikatakan bersisian dengan simpul vj dan simpul vk. 3. Simpul Terpencil Simpul terpencil ialah simpul yang tidak mempunyai sisi yang bersisian dengannya. Atau, dapat juga simpul terpencil adalah simpul yang tidak satupun bertetangga dengan simpul-simpul lainnya. 4. Graf Kosong Graf kosong adalah graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong. Dan ditulis sebagai Nn, yang dalam hal ini n adalah jumlah simpul. 5. Derajat Derajat suatu simpul pada graf tak berarah adalah jumlah sisi yang bersisian dengan simpul tersebut. 6. Lintasan Lintasan yang panjangnya n dan simpul awal v0 ke simpul tujuan vn di dalam graf G ialah barisan selang-seling simpul-simpul dan sisi-sisi yang Gambar 3 Contoh Graf Ganda
  • 6. 6 berbentuk v0, e1, v1, e2, v2, … , vn-1, en, vn sedemikian sehingga i1 = (v0,v1), e2 = (v1,v2), … , en = (vn-1,vn), adalah sisi – sisi dari graf G. 7. Siklus atau Sirkuit Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut siklus atau sirkuit. 8. Terhubung Graf tak berarah G disebut graf terhubung jika untuk setiap pasang simpul u dan v di dalam himpunan V terdapat lintasan dari u ke v. 2.1.2 Pewarnaan Graf Pewarnaan graf (graph coloring) adalah kasus khusus dari pelabelan graf. Pelabelan disini maksudnya, yaitu memberikan warna pada titik-titik pada batas tertentu. Ada tiga macam pewarnaan graf : 1. Pewarnaan simpul Pewarnaan simpul (vertex coloring) adalah member warna pada simpul- simpul suatu graf sedemikian sehingga tidak ada dua simpul bertetangga mempunyai warna yang sama. 2. Pewarnaan sisi Pewarnaan sisi (edge coloring) adalah memberi warnaberbeda pada sisi yang bertetangga sehingga tidak ada dua sisi yang bertetangga mempunyai warna yang sama. 3. Pewarnaan bidang Pewarnaan bidang adalah memberi warna pada bidang sehingga tidak ada bidang yang bertetangga mempunyai warna yang sama. Pewarnaan bidang hanya bisa dilakukan dengan membuat graf tersebut menjadi graf planar terlebih dahulu. Graf planar adalah graf yang dapat digambarkan pada bidang datar dengan sisi-sisi yang tidak saling memotong (bersilangan), seperti yang ditunjukkan gambar di bawah ini.
  • 7. 7 2.2 Metode Penelitian 2.2.1 Model Perempatan Jalan Model perempatan jalan yang dibahas adalah perempatan jalan Arion, Rawamangun, Jakarta Timur. Gambar 4 Model Perempatan Jalan Arion Dari gambar diatas bisa kita lihat bahwa jalur B, F, H, dan L masing masing mempunyai dua buah lampu lalu lintas. Lampu lalu lintas yang pertama adalah untuk jalur mobil bergerak lurus, sedangkan lampu lalu lintas kedua untuk jalur mobil yang berbelok. Jalur D, E, J, K adalah jalur TransJakarta atau busway. Dalam perempatan jalan tersebut diketahui bahwa jalur langsung belok kanan dan kiri diperbolehkan. Lampu B1B2, H1H2, dan L1L2 akan menyala bersama, lampu L2 akan menyala merah lebih cepat dibandingkan L1, demikian juga dengan lampu F2 akan menyala merah lebih cepat dibandingkan F1. Mobil di jalur J ke E dan K ke D (jalur TransJakarta) akan diperbolehkan jalan jika lampu di F2 dan L2 berwarna merah.
  • 8. 8 2.2.2 Langkah – Langkah Pewarnaan Graf a. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah pembuatan simpul- simpul sebagai tanda dari semua jalur yang bia dilewati dalam perempatan jalan Arion tersebut. Peletekan simpul-simpul tersebut bebas, karena tidak akan terlalu berpengaruh terhadap apapun. b. Langkah kedua adalah menentukan sisi untuk menghubungkan 2 simpul yang saling melintas atau berseberangan. Untuk mempermudah, carilah simpul-simpul yang menunjukkan jalur mana saja yang akan mengalami tabrakan jika semua lampu berwarna hijau. c. Setelah menentukan sisi, langkah selanjutnya adalah member warna pada masing-masing simpul dengan ketentuan pemberian warna sebagai berikut : Menggunakan warna sesedikit mungkin. Simpul yang terhubung dengan sisi tidak boleh berwarna sama. Memberi warna yang sama pada simpul yang tidak terhubung langsung. Simpul yang terhubung dengan sisi, maka jalur tersebut berlaku lampu lalu lintas berwarna hijau terus. Warna yang digunakan bebas. d. Setelah ketiga langkah diatas telah diselesaikan, maka langkah terakhir yang harus dikerjakan adalah mengelompokkan simpul-simpul berdasarkan kesamaan warna. Dan membuat tabel untuk menentukan mana saja jalur yang lampu lalu lintasnya berwarna merah atau hijau. 2.3 Hasil dan Pembahasan Jadi, berdasarkam langkah-langkah penelitian diatas, didapatkan dua buah pewarnaan graf seperti dibawah ini : a. Pewarnaan Graf Model I
  • 9. 9 Pewarnaan graf untuk jalur busway dipisahkan agar memudahkan memahami gambar. Dari model pewarnaan graf diatas, kita mendapatkan 4 kondisi nyala lampu pada perempatan Arion sebagai berikut : Tabel 1 Lampu Lalu Lintas Kondisi 1 Tabel 2 Lampu Lalu Lintas Kondisi 2 Tabel 3 Lampu Lalu Lintas Kondisi 3 Lampu Merah L2G, H2C, B1G,F2A, B2I, H1A Lampu Hijau F1I, L1C, KD, EJ, BC, HI, FG, LA Lampu Merah L2G, H2C, F2A, B2I, F1I, L1C, KD, EJ Lampu Hijau H1A, B1G, BC, HI, FG, LA Lampu Merah L2G, H1A, F2A, B1G, F1I, L1C, KD, EJ Lampu Hijau H2C, B2I, BC, HI, FG, LA Lampu Merah H2C, H1A, B2I, B1G, F1I, L1C, KD, EJ Gambar 5 Pewarnaan Graf Model 1 (kanan : pewarnaan graf jalur busway, kiri : pewarnaan graf jalur kendaraan bermotor lain)
  • 10. 10 Tabel 4 Lampu Lalu Lintas Kondisi 4 Dari 4 kondisi Lampu lalu lintas diatas, saat lampu merah berubah menjadi lampu hijau kita tinggal menukar posisi jalur, sehingga jalur yang sebelumnya berlampu merah kita tukar posisi menjadi jalur berlampu hijau. b. Pewarnaan Graf Model II Seperti pada Model I, pada Model II pun pewarnaan graf untuk jalur busway dipisahkan. Dari model pewarnaan graf diatas, kita mendapatkan 5 kondisi nyala lampu pada perempatan Arion sebagai berikut: Tabel 5 Lampu Lalu Lintas Kondisi 1 Tabel 6 Lampu Lalu Lintas Kondisi 2 Lampu Hijau L2G, F2A, BC, HI, FG, LA Lampu Merah H2C, H1A, B2I, B1G, F1I, F2A, KD, EJ Lampu Hijau L2G, L1C, BC, HI, FG, LA Lampu Merah L1C, L2G, B2I, B1G, F1I, F2A, KD, EJ Lampu Hijau H2C, H1A, BC, HI, FG, LA Gambar 6 Pewarnaan Graf Model 2 (kanan : pewarnaan graf jalur busway, kiri : pewarnaan graf jalur kendaraan bermotor lain)
  • 11. 11 Tabel 7 Lampu Lalu Lintas Kondisi 3 Tabel 8 Lampu Lalu Lintas Kondisi 4 Tabel 9 Lampu Lalu Lintas Kondisi 5 Dari 5 kondisi Lampu lalu lintas diatas, saat lampu merah berubah menjadi lampu hijau kita tinggal menukar posisi jalur, sehingga jalur yang sebelumnya berlampu merah kita tukar posisi menjadi jalur berlampu hijau. Model Pewarnaan graf yang kedua ini adalah model nyata yang dipakai di perempatan Arion. 3. Kesimpulan Teori graf merupakan pokok bahasan yang sudah lama, tapi sampai sekarang masih memiliki terapan di berbagai persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu ontohnya adalah penggunaan pewarnaan graf pada pengaturan lampu lalu lintas di persimpangan jalan. Masalah pembuatan lampu lalu lintas dapat dimodelkan dalam bentuk graf. Untuk mencari solusi dari permasalahan pengaturan warna lampu lalu lintas dapat di gunakan teknik pewarnaan simpul pada graf. Untuk penyelesaian dari pengaturan warna pada lampu lalu lintas di persimpangan Arion dapat menghasilkan dua alternatif. Salah satu alternatif tersebut sudah digunakan pada persimpangan Arion secara nyata. Lampu Merah H2C, H1A, B2I, B1G, L2G, L1C, KD, EJ Lampu Hijau F1I, F2A, BC, HI, FG, LA Lampu Merah H2C, H1A, L1C, L2G, F1I, F2A, KD, EJ Lampu Hijau B2I, B1G, BC, HI, FG, LA Lampu Merah H2C, H1A, B2I, B1G, F1I, L1C, F2A, L2G Lampu Hijau KD, EJ, BC, HI, FG, LA
  • 12. 12 Daftar Pustaka Firouzian, Siamak dan Mostafa Nouri Jouybari. (2011). “Coloring Fuzzy Graphs and Traffic Light Problem”, Journal of Mathematics and Computer Science, Vol II, No.3. Imron, Chairul. (2010). “Studi Akibat Persimpangan Jalan”, Simposium III FSTPT. Nugroho, Andreas Dwi. (2012). “Aplikasi Pewarnaan Graf pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas”, Makalah IF2091 Struktur Diskrit.