1. Th.II/edisiI/Sept-Okt2008www.ri1organik.com,www.pupukorganik.net
Penggunaan varietas unggul sangat berperan dalam peningkatan
produksi dan produktivitas padi nasional. Pengembangan varietas
padi unggul memperoleh momennya dengan dilepasnya varietas
unggul modern PB5 dan PB8 (1967) yang dapat melipatgandakan
hasil karena memiliki daya hasil yang jauh lebih tinggi daripada padi
varietas lokal dan berumur genjah, sehingga dapat ditanam dua
sampai tiga kali dalam setahun.
Padi Hibrida Vs Padi Inhibrida
Dari Redaksi
Salam organik!
Sampai saat ini, nasi masih
menjadi primadona pangan
utama penduduk Indonesia
dan kita menduduki peringkat
ke-6 di dunia. Saat ini
konsumsi beras nasional
mencapai lebih dari 30 juta
ton per tahun. Dengan jumlah
konsumsi yang sedemikian
besar tentu harus diimbangi
dengan bibit yang mampu
mengimbangi permintaan
konsumsi kita.
Bicara soal bibit, ada dua
jenis bibit yang cukup terkenal
di Indonesia yaitu Hibrida dan
Inhibrida. Pada edisi kali ini
kami coba untuk membahas
apa itu Hibrida dan Inhibrida,
kelebihan dan kekurangan
masing-masing.
Seperti Pak Marto, petani asal
Lampung yang kesaksiannya
akan kami ulas di dalam
edisi kali ini. Beliau mencoba
mengolah sawah garapan
secara alami. Walaupun pada
saat akan mencoba mengolah
lahan dengan Pupuk Organik
RI1 mendapatkan rintangan.
Tetapi dengan kegigihan dan
ketekunan ia memperoleh hasil
panen yang memuaskan.
Kami berharap semoga
dengan ulasan-ulasan dan
kesaksian dari narasumber
yang kami suguhkan pada
edisi kali ini, para pembaca
sekalian mendapat wawasan
ekstra di bidang pertanian,
khususnya di bidang pertanian
organik. Selamat membaca.
Varietas-varietas yang dihasilkan
selama ini adalah varietas inhibrida
(lokal),yaitu varietas yang berupa galur
murni. Padi merupakan tanaman
menyerbuk sendiri, sehingga secara
alami varietas yang terbentuk berupa
galur murni (inhibrida). Jika semua
lokus (tempat gen) pada tanaman
tersebut telah homosigot (terisi oleh
gen yang sama), maka dikatakan galur
tersebut telah murni (galur murni) dan
akan melakukan penyerbukan sendiri
menghasilkan keturunan yang seragam
dan sama persis dengan pertanaman
generasi sebelumnya. Galur-galur
murni terbaik sesuai dengan tujuan
pemuliaan dilepas sebagai varietas
unggul. Varietas padi demikian adalah
merupakan varietas padi inhibrida
(galur murni). Contohnya adalah PB5,
PB8, IR-64, Cisadane, Ciherang,
Widas, Wayapoburu, Cimelati, Gilirang,
dan lain-lain.
Selain varietas inhibrida seperti
dijelaskan di atas, saat ini telah
dikembangkan juga varietas hibrida
yang diyakini mampu berproduksi
lebih tinggi daripada varietas
inhibrida. Varietas hibrida pertama kali
berkembang secara komersial di negeri
China (tahun 1976). Padi hibrida di
sana mampu memberikan hasil 30%
lebih tinggi daripada varietas inhibrida,
sehingga terus berkembang dan saat
ini penggunaan pestisida meliputi lebih
dari 50% areal pertanaman padi di
Cina.
DiIndonesia,varietasunggulpadihibrida
mulai dilepas pada tahun 2001, yaitu
Intani 1 dan Intani 2. Pada tahun 2002,
dilepas varietas Maro dan Rokan hasil
penelitian Badan Litbang Departemen
Pertanian. Selanjutnya berkembanglah
berbagai hibrida dari berbagai pihak,
dengan berbagai keistimewaan yang
ditawarkan.
Padi hibrida adalah hasil perkawinan
dua tetua yang berbeda genotipenya.
Melalui perkawinan itulah terkumpul
gen-gen yang keberadaannya secara
http://www.bayercropscience.com
Seorang peneliti yang sedang
mengembangkan padi hibrida
http://www.instructables.com
Bulir padi hibrida yang telah digiling
menjadi beras
http://www.boreas-online.com
Padi hibrida yang siap dipanen
Dokumentasi RI1 Organik
Padi inhibrida Varietas Pandan Wangi
yang digunakan oleh RI1 Organik
2. Standard Operating Procedure Budidaya Tanaman Padi
PADI INHIBRIDA
• Padi inhibrida berasal dari galur
murni yang melakukan penyerbukan
sendiri.
• Turunan benih dapat ditanam
kembali.
• Tanaman padi kurang seragam
• Produksinya rata-rata
• Harga benih lebih murah
PADI HIBRIDA
• Merupakan perkawinan dari dua
genotif yang berbeda sifatnya
• Turunan keduanya tidak bisa
dibenihkan kembali sehingga harus
terus membeli yang baru
• Tanaman padi lebih tegak, kompak
dan seragam
• Hasilnya lebih tinggi 20 - 30 % dari
padi inbrida
• Harga benih lebih mahal karena
proses produksinya yang rumit.
bersamaanmemberikanefekheterosis,
yaitu fenomena di mana tanaman yang
tumbuh dari benih hasil persilangan
dua genotipe yang berbeda (disebut
generasi F1) memiliki sifat lebih baik
dari tetuanya. Oleh karena itu, jika
padi tersebut tumbuh dan secara
alami melakukan kawin sendiri, akan
terjadi segregasi gen-gen di dalamnya,
sehingga keturunan yang dihasilkan
tidak akan seragam.
Kembali kepada petani, tidak perlu
bingung dalam memilih varietas yang
akan ditanam. Setiap daerah bersifat
spesifik dan setiap petani berhak
menentukan tujuan dari penanaman
padi yang dilakukannya. Setiap daerah
memiliki iklim, ketinggian tempat, jenis
tanah, jangkauan irigasi, kontur tanah,
kesuburan tanah, kemudahan akses
terhadap pasar, budaya pemilikan
lahan, penguasaan teknologi,
kemudahan akses informasi, dan
faktor-faktor lain yang berbeda-beda,
sehingga masing-masing memerlukan
varietas terbaik (favorit) yang tertentu.
Tingginya hasil, merupakan faktor
utama, tetapi bukan satu-satunya
dalam pemilihan varietas oleh petani.
Petani X berkehendak menanam
padi yang wangi karena nilai jualnya
lebih tinggi, petani Y berkehendak
menanam padi berbentuk ramping
agar pemasarannya mudah, petani
lain berkehendak menanam padi yang
pulen, tahan kering, sekaligus berumur
genjah pada huma yang dimilikinya
untuk kepentingan dikonsumsi
sendiri , dan seterusnya. B a n y a k
faktor yang menjadi pertimbangan
untuk menentukan varietas mana
yang akan ditanam. Yang diperlukan
adalah informasi kondisi alam suatu
daerah, karakteristik varietas yang
akan ditanam, serta selera konsumen
sebagai jaminan pasar. Berdasarkan
itulah petani sesuai dengan kondisinya
masing-masing menentukan tujuan
dan menetapkan varietas apa yang
akan ditanam.
Kecocokan suatu varietas terhadap
kondisi iklim suatu daerah menjadi
faktor kunci pertama pemilihan
varietas. Pengujian kecocokan suatu
varietas pada suatu daerah pada tiap
musim sangat perlu dilakukan. Petani
yang memiliki lahan luas hendaknya
memiliki plot kecil untuk mencoba
varietas-varietas terbaru. Jika hasilnya
baik dapat diperluas skalanya pada
musim yang akan datang. Jika hasilnya
kurang baik, kerugian tidak besar dan
tidak dapat terhindar dari kerugian
besar jika langsung menanam dalam
skala luas. Antar daerah dan antar
musim, bisa jadi menghendaki varietas
terbaik yang berbeda, baik varietas
hibrida maupun inhibrida.
Berdasarkan uraian di atas, dapat kita
petik beberapa pelajaran dari padi
inhibrida dan hibrida sebagai berikut :
1.Varietas unggul padi hibrida memiliki
potensi hasil lebih tinggi (sekitar
30%) daripada varietas unggul
inhibrida.
2.Pada padi inhibrida petani dapat
mengusahakan benih sendiri,
sedangkan pada padi hibrida petani
harus selalu membeli benih
dari perusahaan benih.
3.Produksi benih hibrida lebih rumit,
sehingga harganya lebih mahal.
4.Setiap daerah dan petani memiliki
varietas terbaik, sesuai dengan
kondisi dan tujuan masing-masing.
Disarikan dari :
(Untung Susanto, S.P., M.P. Balai Penelitian
Tanaman Padi Sukamandi), www.tanindo.com
Info Biotech
Warta Utama
Dokumentasi RI1 Organik
02
Tabel Perbandingan
1) Persiapan Tanam
A. Pemilihan varietas yang berkualitas.
B. Pembenihan.
Ada beberapa tahap dalam melakukan pembenihan,
yaitu:
• Seleksi benih. Benih yang akan disemai harus memiliki
syarat-syarat sebagai berikut: memiliki daya kecambah
tinggi, paling tidak 90%, murni jenisnya, bernas, kering,
sehat, bebas dari penyakit.
• Kebutuhan benih. Jumlah ideal benih yang disebarkan
maksimum ialah 30 kg untuk luas lahan 1 hektar.
• Penyiapan tempat pembenihan. Tiga hari sebelum
benih ditebar pada lahan persemaian terlebih dahulu Syarat Benih. Memiliki daya kecambah tinggi paling tidak 90%, Murni
jenisnya, berisi, kering, sehat, dan bebas dari penyakit.
3. disiram dengan larutan RI 1 dengan dosis 500 cc pupuk
RI1 dicampur dengan 100 liter air.
• Perendaman dan Pengecambahan benih. Benih yang
hendak ditanam-semai direndam dengan larutan RI1
terlebih dahulu selama 1 malam. Dosis 100 cc pupuk
RI1 untuk setiap 30 liter air. Sesudah direndam,
benih perlu diperam sekitar 2 hari agar berkecambah.
• Menyebarkan benih. Usahakan benih tersebar merata
dan tidak tumpang tindih.
C. Persiapan lahan.
Satu sampai tiga hari sebelum bibit siap ditanam lahan
sawah terlebih dahulu disiram dengan larutan RI 1
dengan dosis 10 liter pupuk RI 1 dicampur pada
300 liter air.
Jika anda mempunyai pertanyaan seputar pertanian, peternakan dan perikanan, silakan kirim pertanyaan anda ke :
PT Biotech Inti Organik Jl. Darma Putra Raya No.7 Kebayoran Lama, Jakarta 12240 Fax. (021) 721 0344, SMS : 081385619990,
e-mail : info@ri1organik.com, biotech.io@gmail.com atau kunjungi website kami di : www.ri1organik.com atau www.pupukorganik.com.
3) Pemeliharaan Tanaman (monitoring)
A. Penyulaman dilakukan 1 minggu setelah.
B. Pengolahan tanah ringan dilakukan seminggu
03
2) Penanaman.
A. Syarat bibit tanam sebagai berikut: tinggi sekitar 22-
25 cm, memiliki 5-6 helai daun, batang bawah besar
dan keras, bebas hama dan penyakit, serta
pertumbuhannya seragam.
B. Umur bibit tanam. Bibit tanaman padi umumnya
dipindahkan saat berumur 18-25 hari.
C. Jarak tanam 25 cm x 25 cm.
D. Jumlah bibit yang ditanam sebanyak 3-4 bibit perlubang.
sebelum penyiangan pertama.
C. Penyiangan dilakukan pada saat 30 hari setelah tanam,
35 hari setelah tanam, dan 55 hari setelah tanam.
D. Pengairan air dilakukan pada saat: awal pertumbuhan,
pembentukan anakan, masa bunting, pembungaan
karena jika kekurangan air pada fase ini dapat
mengakibatkan hampanya bulir padi. Pengeringan
air sawah dilakukan pada saat: menjelang
bunting, awal pembungaan, awal pemasakan biji.
Pengeringan air dilakukan pada saat seluruh bulir padi
mulai menguning.
E. Pemupukan.
Pemupukan dilakukan dalam 2 tahap:
1. Tahap I, Pemupukan Dasar (jumlah kebutuhan 10 liter
Pupuk RI1).
Pemupukan dasar ini sudah dilakukan pada saat
pengolahan tanah 1-3 hari sebelum bibit padi ditanam.
2. Tahap II, Pemupukan Susulan (jumlah kebutuhan
5 liter Pupuk RI1). Pemupukan susulan dilakukan
setelah tanaman berumur 45 hari setelah tanam
dengan dosis setiap 15 cc pupuk RI1 dilarutkan
dengan 5 liter air. Frekuensi penyemprotan dilakukan
1-2 kali seminggu pada daun tanaman. Pemberian
pupuk dapat diberhentikan bila sebagian besar bulir
padi sudah tampak menguning. Waktu yang tepat untuk
penyemprotan pupuk RI1 ini dilakukan pada saat pagi
atau sore hari, Hindari penyemprotan saat udara panas
atau terik (jangan menyemprot antara pukul 08.00-16.00).
F. Pemberantasan hama dan penyakit.
Untuk mengendalikan hama dan penyakit frekuensi
penyemprotan pupuk RI1 dapat ditingkatkan menjadi
2 hari sekali sampai serangan hama dan penyakit
menurun.
4) Panen
Secara umum padi dipanen saat berumur 80-110 hari.
Dimana padi yang siap dipanen memiliki ciri sebagai
berikut: bulir-bulir padi dan daun bendera yang
menguning sudah mencapai sekitar 80%, tangkai
menunduk karena sarat menanggung butir-butir padi
yang bertambah berat, butir padi bila ditekan terasa
keras dan berisi, jika dikupas tidak berwarna kehijauan
atau putih agak lembek seperti kapur.
( Sumber : Dokumen & Hasil Analisa PT Biotech Intiorganik )
Dokumentasi RI1 Organik
Bibit siap tanam. Bibit harus memiliki tinggi 22-25 cm, 5-6 helai daun, batang
bawah besar dan keras bebas dari hama penyakit, dan pertumbuhannya
seragam.
Dokumentasi RI1 Organik
Penyiangan. Dilakukan dengan mencabut gulma, dan membuangnya
keluar areal sawah atau dipendam dalam lumpur sawah
sedalam-dalamnya.
Dokumentasi RI1 Organik
Cara panen. Dilakukan dengan memotong batang tanaman dan
menyisihkan batang setinggi 20 cm dari permukaan tanah.
Info Biotech
4. Diterbitkan oleh : PT Biotech Inti Organik Jl. Darma Putra Raya No.7, Kebayoran Lama, Jakarta 12240 Tel. (021) 7221243 e-mail : info@ri1organik.com, biotech.io@gmail.com
Pembina : Jarot Seno Puguh Pimpinan Redaksi : Danni Hardani Tim Redaksi : Warti, Tri Moyo Sunu, Agung Wijanarko Artistik : Tri Moyo Sunu , Agung Wijanarko Sirkulasi dan
Distribusi : Marlince Panjaitan Dicetak oleh : Harmoni 4 Warna ( isi di luar tanggungjawab percetakan )
Layanan Konsumen & Info Center Pupuk Organik RI 1 : 021-7221243, 7262086, 7236771 ext. 110
SMS : 0813 8561 9990 email & info : info@ri1organik.com, biotech.io@gmail.com
website : www.ri1organik.com, www.pupukorganik.net, www.jimbaranintiorganik.com
Dapatkan produk RI 1 di Penyalur Resmi
JAKARTA : Toko Trubus (Cimanggis 021-8721201, Gunung Sahari, Makro Ps Rebo, Lippo Cikarang, Daan Mogot, Bintaro), Ps Swalayan Gelael (MT Haryono 021-8298390 , Tebet,
Ciracas), Depok 021 – 8718848, 0811179238, Pasir Putih (Depok) 081386677564, Bintaro & BSD 92759698, 081310498936,Kemang : 021 71793788,08128762914 Pluit & Muara Karang
0811179238, Toko Virgo (Rawa Belong) 021-5490880, Toko Kembang Alam (kalimalang) : 021-8646878 / 68867726, Pamulang : 021-7494370, 08176065446, Kemang 08128762914, Blok A
(Kebayoran Baru) 0818683400, Sawangan : 0813 86677564, Cijantung 021-92676929 / 081311348680, BOGOR : 08161993384, Toko Trubus 0251-361118, BANDUNG : 022-2788193,Toko
Trubus : 022-2021350 Cirebon : 081315068243/081395673947, TASIIKMALAYA : 081323700729, INDRAMAYU : 0234-610379, 081310744555, BATAM : Ps Swalayan Gelael 0778-
469173, 457453, MEDAN : 0811986134, BINJAI : 061-8830489, 08126578867, PALEMBANG : 0711-7729145, 0711-720482, PEMATANG SIANTAR : 0622-7436553, 08889725340, RIAU
: Pekanbaru 08126622193, JAMBI : 081382555528, ACEH : Sigli 081310946158, Lhokseumawe 081310946158, PADANG : 0751-7854599, 081382555528, SEMARANG : Toko Trubus
Jl. Pamularsih 024-70718601 & Ungaran 024-6922976, Purwokerto 0281-6844218,Purworejo : 081392237754, 0811926533, SOLO : 08158813067, 0271-728230, YOGYAKARTA : Toko
Trubus Tlogorejo 0274-7104303, Bantul : 08158813067, Banyumas : 08122756516, Temanggung : 08176065446, 08156883299, Magelang : 08122691633, (0293) 361733, KEBUMEN :
08122968213,SURABAYA, Mojokerto, Lamongan, Pasuruan : 031- 5949856, 5961705, 031-5032324, 0811308477, 0817370730, MALANG : 081555640874, JEMBER, BONDOWOSO,
SITUBONDO, BANYUWANGI : 0331-488984, 08123498665,Sidoarjo : 0817370730, Boyolali : 0811-294852, LAMPUNG : Metro 081369293896, Kota Gajah 0725 7851313, 08159891697,Kasui
(Way kanan) : 0813 69000478, Ps Swalayan Gelael 0721-263451, SAMARINDA : 0541-742361, 0811585888, 08128097776, MAKASSAR : 0410-21826, 08884214496, Ps Swalayan Gelael
0411-324408 / 323624, GORONTALO : Ps Swalayan Gelael 0721 – 834098, MANADO : Ps Swalayan Gelael 0431-879608 / 879599 , BALI : Jimbaran : 0361 702620, 08123929520,0816
4706660, Ps Swalayan, Gelael 0361-751082, Denpasar 0361-227212, 0811388079, 081338647888, Tabanan 081338289958, SUMBAWA dan LOMBOK 081337334422, JAYAPURA : Ps
Swalayan Gelael 0967-537260, TIMIKA : Ps Swalayan Gelael 0901-323861.
�������������������
������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
�������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
�������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
�����������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
�������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
�����������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
�������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
���������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
���������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
��������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
����������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
����������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
����������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
�������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
��������������������������������������
������������������������������������������������������������������������������������������
�����������������������������������������������������������������������������
�������������������������������������������������������������������������������
���������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
�����������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
�������� �� ���� ����� ����� ���������� ���� ����������� �� ��������� ���������� �������� ����� �� ������ ����� �� ���� ��� ����� �������������� ����������� �
Kesaksian
BUAH MANIS
BERTANI ORGANIK
M
arto (55) dan Saben adalah sepasang suami istri
dari Batang Hari Lampung, Marto sendiri bermata
pencaharian sebagai seorang petani, ia telah
menanam padi selama 30 tahun, Marto memiliki sawah
seluas ½ Ha, selama itu Marto menggunakan pupuk
kimia dan kompos untuk tanaman padi, namun akhir-akhir
ini pupuk kimia begitu mahal dan sulit untuk didapat di
daerahnya. Hal ini membuat Marto bertanya akan adanya
jawaban untuk masalah yang dihadapinya.
Suatu ketika Marto bertemu dengan Bejo Suwarso seorang
sub agen Pupuk Organik RI1 di daerahnya,dari pertemuan
tersebut Marto mendapat gambaran akan manfaat yang
akan diperoleh bila ia menggunakan Pupuk Organik RI1
dan bertani secara organik. Marto mulai tertarik akan cerita
keberhasilan para petani yang telah menggunakan Pupuk
Organik RI1, lagi pula bertani secara organik membuat
lahan kembali subur dan harga pupuknya lebih murah
dari pupuk kimia, tampaknya ini menjadi solusi tepat untuk
masalah yang sedang Marto alami. Untuk tanam kali ini
Marto memutuskan melakukan sesuatu yang berbeda dari
sebelumnya, cara organik.
Pupuk Organik RI1 ia coba gunakan pada lahan seluas
1400 M2
dengan jenis padi Pandan Wangi. Selang
beberapa bulan setelah memakai pupuk RI1 ada hal aneh
terjadi pada tanaman padinya. Tanaman yang sebelumnya
berwarna hijau, sekarang terlihat agak kuning, tidak seperti
lahan dengan pupuk kimia yang terlihat hijau. Anakan
padi menjadi lebih sedikit dan panjang tanaman juga
lebih pendek dari sebelumnya. Melihat hal ini Saban, istri
Marto yang biasa membantu di sawah menjadi putus asa.
Hubungan suami istri yang tadinya harmonis kini menjadi
renggang. Hari demi hari Marto jalani tanpa dukungan
penuh dari sang istri, karena sang isteri enggan untuk
bertegur sapa semenjak kejadian itu. Marto tetap teguh
terhadap pendiriannya untuk terus menggunakan Pupuk
Organik RI1 dan bertanam secara organik.
Pada musim penghujan, lahan Marto panen. Keputusan
untuk bertani secara organik membawa hasil, sang istri
sengaja ia ajak menuju ke sawah untuk melihat hasil
panen. Pupuk Organik RI1 yang ia gunakan membuat lahan
menjadi subur dan jumlah bulir padi menjadi lebih banyak
dari sebelumnya. Melihat hal ini istri Marto kaget bercampur
senang akan hasil yang telah dicapai. Pada panen kali ini
lahannya menghasilkan 11,29 kwintal, padahal biasanya
paling besar hanya mampu memproduksi 7,5 kwintal
gabah. Dari segi laba juga mengalami peningkatan. Kalau
biasanya ia mendapat 1,3 juta rupiah kini lebih dari 2 juta
rupiah bisa diraih dari lahan seluas 1400M2
.
Pada musim kemarau Marto kembali menggunakan
Pupuk Organik RI1 dan hasilnya ternyata kembali
menggembirakan. Pada panen ini lahan menghasilkan 7
kwintal gabah, yang biasanya hanya mampu menghasilkan
4 kwintal saja. Peningkatan hasil panen juga terjadi pada
ladang jagung yang ia beri Pupuk Organik RI1, hasil
panennya meningkat sebesar 10%.
Tak hanya dari segi kuantitas, kualitas beras juga turut
meningkat. Beras kali ini ketika dimasak aromanya menjadi
lebih wangi dan pulen. sekarang nasi menjadi tidak cepat
basi bila harus dihangatkan berulang kali. Melihat hasil
yang telah dicapai, sang istri sekarang menjadi lebih
bersemangat membantu Marto, kehidupan suami istri
yang sempat retak ini kembali menjadi harmonis seperti
sedia kala. (Tim Redaksi)
Dokumentasi RI1 Organik