SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 19
1
SEMINAR MATEMATIKA
MENENTUKAN PERSAMAAN GARIS MENGGUNAKAN
DETERMINAN MATRIKS DAN APLIKASINYA PADA
PERSAMAAN LINGKARAN
Oleh:
Nama : Neneng Khairani
NIM : 06101008013
Program Studi : Pendidikan Matematika
Dosen Pembimbing : Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si.
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
2
MENENTUKAN PERSAMAAN GARIS MENGGUNAKAN
DETERMINAN MATRIKS DAN APLIKASINYA PADA
PERSAMAAN LINGKARAN
Oleh:
Nama : Neneng Khairani
NIM : 06101008013
Program Studi : Pendidikan Matematika
Telah disetujui untuk diseminarkan pada akhir semester genap 2012/2013
Mengetahui Indralaya, Maret 2013
Koordinator Seminar Dosen Pembimbing,
Dra. Nyimas Aisyah, M.Pd. Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si.
NIP. 196411101991022001 NIP. 196908141993022001
3
MENENTUKAN PERSAMAAN GARIS MENGGUNAKAN
DETERMINAN MATRIKS DAN APLIKASINYA PADA
PERSAMAAN LINGKARAN
Neneng Khairani
Mahasiswi Program Studi Pendidikan Matematika
Abstrak
Determinan matriks A didefinisikan sebagai jumlahan hasil kali
bertanda elemen-elemen dari matriks A yang dibentuk dari elemen-
elemen pada baris-baris yang berbeda dan kolom-kolom yang berbeda.
Persamaan garis lurus adalah suatu persamaan yang jika digambarkan
ke dalam bidang koordinat Cartesius akan membentuk sebuah garis
lurus. Bentuk umum persamaan garis lurus dapat dinyatakan sebagai
. Lingkaran ialah himpunan titik-titik (pada bidang datar)
yang jaraknya dari suatu titik tertentu sama panjang. Makalah ini berisi
penjelasan mengenai cara menentukan persamaan garis dan persamaan
lingkaran yang melalui tiga titik dengan menggunakan determinan
matriks. Tujuan makalah ini adalah untuk memberi informasi mengenai
cara penyelesaian sistem persamaan linear yang melibatkan tiga
variabel atau lebih dengan menggunakan determinan matriks.
Kata Kunci : Determinan Matriks, Persamaan Garis, Persamaan
Lingkaran
1. Pendahuluan
Persamaan garis adalah materi yang sering keluar di soal ujian nasional atau
seleksi masuk PTN setiap tahunnya. Materi ini juga dapat digunakan untuk
menyelesaikan beberapa soal bentuk lain. Persamaan garis ini disajikan dalam
bentuk sistem persamaan linear. Banyak persoalan dalam matematika murni
maupun terapan yang disajikan dalam sistem persamaan linear. Misalnya,
penerapan Hukum Kirchhoff dalam rangkaian listrik biasanya akan menghasilkan
sistem persamaan linear dengan variabel arus listrik. Untuk menyelesaikan sistem
persamaan linear dengan dua variabel biasanya digunakan metode substitusi atau
eliminasi. ( Tim LBB UGAMA : 2009)
4
Begitu pula dengan persamaan lingkaran, untuk menyelesaikan persamaan
lingkaran yang melalui tiga titik biasanya digunakan metode substitusi atau
eliminasi. Akan tetapi, untuk sistem persamaan linear yang melibatkan tiga
variabel atau lebih, metode ini ternyata tidak efisien. Oleh karena itu diperlukan
suatu metode khusus untuk dapat menyelesaikan sistem persamaan linear yang
melibatkan tiga varibel atau lebih, yaitu dengan mengaplikasikan determinan
matriks.
2. Materi Pendukung
a. Persamaan Garis Lurus
Persamaan garis lurus adalah suatu persamaan yang jika digambarkan ke dalam
bidang koordinat Cartesius akan membentuk sebuah garis lurus. Bentuk umum
persamaan garis lurus dapat dinyatakan dalam dua bentuk berikut ini.
1. Bentuk Eksplisit
Bentuk umum persamaan garis lurus dapat dituliskan sebagai ,
dengan x dan y variabel atau peubah, m dan c konstanta. Bentuk persamaan
tersebut dinamakan bentuk eksplisit. Dalam hal ini m sering dinamakan
koefisien arah atau gradien dari garis lurus.
2. Bentuk Implisit
Bentuk umum yang lain untuk persamaan garis lurus dapat dituliskan
sebagai , dengan x dan y peubah serta A, B, dan C
konstanta. Bentuk tersebut dinamakan bentuk implisit.
Gradien garis lurus yang melalui titik dan adalah
atau
Jika dua garis sejajar maka kedua garis tersebut mempunyai gradien yang sama,
sedangkan jika dua garis saling tegak lurus maka hasil kali gradiennya adalah -1
Persamaan garis lurus yang melalui dua titik dan adalah
(Dhohuri, Atmini dan Markaban: 2011)
5
b. Persamaan Lingkaran
Lingkaran ialah tempat kedudukan titik-titik (pada bidang datar) yang jaraknya
dari suatu titik tertentu sama panjang. Selanjutnya titik tertentu itu dinamakan titik
pusat lingkaran dan jarak yang sama tersebut dinamakan jari-jari lingkaran.
Dalam bidang kartesius, tiap titik dapat dinyatakan sebagai pasangan terurut (x,y),
sehingga himpunan titik-titik yang terletak pada lingkaran tertentu memenuhi
persamaan tertentu yang disebut persamaan lingkaran.
1. Persamaan Lingkaran yang Pusatnya (0,0) dan Jari-jari r
Gambar 1. Lingkaran P(0,0) jari-jari r
Misalkan A(x,y) terletak pada lingkaran denga pusat O(0,0) dan jari-jari r
seperti terlihat pada gambar, maka
222
22
22
00
yxr
yxr
yxOA
Jadi persamaan lingkaran yang berpusatu di (0,0) dan jari-jari r memiliki
persamaan 222
ryx
(Rawuh, dkk : 1958)
6
2. Persamaan Lingkaran dengan Pusat A(a,b) dan Jari-jari r
Gambar 2. Lingkaran P(a,b) Jari-jari r
Bila pusat lingkaran L tidak berimpit dengan titik pangkal O(0,0), tapi di
titik A(a,b), maka untuk setiap titik P(x,y) yang terletak pada lingkaran L
berdasarkan formula jarak antara dua titik diperoleh :
222
22
),(
),(
),(
rbyaxyxPL
rAPyxPL
rAPyxPL
Persamaan 222
rbyax ini merupakan persamaan lingkaran yang
titik pusatnya (a,b) dan jari-jarinya r
3. Persamaan Umum Lingkaran
Persamaan lingkaran dengan titik pusat (a,b) dan jari-jari r adalah
222
rbyax
Persamaan tersebut dapat juga diuraikan ke bentuk lain, yaitu:
022
22
22222
22222
222
rbabyaxyx
rbbyyaaxx
rbyax
Bila CrbabBAa
222
;2;2 ,
7
maka persamaan 022
22222
rbabyaxyx
dapat ditulis sebagai : 0
22
CByAxyx
yang merupakan persamaan umum lingkaran
Perhatikan : A= -2a diperoleh
2
A
a , B = -2b diperoleh
2
B
b
C
BA
r
Cbar
rbaC
22
222
222
22
(Sukino: 2007)
c. Jenis Penyelesaian Sistem Persamaan Linear (SPL)
Suatu SPL mungkin memiliki tepat satu penyelesaian, tidak memiliki
penyelesaian, atau memiliki banyak (tak hingga) penyelesaian. SPL yang tidak
memiliki penyelesaian disebut inconsistent.
Contoh SPL yang memiliki tepat satu penyelesaian:
0563
1342
92
321
321
321
xxx
xxx
xxx
Contoh SPL yang tidak memiliki penyelesaian:
5161112
2273
142
4321
4321
4321
xxxx
xxxx
xxxx
Contoh SPL yang memiliki banyak penyelesaian:
132
0625
321
321
xxx
xxx
8
SPL Homogen
Bentuk umum SPL homogen dengan m persamaan dan n variabel adalah:
0...
.
.
.
0...
0...
2211
2222121
1212111
nmnmm
nn
nn
xaxaxa
xaxaxa
xaxaxa
Jenis Penyelesaian SPL Homogen
Ada dua kemungkinan jenis penyelesaian SPL homogen, yaitu penyelesaian
trivial dan penyelesaian non-trivial. Tak ada satu pun SPL homogen yang
inconsistent, karena minimal memiliki penyelesaian trivial.
Contoh SPL homogen yang mempunyai penyelesaian trivial:
0
02
032
32
21
321
xx
xx
xxx
Contoh SPL homogen yang mempunyai penyelesaian non-trivial:
05
03
4321
4321
xxxx
xxxx
d. Determinan Matriks
Setiap matriks bujur sangkar A selalu mempunyai suatu besaran skalar yang
disebut determinan. Sebaliknya, setiap matriks yang tidak bujur sangkar tidak
mempunyai determinan. Determinan adalah nilai real yang dihitung berdasarkan
nilai elemen-elemennya, menurut rumus tertentu yang ditulis dengan simbol det
(A) atau . Jika nilai determinan itu nol, matriks bujur sangkar tersebut singular,
artinya tidak memiliki invers. Jika nilai determinan suatu matriks tidak nol, berarti
matriks A tersebut nonsingular, yaitu matriks tersebut mempunyai invers.
9
1. Determinan Matriks Ordo 2 x 2
Misalkan diketahui matriks
Determinan matriks A didefinisikan sebagai berikut :
2. Determinan Matriks Ordo 3 x 3
Misalkan diketahui matriks
Untuk mencari determinan dari matriks berordo 3 x 3, digunakan metode
Sarrus yang langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Salin kembali kolom pertama dan kolom kedua kemudian tempatkan di
sebelah kanan tanda determinan.
2. Hitunglah jumlah hasil kali elemen-elemen pada diagonal utama, dan
diagonal lain yang sejajar dengan diagonal utama. Nyatakan jumlah
hasil kali tersebut A(+).
3. Hitunglah jumlah hasil kali elemen-elemen pada diagonal sekunder, dan
diagonal lain yang sejajar dengan diagonal sekunder. Nyatakan jumlah
hasil kali tersebut A(-).
Determinan matriks A adalah selisih antara A(+) dan A(-), yaitu :
10
3. Minor dan Kofaktor
Didefinisikan bahwa minor dari matriks adalah det dan
kofaktornya adalah . Disini adalah matriks A dengan
elemen-elemen baris ke-i dan elemen-elemen kolom ke-j dibuang.
4. Determinan Matriks Ordo n x n
Determinan matriks ordo n x n dihitung menggunakan teorema Laplace.
Teorema Laplace :
Determinan dari suatu matriks sama dengan jumlah perkalian elemen-
elemen dari sembarang baris/kolom dengan kofaktor-kofaktornya.
Secara matematis ditulis sebagai berikut :
)(....)(.)(. 2211 ininiiii
AkoefaAkoefaAkoefa
dengan i sembarang disebut ekspansi baris ke-i, atau
)(....)(.)(. 2211 njnjjjjj
AkoefaAkoefaAkoefa
dengan j sembarang disebut ekspansi kolom ke-j. ij
AKoef adalah kofaktor
dari ij
A
5. Sifat-sifat Determinan
Beberapa sifat determinan :
1) Nilai determinan tidak berubah apabila baris dan kolomnya dipertukarkan.
Jadi,
2) det(AB) = det (A) det(B)
3) Jika dua baris/kolom dipertukarkan tempatnya, tanda determinan berubah.
4) Bila pada suatu determinan terdapat 2 baris atau 2 kolom yang identik, maka
harga determinan itu = 0.
n
j
ijij
AkoefaA
1
)(.det
n
j
ijij
AkoefaA
1
)(.)det(
11
5) Nilai determinan tidak berubah, jika elemen-elemen sebuah baris/kolom
ditambah atau dikurangi dengan suatu kelipatan nilai real dari elemen-
elemen dari baris/kolom lain.
6) Besar determinan menjadi β kali, bila suatu baris/kolom dikalikan dengan
skalar β.
7) Apabila semua unsur dalam satu baris atau satu kolom = 0, maka harga
determinan = 0.
8) Jika suatu matriks merupakan matriks segitiga atas atau segitiga bawah,
maka hasil determinannya merupakan hasil kali dari elemen-elemen yang
terletak pada diagonal utamanya.
9) Jika A adalah matriks segitiga n x n, maka det(A) adalah hasil kali elemen-
elemen pada diagonal utama.
(Sutojo, dkk : 2010)
3. Materi Pokok
1. Persamaan Garis yang Melalui Dua Titik yang Berbeda
Misalkan diberikan dua buah titik yang berbeda di dalam bidang masing-
masing dan maka ada sebuah garis lurus yang melalui titik
dengan persamaan
Ingat persamaan garis yang melalui dua buah titik dan
adalah
Sehingga diperoleh :
1
1
1
det
0
:
0
0
0
22
11
112222
11
11221221
111212111122
112112
112112
12
1
12
1
yx
yx
yx
yx
yx
yx
yx
yx
yx
Sehingga
yxxyyxxyyxyx
yxxyyxxyyxyxyxyx
xxyyyyxx
xxyyyyxx
xx
xx
yy
yy
12
Sekarang akan dibuktikan apakah
yxxyyxxyyxyx
yx
yx
yx
11221221
22
11
1
1
1
det
Pembuktian :
1
1,2
22
11
22
11
1
1
1
1
1
1
det H
yx
yx
yx
yx
yx
yx
=
0
0
1
1
0
1
22
11
1
1,3
22
11
yyxx
yyxx
yx
H
yx
yyxx
yx
Dengan menggunakan aturan perluasan kofaktor di sepanjang kolom ketiga,
diperoleh :
yyxx
yx
yyxx
yx
yyxx
yyxx
yx
yx
yx
112222
11
22
11
00.1
1
1
1
det
yxxyyxxyyxyx
yxxyyxxyyxyx
xyyxxyyxxyxyyxyx
xxyyyyxx
yyxx
yyxx
11221221
21122121
21122121
2121
22
11
Jadi terbukti yxxyyxxyyxyx
yx
yx
yx
11221221
22
11
1
1
1
det
13
Contoh :
Tentukan persamaan garis yang melalui titik (-1,2) dan (3,5) !
Jawab :
- Cara biasa
01143
3384
1324
4
1
3
2
13
1
25
2
12
1
12
1
yx
xy
xy
xy
xy
xx
xx
yy
yy
Jadi persamaan garis tersebut adalah 01143 yx
- Menggunakan determinan matriks
153
121
1
det
1
1
1
det
22
11
yx
yx
yx
yx
1143
25311
21
det
53
det
53
21
det
yx
yxxy
yxyx
Jadi persamaan garis tersebut adalah 01143 yx
2. Persamaan Lingkaran yang Melalui Tiga Titik
Misalkan diberikan tiga titik yang berbeda di dalam bidang masing-masing
, dan yang tidak semuanya terletak pada sebuah
14
garis. Menurut ilmu analitis, ada sebuah lingkaran yang melalui titik
dengan persamaan Dimana a, b, c, dan d
adalah konstanta. Untuk ketiga titik tersebut harus memenuhi persamaan
berikut :
0y+x
0y+x
0y+x
0y+x
33
2
3
2
3
22
2
2
2
2
11
2
1
2
1
22
dcybxa
dcybxa
dcybxa
dcybxa
Persamaan di atas merupakan sistem persamaan linier homogen. Agar
sistem mempunyai solusi nontrivial, maka determinan koefisien-koefisien
matriksnya harus nol.
0
1
1
1
1
33
2
3
2
3
22
2
2
2
2
11
2
1
2
1
22
yxyx
yxyx
yxyx
yxyx
Contoh :
Tentukan persamaan lingkaran yang melalui tiga titik P(1,0), Q(0,1) dan
T(2,2)!
Jawab :
- Cara biasa
Misalkan persamaan lingkaran yang dicari adalah
. Karena titik-titik P,Q dan R pada lingkaran ini, maka koordinat-
koordinatnya masing-masing memenuhi persamaan tersebut. Sehingga
dengan substitusi koordinat-koordinat dari titik tersebut diperoleh
P(1,0) : 1 + 0 + A + 0.B + C = 0
Q(0,1) : 0 + 1 + 0.A + B + C = 0
R(2,2) : 4 + 4 + 2.A + 2.B + C = 0
15
Kita memperoleh sistem persamaan yang terdiri atas 3 persamaan dengan
variabel A, B dan C. Jika persamaan pertama pertama dikurangi kedua
diperoleh A – B = 0, yaitu A = B.
Jika persamaan ketiga dikurangi dengan persamaan kedua diperoleh 2A + B
+ 7 = 0. Selanjutnya karena A = B, maka Substitusi harga A
ini pada persamaan pertama akan diperoleh
Jadi persamaan lingkaran yang dicari adalah
- Menggunakan determinan matriks
Masukkan nilai setiap titik pada 0
1
1
1
1
33
2
3
2
3
22
2
2
2
2
11
2
1
2
1
22
yxyx
yxyx
yxyx
yxyx
Sehingga :
0
1228
1101
1011
1
22
yxyx
Dengan mengekspansi determinan ini menurut kofaktor-kofaktor pada baris
pertama, kita memperoleh :
047733
04773
0
228
101
011
1
128
101
111
128
111
101
122
110
101
22
22
22
yxyx
yxyx
yxyx
16
3. Aplikasi Lain dari Determinan Matriks
a. Menentukan Persamaan Bidang Datar yang Melewati Tiga Titik
Misalkan tiga titik A1 = (x1, y1, z1), A2 = (x2, y2, z2), dan A3 = (x3, y3, z3)
terletak pada bidang (tidak pada garis yang sama). Tentukan persamaan
bidang yang melewati ketiga titik tersebut.
Jawab :
Persamaan bidang secara umum dapat ditulis sebagai berikut :
Jika M = (x, y, z) titik pada bidang tersebut dan setelah ketiga titik
disubstitusi ke persamaan bidang diperoleh sistem persamaan linier
homogen berikut.
0
0
0
0
333
222
111
dczbyax
dczbyax
dczbyax
dczbyax
Agar persamaan tersebut mempunyai solusi, haruslah :
0
1
1
1
1
333
222
111
zyx
zyx
zyx
zyx
Contoh :
Tentukan persamaan bidang yang melewati tiga titik (1, -1, 3), (0, 1, 7), dan
(4, 0, -1).
Jawab :
17
0
1104
1710
1311
1zyx
Setelah dihitung dan disederhanakan diperoleh persamaan bidang berikut :
0417812 zyx
b. Menentukan Persamaan Umum Irisan Kerucut
Dalam koordinat kartesius, persamaan umum irisan kerucut adalah
Ax2
+ Bxy + Cy2
+ Dx + Ey + F = 0
Dimana tidak semua A, B, and C bernilai 0. Nilai diskriminan akan
berpengaruh pada bentuk kurva, berbentuk hiperbola, parabola, elips, atau
lingkaran.
B2
- 4AC > 0, hiperbola
B2
- 4AC = 0, parabola
B2
- 4AC < 0, ellips atau lingkaran (lingkaran, jika B = 0 dan A = C)
Menentukan Nilai A, B, C, D, E, dan F
Misalkan koordinat dari lima poin (m, n), (p, q), (r, s), (u, v), dan (w, z).
Persamaan irisan kerucut ditemukan dengan menghitung determinan matriks
6 x 6. Persamaan matriks adalah:
Dimana
18
dan seterusnya.
Contoh :
Tentukan persamaan irisan kerucut melalui titik (3, 3), (2, -1), (1, -2), (-2,
1), dan (-3, - 3).
Dengan menghitung determinan matriks diperoleh persamaan kerucut
-1188x2
+ 1404xy - 1188y2
+ 0x + 0y + 8748 = 0.
4. Kesimpulan
Determinan matriks dapat digunakan untuk menentukan persamaan garis yang
melalui dua titik dan juga menentukan persamaan lingkaran yang melalui tiga
titik. Aplikasi lain dari determinan matriks adalah menentukan persamaan bidang
yang melalui tiga titik, dan juga menentukan persamaan umum irisan kerucut.
5. Daftar Pustaka
Dhohuri, Atmini dan Markaban. 2011. Pembelajaran Persamaan Garis Lurus di
SMP. http:// www.p4tkmatematika.org. Diakses tanggal 20 Maret 2013.
Rawuh, dkk. 1958. Ilmu Ukur Analitis. Bandung : Tarate.
Sukino. 2007. Matematika Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Sutojo, dkk. 2010. Teori dan Aplikasi Aljabar Linier & Matriks. Semarang: Andi.
Tim LBB UGAMA. 2009. Logic The Quickest and Easiest Solution. Yogyakarta :
LBB UGAMA.
19
LAMPIRAN
Saran-saran :
1. Dra.Trimurti Saleh, M.A.
Menambahkan jenis penyelesaian SPL Homogen, yaitu trivial dan
nontrivial pada materi penunjang. (Telah ditambahkan pada halaman 5)
2. Septy Sari Yukans, S.Pd.,M.Sc.
Memperbaiki tampilan slide powerpoint (Telah diperbaiki)
3. Haris Kurniawan, M.Pd
Memperbaiki kata-kata pada kesimpulan, dan menambahkan contoh lain
penggunaan determinan matriks yang melibatkan lebih dari tiga variabel.
(Telah ditambahkan pada halaman 14)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Bogor
 
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukanPersamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukanDian Arisona
 
kunci jawaban grup
kunci jawaban grupkunci jawaban grup
kunci jawaban grupchikarahayu
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriNia Matus
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04KuliahKita
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IFerry Angriawan
 
Kongruensi kuadratis
Kongruensi kuadratisKongruensi kuadratis
Kongruensi kuadratisFara Silfia
 
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef KonstanPd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef KonstanMaya Umami
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03KuliahKita
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantaiSenat Mahasiswa STIS
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilNailul Hasibuan
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBHyronimus Lado
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarmaman wijaya
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi Nia Matus
 

Was ist angesagt? (20)

1.1 Sistem Koordinat Tiga Dimensi
1.1 Sistem Koordinat Tiga Dimensi1.1 Sistem Koordinat Tiga Dimensi
1.1 Sistem Koordinat Tiga Dimensi
 
Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]
 
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukanPersamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
kunci jawaban grup
kunci jawaban grupkunci jawaban grup
kunci jawaban grup
 
deret kuasa
deret kuasaderet kuasa
deret kuasa
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 
Kongruensi kuadratis
Kongruensi kuadratisKongruensi kuadratis
Kongruensi kuadratis
 
Teorema isomorfisma ring makalah
Teorema isomorfisma ring makalahTeorema isomorfisma ring makalah
Teorema isomorfisma ring makalah
 
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef KonstanPd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 
Ring
RingRing
Ring
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPB
 
Analisis real
Analisis realAnalisis real
Analisis real
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 

Andere mochten auch

Aplikasi matriks dalam penyelesaian
Aplikasi matriks dalam penyelesaianAplikasi matriks dalam penyelesaian
Aplikasi matriks dalam penyelesaianSMKN 9 Bandung
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiRohantizani
 
Determinan Matriks dan Invers Matriks
Determinan Matriks dan Invers MatriksDeterminan Matriks dan Invers Matriks
Determinan Matriks dan Invers MatriksRizki Safari Rakhmat
 
Determinan dan invers matriks
Determinan dan invers matriksDeterminan dan invers matriks
Determinan dan invers matriksSMKN 9 Bandung
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 
Aplikasi determinan
Aplikasi determinanAplikasi determinan
Aplikasi determinanarif_baehaqi
 
Matriks xii ipa_sma
Matriks xii ipa_smaMatriks xii ipa_sma
Matriks xii ipa_smaendah kurnia
 
Pt 2 matriks1-rev
Pt 2 matriks1-revPt 2 matriks1-rev
Pt 2 matriks1-revlecturer
 
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IKuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IMukhrizal Effendi
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Phe Phe
 
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomiKuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomiMukhrizal Effendi
 
Bab 2-persamaan-garis-lurus
Bab 2-persamaan-garis-lurusBab 2-persamaan-garis-lurus
Bab 2-persamaan-garis-lurusGumi Edinstveno
 
RPP determinan dan invers matriks.docx3. determinan dan invers matriks
RPP determinan dan invers matriks.docx3. determinan dan invers matriksRPP determinan dan invers matriks.docx3. determinan dan invers matriks
RPP determinan dan invers matriks.docx3. determinan dan invers matrikssondangriat
 
Fismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & VektorFismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & VektorWork Free
 
Jenis dan operasi matriks
Jenis dan operasi matriksJenis dan operasi matriks
Jenis dan operasi matriksSafran Nasoha
 

Andere mochten auch (20)

Aplikasi matriks dalam penyelesaian
Aplikasi matriks dalam penyelesaianAplikasi matriks dalam penyelesaian
Aplikasi matriks dalam penyelesaian
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
 
Determinan Matriks dan Invers Matriks
Determinan Matriks dan Invers MatriksDeterminan Matriks dan Invers Matriks
Determinan Matriks dan Invers Matriks
 
Menguak penemu rumus determinan
Menguak penemu rumus determinanMenguak penemu rumus determinan
Menguak penemu rumus determinan
 
Determinan dan invers matriks
Determinan dan invers matriksDeterminan dan invers matriks
Determinan dan invers matriks
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Aplikasi determinan
Aplikasi determinanAplikasi determinan
Aplikasi determinan
 
Matriks xii ipa_sma
Matriks xii ipa_smaMatriks xii ipa_sma
Matriks xii ipa_sma
 
Pt 2 matriks1-rev
Pt 2 matriks1-revPt 2 matriks1-rev
Pt 2 matriks1-rev
 
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IKuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
 
Bahasan matriks
Bahasan matriksBahasan matriks
Bahasan matriks
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
 
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomiKuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
Bab 2-persamaan-garis-lurus
Bab 2-persamaan-garis-lurusBab 2-persamaan-garis-lurus
Bab 2-persamaan-garis-lurus
 
RPP determinan dan invers matriks.docx3. determinan dan invers matriks
RPP determinan dan invers matriks.docx3. determinan dan invers matriksRPP determinan dan invers matriks.docx3. determinan dan invers matriks
RPP determinan dan invers matriks.docx3. determinan dan invers matriks
 
Fismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & VektorFismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & Vektor
 
Jenis dan operasi matriks
Jenis dan operasi matriksJenis dan operasi matriks
Jenis dan operasi matriks
 
Aritmatika biner
Aritmatika binerAritmatika biner
Aritmatika biner
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 

Ähnlich wie Aplikasi matriks

1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektorFarhan Bahri
 
7y32uygryh87ry3hr
7y32uygryh87ry3hr7y32uygryh87ry3hr
7y32uygryh87ry3hrIrwandaniin
 
Pertemuan12
Pertemuan12Pertemuan12
Pertemuan1233335
 
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)Umam SemogaJadi Khair
 
Slide 1-aljabar-linear
Slide 1-aljabar-linearSlide 1-aljabar-linear
Slide 1-aljabar-linearTaufiq Topik
 
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptxPERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptxFitriYuliana13
 
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)Indah Fitri Hapsari
 
362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubikChevi Rahayu
 
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear Kannal Bakti Pakinde
 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektorTri Wahyuni
 
nilai eigen dan vektor eigen
nilai eigen dan vektor eigennilai eigen dan vektor eigen
nilai eigen dan vektor eigenelmabb
 
Msknsnshuuushshshshhshsgsyshsjsjjsjsjsnsshhs
MsknsnshuuushshshshhshsgsyshsjsjjsjsjsnsshhsMsknsnshuuushshshshhshsgsyshsjsjjsjsjsnsshhs
MsknsnshuuushshshshhshsgsyshsjsjjsjsjsnsshhsAndilDwithoma
 
Regresi Linier Sederhana
Regresi Linier SederhanaRegresi Linier Sederhana
Regresi Linier SederhanaTARSUDINN
 

Ähnlich wie Aplikasi matriks (20)

1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor
 
Nilai eigen dan vektor eigen
Nilai eigen dan vektor eigenNilai eigen dan vektor eigen
Nilai eigen dan vektor eigen
 
Materi Aljabar linear
Materi Aljabar linearMateri Aljabar linear
Materi Aljabar linear
 
7y32uygryh87ry3hr
7y32uygryh87ry3hr7y32uygryh87ry3hr
7y32uygryh87ry3hr
 
Pertemuan12
Pertemuan12Pertemuan12
Pertemuan12
 
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)
 
Slide 1-aljabar-linear
Slide 1-aljabar-linearSlide 1-aljabar-linear
Slide 1-aljabar-linear
 
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptxPERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
 
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
 
Matriks dan determinan
Matriks dan determinanMatriks dan determinan
Matriks dan determinan
 
Matriks dan determinan
Matriks dan determinanMatriks dan determinan
Matriks dan determinan
 
362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik
 
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektor
 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektor
 
determinan.pptx
determinan.pptxdeterminan.pptx
determinan.pptx
 
nilai eigen dan vektor eigen
nilai eigen dan vektor eigennilai eigen dan vektor eigen
nilai eigen dan vektor eigen
 
FISIKA X & XI SMA/SMK/MAN
FISIKA X & XI SMA/SMK/MANFISIKA X & XI SMA/SMK/MAN
FISIKA X & XI SMA/SMK/MAN
 
Msknsnshuuushshshshhshsgsyshsjsjjsjsjsnsshhs
MsknsnshuuushshshshhshsgsyshsjsjjsjsjsnsshhsMsknsnshuuushshshshhshsgsyshsjsjjsjsjsnsshhs
Msknsnshuuushshshshhshsgsyshsjsjjsjsjsnsshhs
 
Regresi Linier Sederhana
Regresi Linier SederhanaRegresi Linier Sederhana
Regresi Linier Sederhana
 

Kürzlich hochgeladen

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Kürzlich hochgeladen (20)

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

Aplikasi matriks

  • 1. 1 SEMINAR MATEMATIKA MENENTUKAN PERSAMAAN GARIS MENGGUNAKAN DETERMINAN MATRIKS DAN APLIKASINYA PADA PERSAMAAN LINGKARAN Oleh: Nama : Neneng Khairani NIM : 06101008013 Program Studi : Pendidikan Matematika Dosen Pembimbing : Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si. JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013
  • 2. 2 MENENTUKAN PERSAMAAN GARIS MENGGUNAKAN DETERMINAN MATRIKS DAN APLIKASINYA PADA PERSAMAAN LINGKARAN Oleh: Nama : Neneng Khairani NIM : 06101008013 Program Studi : Pendidikan Matematika Telah disetujui untuk diseminarkan pada akhir semester genap 2012/2013 Mengetahui Indralaya, Maret 2013 Koordinator Seminar Dosen Pembimbing, Dra. Nyimas Aisyah, M.Pd. Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si. NIP. 196411101991022001 NIP. 196908141993022001
  • 3. 3 MENENTUKAN PERSAMAAN GARIS MENGGUNAKAN DETERMINAN MATRIKS DAN APLIKASINYA PADA PERSAMAAN LINGKARAN Neneng Khairani Mahasiswi Program Studi Pendidikan Matematika Abstrak Determinan matriks A didefinisikan sebagai jumlahan hasil kali bertanda elemen-elemen dari matriks A yang dibentuk dari elemen- elemen pada baris-baris yang berbeda dan kolom-kolom yang berbeda. Persamaan garis lurus adalah suatu persamaan yang jika digambarkan ke dalam bidang koordinat Cartesius akan membentuk sebuah garis lurus. Bentuk umum persamaan garis lurus dapat dinyatakan sebagai . Lingkaran ialah himpunan titik-titik (pada bidang datar) yang jaraknya dari suatu titik tertentu sama panjang. Makalah ini berisi penjelasan mengenai cara menentukan persamaan garis dan persamaan lingkaran yang melalui tiga titik dengan menggunakan determinan matriks. Tujuan makalah ini adalah untuk memberi informasi mengenai cara penyelesaian sistem persamaan linear yang melibatkan tiga variabel atau lebih dengan menggunakan determinan matriks. Kata Kunci : Determinan Matriks, Persamaan Garis, Persamaan Lingkaran 1. Pendahuluan Persamaan garis adalah materi yang sering keluar di soal ujian nasional atau seleksi masuk PTN setiap tahunnya. Materi ini juga dapat digunakan untuk menyelesaikan beberapa soal bentuk lain. Persamaan garis ini disajikan dalam bentuk sistem persamaan linear. Banyak persoalan dalam matematika murni maupun terapan yang disajikan dalam sistem persamaan linear. Misalnya, penerapan Hukum Kirchhoff dalam rangkaian listrik biasanya akan menghasilkan sistem persamaan linear dengan variabel arus listrik. Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dengan dua variabel biasanya digunakan metode substitusi atau eliminasi. ( Tim LBB UGAMA : 2009)
  • 4. 4 Begitu pula dengan persamaan lingkaran, untuk menyelesaikan persamaan lingkaran yang melalui tiga titik biasanya digunakan metode substitusi atau eliminasi. Akan tetapi, untuk sistem persamaan linear yang melibatkan tiga variabel atau lebih, metode ini ternyata tidak efisien. Oleh karena itu diperlukan suatu metode khusus untuk dapat menyelesaikan sistem persamaan linear yang melibatkan tiga varibel atau lebih, yaitu dengan mengaplikasikan determinan matriks. 2. Materi Pendukung a. Persamaan Garis Lurus Persamaan garis lurus adalah suatu persamaan yang jika digambarkan ke dalam bidang koordinat Cartesius akan membentuk sebuah garis lurus. Bentuk umum persamaan garis lurus dapat dinyatakan dalam dua bentuk berikut ini. 1. Bentuk Eksplisit Bentuk umum persamaan garis lurus dapat dituliskan sebagai , dengan x dan y variabel atau peubah, m dan c konstanta. Bentuk persamaan tersebut dinamakan bentuk eksplisit. Dalam hal ini m sering dinamakan koefisien arah atau gradien dari garis lurus. 2. Bentuk Implisit Bentuk umum yang lain untuk persamaan garis lurus dapat dituliskan sebagai , dengan x dan y peubah serta A, B, dan C konstanta. Bentuk tersebut dinamakan bentuk implisit. Gradien garis lurus yang melalui titik dan adalah atau Jika dua garis sejajar maka kedua garis tersebut mempunyai gradien yang sama, sedangkan jika dua garis saling tegak lurus maka hasil kali gradiennya adalah -1 Persamaan garis lurus yang melalui dua titik dan adalah (Dhohuri, Atmini dan Markaban: 2011)
  • 5. 5 b. Persamaan Lingkaran Lingkaran ialah tempat kedudukan titik-titik (pada bidang datar) yang jaraknya dari suatu titik tertentu sama panjang. Selanjutnya titik tertentu itu dinamakan titik pusat lingkaran dan jarak yang sama tersebut dinamakan jari-jari lingkaran. Dalam bidang kartesius, tiap titik dapat dinyatakan sebagai pasangan terurut (x,y), sehingga himpunan titik-titik yang terletak pada lingkaran tertentu memenuhi persamaan tertentu yang disebut persamaan lingkaran. 1. Persamaan Lingkaran yang Pusatnya (0,0) dan Jari-jari r Gambar 1. Lingkaran P(0,0) jari-jari r Misalkan A(x,y) terletak pada lingkaran denga pusat O(0,0) dan jari-jari r seperti terlihat pada gambar, maka 222 22 22 00 yxr yxr yxOA Jadi persamaan lingkaran yang berpusatu di (0,0) dan jari-jari r memiliki persamaan 222 ryx (Rawuh, dkk : 1958)
  • 6. 6 2. Persamaan Lingkaran dengan Pusat A(a,b) dan Jari-jari r Gambar 2. Lingkaran P(a,b) Jari-jari r Bila pusat lingkaran L tidak berimpit dengan titik pangkal O(0,0), tapi di titik A(a,b), maka untuk setiap titik P(x,y) yang terletak pada lingkaran L berdasarkan formula jarak antara dua titik diperoleh : 222 22 ),( ),( ),( rbyaxyxPL rAPyxPL rAPyxPL Persamaan 222 rbyax ini merupakan persamaan lingkaran yang titik pusatnya (a,b) dan jari-jarinya r 3. Persamaan Umum Lingkaran Persamaan lingkaran dengan titik pusat (a,b) dan jari-jari r adalah 222 rbyax Persamaan tersebut dapat juga diuraikan ke bentuk lain, yaitu: 022 22 22222 22222 222 rbabyaxyx rbbyyaaxx rbyax Bila CrbabBAa 222 ;2;2 ,
  • 7. 7 maka persamaan 022 22222 rbabyaxyx dapat ditulis sebagai : 0 22 CByAxyx yang merupakan persamaan umum lingkaran Perhatikan : A= -2a diperoleh 2 A a , B = -2b diperoleh 2 B b C BA r Cbar rbaC 22 222 222 22 (Sukino: 2007) c. Jenis Penyelesaian Sistem Persamaan Linear (SPL) Suatu SPL mungkin memiliki tepat satu penyelesaian, tidak memiliki penyelesaian, atau memiliki banyak (tak hingga) penyelesaian. SPL yang tidak memiliki penyelesaian disebut inconsistent. Contoh SPL yang memiliki tepat satu penyelesaian: 0563 1342 92 321 321 321 xxx xxx xxx Contoh SPL yang tidak memiliki penyelesaian: 5161112 2273 142 4321 4321 4321 xxxx xxxx xxxx Contoh SPL yang memiliki banyak penyelesaian: 132 0625 321 321 xxx xxx
  • 8. 8 SPL Homogen Bentuk umum SPL homogen dengan m persamaan dan n variabel adalah: 0... . . . 0... 0... 2211 2222121 1212111 nmnmm nn nn xaxaxa xaxaxa xaxaxa Jenis Penyelesaian SPL Homogen Ada dua kemungkinan jenis penyelesaian SPL homogen, yaitu penyelesaian trivial dan penyelesaian non-trivial. Tak ada satu pun SPL homogen yang inconsistent, karena minimal memiliki penyelesaian trivial. Contoh SPL homogen yang mempunyai penyelesaian trivial: 0 02 032 32 21 321 xx xx xxx Contoh SPL homogen yang mempunyai penyelesaian non-trivial: 05 03 4321 4321 xxxx xxxx d. Determinan Matriks Setiap matriks bujur sangkar A selalu mempunyai suatu besaran skalar yang disebut determinan. Sebaliknya, setiap matriks yang tidak bujur sangkar tidak mempunyai determinan. Determinan adalah nilai real yang dihitung berdasarkan nilai elemen-elemennya, menurut rumus tertentu yang ditulis dengan simbol det (A) atau . Jika nilai determinan itu nol, matriks bujur sangkar tersebut singular, artinya tidak memiliki invers. Jika nilai determinan suatu matriks tidak nol, berarti matriks A tersebut nonsingular, yaitu matriks tersebut mempunyai invers.
  • 9. 9 1. Determinan Matriks Ordo 2 x 2 Misalkan diketahui matriks Determinan matriks A didefinisikan sebagai berikut : 2. Determinan Matriks Ordo 3 x 3 Misalkan diketahui matriks Untuk mencari determinan dari matriks berordo 3 x 3, digunakan metode Sarrus yang langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Salin kembali kolom pertama dan kolom kedua kemudian tempatkan di sebelah kanan tanda determinan. 2. Hitunglah jumlah hasil kali elemen-elemen pada diagonal utama, dan diagonal lain yang sejajar dengan diagonal utama. Nyatakan jumlah hasil kali tersebut A(+). 3. Hitunglah jumlah hasil kali elemen-elemen pada diagonal sekunder, dan diagonal lain yang sejajar dengan diagonal sekunder. Nyatakan jumlah hasil kali tersebut A(-). Determinan matriks A adalah selisih antara A(+) dan A(-), yaitu :
  • 10. 10 3. Minor dan Kofaktor Didefinisikan bahwa minor dari matriks adalah det dan kofaktornya adalah . Disini adalah matriks A dengan elemen-elemen baris ke-i dan elemen-elemen kolom ke-j dibuang. 4. Determinan Matriks Ordo n x n Determinan matriks ordo n x n dihitung menggunakan teorema Laplace. Teorema Laplace : Determinan dari suatu matriks sama dengan jumlah perkalian elemen- elemen dari sembarang baris/kolom dengan kofaktor-kofaktornya. Secara matematis ditulis sebagai berikut : )(....)(.)(. 2211 ininiiii AkoefaAkoefaAkoefa dengan i sembarang disebut ekspansi baris ke-i, atau )(....)(.)(. 2211 njnjjjjj AkoefaAkoefaAkoefa dengan j sembarang disebut ekspansi kolom ke-j. ij AKoef adalah kofaktor dari ij A 5. Sifat-sifat Determinan Beberapa sifat determinan : 1) Nilai determinan tidak berubah apabila baris dan kolomnya dipertukarkan. Jadi, 2) det(AB) = det (A) det(B) 3) Jika dua baris/kolom dipertukarkan tempatnya, tanda determinan berubah. 4) Bila pada suatu determinan terdapat 2 baris atau 2 kolom yang identik, maka harga determinan itu = 0. n j ijij AkoefaA 1 )(.det n j ijij AkoefaA 1 )(.)det(
  • 11. 11 5) Nilai determinan tidak berubah, jika elemen-elemen sebuah baris/kolom ditambah atau dikurangi dengan suatu kelipatan nilai real dari elemen- elemen dari baris/kolom lain. 6) Besar determinan menjadi β kali, bila suatu baris/kolom dikalikan dengan skalar β. 7) Apabila semua unsur dalam satu baris atau satu kolom = 0, maka harga determinan = 0. 8) Jika suatu matriks merupakan matriks segitiga atas atau segitiga bawah, maka hasil determinannya merupakan hasil kali dari elemen-elemen yang terletak pada diagonal utamanya. 9) Jika A adalah matriks segitiga n x n, maka det(A) adalah hasil kali elemen- elemen pada diagonal utama. (Sutojo, dkk : 2010) 3. Materi Pokok 1. Persamaan Garis yang Melalui Dua Titik yang Berbeda Misalkan diberikan dua buah titik yang berbeda di dalam bidang masing- masing dan maka ada sebuah garis lurus yang melalui titik dengan persamaan Ingat persamaan garis yang melalui dua buah titik dan adalah Sehingga diperoleh : 1 1 1 det 0 : 0 0 0 22 11 112222 11 11221221 111212111122 112112 112112 12 1 12 1 yx yx yx yx yx yx yx yx yx Sehingga yxxyyxxyyxyx yxxyyxxyyxyxyxyx xxyyyyxx xxyyyyxx xx xx yy yy
  • 12. 12 Sekarang akan dibuktikan apakah yxxyyxxyyxyx yx yx yx 11221221 22 11 1 1 1 det Pembuktian : 1 1,2 22 11 22 11 1 1 1 1 1 1 det H yx yx yx yx yx yx = 0 0 1 1 0 1 22 11 1 1,3 22 11 yyxx yyxx yx H yx yyxx yx Dengan menggunakan aturan perluasan kofaktor di sepanjang kolom ketiga, diperoleh : yyxx yx yyxx yx yyxx yyxx yx yx yx 112222 11 22 11 00.1 1 1 1 det yxxyyxxyyxyx yxxyyxxyyxyx xyyxxyyxxyxyyxyx xxyyyyxx yyxx yyxx 11221221 21122121 21122121 2121 22 11 Jadi terbukti yxxyyxxyyxyx yx yx yx 11221221 22 11 1 1 1 det
  • 13. 13 Contoh : Tentukan persamaan garis yang melalui titik (-1,2) dan (3,5) ! Jawab : - Cara biasa 01143 3384 1324 4 1 3 2 13 1 25 2 12 1 12 1 yx xy xy xy xy xx xx yy yy Jadi persamaan garis tersebut adalah 01143 yx - Menggunakan determinan matriks 153 121 1 det 1 1 1 det 22 11 yx yx yx yx 1143 25311 21 det 53 det 53 21 det yx yxxy yxyx Jadi persamaan garis tersebut adalah 01143 yx 2. Persamaan Lingkaran yang Melalui Tiga Titik Misalkan diberikan tiga titik yang berbeda di dalam bidang masing-masing , dan yang tidak semuanya terletak pada sebuah
  • 14. 14 garis. Menurut ilmu analitis, ada sebuah lingkaran yang melalui titik dengan persamaan Dimana a, b, c, dan d adalah konstanta. Untuk ketiga titik tersebut harus memenuhi persamaan berikut : 0y+x 0y+x 0y+x 0y+x 33 2 3 2 3 22 2 2 2 2 11 2 1 2 1 22 dcybxa dcybxa dcybxa dcybxa Persamaan di atas merupakan sistem persamaan linier homogen. Agar sistem mempunyai solusi nontrivial, maka determinan koefisien-koefisien matriksnya harus nol. 0 1 1 1 1 33 2 3 2 3 22 2 2 2 2 11 2 1 2 1 22 yxyx yxyx yxyx yxyx Contoh : Tentukan persamaan lingkaran yang melalui tiga titik P(1,0), Q(0,1) dan T(2,2)! Jawab : - Cara biasa Misalkan persamaan lingkaran yang dicari adalah . Karena titik-titik P,Q dan R pada lingkaran ini, maka koordinat- koordinatnya masing-masing memenuhi persamaan tersebut. Sehingga dengan substitusi koordinat-koordinat dari titik tersebut diperoleh P(1,0) : 1 + 0 + A + 0.B + C = 0 Q(0,1) : 0 + 1 + 0.A + B + C = 0 R(2,2) : 4 + 4 + 2.A + 2.B + C = 0
  • 15. 15 Kita memperoleh sistem persamaan yang terdiri atas 3 persamaan dengan variabel A, B dan C. Jika persamaan pertama pertama dikurangi kedua diperoleh A – B = 0, yaitu A = B. Jika persamaan ketiga dikurangi dengan persamaan kedua diperoleh 2A + B + 7 = 0. Selanjutnya karena A = B, maka Substitusi harga A ini pada persamaan pertama akan diperoleh Jadi persamaan lingkaran yang dicari adalah - Menggunakan determinan matriks Masukkan nilai setiap titik pada 0 1 1 1 1 33 2 3 2 3 22 2 2 2 2 11 2 1 2 1 22 yxyx yxyx yxyx yxyx Sehingga : 0 1228 1101 1011 1 22 yxyx Dengan mengekspansi determinan ini menurut kofaktor-kofaktor pada baris pertama, kita memperoleh : 047733 04773 0 228 101 011 1 128 101 111 128 111 101 122 110 101 22 22 22 yxyx yxyx yxyx
  • 16. 16 3. Aplikasi Lain dari Determinan Matriks a. Menentukan Persamaan Bidang Datar yang Melewati Tiga Titik Misalkan tiga titik A1 = (x1, y1, z1), A2 = (x2, y2, z2), dan A3 = (x3, y3, z3) terletak pada bidang (tidak pada garis yang sama). Tentukan persamaan bidang yang melewati ketiga titik tersebut. Jawab : Persamaan bidang secara umum dapat ditulis sebagai berikut : Jika M = (x, y, z) titik pada bidang tersebut dan setelah ketiga titik disubstitusi ke persamaan bidang diperoleh sistem persamaan linier homogen berikut. 0 0 0 0 333 222 111 dczbyax dczbyax dczbyax dczbyax Agar persamaan tersebut mempunyai solusi, haruslah : 0 1 1 1 1 333 222 111 zyx zyx zyx zyx Contoh : Tentukan persamaan bidang yang melewati tiga titik (1, -1, 3), (0, 1, 7), dan (4, 0, -1). Jawab :
  • 17. 17 0 1104 1710 1311 1zyx Setelah dihitung dan disederhanakan diperoleh persamaan bidang berikut : 0417812 zyx b. Menentukan Persamaan Umum Irisan Kerucut Dalam koordinat kartesius, persamaan umum irisan kerucut adalah Ax2 + Bxy + Cy2 + Dx + Ey + F = 0 Dimana tidak semua A, B, and C bernilai 0. Nilai diskriminan akan berpengaruh pada bentuk kurva, berbentuk hiperbola, parabola, elips, atau lingkaran. B2 - 4AC > 0, hiperbola B2 - 4AC = 0, parabola B2 - 4AC < 0, ellips atau lingkaran (lingkaran, jika B = 0 dan A = C) Menentukan Nilai A, B, C, D, E, dan F Misalkan koordinat dari lima poin (m, n), (p, q), (r, s), (u, v), dan (w, z). Persamaan irisan kerucut ditemukan dengan menghitung determinan matriks 6 x 6. Persamaan matriks adalah: Dimana
  • 18. 18 dan seterusnya. Contoh : Tentukan persamaan irisan kerucut melalui titik (3, 3), (2, -1), (1, -2), (-2, 1), dan (-3, - 3). Dengan menghitung determinan matriks diperoleh persamaan kerucut -1188x2 + 1404xy - 1188y2 + 0x + 0y + 8748 = 0. 4. Kesimpulan Determinan matriks dapat digunakan untuk menentukan persamaan garis yang melalui dua titik dan juga menentukan persamaan lingkaran yang melalui tiga titik. Aplikasi lain dari determinan matriks adalah menentukan persamaan bidang yang melalui tiga titik, dan juga menentukan persamaan umum irisan kerucut. 5. Daftar Pustaka Dhohuri, Atmini dan Markaban. 2011. Pembelajaran Persamaan Garis Lurus di SMP. http:// www.p4tkmatematika.org. Diakses tanggal 20 Maret 2013. Rawuh, dkk. 1958. Ilmu Ukur Analitis. Bandung : Tarate. Sukino. 2007. Matematika Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga. Sutojo, dkk. 2010. Teori dan Aplikasi Aljabar Linier & Matriks. Semarang: Andi. Tim LBB UGAMA. 2009. Logic The Quickest and Easiest Solution. Yogyakarta : LBB UGAMA.
  • 19. 19 LAMPIRAN Saran-saran : 1. Dra.Trimurti Saleh, M.A. Menambahkan jenis penyelesaian SPL Homogen, yaitu trivial dan nontrivial pada materi penunjang. (Telah ditambahkan pada halaman 5) 2. Septy Sari Yukans, S.Pd.,M.Sc. Memperbaiki tampilan slide powerpoint (Telah diperbaiki) 3. Haris Kurniawan, M.Pd Memperbaiki kata-kata pada kesimpulan, dan menambahkan contoh lain penggunaan determinan matriks yang melibatkan lebih dari tiga variabel. (Telah ditambahkan pada halaman 14)