SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
Potensi Konflik di DKI
Jakarta yang Multi Etnis
dan Cara Mencegahnya
Oleh Musni Umar
Sosiolog, Direktur Institute for Social Empowerment
and Democracy (INSED)
Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini, dan
lebih khusus lagi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta (
DKI Jakarta), telah menjadi area konflik sosial yang
menakutkan. Konflik menurut Wikipedia
Ensiklopedia Bebas berasal dari kata kerja latin
“configere” yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflkik diartikan sebagai suatu proses
sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) dimana salah satu pihak berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya.
Di Indonesia, khususnya DKI Jakarta mempunayi
banyak hotspot konflik sosial sebagai dampak dari
berbagai permasalahan yang di masa lalu tidak
pernah dipecahkan terutama ketidakadilan dan
ketidakmerataan pembangunan ekonomi. Semua
hotspot konflik sosial di DKI Jakarta tidak lain adalah
merupakan potensi konflik sosial yang harus
diwaspadai karena setiap saat bisa meledak, jika
ada persoalan yang memicu masyarakat untuk
bergerak melakukan konflik.
Setidaknya terdapat dua pandangan mengenai
konflik.
1. Pandangan konvensional
Mereka yang berpandangan konvensional
berpendapat bahwa konflik merupakan suatu
tindakan yang tidak patut dilakukan. Mereka yang
melakukan konflik dikategorikan sebagai penjahat
yang harus dihukum karena menciptakan kekacauan
dalam masyarakat.
Oleh karena itu, harus dicegah dan dilawan mereka
yang melakukan konflik.
1. Pandangan kontemporer
Mereka yang berpandangan kontemporer berpendapat
bahwa konflik merupakan hal yang wajar. Suami isteri
dan anak yang setiap hari hidup serumah bisa
berkonflik, apalagi dalam masyarakat yang multi etnis,
multi agama, multi budaya dan multi segalanya yang
memiliki banyak perbedaan dan kepentingan.
Konflik dalam masyarakat majemuk adalah wajar dan
logis, sehingga tidak usah ditakuti. Yang harus dicegah,
jangan sampai konflik bersifat brutal dan menimbulkan
kekacauan dan kerusakan demi kerusakan.
Mereka yang berpandangan kontemporer mengatakan
bahwa konflik bisa memperkukuh dan memperkuat
solidaritas kelompok. Yang penting konflik bisa dikelola,
di manage (ditata) sehingga tidak menciptakan huru-
hara
Jenis Konflik
Sekurang-kurangnya terdapat 9 (sembilan) jenis konflik sosial
di DKI Jakarta. Ada yang sering terjadi, ada pula yang jarang
terjadi, dan bahkan tidak pernah terjadi, tetapi tetap harus
diwaspadai karena sekali terjadi konflik, sangat sulit
dihentikan.
Adapun jenis-jenis konflik sosial ialah:
Pertama, konflik agama.
Kedua, konflik etnik (suku).
Ketiga, konflik politik.
Keempat, konflik aparat negara.
Kelima, konflik sumberdaya alam.
Keenam, konflik ekonomi.
Ketujuh, konflik Ormas
Kedelapan, konflik (tawuran) warga.
Kesembilan, konflik penghakiman massa dan pengeroyokan.
Penyebab Konflik
Penyebab konflik setidaknya dapat dibagi dua faktor.
Pertama, faktor internal.
Kedua, faktor eksternal.
Faktor internal dimulai dari keluarga. Penyebabnya bisa
berbagai macam persoalan.
Dampak psikologisnya amat mendalam karena keluarga
yang tidak harmonis, dapat melahirkan generasi yang
suka konflik. Sebagai ilustrasi, kalau di masa kecil
sering terjadi konflik dalam keluarga, maka seorang
anak bisa menularkan kebiasaan konflik dilingkungan
pergaulannya.
Jika sudah besar, kebiasaan di rumah yang sering
konflik dibawa keluar rumah, sehingga mudah berulah
dan menciptakan konflik dilingkungan tetangga,
lingkungan pergaulan dan di dalam masyarakat.
Adapun konflik dari faktor eksternal ialah konflik
yang disebabkan dari luar, misalnya dari luar
keluarga, luar sekolah, dan sebagainya. Konflik dari
faktor eksternal bisa disebabkan dari:
Salah paham,
Berebut pacar,
Senggolan motor,
Persaingan geng,
Kepentingan ekonomi, politik, agama
Dan lain sebagainya.
Cara Mencegah Konflik
Pandangan saya terhadap konflik adalah merupakan
kombinasi dari pandangan konvensional dan pandangan
kontemporer. Setiap konflik pasti ada penyebab utamanya.
Menurut saya, konflik harus dicegah dengan memecahkan
akar masalah yang menjadi penyebab terjadinya konflik.
Cara mencegah konflik, pembangunan dalam tataran
kebijakan dan operasional, harus semakin menghadirkan sila
kedua dari Pancasila yaitu “Kemanusiaan yang adil dan
beradab” dan sila kelima dari Pancasila, yaitu “Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal itu sangat penting karena
tujuan Indonesia merdeka sejatinya antara lain untuk
melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum dan mencedaskan kehidupan bangsa.
Kesenjangan antara tujuan Indonesia merdeka
dengan implementasi dalam pembangunan,
menyebabkan rakyat jelata menjadi korban.
Masyarakat yang mengalami tekanan ekonomi
akibat apa-apa mahal terutama sembako (sembilan
bahan pokok) menyebabkan banyak warga stres,
depresi dan bahkan putusasa.
Maka pembangunan, suka tidak suka dan mau tidak
mau harus menghadirkan keadilan dan
kesejahteraan. Karena tidak mungkin tercipta
kedamaian dan ketenangan tanpa ada keadilan dan
kesejahteraan bersama.
Pembangunan kampung deret vertikal diberbagai
perkampungan padat, kumuh dan miskin di DKI Jakarta
merupakan contoh pembangunan yang memberi
pemihakan dan pemberdayaan kepada rakyat jelata
yang sering disebut “wong cilik”.
Itu sebabnya, pembangunan kampung deret mendapat
apresiasi yang besar dari masyarakat bawah, sehingga
sangat penting diteruskan, dipercepat, diperluas serta
ditingkatkan pelaksanaannya. Selain itu,
pembangunan sangat sangat perlu memberi lapangan
kerja kepada masyarakat bawah dengan
memperbanyak proyek-proyek padat karya serta
memberi kepakaran kerja kepada mereka dengan
menyediakan pusat pelatihan kepakaran dikawasan
tempat mereka tinggal.
Pembangunan yang memihak kepada rakyat yang
kurang beruntung (wong cilik) di DKI Jakarta, harus
semakin ditingkatkan dengan memberi affirmative
action dan special treatment kepada mereka yang
lemah. Pemihakan kepada mereka yang lemah dalam
pembangunan, merupakan soslusi untuk mencegah
terjadinya konflik sosial di DKI Jakarta, sekaligus
memberi harapan dan semangat baru kepada mereka.
Dengan demikian akan tumbuh optimisme di kalangan
masyarakat yang kurang beruntung. Pertama, merasa
ada yang peduli. Kedua, merasa ada yang
memperhatikan dengan memberi bukti nyata. Ketiga,
menumbuhkan kepercayaan kepada rakyat bawah
bahwa Jakarta Baru terus diwujudkan dan akan menjadi
success story (sejarah sukses) dalam pembangunan di
DKI Jakarta.
Maka walaupun masih banyak hotspot konflik sosial
di DKI Jakarta, kita bersyukur pileg 9 April 2014 dan
insya Allah pilpres 9 Juli 2014, tidak ada konflik
yang mengganggu kedamaian, dan ketentraman
masyarakat DKI Jakarta.
Demikian pokok-pokok pikiran untuk bahan diskusi
3 Juni 2014 dalam program Badan Kesbangpol DKI
Jakarta di Hotel Grand Prioritas, Cisarua, Bogor Jawa
Barat.
Jakarta, 2 Juni 2014

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Bentuk- bentuk Interaksi Sosial
Bentuk- bentuk Interaksi SosialBentuk- bentuk Interaksi Sosial
Bentuk- bentuk Interaksi Sosial
Sella Simamora
 
Masalah masalah sosial
Masalah masalah sosialMasalah masalah sosial
Masalah masalah sosial
helenapakpahan
 
Manajemen konflik,m12,farid hady musri,18101155310586,marta widian sari,se,mm...
Manajemen konflik,m12,farid hady musri,18101155310586,marta widian sari,se,mm...Manajemen konflik,m12,farid hady musri,18101155310586,marta widian sari,se,mm...
Manajemen konflik,m12,farid hady musri,18101155310586,marta widian sari,se,mm...
faridhadymusri
 
Musni Umar: Peningkatan Peran Pemerintah dalam Mencegah dan Mengantisipasi Ko...
Musni Umar: Peningkatan Peran Pemerintah dalam Mencegah dan Mengantisipasi Ko...Musni Umar: Peningkatan Peran Pemerintah dalam Mencegah dan Mengantisipasi Ko...
Musni Umar: Peningkatan Peran Pemerintah dalam Mencegah dan Mengantisipasi Ko...
musniumar
 
4 bentuk-bentuk-interaksi-sosial
4 bentuk-bentuk-interaksi-sosial4 bentuk-bentuk-interaksi-sosial
4 bentuk-bentuk-interaksi-sosial
Agus Xtia
 

Was ist angesagt? (19)

sosiologi "integrasi dan reintegrasi"
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"sosiologi "integrasi dan reintegrasi"
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"
 
Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional
Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasionalSifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional
Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional
 
Ekdes 6
Ekdes 6Ekdes 6
Ekdes 6
 
Makalah penelitian integrasi dan regulasi dalam komunitas
Makalah penelitian integrasi dan regulasi dalam komunitasMakalah penelitian integrasi dan regulasi dalam komunitas
Makalah penelitian integrasi dan regulasi dalam komunitas
 
Bentuk- bentuk Interaksi Sosial
Bentuk- bentuk Interaksi SosialBentuk- bentuk Interaksi Sosial
Bentuk- bentuk Interaksi Sosial
 
Masalah masalah sosial
Masalah masalah sosialMasalah masalah sosial
Masalah masalah sosial
 
Samiaji corporate social responsibility
Samiaji corporate social responsibilitySamiaji corporate social responsibility
Samiaji corporate social responsibility
 
Psikologi Sosial - Resolusi Konflik dalam Perbedaan Budaya
Psikologi Sosial - Resolusi Konflik dalam Perbedaan BudayaPsikologi Sosial - Resolusi Konflik dalam Perbedaan Budaya
Psikologi Sosial - Resolusi Konflik dalam Perbedaan Budaya
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Manajemen konflik,m12,farid hady musri,18101155310586,marta widian sari,se,mm...
Manajemen konflik,m12,farid hady musri,18101155310586,marta widian sari,se,mm...Manajemen konflik,m12,farid hady musri,18101155310586,marta widian sari,se,mm...
Manajemen konflik,m12,farid hady musri,18101155310586,marta widian sari,se,mm...
 
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
KONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIAL KONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIAL
 
Kliping interaksi sosial
Kliping interaksi sosialKliping interaksi sosial
Kliping interaksi sosial
 
Musni Umar: Peningkatan Peran Pemerintah dalam Mencegah dan Mengantisipasi Ko...
Musni Umar: Peningkatan Peran Pemerintah dalam Mencegah dan Mengantisipasi Ko...Musni Umar: Peningkatan Peran Pemerintah dalam Mencegah dan Mengantisipasi Ko...
Musni Umar: Peningkatan Peran Pemerintah dalam Mencegah dan Mengantisipasi Ko...
 
Konflik sosial
Konflik sosialKonflik sosial
Konflik sosial
 
4 bentuk-bentuk-interaksi-sosial
4 bentuk-bentuk-interaksi-sosial4 bentuk-bentuk-interaksi-sosial
4 bentuk-bentuk-interaksi-sosial
 
Kapital Sosial
Kapital SosialKapital Sosial
Kapital Sosial
 
Bentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosialBentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosial
 

Ähnlich wie Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya

Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
musniumar
 
Musni Umar: Peningkatan peran pemerintah dalam mencegah dan mengantisipasi ko...
Musni Umar: Peningkatan peran pemerintah dalam mencegah dan mengantisipasi ko...Musni Umar: Peningkatan peran pemerintah dalam mencegah dan mengantisipasi ko...
Musni Umar: Peningkatan peran pemerintah dalam mencegah dan mengantisipasi ko...
musniumar
 
Musni Umar: Membangun Kehidupan Bersama secara Serasi di DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kehidupan Bersama secara Serasi di DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kehidupan Bersama secara Serasi di DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kehidupan Bersama secara Serasi di DKI Jakarta
musniumar
 
Dinamika dan potensi konflik pada masyarakat kota metropolitan novi catur m
Dinamika dan potensi konflik pada masyarakat kota metropolitan novi catur mDinamika dan potensi konflik pada masyarakat kota metropolitan novi catur m
Dinamika dan potensi konflik pada masyarakat kota metropolitan novi catur m
Universitas Islam Balitar
 
Makalah kel 3 manj konflik
Makalah kel 3 manj konflikMakalah kel 3 manj konflik
Makalah kel 3 manj konflik
YusmiDarni
 
Makalah dasar pancasila
Makalah dasar pancasilaMakalah dasar pancasila
Makalah dasar pancasila
joylanda
 
Konflik Sosial di DKI Jakarta Permasalahan dan Solusinya
Konflik Sosial di DKI Jakarta Permasalahan dan SolusinyaKonflik Sosial di DKI Jakarta Permasalahan dan Solusinya
Konflik Sosial di DKI Jakarta Permasalahan dan Solusinya
musniumar
 

Ähnlich wie Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya (20)

Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
 
Musni Umar: Peningkatan peran pemerintah dalam mencegah dan mengantisipasi ko...
Musni Umar: Peningkatan peran pemerintah dalam mencegah dan mengantisipasi ko...Musni Umar: Peningkatan peran pemerintah dalam mencegah dan mengantisipasi ko...
Musni Umar: Peningkatan peran pemerintah dalam mencegah dan mengantisipasi ko...
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
 
Musni Umar: Membangun Kehidupan Bersama secara Serasi di DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kehidupan Bersama secara Serasi di DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kehidupan Bersama secara Serasi di DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kehidupan Bersama secara Serasi di DKI Jakarta
 
Musni Umar: Konflik Sosial dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial
Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan SosialMusni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial
Musni Umar: Konflik Sosial dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial
 
Multikulturalisme di Indonesia dan Pengaruhnya Bagi Masyarakat
Multikulturalisme di Indonesia dan Pengaruhnya Bagi MasyarakatMultikulturalisme di Indonesia dan Pengaruhnya Bagi Masyarakat
Multikulturalisme di Indonesia dan Pengaruhnya Bagi Masyarakat
 
Musni Umar: Cinta Lahirkan Kepedulian Lingkungan di DKI Jakarta
Musni Umar:  Cinta Lahirkan Kepedulian Lingkungan di DKI JakartaMusni Umar:  Cinta Lahirkan Kepedulian Lingkungan di DKI Jakarta
Musni Umar: Cinta Lahirkan Kepedulian Lingkungan di DKI Jakarta
 
Tawuran Warga dan Kiat Pemecahannya
Tawuran Warga  dan Kiat PemecahannyaTawuran Warga  dan Kiat Pemecahannya
Tawuran Warga dan Kiat Pemecahannya
 
Musni Umar: Bangun Kewaspadaan Dini Masyarakat untuk Ciptakan Keamanan Bersam...
Musni Umar: Bangun Kewaspadaan Dini Masyarakat untuk Ciptakan Keamanan Bersam...Musni Umar: Bangun Kewaspadaan Dini Masyarakat untuk Ciptakan Keamanan Bersam...
Musni Umar: Bangun Kewaspadaan Dini Masyarakat untuk Ciptakan Keamanan Bersam...
 
Dinamika dan potensi konflik pada masyarakat kota metropolitan novi catur m
Dinamika dan potensi konflik pada masyarakat kota metropolitan novi catur mDinamika dan potensi konflik pada masyarakat kota metropolitan novi catur m
Dinamika dan potensi konflik pada masyarakat kota metropolitan novi catur m
 
Makalah kel 3 manj konflik
Makalah kel 3 manj konflikMakalah kel 3 manj konflik
Makalah kel 3 manj konflik
 
Musni Umar: Tawuran antar warga dan upaya pemecahannya
Musni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannyaMusni Umar: Tawuran antar warga  dan upaya pemecahannya
Musni Umar: Tawuran antar warga dan upaya pemecahannya
 
Makalah dasar pancasila
Makalah dasar pancasilaMakalah dasar pancasila
Makalah dasar pancasila
 
Materi Kuliah Sosiologi Perkotaan Rizki.pdf
Materi Kuliah Sosiologi Perkotaan Rizki.pdfMateri Kuliah Sosiologi Perkotaan Rizki.pdf
Materi Kuliah Sosiologi Perkotaan Rizki.pdf
 
Konflik Sosial di DKI Jakarta Permasalahan dan Solusinya
Konflik Sosial di DKI Jakarta Permasalahan dan SolusinyaKonflik Sosial di DKI Jakarta Permasalahan dan Solusinya
Konflik Sosial di DKI Jakarta Permasalahan dan Solusinya
 
Musni Umar: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Bom Waktu
Musni Umar: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Bom WaktuMusni Umar: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Bom Waktu
Musni Umar: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Bom Waktu
 
Deteksi Dini Bencana Sosial
Deteksi Dini Bencana SosialDeteksi Dini Bencana Sosial
Deteksi Dini Bencana Sosial
 
Krisis Multidimensional
Krisis MultidimensionalKrisis Multidimensional
Krisis Multidimensional
 
Pentingnya Deteksi Dini Terhadap Ancaman dan Gangguan di Masyarakat DKI Jakarta
Pentingnya Deteksi Dini Terhadap Ancaman dan Gangguan di Masyarakat DKI JakartaPentingnya Deteksi Dini Terhadap Ancaman dan Gangguan di Masyarakat DKI Jakarta
Pentingnya Deteksi Dini Terhadap Ancaman dan Gangguan di Masyarakat DKI Jakarta
 
4_bab1.pdf
4_bab1.pdf4_bab1.pdf
4_bab1.pdf
 

Mehr von musniumar

Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
musniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
musniumar
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
musniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
musniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
musniumar
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
musniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
musniumar
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
musniumar
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
musniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
musniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
musniumar
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
musniumar
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
musniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
musniumar
 
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di IndonesiaMusni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
musniumar
 
Musni Umar: Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Musni Umar:  Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di IndonesiaMusni Umar:  Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Musni Umar: Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
musniumar
 

Mehr von musniumar (20)

Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
 
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di IndonesiaMusni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
 
Musni Umar: Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Musni Umar:  Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di IndonesiaMusni Umar:  Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Musni Umar: Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
 

Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya

  • 1.
  • 2. Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya Oleh Musni Umar Sosiolog, Direktur Institute for Social Empowerment and Democracy (INSED)
  • 3. Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini, dan lebih khusus lagi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta ( DKI Jakarta), telah menjadi area konflik sosial yang menakutkan. Konflik menurut Wikipedia Ensiklopedia Bebas berasal dari kata kerja latin “configere” yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflkik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
  • 4. Di Indonesia, khususnya DKI Jakarta mempunayi banyak hotspot konflik sosial sebagai dampak dari berbagai permasalahan yang di masa lalu tidak pernah dipecahkan terutama ketidakadilan dan ketidakmerataan pembangunan ekonomi. Semua hotspot konflik sosial di DKI Jakarta tidak lain adalah merupakan potensi konflik sosial yang harus diwaspadai karena setiap saat bisa meledak, jika ada persoalan yang memicu masyarakat untuk bergerak melakukan konflik.
  • 5. Setidaknya terdapat dua pandangan mengenai konflik. 1. Pandangan konvensional Mereka yang berpandangan konvensional berpendapat bahwa konflik merupakan suatu tindakan yang tidak patut dilakukan. Mereka yang melakukan konflik dikategorikan sebagai penjahat yang harus dihukum karena menciptakan kekacauan dalam masyarakat. Oleh karena itu, harus dicegah dan dilawan mereka yang melakukan konflik.
  • 6. 1. Pandangan kontemporer Mereka yang berpandangan kontemporer berpendapat bahwa konflik merupakan hal yang wajar. Suami isteri dan anak yang setiap hari hidup serumah bisa berkonflik, apalagi dalam masyarakat yang multi etnis, multi agama, multi budaya dan multi segalanya yang memiliki banyak perbedaan dan kepentingan. Konflik dalam masyarakat majemuk adalah wajar dan logis, sehingga tidak usah ditakuti. Yang harus dicegah, jangan sampai konflik bersifat brutal dan menimbulkan kekacauan dan kerusakan demi kerusakan. Mereka yang berpandangan kontemporer mengatakan bahwa konflik bisa memperkukuh dan memperkuat solidaritas kelompok. Yang penting konflik bisa dikelola, di manage (ditata) sehingga tidak menciptakan huru- hara
  • 7. Jenis Konflik Sekurang-kurangnya terdapat 9 (sembilan) jenis konflik sosial di DKI Jakarta. Ada yang sering terjadi, ada pula yang jarang terjadi, dan bahkan tidak pernah terjadi, tetapi tetap harus diwaspadai karena sekali terjadi konflik, sangat sulit dihentikan. Adapun jenis-jenis konflik sosial ialah: Pertama, konflik agama. Kedua, konflik etnik (suku). Ketiga, konflik politik. Keempat, konflik aparat negara. Kelima, konflik sumberdaya alam. Keenam, konflik ekonomi. Ketujuh, konflik Ormas Kedelapan, konflik (tawuran) warga. Kesembilan, konflik penghakiman massa dan pengeroyokan.
  • 8. Penyebab Konflik Penyebab konflik setidaknya dapat dibagi dua faktor. Pertama, faktor internal. Kedua, faktor eksternal. Faktor internal dimulai dari keluarga. Penyebabnya bisa berbagai macam persoalan. Dampak psikologisnya amat mendalam karena keluarga yang tidak harmonis, dapat melahirkan generasi yang suka konflik. Sebagai ilustrasi, kalau di masa kecil sering terjadi konflik dalam keluarga, maka seorang anak bisa menularkan kebiasaan konflik dilingkungan pergaulannya. Jika sudah besar, kebiasaan di rumah yang sering konflik dibawa keluar rumah, sehingga mudah berulah dan menciptakan konflik dilingkungan tetangga, lingkungan pergaulan dan di dalam masyarakat.
  • 9. Adapun konflik dari faktor eksternal ialah konflik yang disebabkan dari luar, misalnya dari luar keluarga, luar sekolah, dan sebagainya. Konflik dari faktor eksternal bisa disebabkan dari: Salah paham, Berebut pacar, Senggolan motor, Persaingan geng, Kepentingan ekonomi, politik, agama Dan lain sebagainya.
  • 10. Cara Mencegah Konflik Pandangan saya terhadap konflik adalah merupakan kombinasi dari pandangan konvensional dan pandangan kontemporer. Setiap konflik pasti ada penyebab utamanya. Menurut saya, konflik harus dicegah dengan memecahkan akar masalah yang menjadi penyebab terjadinya konflik. Cara mencegah konflik, pembangunan dalam tataran kebijakan dan operasional, harus semakin menghadirkan sila kedua dari Pancasila yaitu “Kemanusiaan yang adil dan beradab” dan sila kelima dari Pancasila, yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal itu sangat penting karena tujuan Indonesia merdeka sejatinya antara lain untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencedaskan kehidupan bangsa.
  • 11. Kesenjangan antara tujuan Indonesia merdeka dengan implementasi dalam pembangunan, menyebabkan rakyat jelata menjadi korban. Masyarakat yang mengalami tekanan ekonomi akibat apa-apa mahal terutama sembako (sembilan bahan pokok) menyebabkan banyak warga stres, depresi dan bahkan putusasa. Maka pembangunan, suka tidak suka dan mau tidak mau harus menghadirkan keadilan dan kesejahteraan. Karena tidak mungkin tercipta kedamaian dan ketenangan tanpa ada keadilan dan kesejahteraan bersama.
  • 12. Pembangunan kampung deret vertikal diberbagai perkampungan padat, kumuh dan miskin di DKI Jakarta merupakan contoh pembangunan yang memberi pemihakan dan pemberdayaan kepada rakyat jelata yang sering disebut “wong cilik”. Itu sebabnya, pembangunan kampung deret mendapat apresiasi yang besar dari masyarakat bawah, sehingga sangat penting diteruskan, dipercepat, diperluas serta ditingkatkan pelaksanaannya. Selain itu, pembangunan sangat sangat perlu memberi lapangan kerja kepada masyarakat bawah dengan memperbanyak proyek-proyek padat karya serta memberi kepakaran kerja kepada mereka dengan menyediakan pusat pelatihan kepakaran dikawasan tempat mereka tinggal.
  • 13. Pembangunan yang memihak kepada rakyat yang kurang beruntung (wong cilik) di DKI Jakarta, harus semakin ditingkatkan dengan memberi affirmative action dan special treatment kepada mereka yang lemah. Pemihakan kepada mereka yang lemah dalam pembangunan, merupakan soslusi untuk mencegah terjadinya konflik sosial di DKI Jakarta, sekaligus memberi harapan dan semangat baru kepada mereka. Dengan demikian akan tumbuh optimisme di kalangan masyarakat yang kurang beruntung. Pertama, merasa ada yang peduli. Kedua, merasa ada yang memperhatikan dengan memberi bukti nyata. Ketiga, menumbuhkan kepercayaan kepada rakyat bawah bahwa Jakarta Baru terus diwujudkan dan akan menjadi success story (sejarah sukses) dalam pembangunan di DKI Jakarta.
  • 14. Maka walaupun masih banyak hotspot konflik sosial di DKI Jakarta, kita bersyukur pileg 9 April 2014 dan insya Allah pilpres 9 Juli 2014, tidak ada konflik yang mengganggu kedamaian, dan ketentraman masyarakat DKI Jakarta. Demikian pokok-pokok pikiran untuk bahan diskusi 3 Juni 2014 dalam program Badan Kesbangpol DKI Jakarta di Hotel Grand Prioritas, Cisarua, Bogor Jawa Barat. Jakarta, 2 Juni 2014