SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 4
RESUME UPAYA PEMERINTAH DALAM PENEGAKAN HAM DAN
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENEGAKKAN HAM DI
INDONESIA
UPAYA PEMERINTAH DALAM PENEGAKAN HAM
Bangsa Indonesia dalam proses penegakan HAM tentu saja mengacu pada Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta peraturan
perundangundangan lainnya. Dengan kata lain, penegakan HAM di Indonesia tidak
berorientasi pada pemahaman HAM liberal dan sekuler yang tidak selaras dengan
makna sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Selain mengacu pada peraturan undang-undangan nasional, proses penegakan HAM di
Indonesia juga mengacu kepada ketentuanketentuan hukum internasional yang pada
dasarnya memberikan wewenang luar biasa kepada setiap negara. Berkaitan dengan
hal tersebut, (Idrus Affandi dan Karim Suryadi) menegaskan bahwa bangsa
Indonesia dalam proses penegakan HAM sangat mempertimbangkan dua hal di
bawah ini:
Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
Komnas HAM dibentuk pada tanggal 7 Juni 1993 melalui Kepres Nomor 50 tahun
1993. keberadaan Komnas HAM selanjutnya diatur dalam Undang- Undang RI Nomor
39 tahun1999 tentang Hak Asas Manusia pasal 75 sampai dengan pasal 99.
Komnas HAM merupakan lembaga negara mandiri setingkat lembaga negara lainnya
yang berfungsi sebagai lembaga pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan
mediasi HAM.
Komnas HAM mempunyai wewenang sebagai berikut:
1. melakukan perdamaian pada kedua belah pihak yang bermasalah
2. menyelesaikan masalah secara konsultasi maupun negosiasi
3. menyampaikan rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak asasi manusia
kepada pemerintah dan DPR untuk ditindaklanjuti.
4. memberi saran kepada pihak yang bermasalah untuk menyelesaikan sengketa di
pengadilan.
Setiap warga negara yang merasa hak asasinya dilanggar boleh melakukan pengaduan
kepada Komnas HAM. Pengaduan tersebut harus disertai dengan alasan, baik secara
tertulis maupun lisan dan identitas pengadu yang benar.
Pembentukan Instrumen HAM
Instrumen HAM merupakan alat untuk menjamin proses perlindungan dan penegakan
hak asasi manusia. Instrumen HAM biasanya berupa peraturan perundang-undangan
dan lembaga-lembaga penegak hak asasi manusia, seperti Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia (Komnas HAM) dan Pengadilan HAM. Instrumen HAM yang berupa
peraturan perundang-undangan dibentuk untuk menjamin kepastian hukum serta
memberikan arahan dalam proses penegakan HAM. Adapun peraturan perundang-
undangan yang dibentuk untuk mengatur masalah HAM adalah:
1. Pada Amandemen Kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 telah ditetapkan satu bab tambahan dalam batang tubuh yaitu bab X
A yang berisi mengenai hak asasi manusia, melengkapi pasal-pasal yang lebih
dahulu mengatur mengenai masalah HAM.
2. Dalam Sidang Istimewa MPR 1998 ditetapkan sebuah Ketetapan MPR
mengenai Hak Asasi Manusia yaitu TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998.
3. Ditetapkannya Piagam HAM Indonesia pada tahun 1998.
4. Diundangkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia, yang diikuti dengan dikeluarkannya PERPU
Nomor 1 Tahun 1999 tentang pengadilan HAM yang kemudian ditetapkan
menjadi sebuah undang-undang, yaitu Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.
5. Ditetapkan peraturan perundang-undangan tentang perlindungan anak, yaitu:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Pengadilan Anak
b. Undang-Undang Republik IndonesiaI Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Sistem Peradilan Anak
6. Instrumen HAM internasional selama tidak bertentangan dengan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pembentukan Pengadilan HAM
Pengadilan HAM dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26
tahun 2000. Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran HAM
berat yang diharapkan dapat melindungi hak asasi manusia baik perseorangan maupun
masyarakat dan menjadi dasar dalam penegakan, kepastian hukum, keadilan dan
perasaan aman, baik perseorangan maupun masyarakat. Pengadilan HAM bertugas dan
berwenang memeriksa dan memutuskan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang
berat. Disamping itu, berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM
yang dilakukan oleh warga negara Indonesia dan terjadi di luar batas teritorial wilayah
Indonesia.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENEGAKKAN HAM DI
INDONESIA
Peran masyarakat sangat penting dalam penegakan Hak Asasi Manusia. Tanpa
partisipasi masyarakat dan dukungannya niaka penegakan Hak Asasi Manusia akan
menjadi sia-sia. Peran dan partisipasi itu juga diatur di dalam UU No. 39 tahun 1999
itu. Peran itu dapat dilakukan oleh perorangan. kelompok. organisasi politik, organisasi
masyarakat, lembaga swadaya masyarakat atau lembaga kernasyarakatan lainnya.
Semua elemen tersebut rnempunyai hak untuk berpartisipasi dalarn perlindungan,
penegakan dan pemajuan hak asasi manusia (Pasal 1(X)).
Bisa berupa perorangan, kelompok, organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat, atau lembaga kemasyarakatan yang lain. Wujud partisipasi
masyarakat dalam upaya mewujudkan penegakan HAM dapat berwujudkan:
1. Menyampaikan laporan atas terjadinya pelanggaran HAM kepada Komnas
HAM atau lembaga lain yang berwenang.
2. Mengajukan usulan mengenai perumusan dan kebijakan yang berkaitan dengan
hak asasi manusia kepada Komnas HAM atau lembaga lainnya.
3. Secara sendiri-sendiri atau bekerja sama dengan Komnas HAM dapat
melakukan penelitian, pendidikan, dan penyebarluasan informasi mengenai hak
asasi manusia.
Sikap positif sebagai warga negara Indonesia yang baik terhadap upaya penegakan
HAM dapat berupa:
Sikap tegas tidak membenarkan dan tidak menolerir setiap pelanggaran HAM
Alasan bangsa kita bersikap tegas tidak membenarkan dan tidak mentolerir setiap
pelanggaran HAM, dapat dilihat dari Dukungan terhadap upaya penegakan HAM dapat
berupa:
1. Mendukung upaya lembaga yang berwenang untuk menindak secara tegas
pelaku pelanggaran HAM. Misalnya: mendukung upaya negara menindak tegas
para pelakunya dengan menggelar peradilan HAM, mendukung upaya
menyelesaikan melalui lembaga peradilan HAM nasional, mendukung
peradilan HAM internasional untuk mengambil alih, apabila peradilan HAM
nasional mengalami jalan buntu.
2. Mendukung dalam setiap upaya yang dilakukan pemerintah dan masyarakat
untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Bantuan kemanusiaan itu bisa
berwujud makanan, pakaian, obat-obatan dan tenaga medis.
3. Mendukung upaya terwujudnya jaminan restitusi, kompensasi, dan rehabilitasi
bagi para korban. Restitusi merupakan ganti rugi yang dibebankan pada para
pelaku baik untuk korban atau keluarganya. Jika restitusi dianggap tidak
mencukupi, maka harus diberikan kompensasi yaitu kewajiban negara untuk
memberikan ganti rugi pada korban atau keluarganya. Di samping restitusi dan
kompensasi, korban juga berhak mendapat rehabilitasi. Rehabilitasi bisa
bersifat psikologis, medis, dan fisik. Rehabilitasi psikologis misalnya berupa
pembinaan kesehatan mental untuk terbebas dari trauma, stres, dan gangguan
mental yang lain. Rehabilitasi medis, yaitu berupa jaminan pelayanan
kesehatan. Sedangkan rehabilitasi fisik dapat berupa pembangunan kembali
sarana dan prasarana, seperti perumahan, air minum, perbaikan jalan, dan lain-
lain.
Sikap lain yang dapat mendukung upaya penegakan HAM adalah sikap kritis terhadap
penegakan HAM baik yang dilakukan oleh Komnas HAM, Peradilan HAM, LSM dan
perorangan dan lembaga lainnya tersebut di atas. Sikap kritis dapat dalam bentuk lisan
dan tulisan. Dalam bentuk tulisan dapat dipublikasikan lewat majalah sekolah, surat
kabar, media elektronik maupun dikirim ke lembaga-lembaga penegakan HAM terkait.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamsesukakita
 
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi ManusiaTeori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusiadichasenja
 
jarimah qishash diyat
jarimah qishash diyatjarimah qishash diyat
jarimah qishash diyatswirawan
 
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi HukumMakalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi HukumFenti Anita Sari
 
Perbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggris
Perbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggrisPerbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggris
Perbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggrisYaqub Wiranata
 
Perkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisiPerkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisijuniska efendi
 
Badan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdata
Badan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdataBadan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdata
Badan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdataZainal Abidin
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
Hukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana MiliterHukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana MiliterFenti Anita Sari
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...Idik Saeful Bahri
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Arman Solit
 
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwnLandsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwnyuliantipratifa
 

Was ist angesagt? (20)

Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan ham
 
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi ManusiaTeori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
 
jarimah qishash diyat
jarimah qishash diyatjarimah qishash diyat
jarimah qishash diyat
 
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
 
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi HukumMakalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
 
ADVOKAT
ADVOKATADVOKAT
ADVOKAT
 
Perbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggris
Perbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggrisPerbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggris
Perbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggris
 
Perkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisiPerkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisi
 
Badan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdata
Badan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdataBadan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdata
Badan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdata
 
Asas2 hukum pidana
Asas2 hukum pidanaAsas2 hukum pidana
Asas2 hukum pidana
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
SANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HANSANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HAN
 
Hukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana MiliterHukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana Militer
 
Bab 7 jenis pidana
Bab 7   jenis pidanaBab 7   jenis pidana
Bab 7 jenis pidana
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
 
Perbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum PidanaPerbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum Pidana
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
 
Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)
 
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwnLandsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
 

Andere mochten auch

Pkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas X
Pkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas XPkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas X
Pkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas XKhodijahadrebi16
 
Peran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesia
Peran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesiaPeran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesia
Peran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesiaRohmatul Uslah
 
PKn Kelas X - Peran Masyarakat dan Pemerintah Dalam Penegakan HAM
PKn Kelas X - Peran Masyarakat dan Pemerintah Dalam Penegakan HAMPKn Kelas X - Peran Masyarakat dan Pemerintah Dalam Penegakan HAM
PKn Kelas X - Peran Masyarakat dan Pemerintah Dalam Penegakan HAMlatifanajla
 
Dissertationresearch2012
Dissertationresearch2012Dissertationresearch2012
Dissertationresearch2012catherineca
 
Northern miner how to craft benefits for mobile miners - jan 2013
Northern miner   how to craft benefits for mobile miners - jan 2013Northern miner   how to craft benefits for mobile miners - jan 2013
Northern miner how to craft benefits for mobile miners - jan 2013Careersinmining
 
Cahaya Garuda Residence
Cahaya Garuda ResidenceCahaya Garuda Residence
Cahaya Garuda ResidenceGoogle
 
Gunung penanggungan
Gunung penanggunganGunung penanggungan
Gunung penanggunganNaya Ti
 
What have you learned from your audience feedback
What have you learned from your audience feedbackWhat have you learned from your audience feedback
What have you learned from your audience feedbackmariaa800
 
Pictures about real text
Pictures about real textPictures about real text
Pictures about real textJessica Jasso
 
Topic 2-Oral presentation
Topic 2-Oral presentationTopic 2-Oral presentation
Topic 2-Oral presentationth1153268mhs
 
Presentatie overgang Gerritje de Booij
Presentatie overgang Gerritje de BooijPresentatie overgang Gerritje de Booij
Presentatie overgang Gerritje de BooijIneke Zweers
 
The Industry
The IndustryThe Industry
The IndustryBhaveshsw
 
Grandma\'s Sweethearts
Grandma\'s SweetheartsGrandma\'s Sweethearts
Grandma\'s SweetheartsMayumi Cruz
 

Andere mochten auch (20)

Rpp ppkn x bab 2 1516 4 kali jp
Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jpRpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp
Rpp ppkn x bab 2 1516 4 kali jp
 
Pkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas X
Pkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas XPkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas X
Pkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas X
 
Fungsi perwakilan diplomatik tugas SMA
Fungsi perwakilan diplomatik tugas SMAFungsi perwakilan diplomatik tugas SMA
Fungsi perwakilan diplomatik tugas SMA
 
Upaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAMUpaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAM
 
Peran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesia
Peran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesiaPeran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesia
Peran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesia
 
PKn Kelas X - Peran Masyarakat dan Pemerintah Dalam Penegakan HAM
PKn Kelas X - Peran Masyarakat dan Pemerintah Dalam Penegakan HAMPKn Kelas X - Peran Masyarakat dan Pemerintah Dalam Penegakan HAM
PKn Kelas X - Peran Masyarakat dan Pemerintah Dalam Penegakan HAM
 
My video
My videoMy video
My video
 
Factory
FactoryFactory
Factory
 
Dissertationresearch2012
Dissertationresearch2012Dissertationresearch2012
Dissertationresearch2012
 
Northern miner how to craft benefits for mobile miners - jan 2013
Northern miner   how to craft benefits for mobile miners - jan 2013Northern miner   how to craft benefits for mobile miners - jan 2013
Northern miner how to craft benefits for mobile miners - jan 2013
 
Cahaya Garuda Residence
Cahaya Garuda ResidenceCahaya Garuda Residence
Cahaya Garuda Residence
 
Gunung penanggungan
Gunung penanggunganGunung penanggungan
Gunung penanggungan
 
What have you learned from your audience feedback
What have you learned from your audience feedbackWhat have you learned from your audience feedback
What have you learned from your audience feedback
 
Pictures about real text
Pictures about real textPictures about real text
Pictures about real text
 
Topic 2-Oral presentation
Topic 2-Oral presentationTopic 2-Oral presentation
Topic 2-Oral presentation
 
Presentatie overgang Gerritje de Booij
Presentatie overgang Gerritje de BooijPresentatie overgang Gerritje de Booij
Presentatie overgang Gerritje de Booij
 
Armageddon
ArmageddonArmageddon
Armageddon
 
The Industry
The IndustryThe Industry
The Industry
 
Grandma\'s Sweethearts
Grandma\'s SweetheartsGrandma\'s Sweethearts
Grandma\'s Sweethearts
 
Paragliding klub 2010
Paragliding klub 2010Paragliding klub 2010
Paragliding klub 2010
 

Ähnlich wie Resume upaya pemerintah dalam penegakan ham dan partisipasi masyarakat dalam menegakkan ham di indonesia

Quiz ham 41614110109
Quiz ham 41614110109Quiz ham 41614110109
Quiz ham 41614110109irvan sidik
 
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxHTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxptmanggalajati
 
Bab 5 ham dan rule of the law
Bab 5 ham dan rule of the lawBab 5 ham dan rule of the law
Bab 5 ham dan rule of the lawTitikbudiarti
 
Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 3
Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 3Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 3
Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 3eli priyatna laidan
 
Perlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaPerlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaboscobahy1
 
Hak Asasi Manusia PKN kelas X SMK
Hak Asasi Manusia PKN kelas X SMKHak Asasi Manusia PKN kelas X SMK
Hak Asasi Manusia PKN kelas X SMKsahrul gunawan
 
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XPPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XLatifa Syifa
 
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01nurngaeni
 
Upaya penegakan hak asasi manusia di indonesia
Upaya penegakan hak asasi manusia di indonesiaUpaya penegakan hak asasi manusia di indonesia
Upaya penegakan hak asasi manusia di indonesiaHanson Siagian
 
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdfmateri_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdfreinhardsinaga1jr
 
pengertian HAM
pengertian HAM pengertian HAM
pengertian HAM Meri Diho
 
Hak asasi manusia dan hukum islamdocx
Hak asasi manusia dan hukum islamdocxHak asasi manusia dan hukum islamdocx
Hak asasi manusia dan hukum islamdocxAcehSebuah
 
Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma
Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma
Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma Ricky Suadma
 

Ähnlich wie Resume upaya pemerintah dalam penegakan ham dan partisipasi masyarakat dalam menegakkan ham di indonesia (20)

[240717] Presentasi PPKn
[240717] Presentasi PPKn[240717] Presentasi PPKn
[240717] Presentasi PPKn
 
Quiz ham 41614110109
Quiz ham 41614110109Quiz ham 41614110109
Quiz ham 41614110109
 
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxHTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
 
Bab 5 ham dan rule of the law
Bab 5 ham dan rule of the lawBab 5 ham dan rule of the law
Bab 5 ham dan rule of the law
 
Ham
HamHam
Ham
 
negara hukum dan ham
negara hukum dan hamnegara hukum dan ham
negara hukum dan ham
 
Makalah fahmi
Makalah fahmiMakalah fahmi
Makalah fahmi
 
Makalah pcl
Makalah pclMakalah pcl
Makalah pcl
 
Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 3
Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 3Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 3
Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 3
 
Perlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaPerlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusia
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
Hak Asasi Manusia PKN kelas X SMK
Hak Asasi Manusia PKN kelas X SMKHak Asasi Manusia PKN kelas X SMK
Hak Asasi Manusia PKN kelas X SMK
 
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XPPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
 
Instrumen HAM
Instrumen HAMInstrumen HAM
Instrumen HAM
 
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
 
Upaya penegakan hak asasi manusia di indonesia
Upaya penegakan hak asasi manusia di indonesiaUpaya penegakan hak asasi manusia di indonesia
Upaya penegakan hak asasi manusia di indonesia
 
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdfmateri_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
 
pengertian HAM
pengertian HAM pengertian HAM
pengertian HAM
 
Hak asasi manusia dan hukum islamdocx
Hak asasi manusia dan hukum islamdocxHak asasi manusia dan hukum islamdocx
Hak asasi manusia dan hukum islamdocx
 
Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma
Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma
Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma
 

Mehr von Naya Ti

99 asmaul husna
99 asmaul husna99 asmaul husna
99 asmaul husnaNaya Ti
 
Business ppt-template-004
Business ppt-template-004Business ppt-template-004
Business ppt-template-004Naya Ti
 
Kelompok tani ternak
Kelompok tani ternakKelompok tani ternak
Kelompok tani ternakNaya Ti
 
Makalah sifat wajib dan mustahil allah
Makalah sifat wajib dan mustahil allahMakalah sifat wajib dan mustahil allah
Makalah sifat wajib dan mustahil allahNaya Ti
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahanNaya Ti
 
Gunung kelud
Gunung keludGunung kelud
Gunung keludNaya Ti
 
Gunun gmerbabu
Gunun gmerbabuGunun gmerbabu
Gunun gmerbabuNaya Ti
 
Konstruksi bahan tekstil
Konstruksi bahan tekstilKonstruksi bahan tekstil
Konstruksi bahan tekstilNaya Ti
 
Analisis penilaian
Analisis penilaianAnalisis penilaian
Analisis penilaianNaya Ti
 
Dena kelas x apk 1
Dena kelas x apk 1Dena kelas x apk 1
Dena kelas x apk 1Naya Ti
 
Soal bahasa indonesia
Soal bahasa indonesiaSoal bahasa indonesia
Soal bahasa indonesiaNaya Ti
 
Makalah besok
Makalah besokMakalah besok
Makalah besokNaya Ti
 
Kepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikanKepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikanNaya Ti
 
Pribadi mandiri
Pribadi mandiriPribadi mandiri
Pribadi mandiriNaya Ti
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
EkosistemNaya Ti
 

Mehr von Naya Ti (20)

99 asmaul husna
99 asmaul husna99 asmaul husna
99 asmaul husna
 
Business ppt-template-004
Business ppt-template-004Business ppt-template-004
Business ppt-template-004
 
Kelompok tani ternak
Kelompok tani ternakKelompok tani ternak
Kelompok tani ternak
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah sifat wajib dan mustahil allah
Makalah sifat wajib dan mustahil allahMakalah sifat wajib dan mustahil allah
Makalah sifat wajib dan mustahil allah
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahan
 
Please
PleasePlease
Please
 
Gunung kelud
Gunung keludGunung kelud
Gunung kelud
 
Gunun gmerbabu
Gunun gmerbabuGunun gmerbabu
Gunun gmerbabu
 
No
NoNo
No
 
No1
No1No1
No1
 
Konstruksi bahan tekstil
Konstruksi bahan tekstilKonstruksi bahan tekstil
Konstruksi bahan tekstil
 
Analisis penilaian
Analisis penilaianAnalisis penilaian
Analisis penilaian
 
Dena kelas x apk 1
Dena kelas x apk 1Dena kelas x apk 1
Dena kelas x apk 1
 
Doc9
Doc9Doc9
Doc9
 
Soal bahasa indonesia
Soal bahasa indonesiaSoal bahasa indonesia
Soal bahasa indonesia
 
Makalah besok
Makalah besokMakalah besok
Makalah besok
 
Kepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikanKepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikan
 
Pribadi mandiri
Pribadi mandiriPribadi mandiri
Pribadi mandiri
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 

Kürzlich hochgeladen

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Resume upaya pemerintah dalam penegakan ham dan partisipasi masyarakat dalam menegakkan ham di indonesia

  • 1. RESUME UPAYA PEMERINTAH DALAM PENEGAKAN HAM DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENEGAKKAN HAM DI INDONESIA UPAYA PEMERINTAH DALAM PENEGAKAN HAM Bangsa Indonesia dalam proses penegakan HAM tentu saja mengacu pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta peraturan perundangundangan lainnya. Dengan kata lain, penegakan HAM di Indonesia tidak berorientasi pada pemahaman HAM liberal dan sekuler yang tidak selaras dengan makna sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain mengacu pada peraturan undang-undangan nasional, proses penegakan HAM di Indonesia juga mengacu kepada ketentuanketentuan hukum internasional yang pada dasarnya memberikan wewenang luar biasa kepada setiap negara. Berkaitan dengan hal tersebut, (Idrus Affandi dan Karim Suryadi) menegaskan bahwa bangsa Indonesia dalam proses penegakan HAM sangat mempertimbangkan dua hal di bawah ini: Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Komnas HAM dibentuk pada tanggal 7 Juni 1993 melalui Kepres Nomor 50 tahun 1993. keberadaan Komnas HAM selanjutnya diatur dalam Undang- Undang RI Nomor 39 tahun1999 tentang Hak Asas Manusia pasal 75 sampai dengan pasal 99. Komnas HAM merupakan lembaga negara mandiri setingkat lembaga negara lainnya yang berfungsi sebagai lembaga pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi HAM. Komnas HAM mempunyai wewenang sebagai berikut: 1. melakukan perdamaian pada kedua belah pihak yang bermasalah 2. menyelesaikan masalah secara konsultasi maupun negosiasi 3. menyampaikan rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak asasi manusia kepada pemerintah dan DPR untuk ditindaklanjuti. 4. memberi saran kepada pihak yang bermasalah untuk menyelesaikan sengketa di pengadilan. Setiap warga negara yang merasa hak asasinya dilanggar boleh melakukan pengaduan kepada Komnas HAM. Pengaduan tersebut harus disertai dengan alasan, baik secara tertulis maupun lisan dan identitas pengadu yang benar.
  • 2. Pembentukan Instrumen HAM Instrumen HAM merupakan alat untuk menjamin proses perlindungan dan penegakan hak asasi manusia. Instrumen HAM biasanya berupa peraturan perundang-undangan dan lembaga-lembaga penegak hak asasi manusia, seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Pengadilan HAM. Instrumen HAM yang berupa peraturan perundang-undangan dibentuk untuk menjamin kepastian hukum serta memberikan arahan dalam proses penegakan HAM. Adapun peraturan perundang- undangan yang dibentuk untuk mengatur masalah HAM adalah: 1. Pada Amandemen Kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah ditetapkan satu bab tambahan dalam batang tubuh yaitu bab X A yang berisi mengenai hak asasi manusia, melengkapi pasal-pasal yang lebih dahulu mengatur mengenai masalah HAM. 2. Dalam Sidang Istimewa MPR 1998 ditetapkan sebuah Ketetapan MPR mengenai Hak Asasi Manusia yaitu TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998. 3. Ditetapkannya Piagam HAM Indonesia pada tahun 1998. 4. Diundangkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, yang diikuti dengan dikeluarkannya PERPU Nomor 1 Tahun 1999 tentang pengadilan HAM yang kemudian ditetapkan menjadi sebuah undang-undang, yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM. 5. Ditetapkan peraturan perundang-undangan tentang perlindungan anak, yaitu: a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak b. Undang-Undang Republik IndonesiaI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak 6. Instrumen HAM internasional selama tidak bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pembentukan Pengadilan HAM Pengadilan HAM dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2000. Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran HAM berat yang diharapkan dapat melindungi hak asasi manusia baik perseorangan maupun masyarakat dan menjadi dasar dalam penegakan, kepastian hukum, keadilan dan
  • 3. perasaan aman, baik perseorangan maupun masyarakat. Pengadilan HAM bertugas dan berwenang memeriksa dan memutuskan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Disamping itu, berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM yang dilakukan oleh warga negara Indonesia dan terjadi di luar batas teritorial wilayah Indonesia. PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENEGAKKAN HAM DI INDONESIA Peran masyarakat sangat penting dalam penegakan Hak Asasi Manusia. Tanpa partisipasi masyarakat dan dukungannya niaka penegakan Hak Asasi Manusia akan menjadi sia-sia. Peran dan partisipasi itu juga diatur di dalam UU No. 39 tahun 1999 itu. Peran itu dapat dilakukan oleh perorangan. kelompok. organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat atau lembaga kernasyarakatan lainnya. Semua elemen tersebut rnempunyai hak untuk berpartisipasi dalarn perlindungan, penegakan dan pemajuan hak asasi manusia (Pasal 1(X)). Bisa berupa perorangan, kelompok, organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, atau lembaga kemasyarakatan yang lain. Wujud partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan penegakan HAM dapat berwujudkan: 1. Menyampaikan laporan atas terjadinya pelanggaran HAM kepada Komnas HAM atau lembaga lain yang berwenang. 2. Mengajukan usulan mengenai perumusan dan kebijakan yang berkaitan dengan hak asasi manusia kepada Komnas HAM atau lembaga lainnya. 3. Secara sendiri-sendiri atau bekerja sama dengan Komnas HAM dapat melakukan penelitian, pendidikan, dan penyebarluasan informasi mengenai hak asasi manusia. Sikap positif sebagai warga negara Indonesia yang baik terhadap upaya penegakan HAM dapat berupa: Sikap tegas tidak membenarkan dan tidak menolerir setiap pelanggaran HAM Alasan bangsa kita bersikap tegas tidak membenarkan dan tidak mentolerir setiap pelanggaran HAM, dapat dilihat dari Dukungan terhadap upaya penegakan HAM dapat berupa: 1. Mendukung upaya lembaga yang berwenang untuk menindak secara tegas pelaku pelanggaran HAM. Misalnya: mendukung upaya negara menindak tegas para pelakunya dengan menggelar peradilan HAM, mendukung upaya
  • 4. menyelesaikan melalui lembaga peradilan HAM nasional, mendukung peradilan HAM internasional untuk mengambil alih, apabila peradilan HAM nasional mengalami jalan buntu. 2. Mendukung dalam setiap upaya yang dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Bantuan kemanusiaan itu bisa berwujud makanan, pakaian, obat-obatan dan tenaga medis. 3. Mendukung upaya terwujudnya jaminan restitusi, kompensasi, dan rehabilitasi bagi para korban. Restitusi merupakan ganti rugi yang dibebankan pada para pelaku baik untuk korban atau keluarganya. Jika restitusi dianggap tidak mencukupi, maka harus diberikan kompensasi yaitu kewajiban negara untuk memberikan ganti rugi pada korban atau keluarganya. Di samping restitusi dan kompensasi, korban juga berhak mendapat rehabilitasi. Rehabilitasi bisa bersifat psikologis, medis, dan fisik. Rehabilitasi psikologis misalnya berupa pembinaan kesehatan mental untuk terbebas dari trauma, stres, dan gangguan mental yang lain. Rehabilitasi medis, yaitu berupa jaminan pelayanan kesehatan. Sedangkan rehabilitasi fisik dapat berupa pembangunan kembali sarana dan prasarana, seperti perumahan, air minum, perbaikan jalan, dan lain- lain. Sikap lain yang dapat mendukung upaya penegakan HAM adalah sikap kritis terhadap penegakan HAM baik yang dilakukan oleh Komnas HAM, Peradilan HAM, LSM dan perorangan dan lembaga lainnya tersebut di atas. Sikap kritis dapat dalam bentuk lisan dan tulisan. Dalam bentuk tulisan dapat dipublikasikan lewat majalah sekolah, surat kabar, media elektronik maupun dikirim ke lembaga-lembaga penegakan HAM terkait.