SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 4
Zat pengikat logam
Sekuestran atau zat pengikat logam merupkan bahan penstabil yang digunakan dalam
berbagai pengolahan bahan makanan. Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan
kompleks sehingga dapat mengalahkan sifat dan pengaruh jenis logam tersebut dalam bahan.
Dengan demikian senyawa ini dapat membantu menstabilkan warna, cita rasa dan tekstur.
Logam terdapat dalam bahan alami bentuk senyawa kompleks misalnya Mg dalam klorofil:
fe sebagai feritin,rufin,porfirin,serta hemoglobin, Co sebagai vitamin B12: Cu, Zn dan Mn
dalam berbagai enzim. Ion-ion logam ini terlepas dari ikatan kompleksnyakarena hidrolisis
maupun degradasi. Ion logam bebas mudah bereaksi dan mengakibatkan perubahan warna,
ketengikan, kekeruhan, maupun perubahan rasa. Sekuestran yang paling penting digunakan
dalam bahan makakanan adalah asam sitrat dan turunannnya, fosfat, dan garam
etilendiamintetraasetat (EDTA)
Polifosfat dan EDTA digunakan dalam pengolahan ikan kalengan untuk mencegah
pembentukan kristal yang menyerupai kristal gelas yang terbentuk selama penyimpanan.
Selan itu pengkelat ini dapat membentuk kompleks dengan Fe, Co, dan Zn, logam-logam ini
bila bereaksi dengan sulfida akan mengakibatkan perubahan warna. Penambahan sekuestrran
pada sayuran sebelum diblansir dapat mencegah perubahan warna yang disebabkan oleh
logam. Demikian juga sekuestran dapat melepaskan ion Ca dan pektin dinding sel sehingga
menyebabkan sayuran menjadi lunak.
Zat anti kerak
Zat anti kerak biasanya ditambahkan pada bahan-bahan berbentuk tepung atau butiran yang
bersifat higroskopik untuk mempertahankan sifat butirannya. Zat anti kerak akan melapisi
partikel bahan menyerap air berlebihan atau membentuk campuran senyawa yang tak dapat
larut. Zat anti kerak digunakan dalam pengolahan pangan adalah kalium silikat. Kalium
silikat digunakan untuk mencegah pergerakan kue soda dengan kosentrasi 5% atau mencgah
pergerakan garam meja dengan kosentrasi 2%. Selain itu Ca-silikat juga efektif menyerap
minyak an senyawa organik nonpolar lainnya. Karena itulah Ca silikat sering dipakai dalam
campuran tepung maupun rempah rempah. Selain itu ca silikat efektif menyerap minyak dan
senyawa organik nonpolar lainnya. Karena itu dipakai dalam campuran rempah mengandung
minyak astiri
Zat pemantap
Jaringan sel tanaman keras terutama disebebkan adanya ikatan molekuler penyusun dinding
sel. Yaitu pektin. Proses pebngolahan, pemanasan, atau pembekuan dapat melunakan jaringan
sel tanaman tersebut sehingga produk yang diperoleh mempunyai tekstur yang lunak. Untuk
memperoleh tekstur yang keras dapat ditambahkan garam Ca. Ion kalsium akan berikatan
dengan pektin membentuk Ca pektint ata Ca pektat tidak larut .
Zat penjernih larutan
Masalah utama pebuatan bir, anggur, sari buah adalah misalnya kekeruhan , pengendapan,
oksidasi yang menyebabakan perubahan warna . protein atau pektin bereaksi dengan
polifenol membentuk koloid yang menimbulkan kekeruhan . untuk menghilangkan kekeruhan
itu dapat dipakai ezim yang menghidrolisis protein atau pektin, tetapi kadang berbentuk busa
bila kadar enzim terlalu banyak. Karena itu lebih sering dipakai bahanpenjernih dan adsorben
yang dapat menyerap polifenol dan protein
Bentonit adalah penjernih yang digunakan dalam anggur untuk mencegah pengendpan
protein. Bentonit menyerap protein karena adanya gaya tarik menarik antara muatan negatif
dari silikat yang dikandung muatan postif protein. Penambahan gelatin pada sari buah akan
membentuk kompleks gelatin tanin.
Bahan penjernih lainnya digunakan arang aktif untuk menyerap molekul besar dan molekul
kecil dalam cita rasa.
Zat pemucat
Tepung terigu yang berwarna kekuningan bersifat kurang elastik. Bila dijadikan roti akan
mengembang . bahan pemucat ini mengoksidasi gugus sulfhidril dalam gluten menjadi ikatan
disulfida, terbentuk polimer protein yang panjang, membentuk lapisan tipis yang saling
melekat , karena itu roti akan mengembang.
Dalam penggunaan bahan pemucat bersifat oksidator ini harus diperhatikan jumlahnya.
Pemakaian yang berlebihan akan mengahsilkan adonan roti yang yang pecah dan butirannya
tidak merata berawarna leabuan dan volumenya menyusut.
Asidulan, zat pengasam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam ditambahkan pada proses pengolahan
makanan yang berbagai tujuan. Asidulan dapat bertindak sebgai penegas rasa dan warna atau
menyelubungi yang tidak disukai. Sifat asam senyawa ini mencegah mikroba yang bertindak
sebagai bahan pengawet S
Asam kadang ditambahkan buah dan sayuran sampai PH 4,5. Dengan penurunan PH maka
suu sterilasasi dibutuhkan lebih rendah.salah satu juan penambahan asam pada makanan
memberikan rasa asam. Asam yang banyak digunakan pada bahan makanan adalah asam
organik seperti asam asetat, asam laktat, asam sitrat, asam fumarat, asam malat, asam
suksinat, asam tartrat.
Pengembang adonan
Beberapa senyawa kimia akan terurai dengan menghasilkan gas dalam adonan roti . selama
pembakaran, volume gas bersama dengan udara dan uap air yang ikut terperangkap dalam
adonan akan mengembang , sehingga diperoleh roti dengan stuktur berpori-pori.
Bahan pengembang adonan sekarang dipakai menggunakan bahan kimia menghasilkan gas
CO2 . gas ini diperoleh dari garam karbonat atau garam bikarbonat. Bahan pengembang
digunakan natrium bakrbonat.
Zat pengawet
Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam atau garamnya.
Aktivitas bahan pengawet tidak sama yang efektif terhadap bakteri, khamir, ataupun kapang.
Zat pengawet organik
Zat pengawet organik lebih banyak dari pada anorganik. Karena bahannya lebih mudah
dibuat. Bahan organik digunakan baik didalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya.
Zat kimia yang sering dipakai seperti bahan pengawet ialah asam sorbat, asam propionat,
asam benzoat, asam asetat, asam epoksida.
Asam benzoat merupakan pengawet yang luas penggunaannya sering digunakan pada bahan
makanan asam, mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri. Karena kelarutan garamnya lebih
besar maka digunakan bentuk garam Na-benzoat. Sedangkan dalam bahan, garam benzoat
terurai bentuk efektif yaitu bentuk asam benzoat yang terdiosiasi.
Cuka adalah larutan 4% asam asetat dalam air dan sering igunakan sebagai bahan pengawet
dalam roti untuk mencegah pertumbuhan kapang.
Zat pengawet anorganik
Zat pengawet anorganik sering dipakai adalah sulfit, nitrat, dan nitrit. Garam nitrit umumnya
digunakan dalam proses curing daging untuk memperoleh warna yang baik mencegah
pertumbuhan mikroba. Penggunaan natrium nitrit sebagai pengawet untuk mempertahankan
warna daging atau ikan, ternyata menimbulkan efek bagi kesehatan. Nitrit dapat berikatan
dengan asam amino atau amida yang membentuk turunan nitrosamin yang bersifat toksik.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visWidya Wirandika
 
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMacam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMulky Smaikers
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 2 Identifikasi 2
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 2 Identifikasi 2ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 2 Identifikasi 2
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 2 Identifikasi 2Fransiska Puteri
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClyassintaeka
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAgres Tarigan
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniaji indras
 
Makalah kimpang flavor daging
Makalah kimpang   flavor dagingMakalah kimpang   flavor daging
Makalah kimpang flavor dagingFirda Shabrina
 
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimSantika Dewi
 
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISPEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISLinda Rosita
 
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcAnalisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcqlp
 
Pendahuluan analisis kimia II
Pendahuluan analisis kimia IIPendahuluan analisis kimia II
Pendahuluan analisis kimia IIKlara Tri Meiyana
 
Laporan praktikum turbidimetri
Laporan praktikum turbidimetriLaporan praktikum turbidimetri
Laporan praktikum turbidimetriDwi Karyani
 
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi lombkTBK
 
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aasPengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aasUIN Alauddin Makassar
 
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)dimar aji
 

Was ist angesagt? (20)

Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv vis
 
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMacam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 2 Identifikasi 2
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 2 Identifikasi 2ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 2 Identifikasi 2
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 2 Identifikasi 2
 
Uji peroksidase
Uji peroksidaseUji peroksidase
Uji peroksidase
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
 
Laporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar AbuLaporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar Abu
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuni
 
Makalah kimpang flavor daging
Makalah kimpang   flavor dagingMakalah kimpang   flavor daging
Makalah kimpang flavor daging
 
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISPEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
 
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcAnalisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
Pendahuluan analisis kimia II
Pendahuluan analisis kimia IIPendahuluan analisis kimia II
Pendahuluan analisis kimia II
 
Laporan praktikum turbidimetri
Laporan praktikum turbidimetriLaporan praktikum turbidimetri
Laporan praktikum turbidimetri
 
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi
 
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aasPengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
 
Kolorimetri
KolorimetriKolorimetri
Kolorimetri
 
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)
 

Andere mochten auch

Zat aditif pengenyal dan pengembang
Zat aditif pengenyal dan pengembangZat aditif pengenyal dan pengembang
Zat aditif pengenyal dan pengembangLili Andajani
 
Pembahasan (horti 1)
Pembahasan (horti 1)Pembahasan (horti 1)
Pembahasan (horti 1)Annisa Zega
 
Hidrokarbon dan minyak bumi
Hidrokarbon dan minyak bumiHidrokarbon dan minyak bumi
Hidrokarbon dan minyak bumimikatrishas
 
Tugas review pengetahuan bahan makanan
Tugas review pengetahuan bahan makananTugas review pengetahuan bahan makanan
Tugas review pengetahuan bahan makananNAJIEM QAMAR NAJIEM
 
Hidrokarbon dan minyak bumi
Hidrokarbon dan minyak bumiHidrokarbon dan minyak bumi
Hidrokarbon dan minyak bumiJec Kha
 
hidrokarbon dan minyak bumi
hidrokarbon dan minyak bumihidrokarbon dan minyak bumi
hidrokarbon dan minyak bumialfiyyah479
 
Industri pembekuan ikan
Industri pembekuan ikanIndustri pembekuan ikan
Industri pembekuan ikanpantek69
 
Penerapan haccp pada pengalengan ikan sardin di pt. maya food industries
Penerapan haccp  pada  pengalengan ikan sardin di pt. maya food industriesPenerapan haccp  pada  pengalengan ikan sardin di pt. maya food industries
Penerapan haccp pada pengalengan ikan sardin di pt. maya food industriesMastori Rodin
 
IDENTIFIKASI HAZZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PROSES PEMB...
IDENTIFIKASI HAZZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PROSES PEMB...IDENTIFIKASI HAZZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PROSES PEMB...
IDENTIFIKASI HAZZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PROSES PEMB...Hendra UzuMakhi
 
120327262 makalah-korosi
120327262 makalah-korosi120327262 makalah-korosi
120327262 makalah-korosiBeny Firiya
 
Aditif pada-makanan1
Aditif pada-makanan1Aditif pada-makanan1
Aditif pada-makanan1ridonefauzi19
 
Material Teknik - Korosi
Material Teknik - KorosiMaterial Teknik - Korosi
Material Teknik - KorosiZhafran Anas
 

Andere mochten auch (15)

Zat aditif pengenyal dan pengembang
Zat aditif pengenyal dan pengembangZat aditif pengenyal dan pengembang
Zat aditif pengenyal dan pengembang
 
Pembahasan (horti 1)
Pembahasan (horti 1)Pembahasan (horti 1)
Pembahasan (horti 1)
 
Hidrokarbon dan minyak bumi
Hidrokarbon dan minyak bumiHidrokarbon dan minyak bumi
Hidrokarbon dan minyak bumi
 
Tugas review pengetahuan bahan makanan
Tugas review pengetahuan bahan makananTugas review pengetahuan bahan makanan
Tugas review pengetahuan bahan makanan
 
Hidrokarbon dan minyak bumi
Hidrokarbon dan minyak bumiHidrokarbon dan minyak bumi
Hidrokarbon dan minyak bumi
 
hidrokarbon dan minyak bumi
hidrokarbon dan minyak bumihidrokarbon dan minyak bumi
hidrokarbon dan minyak bumi
 
HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 
Industri pembekuan ikan
Industri pembekuan ikanIndustri pembekuan ikan
Industri pembekuan ikan
 
Penerapan haccp pada pengalengan ikan sardin di pt. maya food industries
Penerapan haccp  pada  pengalengan ikan sardin di pt. maya food industriesPenerapan haccp  pada  pengalengan ikan sardin di pt. maya food industries
Penerapan haccp pada pengalengan ikan sardin di pt. maya food industries
 
IDENTIFIKASI HAZZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PROSES PEMB...
IDENTIFIKASI HAZZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PROSES PEMB...IDENTIFIKASI HAZZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PROSES PEMB...
IDENTIFIKASI HAZZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PROSES PEMB...
 
120327262 makalah-korosi
120327262 makalah-korosi120327262 makalah-korosi
120327262 makalah-korosi
 
Aditif pada-makanan1
Aditif pada-makanan1Aditif pada-makanan1
Aditif pada-makanan1
 
Material Teknik - Korosi
Material Teknik - KorosiMaterial Teknik - Korosi
Material Teknik - Korosi
 
Bahan kimia dalam_makanan
Bahan kimia dalam_makananBahan kimia dalam_makanan
Bahan kimia dalam_makanan
 
Makalah Korosi
Makalah KorosiMakalah Korosi
Makalah Korosi
 

Ähnlich wie Zat dalam Makanan

MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWETMAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWETHani Ani
 
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)fathriska
 
Pengawetan (Fermentasi sayuran dan pembuatan pikel).pptx
Pengawetan (Fermentasi sayuran dan pembuatan pikel).pptxPengawetan (Fermentasi sayuran dan pembuatan pikel).pptx
Pengawetan (Fermentasi sayuran dan pembuatan pikel).pptxGinaFirgianti
 
Bahan kimia dalam makanan
Bahan kimia dalam makananBahan kimia dalam makanan
Bahan kimia dalam makanansalmafirda
 
Presentasi zat additive
Presentasi zat additivePresentasi zat additive
Presentasi zat additiveRiska Dadong
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptdanangpamungkas11
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptHilmanAnbari2
 
Cara cara pengawetan dengan bahan kimia
Cara  cara pengawetan dengan bahan kimiaCara  cara pengawetan dengan bahan kimia
Cara cara pengawetan dengan bahan kimiaindahadm2
 
Perubahan, kerusakan, dan toksin oleh aktifitas
Perubahan, kerusakan, dan toksin oleh aktifitasPerubahan, kerusakan, dan toksin oleh aktifitas
Perubahan, kerusakan, dan toksin oleh aktifitasYandi Novia (Debu Yandi)
 
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)imroatulM
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganDona Dika
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganDona Dika
 
Zat aditif pada makanan
Zat aditif pada makananZat aditif pada makanan
Zat aditif pada makananDita Issriza
 

Ähnlich wie Zat dalam Makanan (20)

Addiktif
AddiktifAddiktif
Addiktif
 
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWETMAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
 
Pengasaman
PengasamanPengasaman
Pengasaman
 
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
 
Makalah uuk
Makalah uukMakalah uuk
Makalah uuk
 
Pengawetan (Fermentasi sayuran dan pembuatan pikel).pptx
Pengawetan (Fermentasi sayuran dan pembuatan pikel).pptxPengawetan (Fermentasi sayuran dan pembuatan pikel).pptx
Pengawetan (Fermentasi sayuran dan pembuatan pikel).pptx
 
Bahan kimia dalam makanan
Bahan kimia dalam makananBahan kimia dalam makanan
Bahan kimia dalam makanan
 
Presentasi zat additive
Presentasi zat additivePresentasi zat additive
Presentasi zat additive
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
 
Cara cara pengawetan dengan bahan kimia
Cara  cara pengawetan dengan bahan kimiaCara  cara pengawetan dengan bahan kimia
Cara cara pengawetan dengan bahan kimia
 
Perubahan, kerusakan, dan toksin oleh aktifitas
Perubahan, kerusakan, dan toksin oleh aktifitasPerubahan, kerusakan, dan toksin oleh aktifitas
Perubahan, kerusakan, dan toksin oleh aktifitas
 
Bahan tambahan makanan
Bahan tambahan makananBahan tambahan makanan
Bahan tambahan makanan
 
Asam basa
Asam basaAsam basa
Asam basa
 
Makalah zat aditif
Makalah zat aditifMakalah zat aditif
Makalah zat aditif
 
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan pangan
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan pangan
 
Zat aditif pada makanan
Zat aditif pada makananZat aditif pada makanan
Zat aditif pada makanan
 
Btp(pewarna)
Btp(pewarna)Btp(pewarna)
Btp(pewarna)
 

Zat dalam Makanan

  • 1. Zat pengikat logam Sekuestran atau zat pengikat logam merupkan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai pengolahan bahan makanan. Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan kompleks sehingga dapat mengalahkan sifat dan pengaruh jenis logam tersebut dalam bahan. Dengan demikian senyawa ini dapat membantu menstabilkan warna, cita rasa dan tekstur. Logam terdapat dalam bahan alami bentuk senyawa kompleks misalnya Mg dalam klorofil: fe sebagai feritin,rufin,porfirin,serta hemoglobin, Co sebagai vitamin B12: Cu, Zn dan Mn dalam berbagai enzim. Ion-ion logam ini terlepas dari ikatan kompleksnyakarena hidrolisis maupun degradasi. Ion logam bebas mudah bereaksi dan mengakibatkan perubahan warna, ketengikan, kekeruhan, maupun perubahan rasa. Sekuestran yang paling penting digunakan dalam bahan makakanan adalah asam sitrat dan turunannnya, fosfat, dan garam etilendiamintetraasetat (EDTA) Polifosfat dan EDTA digunakan dalam pengolahan ikan kalengan untuk mencegah pembentukan kristal yang menyerupai kristal gelas yang terbentuk selama penyimpanan. Selan itu pengkelat ini dapat membentuk kompleks dengan Fe, Co, dan Zn, logam-logam ini bila bereaksi dengan sulfida akan mengakibatkan perubahan warna. Penambahan sekuestrran pada sayuran sebelum diblansir dapat mencegah perubahan warna yang disebabkan oleh logam. Demikian juga sekuestran dapat melepaskan ion Ca dan pektin dinding sel sehingga menyebabkan sayuran menjadi lunak. Zat anti kerak Zat anti kerak biasanya ditambahkan pada bahan-bahan berbentuk tepung atau butiran yang bersifat higroskopik untuk mempertahankan sifat butirannya. Zat anti kerak akan melapisi partikel bahan menyerap air berlebihan atau membentuk campuran senyawa yang tak dapat larut. Zat anti kerak digunakan dalam pengolahan pangan adalah kalium silikat. Kalium silikat digunakan untuk mencegah pergerakan kue soda dengan kosentrasi 5% atau mencgah pergerakan garam meja dengan kosentrasi 2%. Selain itu Ca-silikat juga efektif menyerap minyak an senyawa organik nonpolar lainnya. Karena itulah Ca silikat sering dipakai dalam campuran tepung maupun rempah rempah. Selain itu ca silikat efektif menyerap minyak dan senyawa organik nonpolar lainnya. Karena itu dipakai dalam campuran rempah mengandung minyak astiri Zat pemantap
  • 2. Jaringan sel tanaman keras terutama disebebkan adanya ikatan molekuler penyusun dinding sel. Yaitu pektin. Proses pebngolahan, pemanasan, atau pembekuan dapat melunakan jaringan sel tanaman tersebut sehingga produk yang diperoleh mempunyai tekstur yang lunak. Untuk memperoleh tekstur yang keras dapat ditambahkan garam Ca. Ion kalsium akan berikatan dengan pektin membentuk Ca pektint ata Ca pektat tidak larut . Zat penjernih larutan Masalah utama pebuatan bir, anggur, sari buah adalah misalnya kekeruhan , pengendapan, oksidasi yang menyebabakan perubahan warna . protein atau pektin bereaksi dengan polifenol membentuk koloid yang menimbulkan kekeruhan . untuk menghilangkan kekeruhan itu dapat dipakai ezim yang menghidrolisis protein atau pektin, tetapi kadang berbentuk busa bila kadar enzim terlalu banyak. Karena itu lebih sering dipakai bahanpenjernih dan adsorben yang dapat menyerap polifenol dan protein Bentonit adalah penjernih yang digunakan dalam anggur untuk mencegah pengendpan protein. Bentonit menyerap protein karena adanya gaya tarik menarik antara muatan negatif dari silikat yang dikandung muatan postif protein. Penambahan gelatin pada sari buah akan membentuk kompleks gelatin tanin. Bahan penjernih lainnya digunakan arang aktif untuk menyerap molekul besar dan molekul kecil dalam cita rasa. Zat pemucat Tepung terigu yang berwarna kekuningan bersifat kurang elastik. Bila dijadikan roti akan mengembang . bahan pemucat ini mengoksidasi gugus sulfhidril dalam gluten menjadi ikatan disulfida, terbentuk polimer protein yang panjang, membentuk lapisan tipis yang saling melekat , karena itu roti akan mengembang. Dalam penggunaan bahan pemucat bersifat oksidator ini harus diperhatikan jumlahnya. Pemakaian yang berlebihan akan mengahsilkan adonan roti yang yang pecah dan butirannya tidak merata berawarna leabuan dan volumenya menyusut. Asidulan, zat pengasam Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam ditambahkan pada proses pengolahan makanan yang berbagai tujuan. Asidulan dapat bertindak sebgai penegas rasa dan warna atau
  • 3. menyelubungi yang tidak disukai. Sifat asam senyawa ini mencegah mikroba yang bertindak sebagai bahan pengawet S Asam kadang ditambahkan buah dan sayuran sampai PH 4,5. Dengan penurunan PH maka suu sterilasasi dibutuhkan lebih rendah.salah satu juan penambahan asam pada makanan memberikan rasa asam. Asam yang banyak digunakan pada bahan makanan adalah asam organik seperti asam asetat, asam laktat, asam sitrat, asam fumarat, asam malat, asam suksinat, asam tartrat. Pengembang adonan Beberapa senyawa kimia akan terurai dengan menghasilkan gas dalam adonan roti . selama pembakaran, volume gas bersama dengan udara dan uap air yang ikut terperangkap dalam adonan akan mengembang , sehingga diperoleh roti dengan stuktur berpori-pori. Bahan pengembang adonan sekarang dipakai menggunakan bahan kimia menghasilkan gas CO2 . gas ini diperoleh dari garam karbonat atau garam bikarbonat. Bahan pengembang digunakan natrium bakrbonat. Zat pengawet Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam atau garamnya. Aktivitas bahan pengawet tidak sama yang efektif terhadap bakteri, khamir, ataupun kapang. Zat pengawet organik Zat pengawet organik lebih banyak dari pada anorganik. Karena bahannya lebih mudah dibuat. Bahan organik digunakan baik didalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya. Zat kimia yang sering dipakai seperti bahan pengawet ialah asam sorbat, asam propionat, asam benzoat, asam asetat, asam epoksida. Asam benzoat merupakan pengawet yang luas penggunaannya sering digunakan pada bahan makanan asam, mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri. Karena kelarutan garamnya lebih besar maka digunakan bentuk garam Na-benzoat. Sedangkan dalam bahan, garam benzoat terurai bentuk efektif yaitu bentuk asam benzoat yang terdiosiasi. Cuka adalah larutan 4% asam asetat dalam air dan sering igunakan sebagai bahan pengawet dalam roti untuk mencegah pertumbuhan kapang.
  • 4. Zat pengawet anorganik Zat pengawet anorganik sering dipakai adalah sulfit, nitrat, dan nitrit. Garam nitrit umumnya digunakan dalam proses curing daging untuk memperoleh warna yang baik mencegah pertumbuhan mikroba. Penggunaan natrium nitrit sebagai pengawet untuk mempertahankan warna daging atau ikan, ternyata menimbulkan efek bagi kesehatan. Nitrit dapat berikatan dengan asam amino atau amida yang membentuk turunan nitrosamin yang bersifat toksik.