SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 6
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Inkompatibilitas Rhesus dan Penanganannya



                                                                        Page number 1




          INKOMPATIBILITAS
             RHESUS DAN
          PENANGANANNYA
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup
(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh untuk mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme,
dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.

Komponen darah manusia terdiri atas 2 bagian besar, yaitu:

    1. Plasma darah
       Plasma darah adalah cairan tempat sel-sel darah berada yang kaya dengan protein,
       albumin, bahan pembeku darah, hormon, garam, dan immunoglobulin.




                          Plasma darah




    2. Sel darah
        Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).
         Eritrosit tidak mempunyai inti, mengandung hemoglobin (Hb) dan berfungsi
         mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan
         darah. Orang yang kekurangan eritrosit akan menderita penyakit anemia.




dr. Natalina Christanto
Inkompatibilitas Rhesus dan Penanganannya



                                                                         Page number 2


         Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)
          Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.




         Sel darah putih atau leukosit (0,2%)
          Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk
          memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh,
          misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk
          yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit leukimia,
          sedangkan orang yang kekurangan leukosit akan menderita penyakit leukopenia.




       GOLONGAN DARAH


Sistem penggolongan darah yang dikenal saat ini adalah:

    1. Sistem ABO
    2. Sistem Rhesus



dr. Natalina Christanto
Inkompatibilitas Rhesus dan Penanganannya



                                                                        Page number 3




Faktor Rhesus sangat penting terutama pada:

    1. Transfusi darah
       Dalam proses transfusi darah Rh menjadi faktor yang sangat penting, mengingat:
           Darah Rh- bisa ditransfusikan kepada darah Rh+ jika dalam uji silang
              (crossmatch) cocok
           Darah Rh+ tidak bisa ditransfusikan kepada darah Rh- walaupun cocok dalam
              uji silang (crossmatch) karena dalam tubuh pemilik darah Rh- akan segera
              terbentuk antibodi Rh+ yang menyebabkan darah Rh- tersebut tidak bisa lagi
              digunakan untuk transfusi ke Rh- lain
    2. Wanita Rh- hamil dengan janin Rh+




dr. Natalina Christanto
Inkompatibilitas Rhesus dan Penanganannya



                                                                            Page number 4
KEHAMILAN DENGAN RHESUS NEGATIF

Di dalam rahim, yang berfungsi sebagai penghubung ibu dan bayi adalah plasenta. Plasenta
berperan dalam mengangkut oksigen dan sari-sari makanan dari ibu ke bayinya. Selain itu
plasenta juga berfungsi sebagai barrier (pelindung) agar darah ibu dan bayi tidak tercampur.




Maka pada kehamilan normal ibu dengan Rh- tidak perlu cemas atau khawatir karena ibu
dan bayi masing-masing mempunyai sitem peredaran darah sendiri dan tidak akan
mengganggu satu dengan lainnya.

Namun yang perlu menjadi perhatian disini adalah:

    1. Darah ibu dapat tercampur dengan darah janin dalam beberapa kondisi, seperti
       tindakan amniosentesis, trauma pada ibu, kebocoran darah bayi melalui tali pusat
       (perdarahan), selama proses persalinan, dan keguguran
    2. Antibodi dalam darah dapat menembus plasenta dan masuk ke sistem peredaran
       darah janin




dr. Natalina Christanto
Inkompatibilitas Rhesus dan Penanganannya



                                                                       Page number 5



Apabila terjadi pencampuran darah Rh- dengan Rh+ maka secara otomatis tubuh si ibu Rh-
akan membentuk antibodi Rh+ karena Rh+ dianggap sebagai benda asing di tubuh ibu.

Pada kehamilan pertama, jika terbentuk antibodi Rh+ dalam tubuh ibu tidak akan
memberikan efek apapun kepada bayi. Biasanya bayi lahir normal dengan anemia ringan.



DAMPAK PADA JANIN

Pada kehamilan selanjutnya, jika si bayi mempunyai Rh+ juga maka antibodi Rh+ dalam
darah ibu akan menyerang Rh+ dalam darah bayi yang mengakibatkan:

    1. Penghancuran besar-besaran sel darah merah bayi sehingga sumsum tulang bayi
       aktif terus memproduksi sel darah merah untuk mengimbangi penghancuran
       tersebut. Akibatnya banyak sel-sel darah muda yang beredar dalam pembuluh darah
       bayi (ERYTHROBLASTOSIS FETALIS)
    2. Terjadi juga penghancuran sel darah merah di organ hati dan limpa yang
       mengakibatkan organ hati dan limpa membesar
    3. Fungsi hati tidak normal, produksi albumin menurun, tubuh bayi menjadi bengkak
       dan melepuh (HYDROPS FETALIS)




                            KEMATIAN BAYI DALAM KANDUNGAN




dr. Natalina Christanto
Inkompatibilitas Rhesus dan Penanganannya



                                                                           Page number 6
DAMPAK PADA BAYI

Apabila kadar antibodi Rh+ dalam darah ibu tidak terlalu tinggi maka penghancuran darah
merah bayi tidak terlalu besar. Bilirubin yang dihasilkan dari penghancuran darah bayi akan
masuk ke dalam sistem peredaran darah ibu dan dinetralisir dalam tubuh ibu sehingga BAYI
DAPAT LAHIR SEHAT DAN NORMAL.

Sisa bilirubin yang tetap ada dalam tubuh bayi saat bayi lahir akan menumpuk di jaringan
bayi dan memberikan warna kuning pada bayi. Hal ini perlu segera ditindaklanjuti, karena
jika tidak antibodi Rh+ yang masih ada dalam tubuh bayi akan terus memecah sel darah bayi
dan menyebabkan bilirubin terus naik. Apabila sudah mencapai kadar toksik (18-20 mg/dl)
maka akan menyebabkan kerusakan otak permanen (KERN IKTERUS).




PENANGANAN
Penanganan yang cepat dan tepat akan menyelamatkan bayi :

    1.   Transfusi ganti intra uterin (transfusi ganti dalam kandungan)
    2.   Segera lahirkan bayi setelah paru-paru bayi matang (32 minggu)
    3.   Transfusi ganti segera setelah lahir dengan darah Rh-
    4.   Foto terapi (terapi sinar)




dr. Natalina Christanto

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi fikri asyura
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Rolly Scavengers
 
Manajemen kasus tonsilitis
Manajemen kasus tonsilitisManajemen kasus tonsilitis
Manajemen kasus tonsilitisIrna Wati
 
PRESENTATION kondiloma akuminata
PRESENTATION kondiloma akuminataPRESENTATION kondiloma akuminata
PRESENTATION kondiloma akuminataSK Sulistyaningrum
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
 
Respon imun terhadap parasit
Respon imun terhadap parasitRespon imun terhadap parasit
Respon imun terhadap parasitPratiwiRatih
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janinNs. Lutfi
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikAulia Amani
 
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiVivi Yunisa
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismeKANDA IZUL
 
how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitusSofiaNofianti
 
Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13tristyanto
 

Was ist angesagt? (20)

Hepatitis B dalam kehamilan
Hepatitis B dalam kehamilan   Hepatitis B dalam kehamilan
Hepatitis B dalam kehamilan
 
Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
 
Manajemen kasus tonsilitis
Manajemen kasus tonsilitisManajemen kasus tonsilitis
Manajemen kasus tonsilitis
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
PRESENTATION kondiloma akuminata
PRESENTATION kondiloma akuminataPRESENTATION kondiloma akuminata
PRESENTATION kondiloma akuminata
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Respon imun terhadap parasit
Respon imun terhadap parasitRespon imun terhadap parasit
Respon imun terhadap parasit
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janin
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
 
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
Dermatofitosis
DermatofitosisDermatofitosis
Dermatofitosis
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitus
 
Rkk26
Rkk26Rkk26
Rkk26
 
Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13
 
Ppt bilirubin
Ppt bilirubinPpt bilirubin
Ppt bilirubin
 

Andere mochten auch

Genetics of Thalassemia
Genetics of Thalassemia Genetics of Thalassemia
Genetics of Thalassemia Mariam Alosfoor
 
Citizenship stage 2 rey, ryan, nishad
Citizenship stage 2 rey, ryan, nishadCitizenship stage 2 rey, ryan, nishad
Citizenship stage 2 rey, ryan, nishadDavid Tan
 
National Thalassaemia Screening Program , Malaysia
National Thalassaemia Screening Program , MalaysiaNational Thalassaemia Screening Program , Malaysia
National Thalassaemia Screening Program , MalaysiaHCY 7102
 
Thalesemi.ppt
Thalesemi.pptThalesemi.ppt
Thalesemi.pptkrishu29
 
Malaysia - Current Situation in Control Strategies and Health Systems in Asia
Malaysia - Current Situation in Control Strategies and Health Systems in AsiaMalaysia - Current Situation in Control Strategies and Health Systems in Asia
Malaysia - Current Situation in Control Strategies and Health Systems in AsiaThalassaemia International Federation
 
Thalassemia major minor & other subtypes Soumaditya
Thalassemia major minor & other subtypes Soumaditya Thalassemia major minor & other subtypes Soumaditya
Thalassemia major minor & other subtypes Soumaditya Wbuhs
 
Thalassemia case presentation by Allan
Thalassemia case presentation  by  AllanThalassemia case presentation  by  Allan
Thalassemia case presentation by AllanDr. Rubz
 
Thalassemia.by dr narmada
Thalassemia.by dr narmadaThalassemia.by dr narmada
Thalassemia.by dr narmadaNarmada Tiwari
 
Hemoglobin Electrophoresis (Biochemistry)
Hemoglobin Electrophoresis (Biochemistry)Hemoglobin Electrophoresis (Biochemistry)
Hemoglobin Electrophoresis (Biochemistry)Charmaine Ignatius
 

Andere mochten auch (14)

Genetics of Thalassemia
Genetics of Thalassemia Genetics of Thalassemia
Genetics of Thalassemia
 
Citizenship stage 2 rey, ryan, nishad
Citizenship stage 2 rey, ryan, nishadCitizenship stage 2 rey, ryan, nishad
Citizenship stage 2 rey, ryan, nishad
 
thalassemia
thalassemiathalassemia
thalassemia
 
Thalassemia
ThalassemiaThalassemia
Thalassemia
 
National Thalassaemia Screening Program , Malaysia
National Thalassaemia Screening Program , MalaysiaNational Thalassaemia Screening Program , Malaysia
National Thalassaemia Screening Program , Malaysia
 
Thalesemi.ppt
Thalesemi.pptThalesemi.ppt
Thalesemi.ppt
 
Malaysia - Current Situation in Control Strategies and Health Systems in Asia
Malaysia - Current Situation in Control Strategies and Health Systems in AsiaMalaysia - Current Situation in Control Strategies and Health Systems in Asia
Malaysia - Current Situation in Control Strategies and Health Systems in Asia
 
Medicine 5th year, 8th lecture/part two (Dr. Sabir)
Medicine 5th year, 8th lecture/part two (Dr. Sabir)Medicine 5th year, 8th lecture/part two (Dr. Sabir)
Medicine 5th year, 8th lecture/part two (Dr. Sabir)
 
Thalassemia major minor & other subtypes Soumaditya
Thalassemia major minor & other subtypes Soumaditya Thalassemia major minor & other subtypes Soumaditya
Thalassemia major minor & other subtypes Soumaditya
 
Thalassemia
ThalassemiaThalassemia
Thalassemia
 
Thalassemia case presentation by Allan
Thalassemia case presentation  by  AllanThalassemia case presentation  by  Allan
Thalassemia case presentation by Allan
 
Thalassemia.by dr narmada
Thalassemia.by dr narmadaThalassemia.by dr narmada
Thalassemia.by dr narmada
 
Hemoglobin Electrophoresis (Biochemistry)
Hemoglobin Electrophoresis (Biochemistry)Hemoglobin Electrophoresis (Biochemistry)
Hemoglobin Electrophoresis (Biochemistry)
 
Alel ganda
Alel gandaAlel ganda
Alel ganda
 

Ähnlich wie Inkompatibilitas Rhesus

Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darahVerani Nurizki
 
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptx
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptxKEL 6 PEMBULUH DARAH.pptx
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptxDoubleShit
 
bahan ajar sistem peredaran darah
bahan ajar sistem peredaran darahbahan ajar sistem peredaran darah
bahan ajar sistem peredaran darahFitri Rahmayanti
 
Biologi Sistem Sirkulasi Manusia Kelas 11
Biologi Sistem Sirkulasi Manusia Kelas 11Biologi Sistem Sirkulasi Manusia Kelas 11
Biologi Sistem Sirkulasi Manusia Kelas 11Athifah Fauzia
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darahVaUlin Nuha
 
Golongan darah dan transfusi darah
Golongan darah dan transfusi darahGolongan darah dan transfusi darah
Golongan darah dan transfusi darahLydia Nurkumalawati
 
Makalah darah dan golongan darah
Makalah darah dan golongan darahMakalah darah dan golongan darah
Makalah darah dan golongan darahSherly ShEra
 
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam DarahLaporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam DarahVina Widya Putri
 
Sistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusi
Sistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusiSistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusi
Sistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusifikri asyura
 
SISTEM SIRKULASI PADA MANUSIA
SISTEM SIRKULASI PADA MANUSIASISTEM SIRKULASI PADA MANUSIA
SISTEM SIRKULASI PADA MANUSIADeybi Wasida
 
PRESENTASI PPT SISTEM SIRKULASI [Autosaved].pptx
PRESENTASI PPT SISTEM SIRKULASI [Autosaved].pptxPRESENTASI PPT SISTEM SIRKULASI [Autosaved].pptx
PRESENTASI PPT SISTEM SIRKULASI [Autosaved].pptxbudiantoalfatih1
 
Hematologi
Hematologi Hematologi
Hematologi Dedi Kun
 

Ähnlich wie Inkompatibilitas Rhesus (20)

Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptx
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptxKEL 6 PEMBULUH DARAH.pptx
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptx
 
Rhesus
RhesusRhesus
Rhesus
 
bahan ajar sistem peredaran darah
bahan ajar sistem peredaran darahbahan ajar sistem peredaran darah
bahan ajar sistem peredaran darah
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 
Biologi Sistem Sirkulasi Manusia Kelas 11
Biologi Sistem Sirkulasi Manusia Kelas 11Biologi Sistem Sirkulasi Manusia Kelas 11
Biologi Sistem Sirkulasi Manusia Kelas 11
 
Sistem darah a
Sistem darah aSistem darah a
Sistem darah a
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 
Golongan darah dan transfusi darah
Golongan darah dan transfusi darahGolongan darah dan transfusi darah
Golongan darah dan transfusi darah
 
Makalah darah dan golongan darah
Makalah darah dan golongan darahMakalah darah dan golongan darah
Makalah darah dan golongan darah
 
Materi biologi x ppt bab 5 fix
Materi biologi x ppt bab 5 fixMateri biologi x ppt bab 5 fix
Materi biologi x ppt bab 5 fix
 
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam DarahLaporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
 
Makalah golongan darah
Makalah golongan darahMakalah golongan darah
Makalah golongan darah
 
Sistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusi
Sistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusiSistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusi
Sistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusi
 
Hematologi
Hematologi Hematologi
Hematologi
 
SISTEM SIRKULASI PADA MANUSIA
SISTEM SIRKULASI PADA MANUSIASISTEM SIRKULASI PADA MANUSIA
SISTEM SIRKULASI PADA MANUSIA
 
PRESENTASI PPT SISTEM SIRKULASI [Autosaved].pptx
PRESENTASI PPT SISTEM SIRKULASI [Autosaved].pptxPRESENTASI PPT SISTEM SIRKULASI [Autosaved].pptx
PRESENTASI PPT SISTEM SIRKULASI [Autosaved].pptx
 
Darah
DarahDarah
Darah
 
Darah
DarahDarah
Darah
 
Hematologi
Hematologi Hematologi
Hematologi
 

Kürzlich hochgeladen

PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 

Inkompatibilitas Rhesus

  • 1. Inkompatibilitas Rhesus dan Penanganannya Page number 1 INKOMPATIBILITAS RHESUS DAN PENANGANANNYA Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh untuk mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Komponen darah manusia terdiri atas 2 bagian besar, yaitu: 1. Plasma darah Plasma darah adalah cairan tempat sel-sel darah berada yang kaya dengan protein, albumin, bahan pembeku darah, hormon, garam, dan immunoglobulin. Plasma darah 2. Sel darah  Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%). Eritrosit tidak mempunyai inti, mengandung hemoglobin (Hb) dan berfungsi mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit akan menderita penyakit anemia. dr. Natalina Christanto
  • 2. Inkompatibilitas Rhesus dan Penanganannya Page number 2  Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%) Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.  Sel darah putih atau leukosit (0,2%) Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit akan menderita penyakit leukopenia. GOLONGAN DARAH Sistem penggolongan darah yang dikenal saat ini adalah: 1. Sistem ABO 2. Sistem Rhesus dr. Natalina Christanto
  • 3. Inkompatibilitas Rhesus dan Penanganannya Page number 3 Faktor Rhesus sangat penting terutama pada: 1. Transfusi darah Dalam proses transfusi darah Rh menjadi faktor yang sangat penting, mengingat:  Darah Rh- bisa ditransfusikan kepada darah Rh+ jika dalam uji silang (crossmatch) cocok  Darah Rh+ tidak bisa ditransfusikan kepada darah Rh- walaupun cocok dalam uji silang (crossmatch) karena dalam tubuh pemilik darah Rh- akan segera terbentuk antibodi Rh+ yang menyebabkan darah Rh- tersebut tidak bisa lagi digunakan untuk transfusi ke Rh- lain 2. Wanita Rh- hamil dengan janin Rh+ dr. Natalina Christanto
  • 4. Inkompatibilitas Rhesus dan Penanganannya Page number 4 KEHAMILAN DENGAN RHESUS NEGATIF Di dalam rahim, yang berfungsi sebagai penghubung ibu dan bayi adalah plasenta. Plasenta berperan dalam mengangkut oksigen dan sari-sari makanan dari ibu ke bayinya. Selain itu plasenta juga berfungsi sebagai barrier (pelindung) agar darah ibu dan bayi tidak tercampur. Maka pada kehamilan normal ibu dengan Rh- tidak perlu cemas atau khawatir karena ibu dan bayi masing-masing mempunyai sitem peredaran darah sendiri dan tidak akan mengganggu satu dengan lainnya. Namun yang perlu menjadi perhatian disini adalah: 1. Darah ibu dapat tercampur dengan darah janin dalam beberapa kondisi, seperti tindakan amniosentesis, trauma pada ibu, kebocoran darah bayi melalui tali pusat (perdarahan), selama proses persalinan, dan keguguran 2. Antibodi dalam darah dapat menembus plasenta dan masuk ke sistem peredaran darah janin dr. Natalina Christanto
  • 5. Inkompatibilitas Rhesus dan Penanganannya Page number 5 Apabila terjadi pencampuran darah Rh- dengan Rh+ maka secara otomatis tubuh si ibu Rh- akan membentuk antibodi Rh+ karena Rh+ dianggap sebagai benda asing di tubuh ibu. Pada kehamilan pertama, jika terbentuk antibodi Rh+ dalam tubuh ibu tidak akan memberikan efek apapun kepada bayi. Biasanya bayi lahir normal dengan anemia ringan. DAMPAK PADA JANIN Pada kehamilan selanjutnya, jika si bayi mempunyai Rh+ juga maka antibodi Rh+ dalam darah ibu akan menyerang Rh+ dalam darah bayi yang mengakibatkan: 1. Penghancuran besar-besaran sel darah merah bayi sehingga sumsum tulang bayi aktif terus memproduksi sel darah merah untuk mengimbangi penghancuran tersebut. Akibatnya banyak sel-sel darah muda yang beredar dalam pembuluh darah bayi (ERYTHROBLASTOSIS FETALIS) 2. Terjadi juga penghancuran sel darah merah di organ hati dan limpa yang mengakibatkan organ hati dan limpa membesar 3. Fungsi hati tidak normal, produksi albumin menurun, tubuh bayi menjadi bengkak dan melepuh (HYDROPS FETALIS) KEMATIAN BAYI DALAM KANDUNGAN dr. Natalina Christanto
  • 6. Inkompatibilitas Rhesus dan Penanganannya Page number 6 DAMPAK PADA BAYI Apabila kadar antibodi Rh+ dalam darah ibu tidak terlalu tinggi maka penghancuran darah merah bayi tidak terlalu besar. Bilirubin yang dihasilkan dari penghancuran darah bayi akan masuk ke dalam sistem peredaran darah ibu dan dinetralisir dalam tubuh ibu sehingga BAYI DAPAT LAHIR SEHAT DAN NORMAL. Sisa bilirubin yang tetap ada dalam tubuh bayi saat bayi lahir akan menumpuk di jaringan bayi dan memberikan warna kuning pada bayi. Hal ini perlu segera ditindaklanjuti, karena jika tidak antibodi Rh+ yang masih ada dalam tubuh bayi akan terus memecah sel darah bayi dan menyebabkan bilirubin terus naik. Apabila sudah mencapai kadar toksik (18-20 mg/dl) maka akan menyebabkan kerusakan otak permanen (KERN IKTERUS). PENANGANAN Penanganan yang cepat dan tepat akan menyelamatkan bayi : 1. Transfusi ganti intra uterin (transfusi ganti dalam kandungan) 2. Segera lahirkan bayi setelah paru-paru bayi matang (32 minggu) 3. Transfusi ganti segera setelah lahir dengan darah Rh- 4. Foto terapi (terapi sinar) dr. Natalina Christanto