SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 39
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur
                                    Menggunakan Radio Link
                                                 Anugrah Robby
             Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
                                Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya 60111, Indonesia



Abstrak - Pembangunan jaringan JT (Jembatan Timbang)         disinggung mengenai pemakaian video              untuk
online dengan radio link yang sebelumnya berbasis            memonitoring jenis angkutan muatan barang.
komunikasi satelit oleh DLLAJ propinsi Jawa Timur,
merupakan salah satu metode untuk mengoptimalkan             2. Teori Dasar
investasi dengan cara menghemat biaya sewa tahunan           2.1 Komunikasi ISM Band 2.4 Ghz
perangkat satelit, dikonversikan menjadi investasi                     Pada tahun 1985 Federal Communication
peralatan milik sendiri, yang dalam jangka panjang lebih     Commission (FCC) menetapkan peraturan dalam
menguntungkan dan peningkatan kinerja, efisiensi serta       penggunaan ISM Band (Industrial, Scientific, and
efektivitas petugas di JT. Tugas akhir ini bertujuan untuk   Medical), dengan pita frekuensi (902-928, 2400-
mengetahui dan menganalisa QoS serta mengetahui              2483.5, 5725-5850 MHz). Pada pita frekuensi 2400-
kualitas video pada radio link yang diaplikasikan pada JT    2483.5Ghz (yang lebih dikenal dengan band frekuensi
khususnya Trosobo dan Trowulan dengan Operation Room         2.4 GHz) saat ini telah meningkat penggunaannya
sebagai pusat server JT se Jawa Timur. Dari hasil            dalam berbagai macam aplikasi, lihat gambar 1. Hal ini
penelitian terlihat bahwa jaringan radio link yang           juga meliputi      penggunaan Wireless Local Area
digunakan pada Jembatan Timbang adalah point to point        Network (WLAN) atau radio link.[2] Peningkatan
sehingga disebut juga Connection Oriented yaitu suatu        penggunaan band frekuensi ini memungkinkan
jenis komunikasi antar unit dalam jaringan yang              terjadinya kongesti dan menyebabkan penurunan
transmisinya dilakukan pembentukan koneksi terlebih          kualitas layanan.
dahulu, sehingga data terkirim dengan sempurna. Hasil                  Konsepnya,     sebuah      perangkat  untuk
rata-rata delay dan jitter pada radio link tersebut masih    melakukan komunikasi dengan perangkat lainnya,
dibawah standar nilai maksimal yang diperbolehkan ITU-T      perangkat yang dituju harus menerima koneksi terlebih
G1010 untuk komunikasi, yaitu 60 ms. Oleh karena itu         dahulu sebelum mengirimkan atau menerima data.
aplikasi radio link tersebut memenuhi syarat untuk           Proses yang dilakukan sebelum pengiriman data,
menyelenggarakan komunikasi. Sedangkan kualitas              seperti pada gambar 2.[3]
gambar yang dihasilkan pada radio link tersebut buruk             § Pengirim (sender) mengirimkan sinyal
karena pengaruh jarak, cuaca, waktu, dan propagasinya                  Synchronize terlebih dulu ke tujuan
sehingga ketajaman gambarnya menjadi menurun.                     § Penerima (receiver) mengirimkan balasan
                                                                       dengan sinyal Negotiate Connection
Kata Kunci : QoS, Connection Oriented                             § Penerima mengirimkan Synchronize ulang,
                                                                       apa benar pengirim akan mengirimkan data
                                                                  § Pengirim        membalas       dengan    sinyal
1.    Pendahuluan                                                      Acknowledge dimana artinya sudah siap untuk
      Implementasi dari IEEE 802.11 dalam lingkungan                   mengirimkan data.
perumahan, pusat perbelanjaan dan perkantoran                     § Connection establish
menyediakan layanan Wi-Fi untuk menigkatkan                       § Kemudian segmen dikirim
performansi, efisiensi dan efektivitas kinerja.
          Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan memiliki
kewenangan desentralisasi di bidang pengendalian
kelebihan muatan dan penyelenggaraan Jembatan Timbang.
Disadari bahwa pengoperasian Jembatan Timbang memiliki
tingkat sensitivitas implikasi yang tinggi terhadap
pembangunan ekonomi regional Jawa Timur. Selain itu
untuk memberikan akurasi data yang maksimal, disamping                         Gambar 1. ISM Band
sebagai sebuah system terpadu dalam menyajikan data
dengan cepat dan akurat.[1]
          Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai
infrastruktur jaringan Jembatan Timbang online dan
dilakukan pengukuran, menganalisa dan mengetahui
kinerja jaringan Jembatan Timbang online. Parameter QoS
(Quality of Service) yang akan diukur, dianalisa dan
dibandingkan berdasarkan ITU-T G1010 adalah delay,
jitter, packet loss dan throughput. Selain QoS juga akan                 (a)                            (b)

                                                                    Gambar 2. Proses pembentukan koneksi
                                                         1
2.2 Topologi WLAN
        Tiga bentuk utama dari topologi WLAN adalah
Basic Service Set (BSS), Independent Basic Service Set
(IBSS) dan Extended Service Set (ESS). Sebuah BSS terdiri
dari beberapa stasiun yang berada dibawah kontrol
langsung dari satu fungsi koordinat. Basic Service Area
(BSA) adalah area yang diliputi oleh BSS, atau bisa
dianalogikan dengan sebuah sel dalam jaringan komunikasi
seluler. Seluruh stasiun dalam sebuah BSS dapat               Gambar 5. Konfigurasi LAN di Jembatan Timbang
berkomunikasi secara langsung dengan stasiun yang lain                            Online
dalam sebuah BSS, tetapi harus melalui jaringan
infrastruktur. Jaringan infrastruktur dibangun untuk
penyediaan bagi pelanggan wireless dengan layanan khusus
dan jarak yang jauh. Dalam IEEE 802.11 jaringan
infrastruktur yang dibangun menggunakan sejumlah
Access Point (AP). AP ini dianalogikan sebagai Base
Station dalam jaringan komunikasi seluler.
        Sebuah jaringan ad hoc/IBSS terdiri dari
sekumpulan stasiun-stasiun dalam sebuah BSS untuk tujuan
komunikasi internetwork tanpa bantuan dari infrastruktur
jaringan. Beberapa stasiun dapat membangun komunikasi
langsung dengan stasiun yang lain dalam BSS, tanpa               Gambar 6. Konfigurasi LAN di Operation Room
membutuhkan penyaluran trafik melalui sebuah Access
Point(AP).                                                  3. Perencanaan dan Implementasi
        Extended Service Set (ESS) terdiri dari dua atau    3.1 Perecanaan Topologi Jaringan
lebih BSS yang membentuk satu subnetwork. Sebuah ESS                 Topologi jaringan radio link yang akan
dapat juga menyediakan akses gateway untuk pengguna         digunakan berikut ini, terdiri dari 2 client (Jembatan
wireless ke jaringan wired misalnya internet. Alat yang     Timbang Trosobo dan Jembatan Timbang Trowulan
menghubungkan pengguna wireless dan wired dikenal           dan 1 server operation room (sebagai pusat server
dengan sebutan portal. Portal ini akan menghubungkan        pengendalian dan monitoring seluruh JT se Jawa Timur
jaringan IEEE 802.11 dan jaringan non-IEEE 802.11.          kantor DLLAJ di Surabaya) dengan menggunakan
Adapun Infrastructure Mode dan Ad-Hoc Mode seperti          topologi ESS. Adapun topologi jaringan seperti terlihat
terlihat pada gambar 3.                                     pada gambar 4. Pada gambar 4 dapat dilihat bahwa
                                                            jaringan tersebut terdiri dari 3 buah radio tower yang
                                                            mana radio trosobo sebagai repaeter antara radio tower
                                                            DLLAJ (JT Server) dengan radio tower JT Trowulan.
                                                            JT Trosobo sebagai client 1, sedangkan JT Trowulan
                                                            sebagai client 2). Konfigurasi Lokal Area Network
                                                            (LAN) di tiap-tiap Jembatan Timbang sama yaitu
                                                            terdiri dari PC Server dan 2 client, PC kamera,
                                                            hub/switch, kamera pemantau, seperti terlihat pada
                                                            gambar 5. Sedangkan konfigurasi LAN pada server di
                                                            operation room terdiri dari PC server, PC client (dua
                                                            PC untuk receive data JT dan satu PC untuk monitoring
                                                            kamera JT) topologi jaringan seperti terlihat pada
    Gambar 3. Infrastructure Mode dan Ad-Hoc Mode           gambar 6.

                                                            3.2 Instalasi pada Server
                                                                   Instalasi pada bagian server ini terbagi atas 2
                                                            bagian yaitu instalasi hardware dan software.
                                                            • Instalasi hardware yang dilakukan adalah:
                                                              1. Instalasi Ethernet Card
                                                                  Pada bagian ini Pc Server diinstal ethernet card
                                                                  pada slot PCI jenis Realtek RTL8029(AS) PCI
                                                                  Ethernet.
                                                               2. Penomoran IP (Internet Protocol)
                                                                  Penomeran IP di Operation Room dan server JT
                                                                  Trosobo dan Trowulan adalah sebagai berikut :
   Gambar 4. Konfigurasi jaringan radio link Jembatan
                   Timbang Online

                                                        2
Ø IP Server di Operation Room adalah dengan eth0 :                     merekam semua aktifitas yang tampil di layar
       172.16.1.3, eth1: 172.17.1.1 dan subnet mask :                       monitor. Proses instalasi dimulai dengan klik
       255.255.255.0 (Kelas B)                                              2 kali pada icon camtasia studio 4.exe.
     Ø IP Server JT Trosobo adalah dengan                              2.   Instalasi Software VNCviewer
       eth0 : 172.19.25.85, eth1 : 172.17.1.33 dan                          Software VNCviewer digunakan untuk
       subnet mask : 255.255.255.0 (Kelas B)                                meremote server lokasi Jembatan Timbang
     Ø IP Server JT Trowulan adalah dengan                                  sehingga software ini di instal pada client
       eth0 : 172.19.25.89, eth1 : 172.17.1.35 dan                          yang ada di Operation Room.
       subnet mask : 255.255.255.0 (Kelas B)                           3.   Instalasi Software Remote Administrator v2.1
• Instalasi software yang dilakukan adalah:                                 Software remote administrator digunakan
  Operating system yang digunakan baik di Operation                         untuk meremote antar client, sehingga
  Room maupun server di lokasi Jembatan Timbang dalah                       komputer client yang ada di lokasi Jembatan
  linux (Mandrake 9.2).                                                     Timbang dapat diremote dari Operation
                                                                            Room. Proses instalasi dimulai dengan klik 2
3.3 Instalasi pada Client                                                   kali pada icon Radmin21.exe.
         Instalasi pada bagian client ini terbagi atas 2 bagian
yaitu instalasi hardware dan software dan dilakukan pada          4.   Analisa Data Dan Pembahasan
semua client yang ada, baik yang ada di lokasi JT maupun                 Pada pengukuran QoS dilakukan dengan
cilent yang ada di Operation Room yakni :                         mengubah perameter interval waktu ujicoba yang juga
v Instalasi hardware yang dilakukan adalah:                       berpengaruh pada jumlah paket yang dikirimkan.
   1. Instalasi Ethernet Card                                     Waktu ujicoba tersebut di bagi menjadi 3 (tiga) bagian,
      Pada bagian ini Pc client diinstal ethernet card pada       yaitu ujicoba pertama pada jam 08.00 – 13.00 WIB,
      slot PCI jenis Realtek RTL8169/8110 Ethernet                ujicoba kedua pada jam 13.00 – 17.00 WIB sedangkan
   2. Penomoran IP (Internet Protocol)                            untuk ujicoba yang ketiga di atas jam 17.00 WIB.
      Setelah Ethernet card terinstal dan agar client bisa        Masing-masing ujicoba diambil 6 (enam) kali data atau
      berkomunikasi dengan computer lain, selanjutnya             paket pengamatan. Ujicoba dilakukan saat mulai
      dilakukan setting nomor IP pada ethernet card dengan        melakukan koneksi sampai saat mengakhiri koneksi
      konfigurasi sebagai berikut :                               tersebut.
      v Client di Operation Room                                         Parameter-parameter QoS yang diberlakukan
           Client 1 IP-nya adalah 172.19.25.11                    untuk mengetahui performansi dari radio link ini
           Client 2 IP-nya adalah 172.19.25.12                    meliputi pengamatan delay, jitter, paket loss dan
           Client 3 IP-nya adalah 172.19.25.13                    throughput.
           Dengan        masing-masing        subnet      mask
           255.255.255.0 (Kelas B)                                v Pengukuran Delay
      v Client di JT Trosobo                                             Sebagai waktu yang dibutuhkan untuk
           Client 1 IP-nya adalah 172.19.25.50                      mengirimkan data dari sumber (pengirim) ke
           Client 2 IP-nya adalah 172.19.25.51                      tujuan (penerima).
           Client 3 IP-nya adalah 172.19.25.52                    v Pengukuran Jitter
           Kamera doom IP-nya adalah 172.19.25.105                       Variasi delay yang terjadi akibat adanya
           Dengan        masing-masing        subnet      mask      selisih waktu atau interval antar kedatangan paket
           255.255.255.0 (Kelas B)                                  di penerima, variasi- variasi dalam panjang antrian,
      v Client di JT Trowulan                                       dalam waktu pengolahan data, dalam waktu yang
           Client 1 IP-nya adalah 172.19.25.60                      dibutuhkan untuk retransmisi data (karena jalur
           Client 2 IP-nya adalah 172.19.25.61                      yang digunakan juga berbeda), dan juga dalam
           Client 3 IP-nya adalah 172.19.25.62                      waktu penghimpunan ulang paket-paket di akhir
           Kamera doom IP-nya adalah 172.19.25.121                  perjalanan.
           Dengan        masing-masing        subnet      mask    v Pengukuran Paket Loss
           255.255.255.0 (Kelas B)                                       Pengamatan paket ini dilakukan dengan cara
v Instalasi Software yang di lakukan adalah :                       mengamati jumlah paket yang dikirimkan
      1. Instalasi Software Wireshark[4]                            maupun yang diterima oleh masing-masing
           Wireshark merupakan perangkat lunak untuk                Jembatan Timbang.
           melakukan analisa jaringan komputer, karena            v Pengukuran Throughput
           dapat digunkan untuk mengcapture dengan                       Throughput adalah bandwidth aktual yang
           lengkap semua data yang terjadi pada jaringan            yang terukur pada suatu ukuran waktu tertentu
           yang meliputi packet loss, delay, jitter dan             pada sisi penerima. Throughput diukur setelah
           throughput serta protocol yang digunakan.                transmisi data (host/client) karena suatu sistem
      2. Instalasi Software Camtasia Studio 4                       akan menambah delay yang disebabkan topologi
           Software ini di instal pada client baik yang ada di      jaringan.
           JT maupun di Operation Room. Camtasia Studio 4
           ini merupakan perangkat lunak yang dapat

                                                              3
4.1 Pengukuran pada ujicoba antara Jembatan
                                                                                            Rata-Rata Delay
    Timbang Trosobo dengan Operation Room
         Setelah dilakukan pengukuran, maka didapatkan
                                                                           0.0053                         0.0051988
    hasil delay, jitter packet loss dan throughput sebagai                 0.0052
    berikut :                                                               0.0051
                                                                             0.005
                                                                           0.0049      0.0047948                              0.004765
                                                                           0.0048
4.1.1     Hasil Pengukuran Delay                                           0.0047
          Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata               0.0046
                                                                           0.0045
delay dari awal pengamatan sampai akhir pengamatan                                          1                  2                 3
0.0047948 ms dan dari tabel 2 yaitu 0.0051988 ms                                                          U j i co ba
sedangkan dari tabel 3 yaitu 0.004765 ms. Dari nilai rata-
rata di atas maka dapat di diperoleh perbandingan grafik                    Gambar 7. Grafik perbandingan rata-rata delay
seperti terlihat pada gambar 7.                                                ujicoba pertama, kedua dan ketiga
Tabel 1. Pengukuran rata-rata delay pada ujicoba pertama
                                                     Rata-rata       4.1.2   Hasil Pengukuran Jitter
             Waktu (s)          Asal      Tujuan
                                                     Delay(ms)
                                                                     Tabel 4. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba
        10:09:27.265755 s/d      JT      Operation
                               Trosobo    Room
                                                     0.002146        pertama
        10:11:43.486950                                                                                                          Rata-rata
                                                                            Waktu (s)                Asal            Tujuan
        10:18:53.714988 s/d      JT      Operation                                                                               Delay(ms)
                                                     0.005344
        10:20:53.177435        Trosobo    Room                        10:09:27.265755 s/d             JT            Operation
                                                                                                                                  0.002675
                                                                      10:11:43.486950               Trosobo          Room
        10:25:16.318097 s/d      JT      Operation
                                                     0.005561         10:18:53.714988 s/d             JT            Operation
        10:27:25.441668        Trosobo    Room                                                                                    0.009439
                                                                      10:20:53.177435               Trosobo          Room
        10:36:11.500913 s/d      JT      Operation                    10:25:16.318097 s/d             JT            Operation
                                                     0.005653                                                                     0.010224
        10:38:12.271725        Trosobo    Room                        10:27:25.441668               Trosobo          Room
        10:46:59.344748 s/d      JT      Operation                    10:36:11.500913 s/d             JT            Operation
                                                     0.005270                                                                     0.009685
                               Trosobo    Room                        10:38:12.271725               Trosobo          Room
        10:48:45.582469
                                                                      10:46:59.344748 s/d             JT            Operation
                                                                                                                                  0.009032
                                                                      10:48:45.582469               Trosobo          Room
 Tabel 2. Pengukuran rata-rata delay pada ujicoba kedua
                                                     Rata-rata
                                                                     Tabel 5. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba kedua
            Waktu (s)           Asal      Tujuan
                                                     Delay(ms)                                                                    Rata-rata
                                                                           Waktu (s)             Asal              Tujuan
     13:10:55.607339 s/d        JT       Operation                                                                                Jitter(ms)
                                                     0.005797
     13:13:04.934326          Trosobo     Room                        13:10:55.607339 s/d         JT           Operation
                                                                                                                                     0.003523
                                                                      13:13:04.934326           Trosobo         Room
     13:29:14.196944 s/d        JT       Operation
                                                     0.005385
     13:31:08.889987          Trosobo     Room                        13:29:14.196944 s/d         JT           Operation             0.009556
                                                                      13:31:08.889987           Trosobo         Room
     13:42:28.659292 s/d        JT       Operation
                                                     0.004198
     13:44:31.547335          Trosobo     Room                        13:42:28.659292 s/d         JT           Operation             0.007596
                                                                      13:44:31.547335           Trosobo         Room
     13:54:17.347912 s/d        JT       Operation
                                                     0.006359
     13:56:14.957474          Trosobo     Room                        13:54:17.347912 s/d         JT           Operation             0.011044
                                                                      13:56:14.957474           Trosobo         Room
     13:58:59.064991 s/d        JT       Operation
                                                     0.004255         13:58:59.064991 s/d         JT           Operation
     14:00:53.562697          Trosobo     Room                                                                                       0.007023
                                                                      14:00:53.562697           Trosobo         Room

        Tabel 3. Pengukuran rata-rata delay pada ketiga
                                                                     Tabel 6. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba kedua
                                                     Rata-rata                                                                        Rata-rata
           Waktu (s)           Asal      Tujuan                            Waktu (s)                Asal                Tujuan
                                                     Delay(ms)                                                                        Jitter(ms)
   17:27:27.950248 s/d          JT       Operation                   17:27:27.950248 s/d             JT             Operation
                                                      0.002103                                                                        0.002663
   17:29:29.713581            Trosobo     Room                       17:29:29.713581               Trosobo           Room
   17:39:55.657826 s/d          JT       Operation                   17:39:55.657826 s/d             JT             Operation
                                                      0.003813                                                                        0.005332
                              Trosobo     Room                       17:41:52.982444               Trosobo           Room
   17:41:52.982444
   17:52:54.095993 s/d                                               17:52:54.095993 s/d             JT             Operation
                                JT       Operation    0.006617                                                                        0.010873
                                                                     17:54:54.005603               Trosobo           Room
   17:54:54.005603            Trosobo     Room
   17:59:19.563336 s/d                                               17:59:19.563336 s/d             JT             Operation
                                JT       Operation    0.004337                                                                        0.005565
                                                                     18:01:34.080943               Trosobo           Room
   18:01:34.080943            Trosobo     Room
   18:12:06.647055 s/d          JT       Operation                   18:12:06.647055 s/d             JT             Operation
                                                      0.006955                                                                        0.009015
                              Trosobo     Room                       18:14:07.264060               Trosobo           Room
   18:14:07.264060




                                                                 4
Perbandingan Rata-Rata Jitter                     di diperoleh perbandingan grafik seperti terlihat pada
                                                                                                            gambar 11.
                                 0.01            0.008211                 0.007748
                               0.008                                                      0.006689
                               0.006                                                                        Tabel 7. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba
                               0.004
                                                                                                            pertama
                               0.002
                                                                                                                                                                            Rata-rata
                                       0                                                                                    Waktu (s)                Asal        Tujuan
                                                      1                          2             3                                                                            Delay(ms)
                                                                          Ujicoba
                                                                                                             10:29:53.806646 s/d                      JT        Operation
                                                                                                                                                                            0.009141
                                                                                                             10:32:01.671291                       Trowulan      Room
  Gambar 8. Grafik perbendingan rata-rata jitter ujicoba
                                                                                                             10:40:41.495089 s/d                      JT        Operation
              pertama, kedua dan ketiga                                                                                                            Trowulan      Room
                                                                                                                                                                            0.008138
                                                                                                             10:42:54.523063
                                                                                                             10:53:45.663014 s/d                      JT        Operation
4.1.3                          Hasil Pengukuran Throughput                                                                                         Trowulan      Room
                                                                                                                                                                            0.008341
                                                                                                             10:56:31.791861
                                           Perbandingan Rata-Rata Throughput
                                                                                                             11:02:26.747499 s/d                      JT        Operation
                                                                                                                                                                            0.007271
                               7000                                 6958.237286                              11:04:31.685775                       Trowulan      Room
        Throughput (Kbps)




                               6950
                                                                                                             11:07:15.605613 s/d                      JT        Operation
                               6900                                                                                                                                         0.009613
                               6850
                                           6845.852326
                                                                                                             11:09:24.709976                       Trowulan      Room
                                                                                          6787.725343
                               6800
                               6750
                                                                                                            Tabel 8. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba kedua
                               6700
                                                  1                          2                 3
                                                                                                                                                                            Rata-rata
                                                                       Ujicoba                                              Waktu (s)                Asal        Tujuan
                                                                                                                                                                            Delay(ms)
      Gambar 9. Grafik perbendingan rata-rata throughput                                                     13:49:55.179579 s/d                      JT        Operation
                                                                                                                                                                            0.093023
             ujicoba pertama, kedua dan ketiga                                                               13:52:33.687213                       Trowulan      Room
                                                                                                             14:13:20.016902 s/d                      JT        Operation
                                                                                                                                                                            0.010877
4.1.4                          Hasil Pengukuran Paket Loss                                                   14:15:52.098251                       Trowulan      Room
                                                      Perbandingan Paket Loss
                                                                                                             14:29:59.336983 s/d                      JT        Operation
                                                                                                                                                                            0.050688
                                                                                                             14:33:18.302714                       Trowulan      Room
                                 1

                               0.8                                                                           15:05:53.493453 s/d                      JT        Operation
                          ss




                                                                                                                                                                            0.010536
                    Pak Lo




                               0.6
                                                                                                             15:08:44.790764                       Trowulan      Room
                       et




                               0.4

                               0.2                                                                           15:21:49.194915 s/d                      JT        Operation
                                                                                                                                                                            0.011638
                                 0                                                                           15:24:45.472235                       Trowulan      Room
                                             1                      2                3
                                                                Ujicoba


      Gambar 10. Grafik perbendingan paket loss ujicoba
                 pertama, kedua dan ketiga                                                                  Tabel 9. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba ketiga
                                                                                                                                                                            Rata-rata
          Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata                                                                Waktu (s)                Asal         Tujuan
                                                                                                                                                                            Delay(ms)
  jitter dari awal sampai akhir pengamatan 0.008211 ms                                                       17:21:03.694408 s/d                      JT        Operation
                                                                                                                                                                            0.015953
  dan dari tabel 5 yaitu 0.007748 ms sedangkan dari tabel 6                                                  17:24:09.853609                       Trowulan      Room
  yaitu 0.006689 ms. Dari nilai rata-rata di atas maka dapat                                                 17:31:53.297942 s/d                      JT        Operation
                                                                                                                                                                            0.015371
                                                                                                             17:34:54.480627                       Trowulan      Room
  di diperoleh perbandingan grafik seperti terlihat pada
                                                                                                             17:47:28.981717 s/d                      JT        Operation
  gambar 8. Adapun hasil rata-rata throughput baik pada                                                      17:50:17.908566                       Trowulan      Room
                                                                                                                                                                            0.015716
  ujicoba pertama, ujicoba kedua dan ujicoba ketiga dapat                                                    18:05:13.228554 s/d                      JT        Operation
  dilihat pada gambar 9. Pada gambar 10 terlihat bahwa                                                                                                                      0.047291
                                                                                                             18:08:55.315451                       Trowulan      Room
  hasil paket loss dari semua ujicoba bernilai 0, ini                                                        18:18:48.020006 s/d                      JT        Operation
                                                                                                                                                                            0.011007
  dikarenakan jaringan radio link yang dipakai pada                                                          18:23:13.048916                       Trowulan      Room
  Jembatan Timbang point to point dan disebut juga
  connection oriented, sehingga data terkirim dengan
  sempurna.                                                                                                                             Perbandingan Rata-Rata Delay

                                                                                                                            0.04
4.2    Pengukuran pada ujicoba antara Jembatan                                                                             0.035
                                                                                                                                                              0.035352

       Timbang Trowulan dengan Operation Room                                                                               0.03
                                                                                                              Delay (ms)




                                                                                                                           0.025                                            0.021068
       Setelah dilakukan pengukuran, maka didapatkan                                                                        0.02
hasil delay, jitter packet loss dan throughput sebagai                                                                     0.015
                                                                                                                            0.01
                                                                                                                                        0.008501

berikut :                                                                                                                  0.005
                                                                                                                               0
                                                                                                                                           1                     2             3
4.2.2 Hasil Pengukuran Delay                                                                                                                                  Ujicoba

      Dari tabel 7, tabel 8 dan tabel 9 secara berurutan
dapat diketahui bahwa nilai rata-rata delay dari awal                                                                      Gambar 11. Grafik perbendingan delay ujicoba
pengamatan sampai akhir pengamatan 0.008501 ms,                                                                                     pertama, kedua dan ketiga
0.035352 ms dan 0.021068. Dari nilai rata-rata di atas dapat

                                                                                                        5
4.2.3     Hasil Pengukuran Jitter                                                                              Perbandingan Rata-Rata Throughput
        Dari tabel 10, tabel 11 dan tabel 12 secara berurutan                                        7000      6176.061802
dapat diketahui bahwa nilai rata-rata jitter dari awal




                                                                                        K p)
                                                                                        ( bs
                                                                                                     6000
                                                                                                     5000                          4585.459768
pengamatan sampai akhir pengamatan 0.012236 ms,                                                      4000
                                                                                                                                                     4174.290156




                                                                                         ho g p t
                                                                                        Tr uhu
0.034225 ms dan 0.020883 ms. Sehingga Dari nilai rata-                                               3000
                                                                                                     2000
rata jitter di atas dapat di diperoleh perbandingan grafik                                           1000

seperti terlihat pada gambar 12.                                                                          0
                                                                                                                    1                     2               3
                                                                                                                                       ujicoba

Tabel 10. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba pertama
                                                                                 Gambar 13. Grafik perbendingan throughput ujicoba
                   Waktu (s)            Asal          Tujuan
                                                               Rata-rata                    pertama, kedua dan ketiga
                                                               Jitter(ms)
    10:29:53.806646 s/d                  JT        Operation
                                                                0.015573                                           Perbandingan Paket Loss
    10:32:01.671291                   Trowulan      Room
    10:40:41.495089 s/d                  JT        Operation
                                                                0.012883                             1
    10:42:54.523063                   Trowulan      Room
                                                                                                    0.8




                                                                                 Paket Loss
    10:53:45.663014 s/d                  JT        Operation
                                                                0.013021                            0.6
    10:56:31.791861                   Trowulan      Room
                                                                                                    0.4
    11:02:26.747499 s/d                  JT        Operation
                                                                0.010406                            0.2
    11:04:31.685775                   Trowulan      Room
                                                                                                     0

    11:07:15.605613 s/d                  JT        Operation                                                   1                 2               3
                                                                0.009295                                                     Ujicoba
    11:09:24.709976                   Trowulan      Room
                                                                                   Gambar 14. Grafik perbendingan paket loss ujicoba
 Tabel 11. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba kedua                                     pertama, kedua dan ketiga
                                                               Rata-rata        4.2.4     Hasil Pengukuran Throughput
                   Waktu (s)            Asal          Tujuan
                                                               Jitter(ms)
    13:49:55.179579 s/d                  JT        Operation
                                                                                          Dari perolehan pengukuran maka rata-rata
                                                                0.075805        throughput dari ujicoba pertama, kedua dan ketiga
    13:52:33.687213                   Trowulan      Room
    14:13:20.016902 s/d                  JT        Operation                    dapat diperoleh perbandingan grafik seperti terlihat
                                                                0.013579
    14:15:52.098251                   Trowulan      Room                        pada gambar 13. Sedangkan pada gambar 14
    14:29:59.336983 s/d                  JT        Operation                    merupakan hasil paket loss dari semua ujicoba bernilai
                                                                0.051726
    14:33:18.302714                   Trowulan      Room
    15:05:53.493453 s/d                  JT        Operation
                                                                                0, ini dikarenakan jaringan radio link yang dipakai pada
                                                                0.013856        Jembatan Timbang point to point dan disebut juga
    15:08:44.790764                   Trowulan      Room
    15:21:49.194915 s/d                  JT        Operation                    connection oriented, sehingga data terkirim dengan
                                                                0.016158
    15:24:45.472235                   Trowulan      Room                        sempurna.

 Tabel 12. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba kedua                       4.3 Perbandingan Kualitas Gambar Monitoring
                                                               Rata-rata
                                                                                     antara Jembatan Timbang Trowulan dan
                   Waktu (s)            Asal          Tujuan                         Trosobo
                                                               Jitter(ms)
    17:21:03.694408 s/d                  JT        Operation                             Pada perencanaan ini, dilakukan uji MOS
                                                                0.017235
    17:24:09.853609                   Trowulan      Room                        untuk mengetahui kualitas hasil rekaman gambar
    17:31:53.297942 s/d                  JT        Operation                    monitoring di lokasi Jembatan Timbang Trowulan dan
                                                                0.016410
    17:34:54.480627                   Trowulan      Room
                                                                                Trosobo dengan hasil rekaman di Operation Room
    17:47:28.981717 s/d                  JT        Operation
    17:50:17.908566                   Trowulan      Room
                                                                0.013907        melalui jaringan radio link yang telah dibangun. MOS
    18:05:13.228554 s/d                  JT        Operation                    tersebut melibatkan 5 orang responden yang akan
                                                                0.042992
    18:08:55.315451                   Trowulan      Room                        memberikan penilian secara subyektif dengan kategori
    18:18:48.020006 s/d                  JT        Operation
                                                                0.013871        penilaian pada MOS tersebut adalah 6 skala, dengan
    18:23:13.048916                   Trowulan      Room                        angka 1.0-2.6 untuk kualitas tidak direkomendasikan
                                                                                dan angka 4.3-5.0 sebagai kualitas seperti terlihat pada
                           Perbandingan Rata-Rata Jitter
                                                                                tabel 13. Prosedur pengukuran MOS didasarkan ITU-T
                                                                                P.911.
                   0.04
                                               0.034225
                  0.035
                   0.03                                                                                      Tabel 13. Mean Opinion Score[5]
             s)




                  0.025
                                                                                                              Opini Pengguna       MOS Score
    Jitter (m




                                                               0.020883
                   0.02
                  0.015    0.012236                                                                       Sangat memuaskan            4.3-5.0
                   0.01
                  0.005                                                                                   Memuaskan                   4.0-4.3
                     0
                               1                  2               3
                                                                                                          Baik                        3.6-4.0
                                               Ujicoba                                                    Banyak yang tidak puas      3.1-3.6
                                                                                                          Buruk                       2.6-3.1
  Gambar 12. Grafik perbendingan Jitter ujicoba pertama,
                    kedua dan ketiga                                                                      Tidak direkomendasikan      1.0-2.6

                                                                            6
§ Jembatan Timbang Trosobo                                     Tabel 14. Hasil penilaian responden pada Jembatan
  Hasil Rekaman JT Trosobo pada Lokasi Jembatan                                Timbang Trosobo
  Timbang
                                                                                              Lokasi
                                                                   Nama Responden                  Operation
                                                                                     JT Trosobo
                                                                                                     Room
                                                                        Aam               4           2.5
                                                                       Angga              4            3
                                                                         Arif            3.5          2.5
                                                                       Robby             3.5           3
                                                                       Zainul            4.5          2.5
                                                                      Rata-Rata          3.9          2.7

                                                               Tabel 15. Hasil penilaian responden pada Jembatan
                                                                               Timbang Trowulan
   Gambar 15. Hasil Rekaman JT Trosobo pada Lokasi
                  Jembatan Timbang                                                            Lokasi
                                                                    Nama Responden        JT       Operation
                                                                                       Trowulan      Room
                                                                         Aam               4           3
                                                                        Angga              4           3
                                                                          Arif             3           3
                                                                        Robby             4.5          3
                                                                        Zainul            4.5         2.5
                                                                       Rata-Rata           4          2.9

                                                                   Dari tabel 14 dapat di ketahui bahwa hasil
                                                          penilaian responden pada lokasi Jembatan Timbang
                                                          Trosobo didapatkan rata-rata penilaian responden
Gambar 16. Hasil Rekaman JT Trosobo di Operation Room     secara keseluruhan sebesar 3.9 MOS dari nilai tersebut
                   melalui radio link                     dapat dikatakan kualitas gambar yang dihasilkan
                                                          “Baik” dan hasil rekaman di Operation Room sebesar
§ Jembatan Timbang Trowulan                               2.7 MOS dari nilai tersebut dapat dikatakan kualitas
  Hasil Rekaman JT Trowulan pada Lokasi Jembatan          gambar yang dihasilkan adalah “Buruk”,
  Timbang                                                          Dari tabel 15 dapat di ketahui bahwa hasil
                                                          penilaian responden pada lokasi Jembatan Timbang
                                                          Trowulan didapatkan rata-rata penilaian responden
                                                          secara keseluruhan sebesar 4 MOS dari nilai tersebut
                                                          dapat dikatakan kualitas gambar yang dihasilkan
                                                          “Baik” dan hasil rekaman di Operation Room sebesar
                                                          2.9 MOS dari nilai tersebut dapat dikatakan kualitas
                                                          gambar yang dihasilkan adalah “Buruk”,

                                                          5.   Kesimpulan
                                                                   Dari analisa yang telah dilakukan atas kinerja
  Gambar 17. Hasil Rekaman JT Trowulan pada Lokasi        jaringan Jembatan Timbang online di Jawa Timur
                  Jembatan Timbang                        khususnya pada Jembatan Timbang Trosobo dan
                                                          Trowulan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
                                                          berikut:

                                                          v Paket loss yang terjadi pada Jembatan Timbang
                                                            baik Trosobo maupun Trowulan bernilai 0, ini
                                                            disebabkan karena jaringan radio link yang
                                                            digunakan pada Jembatan Timbang adalah point to
                                                            point sehingga disebut juga Connection Oriented
                                                            yaitu suatu jenis komunikasi antar unit dalam
                                                            jaringan     yang      transmisinya   dilakukan
                                                            pembentukan koneksi terlebih dahulu. Sehingga
  Gambar 18. Hasil Rekaman JT Trowulan di Operation         komunikasi antara Jembatan Timbang dengan
               Room melalui radio link                      Operation Room dapat berlangsung dengan sangat
                                                            baik tanpa ada data yang hilang.
                                                          v Secara umum kualitas gambar yang dihasilkan
                                                            pada lokasi Jembatan Timbang Trosobo dan
                                                            Trowulan baik dan hasil rekaman di Operation

                                                      7
Room melalui radio link/wireless buruk, karena
  banyak faktor yang mempengaruhi hasil rekaman
  melalui radio link/wireless, selain spesifikasi kamera
  dan VGA card yang dipakai pengaruh lainnya adalah
  jarak, cuaca, waktu pengamatan, dan propagasinya
  sehingga ketajaman gambarnya menjadi menurun.
v Adapun nilai rata-rata delay dan jitter tertinggi pada JT
  Trosobo secara berurutan adalah 0.0051988 ms dan
  0.008211 ms sedangkan JT Trowulan adalah
  dihasilkan pada jaringan Jembatan Timbang dengan
  mengguanakan radio link masih dibawah standar nilai
  maksimal yang diperbolehkan ITU-T G1010 untuk
  komunikasi, yaitu 60 ms. Oleh karena itu aplikasi
  radio link tersebut memenuhi syarat untuk
  menyelenggarakan komunikasi.


                  DAFTAR PUSTAKA

[1] PP 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah
    dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom,
    pasal 3 ayat (5) angka 15 huruf h dan huruf l
[2] Anonymous. “Wireless Local Area Network “.
    http://www.wlana.org/
[3] Sukaridhoto, Sritusta. “Buku Jaringan Komputer“.
    PENS-ITS, Surabaya. 2005
[4] www.wiresahark.com
[5] VoIP      Quality    and     Bandwidth        Calculator,
    http://www.voiptroubleshooter.com/diagnosis/emodel.
    html, Juli 2007


              DAFTAR RIWAYAT HIDUP

                  Anugrah Robby, lahir di kampung
                  Kebun Laut Sangkapura tepatnya di
                  pulau Bawean Kabupaten Gresik pada 31
                  Agustus 1981. Putra dari Ibu Farida dan
                  Bapak Mawardi. Menempuh pendidikan
                  dasar di SDN Sawahmulya I Sangkapura
                  Bawean (1988-1994), dilanjutkan dengan
                  SLTP I Sangkapura Bawean (19941997),
dilanjutkan di SMU Khadijah Surabaya (1997-2000),
kemudian melanjutkan pendidikan di PENS-ITS Surabaya
Jurusan Teknik Telekomunikasi (2000-2003) dan
selanjutnya diterima di Jurusan Teknik Elektro FTI – ITS
pada tahun 2004 dengan mengambil program studi
Telekomunikasi Multimedia. Dan sampai tugas akhir ini
disusun penulis masih menjadi mahasiswa di jurusan
Teknik Elektro ITS.




                                                            8
Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online
            Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link




                                  oleh :
                        Anugrah Robby (2204109604)




Pembimbing :                            BIDANG STUDI TELEKOMUNIKASI MULTIMEDIA
                                                        JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
1. Istas Pratomo, ST. MT.                         FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
                                                                 ITS – SURABAYA
2. Ir. Djoko Suprajitno Rahardjo                                            2008
LATAR BELAKANG


    Menaikkan performansi sistem dalam mendukung upaya-upaya
1   peningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja


    Mengurangi proses manual sehingga memperkecil peluang terjadinya
2   praktek-praktek non prosedural oleh petugas Jembatan Timbang


    Meningkatnya jumlah lalu lintas oleh kendaraan berat mengakibatkan
3   terjadinya kemacetan, kecelakaan dan kerusakan jalan


    Mengoptimalkan investasi dengan cara menghemat biaya sewa
4   tahunan perangkat satelit, dikonversikan menjadi investasi peralatan
    milik sendiri
PERMASALAHAN

    Bagaimana jaringan Jembatan Timbang online diimplementasikan
1
    Bagaimana cara melakukan pengukuran kinerjanya (QoS) kemudian
2   menganalisanya


    Bagaimana mengetahui jaringan dan kualitas video yang dipasang
3   pada Jembatan Timbang online yang bertujuan untuk memonitoring
    jenis angkutan muatan barang yang lewat
TUJUAN


    Mengetahui dan menganalisa Quality of Service (paket loss,
1   jitter, throughput dan delay) pada radio link yang diaplikasikan
    di jaringan Jembatan Timbang Online


    Mengetahui kualitas videonya
2
BATASAN MASALAH




    Koneksi antara Operation Room di Surabaya dengan 2 (dua)
1   Jembatan Timbang yaitu Trosobo dan Trowulan.


    Pengukuran QoS (Quality of service) dari performansi jaringan
2   radio link Jembatan Timbang dengan hanya dibatasi pada :
    packet loss, delay, jitter dan throughput
DASAR TEORI                                1
KELEBIHAN                                     Tx Antena                               Rx Antena
                                                                Clear Line of Sight
    Mobilitas, fleksibilitas, mudah dalam
1   instalasinya dan menghemat biaya
    untuk pengadaan kabel


    Kecepatan transmisi radio Link/Wireless
2   LAN yaitu antara 1 Mbps – 11 Mbps
    sedangkan satelit 19,2 Kbps – 32 Kbps.




KEKURANGAN

    Hanya bisa menghubungkan dua titik                    Connection Not Possible
1   yang ada pada jarak pandang bebas
    (line of sight)

    Membutuhkan pemasangan tower
2
    Membutuhkan repeater
3
DASAR TEORI                      2

Proses yang dilakukan sebelum pengiriman data dari sender ke receiver




                  1
                  2
                  3
                  4

                  5

                  6
Jenis Antena dan Kamera Doom




Antena GRID                    Tipe NM100
Frekuensi 2,4 Ghz              Image Size: JPEG VGA (640 x 480),
                                           QVGA (320 x 240),
                                           QQVGA (160 x 120)
TOPOLOGI JARINGAN JT SE JAWA TIMUR




       Trosobo




OP
        Trowulan
KONFIGURASI LAN

                        ♣ Konfigurasi LAN antara JT Trososbo
                           dan JT Trowulan dengan Operation
                           Romm
Sebagai pusat server
  pengendalian &
monitoring seluruh JT
  se Jawa Timur




♣      Konfigurasi LAN di Jembatan Timbang               ♣     Konfigurasi LAN di Operation
                                                               Room
METODELOGI PENGUKURAN DAN PENGAMBILAN DATA
      DARI LOKASI JT KE OPERATION ROOM




     Software Wireshark
         Dijalankan




    Softweare Remote
    Administrator v2.1
        Dijalankan




                     NEXT
HASIL DATA DARI WIRESHARK
                  Pengiriman paket pertama

                      Pengiriman paket ke dua

                                                IP Penerima   IP Pengirim




                                         Waktu pengamatan paket




DELAY    JITTER                  THROUGHPUT                       PAKET LOSS


                             BACK
HASIL MONITORING JT TROWULAN




LOKASI JT TROWULAN   LOKASI OP MELALUI RADIO LINK
HASIL MONITORING JT TROSOBO




LOKASI JT TROSOBO   LOKASI OP MELALUI RADIO LINK
KESIMPULAN 1


    Pada JT Trowulan
1   Rata-rata delay tertinggi   = 0.0353524 ms pada ujicoba 2
    Waktu pengamatan            = 13:49:55.179579 WIB - 15:24:45.472235 WIB
    Rata-rata Jitter            = 0.034225 ms pada ujicoba 2
    waktu pengamatan            = 13:49:55.179579 WIB - 15:24:45.472235 WIB
    Rata-rata Throughput        = 6176.061802 Kbps pada ujicoba 1
    waktu pengamatan            = 10:29:53.806646 WIB - 11:09:24.709976 WIB




    Pada JT Trosobo
2   Rata-rata delay tertinggi   = 0.0051988 ms pada ujicoba 2
    Waktu pengamatan            = 13:10:55.607339 WIB - 14:00:53.562697 WIB
    Rata-rata Jitter            = 0.008211 ms pada ujicoba 1
    waktu pengamatan            = 10:09:27.265755 WIB - 10:48:45.582469 WIB
    Rata-rata Throughput        = 69858.237286 Kbps pada ujicoba 2
    waktu pengamatan            = 13:10:55.607339 WIB - 14:00:53.562697 WIB.
KESIMPULAN 2


3   Masih  dibawah standar nilai maksimal yang diperbolehkan ITU-T G1010
    untuk komunikasi, yaitu 60 ms. Oleh karena itu aplikasi radio link tersebut
    memenuhi syarat untuk menyelenggarakan komunikasi.


    Paket loss yang terjadi pada Jembatan Timbang baik Trosobo maupun Trowulan
4   bernilai 0, karena jaringan radio link yang digunakan pada Jembatan Timbang
    adalah point to point sehingga disebut juga Connection Oriented


    Secara umum kualitas gambar yang dihasilkan pada Jembatan Timbang Trosobo (nilai
5   MOS 2.7) dan Trowulan (nilai MOS 2.9) menggunakan radio link adalah buruk karena
    banyak faktor yang mempengaruhi hasil rekaman melalui radio link/wireless,
    diantaranya jarak, cuaca, waktu, dan propagasinya sehingga ketajaman gambarnya
    menjadi menurun.
S A R A N



    Karena radio link Jembatan Timbang tersebut menghasilkan
1   throughput yang tinggi dan delay yang kecil untuk pengembangan
    lebih lanjut perlu dilakukan pengembangan untuk komunikasi
    VoIP antar Jembatan Timbang.




    Untuk aplikasi video tidak hanya untuk memonitoring terhadap jenis
2   angkutan muatan barang tetapi juga memonitoring para petugas
    Jembatan Timbang yang ada diruangan operator sehingga kecurangan
    para petugas dapat diminimalisir.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Connection Oriented


Suatu jenis komunikasi antar unit dalam jaringan yang transmisinya
dilakukan pembentukan koneksi terlebih dahulu


TCP biasa disebut juga sebagai protokol berbasis connection
oriented.
Karena TCP memberikan error recovery, flow control, dan reliabilitas
untuk aplikasi dibandingkan UDP,




                          BACK
FSL
SPESIFIKASI KAMERA DOOM

Camera Function
Pick-up Device           : 1/4-type solid state image sensor
Effective Pixels         : 660 (H) x 492 (V) pixels
Picture Sampling         : 30 ips Lens
at Image      Sensor
Lens                     : Fixed focal type
Panning Angle            : 140 degree (±70°)
Tilting Angle            : 120 degree (+30° - –90°)
Pan / Tilt Preset        : Eight (8) position

Network Function
Image Compression Type   : JPEG / MPEG-4 Selectable
Image Size               : JPEG        VGA (640 x 480),
                           QVGA (320 x 240),
                           QQVGA (160 x 120)
MPEG-4                   : CIF (352 x 288), QCIF (176 x 144)
Protocol Supported       : TCP/IP, UDP/IP, HTTP, FTP, SMTP,
                           RTP, DNS, DDNS,DHCP, ARP, BOOTP, SNMP, NTP

Network                  : 10Base-T / 100Base-TX (RJ-45 x 1)

General
Power Supply             : DC9V (AC Adaptor is standard accessory)
Power Consumption        : 9W
Dimensions               : 93 (W) x 95 (H) x 61.5 (D) mm
Weight (approx.)         : 180g (except AC adaptor)
TCP/IP
LAYER TCP/IP

TCP/IP              OSI & TCP/IP
FUNGSI LAYER
OSI LAYER
Proses Yang Dilakukan Sebelum Pengiriman Data




- Pengirim (sender) mengirimkan sinyal Synchronize terlebih
  dulu ke tujuan
- Penerima (receiver) mengirimkan balasan dengan sinyal
  Negotiate Connection
- Penerima mengirimkan Synchronize ulang, apa benar
  pengirim akan mengirimkan data
- Pengirim membalas dengan sinyal Acknowledge dimana
  artinya sudah siap untuk mengirimkan data
- Connection establish
- Kemudian segmen dikirim
Daya Antena




Daya yg keluar di ujung antena = power transmite – loos kabel
                                 – Loss Konektor + gain antena
PEBAGIAN IP




Dimana :
• Kelas A : Menggunakan 7 bit alamat network dan 24 bit untuk alamat host. Dengan
ini memungkinkan adanya 27-2 (126) jaringan dengan 224-2 (16777214) host, atau
lebih dari 2 juta alamat.
• Kelas B : Menggunakan 14 bit alamat network dan 16 bit untuk alamat host. Dengan
ini memungkinkan adanya 214-2 (16382) jaringan dengan 216-2 (65534) host, atau
sekitar 1 juga alamat.
• Kelas C : Menggunakan 21 bit alamat network dan 8 bit untuk alamat host. Dengan
ini memungkin adanya 221-2 (2097150) jaringan dengan 28-2 (254) host, atau sekitar
setengah juta alamat.
• Kelas D : Alamat ini digunakan untuk multicast
• Kelas E : Digunakan untuk selanjutnya.
Kelas A digunakan untuk jaringan yang memiliki jumlah host yang sangat banyak.
Sedangkan kelas C digunakan untuk jaringan kecil dengan jumlah host tidak sampai 254.
sedangkan untuk jaringan dengan jumlah host lebih dari 254 harus menggunakan kelas B.
UDP

           Lapisan UDP merupakan sebuah transport layer yang berkomunikasi
dengan IP layer. Protocol TCP/IP merupakan kombinasi protocol TCP di atas protocol
IP. UDP berperan sebagai fungsi ekivalen TCP yang memberikan servis di atas
protocol IP.
           Lapisan UDP tidak memiliki sambungan dan tidak memberikan jaminan
pengirimanan paket data. Tapi mengapa servis ini kok berguna ? Jawabannya adalah
ada dua palikasi Internet yang memakai servis UDP yaitu SNMP (simple network
management protocol) dan NFS (network file system).
           Lapisan UDP memakai algorima pengecekan untuk memberikan integritas
paket data yang diterima. Lapisan UDP juga membuat servis model layer OSI melalui
penggunaan port. Setiap nomor port mencirikan sebuah servis khusus yang diberikan
melalui host host, seperti SNMP yang memakai port 161. Bagaimana sebuah host
mengetahui kalau sebuah port digunakan oleh sesuatu servis ? Angka port biasanya
merupakan hasil persetujuan dari komunitas pengembang software servis khusus
yang kemudian diregistrasi untuk pemakaian di Internet. Dalam hal ini port 161 sudah
diketahui masyarakat sebagai angka port yang telah terdaftar dan digunakan untuk
servis SNMP.
HASIL DATA DARI JT




      NEXT
Fresnel Zone




                         r


  d1
                             d2


       n. λ . d1 . d 2
rn =
        d1 + d 2

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

01 admin-server-jaringan
01 admin-server-jaringan01 admin-server-jaringan
01 admin-server-jaringan
Budiman Mang
 
01 admin-server-jaringan
01 admin-server-jaringan01 admin-server-jaringan
01 admin-server-jaringan
Rastim View
 
Kk12 melakukan inst sistem gui & text
Kk12 melakukan inst sistem gui & textKk12 melakukan inst sistem gui & text
Kk12 melakukan inst sistem gui & text
Rio Rifani
 
Materi Tambahan (Pengendalian Mutu Teknologi Seluler)
Materi Tambahan (Pengendalian Mutu Teknologi Seluler)Materi Tambahan (Pengendalian Mutu Teknologi Seluler)
Materi Tambahan (Pengendalian Mutu Teknologi Seluler)
sholekan
 

Was ist angesagt? (13)

2011 1-00716-sk 2
2011 1-00716-sk 22011 1-00716-sk 2
2011 1-00716-sk 2
 
Merakit komputer
Merakit komputerMerakit komputer
Merakit komputer
 
Merakit Komputer
Merakit KomputerMerakit Komputer
Merakit Komputer
 
01 admin-server-jaringan
01 admin-server-jaringan01 admin-server-jaringan
01 admin-server-jaringan
 
01 admin-server-jaringan
01 admin-server-jaringan01 admin-server-jaringan
01 admin-server-jaringan
 
IS1323 03-Sentral Jaringan
IS1323   03-Sentral   JaringanIS1323   03-Sentral   Jaringan
IS1323 03-Sentral Jaringan
 
Rancang Bangun Sistem Pelacak Posisi Kendaraan Menggunakan Global Positioning...
Rancang Bangun Sistem Pelacak Posisi Kendaraan Menggunakan Global Positioning...Rancang Bangun Sistem Pelacak Posisi Kendaraan Menggunakan Global Positioning...
Rancang Bangun Sistem Pelacak Posisi Kendaraan Menggunakan Global Positioning...
 
Kk13
Kk13Kk13
Kk13
 
KK_19_TKJ
KK_19_TKJKK_19_TKJ
KK_19_TKJ
 
Arsitektur komputer Setting Wlan dengan Cisco
Arsitektur komputer Setting Wlan dengan CiscoArsitektur komputer Setting Wlan dengan Cisco
Arsitektur komputer Setting Wlan dengan Cisco
 
Kk12 melakukan inst sistem gui & text
Kk12 melakukan inst sistem gui & textKk12 melakukan inst sistem gui & text
Kk12 melakukan inst sistem gui & text
 
Menginstallasi Jarigan WAN (Wide Area Network)
Menginstallasi Jarigan WAN (Wide Area Network) Menginstallasi Jarigan WAN (Wide Area Network)
Menginstallasi Jarigan WAN (Wide Area Network)
 
Materi Tambahan (Pengendalian Mutu Teknologi Seluler)
Materi Tambahan (Pengendalian Mutu Teknologi Seluler)Materi Tambahan (Pengendalian Mutu Teknologi Seluler)
Materi Tambahan (Pengendalian Mutu Teknologi Seluler)
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (20)

Math-tanong CEER 2012 - Set 1 Solutions
Math-tanong CEER 2012 - Set 1 SolutionsMath-tanong CEER 2012 - Set 1 Solutions
Math-tanong CEER 2012 - Set 1 Solutions
 
PODEVOIP Empresa
PODEVOIP EmpresaPODEVOIP Empresa
PODEVOIP Empresa
 
El uso de internet en la educación
El uso de internet en la educaciónEl uso de internet en la educación
El uso de internet en la educación
 
United states Historical Portraits
United states Historical PortraitsUnited states Historical Portraits
United states Historical Portraits
 
Presentation african americans
Presentation african americansPresentation african americans
Presentation african americans
 
Biochem presentation
Biochem presentationBiochem presentation
Biochem presentation
 
Sentidos produzidos sobre as TIC no Proinfantil
Sentidos produzidos sobre as TIC no ProinfantilSentidos produzidos sobre as TIC no Proinfantil
Sentidos produzidos sobre as TIC no Proinfantil
 
Stina ke bosso
Stina ke bossoStina ke bosso
Stina ke bosso
 
Advertising is Inception
Advertising is InceptionAdvertising is Inception
Advertising is Inception
 
Mooc
MoocMooc
Mooc
 
Stina ke bosso
Stina ke bossoStina ke bosso
Stina ke bosso
 
Abuse of Natural Resources in Colombia
Abuse of Natural Resources in ColombiaAbuse of Natural Resources in Colombia
Abuse of Natural Resources in Colombia
 
Math-tanong CEER 2012 - Set 1 solutions
Math-tanong CEER 2012 - Set 1 solutionsMath-tanong CEER 2012 - Set 1 solutions
Math-tanong CEER 2012 - Set 1 solutions
 
VSB Military Law News Fall 2002
VSB Military Law News Fall 2002VSB Military Law News Fall 2002
VSB Military Law News Fall 2002
 
Rhashida a
Rhashida aRhashida a
Rhashida a
 
Glennie Website Solutions
Glennie Website SolutionsGlennie Website Solutions
Glennie Website Solutions
 
Educational technology plan
Educational technology planEducational technology plan
Educational technology plan
 
CEER 2012 Math Lecture
CEER 2012 Math LectureCEER 2012 Math Lecture
CEER 2012 Math Lecture
 
Math-tanong CEER 2012 - Set 1
Math-tanong CEER 2012 - Set 1Math-tanong CEER 2012 - Set 1
Math-tanong CEER 2012 - Set 1
 
Math-tanong CEER 2012 - Set 2
Math-tanong CEER 2012 - Set 2Math-tanong CEER 2012 - Set 2
Math-tanong CEER 2012 - Set 2
 

Ähnlich wie Its undergraduate-6734-2204109604-presentasi

Ähnlich wie Its undergraduate-6734-2204109604-presentasi (20)

Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wan17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wan
 
Membangun rt,rw.net
Membangun rt,rw.netMembangun rt,rw.net
Membangun rt,rw.net
 
Jurnal Nabilla Selghea-4614217022
Jurnal Nabilla Selghea-4614217022Jurnal Nabilla Selghea-4614217022
Jurnal Nabilla Selghea-4614217022
 
Teknologi_layanan_jaringan.pptx
Teknologi_layanan_jaringan.pptxTeknologi_layanan_jaringan.pptx
Teknologi_layanan_jaringan.pptx
 
Tugas materi5 van
Tugas materi5 vanTugas materi5 van
Tugas materi5 van
 
Tik bab 2
Tik bab 2Tik bab 2
Tik bab 2
 
MS POWER POINT 2007 BAB 6
MS POWER POINT 2007 BAB 6MS POWER POINT 2007 BAB 6
MS POWER POINT 2007 BAB 6
 
Interface OTN untuk IP over DWDM
Interface OTN untuk IP over DWDMInterface OTN untuk IP over DWDM
Interface OTN untuk IP over DWDM
 
Tugas materi
Tugas materiTugas materi
Tugas materi
 
Tugas materi
Tugas materiTugas materi
Tugas materi
 
6.2 Jaringan komputer
6.2 Jaringan komputer6.2 Jaringan komputer
6.2 Jaringan komputer
 
Slide-SIF412-Week2-Jaringan-Komputer.ppt
Slide-SIF412-Week2-Jaringan-Komputer.pptSlide-SIF412-Week2-Jaringan-Komputer.ppt
Slide-SIF412-Week2-Jaringan-Komputer.ppt
 
Bab iii.acc
Bab iii.accBab iii.acc
Bab iii.acc
 
Merancang Bangun dan Menganalisa WAN
Merancang Bangun dan Menganalisa WANMerancang Bangun dan Menganalisa WAN
Merancang Bangun dan Menganalisa WAN
 
Bab i. jaringan peer to peer
Bab i. jaringan peer to peerBab i. jaringan peer to peer
Bab i. jaringan peer to peer
 
Bab9 wan
Bab9 wanBab9 wan
Bab9 wan
 
jaringankomputer_lsp_telematika_ppt.ppt
jaringankomputer_lsp_telematika_ppt.pptjaringankomputer_lsp_telematika_ppt.ppt
jaringankomputer_lsp_telematika_ppt.ppt
 
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)
 

Kürzlich hochgeladen

Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
miftamifta7899
 
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
gentengcor outdoor
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
sayangkamuu240203
 
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
syafiraw266
 
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptxPPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
BesraSaputra
 
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
crewsali88
 
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
b54037163
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
syafiraw266
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
 
"Seni Memasak Indonesia: Rahasia Kuliner Nusantara yang Memikat Lidah
"Seni Memasak Indonesia: Rahasia Kuliner Nusantara yang Memikat Lidah"Seni Memasak Indonesia: Rahasia Kuliner Nusantara yang Memikat Lidah
"Seni Memasak Indonesia: Rahasia Kuliner Nusantara yang Memikat Lidah
 
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
 
PEMAPARAN HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN
PEMAPARAN HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKANPEMAPARAN HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN
PEMAPARAN HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN
 
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptxSTRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
 
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptxPPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
 
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawitPengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
 
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declaremateri sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
 

Its undergraduate-6734-2204109604-presentasi

  • 1. Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link Anugrah Robby Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya 60111, Indonesia Abstrak - Pembangunan jaringan JT (Jembatan Timbang) disinggung mengenai pemakaian video untuk online dengan radio link yang sebelumnya berbasis memonitoring jenis angkutan muatan barang. komunikasi satelit oleh DLLAJ propinsi Jawa Timur, merupakan salah satu metode untuk mengoptimalkan 2. Teori Dasar investasi dengan cara menghemat biaya sewa tahunan 2.1 Komunikasi ISM Band 2.4 Ghz perangkat satelit, dikonversikan menjadi investasi Pada tahun 1985 Federal Communication peralatan milik sendiri, yang dalam jangka panjang lebih Commission (FCC) menetapkan peraturan dalam menguntungkan dan peningkatan kinerja, efisiensi serta penggunaan ISM Band (Industrial, Scientific, and efektivitas petugas di JT. Tugas akhir ini bertujuan untuk Medical), dengan pita frekuensi (902-928, 2400- mengetahui dan menganalisa QoS serta mengetahui 2483.5, 5725-5850 MHz). Pada pita frekuensi 2400- kualitas video pada radio link yang diaplikasikan pada JT 2483.5Ghz (yang lebih dikenal dengan band frekuensi khususnya Trosobo dan Trowulan dengan Operation Room 2.4 GHz) saat ini telah meningkat penggunaannya sebagai pusat server JT se Jawa Timur. Dari hasil dalam berbagai macam aplikasi, lihat gambar 1. Hal ini penelitian terlihat bahwa jaringan radio link yang juga meliputi penggunaan Wireless Local Area digunakan pada Jembatan Timbang adalah point to point Network (WLAN) atau radio link.[2] Peningkatan sehingga disebut juga Connection Oriented yaitu suatu penggunaan band frekuensi ini memungkinkan jenis komunikasi antar unit dalam jaringan yang terjadinya kongesti dan menyebabkan penurunan transmisinya dilakukan pembentukan koneksi terlebih kualitas layanan. dahulu, sehingga data terkirim dengan sempurna. Hasil Konsepnya, sebuah perangkat untuk rata-rata delay dan jitter pada radio link tersebut masih melakukan komunikasi dengan perangkat lainnya, dibawah standar nilai maksimal yang diperbolehkan ITU-T perangkat yang dituju harus menerima koneksi terlebih G1010 untuk komunikasi, yaitu 60 ms. Oleh karena itu dahulu sebelum mengirimkan atau menerima data. aplikasi radio link tersebut memenuhi syarat untuk Proses yang dilakukan sebelum pengiriman data, menyelenggarakan komunikasi. Sedangkan kualitas seperti pada gambar 2.[3] gambar yang dihasilkan pada radio link tersebut buruk § Pengirim (sender) mengirimkan sinyal karena pengaruh jarak, cuaca, waktu, dan propagasinya Synchronize terlebih dulu ke tujuan sehingga ketajaman gambarnya menjadi menurun. § Penerima (receiver) mengirimkan balasan dengan sinyal Negotiate Connection Kata Kunci : QoS, Connection Oriented § Penerima mengirimkan Synchronize ulang, apa benar pengirim akan mengirimkan data § Pengirim membalas dengan sinyal 1. Pendahuluan Acknowledge dimana artinya sudah siap untuk Implementasi dari IEEE 802.11 dalam lingkungan mengirimkan data. perumahan, pusat perbelanjaan dan perkantoran § Connection establish menyediakan layanan Wi-Fi untuk menigkatkan § Kemudian segmen dikirim performansi, efisiensi dan efektivitas kinerja. Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan memiliki kewenangan desentralisasi di bidang pengendalian kelebihan muatan dan penyelenggaraan Jembatan Timbang. Disadari bahwa pengoperasian Jembatan Timbang memiliki tingkat sensitivitas implikasi yang tinggi terhadap pembangunan ekonomi regional Jawa Timur. Selain itu untuk memberikan akurasi data yang maksimal, disamping Gambar 1. ISM Band sebagai sebuah system terpadu dalam menyajikan data dengan cepat dan akurat.[1] Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai infrastruktur jaringan Jembatan Timbang online dan dilakukan pengukuran, menganalisa dan mengetahui kinerja jaringan Jembatan Timbang online. Parameter QoS (Quality of Service) yang akan diukur, dianalisa dan dibandingkan berdasarkan ITU-T G1010 adalah delay, jitter, packet loss dan throughput. Selain QoS juga akan (a) (b) Gambar 2. Proses pembentukan koneksi 1
  • 2. 2.2 Topologi WLAN Tiga bentuk utama dari topologi WLAN adalah Basic Service Set (BSS), Independent Basic Service Set (IBSS) dan Extended Service Set (ESS). Sebuah BSS terdiri dari beberapa stasiun yang berada dibawah kontrol langsung dari satu fungsi koordinat. Basic Service Area (BSA) adalah area yang diliputi oleh BSS, atau bisa dianalogikan dengan sebuah sel dalam jaringan komunikasi seluler. Seluruh stasiun dalam sebuah BSS dapat Gambar 5. Konfigurasi LAN di Jembatan Timbang berkomunikasi secara langsung dengan stasiun yang lain Online dalam sebuah BSS, tetapi harus melalui jaringan infrastruktur. Jaringan infrastruktur dibangun untuk penyediaan bagi pelanggan wireless dengan layanan khusus dan jarak yang jauh. Dalam IEEE 802.11 jaringan infrastruktur yang dibangun menggunakan sejumlah Access Point (AP). AP ini dianalogikan sebagai Base Station dalam jaringan komunikasi seluler. Sebuah jaringan ad hoc/IBSS terdiri dari sekumpulan stasiun-stasiun dalam sebuah BSS untuk tujuan komunikasi internetwork tanpa bantuan dari infrastruktur jaringan. Beberapa stasiun dapat membangun komunikasi langsung dengan stasiun yang lain dalam BSS, tanpa Gambar 6. Konfigurasi LAN di Operation Room membutuhkan penyaluran trafik melalui sebuah Access Point(AP). 3. Perencanaan dan Implementasi Extended Service Set (ESS) terdiri dari dua atau 3.1 Perecanaan Topologi Jaringan lebih BSS yang membentuk satu subnetwork. Sebuah ESS Topologi jaringan radio link yang akan dapat juga menyediakan akses gateway untuk pengguna digunakan berikut ini, terdiri dari 2 client (Jembatan wireless ke jaringan wired misalnya internet. Alat yang Timbang Trosobo dan Jembatan Timbang Trowulan menghubungkan pengguna wireless dan wired dikenal dan 1 server operation room (sebagai pusat server dengan sebutan portal. Portal ini akan menghubungkan pengendalian dan monitoring seluruh JT se Jawa Timur jaringan IEEE 802.11 dan jaringan non-IEEE 802.11. kantor DLLAJ di Surabaya) dengan menggunakan Adapun Infrastructure Mode dan Ad-Hoc Mode seperti topologi ESS. Adapun topologi jaringan seperti terlihat terlihat pada gambar 3. pada gambar 4. Pada gambar 4 dapat dilihat bahwa jaringan tersebut terdiri dari 3 buah radio tower yang mana radio trosobo sebagai repaeter antara radio tower DLLAJ (JT Server) dengan radio tower JT Trowulan. JT Trosobo sebagai client 1, sedangkan JT Trowulan sebagai client 2). Konfigurasi Lokal Area Network (LAN) di tiap-tiap Jembatan Timbang sama yaitu terdiri dari PC Server dan 2 client, PC kamera, hub/switch, kamera pemantau, seperti terlihat pada gambar 5. Sedangkan konfigurasi LAN pada server di operation room terdiri dari PC server, PC client (dua PC untuk receive data JT dan satu PC untuk monitoring kamera JT) topologi jaringan seperti terlihat pada Gambar 3. Infrastructure Mode dan Ad-Hoc Mode gambar 6. 3.2 Instalasi pada Server Instalasi pada bagian server ini terbagi atas 2 bagian yaitu instalasi hardware dan software. • Instalasi hardware yang dilakukan adalah: 1. Instalasi Ethernet Card Pada bagian ini Pc Server diinstal ethernet card pada slot PCI jenis Realtek RTL8029(AS) PCI Ethernet. 2. Penomoran IP (Internet Protocol) Penomeran IP di Operation Room dan server JT Trosobo dan Trowulan adalah sebagai berikut : Gambar 4. Konfigurasi jaringan radio link Jembatan Timbang Online 2
  • 3. Ø IP Server di Operation Room adalah dengan eth0 : merekam semua aktifitas yang tampil di layar 172.16.1.3, eth1: 172.17.1.1 dan subnet mask : monitor. Proses instalasi dimulai dengan klik 255.255.255.0 (Kelas B) 2 kali pada icon camtasia studio 4.exe. Ø IP Server JT Trosobo adalah dengan 2. Instalasi Software VNCviewer eth0 : 172.19.25.85, eth1 : 172.17.1.33 dan Software VNCviewer digunakan untuk subnet mask : 255.255.255.0 (Kelas B) meremote server lokasi Jembatan Timbang Ø IP Server JT Trowulan adalah dengan sehingga software ini di instal pada client eth0 : 172.19.25.89, eth1 : 172.17.1.35 dan yang ada di Operation Room. subnet mask : 255.255.255.0 (Kelas B) 3. Instalasi Software Remote Administrator v2.1 • Instalasi software yang dilakukan adalah: Software remote administrator digunakan Operating system yang digunakan baik di Operation untuk meremote antar client, sehingga Room maupun server di lokasi Jembatan Timbang dalah komputer client yang ada di lokasi Jembatan linux (Mandrake 9.2). Timbang dapat diremote dari Operation Room. Proses instalasi dimulai dengan klik 2 3.3 Instalasi pada Client kali pada icon Radmin21.exe. Instalasi pada bagian client ini terbagi atas 2 bagian yaitu instalasi hardware dan software dan dilakukan pada 4. Analisa Data Dan Pembahasan semua client yang ada, baik yang ada di lokasi JT maupun Pada pengukuran QoS dilakukan dengan cilent yang ada di Operation Room yakni : mengubah perameter interval waktu ujicoba yang juga v Instalasi hardware yang dilakukan adalah: berpengaruh pada jumlah paket yang dikirimkan. 1. Instalasi Ethernet Card Waktu ujicoba tersebut di bagi menjadi 3 (tiga) bagian, Pada bagian ini Pc client diinstal ethernet card pada yaitu ujicoba pertama pada jam 08.00 – 13.00 WIB, slot PCI jenis Realtek RTL8169/8110 Ethernet ujicoba kedua pada jam 13.00 – 17.00 WIB sedangkan 2. Penomoran IP (Internet Protocol) untuk ujicoba yang ketiga di atas jam 17.00 WIB. Setelah Ethernet card terinstal dan agar client bisa Masing-masing ujicoba diambil 6 (enam) kali data atau berkomunikasi dengan computer lain, selanjutnya paket pengamatan. Ujicoba dilakukan saat mulai dilakukan setting nomor IP pada ethernet card dengan melakukan koneksi sampai saat mengakhiri koneksi konfigurasi sebagai berikut : tersebut. v Client di Operation Room Parameter-parameter QoS yang diberlakukan Client 1 IP-nya adalah 172.19.25.11 untuk mengetahui performansi dari radio link ini Client 2 IP-nya adalah 172.19.25.12 meliputi pengamatan delay, jitter, paket loss dan Client 3 IP-nya adalah 172.19.25.13 throughput. Dengan masing-masing subnet mask 255.255.255.0 (Kelas B) v Pengukuran Delay v Client di JT Trosobo Sebagai waktu yang dibutuhkan untuk Client 1 IP-nya adalah 172.19.25.50 mengirimkan data dari sumber (pengirim) ke Client 2 IP-nya adalah 172.19.25.51 tujuan (penerima). Client 3 IP-nya adalah 172.19.25.52 v Pengukuran Jitter Kamera doom IP-nya adalah 172.19.25.105 Variasi delay yang terjadi akibat adanya Dengan masing-masing subnet mask selisih waktu atau interval antar kedatangan paket 255.255.255.0 (Kelas B) di penerima, variasi- variasi dalam panjang antrian, v Client di JT Trowulan dalam waktu pengolahan data, dalam waktu yang Client 1 IP-nya adalah 172.19.25.60 dibutuhkan untuk retransmisi data (karena jalur Client 2 IP-nya adalah 172.19.25.61 yang digunakan juga berbeda), dan juga dalam Client 3 IP-nya adalah 172.19.25.62 waktu penghimpunan ulang paket-paket di akhir Kamera doom IP-nya adalah 172.19.25.121 perjalanan. Dengan masing-masing subnet mask v Pengukuran Paket Loss 255.255.255.0 (Kelas B) Pengamatan paket ini dilakukan dengan cara v Instalasi Software yang di lakukan adalah : mengamati jumlah paket yang dikirimkan 1. Instalasi Software Wireshark[4] maupun yang diterima oleh masing-masing Wireshark merupakan perangkat lunak untuk Jembatan Timbang. melakukan analisa jaringan komputer, karena v Pengukuran Throughput dapat digunkan untuk mengcapture dengan Throughput adalah bandwidth aktual yang lengkap semua data yang terjadi pada jaringan yang terukur pada suatu ukuran waktu tertentu yang meliputi packet loss, delay, jitter dan pada sisi penerima. Throughput diukur setelah throughput serta protocol yang digunakan. transmisi data (host/client) karena suatu sistem 2. Instalasi Software Camtasia Studio 4 akan menambah delay yang disebabkan topologi Software ini di instal pada client baik yang ada di jaringan. JT maupun di Operation Room. Camtasia Studio 4 ini merupakan perangkat lunak yang dapat 3
  • 4. 4.1 Pengukuran pada ujicoba antara Jembatan Rata-Rata Delay Timbang Trosobo dengan Operation Room Setelah dilakukan pengukuran, maka didapatkan 0.0053 0.0051988 hasil delay, jitter packet loss dan throughput sebagai 0.0052 berikut : 0.0051 0.005 0.0049 0.0047948 0.004765 0.0048 4.1.1 Hasil Pengukuran Delay 0.0047 Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata 0.0046 0.0045 delay dari awal pengamatan sampai akhir pengamatan 1 2 3 0.0047948 ms dan dari tabel 2 yaitu 0.0051988 ms U j i co ba sedangkan dari tabel 3 yaitu 0.004765 ms. Dari nilai rata- rata di atas maka dapat di diperoleh perbandingan grafik Gambar 7. Grafik perbandingan rata-rata delay seperti terlihat pada gambar 7. ujicoba pertama, kedua dan ketiga Tabel 1. Pengukuran rata-rata delay pada ujicoba pertama Rata-rata 4.1.2 Hasil Pengukuran Jitter Waktu (s) Asal Tujuan Delay(ms) Tabel 4. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba 10:09:27.265755 s/d JT Operation Trosobo Room 0.002146 pertama 10:11:43.486950 Rata-rata Waktu (s) Asal Tujuan 10:18:53.714988 s/d JT Operation Delay(ms) 0.005344 10:20:53.177435 Trosobo Room 10:09:27.265755 s/d JT Operation 0.002675 10:11:43.486950 Trosobo Room 10:25:16.318097 s/d JT Operation 0.005561 10:18:53.714988 s/d JT Operation 10:27:25.441668 Trosobo Room 0.009439 10:20:53.177435 Trosobo Room 10:36:11.500913 s/d JT Operation 10:25:16.318097 s/d JT Operation 0.005653 0.010224 10:38:12.271725 Trosobo Room 10:27:25.441668 Trosobo Room 10:46:59.344748 s/d JT Operation 10:36:11.500913 s/d JT Operation 0.005270 0.009685 Trosobo Room 10:38:12.271725 Trosobo Room 10:48:45.582469 10:46:59.344748 s/d JT Operation 0.009032 10:48:45.582469 Trosobo Room Tabel 2. Pengukuran rata-rata delay pada ujicoba kedua Rata-rata Tabel 5. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba kedua Waktu (s) Asal Tujuan Delay(ms) Rata-rata Waktu (s) Asal Tujuan 13:10:55.607339 s/d JT Operation Jitter(ms) 0.005797 13:13:04.934326 Trosobo Room 13:10:55.607339 s/d JT Operation 0.003523 13:13:04.934326 Trosobo Room 13:29:14.196944 s/d JT Operation 0.005385 13:31:08.889987 Trosobo Room 13:29:14.196944 s/d JT Operation 0.009556 13:31:08.889987 Trosobo Room 13:42:28.659292 s/d JT Operation 0.004198 13:44:31.547335 Trosobo Room 13:42:28.659292 s/d JT Operation 0.007596 13:44:31.547335 Trosobo Room 13:54:17.347912 s/d JT Operation 0.006359 13:56:14.957474 Trosobo Room 13:54:17.347912 s/d JT Operation 0.011044 13:56:14.957474 Trosobo Room 13:58:59.064991 s/d JT Operation 0.004255 13:58:59.064991 s/d JT Operation 14:00:53.562697 Trosobo Room 0.007023 14:00:53.562697 Trosobo Room Tabel 3. Pengukuran rata-rata delay pada ketiga Tabel 6. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba kedua Rata-rata Rata-rata Waktu (s) Asal Tujuan Waktu (s) Asal Tujuan Delay(ms) Jitter(ms) 17:27:27.950248 s/d JT Operation 17:27:27.950248 s/d JT Operation 0.002103 0.002663 17:29:29.713581 Trosobo Room 17:29:29.713581 Trosobo Room 17:39:55.657826 s/d JT Operation 17:39:55.657826 s/d JT Operation 0.003813 0.005332 Trosobo Room 17:41:52.982444 Trosobo Room 17:41:52.982444 17:52:54.095993 s/d 17:52:54.095993 s/d JT Operation JT Operation 0.006617 0.010873 17:54:54.005603 Trosobo Room 17:54:54.005603 Trosobo Room 17:59:19.563336 s/d 17:59:19.563336 s/d JT Operation JT Operation 0.004337 0.005565 18:01:34.080943 Trosobo Room 18:01:34.080943 Trosobo Room 18:12:06.647055 s/d JT Operation 18:12:06.647055 s/d JT Operation 0.006955 0.009015 Trosobo Room 18:14:07.264060 Trosobo Room 18:14:07.264060 4
  • 5. Perbandingan Rata-Rata Jitter di diperoleh perbandingan grafik seperti terlihat pada gambar 11. 0.01 0.008211 0.007748 0.008 0.006689 0.006 Tabel 7. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba 0.004 pertama 0.002 Rata-rata 0 Waktu (s) Asal Tujuan 1 2 3 Delay(ms) Ujicoba 10:29:53.806646 s/d JT Operation 0.009141 10:32:01.671291 Trowulan Room Gambar 8. Grafik perbendingan rata-rata jitter ujicoba 10:40:41.495089 s/d JT Operation pertama, kedua dan ketiga Trowulan Room 0.008138 10:42:54.523063 10:53:45.663014 s/d JT Operation 4.1.3 Hasil Pengukuran Throughput Trowulan Room 0.008341 10:56:31.791861 Perbandingan Rata-Rata Throughput 11:02:26.747499 s/d JT Operation 0.007271 7000 6958.237286 11:04:31.685775 Trowulan Room Throughput (Kbps) 6950 11:07:15.605613 s/d JT Operation 6900 0.009613 6850 6845.852326 11:09:24.709976 Trowulan Room 6787.725343 6800 6750 Tabel 8. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba kedua 6700 1 2 3 Rata-rata Ujicoba Waktu (s) Asal Tujuan Delay(ms) Gambar 9. Grafik perbendingan rata-rata throughput 13:49:55.179579 s/d JT Operation 0.093023 ujicoba pertama, kedua dan ketiga 13:52:33.687213 Trowulan Room 14:13:20.016902 s/d JT Operation 0.010877 4.1.4 Hasil Pengukuran Paket Loss 14:15:52.098251 Trowulan Room Perbandingan Paket Loss 14:29:59.336983 s/d JT Operation 0.050688 14:33:18.302714 Trowulan Room 1 0.8 15:05:53.493453 s/d JT Operation ss 0.010536 Pak Lo 0.6 15:08:44.790764 Trowulan Room et 0.4 0.2 15:21:49.194915 s/d JT Operation 0.011638 0 15:24:45.472235 Trowulan Room 1 2 3 Ujicoba Gambar 10. Grafik perbendingan paket loss ujicoba pertama, kedua dan ketiga Tabel 9. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba ketiga Rata-rata Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata Waktu (s) Asal Tujuan Delay(ms) jitter dari awal sampai akhir pengamatan 0.008211 ms 17:21:03.694408 s/d JT Operation 0.015953 dan dari tabel 5 yaitu 0.007748 ms sedangkan dari tabel 6 17:24:09.853609 Trowulan Room yaitu 0.006689 ms. Dari nilai rata-rata di atas maka dapat 17:31:53.297942 s/d JT Operation 0.015371 17:34:54.480627 Trowulan Room di diperoleh perbandingan grafik seperti terlihat pada 17:47:28.981717 s/d JT Operation gambar 8. Adapun hasil rata-rata throughput baik pada 17:50:17.908566 Trowulan Room 0.015716 ujicoba pertama, ujicoba kedua dan ujicoba ketiga dapat 18:05:13.228554 s/d JT Operation dilihat pada gambar 9. Pada gambar 10 terlihat bahwa 0.047291 18:08:55.315451 Trowulan Room hasil paket loss dari semua ujicoba bernilai 0, ini 18:18:48.020006 s/d JT Operation 0.011007 dikarenakan jaringan radio link yang dipakai pada 18:23:13.048916 Trowulan Room Jembatan Timbang point to point dan disebut juga connection oriented, sehingga data terkirim dengan sempurna. Perbandingan Rata-Rata Delay 0.04 4.2 Pengukuran pada ujicoba antara Jembatan 0.035 0.035352 Timbang Trowulan dengan Operation Room 0.03 Delay (ms) 0.025 0.021068 Setelah dilakukan pengukuran, maka didapatkan 0.02 hasil delay, jitter packet loss dan throughput sebagai 0.015 0.01 0.008501 berikut : 0.005 0 1 2 3 4.2.2 Hasil Pengukuran Delay Ujicoba Dari tabel 7, tabel 8 dan tabel 9 secara berurutan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata delay dari awal Gambar 11. Grafik perbendingan delay ujicoba pengamatan sampai akhir pengamatan 0.008501 ms, pertama, kedua dan ketiga 0.035352 ms dan 0.021068. Dari nilai rata-rata di atas dapat 5
  • 6. 4.2.3 Hasil Pengukuran Jitter Perbandingan Rata-Rata Throughput Dari tabel 10, tabel 11 dan tabel 12 secara berurutan 7000 6176.061802 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata jitter dari awal K p) ( bs 6000 5000 4585.459768 pengamatan sampai akhir pengamatan 0.012236 ms, 4000 4174.290156 ho g p t Tr uhu 0.034225 ms dan 0.020883 ms. Sehingga Dari nilai rata- 3000 2000 rata jitter di atas dapat di diperoleh perbandingan grafik 1000 seperti terlihat pada gambar 12. 0 1 2 3 ujicoba Tabel 10. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba pertama Gambar 13. Grafik perbendingan throughput ujicoba Waktu (s) Asal Tujuan Rata-rata pertama, kedua dan ketiga Jitter(ms) 10:29:53.806646 s/d JT Operation 0.015573 Perbandingan Paket Loss 10:32:01.671291 Trowulan Room 10:40:41.495089 s/d JT Operation 0.012883 1 10:42:54.523063 Trowulan Room 0.8 Paket Loss 10:53:45.663014 s/d JT Operation 0.013021 0.6 10:56:31.791861 Trowulan Room 0.4 11:02:26.747499 s/d JT Operation 0.010406 0.2 11:04:31.685775 Trowulan Room 0 11:07:15.605613 s/d JT Operation 1 2 3 0.009295 Ujicoba 11:09:24.709976 Trowulan Room Gambar 14. Grafik perbendingan paket loss ujicoba Tabel 11. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba kedua pertama, kedua dan ketiga Rata-rata 4.2.4 Hasil Pengukuran Throughput Waktu (s) Asal Tujuan Jitter(ms) 13:49:55.179579 s/d JT Operation Dari perolehan pengukuran maka rata-rata 0.075805 throughput dari ujicoba pertama, kedua dan ketiga 13:52:33.687213 Trowulan Room 14:13:20.016902 s/d JT Operation dapat diperoleh perbandingan grafik seperti terlihat 0.013579 14:15:52.098251 Trowulan Room pada gambar 13. Sedangkan pada gambar 14 14:29:59.336983 s/d JT Operation merupakan hasil paket loss dari semua ujicoba bernilai 0.051726 14:33:18.302714 Trowulan Room 15:05:53.493453 s/d JT Operation 0, ini dikarenakan jaringan radio link yang dipakai pada 0.013856 Jembatan Timbang point to point dan disebut juga 15:08:44.790764 Trowulan Room 15:21:49.194915 s/d JT Operation connection oriented, sehingga data terkirim dengan 0.016158 15:24:45.472235 Trowulan Room sempurna. Tabel 12. Pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba kedua 4.3 Perbandingan Kualitas Gambar Monitoring Rata-rata antara Jembatan Timbang Trowulan dan Waktu (s) Asal Tujuan Trosobo Jitter(ms) 17:21:03.694408 s/d JT Operation Pada perencanaan ini, dilakukan uji MOS 0.017235 17:24:09.853609 Trowulan Room untuk mengetahui kualitas hasil rekaman gambar 17:31:53.297942 s/d JT Operation monitoring di lokasi Jembatan Timbang Trowulan dan 0.016410 17:34:54.480627 Trowulan Room Trosobo dengan hasil rekaman di Operation Room 17:47:28.981717 s/d JT Operation 17:50:17.908566 Trowulan Room 0.013907 melalui jaringan radio link yang telah dibangun. MOS 18:05:13.228554 s/d JT Operation tersebut melibatkan 5 orang responden yang akan 0.042992 18:08:55.315451 Trowulan Room memberikan penilian secara subyektif dengan kategori 18:18:48.020006 s/d JT Operation 0.013871 penilaian pada MOS tersebut adalah 6 skala, dengan 18:23:13.048916 Trowulan Room angka 1.0-2.6 untuk kualitas tidak direkomendasikan dan angka 4.3-5.0 sebagai kualitas seperti terlihat pada Perbandingan Rata-Rata Jitter tabel 13. Prosedur pengukuran MOS didasarkan ITU-T P.911. 0.04 0.034225 0.035 0.03 Tabel 13. Mean Opinion Score[5] s) 0.025 Opini Pengguna MOS Score Jitter (m 0.020883 0.02 0.015 0.012236 Sangat memuaskan 4.3-5.0 0.01 0.005 Memuaskan 4.0-4.3 0 1 2 3 Baik 3.6-4.0 Ujicoba Banyak yang tidak puas 3.1-3.6 Buruk 2.6-3.1 Gambar 12. Grafik perbendingan Jitter ujicoba pertama, kedua dan ketiga Tidak direkomendasikan 1.0-2.6 6
  • 7. § Jembatan Timbang Trosobo Tabel 14. Hasil penilaian responden pada Jembatan Hasil Rekaman JT Trosobo pada Lokasi Jembatan Timbang Trosobo Timbang Lokasi Nama Responden Operation JT Trosobo Room Aam 4 2.5 Angga 4 3 Arif 3.5 2.5 Robby 3.5 3 Zainul 4.5 2.5 Rata-Rata 3.9 2.7 Tabel 15. Hasil penilaian responden pada Jembatan Timbang Trowulan Gambar 15. Hasil Rekaman JT Trosobo pada Lokasi Jembatan Timbang Lokasi Nama Responden JT Operation Trowulan Room Aam 4 3 Angga 4 3 Arif 3 3 Robby 4.5 3 Zainul 4.5 2.5 Rata-Rata 4 2.9 Dari tabel 14 dapat di ketahui bahwa hasil penilaian responden pada lokasi Jembatan Timbang Trosobo didapatkan rata-rata penilaian responden Gambar 16. Hasil Rekaman JT Trosobo di Operation Room secara keseluruhan sebesar 3.9 MOS dari nilai tersebut melalui radio link dapat dikatakan kualitas gambar yang dihasilkan “Baik” dan hasil rekaman di Operation Room sebesar § Jembatan Timbang Trowulan 2.7 MOS dari nilai tersebut dapat dikatakan kualitas Hasil Rekaman JT Trowulan pada Lokasi Jembatan gambar yang dihasilkan adalah “Buruk”, Timbang Dari tabel 15 dapat di ketahui bahwa hasil penilaian responden pada lokasi Jembatan Timbang Trowulan didapatkan rata-rata penilaian responden secara keseluruhan sebesar 4 MOS dari nilai tersebut dapat dikatakan kualitas gambar yang dihasilkan “Baik” dan hasil rekaman di Operation Room sebesar 2.9 MOS dari nilai tersebut dapat dikatakan kualitas gambar yang dihasilkan adalah “Buruk”, 5. Kesimpulan Dari analisa yang telah dilakukan atas kinerja Gambar 17. Hasil Rekaman JT Trowulan pada Lokasi jaringan Jembatan Timbang online di Jawa Timur Jembatan Timbang khususnya pada Jembatan Timbang Trosobo dan Trowulan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: v Paket loss yang terjadi pada Jembatan Timbang baik Trosobo maupun Trowulan bernilai 0, ini disebabkan karena jaringan radio link yang digunakan pada Jembatan Timbang adalah point to point sehingga disebut juga Connection Oriented yaitu suatu jenis komunikasi antar unit dalam jaringan yang transmisinya dilakukan pembentukan koneksi terlebih dahulu. Sehingga Gambar 18. Hasil Rekaman JT Trowulan di Operation komunikasi antara Jembatan Timbang dengan Room melalui radio link Operation Room dapat berlangsung dengan sangat baik tanpa ada data yang hilang. v Secara umum kualitas gambar yang dihasilkan pada lokasi Jembatan Timbang Trosobo dan Trowulan baik dan hasil rekaman di Operation 7
  • 8. Room melalui radio link/wireless buruk, karena banyak faktor yang mempengaruhi hasil rekaman melalui radio link/wireless, selain spesifikasi kamera dan VGA card yang dipakai pengaruh lainnya adalah jarak, cuaca, waktu pengamatan, dan propagasinya sehingga ketajaman gambarnya menjadi menurun. v Adapun nilai rata-rata delay dan jitter tertinggi pada JT Trosobo secara berurutan adalah 0.0051988 ms dan 0.008211 ms sedangkan JT Trowulan adalah dihasilkan pada jaringan Jembatan Timbang dengan mengguanakan radio link masih dibawah standar nilai maksimal yang diperbolehkan ITU-T G1010 untuk komunikasi, yaitu 60 ms. Oleh karena itu aplikasi radio link tersebut memenuhi syarat untuk menyelenggarakan komunikasi. DAFTAR PUSTAKA [1] PP 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom, pasal 3 ayat (5) angka 15 huruf h dan huruf l [2] Anonymous. “Wireless Local Area Network “. http://www.wlana.org/ [3] Sukaridhoto, Sritusta. “Buku Jaringan Komputer“. PENS-ITS, Surabaya. 2005 [4] www.wiresahark.com [5] VoIP Quality and Bandwidth Calculator, http://www.voiptroubleshooter.com/diagnosis/emodel. html, Juli 2007 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Anugrah Robby, lahir di kampung Kebun Laut Sangkapura tepatnya di pulau Bawean Kabupaten Gresik pada 31 Agustus 1981. Putra dari Ibu Farida dan Bapak Mawardi. Menempuh pendidikan dasar di SDN Sawahmulya I Sangkapura Bawean (1988-1994), dilanjutkan dengan SLTP I Sangkapura Bawean (19941997), dilanjutkan di SMU Khadijah Surabaya (1997-2000), kemudian melanjutkan pendidikan di PENS-ITS Surabaya Jurusan Teknik Telekomunikasi (2000-2003) dan selanjutnya diterima di Jurusan Teknik Elektro FTI – ITS pada tahun 2004 dengan mengambil program studi Telekomunikasi Multimedia. Dan sampai tugas akhir ini disusun penulis masih menjadi mahasiswa di jurusan Teknik Elektro ITS. 8
  • 9. Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link oleh : Anugrah Robby (2204109604) Pembimbing : BIDANG STUDI TELEKOMUNIKASI MULTIMEDIA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO 1. Istas Pratomo, ST. MT. FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI ITS – SURABAYA 2. Ir. Djoko Suprajitno Rahardjo 2008
  • 10. LATAR BELAKANG Menaikkan performansi sistem dalam mendukung upaya-upaya 1 peningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja Mengurangi proses manual sehingga memperkecil peluang terjadinya 2 praktek-praktek non prosedural oleh petugas Jembatan Timbang Meningkatnya jumlah lalu lintas oleh kendaraan berat mengakibatkan 3 terjadinya kemacetan, kecelakaan dan kerusakan jalan Mengoptimalkan investasi dengan cara menghemat biaya sewa 4 tahunan perangkat satelit, dikonversikan menjadi investasi peralatan milik sendiri
  • 11. PERMASALAHAN Bagaimana jaringan Jembatan Timbang online diimplementasikan 1 Bagaimana cara melakukan pengukuran kinerjanya (QoS) kemudian 2 menganalisanya Bagaimana mengetahui jaringan dan kualitas video yang dipasang 3 pada Jembatan Timbang online yang bertujuan untuk memonitoring jenis angkutan muatan barang yang lewat
  • 12. TUJUAN Mengetahui dan menganalisa Quality of Service (paket loss, 1 jitter, throughput dan delay) pada radio link yang diaplikasikan di jaringan Jembatan Timbang Online Mengetahui kualitas videonya 2
  • 13. BATASAN MASALAH Koneksi antara Operation Room di Surabaya dengan 2 (dua) 1 Jembatan Timbang yaitu Trosobo dan Trowulan. Pengukuran QoS (Quality of service) dari performansi jaringan 2 radio link Jembatan Timbang dengan hanya dibatasi pada : packet loss, delay, jitter dan throughput
  • 14. DASAR TEORI 1 KELEBIHAN Tx Antena Rx Antena Clear Line of Sight Mobilitas, fleksibilitas, mudah dalam 1 instalasinya dan menghemat biaya untuk pengadaan kabel Kecepatan transmisi radio Link/Wireless 2 LAN yaitu antara 1 Mbps – 11 Mbps sedangkan satelit 19,2 Kbps – 32 Kbps. KEKURANGAN Hanya bisa menghubungkan dua titik Connection Not Possible 1 yang ada pada jarak pandang bebas (line of sight) Membutuhkan pemasangan tower 2 Membutuhkan repeater 3
  • 15. DASAR TEORI 2 Proses yang dilakukan sebelum pengiriman data dari sender ke receiver 1 2 3 4 5 6
  • 16. Jenis Antena dan Kamera Doom Antena GRID Tipe NM100 Frekuensi 2,4 Ghz Image Size: JPEG VGA (640 x 480), QVGA (320 x 240), QQVGA (160 x 120)
  • 17. TOPOLOGI JARINGAN JT SE JAWA TIMUR Trosobo OP Trowulan
  • 18. KONFIGURASI LAN ♣ Konfigurasi LAN antara JT Trososbo dan JT Trowulan dengan Operation Romm Sebagai pusat server pengendalian & monitoring seluruh JT se Jawa Timur ♣ Konfigurasi LAN di Jembatan Timbang ♣ Konfigurasi LAN di Operation Room
  • 19. METODELOGI PENGUKURAN DAN PENGAMBILAN DATA DARI LOKASI JT KE OPERATION ROOM Software Wireshark Dijalankan Softweare Remote Administrator v2.1 Dijalankan NEXT
  • 20. HASIL DATA DARI WIRESHARK Pengiriman paket pertama Pengiriman paket ke dua IP Penerima IP Pengirim Waktu pengamatan paket DELAY JITTER THROUGHPUT PAKET LOSS BACK
  • 21. HASIL MONITORING JT TROWULAN LOKASI JT TROWULAN LOKASI OP MELALUI RADIO LINK
  • 22. HASIL MONITORING JT TROSOBO LOKASI JT TROSOBO LOKASI OP MELALUI RADIO LINK
  • 23. KESIMPULAN 1 Pada JT Trowulan 1 Rata-rata delay tertinggi = 0.0353524 ms pada ujicoba 2 Waktu pengamatan = 13:49:55.179579 WIB - 15:24:45.472235 WIB Rata-rata Jitter = 0.034225 ms pada ujicoba 2 waktu pengamatan = 13:49:55.179579 WIB - 15:24:45.472235 WIB Rata-rata Throughput = 6176.061802 Kbps pada ujicoba 1 waktu pengamatan = 10:29:53.806646 WIB - 11:09:24.709976 WIB Pada JT Trosobo 2 Rata-rata delay tertinggi = 0.0051988 ms pada ujicoba 2 Waktu pengamatan = 13:10:55.607339 WIB - 14:00:53.562697 WIB Rata-rata Jitter = 0.008211 ms pada ujicoba 1 waktu pengamatan = 10:09:27.265755 WIB - 10:48:45.582469 WIB Rata-rata Throughput = 69858.237286 Kbps pada ujicoba 2 waktu pengamatan = 13:10:55.607339 WIB - 14:00:53.562697 WIB.
  • 24. KESIMPULAN 2 3 Masih dibawah standar nilai maksimal yang diperbolehkan ITU-T G1010 untuk komunikasi, yaitu 60 ms. Oleh karena itu aplikasi radio link tersebut memenuhi syarat untuk menyelenggarakan komunikasi. Paket loss yang terjadi pada Jembatan Timbang baik Trosobo maupun Trowulan 4 bernilai 0, karena jaringan radio link yang digunakan pada Jembatan Timbang adalah point to point sehingga disebut juga Connection Oriented Secara umum kualitas gambar yang dihasilkan pada Jembatan Timbang Trosobo (nilai 5 MOS 2.7) dan Trowulan (nilai MOS 2.9) menggunakan radio link adalah buruk karena banyak faktor yang mempengaruhi hasil rekaman melalui radio link/wireless, diantaranya jarak, cuaca, waktu, dan propagasinya sehingga ketajaman gambarnya menjadi menurun.
  • 25. S A R A N Karena radio link Jembatan Timbang tersebut menghasilkan 1 throughput yang tinggi dan delay yang kecil untuk pengembangan lebih lanjut perlu dilakukan pengembangan untuk komunikasi VoIP antar Jembatan Timbang. Untuk aplikasi video tidak hanya untuk memonitoring terhadap jenis 2 angkutan muatan barang tetapi juga memonitoring para petugas Jembatan Timbang yang ada diruangan operator sehingga kecurangan para petugas dapat diminimalisir.
  • 27. Connection Oriented Suatu jenis komunikasi antar unit dalam jaringan yang transmisinya dilakukan pembentukan koneksi terlebih dahulu TCP biasa disebut juga sebagai protokol berbasis connection oriented. Karena TCP memberikan error recovery, flow control, dan reliabilitas untuk aplikasi dibandingkan UDP, BACK
  • 28. FSL
  • 29. SPESIFIKASI KAMERA DOOM Camera Function Pick-up Device : 1/4-type solid state image sensor Effective Pixels : 660 (H) x 492 (V) pixels Picture Sampling : 30 ips Lens at Image Sensor Lens : Fixed focal type Panning Angle : 140 degree (±70°) Tilting Angle : 120 degree (+30° - –90°) Pan / Tilt Preset : Eight (8) position Network Function Image Compression Type : JPEG / MPEG-4 Selectable Image Size : JPEG VGA (640 x 480), QVGA (320 x 240), QQVGA (160 x 120) MPEG-4 : CIF (352 x 288), QCIF (176 x 144) Protocol Supported : TCP/IP, UDP/IP, HTTP, FTP, SMTP, RTP, DNS, DDNS,DHCP, ARP, BOOTP, SNMP, NTP Network : 10Base-T / 100Base-TX (RJ-45 x 1) General Power Supply : DC9V (AC Adaptor is standard accessory) Power Consumption : 9W Dimensions : 93 (W) x 95 (H) x 61.5 (D) mm Weight (approx.) : 180g (except AC adaptor)
  • 31. LAYER TCP/IP TCP/IP OSI & TCP/IP
  • 34. Proses Yang Dilakukan Sebelum Pengiriman Data - Pengirim (sender) mengirimkan sinyal Synchronize terlebih dulu ke tujuan - Penerima (receiver) mengirimkan balasan dengan sinyal Negotiate Connection - Penerima mengirimkan Synchronize ulang, apa benar pengirim akan mengirimkan data - Pengirim membalas dengan sinyal Acknowledge dimana artinya sudah siap untuk mengirimkan data - Connection establish - Kemudian segmen dikirim
  • 35. Daya Antena Daya yg keluar di ujung antena = power transmite – loos kabel – Loss Konektor + gain antena
  • 36. PEBAGIAN IP Dimana : • Kelas A : Menggunakan 7 bit alamat network dan 24 bit untuk alamat host. Dengan ini memungkinkan adanya 27-2 (126) jaringan dengan 224-2 (16777214) host, atau lebih dari 2 juta alamat. • Kelas B : Menggunakan 14 bit alamat network dan 16 bit untuk alamat host. Dengan ini memungkinkan adanya 214-2 (16382) jaringan dengan 216-2 (65534) host, atau sekitar 1 juga alamat. • Kelas C : Menggunakan 21 bit alamat network dan 8 bit untuk alamat host. Dengan ini memungkin adanya 221-2 (2097150) jaringan dengan 28-2 (254) host, atau sekitar setengah juta alamat. • Kelas D : Alamat ini digunakan untuk multicast • Kelas E : Digunakan untuk selanjutnya. Kelas A digunakan untuk jaringan yang memiliki jumlah host yang sangat banyak. Sedangkan kelas C digunakan untuk jaringan kecil dengan jumlah host tidak sampai 254. sedangkan untuk jaringan dengan jumlah host lebih dari 254 harus menggunakan kelas B.
  • 37. UDP Lapisan UDP merupakan sebuah transport layer yang berkomunikasi dengan IP layer. Protocol TCP/IP merupakan kombinasi protocol TCP di atas protocol IP. UDP berperan sebagai fungsi ekivalen TCP yang memberikan servis di atas protocol IP. Lapisan UDP tidak memiliki sambungan dan tidak memberikan jaminan pengirimanan paket data. Tapi mengapa servis ini kok berguna ? Jawabannya adalah ada dua palikasi Internet yang memakai servis UDP yaitu SNMP (simple network management protocol) dan NFS (network file system). Lapisan UDP memakai algorima pengecekan untuk memberikan integritas paket data yang diterima. Lapisan UDP juga membuat servis model layer OSI melalui penggunaan port. Setiap nomor port mencirikan sebuah servis khusus yang diberikan melalui host host, seperti SNMP yang memakai port 161. Bagaimana sebuah host mengetahui kalau sebuah port digunakan oleh sesuatu servis ? Angka port biasanya merupakan hasil persetujuan dari komunitas pengembang software servis khusus yang kemudian diregistrasi untuk pemakaian di Internet. Dalam hal ini port 161 sudah diketahui masyarakat sebagai angka port yang telah terdaftar dan digunakan untuk servis SNMP.
  • 38. HASIL DATA DARI JT NEXT
  • 39. Fresnel Zone r d1 d2 n. λ . d1 . d 2 rn = d1 + d 2