Dokumen tersebut membahas tentang fluida dinamis dan hukum Bernoulli serta beberapa penerapannya dalam alat ukur seperti venturimeter dan tabung Pitot serta gaya angkat pada sayap pesawat. Dibahas pula tentang sifat-sifat fluida ideal dan persamaan kontinuitas.
4. Pendahuluan
Wujud zat secara umum dibedakan menjadi tiga,
yaitu zat padat, cair, dan gas. Berdasarkan bentuk dan
ukurannya, zat padat mempunyai bentuk dan volume
tetap, zat cair memiliki volume tetap, akan tetapi
bentuknya berubah sesuai wadahnya, sedangkan gas
tidak memiliki bentuk maupun volume yang tetap.
Karena zat cair dan gas tidak mempertahankan bentuk
yang tetap sehingga keduanya memiliki kemampuan
untuk mengalir. Zat yang dapat mengalir dan memberikan
sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika
ditekan disebut fluida. Fluida disebut juga zat alir, yaitu
zat cair dan gas.
5. Pengantar
Fluida dinamis adalah fluida yang mengalir atau
bergerak terhadap sekitarnya. Pada pembahasan fluida
dinamis, kita akan mempelajari mengenai persamaan
kontinuitas, dan Hukum Bernoulli beserta penerapannya.
Materi kali ini hanya dibatasi pada fluida ideal.
Kata Kunci:
Fluida Ideal
Persamaan Kontinuitas
Hukum Bernoulli
Venturimeter
Tabung Pitot
Gaya Angkat Pada Pesawat Terbang
6. Fluida ideal mempunyai ciri-ciri berikut ini:
1. Alirannya tunak (steady), yaitu kecepatan setiap
partikel fluida pada satu titik tertentu adalah tetap,
baik besar maupun arahnya. Aliran tunak terjadi pada
aliran yang pelan.
2. Alirannya tak rotasional, artinya pada setiap titik
partikel fluida tidak memiliki momentum sudut
terhadap titik tersebut. Alirannya mengikuti garis arus
(streamline).
3. Tidak kompresibel (tidak termampatkan), artinya
fluida tidak mengalami perubahan volume (massa
jenis) karena pengaruh tekanan.
4. Tak kental, artinya tidak mengalami gesekan baik
dengan lapisan fluida di sekitarnya maupun dengan
dinding tempat yang dilaluinya. Kekentalan pada
aliran fluida berkaitan dengan viskositas.
7. b
a
c
Aliran fluida stasioner : Setiap partikel fluida akan selalu
mengalir melalui titik a – b – c.
x1
x2
t
t
v1 v2
A1
A2
Jumlah fluida yang mengalir melalui suatu penampang
tiap satuan waktu disebut Debit dan dirumuskan :
8. Q = debit (m3/s)
V = volum (m3)
t = waktu (s)
Selama fluida mengalir, volum fluida yang melalui
penampang A1 sama dengan volume fluida yang melalui
penampang A2. Dengan demikian berlaku rumus :
A1 .v1 = A2 . v2
A1 dan A2 = luas penampang 1
dan 2 (m2)
v1 dan v2 = kecepatan aliran
fluida 1 dan 2 (m2/s)
Persamaan ini disebut persamaan kontinuitas bahwa fluida
yang tidak kompresibel berlaku perkalian antara laju aliran
fluida (v) dengan luas penampangnya (A) selalu tetap.
9. Bidang acuan
P1
P2
Selama fluida mengalir dapat dirumuskan :
P1 + ½ rv1
2 + rgh1 = P2 + ½ rv2
2 + rgh2
Hukum Bernoulli :”Melukiskan aliran fluida pada suatu
pipa yang luas penampang (A) serta ketinggian (h) tidak
sama.”
10. h2
h1
h
P2
P1
P1 + ½ rv1
2 + rgh1 = P2 + ½ rv2
2 + rgh2
½ rv1
2 + rgh1 = ½ rv2
2 + rgh2 dibagi r
½v1
2 + gh1 = ½v2
2 + gh2
v1
v2
v1 = nol
x
P2 = P1
+ gh1 = ½v2
2 + gh2 ½ v2
2 = gh2 - gh1
Teori Toricelli
11. h = h2-h1
x = v1.t
2h1
t =
g
t = waktu fluida keluar dari lubang sampai
ke tanah (s)
h1= tinggi lubang dari tanah (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
x = jarak jatuhnya fluida dilantai terhadap
dinding (m)
v = kecepatan zat cair keluar dali lubang
(m/s)
Jarak jatuhnya fluida terhadap dinding bejana
dirumuskan :
V = V =
12.
13. Penerapan Hukum Bernoulli
Kita telah membahas asas Bernoulli secara kualitatif
untuk menjelaskan beberapa peristiwa dalam keseharian.
Dalam bagian ini kita akan membahas beberapa
penerapan hukum Bernoulli dalam bidang teknik.
1. Venturimeter
2. Tabung Pitot
3. Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang
4. Penyemprot Nyamuk
14. Alat ukur venturi (venturimeter) dipasang dalam suatu
pipa aliran untuk mengukur laju aliran suatu zat cair. Suatu
zat cair dengan massa jenis ρ mengalir melalui sebuah pipa
dengan luas penampang A1 pada daerah (1). Pada daerah
(2), luas penampang mengecil menjadi A2. Suatu tabung
manometer (pipa U) berisi zat cair lain (raksa) dengan
massa jenis ρ ' dipasang pada pipa. Kecepatan aliran zat
cair di dalam pipa dapat diukur dengan persamaan:
15. Tabung pitot digunakan untuk mengukur kelajuan
aliran suatu gas di dalam sebuah pipa. Perhatikanlah
Gambar di bawah ini. Misalnya udara, mengalir melalui
tabung A dengan kecepatan v. Kelajuan udara v di dalam
pipa dapat ditentukan dengan persamaan:
16. Penampang sayap pesawat terbang memiliki bagian
belakang yang lebih tajam dan sisi bagian atasnya lebih
melengkung daripada sisi bagian bawahnya. Bentuk sayap
tersebut menyebabkan kecepatan aliran udara bagian atas
lebih besar daripada di bagian bawah sehingga tekanan
udara di bawah sayap lebih besar daripada di atas sayap.
Hal ini menyebabkan timbulnya daya angkat pada sayap
pesawat. Agar daya angkat yang ditimbulkan pada pesawat
semakin besar, sayap pesawat dimiringkan sebesar sudut
tertentu terhadap arah aliran udara.
Gaya angkat pada sayap pesawat terbang dirumuskan
sebagai berikut:
F1 – F2 = gaya angkat pesawat terbang (N)
A = luas penampang sayap pesawat (m2),
v1 = kecepatan udara di bagian bawah sayap
(m/s),
v2 = kecepatan udara di bagian atas sayap
(m/s), dan
ρ = massa jenis fluida (udara).
17.
18. PETUNJUK!
Beberapa fungsi tombol yang perlu diketahui:
halaman utama
previous and next
end show (keluar dari slide)
reload