Dokumen tersebut membahas tentang masalah lingkungan dalam pembangunan industri, keracunan logam/metaloid, organik, dan bahan korosif akibat industrialisasi serta perlindungan masyarakat sekitar dan analisis dampak lingkungan.
2. A. MASALAH LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN
INDUSTRI
• Pertambahan penduduk yang cepat
mempunyai implikasi pada berbagai bidang. Bertambahnya
penduduk yang cepat ini mengakibatkan tekanan pada sektor
penyediaan fasilitas tenaga kerja yang tidak mungkin dapat
ditampung dari sektor pertanian. Maka untuk perluasan
kesempatan kerja, sektor industri perlu ditingkatkan baik
secara kualitas maupun kuantitas. Peningkatan secara
bertahap berbagai bidang industri akan menyebabkan secara
beransur-ansur tidak akan lagi tergantung kepada hasil
produksi luar negeri dalam memenuhi kebutuhan hidup.
3. • Dibawah ini beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
pembangunan proyek industri terhadap lingkungan sekitarnya:
1. Evaluasi pengaruh sosial ekonomi dan ekologi baik secara umum
maupun khusus
2. Penelitian dan pengawasan lingkungan baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang. Dari sini akan didapatkan informasi mengenai
jenis perindustrian yang cocok dan menguntungkan
3. Survey mengenai pengaruh-pengaruh yang mungkin timbul pada
lingkungan
4. Berdasarkan petunjuk-petunjuk ekologi dibuat formulasi mengenai
kriteria analisa biaya, keuntungan proyek, rancangan bentuk proyek dan
pengelolaan proyek
5. Bila penduduk setempat terpaksa mendapat pengaruh negatif dari
pembangunan proyek industri ini, maka buatlah pembangunan alternatif
atau dicarikan jalan untuk kompensasi kerugian sepenuhnya
4. B. KERACUNAN BAHAN LOGAM/METALOID PADA
INDUSTRIALISASI
• Racun-racun logam/metaloid beserta
persenyawaan-persenyawaannya yang sering
terjadi pada industrialisasi adalah yang berasal
dari timah hitam, air
raksa, arsen, chromium, berrylium, cadmium,
vanadium dan fosfor.
5. • Gejala keracunan yang ditimbulkan oleh zat-
zat tidaklah sama. Hal ini tergantung dari
persenyawaan kimianya, keadaan wujud
fisiknya (padat, cair, atau gas), valensi
ikatannya, dan cara masuknya ke dalam
tubuh.
• Beberapa contoh keracunan logam/metaloid
• 1. Keracunan oleh timah hitam
• 2. Keracunan air raksa (Hg)
• 3. Keracunan Arsen
• 4. Keracunan fosfor
6. C. KERACUNAN BAHAN ORGANIS PADA
INDUSTRIALISASI
• Bahan organis baik itu berupa bahan baku
atau hasil akhirnya pada proyek industri banyak sekali.
Yang akan dibicarakan di sini hanya yang penting dan
pokok-pokok saja, yang sebagian telah diuraikan pada
uraian sebelumnya.
• Golongan yang penting yang akan diuraikan
di sini, yaitu derivat-derivat terarang batu, hologen
hidrokarbon, alkohol dan diol.
• 1. Keracunan oleh derivat-derivat ter arang batu
• 2. Keracunan oleh hologen hidrokarbon
• 3. Keracunan oleh alkohol dan diol
7. D. KERACUNAN BAHAN KOROSIF PADA
INDUSTRIALISASI
• Keracunan bahan ini terutama terjadi pada industri-industri
kimia. Bahan-bahan korosif dari asam-asam, basa-basa serta garam-
garamnya yang bersifat asam atau basa, baik organik maupun anorganik.
Yang terpenting untuk menghindari terjadinya keracunan oleh bahan-
bahan korosif ini adalah pencegahan yang baik berupa antara lain.
• 1. Penyimpanan bahan secara baik dan aman untuk orang sekitarnya
• 2. Sediakan air yang cukup untuk mencuci bila sewaktu-waktu tubuh
terkena bahan ini
• 3. Memakai alat pelindung bila sedang bekerja dengan bahan-bahan ini
• 4. Pemeliharaan kebersihan dan ketertiban di tempat kerja
• 5. Pembuangan air-air bekas dan bahan-bahan sisa disalurkan ke
saluran-saluran tertutup, sehingga tak mengotori lingkungan adanya
pencemaran
• 6. Pengawasan yang baik terhadap kemungkinan adanya pencemaran
8. E. MELINDUNGI MASYARAKAT SEKITAR
PERUSAHAAN INDUSTRI
• Masyarakat sekitar suatu perusahaan
industri harus dilindungi dari pengaruh-
pengaruh buruk yang mungkin ditimbulkan
oleh industrialisasi dari kemungkinan
pengotoran udara, air, makanan, tempat
sekitar dan lain-lain oleh sampah, air bekas
dan udara dari perusahaan-perusahaan
industri.
9. • Semua perusahaan industri harus
memperhatikan kemungkinan adanya
pencemaran lingkungan, dimana segala macam
hasil buangan sebelum dibuang harus betul-betul
bebas dari bahan yang bisa meracuni.
• Pemilihan cara ini pada umumnya didasarkan atas
faktor-faktor:
• a. Bahaya tidaknya bahan-bahan buangan
tersebut
• b. Besarnya biaya agar secara ekonomi tidak
merugikan perusahaan
• c. Derajat efektifnya cara yang dipakai
• d. Kondisi lingkungan setempat
10. F. ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
• Analisa Dampak Lingkungan yang biasa
disingkat sebagai ANDAL atau ADL ataupun
ada pula yang menyebutnya AMRIL (Analisis
Manfaat dan Resiko Lingkungan) adalah salah
satu studi yang
mengindentifikasi, memprediksi, menginterpr
etasi dan mengkomunikasi pengaruh dari
suatu kegiatan manusia, khususnya suatu
proyek pembangunan fisik, terhadap
lingkungan.
11. • Penyelanggaraan ANDAL seyogyanya dilakukan
menurut ketentuan dibawah ini:
• 1. ANDAL harus merupakan bagian yang
esensial dan terpadu dari kegiatan perencanaan
• 2. Sebagai pedoman untuk melakukan ANDAL
deiperlukan adanya tujuan dan kebijaksanaan
nasional yang jelas mengenai pengelolaan
lingkungan
• 3. Diperlukan jadwal waktu yang pasti untuk
proses penyelenggaraannya
• 4. ANDAL merupakan studi alternatif tanpa
disertai kegiatan fisik
• 5. ANDAL harus mempunyai kerangka spatial
yang luas