1. Andrew Filbert Dary
Kesyad Joanda
Narits Muhammad Syafruddin
Robiah Wulandari
KISAH NABI NUH A.S
HTTP://SOFT-TECHNICK.BLOGSPOT.COM/
2. RUMUSAN MASALAH
• Bagaimana dakwah Nabi Nuh A.S. kepada kaumnya?
• Apa yang membuat Nabi Nuh A.S. berputus asa terhadap
kaumnya?
• Apa wahyu Allah untuk Nabi Nuh A.S. ?
• Apa azab dari Allah yang dijanjikan?
• Bagaimana nasib keluarga nabi Nuh A.S. saat badai di kapal
terjadi?
HTTP://SOFT-TECHNICK.BLOGSPOT.COM/
3. DAKWAH NABI NUH A.S
• Nabi Nuh menerima wahyu kenabian dari Allah dalam masa "fatrah" masa
kekosongan di antara dua rasul di mana biasanya manusia secara beransur-
ansur melupakan ajaran agama kembali bersyirik meninggalkan amal
kebajikan, melakukan kemungkaran dan kemaksiatan.
• Ketika Nabi Nuh datang di tengah-tengah mereka, mereka sedang
menyembah berhala ialah patung-patung yang dibuat oleh tangan-tangan
mereka sendiri disembahnya sebagai tuhan.
• Inti ajaran Nabi Nuh adalah tauhid, shalat, puasa, amar makruf, dan nakhyi
munkar, namun dakwah dibalas dengan angkara murka.
• Hanya sedikit yang menerima dakwah Nabi Nuh A.S, itupun hanya dari
golongan sosial lemah. Sedangkan orang-orang kaya, terpandang di
masyarakat membangkang terhadap ajaran yang dibawa Nabi Nuh A.S.
HTTP://SOFT-TECHNICK.BLOGSPOT.COM/
4. NABI NUH BERPUTUS ASA DARI KAUMNYA
• Harapan Nabi Nuh akan kesedaran kaumnya ternyata makin hari makin
berkurangan dan bahawa sinar iman dan takwa tidak akan menebus ke
dalam hati mereka yang telah tertutup rapat oleh ajaran dan bisikan Iblis.
• Kemudian Ia memohon kepada Allah agar menurunkan Azab-Nya di atas
kaumnya yang berkepala batu seraya berseru: "Ya Allah! Janganlah Engkau
biarkan seorang pun daripada orang-orang kafir itu hidup dan tinggal di atas
bumi ini. Mareka akan berusaha menyesatkan hamba-hamba-Mu, jika
Engkau biarkan mereka tinggal dan mereka tidak akan melahirkan dan
menurunkan selain anak-anak yang berbuat maksiat dan anak-anak yang
kafir seperti mereka."
• Doa Nabi Nuh dikalbulkan oleh Allah dan permohonannya diluluskan dan
tidak perlu lagi menghiraukan dan mempersoalkan kaumnya, karena mereka
itu akan menerima hukuman Allah dengan mati tenggelam.
HTTP://SOFT-TECHNICK.BLOGSPOT.COM/
5. WAHYU UNTUK MEMBUAT PERAHU
• Setelah mengetahui bahwa tidak akan ada satupun dari umatnya yang beriman,
Nabi Nuh A.S berdo‟a memohon kepada Allah agar membinasakan orang-orang kafir
dari kaumnya dan mengampuni kesalahannya, kedua orang tuanya dan orang-orang
yang bersamanya (QS. 71: 26-28).
• Lalu Allah mengabulkan do‟a Nabi Nuh dan mewahyukan kepadanya: “Buatlah
bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu
bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zhalim itu; sesungguhnya mereka
itu akan ditenggelamkan. (QS. 11:37)
• Maka Nabi Nuh „Alaihis Salam mengambil tempat yang jauh dari kota, dan mulai
membuat perahu, akan tetapi dia tidak luput dari olokan dan ejekan kaumnya.
• Akan tetapi Nabi Nuh berpaling dari ejekan mereka, dan berkata: “Jika kamu
mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) akan mengejekmu sebagai-mana
kalian telah mengejek (kami). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa
adzab yang menghinakan dan yang akan ditimpa azab yang kekal”. (QS. 11: 38-39)
HTTP://SOFT-TECHNICK.BLOGSPOT.COM/
6. ADZAB DARI ALLAH YANG DIJANJIKAN
• Benarlah apa yang diancamkan oleh Allah, seketika saja angkasa dipenuhi
awan tebal, lalu langit menurunkan hujan dan bumi mengeluarkan air yang
banyak, maka terjadilah banjir besar yang tidak pernah dikira, dan Nabi Nuh
„Alaihis Salam telah berada di bahtera bersama mereka yang telah beriman
serta sepasang dari setiap binatang serta mengucapkan: Bismillahi majreha
wa murseha, terkadang bahteranya dibawa oleh angin yang lembut
terkadang dengan angin yang kencang. Sementara itu orang-orang yang
kafir terus bergelut dengan air bah, mereka berusaha mengalahkan kematian
namun kematian mengalahkan mereka, mereka berusaha membanting
ombak namun ombaklah yang membanting mereka hingga akhirnya mereka
hilang ditelan air dan lenyap dari pandangan, menghilang sebagaimana
rahasia yang selalu tersimpan dalam hati. Ombak telah menjadi kuburan
bagi mereka sedangkan buih menjadi kain kafannya.
HTTP://SOFT-TECHNICK.BLOGSPOT.COM/
7. Gunung Ararat, Turki, sebuah tempat yang dianggap bahtera Nabi Nuh
HTTP://SOFT-TECHNICK.BLOGSPOT.COM/
9. PUTERA NABI NUH ‘ALAIHIS SALAM
• Dari atas kapal Nabi Nuh melihat puteranya Kan‟an yang tidak beriman kepadanya sedang berjuang keras
melawan ombak dan berusaha untuk berlindung di sebuah gunung, lalu beliau memanggilnya dan
mengajak-nya untuk bergabung kepadanya dengan beriman terhadap apa yang dibawanya, beliau berkata:
“Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu bersama orang-orang yang kafir”. (QS.
11:42)
• Akan tetapi seruan dan ajakan tersebut sama sekali tidak mendapat-kan tempat di hati Kan‟an dan dia
menyangka bahawa dia akan selamat dari apa yang dihadapinya dan berkata: “Menjauhlah engkau dariku
kerana aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!”
• Lalu Nabi Nuh berkata kepadanya sedangkan dia telah dirundung kesedihan dan diliputi oleh kepedihan:
“Wahai anakku! Tidak ada yang melindungi hari ini dari adzab Allah selain Allah (saja) Yang Maha
Penyayang”.
• Namun Kan‟an tetap keras kepala, nasihat sang ayah yang mencintainya tak dihirau, lalu tiba-tiba saja
ombak besar menimpa Kan‟an dan memisahkan keduanya. Nabi Nuh sedih akan hal itu, namun Allah SWT
berfirman bahwasanya Kan‟an itu bukanlah termasuk keluarga Nabi Nuh yang akan diselamatkan. Pada
saat itulah Nabi Nuh menyedari bahawa rasa kasih sayangnya dan perasaannya telah memalingkannya dari
kebenaran, maka dia pun mohon ampun kepada Allah dan perlindungan dari kemurkaan-Nya.
• Akhirnya bahtera Nabi Nuh pun berlabuh di atas gunung Judiy, dan dikatakan kepada Nuh: ”Hai Nuh,
turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang
mu‟min) dari orang-orang yang bersamamu. “. (QS. 11:48).
HTTP://SOFT-TECHNICK.BLOGSPOT.COM/
10. KESIMPULAN
• Nabi Nuh terkenal sebagai nabi yang fasih berbicara, bijaksana, dan sabar dalam
menjalankan tugas risalahnya. Oleh karena itu, kita patut untuk meneladani sikap Nabi
Nuh AS dalam berbagai aktivitas kita di kehidupan sehari-hari.
• Terkadang rasa kasih sayang dan perasaan dapat memalingkan kita jauh dari kebenaran.
Maka sesungguhnya hanya kepada Allah-lah kita berserah diri dan mendapatkan petunjuk
akan jalan kebeneran.
HTTP://SOFT-TECHNICK.BLOGSPOT.COM/
11. TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA,
WASSALAMUALAIKUM W W
HTTP://SOFT-TECHNICK.BLOGSPOT.COM/