1. Disusun Oleh :
• Muhammad Rifqi N
• Nabilla Dhani A
• Rika Oktavia S
• Yucky Rehuel B
2. Tumbuhan paku (atau paku-pakuan) adalah
sekelompok tumbuhan yang telah memiliki akar,
batang, serta daun. Sehingga, tumbuhan ini dapat
dimasukkan ke dalam kelompok kormofita sejati.
Namun, tumbuhan paku tetap merupakan tumbuhan
tingkat rendah, karena belum mampu menghasilkan
biji.
Tumbuhan paku umumnya hidup di darat yang basah
atau lembab. Hanya beberapa saja yang hidup di air.
Tumbuhan paku telah memiliki klorofil, sehingga
bersifat autotrof.
3. Akar tumbuhan paku berupa akar serabut. Ujungnya
dilindungi oleh kaliptra yang tersusun atas sel-sel yang
bentuknya berbeda dengan sel akar. Sel-sel ini akan
membentuk jaringan akar.
Batang paku umumnya berupa akar tongkat atau rhizoma,
kecuali beberapa spesies yang memang telah memiliki
batang sesungguhnya seperti paku tiang. Rhizoma
tumbuh mendatar di bawah atau ada di atas permukaan
tanah.
4. Daun tumbuhan paku berwarna hijau, karena sel-
selnya mengandung banyak klorofil. Berdasarkan
bentuk ukuran dan susunanya, daun paku dibedakan
menjadi dua, yaitu daun kecil (mikrofil) dan daun besar
(makrofil).
a) Mikrofil
Daun ini berbentuk kecil – kecil seperti rambut atau
sisik, tidak bertangkai dan tidak bertulang daun, belum
memperlihatkan diferensiasi sel, dan tidak dapat
dibedakan antara epidermis, daging daun dan tulang
daun.
5. b) Makrofil
Merupakan daun yang bentuknya besar,
bertangkai dan bertulang daun, serta bercabang –
cabang. Sel – sel penyusunnya telah dapat
memperlihatkan diferensiasi, yaitu dapat dibedakan
antara jaringan tiang, jaringan bunga karang, tulang
daun, serta stomata (mulut daun).
6. Ditinjau dari fungsinya , daun tumbuhan paku dibedakan
atas:
1. Tropofil
Merupakan daun yang berfungsi sebagai penyelenggara
asimilasi
2. Sporofil
Daun ini berfungsi untuk menghasilkan spora. Tetapi daun
ini juga dapat melakukan fotosintesis, sehingga disebut
pula sebagai troposporofil.
7. Pada sporofit dewasa ditemukan sporofil yang
mempunyai bintil-bintil berbentuk bulatan berwarna
kuning, kehitam-hitaman atau cokelat. Bintil-bintil
tersebut adalah sorus, yaitu badan tempat
berkumpulnya kotak spora atau sporangium. Sorus
yang masih muda berwarna kekuning-kuningan,
dibungkus oleh selaput yang disebut indusium.
Setiap sporangium dikelilingi oleh sel-sel yang
berbentuk cincin, yang disebut analus. Analus
berfungsi untuk mengatur pengeluaran spora dari
sporangium.
8.
9. Ditinjau dari macam spora yang dihasilkan , tumbuhan
paku dapat dibedakan menjadi tiga golongan seperti
berikut ini.
a) Paku Homospora (isospora)
Jenis tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis
spora yang sama besar , misalnya Lycopodium (paku
kawat).
b) Paku Heterospora
Jenis tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis
spora yanhg berlainan; yaitu mikrospora berkelamin
jantan dan makrospora (mega spora) berkelamin betina,
misalnya : Marsilea (semanggi), Selaginella (paku rane).
10. c) Paku Peralihan
Paku ini merupakan peralihan antara homospora
dengan heterospora, yaitu paku yang menghasilkan
spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi
berbeda jenis kelaminnya, satu berjenis kelamin
jantan dan lainnya berjenis kelamin betina, misalnya
Equisetum debile (paku ekor kuda).
11. Daur hidup (metagenesis)
Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran
keturunan, yang terdiri dari dua fase utama gametofit
dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat
merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan
spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan
protalus (prothallus) atau protalium (prothallium), yang
berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna
hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki
rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak
berdaun.
12. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di
tempat yang lembab. Dari prothallium berkembang
anteridium (antheridium, organ penghasil
spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan
arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau
sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air
sebagai media spermatozoid berpindah menuju
archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang
menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi
tumbuhan paku baru.
13.
14. Reproduksi Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku berkembang biak secara generatif dan
secara vegetatif.
1) Reproduksi secara seksual (generatif) melalui
pembentukan sel kelamin jantan dan betina oleh alat –
alat kelamin (gametogonium). Gametogonium jantan
(anteredium) menghasilkan spermatozoid dan
gametogonium betina menghasilkan sel telur (ovum).
Sepertihalnya tumbuhan lumut , tumbuhan paku
mengalami metagenesis (pergiliran keturunan).
15. 2) Perkembangbiakan secara vegetatif tumbuhan paku,
dilakukan dengan cara:
a) Fragmentasi, yaitu pemisahan rhizoma dari koloni
induk. Perkembangbiakan semacam ini dapat
dijumpai pada tumbuhan paku yang tumbuh
menjalar, misalnya Pteridium dan Dryopteris.
b) Membentuk kuncup tunas pada bagian atas, bawah
dan pangkal helaian daun. Tunas yang dihasilkan
akan tetap tumbuh pada daun atau jatuh dan
tumbuh di tempat yang sesuai, misalnya Asplenium
dan Cystopteris.
16. c) Membentuk tunas ujung daun, contohnya Asplenium
pentifidium.
d) Membentuk umbi batang pada tanah yang kering,
contohnya Marsilea crenata.
e) Membentuk tunas akar, contohnya Platycerium,
Asplenium dan Ophioglosum.
17. • Kalsifikasi
Dibagi menjadi 4 subdivisi, yaitu psilophyta, Lycophyta,
Sphenophyta dan Pterophyta.
1) Psilophyta
Merupakan tumbuhan paku sederhana dan sebagian
jenis dari tumbuhan paku ini telah punah. Contoh yang
sudah dikenal adalah Psilotum sp. Yang tersebar luas
didaerah tropic dan subtropik. Sporofit tumbuhan paku
ini mempunyai batang rhizoma dan tidak mempunyai
akar dan daun. Sebagai pengganti akar, tumbuhan ini
mempunyai rhizoma yang diselubungi rhizoid.
18. 2) Lycophyta
Tumbuhan paku ini memiliki rhizoma horizontal yang
akan menjadi akar dan cabang vertikal serta memiliki
daun sejati yang mengandung untaian-untaian
jaringan pembuluh. Sporangia tumbuhan ini terletak
pada daun khusus yang disebut sporofil. Banyak
spesies dari subdivisi ini yang merupakan tumbuhan
tropis yang hidup di pohon dan tumbuh dekat dengan
tanah di dasar hutan. Contohnya Lycopodium dan
Selaginella.
19. 3) Sphenophyta
Sering disebut paku ekor kuda (Equisetum) . Paku ini
memiliki rhizoma di bawah tanah tempat batang vertikal
akan muncul. Peristiwa meiosis pada tumbuhan ini
terjadi dalam sporangia dan akan menghasilkan spora
haploid. Gametofit yang berkembang dari spora
berukuran sangat kecil , tetapi dapat melakukan
fotosintesis dan hidup secara bebas. Tumbuhan ini
batangya juga dapat digunakan oleh manusia sebagai
alat penggosok.
20. 4) Pterodophyta
Tumbuhan ini banyak terdapat dihutan subtropis
maupuan didaerah tropis . Paku pterophyta
mempunyai daun – daun yang lebih besar
dibandingkan divisi lainnya .
Ada 2 jenis daun yaitu megafil dan mikrofil. Megafil
adalah sistem percabangan pembuluh , sedangkan
mikrofil adalah daun yang tumbuh dari batang yang
mengandung untaian tunggal jaringan pengangkut.
Contohnya Marsilea crenata dan Asplenium nidus.
21. Peranan tumbuhan paku dalam kehidupan manusia
1) Dipelihara sebagai tanaman hias, misalnya paku
tanduk rusa (platycerium bifurcatum), paku sarang
burung (Asplenium sp), suplir (Adiantum sp) dan
paku rane (selaginella sp).
2) Penghasil obat – obatan misalnya: Aspidium sp,
Dryopteris filix mas, dan Lycopodium clavatum.
3) Sebagai sayuran , misalnya semanggi (marsilea
crenata) dan pteridium aqualium.
4) Sebagai bahan pupuk hijau , misalnya azolla pinata.
5) Sebagai salah satu bahan dalam pembuatan
karangan bunga, misalnya Lycopodium cernuum.