5. LATAR BELAKANG
PENGERTIAN
JENIS
SUMBER
DAMPAK
PENANGGULANGAN
ANALISA
KESIMPULAN
6. LATAR BELAKANG
Polusi udara kota di beberapa kota besar di
Indonesia telah sangat memprihatinkan. Di kota-
kota besar, kontribusi gas buang kendaraan
bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai
60-70%. Sedangkan kontribusi gas buang dari
cerobong asap industri berkisar 10-15%, sisanya
berasal dari sumber pembakaran lain, misalnya
dari rumah tangga, pembakaran
sampah, kebakaran hutan, dll.
7. PENGERTIAN
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih
substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam
jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk
hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
merusak properti. Pengertian lain menyebutkan
pencemaran udara adalah masuknya, atau
tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam
atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya
kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan
manusia serta menurunkan kualitas lingkungan.
8. JENIS- JENIS BAHAN PENCEMAR UDARA
1. Bahan pencemar udara menurut bentuknya, dibagi
menjadi:
a. Pencemaran udara berbentuk gas, yang terdiri
dari:
Golongan belerang, nitrogen , karbon dan gas
yang berbahaya.
b. Pencemaran udara berbentuk partikel, dibedakan
menjadi :
Mineral (anorganik), bahan organik dan makhluk
hidup yang terdiri dari bakteri, virus, dan telur
cacing.
9. 2. Bahan pencemar udara menurut
tempatnya, dibagi menjadi:
a. Pencemaran udara bebas (Out door air
pollution), sumbernya antara lain:
Alamiah dan kegiatan manusia.
b. Pencemaran udara ruangan (In door air
pollution), berasal dari: Pemukiman,
perkantoran ataupun gedung tinggi.
10. 3. Bahan pencemar udara menurut gangguan
kesehatan yang ditimbulkan, dibagi menjadi:
a. Iritansia
Merangsang proses peradangan pada
saluran pernapasan bagian atas. Misalnya
Sulfur dioksida, Sulfur
trioksida, Amoniak, dan debu.
b. Asfiksia
Disebabkan oleh berkurangnya kemampuan
tubuh dalam menangkap oksigen atau
mengakibatkan kadar O2 menjadi
berkurang. Yang termasuk golongan ini
adalah gas Nitrogen, Oksida, Metan, Gas
Hidrogen dan Helium.
11. c. Anestesia
Bersifat menekan susunan syaraf pusat
sehingga kehilangan kesadaran, misalnya
eter, acetilene, propane dan alkohol alifatis.
d. Toksis
Menimbulkan gangguan pada sistem
pembuatan darah, misalnya
benzene, fenol, toluen dan xylene dan
keracunan terhadap susunan
syaraf, misalnya karbon disulfit, metil
alkohol.
12. 4. Bahan pencemar udara menurut asalnya, dibagi
menjadi:
a. Pencemaran primer, adalah substansi
pencemaran yang ditimbulkan langsung
dari sumber pencemaran udara. Contohnya
karbon monoksida.
b. Pencemaran sekunder, adalah substansi
pencemaran
yang terbentuk dari reaksi pencemaran-
pencemaran primer di atmosfer. Contohnya
pembentukan ozon. adalah sebuah contoh
dari pencemaran udara sekunder.
23. Sumber Alami :
•Gunung berapi.
•Rawa-rawa.
•Kebakaran hutan.
•Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi.
Sumber Lain :
•Transportasi ammonia.
•Kebocoran tangki gas klor.
•Timbulan gas metana
•Uap pelarut organik.
28. * Peduli terhadap lingkungan.
* Menanamkan gerakan 3R
(reduce, recovery, recycle).
* Pemisahan sampah organik
dan anorganik.
* Upaya pemerintah dalam
memperketat limbah yang di
keluarkan oleh industri
(cair/padat) untuk persyaratan
limbah yang keluar tersebut
harus sesuai persyaratan
secara fisik, kimia, dan biologi.
29. * Program Langit Biru
dari sumber
bergerak
(transportasi) dan
tidak bergerak
(industri).
* Kebijakan tingkat mutu
udara ambien, emisi
kendaraan bermotor
dan industri.
* Kebijakan pemerintah
tentang larangan
merokok di tempat
umum.
30. ANALISA BAHAN PENCEMAR UDARA
Teknik Sampling :
Untuk pengumpulan debu biasanya digunakan
teknik filtrasi, sedangkan untuk mengumpulkan gas
dari udara ambien diperlukan suatu teknik
pengumpulan tertentu. Teknik pengumpulan gas
yang umum digunakan untuk menangkap gas
pencemar di udara ambien adalah teknik absorpsi,
adsorpsi, pendinginan dan pengumpulan pada
kantong udara (bag sampler atau tube sampler).
31. Sulfur dioksida (SO2)
1. Metode pararosaniline-spektrofotometri.
2. Metode UV-spektrofotometri.
Oksida-oksida Nitrogen
1. Metode Griess-Saltman-spektrofotometri
2. Metode chemiluminescence
Karbonmonoksida
Metode Nondispersive infrared (NDIR)
32. Ozon atau Oksidan
1. Metode Neutral Buffer Potassium Iodine
(NBKI) –spektrofotometri
2. Metode Chemiluminescence
Hidrokarbon
1. Pengukuran secara langsung dangan Gas
Chromatograf Hidrokarbon
2. Metode adsorpsi dengan adsorben karbon
aktif
Suspended Particulate Matter atau Debu
1. Metode high volume sampling
2. Pengukuran PM 10 dan PM 2.5