SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
CARA PENCUCIAN
ALAT MAKAN DAN
ALAT MASAK
Secara umum, tahap-tahap pembersihan
meliputi: Penghilangan
kotoran besar
Pembersihan dan Sanitasi alat-alat Besar yang Tetap.
a. Pembersihan harus dapat menghindari pengotoran kembali
permukaan yang sudah bersih. Pembersihan dilakukan segera
setelah proses pengolahan usai.
b. Diikuti dengan aplikasi senyawa pembersih dengan suhu 54-710C
baik dengan cara penyemprotan atau perendaman. Penggosokkan
dapat dilakukan untuk membantu penghilangan kotoran yang
kemudian diikuti dengan pembilasan.
c. Aplikasi sanitaiser (perhatikan bahwa permukaan alat sebaiknya
mencapai suhu sekitar 820C atau lebih. Setelah dibilas dengan air
panas (820C) maka permukaan alat dibiarkan kering.
Pembersihan dan Sanitasi Alat-alat Kecil
• Pembersihan alat-alat kecil umumnya dilakukan
secara manual melibatkan tenaga tangan,
konsentrasi larutan pembersih harus menjamin
larutan tersebut tidak akan menyebabkan terjadinya
gangguan (iritasi) pada tangan dan kulit pekerja.
Metode perendaman merupakan metode pilihan
bagi pembersih alat-alat kecil : yaitu perendaman
alat didalam larutan pembersih bersuhu sekitar
520C selama sekitar 12-30 menit. Setelah
pembilasan dengan air panas (820C atau lebih),
sanitaiser dapat diaplikasikan dengan
penyemprotan atau perendaman.
Cara pembersihan dan sanitasi yang
baik adalah sebagai berikut:
1. Cuci dan sikat tangan dengan
seksama dalam air dengan larutan
pembersih yang bersabun
2. Bilas tangan dengan air hangat
3. Rendam atau semprot tangan
dengan sanitaiser.
Upaya pencucian peralatan makan dan masak
meliputi beberapa prinsip dasar yang perlu
diketahui, yaitu :
1. Perangkat keras, berupa sarana yang dapat dipakai berulang,
sedikitnya tersedia 3 (tiga) bagian yaitu :
a. Bagian untuk persiapan
b. Bagian untuk pencucian, yang terdiri dari satu sampai tiga
bak/bagian, yaitu :
1). Bagian pencucian
2). Bagian pembersihan.
3). Bagian desinfeksi.
c. Bagian pengeringan atau penirisan
2. Perangkat lunak pada umumnya bersifat habis dipakai seperti :
air bersih, zat pembersih, bahan penggosok dan desinfektan,
maupun deodorant.
1. Scraping (membuang sisa kotoran)
• Yaitu memisahkan segala kotoran dan sisa-sisa makanan yang terdapat
pada peralatan yang akan dicuci.
2. Flushing (merendam dalam air)
• Yaitu mengguyur air kedalam peralatan yang akan dicuci sehingga
terendam seluruh permukaan peralatan.
• Penggunaan perendaman dengan air panas (60ºC) akan lebih cepat
daripada air dingin.
• Minimal waktu perendaman adalah 30 menit sampai 1 jam.
3. Washing (mencuci dengan detergen)
Yaitu mencuci peralatan dengan cara menggosok dan
melarutkan sisa makanan dengan zat pencuci atau detergen.
4. Rinsing (membilas dengan air bersih)
Yaitu mencuci peralatan sampai bersih dengan cara
dibilas dengan air bersih. Pada tahap ini penggunaan air harus
banyak, mengalir dan selalu diganti , dibilas sampai terasa kesat.
Tekanan air yang digunakan dianjurkan dengan tekanan 15 psi
(pound pesquare inches), atau tekanan air yang digunakan sama
dengan 1,2 kg/cm². Kalau menggunakan tekanan gravitasi air
sama dengan menara tower setinggi lebih kurang 10 m.
5. Sanitizing/desinfection (membebas hama)
a. Dengan rendaman air panas 100ºC selama 2 menit.
b. Dengan larutan chloor aktif (50 ppm)
c. Dengan udara panas (oven)
d. Dengan sinar ultraviolet
e. Dengan uap panas (steam)
6. Toweling (mengeringkan)
• Yaitu mengusap kain lap bersih atau mengeringkan dengan
menggunakan kain atau handuk (towel). Toweling ini dapat dilakukan
dengan syarat bahwa towel yang digunakan harus steril dan bersih
serta sering diganti untuk sejumlah penggunaan. Yang paling baik
adalah yang sekali pakai (single use).
1. Untuk menghilangkan kotoran-kotoran
kasar.
2. Untuk menghilangkan lemak dan minyak.
3. Menghilangkan bau (amis, bau ikan dan
sebagainya).
4. Melakukan tindak sanitasi/desinfeksi untuk
membebaskan hama.
5. Pengeringan peralatan yang telah selesai
dicuci.
1. Test kebersihan fisik dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Dengan menaburkan tepung pada piring yang sudah dicuci dalam
keadaan kering. Bila tepungnya lengket bertanda pencucian belum bersih.
b. Menaburkan garam pada piring yang kering. Bila garam yang ditaburkan
tadi melengket pada piring, pertanda pencucian belum bersih.
c. Penciuman, bila tercium bau amis pertanda pencucian belum bersih.
d. Penyinaran. Bila peralatan tersebut kelihatanya kusam/tidak cemerlang
berarti pencucian belum bersih.
2. Test kebersihan secara bakteriologis dapat dilakukan dengan cara :
a. Pengambilan usapan kapas steril (swab).
1. Angka total kuman sebanyak-banyaknya
100/Cm² dari permukaan alat yang
diperiksa.
2. Angka kuman E.coli harus 0/Cm² dari
permukaan alat yang diperiksa.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Leaflat sampah cair terkontaminasi
Leaflat sampah cair terkontaminasiLeaflat sampah cair terkontaminasi
Leaflat sampah cair terkontaminasi
Warung Bidan
 
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
raden prawoto
 
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-okeSterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
saifslide
 

Was ist angesagt? (19)

Leaflat sampah cair terkontaminasi
Leaflat sampah cair terkontaminasiLeaflat sampah cair terkontaminasi
Leaflat sampah cair terkontaminasi
 
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
 
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
 
Sawaludin aseptis dan antiseptik
Sawaludin aseptis dan antiseptikSawaludin aseptis dan antiseptik
Sawaludin aseptis dan antiseptik
 
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksiPpt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
 
MSPM - Penggunaan Detergen
MSPM - Penggunaan DetergenMSPM - Penggunaan Detergen
MSPM - Penggunaan Detergen
 
9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser
 
SOP Marking Guest Laundry
SOP Marking Guest LaundrySOP Marking Guest Laundry
SOP Marking Guest Laundry
 
9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser
 
Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksiPencegahan infeksi
Pencegahan infeksi
 
Sterilisator
SterilisatorSterilisator
Sterilisator
 
Sabun cuci piring01
Sabun cuci piring01Sabun cuci piring01
Sabun cuci piring01
 
BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)
BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)
BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)
 
Laminar air flow (LAF)
Laminar air flow (LAF)Laminar air flow (LAF)
Laminar air flow (LAF)
 
autoclave
autoclaveautoclave
autoclave
 
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-okeSterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
 
Mikrobiologi sterilisasi
Mikrobiologi sterilisasiMikrobiologi sterilisasi
Mikrobiologi sterilisasi
 
Lap 1.uji dimensi & uji siram
Lap 1.uji dimensi & uji siramLap 1.uji dimensi & uji siram
Lap 1.uji dimensi & uji siram
 
Pengenalan kpd cssu & prinsip2 pensterilan new
Pengenalan kpd cssu & prinsip2 pensterilan newPengenalan kpd cssu & prinsip2 pensterilan new
Pengenalan kpd cssu & prinsip2 pensterilan new
 

Andere mochten auch (9)

Limbah Padat
Limbah PadatLimbah Padat
Limbah Padat
 
Keracunan
KeracunanKeracunan
Keracunan
 
Keracunan makanan
Keracunan makananKeracunan makanan
Keracunan makanan
 
Bab 10 keracunan
Bab 10 keracunanBab 10 keracunan
Bab 10 keracunan
 
Keracunan Makanan - Komunikasi Kesihatan
Keracunan Makanan - Komunikasi KesihatanKeracunan Makanan - Komunikasi Kesihatan
Keracunan Makanan - Komunikasi Kesihatan
 
RACUN DAN KERACUNAN(PBSM)
RACUN DAN KERACUNAN(PBSM)RACUN DAN KERACUNAN(PBSM)
RACUN DAN KERACUNAN(PBSM)
 
Keracunan
KeracunanKeracunan
Keracunan
 
Penyakit Akibat Kerja - K3
Penyakit Akibat Kerja - K3Penyakit Akibat Kerja - K3
Penyakit Akibat Kerja - K3
 
Studi kepustakaan
Studi kepustakaanStudi kepustakaan
Studi kepustakaan
 

Ähnlich wie SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)

ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjhppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
KenliSualang10
 
Boiling ega
Boiling egaBoiling ega
Boiling ega
07051994
 
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
annisamelhannah1
 
Prisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiPrisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksi
Vhe Fransisca
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
tristyanto
 
4. asepsis antisepsis vasektomi
4. asepsis antisepsis vasektomi4. asepsis antisepsis vasektomi
4. asepsis antisepsis vasektomi
Dokter Tekno
 

Ähnlich wie SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A) (20)

PPT EPID.pptx
PPT EPID.pptxPPT EPID.pptx
PPT EPID.pptx
 
Saniter
SaniterSaniter
Saniter
 
dekontaminasi dan pembersihan.pptx
dekontaminasi dan pembersihan.pptxdekontaminasi dan pembersihan.pptx
dekontaminasi dan pembersihan.pptx
 
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjhppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
 
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.pptK3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
 
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
 
Hygiene Pembuatan Obat Phyto Kemo Agung Farma.ppt
Hygiene Pembuatan Obat Phyto Kemo Agung Farma.pptHygiene Pembuatan Obat Phyto Kemo Agung Farma.ppt
Hygiene Pembuatan Obat Phyto Kemo Agung Farma.ppt
 
Boiling ega
Boiling egaBoiling ega
Boiling ega
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
 
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
 
Prusedur sterilisasi black diki
Prusedur sterilisasi black dikiPrusedur sterilisasi black diki
Prusedur sterilisasi black diki
 
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
 
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
 
Prisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiPrisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksi
 
Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksiPencegahan infeksi
Pencegahan infeksi
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
 
CUCI TANGAN BEDAH.pptx
CUCI TANGAN BEDAH.pptxCUCI TANGAN BEDAH.pptx
CUCI TANGAN BEDAH.pptx
 
MERAWAT BUSANA DAN TEKSTIL.pdf
MERAWAT BUSANA DAN TEKSTIL.pdfMERAWAT BUSANA DAN TEKSTIL.pdf
MERAWAT BUSANA DAN TEKSTIL.pdf
 
Ste3204 topik 2 sanitasi & keselamatan
Ste3204 topik 2 sanitasi & keselamatanSte3204 topik 2 sanitasi & keselamatan
Ste3204 topik 2 sanitasi & keselamatan
 
4. asepsis antisepsis vasektomi
4. asepsis antisepsis vasektomi4. asepsis antisepsis vasektomi
4. asepsis antisepsis vasektomi
 

Mehr von Ngulya Imroatul (8)

Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi
 
Survailance penyakit tbc di puskesmas sumbang ii
Survailance penyakit tbc di puskesmas sumbang iiSurvailance penyakit tbc di puskesmas sumbang ii
Survailance penyakit tbc di puskesmas sumbang ii
 
CARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-A
CARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-ACARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-A
CARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-A
 
Virus pada makanan
Virus pada makananVirus pada makanan
Virus pada makanan
 
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYA
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYARIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYA
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYA
 
Ppt filariasis
Ppt filariasisPpt filariasis
Ppt filariasis
 
SEMUT DAN PENGENDALIANNYA
 SEMUT DAN PENGENDALIANNYA SEMUT DAN PENGENDALIANNYA
SEMUT DAN PENGENDALIANNYA
 
Fisio anatomi (indera pengecap)
Fisio anatomi (indera pengecap)Fisio anatomi (indera pengecap)
Fisio anatomi (indera pengecap)
 

SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)

  • 1.
  • 2. CARA PENCUCIAN ALAT MAKAN DAN ALAT MASAK
  • 3. Secara umum, tahap-tahap pembersihan meliputi: Penghilangan kotoran besar
  • 4. Pembersihan dan Sanitasi alat-alat Besar yang Tetap. a. Pembersihan harus dapat menghindari pengotoran kembali permukaan yang sudah bersih. Pembersihan dilakukan segera setelah proses pengolahan usai. b. Diikuti dengan aplikasi senyawa pembersih dengan suhu 54-710C baik dengan cara penyemprotan atau perendaman. Penggosokkan dapat dilakukan untuk membantu penghilangan kotoran yang kemudian diikuti dengan pembilasan. c. Aplikasi sanitaiser (perhatikan bahwa permukaan alat sebaiknya mencapai suhu sekitar 820C atau lebih. Setelah dibilas dengan air panas (820C) maka permukaan alat dibiarkan kering.
  • 5. Pembersihan dan Sanitasi Alat-alat Kecil • Pembersihan alat-alat kecil umumnya dilakukan secara manual melibatkan tenaga tangan, konsentrasi larutan pembersih harus menjamin larutan tersebut tidak akan menyebabkan terjadinya gangguan (iritasi) pada tangan dan kulit pekerja. Metode perendaman merupakan metode pilihan bagi pembersih alat-alat kecil : yaitu perendaman alat didalam larutan pembersih bersuhu sekitar 520C selama sekitar 12-30 menit. Setelah pembilasan dengan air panas (820C atau lebih), sanitaiser dapat diaplikasikan dengan penyemprotan atau perendaman.
  • 6. Cara pembersihan dan sanitasi yang baik adalah sebagai berikut: 1. Cuci dan sikat tangan dengan seksama dalam air dengan larutan pembersih yang bersabun 2. Bilas tangan dengan air hangat 3. Rendam atau semprot tangan dengan sanitaiser.
  • 7. Upaya pencucian peralatan makan dan masak meliputi beberapa prinsip dasar yang perlu diketahui, yaitu :
  • 8. 1. Perangkat keras, berupa sarana yang dapat dipakai berulang, sedikitnya tersedia 3 (tiga) bagian yaitu : a. Bagian untuk persiapan b. Bagian untuk pencucian, yang terdiri dari satu sampai tiga bak/bagian, yaitu : 1). Bagian pencucian 2). Bagian pembersihan. 3). Bagian desinfeksi. c. Bagian pengeringan atau penirisan 2. Perangkat lunak pada umumnya bersifat habis dipakai seperti : air bersih, zat pembersih, bahan penggosok dan desinfektan, maupun deodorant.
  • 9. 1. Scraping (membuang sisa kotoran) • Yaitu memisahkan segala kotoran dan sisa-sisa makanan yang terdapat pada peralatan yang akan dicuci. 2. Flushing (merendam dalam air) • Yaitu mengguyur air kedalam peralatan yang akan dicuci sehingga terendam seluruh permukaan peralatan. • Penggunaan perendaman dengan air panas (60ºC) akan lebih cepat daripada air dingin. • Minimal waktu perendaman adalah 30 menit sampai 1 jam.
  • 10. 3. Washing (mencuci dengan detergen) Yaitu mencuci peralatan dengan cara menggosok dan melarutkan sisa makanan dengan zat pencuci atau detergen. 4. Rinsing (membilas dengan air bersih) Yaitu mencuci peralatan sampai bersih dengan cara dibilas dengan air bersih. Pada tahap ini penggunaan air harus banyak, mengalir dan selalu diganti , dibilas sampai terasa kesat. Tekanan air yang digunakan dianjurkan dengan tekanan 15 psi (pound pesquare inches), atau tekanan air yang digunakan sama dengan 1,2 kg/cm². Kalau menggunakan tekanan gravitasi air sama dengan menara tower setinggi lebih kurang 10 m.
  • 11. 5. Sanitizing/desinfection (membebas hama) a. Dengan rendaman air panas 100ºC selama 2 menit. b. Dengan larutan chloor aktif (50 ppm) c. Dengan udara panas (oven) d. Dengan sinar ultraviolet e. Dengan uap panas (steam) 6. Toweling (mengeringkan) • Yaitu mengusap kain lap bersih atau mengeringkan dengan menggunakan kain atau handuk (towel). Toweling ini dapat dilakukan dengan syarat bahwa towel yang digunakan harus steril dan bersih serta sering diganti untuk sejumlah penggunaan. Yang paling baik adalah yang sekali pakai (single use).
  • 12. 1. Untuk menghilangkan kotoran-kotoran kasar. 2. Untuk menghilangkan lemak dan minyak. 3. Menghilangkan bau (amis, bau ikan dan sebagainya). 4. Melakukan tindak sanitasi/desinfeksi untuk membebaskan hama. 5. Pengeringan peralatan yang telah selesai dicuci.
  • 13. 1. Test kebersihan fisik dapat dilakukan sebagai berikut : a. Dengan menaburkan tepung pada piring yang sudah dicuci dalam keadaan kering. Bila tepungnya lengket bertanda pencucian belum bersih. b. Menaburkan garam pada piring yang kering. Bila garam yang ditaburkan tadi melengket pada piring, pertanda pencucian belum bersih. c. Penciuman, bila tercium bau amis pertanda pencucian belum bersih. d. Penyinaran. Bila peralatan tersebut kelihatanya kusam/tidak cemerlang berarti pencucian belum bersih. 2. Test kebersihan secara bakteriologis dapat dilakukan dengan cara : a. Pengambilan usapan kapas steril (swab).
  • 14. 1. Angka total kuman sebanyak-banyaknya 100/Cm² dari permukaan alat yang diperiksa. 2. Angka kuman E.coli harus 0/Cm² dari permukaan alat yang diperiksa.