SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 19
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Kepribadian dan Nilai
Bab 5
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
 Menjelaskan kepribadian, cara pengukurannya,
dan faktor-faktor pembentuknya.
 Menjelaskan kerangka kerja Indikator Tipe
Kepribadian Myers-Briggs serta kekuatan dan
kelemahannya.
 Mengidentifikasi sifat-sifat utama dalam model
kepribadian Lima Besar.
 Mendemonstrasikan bagaimana fitur-fitur Lima
Besar memprediksi perilaku di tempat kerja.
 Mendeskripsikan bagaimana situasi memengaruhi
apakah kepribadian memprediksi perilaku.
 Membandingkan nilai-nilai terminal dan
instrumental.
 Membandingkan perbedaan-perbedaan
generasional dalam nilai-nilai.
 Mengidentifikasi lima nilai dimensi Hofstede dari
budaya nasional.
Kepribadian (personality) menurut Gordon Allport adalah
jumlah total cara-cara di mana seorang individu beraksi atas
dan berinteraksi dengan orang lain.
Mengukur Kepribadian
Alasan paling penting mengapa manajer perlu mengetahui
bagaimana mengukur kepribadian adalah bahwa riset telah
menunjukkan kegunaan uji kepribadian dalam keputusan
perekrutan dan membantu manajer memprediksi siapa yang
terbaik untuk sebuah pekerjaan.
Pembeda Kepribadian
Apakah kepribadian seseorang merupakan faktor hereditas
(keturunan) atau lingkungan? Kepribadian tampaknya
merupakan hasil dari keduanya.
Indikator tipe Myers-Briggs (Myers-Briggs Type Indicator
─MBTI) adalah instrumen penilaian kepribadian yang
paling umum digunakan di dunia. MBTI adalah tes
kepribadian 100 pertanyaan yang menanyakan
orang-orang apa yang biasanya mereka rasakan
atau lakukan dalam berbagai situasi. Para responden
diklasifikasikan sebagai ekstrover atau introver (E atau
I), perasa atau intuitif (S atau N), memikirkan atau
merasakan (T atau F), dan menilai atau menerima (J
atau P).
 Ekstrover (ekstrovered—E) versus Introver (intraverted—
I). Individu-individu ekstrover ramah, pandai
bersosialiasi, dan percaya diri. Introver tenang dan
pemalu.
 Perasa (sensing—S) versus Intuitif (Intuitive—N). Tipe
perasa praktis serta memilih rutin dan urutan. Mereka
fokus pada detail. Intuitif bergantung pada proses tidak
sadar dan melihat pada “gambaran besar”.
 Memikirkan (thinking—T) versus Merasakan (feeling—F).
Tipe yang memikirkan biasanya menggunakan
penalaran dan logika untuk menangani masalah. Tipe
yang merasakan berpegang pada nilai-nilai dan emosi
pribadi mereka.
 Menilai (judging—J) versus Menerima (perceiving—P).
Tipe yang menilai menginginkan kendali dan memilih
urutan dan struktur. Tipe yang menerima fleksibel dan
spontan.
Model Lima Besar (Big Five Model) adalah sebuah penilaian
kepribadian yang mencakup lima dimensi dasar. Inilah
faktor-faktor Lima Besar:
1. Ekstraversi. Dimensi ekstraversi menampilkan level
kenyamanan kita di dalam hubungan. Ekstrover
cenderung ekspresif, percaya diri, dan mampu
bersosialisasi. Introver cenderung pemalu, penakut, dan
tenang.
2. Keramahan. Dimensi keramahan merujuk pada
kecenderungan seorang individu untuk memahami
orang lain. Orang yang ramah kooperatif, hangat, dan
mempercayai. Orang yang berskor rendah diingin, tidak
ramah, dan antagonis.
3. Kehati-hatian. Dimensi kehati-hatian adalah sebuah ukuran
reabilitas. Orang yang sangat hati-hati bertanggung jawab,
teratur, dapat diandalkan, dan persisten. Mereka yang
berskor rendah pada dimensi ini mudah dialihkan, tidak
teratur, dan tidak dapat diandalkan.
4. Stabilitas emosional. Dimensi stabilitas emosional—sering
dilabeli dengan kebalikannya, uring-uringan—menunjukkan
kemampuan seseorang untuk menghadapi stres. Orang
dengan stabilitas emosional positif tinggi cenderung tenang,
percaya diri, dan aman. Mereka dengan skor negatif tinggi
cenderung gugup, cemas, depresi, dan tidak aman.
5. Keterbukaan pada pengalaman—dimensi keterbukaan pada
pengalaman mencakup kisaran minat dan ketertarikan atas
inovasi. Orang yang sangat terbuka kreatif, ingin tahu, dan
secara artistik sensitif. Sebaliknya, mereka yang berada di
ujung lainnya dari kategori ini konvensional dan merasa
nyaman dalam keadaan yang dikenal.
Jika faktor Lima Besar adalah apa diinginkan
secara sosial, para peneliti telah menemukan
bahwa terdapat tiga fitur yang tidak diinginkan
sosial. Tiga hal ini adalah Machiavellianisme,
narsisme, dan psikopat yang disebut sebagai dark
triad.
Kecenderungan
untuk sombong,
memiliki rasa
berlebihan akan
pentingnya diri,
membutuhkan
kekaguman yang
berlebihan,
memiliki rasa
kelayakan.
Kecenderungan sedikitnya
kepedulian atas orang lain
dan kurangnya rasa bersalah
atau menyesal saat
tindakannya menyebabkan
bahaya.
Pragmatis,
mempertahankan
jarak emosional,
dan percaya
bahwa hasil
dapat
membenarkan
cara
Machiavellianisme Narsisme
Psikopat
Sifat Kepribadian Lainnya yang
Relevan dengan Perilaku
Organisasi
Orangg yang
memiliki evaluasi inti
diri (core self
evaluation─CSE)
positif menyukai
dirinya dan
memandang dirinya
efektif, mampu, dan
dalam kendali atas
lingkungannya.
Pengawasan diri
(self-monitoring),
yaitu sikap
kepribadian yang
mengukur
kemampuan
seorang individu
untuk menyesuaikan
perilakunya dengan
faktor-faktor
situasional eksternal.
Kepribadian proaktif
(proactive
personality), yaitu
orang-orang yang
mengidentifikasi
peluang,
menunjukkan inisatif,
mengambil
tindakan, dan
bertahan sampai
perubahan yang
berarti terjadi.
Kepribadian dan Situasi
Efek sifat-sifat tertentu pada perilaku organisasi tergantung
pada situasi. Dua kerangka kerja teoretis membantu
menjelaskan bagaimana ini bekerja.
1. Kekuatan situasi: Teori kekuatan situasi mengusulkan bahwa
cara kepribadian bertranslasi ke dalam perilaku bergantung
pada kekuatan situasi. Teori kekuatan situasi mengusulkan
bahwa cara kepribadian bertranslasi ke dalam perilaku
bergantung pada kekuatan situasi.
Para peneliti telah menganalisis kekuatan situasi dalam
organisasi dari segi empat elemen.
a. Kejelasan, atau tingkat di mana petunjuk-petunjuk mengenai
kewajiban dan tanggung jawab kerja tersedia dan jelas.
b. Konsistensi, atau tingkat di mana petunjuk-petunjuk tentang
kewajiban tanggung jawab kerja cocok satu sama lain.
c. Batasan, atau tingkat di mana kebebasan individu untuk
memutuskan atau bertindak dibatasi oleh kekuatan-
kekuatan di luar kendalinya.
d. Konsekuensi, atau tingkat di mana keputusan atau
tindakan memiliki implikasi penting bagi organisasi atau
anggotanya, klien, pasokan, dan seterusnya.
2. Teori aktivasi sifat (trait activation theory─TAT): Teori
yang memprediksi bahwa beberapa situasi, peristiwa,
atau intervensi mengaktivasikan sebuah sifat lebih dari
yang lainnya. TAT memprediksi bahwa beberapa situasi,
peristiwa, atau intervensi mengaktivasikan sebuah sifat
lebih dari yang lainnya.
Apakah hukuman kapital benar atau salah? Apakah hasrat
akan kekuasaan baik atau buruk? Jawaban atas pertanyaan ini
ditentukan oleh nilai.
Nilai (value) adalah keyakinan dasar bahwa sebuah mode
tindakan spesifik atau akhir dari keberadaan lebih diinginkan
secara pribadi atau sosial dibandingkan mode tindakan atau
akhir keberadaan lawannya atau kebalikannya.
Sistem nilai (value system) adalah sbuah hierarki berdasarkan
sebuah peringkat atas nilai-nilai
Pentingnya Nilai dan Pembentukan Nilai
Nilai memberikan fondasi bagi pemahaman kita mengenai
sikap dan motivasi orang-orang serta pengaruh persepsi kita.
Kita memasuki sebuah organisasi dengan ide-ide yang
ditanamkan sebelumnya mengenai apa yang sebaiknya dan
tidak sebaiknya terjadi.
Nilai Terminal versus Nilai Instrumental
1. Nilai terminal (terminal value): Hasil akhir yang diinginkan dari
keberadaan; sasaran yang ingin dicapai seseorang dalam
hidupnya.
2. Nilai instrumental (instrumental value): Mode perilaku yang
lebih disukai, atau alat untuk mencapai nilai terminal
seseorang.
Manajer dewasa ini kurang tertarik dengan kemampuan seorang
pelamar dalam pekerjaan spesifik dibandingkan dengan
fleksibilitas-nya untuk memenuhi situasi yang berubah dan
komitmennya pada organisasi.
Kecocokan Orang–Pekerjaan
Sebuah teori yang mengidentifikasi enam tipe kepribadian dan
mengusulkan bahwa kecocokan antara tipe kepribadian dan
lingkungan pekerjaan menentukan kepuasan dan perputaran.
Kecocokan Orang–Organisasi
Teori yang berpendapat bahwa orang-orang tertarik pada dan
dipilih oleh organisasi yang sesuai dengan nilai-nilai mereka, dan
mereka meninggalkan organisasi yang tidak cocok dengan
kepribadiannya.
Salah satu pendekatan yang paling dirujuk secara luas untuk
menganalisis variasi di antara budaya dilakukan di akhir 1970-
an oleh Geert yang menyurvei lebih dari 116.000 pekerja IBM di
40 negara mengenai nilai-nilai terkait pekerjaan mereka dan
mendapati bahwa manajer dan pekerja beragam dalam lima
dimensi nilai dari budaya nasional, yaitu:
1. Jarak kekuasaan. Jarak kekuasaan menjelaskan tingkat di
mana orang-orang dalam suatu negara menerima bahwa
kekuasaan dalam institusi dan organisasi menyebar tidak
merata.
2. Individualisme versus kolektivisme. Individualisme adalah
tingkat di mana orang-orang lebih memilih untuk bertindak
sebagai individu dibandingkan sebagai anggota kelompok
Kolektivisme menekankan kerangka sosial yang ketat di
mana orang-orang mengharapkan yang lain dalam
kelompok yang menjadi bagiannya untuk merawat dan
melindungi mereka.
3. Maskulinitas versus femininitas. Konsep maskulinitas
Hofstede adalah tingkat di mana budaya menyukai peran-
peran maskulin tradisional seperti pencapaian, kekuasaan,
dan kendali. Peringkat femininitas tinggi berarti budaya
melihat sedikit perbedaan antara peran pria dan wanita
dan memperlakukan wanita sama dengan pria dalam
segala hal.
4. Penghindaran ketidakpastian. Tingkat di mana orang-
orang dalam suatu negara lebih memilih situasi yang
terstruktur atau tidak terstruktur menentukan penghindaran
ketidakpastian mereka.
5. Orientasi jangka panjang versus jangka pendek. Orang-
orang dalam budaya dengan orientasi jangka panjang
melihat masa depan dan menghargai kebijaksanaan,
persistensi, serta tradisi. Dalam orientasi jangka pendek,
orang-orang menilai di sini dan saat ini; mereka lebih siap
menerima perubahan dan tidak melihat komitmen sebagai
rintangan untuk berubah.
Kerangka GLOBE untuk Menilai Budaya
Dimulai tahun 1993, program riset Kepemimpinan Global dan
Efektivitas Perilaku Organisasi (GLOBE) adalah sebuah investigasi
lintas budaya yang berkelanjutan atas kepemimpinan dan
budaya nasional.
Dengan menggunakan data dari 825 organisasi di 62 negara,
tim GLOBE mengidentifikasi sembilan dimensi yang
membedakan budaya nasional, seperti jarak kekuasaan,
individualisme/kolektivisme, penghindaran ketidakpastian,
diferensiasi jenis kelamin (mirip dengan maskulinitas versus
femininitas), dan orientasi masa depan. Perbedaan utama
dengan teori Hofstede adalah bahwa kerangka GLOBE
menambahkan dimensi-dimensi, seperti orientasi kemanusiaan
dan orientasi kinerja.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individuNilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
ILyas Modeong
 
Nilai, sikap dan kepuasan kerja
Nilai, sikap dan kepuasan kerjaNilai, sikap dan kepuasan kerja
Nilai, sikap dan kepuasan kerja
Fajar Winarso
 
3.week 3 personality & emotion
3.week 3 personality & emotion3.week 3 personality & emotion
3.week 3 personality & emotion
Astadi Pangarso
 
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"
Yuni Firwinda
 
Sifat kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasi
Sifat kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasiSifat kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasi
Sifat kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasi
Rara Bintra Amelia
 

Was ist angesagt? (18)

Perilaku Organisasi - Kepribadian dan Nilai
Perilaku Organisasi - Kepribadian dan NilaiPerilaku Organisasi - Kepribadian dan Nilai
Perilaku Organisasi - Kepribadian dan Nilai
 
Nilai, sikap, dan kepauasan kerja
Nilai, sikap, dan kepauasan kerjaNilai, sikap, dan kepauasan kerja
Nilai, sikap, dan kepauasan kerja
 
5. week 5 motifasi
5. week 5 motifasi5. week 5 motifasi
5. week 5 motifasi
 
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individuNilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
 
Nnnnnnnnnnnnnnnn
NnnnnnnnnnnnnnnnNnnnnnnnnnnnnnnn
Nnnnnnnnnnnnnnnn
 
Nilai, sikap dan kepuasan kerja
Nilai, sikap dan kepuasan kerjaNilai, sikap dan kepuasan kerja
Nilai, sikap dan kepuasan kerja
 
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasiKuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
 
Julian Rotter
Julian RotterJulian Rotter
Julian Rotter
 
Nilai, sikap, dan kepuasan kerja
Nilai, sikap, dan kepuasan kerjaNilai, sikap, dan kepuasan kerja
Nilai, sikap, dan kepuasan kerja
 
3.week 3 personality & emotion
3.week 3 personality & emotion3.week 3 personality & emotion
3.week 3 personality & emotion
 
Henry murray
Henry murrayHenry murray
Henry murray
 
Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi Dalam Organisasi Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi Dalam Organisasi
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 
Kewirausahaan smk 11_xi
Kewirausahaan smk 11_xiKewirausahaan smk 11_xi
Kewirausahaan smk 11_xi
 
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"
 
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerjaPresentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
 
motivasi dalam organisasi
motivasi dalam organisasimotivasi dalam organisasi
motivasi dalam organisasi
 
Sifat kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasi
Sifat kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasiSifat kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasi
Sifat kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasi
 

Ähnlich wie Kepribadian dan Nilai

Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individual
Joni Iswanto
 
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individualDasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Forum Tunas Bangsa (FORTUNA)
 
Pergerakan & motivasi
Pergerakan & motivasiPergerakan & motivasi
Pergerakan & motivasi
Faizal Rahman
 

Ähnlich wie Kepribadian dan Nilai (20)

Lulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan Senyuman
Lulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan SenyumanLulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan Senyuman
Lulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan Senyuman
 
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
 
Bab 15.perilaku
Bab 15.perilakuBab 15.perilaku
Bab 15.perilaku
 
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.ppt
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.pptPELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.ppt
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.ppt
 
Asserting and influencing
Asserting and influencingAsserting and influencing
Asserting and influencing
 
Faktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiFaktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam Organiasasi
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individual
 
Kepemimpinan dalam perilaku organisasi
Kepemimpinan dalam perilaku organisasiKepemimpinan dalam perilaku organisasi
Kepemimpinan dalam perilaku organisasi
 
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individualDasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
 
Presentasi perilaku individu
Presentasi perilaku individuPresentasi perilaku individu
Presentasi perilaku individu
 
Managing relationships more effectively
Managing relationships more effectivelyManaging relationships more effectively
Managing relationships more effectively
 
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOKDASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
 
Asserting and influencing
Asserting and influencingAsserting and influencing
Asserting and influencing
 
Asserting and Influencing-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
Asserting and Influencing-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati SianturiAsserting and Influencing-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
Asserting and Influencing-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
 
BAB 3-2.pptx
BAB 3-2.pptxBAB 3-2.pptx
BAB 3-2.pptx
 
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasiKepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
 
Tugas 14 managing relationship more effectively sheryl esfandiany 4520210054
Tugas 14 managing relationship more effectively sheryl esfandiany 4520210054Tugas 14 managing relationship more effectively sheryl esfandiany 4520210054
Tugas 14 managing relationship more effectively sheryl esfandiany 4520210054
 
Pergerakan & motivasi
Pergerakan & motivasiPergerakan & motivasi
Pergerakan & motivasi
 
Kelompok 4 po
Kelompok 4 poKelompok 4 po
Kelompok 4 po
 

Mehr von YUSRA FERNANDO

Chapter 3.3 css - tugas css (shared)
Chapter 3.3   css - tugas css (shared)Chapter 3.3   css - tugas css (shared)
Chapter 3.3 css - tugas css (shared)
YUSRA FERNANDO
 

Mehr von YUSRA FERNANDO (20)

Vs Code - Keyboard-Shortcuts-Windows.pdf
Vs Code - Keyboard-Shortcuts-Windows.pdfVs Code - Keyboard-Shortcuts-Windows.pdf
Vs Code - Keyboard-Shortcuts-Windows.pdf
 
Chp 03 - Software PTI - (Shared).pdf
Chp 03 - Software PTI - (Shared).pdfChp 03 - Software PTI - (Shared).pdf
Chp 03 - Software PTI - (Shared).pdf
 
Chp 04 - Hardware PTI - (Shared).pdf
Chp 04 - Hardware PTI - (Shared).pdfChp 04 - Hardware PTI - (Shared).pdf
Chp 04 - Hardware PTI - (Shared).pdf
 
7. DATA RESOURCE MANAGEMENT.pdf
7. DATA RESOURCE MANAGEMENT.pdf7. DATA RESOURCE MANAGEMENT.pdf
7. DATA RESOURCE MANAGEMENT.pdf
 
8. IT and Decision Making.pdf
8. IT and Decision Making.pdf8. IT and Decision Making.pdf
8. IT and Decision Making.pdf
 
06 - IT Infrastructure (shared).pdf
06 - IT Infrastructure (shared).pdf06 - IT Infrastructure (shared).pdf
06 - IT Infrastructure (shared).pdf
 
Fox, Richard - Information Technology _ An Introduction for Today’s Digital W...
Fox, Richard - Information Technology _ An Introduction for Today’s Digital W...Fox, Richard - Information Technology _ An Introduction for Today’s Digital W...
Fox, Richard - Information Technology _ An Introduction for Today’s Digital W...
 
Bab 1 pengantar desain web
Bab 1   pengantar desain webBab 1   pengantar desain web
Bab 1 pengantar desain web
 
Chapter 3.3 css - tugas css (shared)
Chapter 3.3   css - tugas css (shared)Chapter 3.3   css - tugas css (shared)
Chapter 3.3 css - tugas css (shared)
 
Javascript yusra 2021 (shared)
Javascript   yusra 2021 (shared)Javascript   yusra 2021 (shared)
Javascript yusra 2021 (shared)
 
3. latihan css 01 (shared)
3. latihan css   01 (shared)3. latihan css   01 (shared)
3. latihan css 01 (shared)
 
2 property css (shared)
2   property css (shared)2   property css (shared)
2 property css (shared)
 
Css pengenalan css
Css   pengenalan cssCss   pengenalan css
Css pengenalan css
 
Chapter 1 introduction html (shared)
Chapter 1   introduction html (shared)Chapter 1   introduction html (shared)
Chapter 1 introduction html (shared)
 
Chapter 00 introduction - web desain -(shared)
Chapter 00   introduction - web desain -(shared)Chapter 00   introduction - web desain -(shared)
Chapter 00 introduction - web desain -(shared)
 
Emosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana HatiEmosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana Hati
 
Sikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan KerjaSikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan Kerja
 
Konsep Dasar Perilaku Organisasi
Konsep Dasar Perilaku OrganisasiKonsep Dasar Perilaku Organisasi
Konsep Dasar Perilaku Organisasi
 
Konsep Dasar Perilaku Organisasi
Konsep Dasar Perilaku OrganisasiKonsep Dasar Perilaku Organisasi
Konsep Dasar Perilaku Organisasi
 
Etika bisnis di dalam dunia it
Etika bisnis di dalam  dunia itEtika bisnis di dalam  dunia it
Etika bisnis di dalam dunia it
 

Kürzlich hochgeladen

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Kürzlich hochgeladen (20)

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 

Kepribadian dan Nilai

  • 1. Kepribadian dan Nilai Bab 5 Sasaran Pembelajaran Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:  Menjelaskan kepribadian, cara pengukurannya, dan faktor-faktor pembentuknya.  Menjelaskan kerangka kerja Indikator Tipe Kepribadian Myers-Briggs serta kekuatan dan kelemahannya.  Mengidentifikasi sifat-sifat utama dalam model kepribadian Lima Besar.  Mendemonstrasikan bagaimana fitur-fitur Lima Besar memprediksi perilaku di tempat kerja.
  • 2.  Mendeskripsikan bagaimana situasi memengaruhi apakah kepribadian memprediksi perilaku.  Membandingkan nilai-nilai terminal dan instrumental.  Membandingkan perbedaan-perbedaan generasional dalam nilai-nilai.  Mengidentifikasi lima nilai dimensi Hofstede dari budaya nasional.
  • 3. Kepribadian (personality) menurut Gordon Allport adalah jumlah total cara-cara di mana seorang individu beraksi atas dan berinteraksi dengan orang lain. Mengukur Kepribadian Alasan paling penting mengapa manajer perlu mengetahui bagaimana mengukur kepribadian adalah bahwa riset telah menunjukkan kegunaan uji kepribadian dalam keputusan perekrutan dan membantu manajer memprediksi siapa yang terbaik untuk sebuah pekerjaan. Pembeda Kepribadian Apakah kepribadian seseorang merupakan faktor hereditas (keturunan) atau lingkungan? Kepribadian tampaknya merupakan hasil dari keduanya.
  • 4. Indikator tipe Myers-Briggs (Myers-Briggs Type Indicator ─MBTI) adalah instrumen penilaian kepribadian yang paling umum digunakan di dunia. MBTI adalah tes kepribadian 100 pertanyaan yang menanyakan orang-orang apa yang biasanya mereka rasakan atau lakukan dalam berbagai situasi. Para responden diklasifikasikan sebagai ekstrover atau introver (E atau I), perasa atau intuitif (S atau N), memikirkan atau merasakan (T atau F), dan menilai atau menerima (J atau P).
  • 5.  Ekstrover (ekstrovered—E) versus Introver (intraverted— I). Individu-individu ekstrover ramah, pandai bersosialiasi, dan percaya diri. Introver tenang dan pemalu.  Perasa (sensing—S) versus Intuitif (Intuitive—N). Tipe perasa praktis serta memilih rutin dan urutan. Mereka fokus pada detail. Intuitif bergantung pada proses tidak sadar dan melihat pada “gambaran besar”.  Memikirkan (thinking—T) versus Merasakan (feeling—F). Tipe yang memikirkan biasanya menggunakan penalaran dan logika untuk menangani masalah. Tipe yang merasakan berpegang pada nilai-nilai dan emosi pribadi mereka.  Menilai (judging—J) versus Menerima (perceiving—P). Tipe yang menilai menginginkan kendali dan memilih urutan dan struktur. Tipe yang menerima fleksibel dan spontan.
  • 6. Model Lima Besar (Big Five Model) adalah sebuah penilaian kepribadian yang mencakup lima dimensi dasar. Inilah faktor-faktor Lima Besar: 1. Ekstraversi. Dimensi ekstraversi menampilkan level kenyamanan kita di dalam hubungan. Ekstrover cenderung ekspresif, percaya diri, dan mampu bersosialisasi. Introver cenderung pemalu, penakut, dan tenang. 2. Keramahan. Dimensi keramahan merujuk pada kecenderungan seorang individu untuk memahami orang lain. Orang yang ramah kooperatif, hangat, dan mempercayai. Orang yang berskor rendah diingin, tidak ramah, dan antagonis.
  • 7. 3. Kehati-hatian. Dimensi kehati-hatian adalah sebuah ukuran reabilitas. Orang yang sangat hati-hati bertanggung jawab, teratur, dapat diandalkan, dan persisten. Mereka yang berskor rendah pada dimensi ini mudah dialihkan, tidak teratur, dan tidak dapat diandalkan. 4. Stabilitas emosional. Dimensi stabilitas emosional—sering dilabeli dengan kebalikannya, uring-uringan—menunjukkan kemampuan seseorang untuk menghadapi stres. Orang dengan stabilitas emosional positif tinggi cenderung tenang, percaya diri, dan aman. Mereka dengan skor negatif tinggi cenderung gugup, cemas, depresi, dan tidak aman. 5. Keterbukaan pada pengalaman—dimensi keterbukaan pada pengalaman mencakup kisaran minat dan ketertarikan atas inovasi. Orang yang sangat terbuka kreatif, ingin tahu, dan secara artistik sensitif. Sebaliknya, mereka yang berada di ujung lainnya dari kategori ini konvensional dan merasa nyaman dalam keadaan yang dikenal.
  • 8. Jika faktor Lima Besar adalah apa diinginkan secara sosial, para peneliti telah menemukan bahwa terdapat tiga fitur yang tidak diinginkan sosial. Tiga hal ini adalah Machiavellianisme, narsisme, dan psikopat yang disebut sebagai dark triad.
  • 9. Kecenderungan untuk sombong, memiliki rasa berlebihan akan pentingnya diri, membutuhkan kekaguman yang berlebihan, memiliki rasa kelayakan. Kecenderungan sedikitnya kepedulian atas orang lain dan kurangnya rasa bersalah atau menyesal saat tindakannya menyebabkan bahaya. Pragmatis, mempertahankan jarak emosional, dan percaya bahwa hasil dapat membenarkan cara Machiavellianisme Narsisme Psikopat
  • 10. Sifat Kepribadian Lainnya yang Relevan dengan Perilaku Organisasi Orangg yang memiliki evaluasi inti diri (core self evaluation─CSE) positif menyukai dirinya dan memandang dirinya efektif, mampu, dan dalam kendali atas lingkungannya. Pengawasan diri (self-monitoring), yaitu sikap kepribadian yang mengukur kemampuan seorang individu untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor-faktor situasional eksternal. Kepribadian proaktif (proactive personality), yaitu orang-orang yang mengidentifikasi peluang, menunjukkan inisatif, mengambil tindakan, dan bertahan sampai perubahan yang berarti terjadi.
  • 11. Kepribadian dan Situasi Efek sifat-sifat tertentu pada perilaku organisasi tergantung pada situasi. Dua kerangka kerja teoretis membantu menjelaskan bagaimana ini bekerja. 1. Kekuatan situasi: Teori kekuatan situasi mengusulkan bahwa cara kepribadian bertranslasi ke dalam perilaku bergantung pada kekuatan situasi. Teori kekuatan situasi mengusulkan bahwa cara kepribadian bertranslasi ke dalam perilaku bergantung pada kekuatan situasi. Para peneliti telah menganalisis kekuatan situasi dalam organisasi dari segi empat elemen. a. Kejelasan, atau tingkat di mana petunjuk-petunjuk mengenai kewajiban dan tanggung jawab kerja tersedia dan jelas. b. Konsistensi, atau tingkat di mana petunjuk-petunjuk tentang kewajiban tanggung jawab kerja cocok satu sama lain.
  • 12. c. Batasan, atau tingkat di mana kebebasan individu untuk memutuskan atau bertindak dibatasi oleh kekuatan- kekuatan di luar kendalinya. d. Konsekuensi, atau tingkat di mana keputusan atau tindakan memiliki implikasi penting bagi organisasi atau anggotanya, klien, pasokan, dan seterusnya. 2. Teori aktivasi sifat (trait activation theory─TAT): Teori yang memprediksi bahwa beberapa situasi, peristiwa, atau intervensi mengaktivasikan sebuah sifat lebih dari yang lainnya. TAT memprediksi bahwa beberapa situasi, peristiwa, atau intervensi mengaktivasikan sebuah sifat lebih dari yang lainnya.
  • 13. Apakah hukuman kapital benar atau salah? Apakah hasrat akan kekuasaan baik atau buruk? Jawaban atas pertanyaan ini ditentukan oleh nilai. Nilai (value) adalah keyakinan dasar bahwa sebuah mode tindakan spesifik atau akhir dari keberadaan lebih diinginkan secara pribadi atau sosial dibandingkan mode tindakan atau akhir keberadaan lawannya atau kebalikannya. Sistem nilai (value system) adalah sbuah hierarki berdasarkan sebuah peringkat atas nilai-nilai
  • 14. Pentingnya Nilai dan Pembentukan Nilai Nilai memberikan fondasi bagi pemahaman kita mengenai sikap dan motivasi orang-orang serta pengaruh persepsi kita. Kita memasuki sebuah organisasi dengan ide-ide yang ditanamkan sebelumnya mengenai apa yang sebaiknya dan tidak sebaiknya terjadi. Nilai Terminal versus Nilai Instrumental 1. Nilai terminal (terminal value): Hasil akhir yang diinginkan dari keberadaan; sasaran yang ingin dicapai seseorang dalam hidupnya. 2. Nilai instrumental (instrumental value): Mode perilaku yang lebih disukai, atau alat untuk mencapai nilai terminal seseorang.
  • 15.
  • 16. Manajer dewasa ini kurang tertarik dengan kemampuan seorang pelamar dalam pekerjaan spesifik dibandingkan dengan fleksibilitas-nya untuk memenuhi situasi yang berubah dan komitmennya pada organisasi. Kecocokan Orang–Pekerjaan Sebuah teori yang mengidentifikasi enam tipe kepribadian dan mengusulkan bahwa kecocokan antara tipe kepribadian dan lingkungan pekerjaan menentukan kepuasan dan perputaran. Kecocokan Orang–Organisasi Teori yang berpendapat bahwa orang-orang tertarik pada dan dipilih oleh organisasi yang sesuai dengan nilai-nilai mereka, dan mereka meninggalkan organisasi yang tidak cocok dengan kepribadiannya.
  • 17. Salah satu pendekatan yang paling dirujuk secara luas untuk menganalisis variasi di antara budaya dilakukan di akhir 1970- an oleh Geert yang menyurvei lebih dari 116.000 pekerja IBM di 40 negara mengenai nilai-nilai terkait pekerjaan mereka dan mendapati bahwa manajer dan pekerja beragam dalam lima dimensi nilai dari budaya nasional, yaitu: 1. Jarak kekuasaan. Jarak kekuasaan menjelaskan tingkat di mana orang-orang dalam suatu negara menerima bahwa kekuasaan dalam institusi dan organisasi menyebar tidak merata. 2. Individualisme versus kolektivisme. Individualisme adalah tingkat di mana orang-orang lebih memilih untuk bertindak sebagai individu dibandingkan sebagai anggota kelompok Kolektivisme menekankan kerangka sosial yang ketat di mana orang-orang mengharapkan yang lain dalam kelompok yang menjadi bagiannya untuk merawat dan melindungi mereka.
  • 18. 3. Maskulinitas versus femininitas. Konsep maskulinitas Hofstede adalah tingkat di mana budaya menyukai peran- peran maskulin tradisional seperti pencapaian, kekuasaan, dan kendali. Peringkat femininitas tinggi berarti budaya melihat sedikit perbedaan antara peran pria dan wanita dan memperlakukan wanita sama dengan pria dalam segala hal. 4. Penghindaran ketidakpastian. Tingkat di mana orang- orang dalam suatu negara lebih memilih situasi yang terstruktur atau tidak terstruktur menentukan penghindaran ketidakpastian mereka. 5. Orientasi jangka panjang versus jangka pendek. Orang- orang dalam budaya dengan orientasi jangka panjang melihat masa depan dan menghargai kebijaksanaan, persistensi, serta tradisi. Dalam orientasi jangka pendek, orang-orang menilai di sini dan saat ini; mereka lebih siap menerima perubahan dan tidak melihat komitmen sebagai rintangan untuk berubah.
  • 19. Kerangka GLOBE untuk Menilai Budaya Dimulai tahun 1993, program riset Kepemimpinan Global dan Efektivitas Perilaku Organisasi (GLOBE) adalah sebuah investigasi lintas budaya yang berkelanjutan atas kepemimpinan dan budaya nasional. Dengan menggunakan data dari 825 organisasi di 62 negara, tim GLOBE mengidentifikasi sembilan dimensi yang membedakan budaya nasional, seperti jarak kekuasaan, individualisme/kolektivisme, penghindaran ketidakpastian, diferensiasi jenis kelamin (mirip dengan maskulinitas versus femininitas), dan orientasi masa depan. Perbedaan utama dengan teori Hofstede adalah bahwa kerangka GLOBE menambahkan dimensi-dimensi, seperti orientasi kemanusiaan dan orientasi kinerja.