Dokumen tersebut membahas model pendidikan moral berbasis liberalis-kapitalis di Eropa. Sistem pendidikan di Finlandia diangkat sebagai contoh terbaik karena memberikan kebebasan yang luas tanpa standar nasional ketat. Pendidikan moral di Eropa dilakukan melalui pelatihan kecerdasan emosional dan spiritual untuk membentuk karakter siswa.
2. 1. Nasria Ika Nitasari (124254240)
2. Yeni Agus Tri Puryanti (124254243)
3. Elfira Rabbani Hafinur (124254244)
4. Ari Tri Maria (124254245)
5. El Sinta Lisnawati (124254246)
6. Prayogo Samsul Ibrahim (124254252)
Disusun Oleh:
PRODI S1 PPKn 2012 / C
JURUSAN PMP-Kn
FAKULTAS ILMU SOSIAL
3. MODEL PENDIDIKANMORALBERBASISLIBERALIS-KAPITALISDI
EROPA
A. Ideologi Dan Filsafat Pendidikan Di Eropa
Liberalisme sebagai suatu ideologi pragmatis muncul pada abad
pertengahan di kalangan masyarakat Eropa. Masyarakat Eropa pada
saat itu secara garis besar terbagi atas dua, yakni kaum aristokrat dan
para petani.
Ciri-ciri ideologi liberal sebagai berikut :
1. Pertama, demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik.
2. Kedua, anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh,
termasuk kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan
pers.
3. Ketiga, pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara
terbatas.
4. Keempat, kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal
yang buruk.
5. Kelima, suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu
atau sebagian besar individu berbahagia.
4. Secara umum, liberalisme mencita-citakan
suatu masyarakat yang bebas bercirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham
liberalisme menolak adanya pembatasan,
khususnya dari pemerintah dan agama.
Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran
gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang
mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang
relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang
transparan, dan menolak adanya pembatasan
terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu
paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi
tumbuhnya kapitalisme.
5. B. Sistem Pendidikan Di Eropa
Finlandia merupakan negara dengan sistem pendidikan
terbaik di dunia selama dekade terakhir. Finlandia selalu berada
di peringkat teratas.
Finlandia merupakan salah satu Negara di Eropa yang
lebih mengedepankan kebebasan. Dalam pendidikan Finlandia
menjadi posisi teratas yang memiliki sistem pendidikan terbaik
di dunia. Karena Di Finlandia tidak ada:
1. Akreditasi (Pemeringkatan) sekolah oleh pemerintah.
2. Tidak ada kurikulum tunggal yang ditetapkan oleh
pemerintah pusat.
3. Tidak ada standar ujian negara, melain berbasiskan pada
proses hasil pembelajaran dari hari ke hari dari masing-
masing anak, tanpa dibandingkan melalui sistem rangking.
4. Tidak ada Standar Nasional kecukupan minimal untuk nilai
masing-masing pelajaran.
6. Kunci sukses sistem pendidikan Finlandia
yaitu semua guru harus memiliki gelar master
sebelum mulai mengajar, wajib sekolah dimulai
usia tujuh tahun dan untuk usia dini, TK
bermain yang berbasis sukarela, tidak ada ujian
nasional, inspeksi atau pemeringkatan sekolah,
tidak ada biaya kuliah universitas untuk siswa
asal Finlandia atau Uni Eropa. Siswa dari luar
UE bisa kuliah gratis, namun hanya di beberapa
universitas.
7. C. Model Pendidikan Moral Di Eropa
Kehidupan di negara Barat yang serba bebas membuat
banyak orang tua merasa kuatir dengan pendidikan anaknya.
Untuk itu ESQ Eropa mengelar serangkaian pelatihan SQ
Parenting di berbagai negara di Eropa. Tidak saja pelatihan
Parenting yang mengajarkan dan menanamkan nilai nilai
spiritual dan kecerdasaan emosional kepada keluarga tetapi
juga pelatihan ESQ lainnya. ESQ di Eropa telah menjadi salah
satu yayasan pelatihan sumber daya manusia yang sangat
diminati. Dikatakannya ESQ merupakan lembaga training
sumber daya manusia yang bertujuan membentuk karakter dan
moral melalui penggabungan tiga potensi manusia yaitu
kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Diakuinya
selama ini, ketiga potensi tersebut terpisah dan tidak
didayagunakan secara optimum untuk membangun sumber
daya manusia. Akibatnya, terjadi krisis moral dan split
personality yang berdampak pada turunnya kinerja.
8. KESIMPULAN
Pendidikan berkarakter moral adalah kunci untuk perbaikan sosial dan
kemajuan peradaban bangsa yang menjunjung tinggi integritas nilai dan
kemanusiaan. Pendidikan moral ditujukan untuk memagari manusia dari
melakukan perbuatan yang buruk yang tidak sesuai dengan norma-norma
yang ada baik itu dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan
demikian suatu model dapat membantu untuk memahami dan melakukan
pendidikan moral.
SARAN
Membangun karakter bangsa membutuhkan waktu yang lama dan harus
dilakukan secara berkesinambungan. Pemerintah yang diwakili oleh
Kementerian Pendidikan Nasional harus melakukan upaya-upaya untuk
perbaikan kualitas pendidikan terutama menghasilkan insan yang
berkarakter. Salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan yang seperti di
atas, para peserta didik (siswa dan mahasiswa) harus dibekali dengan
pendidikan khusus yang membawa misi pokok dalam pembinaan moral /
akhlak mulia.