Teori perusahaan menjelaskan bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengkombinasikan dan mengorganisasikan sumber daya untuk memproduksi barang dan jasa guna dijual. Namun, terdapat kendala seperti keterbatasan sumber daya yang menghambat capaian tujuan. Ekonomi manajerial menerapkan teori ekonomi dan ilmu pengambilan keputusan untuk menemukan solusi optimal bagi masalah ke
2. Pendahuluan
• Menurut Mc Connel (1993), ekonomi manajerial adalah alat
analisis yang sangat berguna bagi manajer dalam pengambilan
keputusan bisnis. Sesuai dengan namanya, ekonomi
manajerial merupakan hibrid dari ilmu ekonomi dan ilmu
manajemen. Ilmu ekonomi adalah studi tentang perilaku
manusia dalam memproduksi, mendistribusi dan
mengkonsumsi barang dan jasa. Sedangkan sumber daya yang
tersedia untuk mewujudkannya.
• Sedangkan menurut Ket (2000) Ilmu manajemen dapat
diartikan sebagai ilmu dan seni tentang bagaimana
mengorganisasikan dan mengalokasikan sumber daya
perusahaan yang terbatas untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Dengan demikian ekonomi manajerial adalah
aplikasi dari analisis ekonomi dalam membuat keputusan
bisnis agar sumber daya perusahaan yang terbatas
dialokasikan pada penggunaannya yang paling baik.
4. Gambar 1. Pengertian Ekonomi Manajerial
Masalah Keputusan Manajemen
Teori Ekonomi :
Ekonomi Mikro
Ekonomi Makro
Ilmu Keputusan :
Matematika Ekonomi
Ekonometrika
Ekonomi Manajerial :
Aplikasi Teori dan perangkat ilmu keputusan
untuk memecahkan masalah keputusan
manajerial
Solusi Optimal untuk masalah
Keputusan Manajerial
5. Organisasi dapat memecahkan masalah keputusan manajemen dengan
menerapkan teori ekonomi dan perangkat ilmu keputusan
Ekonomi mikro : Tingkah laku ekonomi secara individual sebagai
pengambil keputusan, seperti konsumen individu dan
pemilik sumber daya, dan perusahaan bisnis.
Ekonomi makro : Membahas tentang output, pendapatan, pekerjaan,
konsumsi, investasi dan harga dilihat secara agregat
Teori ekonomi : memprediksi dan menerangkan tingkah laku ekonomi
Teori ekonomi biasanya dimulai dengan model
Model : abstraksi dari banyak hal yang melingkupi suatu kejadian dan
berusaha mengindentifikasi beberapa dari banyak faktor penentu
yang penting dari suatu kejadian.
Metodologi ekonomi adalah menerima teori atau model bila dapat
memprediksi secara tepat dan prediksi tersebut secara logis mengikuti
asumsi.
6. EKMAN
Ilmu Keputusan
Matematika Ekonomi dan Ekonometrika
Memformulasikan dalam bentuk
persamaan model ekonomi yang
dipostulatkan oleh teori ekonomi.
Menerapkan peralatan statistik (regresi)
pada data dunia nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh
teori ekonomi.
Model Matematika Q = f(P,Y,PC, PS, A)
Dengan mengumpulkan data Q, P,Y PC, PS, A, kita dapat mengestimasi
hubungan emperisnya (ekonometrik)
EKMAN : Aplikasi teori ekonomi dan perangkat ilmu pengambilan
keputusan untuk menemukan solusi optimal pada masalah
keputusan manajerial.
7. EKMAN
ILMU ADMINISTRASI BISNIS
(Akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen SDM,
dan produksi) = Lingkungan bisnis dimana prshan
beroperasi.
Proses pengambilan keputusan secara
keseluruhan yang akan membawa
perusahaan mencapai tujuannya.
EKMAN bukan merupakan ilmu yang terdiri dari
banyak topik yang terpisah melainkan penggunaan teori
ekonomi dan perangkat ilmu manajemen untuk
mempelajari bagaimana suatu perusahaan dapat
mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien di
dalam lingkungan bisnis dimana perusahaan beroperasi.
9. 1.2.1. Identify goals and constraints
Langkah awal Membuat Keputusan : Menentukan tujuan
Untuk mencapai sejumlah tujuan yang berbeda
akan membuat keputusan berbeda.
Tujuan : distribusi makanan
Rural areas
Innercity residents
Decisions and optimal distribution network will differ
The decision maker faces constraints that affect the ability
to achieve a goal
10. Unit berbeda dalam perusahaan memiliki tujuan berbeda.
Departemen Marketing : bertujuan menggunakan sumberdaya
untuk memaksimumkan penjualan atau
market share Financial :bertujuan meningkatkan laba
Departemen
atau mengurangi risiko
Unfortunately, constraints make it difficult for managers to achieve
goals, such as maximizing profit or increasing market share
Kendala : ketersediaan teknologi, harga input yang digunakan dalam
proses produksi.
Tujuan memaksimumkan profit, maka manajer harus
memutuskan : optimal price to charge for a product, how much
to produce, which technology to use, how much of each input to
use, how to react to decisions made by competitors, and so on.
11. 1.2.2. Recognize the Nature and Importance of Profit
Tujuan Perusahaan : Memaksimumkan
profit atau nilai perusahaan
Accounting Versus Economic Profits
Accounting Profit : sejumlah uang yang diperoleh dari penjualan
(Total Penerimaan = harga dikali kuantitas barang
yang dijual) dikurangi biaya produksi barang dan jasa
Apa yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan, dan dilaporkan
kepada manager oleh bagian keuangan.
Economic Profit : perbedaan total penerimaan dengan total biaya
opportunity dalam memproduksi barang atau jasa.
Biaya opportunity > Biaya akuntansi
Explicit (or Accounting) cost of resource and the implicit cost of giving-up
the next-best alternative use of the resource)
12. Contoh : Bisnis Bread-talk atau Jico donuts memiliki gedung sendiri.
Biaya untuk memproduksi merupakan biaya akuntansi.
Pada akhir tahun, bagian keuangan melaporkan bahwa biaya produksi
sebesar Rp. 300 juta, dan total penerimaan adalah Rp. 1 miliar, maka
laba akuntansi adalah Rp. 700 juta.
Untuk Menentukan Laba ekonomi beberapa hal harus diperhitungkan :
Gaji pemilik jika bekerja diperusahaan lain, misalkan digaji Rp. 240 juta,
sehingga biaya implisit untuk pemilik dalam menjalankan bisnis donut
adalah sebesar Rp. 240 juta yang dikurangi dari laba akuntansi.
Menyewa gedung dari orang lain, misalkan jika menyewa gedung yang
sama ditempat lain sebesar Rp. 480 juta pertahun, maka biaya sewa
gedung merupakan biaya implisit
Biaya ekonomi untuk kasus tersebut = 300 juta + 240 juta + 480 juta
= 1miliar 20 juta
Laba ekonomi= Rp. 1 miliar – Rp. 1 miliar 20 juta = - 20 juta
atau mengalami rugi sebesar Rp. 20 juta
14. 1.2.3. Understand Incentives
Insentif berpengaruh terhadap bagaiamana sumber daya digunakan
dan bagaimana SDM bekerja keras.
Perusahaan harus mempunyai suatu aturan tentang pemberian insentif untuk
membangkitkan semangat kerja
Insentif diberikan dalam bentuk bonus dengan mekanisme yang jelas yang
diperoleh mulai dari CEO hingga manajemen yang paling bawah.
Beberapa individu mendapatkan insentif berdasarkan pendapatan yang
dihasilkan untuk pemilik perusahaan. Seperti tenaga penjualan, jika usaha
yang dilakukan sedikit maka insentif yang diperoleh kecil dan sebaliknya jika
usaha yang dilakukan besar sehingga diperoleh insentif yang tinggi.
15. 1.2.4. Understand Market
Terdapat dua sisi setiap transaksi dalam pasar :
Untuk setiap pembeli dari barang/jasa terdapat hubungan
dengan penjual.
Outcome akhir dari pasar tergantung pada kekuatan pembeli
dan penjual di pasar yang ditempati.
The power or bargaining position, of consumers and producers
in the market is limited by three sources of rivalry that exist in
economic transaction :
Consumer-producer rivalry, consumer-consumer rivalry,
producer-producer rivalry.
17. 1.3. Teori Perusahaan
Perusahaan : suatu organisasi yang mengkombinasikan,
mengorganisir berbagai sumberdaya yang bertujuan memproduksi
barang dan jasa untuk dijual
Perusahaan
menghemat biaya transaksi
Fungsi Perusahaan : membeli sumberdaya atau input berupa tenaga kerja,
modal dan bahan mentah untuk diubah menjadi
barang dan jasa untuk dijual
(bagian dari circular flow of economic activity)
Tujuan perusahaan : Memaksimumkan laba sekarang atau jangka pendek
Tujuan perusahaan : memaksimumkan kekayaaan atau nilai perusahaan.
(Dicerminkan dari nilai sekarang dari keuntungan
perusahaan yang diharapkan masa depan)
22. Teori Perusahaan
• Perusahaan : organisasi yg mengkombinasi dan
mengorganisasikan berbagai sumberdaya dalam
memproduksi barang dan jasa untuk dijual
• Tujuan Perusahaan : memaksimum kekayaan
atau nilai perusahaan
23. Teori Perusahaan
Kendala-Kendala dalam Operasi Perusahaan:
• Upaya mencapai tujuan dihambat oleh berbagai kendala
adanya keterbatasan dalam penyediaan input, seperti :
terbatasnya tenaga ahli, terbatasnya bahan baku dan juga
modal, kemudian adanya kendala hukum dan peraturan
perundangan, misalnya tentang upah minimum, standar
kesehatan dan keselamatan, standar emisi polusi
• Teori perusahaan yang mempostulatkan tujuan
perusahaan untuk memaksimumkan kekayaan
dinilai terlau sempit dan tidak realistik.
• Beberapa alternatif adalah : memaksimumkan
penjualan (Baumol 1959), memaksimumkan
kepuasan manajemen (Wiliamson, 1963) dan
perilaku pemuasan (Cyet dan March, 1949)
27. SIFAT DAN FUNGSI LABA
Definisi Laba
• Laba = Penerimaan dikurangi Biaya
• Laba Bisnis (Business Profit) : Penerimaan dikurangi
Biaya Akuntasi (biaya eksplisit)
• Laba Ekonomi (Economic Profit) : Penerimaan
dikurangi Biaya Eksplisit dan Biaya Implisit
Contoh :
• Sebuah perusahaan melaporkan laba bisnisnya Rp. 30
juta per bulan, tetapi sebenarnya sang pengusaha dapat
memperoleh penghasilan sesebear Rp 35 juta per bulan
dari bekerja di perusahaan lain, dan modalnya bisa
menghasilkan Rp 15 juta per bulan jika diinvestasikan di
bisnis lain.
28. Teori Laba
• Teori Laba dalam Menghadapi Resiko (Risk Bearing
Theories of Profit) : laba di atas normal dibutuhkan agar
bertahan di industri yang beresiko tinggi (mis.
Pengeboran minyak)
• Teori Laba karena Gesekan (Frictional Theory of Profit):
laba krn adanya gangguan pada keseimbangan jangka
panjang
• Teori Laba Monopoli (Monopoly Theory of Profit): laba
krn monopoli, membatasi output dan mengenakan harga
yang tinggi
• Teori Laba Inovasi (Innovation Theory of Profit): laba krn
adanya inovasi yang berhasil
• Teori Laba Efisiensi Manajerial (Managerial Efficiency
Theory of Profit) : laba krn perusahaan efisien
29. Fungsi Laba
• Laba merupakan tanda yang memandu alokasi sumberdaya
masyarakat.
• Laba yang tinggi di suatu industri merupakan tanda bahwa
pembeli menginginkan lebih banyak produk yang dihasilkan
oleh industri tersebut.
• Laba rendah/negatif dalam suatu industri merupakan tanda
bahwa pemebli menginginkan lebih sedikit produk yang
dihasilkan oleh industri tersebut.
45. Pada gambar tersebut diatas terlihat bahwa :
• jika harga barang adalah sebesar Rp. 30,-, maka konsumen
akan membeli sebanyak 1 unit barang X.
• Jika harga barang aadalah Rp. 25,-, maka konsumen membeli
sebaanyak 2 unit barang X dan seterusnya.
• Misal dibeli konsumen 4 unit barang X, dengan harga perunit
Rp. 15,-, maka total yang harus dibayar konsumen adalah
sebesar : 4 x Rp. 15,- = Rp. 60,- . Nilai ini dikatakan bahwa
konsumen membeli dengan nilai marjinalnya, dan dalam
gambar 1 di tunjukkan oleh bagian ke 2.
46. • Jika 4 unit tidak dibeli sekaligus, tetapi dibeli dengan :
•
•
•
•
1 unit pertama sebesar
Rp.30,1 unit kedua sebesar
Rp. 25,1 unit ketiga sebesar
Rp. 20,1 unit keempat sebesar
Rp. 15,- , maka total yang harus
doibayar adalah Rp. 90,-.Nilai ini dikatakan bahwa konsumen
membayar dengan nilai rata-ratanya.
• Nilai ini sama jika dihitung dengan nilai rata-ratanya. Nilai ratarata perunit dibayar adalah :
= Rp. 22.50,• Untuk 4 unit yang dibeli, konsumen harus membaayar : 4 x Rp.
22.50 = Rp. 90,-
• Nilai ini digambar dapat ditunjukkan pada bagian 1 dan
2.
• Selisih sebesar Rp. 90,- - Rp. 60,- = Rp. 30,- merupakan
surplus konsumen (consumer’s surplus) dan digambar 1
ditunjukkan pada bagian 1.
47. • Misal sekarang harga barang naik menjadi Rp. 20,- perunit, maka
konsumen akan membeli sebanyak 3 unit dengan total Rp. 60,• Jika 2 unit dibeli dengan 1 unit sebesar Rp. 30,• unit kedua sebesar Rp. 25,- dan
• unit ketiga sebesar Rp. 20,-, maka total yang harus dibayar oleh
konsumen adalah sebesar :
• Rp. 30,- + Rp. 25,- + Rp. 20,- = Rp. 75,• Selisih sebesar Rp. 75,- - Rp. 60,- = Rp. 15.- merupakan surplus
konsumen
• Perubahan harga dari Rp. 15,-perunit menjadi Rp. 20,menyebabkan surplus konsumen sebesar Rp. 30,- - Rp, 15,- = Rp.
15,-
55. Surplus Produsen
• Segi empat R adalah
keuntungan dari
penjualan untuk
barang-barang
• Segi tiga T
keuntungan dari
penjualan ekstra dari
harga (PII)
57. Contoh: daftar permintaan dan
penawaran buku tulis
P
(Rp)
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
QD
(unit)
200
400
600
900
1.300
QS
(unit)
900
800
600
375
100
Sifat Interaksi
Kelebihan penawaran
Keseimbangan
Kelebihan permintaan
58.
59. PERUBAHAN KESEIMBANGAN
PASAR
Perubahan faktor lain di luar harga – mempengaruhi
permintaan atau penawaran – akan menyebabkan
perubahan keseimbangan. Terdapat 4 kemungkinan
perubahan/pergeseran, yaitu:
• Permintaan bertambah (kurva permintaan bergeser ke
kanan)
• Permintaan berkurang (kurva permintaan bergeser ke
kiri)
• Penawaran bertambah (kurva penawaran bergeser ke
kanan)
• Penawaran berkurang (kurva penawaran bergeser ke
kiri).
60.
61. • Disamping perubahan di atas, ada beberapa
kemungkinan perubahan serentak permintaan dan
penawaran yang dapat berlaku, yaitu:
• Perubahan mungkin berlaku ke arah yang sama (samasama mengalami kenaikan atau penurunan).
• Perubahan mungkin berlaku ke arah yang berlawanan:
• Permintaan turun Penawaran bertambah
• Permintaan bertambah Penawaran turun
• Apabila pertambahan permintaan sama dengan
pertambahan penawaran, maka tingkat harga tidak
berubah.
• Apabila pertambahan permintaan kurang dari
pertambahan penawaran, maka harga akan merosot.
78. Pendahuluan
• Teori ini menerangkan perilaku pembeli dalam menggunakan
dan membelanjakan pendapatan yang diperolehnya. Seorang
konsumen yang rasional akan berusaha memaksimumkan
kepuasannya dalam menggunakan pendapatannya untuk
membeli barang dan jasa, oleh karenanya ia harus membuat
pilihan.
85. Tingkat Substitusi Marginal
Substitusi Tingkat Marginal
Kesediaan konsumen untuk mengorbankan
barang Y untuk mempertahankan
pengurangan tingkat kepuasan yang sama
karena lebih banyak barang X yang diperoleh
Tingkat dimana konsumen bersedia untuk
mengganti satu barang dengan yang lain dan
mempertahankan tingkat kepuasan yang
sama
Untuk beralih dari konsumsi barang A ke B
konsumen harus menyerahkan 50 unit dari Y
untuk mendapat satu unit tambahan dari X
Untuk beralih dari konsumsi barang B ke C
konsumen harus menyerahkan 16.67 unit dari Y
untuk mendapat satu unit tambahan dari X
Untuk beralih dari konsumsi barang C ke D
konsumen harus menyerahkan hanya 8.33 unit
dari Y untuk mendapat satu unit tambahan dari X
86. Tingkat penggantian marjinal
(marginal rate of substitution – MRS)
• MRSxy menunjukan jumlah barang Y yang bersedia konsumen
korbankan untuk menambah konsumsi barang X dan tetap
berada dalam tingkat kepuasan yang sama (nilainya semakin
mengecil dan inilah alasan mengapa kurva indiferen
melengkung)
• MRSxy = Δ Y/ Δ X
• MRSxy = Δ Y/ Δ X = - (MUx/MUy)
87. Contoh tabel dan kurva indiferen
Titik IC1
untuk
TU=12
X Y
IC2
untuk
TU = 16
X Y
A
1
10
1
14
B
2
8
2
12
C
3
6
3
10
D
4
4
4
5
2
5
Y
14
8
E
• Gambar kurva IC
6
10
6
Ic2
IC1
1
3
5
X
88. Konsistensi Preferensi (transitivity)
• Konsep preferensi berkaitan dengan kemampuan konsumen
menyusun prioritas pilihan agar dapat mengambil keputusan.
Minimal ada dua sikap yang berkaitan dengan preferensi
konsumen, yaitu lebih suka (prefer) dan atau sama-sama
disukai (indifference). Misalnya ada dua barang A dan B, maka
konsumen mengatakan A lebih disukai daripada B (A > B) atau
A sama-sama disukai seperti B (A = B). syarat lain agar
perilakunya dapat dianalisis, konsumen harus memiliki
konsistensi preferensi. Bila barang A lebih disukai dari B (A>B)
dan barang B lebih disukai dari C (B>C), maka barang A lebih
disukai dari C (A>C). konsep ini disebut transitivitas
(transitivity).
91. Garis kendala anggaran
(budget line)
• Garis kendala anggaran adalah kurva yang
menghubungkan berbagai kombinasi konsumsi
dua barang (x dan y) yang dapat dibeli dengan
anggaran yang sama besarnya.
• Kendala anggaran konsumen secara matematis
adalah: PxQx+PyQy ≤ I,
• Jika semua anggaran harus terpakai maka: PxQx
+ PyQy = I
• (I = besarnya anggaran)
92. Contoh kasus
•
a.
b.
Seorang konsumen mengkonsumsi X dan Y. Harga sebuah X
Rp 100 dan harga sebuah Y Rp 200. Anggaran yang
disediakan sebesar Rp 1.000.
Buatlah persamaan garis anggaran
Buatlah kurva garis kendala anggaranya
93. Garis kendala anggaran
• Persamaan kendala anggaran adalah:100X +
200Y = Rp 1000, dan
• Skedul kendala anggaran adalah sbb:
Kombinasi a
b
c
d
e
f
X
0
2
4
6
8
10
Y
5
4
3
2
1
0
96. Efek perubahan pendapatan pada posisi
keseimbangan
Y
Kurva konsumsi pendapatan
I3/Py
(income consumption curve)
I2/Py
I1/Py
C
B
A
IC3
IC2
IC1
0
X
I1/Px
I2/Px
I3/Px
100. Keseimbangan Konsumen
• Seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum
apabila ia mencapai titik dimana garis anggaran pengeluaran
menyinggung kurva kepuasan sama (kurva indiferensi).
Y
Y
Y1
E
IC3
IC1
0
X1
BL21
E
Y1
BL3
IC2
IC1
BL1
BL1
X
0
X1
BL2
X
110. • In Figure 4–14, a awalnya garis anggaran konsumen yang
menghubungkan titik-titik A dan B dan dalam keseimbangan di C.
titik titik C mewakili setengah dari pizza besar (mengatakan, pizza
kecil), sehingga konsumen memutuskan itu yang terbaik untuk
membeli pizza kecil daripada yang besar. Point D mewakili titik di
mana ia membeli satu pizza besar, tapi, seperti yang kita lihat,
konsumen suka bundel C daripada bundel D, karena terletak di
kurva indifference yang lebih tinggi.
• Ketika konsumen ditawarkan “beli satu, dapatkan satu gratis”
terjadi kesepakatan, garis anggaran menjadi ADEF. Alasannya
adalah sebagai berikut: jika dia membeli kurang dari satu pizza
besar, dia tidak mendapatkan kesepakatan dan garis anggaran ke
kiri satu pizza tetap seperti itu, yaitu AD. Tetapi jika ia membeli
satu pizza besar, dia mendapat kedua yang gratis. Dalam contoh
ini, garis anggaran menjadi DEF segera setelah dia membeli satu
pizza. Dengan kata lain, harga pizza adalah nol untuk unit antara
satu dan dua besar pizza.
111. • Ini berarti bahwa garis anggaran pizza horisontal antara satu dan
dua unit (ingat bahwa kemiringan garis anggaran (Px /Py), dan
untuk unit-unit Px adalah nol). Jika konsumen ingin
mengkonsumsi lebih dari dua besar pizza, dia harus membelinya
di harga reguler. Namun perlu dicatat bahwa jika ia
menghabiskan semua pendapatan pada pizza, ia bisa membeli
satu lagi daripada sebelumnya (karena salah satu pizza gratis).
• Dengan demikian, pizza lebih dari dua unit, kendala anggaran
adalah garis yang menghubungkan titik-titik E dan F. Setelah
kesepakatan yang ditawarkan, kesempatan mengatur meningkat.
Pada kenyataannya, bundel E kini bundel terjangkau. Selain itu,
sudah jelas bahwa bundel E pilihan daripada bundel C, dan
pilihan optimal konsumen untuk mengkonsumsi bundel E, seperti
pada gambar 4. Teknik penjualan yang telah diinduksi konsumen
untuk membeli pizza lebih daripada ia akan mempunyai dan
sebaliknya.
164. Ikhtisar
• Struktur I. Pasar
• Ukuran Industri Konsentrasi
• II. Tingkah laku
• Perilaku Harga
• Integrasi dan Merger Kegiatan
• III. Prestasi
• Indeks Dansby-Willig
• Struktur-Perilaku-Kinerja Paradigma
• IV. Preview Atraksi berikutnya
165. Analisis Industri
• Struktur Pasar
•
•
•
•
•
Jumlah dan ukuran perusahaan.
Konsentrasi industri.
Kondisi teknologi dan biaya.
Kondisi permintaan.
Kemudahan masuk dan keluar.
• Tingkah laku
•
•
•
•
Harga.
Advertising.
R & D.
Aktivitas merger.
• Prestasi
• Profitabilitas.
• Kesejahteraan sosial.
166. Pendekatan untuk
Mempelajari Industri
• Struktur-Perilaku-Kinerja (SCP) Paradigma: kausal View
Struktur
Pasar
Tingkah
Laku
Prestasi
• Tanggapan Kritik
• Tidak ada hubungan sebab akibat satu arah.
• Perilaku dapat mempengaruhi struktur pasar.
• Kinerja pasar dapat mempengaruhi perilaku serta
struktur pasar.
167. Konsentrasi Industri
• Empat Rasio Konsentrasi Industri
Jumlah saham pasar dari empat perusahaan di industri yang
ditetapkan. Membiarkan S i menunjukkan penjualan untuk
perusahaan i dan S T menunjukkan total penjualan industri.
C4 w1 w2 w3 w4 , where w1
Si
ST
• Herfindahl-Hirschman Index (HHI)
Jumlah saham pasar kuadrat dari perusahaan dalam suatu
industri tertentu, dikalikan dengan 10.000: HHI = 10.000 S w i 2,
di mana w i = S i / S T.
168. Contoh
Ada lima bank bersaing di pasar lokal. Masing-masing dari lima
bank memiliki pangsa pasar 20 persen.
• Berapa rasio konsentrasi empat perusahaan?
C4 0.2 0.2 0.2 0.2 0.8
• Apakah HHI?
HHI 10,000 .2 .2 .2 .2 .2 2,000
2
2
2
2
2
169. Batasan Tindakan
Konsentrasi
• Definisi Pasar: nasional, regional, atau lokal?
• Pasar Global: produsen asing dikecualikan. Ini cenderung
melebih-lebihkan tingkat konsentrasi dalam industri di mana
sejumlah besar produsen asing melayani pasar.
• Definisi industri dan produk kelas
170. Teknologi
• Industries berbeda mengenai teknologi yang digunakan
untuk memproduksi barang dan jasa.
• Beberapa industri padat karya, kemajuan teknologi menyebabkan
porsi penggunaan tenaga kerja menjadi lebih besar
• Beberapa industri yang padat modal, kemajuan teknologi
mengakibatkan porsi penggunaan barang modal menjadi lebih
besar dibanding tenaga kerja
• Industri lain menggunakan kombinasi tenaga kerja dan modal,
Jika tidak mengubah porsi (rasio faktor produksi tetap).
Mesin
Mesin
0
Mesin
TK
Capital Intensive
TK
Neutral
Gambar 35.
Tipe Kemajuan Teknologi
TK
Labour Intensive
171. Mengukur Permintaan Pasar
dan Kondisi Pasar
• The Rothschild Index (R) mengukur elastisitas
permintaan industri untuk produk relatif terhadap
sebuah perusahaan individu:
R = E T / E F.
• E T = elastisitas permintaan total pasar.
• E F = elastisitas permintaan untuk produk sebuah perusahaan
individu.
• The Rothschild Index adalah nilai antara 0 (persaingan sempurna)
dan 1 (monopoli).
• Ketika suatu industri terdiri dari banyak perusahaan,
masing-masing memproduksi produk sejenis, indeks
Rothschild akan mendekati nol.
172. Own-Price Elasticities of Demand
and Rothschild Indices
Industry
Food
Tobacco
Textiles
Apparel
Paper
Chemicals
Rubber
Elasticity
of Market
Demand
-1.0
-1.3
-1.5
-1.1
-1.5
-1.5
-1.8
Elasticity
of Firm’s
Demand
-3.8
-1.3
-4.7
-4.1
-1.7
-1.5
-2.3
Rothschild
Index
0.26
1.00
0.32
0.27
0.88
1.00
0.78
7172
173. Kondisi Pasar Entry dan Exit
• Hambatan untuk masuk
• Kebutuhan modal.
• Paten dan hak cipta.
• Skala ekonomi. Di beberapa pasar, hanya satu atau dua
perusahaan ada karena skala ekonomi. Jika perusahaan
tambahan mencoba untuk masuk, perusahaan tidak akan dapat
menghasilkan volume yang diperlukan untuk menikmati
pengurangan biayarata-rata yang berkaitan dengan skala
ekonomi.
• Economies of scope. Ruang lingkup ekonomi cenderung
mendorong perusahaan menjadi besar. Pada gilirannya, hal ini
dapat menyediakan akses ke pasar modal, lebih besar di mana
dana untuk investasi dan modal kerja yang diperoleh. Sejauh
bahwa peusahaan yang lebih kecil punya lebih banyak kesulitan
memperoleh dana dibandingkan yang, perusahaan besar
mempunyai biaya yang lebih tinggi dari modal yang pada akhirnya
sebagai penghalang untuk masuk.
174. Melakukan: Perilaku Harga
• The Lerner Index
L = (P - MC) / P
• Sebuah ukuran selisih antara harga dan marjinal biaya sebagai
sebagian kecil dari harga produk.
• Indeks berkisar dari 0 sampai 1.
• Ketika P = MC, Indeks Lerner adalah nol, perusahaan tidak memiliki
kekuatan pasar.
• Sebuah Indeks Lerner mendekati 1 menunjukkan persaingan harga
yang relatif lemah, perusahaan memiliki kekuatan pasar.
175. Factor Markup
• Dari Indeks Lerner, perusahaan dapat menentukan faktor
mana harus MC over . Menata ulang Indeks Lerner
1
P
MC
1 L
• Faktor markup adalah 1 / (1-L).
• Ketika Indeks Lerner adalah nol (L = 0), faktor markup adalah 1
dan P = MC.
• Ketika Indeks Lerner adalah 0,20 (L = 0,20), faktor markup adalah
1,25 dan perusahaan menetapkan harga yang 1,25 kali marjinal
biaya .
176. Lerner Indices & Markup
Factors
Industry
Food
Tobacco
Textiles
Apparel
Paper
Chemicals
Petroleum
Lerner Index
0.26
0.76
0.21
0.24
0.58
0.67
0.59
Markup Factor
1.35
4.17
1.27
1.32
2.38
3.03
2.44
7176
177. Integrasi dan Merger
Kegiatan
• Integrasi vertikal
• Dimana berbagai tahap dalam produksi satu produk dilakukan
oleh satu perusahaan.
• Integrasi horisontal
• Penggabungan produksi produk sejenis ke dalam satu
perusahaan.
• Merger Konglomerat
• Integrasi lini produk yang berbeda ke dalam satu perusahaan.
178. The Federal Trade Commission (FTC) or the Antitrust
Division of the U.S. Department of Justice (DOJ) Horizontal
Merger Guidelines
• diberi wewenang untuk mengajukan gugatan untuk mencegah perusahaan dari
penggabungan menjadi satu perusahaan.
• Berdasarkan HHI = 10.000 S w i 2, di mana
w i = S i / S T.
• Merger dapat ditentang jika
• HHI melebihi 1800, atau akan setelah merger, dan
• Merger meningkatkan HHI oleh lebih dari 100.
• Tapi ...
• Mengakui efisiensi: "Manfaat utama dari merger terhadap perekonomian
potensi efisiensi mereka ... yang dapat mengakibatkan harga yang lebih
rendah kepada konsumen ... Pada kebanyakan kasus Pedoman akan
memungkinkan perusahaan untuk mencapai efisiensi melalui merger tanpa
gangguan ... "
179. Prestasi
• Kinerja mengacu pada keuntungan dan kesejahteraan sosial
yang menghasilkan suatu industri tertentu.
• Kesejahteraan Sosial = CS + PS
• Performance Index Dansby-Willig diukur dengan berapa
banyak kesejahteraan sosial akan meningkat jika perusahaan
dalam output industri diperluas dengan cara yang efisien
secara sosial.
181. Preview Coming Atraksi
• Diskusi keputusan manajerial optimal dalam berbagai
struktur pasar, termasuk:
•
•
•
•
Persaingan sempurna
Monopoli
Persaingan monopolistik
Oligopoli
182. Kesimpulan
• Pendekatan modern untuk mempelajari industri
melibatkan memeriksa keterkaitan antara struktur,
perilaku, dan kinerja.
• Industri dramatis bervariasi sehubungan dengan tingkat
konsentrasi.
• Empat perusahaan-rasio konsentrasi dan Herfindahl-Hirschman
konsentrasi industri mengukur indeks.
• Indeks Lerner mengukur sejauh mana perusahaan dapat
markup harga di atas biaya marjinal, yang merupakan
ukuran kekuatan pasar perusahaan.
• Kinerja industri diukur dengan profitabilitas industri dan
kesejahteraan sosial.
184. Overview
I. Perfect Competition
• Characteristics and profit outlook.
• Effect of new entrants.
II. Monopolies
• Sources of monopoly power.
• Maximizing monopoly profits.
• Pros and cons.
III. Monopolistic Competition
• Profit maximization.
• Long run equilibrium.
8184
185. Perfect Competition Environment
• Jumlah pembeli dan penjual dalam pasar sangat banyak.
• Produk/barang bersifat homogen/mirip.
• Pembeli dan penjual memiliki pengetahuan/informasi sempurna
• Tidak ada biaya transaksi.
• Setiap perusahaan bebas keluar masuk pasar/industri.
8185
186. Key Implications
• Kedudukan satu perusahaan dalam pasar sangat kecil sehingga
tidak mampu mempengaruhi pasar (hanya sebagai Price Taker) (P =
MR).
• In the short-run, firms may earn profits or losses.
• Entry and exit forces long-run profits to zero.
8186
187. Unrealistic? Why Learn?
8187
• Many small businesses are “price-takers,” and decision
rules for such firms are similar to those of perfectly
competitive firms.
• It is a useful benchmark.
• Explains why governments oppose monopolies.
• Illuminates the “danger” to managers of competitive
environments.
• Importance of product differentiation.
• Sustainable advantage.
192. A Numerical Example
• Given
• P=$10
• C(Q) = 5 + Q2
• Optimal Price?
• P=$10
• Optimal Output?
• MR = P = $10 and MC = 2Q
• 10 = 2Q
• Q = 5 units
• Maximum Profits?
• PQ - C(Q) = (10)(5) - (5 + 25) = $20
8192
193. Should this Firm Sustain Short Run Losses or
Shut Down?
Profit = (Pe - ATC) Qf* < 0
ATC
MC
$
AVC
ATC
Pe
Loss
Pe = Df = MR
Qf*
Qf
8193
194. Shutdown Decision Rule
• A profit-maximizing firm should continue to operate (sustain
short-run losses) if its operating loss is less than its fixed costs.
• Operating results in a smaller loss than ceasing operations.
• Decision rule:
• A firm should shutdown when P < min AVC.
• Continue operating as long as P ≥ min AVC.
8194
196. 8196
Short-Run Market Supply Curve
• The market supply curve is the summation of
each individual firm’s supply at each price.
P
Firm 1
Market
Firm 2
P
P
S1
S2
SM
15
5
10
18
Q
20
25
Q
30
43Q
197. Long Run Adjustments?
• Jika perusahaan pengambil harga tetapi ada hambatan masuk,
keuntungan akan bertahan.
• Jika industri ini sangat kompetitif, perusahaan tidak hanya price
taker tetapi ada free entry.
• Other “greedy capitalists” enter the market.
8197
198. 8198
Effect of Entry on Price?
$
$
S
Entry
S*
Pe
Df
Pe*
Df*
D
QM
Market
Qf
Firm
199. Effect of Entry on the Firm’s
Output and Profits?
MC
$
AC
Pe
Df
Pe*
Df*
QL
Qf *
Q
8199
200. 8200
Summary of Logic
• Short run profits leads to entry.
• Entry increases market supply, drives down the market price,
increases the market quantity.
• Demand for individual firm’s product shifts down.
• Firm reduces output to maximize profit.
• Long run profits are zero.
201. 8201
Features of Long Run Competitive
Equilibrium
• P = MC
• Socially efficient output.
• P = minimum AC
• Efficient plant size.
• Zero profits
• Firms are earning just enough to offset their opportunity cost.
202. 8202
Monopoly Environment
•
•
•
•
Single firm serves the “relevant market.”
Most monopolies are “local” monopolies.
The demand for the firm’s product is the market demand curve.
Firm has control over price.
• But the price charged affects the quantity demanded of the
monopolist’s product.
204. 8204
“Created” Sources of
Monopoly Power
•
•
•
•
Patents and other legal barriers (like licenses)
Tying contracts
Exclusive contracts
Collusion
Contract...
I.
II.
III.
205. 8205
Managing a Monopoly
• Market power permits you to price
above MC
• Is the sky the limit?
• No. How much you sell depends
on the price you set!
207. Monopoly Profit Maximization
Produce where MR = MC.
Charge the price on the demand curve that corresponds to that
quantity.
MC
$
ATC
Profit
PM
ATC
D
QM
MR
Q
8207
208. Alternative Profit Computation
Total Revenue - Total Cost
P Q Total Cost
P Q Total Cost
Q
Q
Total Cost
P
Q
Q
Q
P ATC
P ATC Q
8208
209. Useful Formulae
8209
• What’s the MR if a firm faces a linear demand curve
for its product?
P a bQ
MR a 2bQ, where b 0.
• Alternatively,
1 E
MR P
E
210. A Numerical Example
• Given estimates of
• P = 10 - Q
• C(Q) = 6 + 2Q
• Optimal output?
•
•
•
•
MR = 10 - 2Q
MC = 2
10 - 2Q = 2
Q = 4 units
• Optimal price?
• P = 10 - (4) = $6
• Maximum profits?
• PQ - C(Q) = (6)(4) - (6 + 8) = $10
8210
213. Deadweight Loss of Monopoly
$
Deadweight Loss
of Monopoly
MC
ATC
PM
D
MC
QM
MR
Q
8213
214. Arguments for Monopoly
8214
• The beneficial effects of economies of scale, economies of scope, and
cost complementarities on price and output may outweigh the
negative effects of market power.
• Encourages innovation.
215. Monopoly Multi-Plant Decisions
• Consider a monopoly that produces identical
output at two production facilities (think of a firm
that generates and distributes electricity from
two facilities).
• Let C1(Q2) be the production cost at facility 1.
• Let C2(Q2) be the production cost at facility 2.
• Decision Rule: Produce output where
MR(Q) = MC1(Q1) and MR(Q) = MC2(Q2)
• Set price equal to P(Q), where Q = Q1 + Q2.
8215
216. Monopolistic Competition: Environment
and Implications
• Numerous buyers and sellers
• Differentiated products
• Implication: Since products are differentiated, each firm faces a
downward sloping demand curve.
• Consumers view differentiated products as close substitutes: there
exists some willingness to substitute.
• Free entry and exit
• Implication: Firms will earn zero profits in the long run.
8216
217. Managing a Monopolistically
Competitive Firm
• Like a monopoly, monopolistically competitive
firms
• have market power that permits pricing above marginal cost.
• level of sales depends on the price it sets.
• But …
• The presence of other brands in the market makes the demand for
your brand more elastic than if you were a monopolist.
• Free entry and exit impacts profitability.
• Therefore, monopolistically competitive firms
have limited market power.
8217
218. 8218
Marginal Revenue Like a Monopolist
P
100
TR
Unit elastic
Elastic
Unit elastic
1200
60
Inelastic
40
800
20
0
10
20
30
40
50 Q
0
10
20
30
40
MR
Elastic
Inelastic
50 Q
219. Monopolistic Competition:
Profit Maximization
• Maximize profits like a monopolist
• Produce output where MR = MC.
• Charge the price on the demand curve that corresponds to that
quantity.
8219
221. Long Run Adjustments?
8221
• If the industry is truly monopolistically competitive, there is free entry.
• In this case other “greedy capitalists” enter, and their new brands steal
market share.
• This reduces the demand for your product until profits are ultimately zero.
223. 8223
Monopolistic Competition
The Good (To consumers)
• Product Variety
The Bad (To Society)
• P > MC
• Excess capacity
• Unexploited economies of scale
The Ugly (To Managers)
• P = ATC > minimum of average
costs.
• Zero Profits (in the long run)!
224. 8224
Optimal Advertising Decisions
• Advertising is one way for firms with market power to
differentiate their products.
• But, how much should a firm spend on advertising?
• Advertise to the point where the additional revenue generated from
advertising equals the additional cost of advertising.
• Equivalently, the profit-maximizing level of advertising occurs where
the advertising-to-sales ratio equals the ratio of the advertising
elasticity of demand to the own-price elasticity of demand.
EQ , A
A
R EQ , P
225. Maximizing Profits: A Synthesizing
Example
• C(Q) = 125 + 4Q2
• Determine the profit-maximizing output and price, and discuss its
implications, if
• You are a price taker and other firms charge $40 per unit;
• You are a monopolist and the inverse demand for your product is P =
100 - Q;
• You are a monopolistically competitive firm and the inverse demand for
your brand is P = 100 – Q.
8225
226. Marginal Cost
• C(Q) = 125 + 4Q2,
• So MC = 8Q.
• This is independent of market structure.
8226
227. Price Taker
• MR = P = $40.
• Set MR = MC.
• 40 = 8Q.
• Q = 5 units.
• Cost of producing 5 units.
• C(Q) = 125 + 4Q2 = 125 + 100 = $225.
• Revenues:
• PQ = (40)(5) = $200.
• Maximum profits of -$25.
• Implications: Expect exit in the long-run.
8227
228. 8228
Monopoly/Monopolistic Competition
• MR = 100 - 2Q (since P = 100 - Q).
• Set MR = MC, or 100 - 2Q = 8Q.
• Optimal output: Q = 10.
• Optimal price: P = 100 - (10) = $90.
• Maximal profits:
• PQ - C(Q) = (90)(10) -(125 + 4(100)) = $375.
• Implications
• Monopolist will not face entry (unless patent or other entry barriers are
eliminated).
• Monopolistically competitive firm should expect other firms to clone, so
profits will decline over time.
229. Conclusion
• Firms operating in a perfectly competitive market
take the market price as given.
• Produce output where P = MC.
• Firms may earn profits or losses in the short run.
• … but, in the long run, entry or exit forces profits to zero.
• A monopoly firm, in contrast, can earn persistent
profits provided that source of monopoly power is
not eliminated.
• A monopolistically competitive firm can earn profits
in the short run, but entry by competing brands will
erode these profits over time.
8229
230. Pasar Persaingan Sempurna
Yaitu pasar dimana dalam
suatu industri terdapat sangat banyak
penjual maupun pembeli dan produk
yang diperdagangkan bersifat homogen
sempurna.
231. Ciri-ciri pasar persaingan
sempurna
1.
2.
3.
4.
5.
Perusahaan hanya bertindak sebagai pengambil harga
(price taker)
Perusahaan mudah keluar masuk industri
Produk yang dihasilkan semua perusahaan bersifat
homogen
Terdapat banyak perusahaan di pasar
Pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai
pasar
232. Terbentuknya harga di pasar
persaingan sempurna
Setiap perusahaan hanya bertindak sbg pengambil harga
(price taker) bukan penentu harga (price maker). Harga
ditetapkan berdasarkan interaksi kekuatan penawaran
(supply) dan permintaan (demand) pasar
233. Gambar hubungan antara permintaan pasar dan
permintaan yang dihadapi perusahaan
Harga (Rp)
Harga (Rp)
300
300 D
200
d
s
200
100
100
0
500 1000 1500 2000
0
Jumlah barang
(i) Perusahaan
1000 2000 3000
Jumlah barang
(ii) Pasar
234. Pengertian penting berkaitan
dengan penjualan
1.
2.
3.
Penjualan marjinal (marginal revenue/MR)
Penjualan rata-rata atau penjualan per unit (Average
revenue/AR)
Penjualan total (total revenue/TR)
235. Penjualan marjinal (MR)
• Yaitu perubahan nilai hasil penjualan perusahaan sbg akibat
terjadinya perubahan satu unit penjualan
• MR = TRn – TRn-1
• MR = TR / Q
236. Penjualan rata-rata atau hasil
penjualan per unit (AR)
Yaitu hasil penjualan yang diperhitungkan untuk setiap unit
output yang terjual
• AR = TR / Q
• Pada persaingan sempurna P = MR = AR karena harga (P)
yang terjadi adalah konstan pada berbagai tingkat unit
penjualan
237. Penjualan total (TR)
• Yaitu keseluruhan hasil penjualan yang diperoleh
perusahaan sbg akibat menjual sejumlah unit tertentu
• TR = P X Q
238. Gambar hasil penjualan rata – rata marginal dan total
untuk perusahaan dalam persaingan sempurna
Harga (Rp)
Harga (Rp)
d1 = Ar1 = MC1
400
400
200
200
do = Aro = MRo
0
0
Jumlah barang
(i)Perusahaan
Jumlah barang
(ii) Pasar
239. Maksimisasi keuntungan jangka
pendek
• Pendekatan total (total approach)
yaitu selisih positif tertinggi antara total penjualan (TR)
dikurangi biaya total (TC).
• Pendekatan marginal (marginal approach)
keuntungna maksimum dicapai pada saat MR=MC (atau MRMC = positif terkecil )
240. Tabel jumlah produksi, ongkos dan hasil
penjualan suatu perusahaan dalam persaingan
sempurna
Ongkos total (TC)
(ribu rupiah
Jumlah
produksi
(unit)
(Q)
1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Ongkos rata-rata
dan Marginal
(ribu rupiah)
Harga penjualan
Untung/rugi
(ribu rupiah)
Ongkos
tetap
total
Ongkos
berubah
total
Ongkos
Total
Ongkos
berubah
rata-rata
Ongkos
total
rata-rata
Ongkos
marginal
Harga =
hasil
penjualan
marginal
hasil
penjualan
total
Keuntungan
atau
kerugian
(TFC)
2
(TVC)
3
(TC)
4
(AVC)
5
(AC)
6
(MC)
7
(P = MR)
8
(TR)
9
10
Rp. 20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Rp. 8
14
18
20
24
31
42
56
76
108
Rp. 20
28
34
38
40
44
51
62
76
96
128
Rp. 8
7
6
5
4.8
5.2
6
7
8.4
10.8
Rp. 28
17
12.7
10
8.8
8.5
8.9
9.5
10.7
12.8
Rp. 8
6
4
2
4
7
11
14
20
32
Rp.
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
Rp.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Rp.
20
-18
-14
-8
0
6
9
8
4
-6
-28
241. Menemukan keuntungan
maksimum
• Pendekatan total
πmax = TR – TC
= 60- 51
= 9 ( pada penjualan 6 unit)
• pedekatan marginal
MR = MC atau
MR = MC = positif terkecil
10 – 7 = 3 (pada penjualan 6 unit)
242. Tiga kemungkinan posisi kegiatan
perusahaan jangka pendek
• Memperoleh laba normal atau melebihi normal.
• Merugi tetapi dapat menutup sebagian biaya tetap.
• Merugi dan menutup usaha ( shutdown point)
243. Perusahaan dan industri jangka
panjang
• Semua faktor produksi bersifat variabel.
• Jika dipandang industri menguntungkan banyak perusahaan
baru yang masuk.
• Perusahaan yang tidak efisien akan meninggalkan industri.
245. Mekanisme perubahan harga akibat
naiknya permintaan
• Harga cenderung tetap sebab :
harga mula – mula (Po) terjadi kenaikan permintaan ( Do
D1) mengakibatkan harga naik (Po > P1) terjadi laba diatas
normal perusahaan baru masuk supply bertambah
(So S1) harga jatuh kembali ke Po.
246. Kurva penawaran industri dalam
jangka panjang
• Ongkos konstan
• Biaya yang semakin naik
• Biaya yang semakin berkurang
248. Efisiensi
• Efisiensi produktif
1.
2.
Setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah
minimum
Industri harus memproduksi barang pada biaya rata – rata
yang terendah
• Efisiensi alokatif
P = MC
249. Kelemahan persaingan sempurna
• Tidak inovatif ( sebab teknologi mudah
dicontoh dengan mudah)
• Menimbulkan ongkos sosial (agar tercapai
efisiensi biasanya mengabaikan kepentingan
sosial)
• Membatasi pilihan konsumen ( sebab produk
homogen)
• Biaya produksi mungkin saja lebih tinggi ( tidak
menikmati skala ekonomis)
• Tidak selalu memeratakan distribusi
pendapatan
250. KEKUATAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Merupakan bentuk pasar yang ideal
Perusahaan berproduksi pada skala yang efisien
dengan harga produk paling murah
• Output maksimum
• Memberikan kemakmuran yang maksimal karena:
1. Harga jual yang termurah
2. Jumlah output paling banyak sehingga ratio output
per penduduk maksimal
3. Masyarakat merasa nyaman dan tidak takut ditipu
karena informasi sempurna.
•
•
251. KELEMAHAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
• Kelemahan dalam hal asumsi
Asumsi yang dipakai dalam pasar persaingan
sempurna mustahil terwujud.
• Kelemahan dalam pengembangan teknologi
Dalam jangka panjang perusahaan dapat laba
normal sehingga apakah mungkin perusahaan
dapat melakukan kegiatan riset.
• Konflik efisiensi-keadilan
252. Definisi pasar monopoli
Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana dalam
sebuah industri hanya terdapat sebuah perusahaan dan
produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang
sempurna
253. Ciri-ciri pasar monopoli
1. Dlm industri hanya terdapat sebuah
perusahaan
2. Produk yang dihasilkan tidak memiliki
pengganti yang sempurna
3. Perusahaan baru sulit memasuki industri
4. Perusahaan memiliki kemampuan
menentukan harga (price maker)
5. Promosi iklan kurang diperlukan
254. Faktor-faktor yang menyebabkan
timbulnya monopoli
1.
2.
3.
a.
b.
Memiliki sumberdaya yang unik
Perusahaan menikmati skala ekonomis
Mendapatkan hak monopoli dari pemerintah:
Hak paten, hak cipta
Hak usaha ekslusif
255. Maksimasi keuntungan
a.
b.
Pendekatan total (total approach), dicapai jika selisih
penjualan total (TR) dg biaya total (TC) memiliki nilai
positif terbesar
Pendekatan marjinal (marginal approach), dicapai jika MR
= MC atau MR – MC menghasilkan angka positif minimum
dan MC sedang meningkat
256. TABEL PRODUKSI ONGKOS,HASIL PENJUALAN DAN KEUNTUNGAN
PERUSAHAAN MONOPOLI
jumlah harga
hasil
ongkos keuntungan ongkos
hasil
ongkos
produksi
penjualan total
total
total
penjualan marginal
total
rata- rata marginal
(Q)
(P)
(TR)
(TC)
(TP)
(AC)
(MR)
(MC)
1
2
3
4
5
6
7
8
0 2000
0
1450
1 1800
1800
1750
50
1750
1800
300
2 1600
3200
2000
1200
1000
1400
250
3 1400
4200
2200
2000
733
1000
200
4 1200
4800
2500
2300
625
600
300
5 1000
5000
3000
2000
600
200
500
6
800
4800
3700
1100
617
-200
700
7
600
4200
4600
-400
670
-600
900
8
400
3200
5700
-2500
712
-1000
1100
257. Keuntungan maksimum
1.
2.
Pendekatan total, dicapai pada tingkat penjualan 4 unit
dengan laba Rp 2.300
Pendekatan marjinal, dicapai pada tingkat penjualan 4
unit karena selisih MR dan MC sebesar Rp 300 (terkecil)
dan nilai MC dalam keadaan meningkat
260. Monopolis tidak selalu memperoleh
keuntungan di atas normal
HARGA
DAN ONGKOS
HARGA
DAN ONGKOS
D1
Do
MCo
ACo
M
Po
MC1
AC1
Po
D1=AR1
Do=ARo
O
O
MR
Qo
JUMLAH BARANG (I) KEUNTUNGAN NORMAL
MR1
Q1
JUMLAH BARANG (II) KERUGIAN
261. Kurva MC bukanlah kurva
penawaran
• Dalam perusahaan monopoli atau perusahaan dalam pasar
lainya yg kurva permintaanya bergerak menurun ke kanan
bawah kurva penawaranya tidak dapat ditunjukan karena
tidak tdpt sifat hubungan yang tetap diantara harga dan
jumlah yang ditawarkan oleh perusahaan itu
262. Gambar Kurva MC bukan merupakan Kurva
Penawaran
HARGA
DAN ONGKOS
Do
P1
MC
Po
Do
MR1
MRo
O
Q
JUMLAH BARANG
Do
264. Gbr Kebijakan Deskriminasi Harga
HARGA
DAN ONGKOS
HARGA
DAN ONGKOS
b
e
Pw
po
Dw
C
Dd
C
a
d
MRw
MRd
O
O
Qw
jumlah barang (I) pasar dalam negeri
Qd
jumlah barang (I) pasar dalam negeri
HARGA
DAN ONGKOS
MC
AC
D d+w
c
MR d+w
O
Qd+w
Jumlah barang (III) keseimbangan monopoli
265. Syarat-syarat diskriminasi harga
1. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu
pasar ke pasar lain
2. Sifat barang/jasa memungkinkan
dilakukan diskriminasi harga
3. Sifat dan elastisitas permintaan di masingmasing pasar harus berbeda
4. Kebijakan diskriminasi harga tidak
membutuhkan biaya yang melebihi
keuntungan kebijakan tsb
5. Produsen dapat mengekploitasi sikap tidak
rasional konsumen
266. Contoh kebijakan diskriminasi
harga
1.
2.
3.
Penetapan tarif listrik yang berbeda oleh PLN
Tarif yang berbeda yg ditetapkan oleh dokter, kansultan
akuntansi, konsultan hukum dll
Kebijakan harga domestik dan harga di pasar luar negeri
267. Monopoli alamiah dan
pengendalian harga
Monopoli alamiah adalah perusahaan yang
menperoleh kekuasaan monopoli karena mencapai skala
usaha ekonomis pada tingkat produksi yang sangat banyak
jumlahnya
268. Gbr Kebijakan Pemerintah Mengatur
Monopoli Alamiah
Po
Eo
MC
P1
Co
E1
AC
E2
A
C1
D
MR
O
Qo
Jumlah barang
Q1
Q2
269. Campur tangan pemerintah atas
kegiatan monopoli alamiah
Supaya monopolis bersedia menjual dalam jumlah yang
banyak dan harga yang relatif rendah (mengakibatkan
keuntungan mengecil atau bahkan nol) pemerintah biasanya
memberikan subsidi kepada perusahaan tsb
270. Keseimbangan monopoli dalam
jangka penjang
Monopolis dalam jangka panjang bisa mendapatkan
keuntungan di atas normal dan biaya rata-rata yang dicapai
bukan biaya yang terendah (berlawanan dg kondisi pasar
persaingan sempurna)