2. UUD 1945
Bunyi pasal 33 UUD 1945 sebagai berikut :
ayat (1) berbunyi; Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas
kekeluargaan,
ayat (2); Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara,
ayat (3) menyebutkan ; Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat,
ayat (4), Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional dan ayat (5);Ketentuan lebih lanjut mengenai
pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
3. Siapa si Marhaen?
• Seorang petani miskin
yang ditemui Soekarno
• Masyarakat miskin
• Komunitas buruh,
petani, pedagang kecil,
pengusaha mikro.
4. Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan Relatif:
Kemiskinan Relatif Seseorang dikatakan berada dalam kelompok kemiskinan relatif, jika pendapat-annya
berada di bawah pendapatan di sekitarnya, atau dalam kelompok masyarakat tersebut, ia
berada di lapisan paling bawah. Bisa jadi meskipun pendapatannya cukup untuk memenuhi
kebutuhan pokok, namun karena dibanding masyarakat di sekitarnya, pendapatannya dinilai
rendah, ia termasuk miskin. Amerika Serikat menggunakan indikator kemiskinan semacam ini.
Kemiskinan Absolut:
Kemiskinan Absolut Dilihat dari kemampuan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok
(sandang, pangan, pemukiman, pendidikan dan kesehatan). Jika pendapatan seseorang di bawah
pendapatan minimal untuk memenuhi kebutuhan pokok, maka ia disebut miskin. Indonesia
menggunakan indikator kemiskinan jenis ini.
Kemiskinan Kultural:
Kemiskinan Kultural Dikaitkan dengan budaya masyarakat yang “menerima” kemiskinan yang terjadi
pada dirinya, bahkan tidak merespons usaha-usaha pihak lain yang membantunya keluar dari
kemiskinan tersebut.
Kemiskinan Struktural:
Kemiskinan Struktural Kemiskinan yang disebabkan struktur dan sistem ekonomi yang timpang dan
tidak berpihak pada si miskin, sehingga memunculkan masmalah-masalah struktural ekonomi yang
makin meminggirkan peranan orang miskin.
8. KKeeddaauullaattaann EEkkoonnoommii TTeerrssaannddeerraa
• Dominasi pengaruh politik negara2 adi kuasa dan
TNC (Trans National Coorporation)
• Penjajahan ekonomi dan penguasaan kekayaan
negara (sumber daya alam) oleh pihak asing.
• Ketidak mampuan (rapuh) negara mengelola
kekayaan akibat
• Ketergantungan terhadap investor , marketer,
supplier dari luar.
• Miskin dan tidak berdaulat
10. Persepsi tentang Koperasi
• Kuperasi dan kauperasi >< koperasi
• Koperasi merpati, koperasi pedati>< koperasi
sejati.
• Kekeluargaan: sosial/ amal >< orientasi bisnis/
profit oriented.
• Tempat memperoleh pinjaman.
• Rentan kasus penyimpangan>< good
cooperative governance.
• Kecil itu indah.
11. Prinsip-prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip
Prinsip-prinsip koperasi adalah pedoman bagi koperasi-koperasi dalam melaksanakan
nilai-nilai koperasi dalam praktek.
Prinsip 1. Keanggotaan yang Sukarela dan Terbuka
Koperasi adalah organisasi yang bersifat sukarela, terbuka bagi semua orang yang
bersedia menerima jasa jasanya dan bersedia menerima tanggung jawab
keanggotaannya, tanpa membedakan jenis kelamin (jender), latar belakang sosial, ras,
politik atau agama.
Prinsip 2. Pengawasan Demokratis oleh Anggota
Koperasi adalah organisasi demokratis yang diawasi oleh para anggotanya, yang
secara aktif menetapkan kebijakan dan membuat keputusan. Pria dan wanita yang
dipilih sebagai wakil anggota bertanggung jawab kepada rapat anggota. Dalam
koperasi primer, para anggota memiliki hak suara sama (satu anggota satu suara) dan
koperasi di tingkat-tingkat lainnya juga dikelola secara demokratis.
12. Prinsip-prinsip Koperasi
Prinsip 3. Partisipasi Anggota dalam Kegiatan Ekonomi
Para anggotanya memberikan kontribusi permodalan koperasi secara adil dan melakukan pengawasan secara
demokratis (terhadap modal tersebut). Setidaktidaknya sebagian dari modal itu adalah miliik bersama
koperasi. Apabila ada, para anggota biasanya menerima kompensasi yang terbatas atas modal yang
diisyaratkan untuk menjadi anggota. Para anggota mengalokasikan sisa hasil usaha untuk salah satu atau
beberapa dari tujuan berikut:
– mengembangkan koperasi mereka, mungkin dengan membentuk dana cadangan,
– sebagian daripadanya tidak dapat dibagikan;
– membagikan kepada anggota seimbang dengan transaksi mereka dengan koperasi;
– mendukung kegiatan lainnya yang disahkan oleh rapat anggota.
Prinsip 4. Otonomi dan Kemandirian (Independence)
Koperasi adalah organisasi otonom, menolong diri sendiri serta diawasi oleh para anggotanya. Apabila koperasi
mengadakan perjanjian dengan organisasi lain, termasuk pemerintah atau memupuk modal dari sumber
luar, koperasi melakukannya berdasarkan persyaratan yang menjamin pengawasan demokratis oleh para
anggotanya dan mempertahankan otonomi mereka.
Prinsip 5. Pendidikan, Pelatihan dan Penerangan
Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan bagi para anggota, wakil-wakil anggota yang dipilih oleh rapat
anggota serta para manajer dan karyawan, agar mereka dapat melakukan tugasnya lebih efektif bagi
perkembangan koperasinya. Mereka memberikan penerangan kepada masyarakat umum - khususnya
pemuda dan para pembawa opini di masyarakat - tentang hekekat perkoperasian dan manfaat berkoperasi.
13. Ciri Khas Koperasi
Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi berbeda dengan badan usaha lain.Untuk
itu perlu diperhatikan ciri khas koperasi sebagai berikut:
1. Dari segi pemiliknya
• Perusahaan perorangan dimiliki perorangan
• Perusahaan Negara dimiliki oleh negara
• Koperasi dimiliki oleh anggota-anggotanya secara bersama
2. Dari segi tujuannya
• Perusahaan perorangan bertujuan menghasilkan keuntungan sebesar besarnya bagi pemiliknya
• Perusahaan negara mengabdi kepentingan negara
• Koperasi mengabdi kepentingan anggotanya untuk kesetaran sebesar besarnya bagi
anggotanya
3. Dari segi penyelenggaraannya
• Perusahaan perorangan dikendalikan oleh pemilik modal
• Perusahaan negara dikendalikan oleh negara dan diselenggarakan oleh pegawai negeri
• Koperasi dikedalikan dan diawasi oleh anggotanya secara demokratis dan diselenggarakan
oleh mereka sendiri
4. Dari segi sikap dan kecenderungan sebagai kekuatan ekonomi
• Perusahaan perorangan bersikap agresif dan bertendensi untuk bersaing
• Perusahaan negara bersikap defensif dan cenderung untuk mendirikan monopoli
• Koperasi bersikap kerja sama dan cenderung untuk mengkoordinir kegiatankegiatannya agar
mampu menghadapi persaingan
14. PPeerrbbeeddaaaann KKooppeerraassii ddeennggaann BBaaddaann UUssaahhaa
LLaaiinn
KOPERASI BADAN USAHA LAIN
a. Dasar Pendirian dan Tujuan berdasarkan
kesamaan cita-cita mencapai
kesejahteraan bersama dan atas usaha
bersama berdasarkan asas kekeluargaan
a. Dasar Pendirian dan Tujuan untuk
mengejar laba sebesar besamya bersama
dan atas usaha
a. Sifat Keanggotaan Terbuka dan sukarela a. Sifat Keanggotaan ada pembatasan-pembatasan
a. Kekuasaan Tertinggi Rapat Anggota a. Kekuasaan Tertinggi Rapat Persero
Saham
a. Hak Suara dalamRapat Satu anggota satu
suara dan tidak dapat diwakilkan kepada
oranglain
a. Hak Suara dalam Rapat Seorang
pemegang saham dapat mempunyai lebih
dari satu suara, tergantung pada jumlah
saham yang dimiliki
a. Pembagian Keuntungan Atas dasar besar
kecilnya jasa masing-nasing anggota
a. Pembagian Keuntungan Berdasarkan
besar kecilnya modal yangdisertakan
dalam perusahaan
a. Tingkat Bunga atas Modal Dibatasi a. Tingkat Bunga atasModal Tidak dibatasi,
dan disesuaikan dengan tingkat bunga
yang berlaku untuk mencapai laba yang
sebesar-besarnya
a. Usaha dan Ketatalaksanaan Bersifat
terbuka bagi seluruh anggota
a. Usaha dan Ketatalaksanaan dibatasi
hanya pada pengurus perusahaan bahkan
kadang dirahasiakan
16. JENIS DAN PPEENNGGEELLOOMMPPOOKKAANN KKOOPPEERRAASSII
KOPERASI MENURUT
JENIS USAHA
KOPERASI MENURUT
JENJANG
KOPERASI PRODUKSI
KOPERASI KONSUMSI
KOPERASI KREDIT
KOPERASI JASA
INDUK KOPERASI
PUSAT (GABUNGAN)
KOPERASI
PRIMER KOPERASI
18. ELEMEN DALAM KOPERASI
ORANG UANG USAHA TEKNOLOGI
CCAALLOONN
AANNGGGGOOTTAA
AANNGGGGOOTTAA
PPEENNGGUURRUUSS
PPEENNGGAAWWAASS
MMAANNAAJJEERR
KKAARRYYAAWWAANN
MODAL
KEKAYAA
N.
SIMPANAN
PINJAMAN
UTANG
TABUNGA
N
SHU
SIMPANAN
PINJAMAN
TABUNGAN
BISNIS
ORIENTASI.
SISTIM
AKUN TANSI
SISTEM
PELAYANAN
SISTEM
INFORMASI
PENDIDIKAN SOLIDARITA
S
KESWADAYAAN
20. SIRKULASI DINAMIS KEUANGAN DALAM
KOPERASI
SIMPANAN/ TABUNGAN
ANGGOTA
PINJAMAN
ANGGOTA
LABA USAHA
PENDIDIKAN
21. KESADARAN
DAN
KEBUTUHAN
DDIIMMEENNSSII PPAARRTTIISSIIPPAASSII
PARTISIPASI
DALAM GERAKAN
TAKUT AKAN
ANCAMAN
TERTARIK
ADANYA
RANGSANGAN
KEPEDULIAN DAN
SOLIDARITAS
1. MENDUKUNG DAN MELAKSANAKAN
PROGRAM.
2. RASA MEMILIKI/ KOMITMEN.
3. SOLIDARITAS DALAM KEBERSAMAAN.
4. SALING MENJAGA DAN MENGAMANKAN
KESEPAKATAN
ADANYA
KEPENTINGAN
24. Diskusi:
• Apa yang dapat dilakukan untuk
memberdayakan dan penguatan
ekonomi si Marhaen pada kondisi
sekarang?
• Strategi apa untuk mewujudkan
ekonomi berdikari?
• Pemberdayaan dan penguatan
apa saja yang dapat dilakukan
oleh koperasi untuk menuju
ekonomi berdikari?